20140215

Kebaktian PA, Sabtu 15 Februari 2014 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Amos 4:12-13
4:12 "Sebab itu demikianlah akan Kulakukan kepadamu, hai Israel. -- Oleh karena Aku akan melakukan yang demikian kepadamu, maka bersiaplah untuk bertemu dengan Allahmu, hai Israel!"
4:13 Sebab sesungguhnya, Dia yang membentuk gunung-gunung dan menciptakan angin, yang memberitahukan kepada manusia apa yang dipikirkan-Nya, yang membuat fajar dan kegelapan dan yang berjejak di atas bukit-bukit bumi -- TUHAN, Allah semesta alam, itulah nama-Nya.

Ada dua kemungkinan di sini, bersiap bertemu Tuhan untuk dihukum atau bersiap bertemu Tuhan untuk duduk bersanding dengan Dia. Untuk bertemu Tuhan tidak ada cara lain, hanya ada satu cara untuk bertemu Tuhan dan duduk bersanding dengan Dia. Kita tidak bermaksud bertemu dengan Tuhan untuk dihukum tetapi untuk duduk bersanding dengan Tuhan.
Yohanes 12:26
12:26 Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.

Bertemu dengan Tuhan sebetulnya tidak sulit. Yang membuat sulit untuk bertemu dengan Tuhan adalah keinginan daging kita sendiri. Untuk bertemu Tuhan kita harus beribadah dan melayani. Berkali-kali Tuhan mengajak “ikutlah Aku”. Kalau mau mengikuti Tuhan kita harus beribadah dan melayani. Pengertian “ikutlah Aku” adalah suka beribadah dan suka melayani.

“Melayani Aku” berarti melayani menurut selera Tuhan bukan melayani menurut selera kita. Kalau kita melayani menurut selera Tuhan maka di mana Tuhan Yesus berada di situ kita berada dan lebih hebat lagi kita mendapat kemuliaan yang luar biasa, kita dihormati oleh Bapa di Sorga. Tanda dihormati oleh Bapa di Sorga adalah pemberian Shekina Gloria, ada kemuliaan Tuhan. Sebenarnya tidak layak kita untuk dihormati oleh Bapa tetapi Bapa di Sorga memberi penghormatan sebab orang ini beribadah dan melayani bukan menurut selera maunya tetapi menurut seleranya Tuhan.

Untuk membuat orang Israel bisa beribadah begitu hebat perjuangannya Tuhan. Jadi supaya Israel bisa beribadah sudah dibayar mahal oleh Tuhan. Untuk membebaskan umatNya supaya bisa beribadah maka Tuhan harus menghukum Mesir habis-habisan. Tetapi untuk membuat kita bangsa kafir bisa beribadah dan melayani Tuhan yang harus kena hukuman adalah Tuhan Yesus. Jadi pembayaran harga supaya kita bisa melayani dan beribadah itu sangat mahal tidak mungkin bisa kita bayar, kita berhutang kepada Tuhan, sebab Tuhan Yesus yang membayar kita.
Ibrani 9:14
9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

Untuk itu ayo kita beribadah dan melayani, jangan hanya mengikuti keinginan kita sebab itu sama dengan menyakiti hati Tuhan padahal Tuhan sudah berjuang luar biasa supaya kita bisa melayani. Jalan satu-satunya untuk bertemu Tuhan adalah dengan beribadah melayani. Kalau melayani hanya mengikuti mau kita maka tidak mungkin jumpa dengan Tuhan dan hanya akan kena bantai.

Kita melihat bencana alam yang terjadi hari-hari terakhir ini. Kita sudah harus sungguh-sungguh beribadah dan melayani Dia dengan serius, untuk mempersiapkan diri bertemu dengan Tuhan.

Dalam Keluaran pasal 3-12 dikisahkan perjuangan Tuhan untuk bangsa Israel bisa beribadah, yang dihukum waktu itu adalah orang Mesir. Tetapi dalam pasal 12 kita bisa melihat gambaran korban Kristus. Keluarnya bangsa Israel pada waktu itu karena ada darah anak domba yang menubuatkan Darah Anak Domba Allah (Yesus). Juga keselamatan kita di depan ini harus kita bayar dengan ibadah pelayanan sebab kelak akan ada orang yang bernasib seperti Firaun dan orang Mesir yang dibantai oleh Tuhan.

Ibadah pelayanan kita mahal harganya seharga korban Kristus. Orang yang sewenang-wenang meninggalkan ibadah dan pelayanan itu menista korban Kristus. Itu sebabnya badai apapun yang kita alami jangan coba kita hempaskan ibadah dan pelayanan. Jangan karena masalah sedikit saja kita sudah melepaskan pelayanan dan tidak mau beribadah, itu sama dengan saudara tidak melihat mahalnya harga ibadah dan pelayanan. Kita diajak bertemu Tuhan bukan untuk dibantai tetapi untuk duduk bersanding dengan Tuhan Yesus.
Yesaya 52:14-15; 53:1-2,5,7
52:14 Seperti banyak orang akan tertegun melihat dia -- begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi --
52:15 demikianlah ia akan membuat tercengang banyak bangsa, raja-raja akan mengatupkan mulutnya melihat dia; sebab apa yang tidak diceritakan kepada mereka akan mereka lihat, dan apa yang tidak mereka dengar akan mereka pahami.
53:1 Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan?
53:2 Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupa pun tidak, sehingga kita menginginkannya.
53:5 Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
53:7 Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.

Ini adalah nubuatan pengorbanan Tuhan Yesus untuk menyelamatkan kita supaya kita bisa beribadah dan melayani Tuhan. Hal ini ditekankan dalam surat Ibrani.
Ibrani 9:14,24
9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.
9:24 Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam sorga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita.

Setelah Tuhan Yesus selesai mengadakan pelayanan Gafirat di bukit Golgota, Tuhan Yesus secara khusus menghadap Bapa di Sorga dengan membawa darahNya sendiri untuk kepentingan kita.

Mari kita beribadah dan melayani Tuhan. Semua kegiatan kita di dunia ini hanya berhenti sampai di liang kubur, tetapi ibadah dan pelayanan itu yang akan menghentar kita ke takhta Allah dan di sana kita akan terus beribadah sampai selama-lamanya.
Wahyu 22:3-4
22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
22:4 dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.

Kalau sekarang ini kita tidak mau melayani dan tidak mau beribadah atau beribadah dan melayani hanya menurut keinginan sendiri maka itu tidak akan menghentar kita ke takhta Allah. Kalau kita beribadah dan melayani harus disertai dengan pemikiran yang matang bahwa kita melayani yang ada hubungannya dengan Sorga sehingga kita bisa melayani dengan sukacita. Kalau melayani dengan terpaksa dan dengan dukacita berarti pelayanannya tidak ada hubungannya dengan Sorga tetapi dengan neraka karena neraka suasananya dukacita.

Antara orang yang beribadah dan orang yang beribadah akan ada perbedaan. Tidak usah kita katakan antara orang yang beribadah dan yang tidak beribadah, itu sudah jelas akan ada perbedaan. Tetapi di antara orang yang beribadah dan melayani akan ada perbedaan itulah yang mengerikan. Jangan sampai kita beribadah dan melayani tetapi ada yang tertinggal.

Mengapa kita harus penuh sukacita dalam ibadah pelayanan? Karena ibadah pelayanan kita dicatat oleh Tuhan. Di Sorga ibadah pelayanan kita dicatat. Ibadah dan pelayanan kita itu mempunyai nilai yang tinggi di hadapan Tuhan sampai Tuhan rela mengutus AnakNya yang tunggal supaya kita bisa beribadah. Itu sebabnya ibadah kita mahal, tidak murahan!
Maleakhi 3:16-17
3:16 Beginilah berbicara satu sama lain orang-orang yang takut akan TUHAN: "TUHAN memperhatikan dan mendengarnya; sebuah kitab peringatan ditulis di hadapan-Nya bagi orang-orang yang takut akan TUHAN dan bagi orang-orang yang menghormati nama-Nya."
3:17 Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri, firman TUHAN semesta alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia.

Untuk menjadi imam-imam dan raja-raja seleksinya ketat sekali. Kalau sekarang kita bisa beribadah dan melayani itu kemurahan Tuhan sebab sudah melalui seleksi yang ketat, itu sebabnya kita harus menghargai ibadah dan pelayanan kita. Dari antara seluruh bangsa di dunia Tuhan memilih bangsa Israel. Dari 12 suku Israel Tuhan memilih satu suku yaitu suku Lewi. Dari antara bani-bani suku Lewi Tuhan memilih bani Kehat. Dari bani Kehat ini dipilihlah Harun. Orang yang lolos dalam pelayanan yang seperti Kehat, orang itulah yang akan dijaga oleh Tuhan agar jangan ada yang musnah. Artinya tubuh, jiwa dan rohnya dipelihara oleh Tuhan. Mengapa? Sebab dalam melayani mereka merasakan beratnya bobot pelayanan di bahu mereka karena semua alat-alat yang mereka bawa mereka pikul dan tidak menggunakan gerobak, itu menunjuk pelayanan dengan penuh tanggung jawab. Itulah orang yang lolos dari seleksi ketat untuk menjadi imam-imam.
Bilangan 4:17-19
4:17 TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun:
4:18 "Perhatikanlah supaya puak Kehat dan kaum-kaumnya jangan musnah binasa dari tengah-tengah orang Lewi.
4:19 Inilah yang harus kamu lakukan bagi mereka, supaya mereka tinggal hidup dan jangan mati, apabila mereka mendekat ke barang-barang maha kudus: Harun dan anak-anaknya haruslah masuk ke dalam dan menempatkan mereka masing-masing di tempat tugasnya dekat barang yang harus diangkat.

Pelayanan bani Kehat ini tidak enteng, mereka memikul perkakas Tabernakel. Beratnya bobot tanggung jawab pelayanan itu sungguh mereka rasakan. Walaupun berat tetapi mereka melakukan dengan penuh tanggung jawab sehingga mata kaki mereka seperti bisa bersuara “stop air, jangan mengalir” begitu kaki mereka menginjak sungai Yordan.
Yosua 3:15-16
3:15 Segera sesudah para pengangkat tabut itu sampai ke sungai Yordan, dan para imam pengangkat tabut itu mencelupkan kakinya ke dalam air di tepi sungai itu -- sungai Yordan itu sebak sampai meluap sepanjang tepinya selama musim menuai --
3:16 maka berhentilah air itu mengalir. Air yang turun dari hulu melonjak menjadi bendungan, jauh sekali, di dekat Adam, kota yang terletak di sebelah Sartan, sedang air yang turun ke Laut Araba itu, yakni Laut Asin, terputus sama sekali. Lalu menyeberanglah bangsa itu, di tentangan Yerikho.

Itulah ibadah dan pelayanan yang diberkati Tuhan, yang merasakan betul tanggung jawabnya dalam pelayanan sehingga jaminan Tuhan luar biasa. Tubuh, jiwa dan roh mereka dijaga oleh Tuhan tidak boleh binasa. Ini simbol sidang mempelai yang duduk bersanding dengan Tuhan karena mereka terlibat dalam pelayanan sehingga berkesinambungan sampai di Sorga, di sana mereka terus melayani Tuhan.

Keluaran 19:4
19:4 Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku.

Mendukung di sini karena kita ada dalam ibadah dan pelayanan maka ada mitra kita itulah Allah sendiri. Tuhan mendukung kita sehingga kuk yang kita pikul itu ringan. Setelah didukung Tuhan membawa kita kepada dirinya karena di mana Tuhan berada di situ kita berada.
Keluaran 19:5-6
19:5 Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi.
19:6 Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."

Kehidupan yang terlibat dalam pelayanan disebut kerajaan imam, imam-imam yang berkerajaan. Kalau namanya berkerajaan berarti ada hukumnya, ada aturannya. Kita melayani bukan mengikuti selera kita tetapi ada aturannya. Selanjutnya dalam Wahyu imam-imam yang berkerajaan ini dipisah menjadi imam-imam dan raja-raja.
Wahyu 5:10
5:10 Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."

Imam-imam yang berkerajaan menunjuk ibadah pelayanan untuk membuat kita siap bertemu dengan Tuhan. Tidak ada sarana di dunia ini yang bisa mempersiapkan kita untuk bertemu dengan Tuhan di luar ibadah pelayanan. Orang yang beribadah dan melayani disebut imam-imam.

Bangsa kafir yang menyembah berhala di bawah pohon-pohon beringin/ rimbun benar-benar melakukan apa yang diminta oleh berhalanya. Itu sebabnya perlengkapan untuk kita masuk dalam pesta pondok daun-daunan salah satunya yang harus kita bawa adalah pohon beringin/ rimbun. Artinya hikmat dalam penghargaan kita terhadap ibadah itu kita tidak anggap enteng. Kalau orang kafir menyembah berhala, persoalan waktu sangat mereka hargai. Tidak boleh mereka lalai sebab dikatakan kalau lalai akan ada sanksi bagi mereka. Jangankan sanksi secara hukum karma, hukum dari manusia saja bisa dijatuhkan. Contohnya kalau ada kerja bakti di tempat ibadahnya dicatat siapa saja yang tidak datang dan nantinya dihukum. Selain dihukum oleh masyarakat, mereka juga akan dihukum oleh berhalanya sehingga ada kejadian-kejadian yang akan mereka alami. Padahal itu datang dari setan. Kalau kita menyembah Allah yang benar mengapa kita tidak menghargai Dia. Itu sebabnya Tuhan cemburu melihat orang yang menyembah berhala begitu tertib, patuh pada segala aturan-aturannya.

Mari kita memperhatikan ibadah pelayanan kita karena kita akan bertemu dengan Tuhan. Akan ada perbedaan antara orang yang beribadah dan yang tidak beribadah kepada Tuhan.
Maleakhi 3:18; 4:1
3:18 Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.
4:1 Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka.

Orang fasik ini bukannya orang yang tidak beribadah, mereka juga beribadah dan masih bertanya Firman tetapi kondisinya sudah lain.
Mazmur 50:16
50:16 Tetapi kepada orang fasik Allah berfirman: "Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu,

Orang fasik ini digambarkan seperti jerami yang hanya untuk dibakar. Berarti dia beribadah dan melayani tetapi tidak ada kesiapan karena hanya mengikuti keinginannya sendiri, seleranya sendiri.

Sudah ada pilihan Tuhan tetapi iblis berusaha menggugurkan orang pilihan Tuhan ini. Kalau kita sudah dipanggil dan sudah dipilih oleh Tuhan kita harus tetap waspada sebab di kalangan orang-orang yang dipilih oleh Tuhan di sanalah sasaran iblis untuk beraksi untuk menggagalkan. Tuhan tidak memilih kita supaya kita gagal. Kapan iblis menggugurkan bangsa pilihan Tuhan ini? Ketika Musa 40 hari tidak turun dari gunung Sinai. Karena ketidaktaatan (tidak sabar) menunggu sehingga hati mereka di masuki oleh iblis dan membuat ibadah model sendiri. 

Mereka merasa sudah jenuh dengan ibadah pola Sorga sehingga mereka membentuk ibadah dengan pola mereka sendiri. Itu sebabnya Allah harus bertindak keras. 3000 orang mati binasa. Jangan sampai ibadah kita adalah ibadah yang dikemas tidak mengikuti pola Sorga. Ini sangat berbahaya. Ketika Musa turun bukan yang baik yang mereka terima tetapi bencana. Jangan sampai ketika Tuhan turun bukan yang baik yang kita terima tetapi bencana. Bagaimana kita bisa sampai ke kerajaan Sorga kalau ibadah kita tidak ada hubungannya dengan pola Sorga.

40 hari Musa di atas gunung Sinai dan tidak turun. Ini menunjuk 40 Yobel yaitu 2000 tahun. Ini menunjuk zaman kita sekarang.

Dalam Keluaran 32 pemilihan Tuhan makin diperkecil. Dari 12 suku dipilih 1 suku. Bagaimana pemilihan Tuhan itu? Tidak secara langsung Tuhan datang dan mengatakan orang ini yang dipilih.
Keluaran 32:26
32:26 maka berdirilah Musa di pintu gerbang perkemahan itu serta berkata: "Siapa yang memihak kepada TUHAN datanglah kepadaku!" Lalu berkumpullah kepadanya seluruh bani Lewi.

Bukan secara jasmani kita melihat Tuhan datang memilih kita. Pemilihan Tuhan itu jatuh kepada hati kita yang menanggapi suara Tuhan. Dari antara 12 suku Israel, 1 suku yang dipilih yaitu suku Lewi. Yang perlu kita perhatikan harus ada ketegasan, mereka yang tanggapi ajakan “siapa yang mau memihak Tuhan”
Keluaran 32:26
32:27 Berkatalah ia kepada mereka: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Baiklah kamu masing-masing mengikatkan pedangnya pada pinggangnya dan berjalanlah kian ke mari melalui perkemahan itu dari pintu gerbang ke pintu gerbang, dan biarlah masing-masing membunuh saudaranya dan temannya dan tetangganya."

Dikatakan “masing-masing mengikatkan pedangnya pada pinggangnya” karena mereka menghadapi kegelapan malam. Iblis menghadirkan kegelapan yang luar biasa di dalam hati dan pikiran Israel. Jangan sampai pedang kebenaran Firman Allah yang kita miliki terlepas dari pinggang kita.
Kidung Agung 3:7-8
3:7 Lihat, itulah joli Salomo, dikelilingi oleh enam puluh pahlawan dari antara pahlawan-pahlawan Israel.
3:8 Semua membawa pedang, terlatih dalam perang, masing-masing dengan pedang pada pinggang karena kedahsyatan malam.

Bukti kita adalah pilihan Tuhan adalah kita menggunakan pedang Firman Tuhan yang ada pada kita. Setelah itu harus berjalan kesana kemari dan membunuh saudara dan temannya dan tetangganya. Artinya kita harus ada kegiatan untuk membabat keinginan-keinginan daging kita sendiri.
Keluaran 32:26
32:27 Berkatalah ia kepada mereka: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Baiklah kamu masing-masing mengikatkan pedangnya pada pinggangnya dan berjalanlah kian ke mari melalui perkemahan itu dari pintu gerbang ke pintu gerbang, dan biarlah masing-masing membunuh saudaranya dan temannya dan tetangganya."

Artinya harus putus hubungan dengan ikatan-ikatan daging. Kadang karena melihat orang itu saudara kita membuat kita sungkan. Kebenaran Firman Tuhan kita tutup karena berat hati menghadapi orang itu. Akhirnya kita ikut membaur dan ikut bersalah dengan mereka, hal itu membuat kita lepas/ keluar dari pilihan Tuhan.

Keluaran 32:28-29
32:28 Bani Lewi melakukan seperti yang dikatakan Musa dan pada hari itu tewaslah kira-kira tiga ribu orang dari bangsa itu.
32:29 Kemudian berkatalah Musa: "Baktikanlah dirimu mulai hari ini kepada TUHAN, masing-masing dengan membayarkan jiwa anaknya laki-laki dan saudaranya -- yakni supaya kamu diberi berkat pada hari ini."

Kalau kita berani karena kebenaran Firman ada pada diri kita maka jangan kita sungkan pada orang lain sehingga mengorbankan pelayanan dan ibadah. Justru berkat hilang dari kita kalau kita bersikap sungkan pada orang lain sehingga mengorbankan ibadah pelayanan. Kalau ada undangan yang bertepatan dengan jam ibadah kita harus tegas untuk pergi beribadah dahulu setelah itu baru pergi memenuhi undangan. Kalau mengorbankan ibadah pelayanan berarti sudah meringankan korban Kristus. Orang yang meringankan ibadah pelayanan bukannya bertemu Tuhan untuk duduk di takhtaNya tetapi bertemu dengan murka Tuhan untuk dibantai.

Lewi ini sudah dipilih oleh Tuhan. Kemudian dari kelompok Lewi ini ada yang melakukan kesalahan, ada keberpihakan dari Korah.
Bilangan 16:1-2
16:1 Korah bin Yizhar bin Kehat bin Lewi, beserta Datan dan Abiram, anak-anak Eliab, dan On bin Pelet, ketiganya orang Ruben, mengajak orang-orang
16:2 untuk memberontak melawan Musa, beserta dua ratus lima puluh orang Israel, pemimpin-pemimpin umat itu, yaitu orang-orang yang dipilih oleh rapat, semuanya orang-orang yang kenamaan.

Korah ini dari kaum Kehat yang tadinya kepada mereka Tuhan menyuruh untuk menjaga supaya jangan sampai musnah. Begitu jelinya iblis untuk menghancurkan panggilan Tuhan kepada kita. Utama pilihan Tuhan kepada kita.

Korah ini mengajak temannya untuk berontak terhadap Musa. Pemberontakan ini akan memisahkan orang yang tadinya dipilih menjadi terpental keluar. Itu sebabnya jangan kita memiliki roh seperti ini karena kita ini adalah imam-imam yang kemudian menjadi raja-raja. Jangan sampai kita terpental keluar karena disusupi roh pemberontakan. Kita harus menjaga dengan serius panggilan Tuhan kepada kita karena kita ini sudah dipilih menjadi imam-imam dan raja-raja.

Ketika orang Lewi dari bani Kehat yang memikul Tabut Perjanjian menginjakkan kakinya di sungai Yordan maka air sungai Yordan itu langsung berhenti mengalir dan tidak berani menerjang kaki mereka. Itulah kuasa Tuhan yang luar biasa kepada pilihan Tuhan yang mengerti bobot dari apa yang mereka pikul. Jadi kalau kita menjadi imam dan raja yang dengan serius melakukan Firman Tuhan dan bukan dengan terpaksa maka justru Tuhan memberikan kita kuasa. Kelak nanti kaki saudara akan menginjak-injak orang-orang yang menghalang-halangi saudara. Yang diinjak-injak adalah orang yang tidak percaya dan menghalang-halangi rencana Allah.

Jadi kehidupan yang memiliki kuasa karena dia merasa pelayanannya bukan pelayanan biasa tetapi pelayanan yang terkait dengan Sorga maka dia akan melayani dengan sukacita. Orang yang melayani dengan terpaksa itu adalah orang yang bersuasana neraka. Neraka dalam bahasa Ibraninya adalah Sheol yang artinya antara lain dukacita, kesakitan, penderitaan, kehancuran selama-lamanya.

Apa tugas kita sebagai imam-imam?
I Petrus 2:5
2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

Tugas kita adalah membangun rumah rohani. Rumah rohani ini tidak boleh salah bangun. Kalau sudah salah harus cepat minta ampun dan diperbaiki, harus cepat diselesaikan, cepat berdamai dengan Tuhan. Tetapi yang tidak boleh salah adalah dua hal yaitu batu penjuru dan pondasinya.
I Korintus 3:10-11
3:10 Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya.
3:11 Karena tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.

Jadi persoalan dasar tidak bisa diubah-ubah tetapi bangunan di atasnya terserah siapa yang membangun. Kalau sudah salah membangun biarlah kita membuka diri untuk menerima koreksi.

I Petrus 2:6-7
2:6 Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan."
2:7 Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan."

Batu penjuru kita dalah Tuhan Yesus.
Efesus 2:20
2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.

Jangan menambah barisan orang yang membuang batu penjuru ini karena tidak mau tegak ke atas, tidak mau diukur. Batu penjuru gunanya supaya bangunan itu lurus ke atas. Ternyata ketika Yesaya melirik, ada batu yang sudah mau jatuh karena tersembul keluar dan tidak lurus lagi.
Yesaya 30:13
30:13 maka sebab itu bagimu dosa ini akan seperti pecahan tembok yang mau jatuh, tersembul ke luar pada tembok yang tinggi, yang kehancurannya datang dengan tiba-tiba, dalam sekejap mata,

Tuhan Yesus sebagai batu penjuru, sebagai Kepala Tubuh berarti Dia yang memegang komando. Komando itu Tuhan percayakan kepada rasul dan nabi.
Ø  Rasul ada hubungannya dengan Firman pengajaran.
Kisah Para Rasul 2:42
2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

Ø  Nabi ada hubungannya dengan Firman nubuatan.
2 Petrus 1:19
1:19 Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.

Penyelesaian bangunan ini terjadi pada waktu musim dingin.
Yohanes 10:22
10:22 Tidak lama kemudian tibalah hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem; ketika itu musim dingin.

Pentahbisan bait Allah terjadi di musim dingin. Itu yang harus kita jaga sebab menjelang selesainya pembangunan rohani kita, jangan sampai kita menjadi dingin rohani. Jangan sampai hamba Tuhan dan anak Tuhan rohaninya dingin padahal sudah waktu penyempurnaan gereja.
Matius 24:12
24:12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.

Durhaka itu adalah pengaruh dari roh antikristus. Hari-hari terakhir ini antikristus bekerja dengan gesit, termasuk banyak hamba Tuhan yang berguguran karena kena roh antikristus yaitu melayani karena mengejar mamon. Kalau mendukung pelayanan seseorang karena mamon itu adalah ciri-ciri kedurhakaan. Inilah tanda kita berada pada musim dingin secara global, jangan sampai rohani kita kena pengaruhnya.
II Tesalonika 2:3,8
2:3 Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa,
2:8 pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali.

Kalau kita memihak pada roh pendurhakaan dengan ciri pelayanan kita karena mamon maka kita pelan dan pasti direkrut pada barisan pendurhaka dan tinggal menunggu Tuhan Yesus datang memunahkan dengan nafas yang keluar dari mulutNya. Kita bertemu dengan Tuhan bukan untuk dibinasakan oleh nafas yang keluar dari mulutNya Tuhan tetapi justru nafas itu akan membawa kita pada suatu kehangatan di Yerusalem Baru.

Kita harus waspada di hari-hari terakhir ini, jangan sampai kita dingin rohani. Jangan melayani dengan tidak serius karena hati dingin.
Matius 24:20
24:20 Berdoalah, supaya waktu kamu melarikan diri itu jangan jatuh pada musim dingin dan jangan pada hari Sabat.

Hari sabat adalah hari perhentian, jangan sampai orang lain sudah mau masuk dalam kerajaan 1000 tahun damai tetapi kita baru mau bergegas. Itu sudah terlambat (rohani terlambat). Itu sebabnya mari kita membangun bait Allah dengan ibadah pelayanan yang punya bobot, punya rasa tanggung jawab.

Jangan kita dingin rohani, biarlah kita tetapi eksis dalam pelayanan sebab ibadah pelayanan kita mahal, harganya adalah korban Kristus. Jangan kita melayani sesukanya, ingat pelayanan kita adalah sampai kita bertemu dengan Tuhan di takhtaNya di Sorga.
Wahyu 22:3-4
22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
22:4 dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.

Dari wajah Tuhan itu ada hidung yang mengeluarkan nafas
Yesaya 59:19
59:19 Maka orang akan takut kepada nama TUHAN di tempat matahari terbenam dan kepada kemuliaan-Nya di tempat matahari terbit, sebab Ia akan datang seperti arus dari tempat yang sempit, yang didorong oleh nafas TUHAN.

tetapi bukan nafas untuk memusnahkan kita tetapi yang membawa kehidupan kepada kita. Jangan berpihak kepada roh durhaka, jangan berpihak pada roh pemberontakan, jangan sampai dingin rohani sebab itu mencelakakan berakhir pada kebinasaan.

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar