20140201

Kebaktian Doa, Sabtu 1 Februari 2014 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Amos 4:7-9
4:7 "Aku pun telah menahan hujan dari padamu, ketika tiga bulan lagi sebelum panen; Aku menurunkan hujan ke atas kota yang satu dan tidak menurunkan hujan ke atas kota yang lain; ladang yang satu kehujanan, dan ladang, yang tidak kena hujan, menjadi kering;
4:8 penduduk dua tiga kota pergi terhuyung-huyung ke satu kota untuk minum air, tetapi mereka tidak menjadi puas; namun kamu tidak berbalik kepada-Ku," demikianlah firman TUHAN.
4:9 "Aku telah memukul kamu dengan hama dan penyakit gandum, telah melayukan taman-tamanmu dan kebun-kebun anggurmu, pohon-pohon ara dan pohon-pohon zaitunmu dimakan habis oleh belalang, namun kamu tidak berbalik kepada-Ku," demikianlah firman TUHAN.

Dalam ayat-ayat ini kita diperhadapkan dengan keras tengkuknya Israel walaupun telah kena cemeti. Ada dua wilayah yang disebut Tuhan di sini:
1.      Kota
Ada kota yang mendapat siraman hujan tetapi ada kota yang kering. Yang kering ini suasananya ada pada ayat 8.
2.      Ladang
Ada ladang yang disiram hujan dan ada ladang yang kering. Ladang yang kering suasannya ada pada ayat 9

Kota yang tidak turun hujan dan ladang yang kering seharusnya mengoreksi diri. Tetapi kita melihat di sini orang Israel tidak bergeming sekalipun sudah mendapat pukulan dan cambuk dari Tuhan, mereka tetap tidak mau berbalik. Sampai 5 kali dikatakan mereka tidak mau berbalik. Angka 5 adalah angka kemurahan. Jadi mereka menganggap enteng kemurahan Tuhan. Itulah yang terjadi dalam kehidupan kekeristenan hari terakhir ini, banyak yang mengentengkan kemurahan Tuhan.

Kota
Kota dalam hal ini berbicara persekutuan karena kota tercipta dari suatu persekutuan. Mulai dari keluarga, antara keluarga, kemudian terciptalah persekutuan dalam satu kota. Persekutuan di sini ada dua suasana. Ada persekutuan yang disiram Tuhan dengan Firman pengajaran, ada persekutuan yang tidak disiram dengan pengajaran. Biarlah kita meraba diri kita masing-masing, apakah kita berada pada rancangan diri sendiri atau berada dalam rancangan Tuhan. Kalau kita berada dalam rancangan diri sendiri maka jangan heran kalau mengalami kekeringan. Tetapi kalau kita berada dalam suatu komunitas dan kita mendapatkan hujan pengajaran berarti di dalamnya ada rencana Tuhan supaya gereja Tuhan tidak mengambil satu sikap meninggalkan Tuhan.
Yeremia 6:8
6:8 Terimalah penghajaran, hai Yerusalem, supaya Aku jangan menarik diri dari padamu, supaya Aku jangan membuat engkau sunyi sepi, menjadi negeri yang tidak berpenduduk!"
                                                                                      
Persekutuan yang tidak disirami Tuhan dengan air Firman pengajaran sama dengan telah keluar dari rencana Allah. Dikatakan mereka tidak berbalik berarti mereka tidak mau kembali pada rencana Tuhan. Jangan sampai dalam persekutuan ibadah, kita tidak mendapat siraman air Firman pengajaran. Mestinya sebelum kita melangkah menuju tempat ibadah kita harus ada kerinduan agar Tuhan menyirami dengan
FirmanNya. Sebab apa artinya kehadiran kita kemudian tidak ada siraman pengajaran Firman tetapi sudah dianggap beribadah.

Dalam hal ini kita perlu memperhatikan, bisa terjadi dalam satu komunitas ada yang merasakan betapa nikmatnya dia diguyur Firman pengajaran tetapi bisa terjadi ada satu atau dua pribadi yang lain tidak menikmatinya walaupun berada pada tempat yang sama. Kehidupan yang tidak merasakan siraman Firman padahal ada hujan pengajaran Firman berarti kehidupan itu adalah bagian dari kota yang lain. Jangan sampai kita seperti ini.
Yudas 1:4
1:4 Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus.

Ini adalah kehidupan yang bersuasana kota yang lain. Tidak ada yang menuding sebab hanya Tuhan yang tahu bahwa orang itu adalah orang yang menyelusup padahal sudah lama mereka ditentukan untuk dihukum dan dikatakan mereka adalah orang fasik.
Mazmur 50:16
50:16 Tetapi kepada orang fasik Allah berfirman: "Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu,
Kota yang tidak turun hujan muaranya atau arahnya adalah ke Babel. Kota yang turun hujan muara atau arahnya adalah Yerusalem Baru. Jadi kehidupan yang diguyur hujan Firman pengajaran alamatnya sudah jelas yaitu ke Yerusalem Baru.
Galatia 2:4-5
2:4 Memang ada desakan dari saudara-saudara palsu yang menyusup masuk, yaitu mereka yang menyelundup ke dalam untuk menghadang kebebasan kita yang kita miliki di dalam Kristus Yesus, supaya dengan jalan itu mereka dapat memperhambakan kita.
2:5 Tetapi sesaat pun kami tidak mau mundur dan tunduk kepada mereka, agar kebenaran Injil dapat tinggal tetap pada kamu.

Tujuan mereka menyusup masuk untuk menghadang kebebasan kita, itulah bagian dari sifat kota yang lain yang tidak turun hujan. Rasul Paulus langsung mengambil peran di sini sebab dia sendiri merasa ada gerakan dari orang-orang seperti ini yang mau mencoba memperhamba. Ini adalah gerakan yang ingin menguasai. Ini yang harus kita waspadai.

Orang yang adalah bagian dari kota yang lain ini tidak akan peduli dengan turunnya hujan pengajaran dalam gereja Tuhan sebab memang dia tidak berminat dan tidak mengharapkan derasnya hujan pengajaran. Kalau hujan pengajaran itu turun dalam kehidupan kita maka ada sesuatu yang Tuhan bersihkan dari diri kita. Itu sebabnya kita selalu berdoa agar segala cacat cela dan kerut kita Tuhan bersihkan dan memang itu yang Tuhan ingin lakukan. Kerut menunjuk hidup yang lama. Jadi doa kita sama dengan seleranya Tuhan. Namun ketika hujan pengajaran turun untuk membersihkan kerut-kerut yang ada seringkali ada yang bereaksi salah. Sama seperti orang Israel yang bertanya Firman kepada Yeremia, ketika Firman Tuhan datang mereka justru tidak mau menerima, mereka marah.
Yeremia 42:20; 43:1-2
42:20 Kamu telah menipu dirimu dan membahayakan nyawamu, ketika kamu mengutus aku kepada TUHAN, Allahmu, dengan berkata: Berdoalah untuk kami kepada TUHAN, Allah kita, dan beritahukanlah dengan tepat kepada kami apa yang difirmankan TUHAN, Allah kita, supaya kami melakukannya!
43:1 Ketika Yeremia selesai mengatakan kepada seluruh rakyat segala firman TUHAN, Allah mereka, yang disuruh TUHAN, Allah mereka, disampaikannya kepada mereka, yaitu segala firman yang tersebut di atas,
43:2 maka berkatalah Azarya bin Hosaya dan Yohanan bin Kareah serta semua orang congkak itu kepada Yeremia: "Engkau berkata bohong! TUHAN, Allah kita, tidak mengutus engkau untuk berkata: Janganlah pergi ke Mesir untuk tinggal sebagai orang asing di sana,

Suasana kota yang kering:
Amos 4:8
4:8 penduduk dua tiga kota pergi terhuyung-huyung ke satu kota untuk minum air, tetapi mereka tidak menjadi puas; namun kamu tidak berbalik kepada-Ku," demikianlah firman TUHAN.

Terlihat di sini persekutuan mereka hebat, bayangkan berapa banyak penduduk dari dua tiga kota ini. Jadi yang ditekankan di sini bukanlah permasalah jumlah di dalam persekutuan tetapi kualitas. Ketika berada dalam suasana girang karena banyaknya manusia ini membuat mereka tidak merasa telah berada di luar selera Allah karena tidak turun hujan pengajaran atau menolak Firman Pengajaran.

Sukar untuk meyakinkan orang yang perasaannya sudah dikuasai oleh keadaan seperti ini. Rasul Paulus bukannya orang yang tidak diurapi, dia diurapi luar biasa oleh Tuhan tetapi untuk menyakinkan orang Efesus dia merasa beratnya luar biasa. Untuk menyakinkan seseorang itu tidak gampang. Bisa saja orang itu berbalik menyerang kita.
Kisah Para Rasul 19:8-9
19:8 Selama tiga bulan Paulus mengunjungi rumah ibadat di situ dan mengajar dengan berani. Oleh pemberitaannya ia berusaha meyakinkan mereka tentang Kerajaan Allah.
19:9 Tetapi ada beberapa orang yang tegar hatinya. Mereka tidak mau diyakinkan, malahan mengumpat Jalan Tuhan di depan orang banyak. Karena itu Paulus meninggalkan mereka dan memisahkan murid-muridnya dari mereka, dan setiap hari berbicara di ruang kuliah Tiranus.

Suasana itu sudah menguasai sehingga sulit untuk diyakinkan. Kalau ada satu dua orang yang diyakinkan itu kemurahan Tuhan.

Ladang
Itu adalah tempat kegiatan. Ada kegiatan yang dihujani oleh Tuhan tetapi ada kegiatan yang kering. Selalu ada perbedaan di antaranya dan perbedaan itu akan semakin nampak ketika kehidupan yang bagaikan kota yang kena hujan dan ladang yang kena hujan disingkirkan oleh Tuhan ke padang belantara. Ketika itu baru terlihat perbedaan yang menyolok, ada yang tertinggal dan ada yang terangkat. Yang terangkat ini bukan berarti dia menjalani hidup yang aman-aman saja tetapi dia menghadapi hambatan namun dia lolos. Sebab tidak mungkin Tuhan memakai kata Harpaso (artinya merampas dengan keras dan cepat) kalau mereka tidak terancam. Sedangkan kota dan ladang yang sudah turun hujan toh masih terancam apalagi kota dan ladang yang kering, jelas sudah dikuasai oleh antikristus.

Suasana ladang yang kering:
Amos 4:9
4:9 "Aku telah memukul kamu dengan hama dan penyakit gandum, telah melayukan taman-tamanmu dan kebun-kebun anggurmu, pohon-pohon ara dan pohon-pohon zaitunmu dimakan habis oleh belalang, namun kamu tidak berbalik kepada-Ku," demikianlah firman TUHAN.

Kalau terserap dalam satu kota yang turun hujan lalu tidak merasakan apa-apa berarti kehidupan itu adalah bagian dari kota yang lain yang tidak disirami hujan. Ladang ini menunjuk kita umat Tuhan.
I Korintus 3:9
3:9 Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.

Ada ladang yang disirami Tuhan dengan hujan tetapi ada yang kering. Yang berat lagi kalau yang tidak disiram hujan itu terlihat ada pohon anggur, ada pohon ara, ada pohon zaitun tetapi kering. Bagi kita gereja Tuhan ada dua hal yang bisa terjadi. Dalam persekutuan biarlah kita menikmati turunnya hujan pengajaran. Dalam aktifitas pelayanan kita biarlah kita juga merasakan turunnya hujan. Bila tidak segeralah kita mengoreksi diri.

Suasana ladang kering:
a)      Ada hama dan penyakit gandum
Hama gandum umumnya adalah ulat. Jangan ada ulat pada gandum. Di dalam gereja Tuhan ulat ini adalah roh kritik yang ada di dalam gandum, yang ada di dalam suasana pemberitaan Firman. Ini yang harus kita hempaskan, jangan sampai hal ini ada pada diri kita. Hidup yang seperti itu adalah ladang yang tidak disirami oleh Tuhan, artinya tidak dipelihara oleh Tuhan.
Pengalaman Paulus 1 Korintus 9:3
9:3 Inilah pembelaanku terhadap mereka yang mengeritik aku.

b)      Melayukan taman-tamanmu
Kesimpulannya kehidupan yang bagaikan ladang yang tidak turun hujan bahasanya hanyalah bahasa yang layu, bahasa yang tidak segar. Disinilah seringkali kita kejebak dan malah mengagungkan iblis karena ketika berjumpa seringkali mengeluarkan bahasa yang tidak segar. Ada yang malah bangga menceritakan penyakitanya. Berarti iblis yang kita puji dan Tuhan kita nista. Seharusnya kita bersaksi kalau penyakit itu kita tengking dalam nama Yesus dan jadi sembuh.

c)      Kebun anggur, kebun ara dan kebun zaitun di makan oleh belalang
Jadi anggur yang berbicara kasih mempelai itu dilalap oleh belalang sehingga dalam nikah tidak ada lagi kasih. Ara itu berbicara kemanisan/ kelezatan, itu tidak ada lagi. Jangan sampai tidak ada lagi kelezatan ketika kita menerima Firman Tuhan.
Mazmur 16:11
16:11 Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.

Zaitun tidak berbuah lagi karena daunya sudah habis dimakan belalang.

Ada 4 macam belalang yang menghantam kegiatan ladang usaha pekerjaan kita.
Yoel 1:4
1:4 Apa yang ditinggalkan belalang pengerip telah dimakan belalang pindahan, apa yang ditinggalkan belalang pindahan telah dimakan belalang pelompat, dan apa yang ditinggalkan belalang pelompat telah dimakan belalang pelahap.
1)      Belalang pengerip. Dalam terjemahan lama disebut ulat sentadu, yang dia sikat adalah buah.
2)      Belalang pindahan, yang dia sikat adalah daun.
3)      Belalang pelompat. Dalam terjemahan lama disebut keridik, yang dia sikat adalah batang.
4)      Belalang pelahap, apa yang ditinggalkan oleh ketiga belalang di atas dibersihkan oleh belalang pelahap itulah bagian akar (iman).
Lukas 18:8
18:8 Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"

Kita tidak sadar kadang-kadang buah pertobatan kita disambar oleh belalang pengerip, daun atau kegitan kita disambar oleh belalang pindahan, batang atau pendirian kita dihantam oleh belalang pelompat, kemudian akar iman dimakan oleh belalang pelahap.
1 Timotius 6:21
6:21 karena ada beberapa orang yang mengajarkannya dan dengan demikian telah menyimpang dari iman. Kasih karunia menyertai kamu!

Maleakhi 3:11
3:11 Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu, firman TUHAN semesta alam.

Yang langsung dihardik oleh Tuhan disini adalah belalang pelahap, ini yang melahap akar sehingga membuat tanaman tidak mungkin bersemi lagi. Sisa bagian yang terakhir ini masih Tuhan pertahankan itulah akar. Akar yang Tuhan pertahankan ini adalah iman percaya kita. Iman percaya kita jangan sampai hilang dan itu bisa beraksi oleh karena Firman. Oleh sebab itu jangan biarkan ladang atau kegiatan dan kota atau persekutuan kita tidak turun hujan, tidak ada Firman pengajaran, sangat berbahaya.

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar