20140223

Kebaktian Umum, Minggu 23 Februari 2014 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Zakharia 8:1-3
8:1 Datanglah firman TUHAN semesta alam, bunyinya:
8:2 "Beginilah firman TUHAN semesta alam: Aku berusaha untuk Sion dengan kegiatan yang besar dan dengan kehangatan amarah yang besar.
8:3 Beginilah firman TUHAN: Aku akan kembali ke Sion dan akan diam di tengah-tengah Yerusalem. Yerusalem akan disebut Kota Setia, dan gunung TUHAN semesta alam akan disebut Gunung Kudus.

Ini adalah untuk kedua kali dalam kitab Zakharia, Allah menyatakan gairahNya yang besar terhadap Sion dan Yerusalem. Alkitab bersaksi bila dua kali sesuatu disebutkan maka itu benar-benar suatu kepastian yang akan terjadi, jadi bukan sekedar diucapkan tetapi pasti akan terjadi.
Kejadian 41:32
41:32 Sampai dua kali mimpi itu diulangi bagi tuanku Firaun berarti: hal itu telah ditetapkan oleh Allah dan Allah akan segera melakukannya.

Jadi gairah Tuhan akan Yerusalem menunjuk gairah Tuhan terhadap gereja Tuhan/umat Tuhan, bukan ditujukan kepada Yerusalem yang ada di timur tengah. Gairah Tuhan bukan ditujukan kepada bumi ini tetapi ditujukan kepada saudara dan saya. Bila kita memperhatikan gairah Tuhan ini akan gerejaNya, Dia rela hangus demi umatNya.
Mazmur 69:10
69:10 sebab cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku, dan kata-kata yang mencela Engkau telah menimpa aku.

Ayat di atas diangkat kembali oleh Yohanes sebagai penulis Injil Yohanes ketika Tuhan membersihkan Bait Allah.
Yohanes 2:17
2:17 Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku."

Ini bukan sesuatu perkara yang ringan atau gampangan saja, tetapi lewat ayat ini digambarkan karena cinta akan rumah-Nya, Yesus rela hangus. Oleh sebab itu jangan kita remehkan atau menganggap biasa perbuatan Tuhan ini. Bila kita memahami hal ini, tidak pantas Tuhan Yesus rela hangus karena gairahNya akan kita. Itu sebabnya jangan sampai pengorbanan Tuhan Yesus untuk Sion dan Yerusalem yang menunjuk kehidupan kita umat Tuhan hanya kita tanggapi dengan biasa-biasa saja. Banyak orang Kristen yang berprinsip seperti itu dan nampak di dalam pengiringannya kepada Tuhan. Mereka berbuat yang menyakiti hati Tuhan dianggap tidak apa-apa, mereka melakukan sesuatu yang menyeleweng tetapi merasa tidak apa-apa. Inilah kehidupan manusia Kristen yang satu saat akan ditinggal oleh Tuhan dalam masa 3,5 tahun aniaya antikristus

Berbicara Sion dan Yerusalem ada 3 suasana yang harus ada dan harus kita alami. Kita harus memiliki 3 suasana yang ada hubungannya dengan Yerusalem.
1.      Kedudukan anak-anak sulung
Ibrani 12:22-23
12:22 Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah,
12:23 dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna,

Bagaimana kita bisa dikategorikan oleh Tuhan sebagai anak-anak sulungnya Tuhan? Sebenarnya kita bangsa kafir tidak punya hak sebab yang disebut anak sulungNya Tuhan adalah Israel.
Keluaran 4:22
4:22 Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman TUHAN: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung;

Jadi kita bangsa kafir sebenarnya tidak ada kesempatan untuk menjadi anak sulung. Orang Israel adalah anak sulung berarti mereka mempunyai hak dan berkat sulung. Kalau kita diangkat menjadi anak sulungnya Tuhan maka apakah benar ada tanda-tanda kesulungan secara rohani dalam diri kita.
Yakobus 1:16-18
1:16 Saudara-saudara yang kukasihi, janganlah sesat!
1:17 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.
1:18 Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.
Bagaimana kita bisa sampai pada tingkat tertentu yang disebut menjadi anak sulung ini? Oleh  Firman Kebenaran. Bagaimana kita bisa membuktikan bahwa kita memiliki kedudukan anak sulung di hadapan Tuhan? Secara kelahiran jasmani mungkin kita bukan anak sulung tetapi kita diberi kesempatan lahir kembali dan itu adalah awal di mana Tuhan mengangkat kita menjadi anak sulungNya.

Masing-masing kita dapat membuktikan apakah ciri kesulungan itu benar ada pada kita. Kalau Tuhan mengatakan gairah kepada Yerusalem berarti gairahNya terhadap anak sulung. Coba saudara bayangkan kalau seorang pembesar minatnya begitu besar terhadap saudara, kira-kira bagaimana perasaan saudara. Di sini Allah yang mengatakan gairahnya begitu besar terhadap kita, bagaimana tanggapan kita?

Kita harus membuktikan bahwa kita sedang digarap oleh gairah Allah yang besar ini. Atau kita harus membaur di dalam program Allah ini. Ini adalah cara Tuhan menggarap saudara sebagai bukti bahwa saudara adalah anak sulungnya Tuhan:
a)      Kejadian 27:27
27:27 Lalu datanglah Yakub dekat-dekat dan diciumnyalah ayahnya. Ketika Ishak mencium bau pakaian Yakub, diberkatinyalah dia, katanya: "Sesungguhnya bau anakku adalah sebagai bau padang yang diberkati TUHAN.

Ini ciri pertama seseorang menyandang hak sulung. Hidup itu memberikan diri digembalakan oleh Tuhah, artinya kehidupan itu selalu berada dalam penggembalaan Tuhan. Ketika Yakub menumpangkan tangan memberkati Efraim dan Manasye, Yakub mengatakan lagi Allah sebagai gembalanya. Berarti Yakub tidak pernah lepas dari penggembalaan sebagai bukti seseorang yang menyandang hak sulung.
Kejadian 48:15
48:15 Sesudah itu diberkatinyalah Yusuf, katanya: "Nenekku dan ayahku, Abraham dan Ishak, telah hidup di hadapan Allah; Allah itu, sebagai Allah yang telah menjadi gembalaku selama hidupku sampai sekarang,

Yakub yang memiliki hak sulung yang sebenarnya dimiliki oleh Esau. Kita melihat perjuangan Yakub untuk mendapatkan hak sulung karena pandangan Yakub terhadap hak kesulungan ini begitu jauh ke depan yaitu memandang pada Yerusalem Sorgawi sehingga dia tidak mau lepas dengan Gembalanya yaitu Allah Abraham dan Ishak. Ini terjadi ribuan tahun yang lalu, kita ini sudah terlalu dekat dengan Yerusalem Sorgawi. Jangan sampai kita pupus di tengah jalan, jangan sampai kita kehilangan hak kesulungan yaitu Yerusalem Baru karena tidak menghargai penggembalaan Allahnya Abraham dan Allahnya Ishak yang juga adalah Allahnya Yakub.

Sepanjang hidup Yakub dia ada dalam penggembalaan Tuhan walaupun banyak tantangan, banyak hal yang menghadang dia. Berulang kali nyawanya terancam tetapi karena dia membawa dirinya sebagai pemilik hak sulung maka gairah Tuhan terhadap dirinya yang memiliki hak sulung begitu besar.

Berada dalam penggembalaan adalah tanda kita adalah pemilik hak sulung. Jadi menghargai penggembalaan adalah bukti dalam diri kita ada hak dan berkat sulung. Jangan saudara berpergian diam-diam tanpa memberi tahu gembala. Memang Tuhan mengetahui tetapi Tuhan tidak bekerja sendiri, Dia mempercayakan kepada Hamba Tuntuk menggembalakan saudara.

Tuhan adalah Gembala Agung dan Dia wakilkan kepada manusia yang diangkat oleh Roh Kudus untuk memegang jabatan gembala.
Kisah Para Rasul 20:28
20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.

Jadi gembala yang benar sesuai pola Sorga adalah gembala yang ditetapkan oleh Roh Kudus untuk menggembalakan domba-dombaNya yang dibeli oleh Tuhan dengan darahNya.

Menjelang kematiaanya, Yakub memberkati Efraim dan Manasye dengan tangan silang.
Kejadian 48:17-20
48:17 Ketika Yusuf melihat bahwa ayahnya meletakkan tangan kanannya di atas kepala Efraim, hal itu dipandangnya tidak baik; lalu dipegangnya tangan ayahnya untuk memindahkannya dari atas kepala Efraim ke atas kepala Manasye.
48:18 Katanya kepada ayahnya: "Janganlah demikian, ayahku, sebab inilah yang sulung, letakkanlah tangan kananmu ke atas kepalanya."
48:19 Tetapi ayahnya menolak, katanya: "Aku tahu, anakku, aku tahu; ia juga akan menjadi suatu bangsa dan ia juga akan menjadi besar kuasanya; walaupun begitu, adiknya akan lebih besar kuasanya dari padanya, dan keturunan adiknya itu akan menjadi sejumlah besar bangsa-bangsa."
48:20 Lalu diberkatinyalah mereka pada waktu itu, katanya: "Dengan menyebutkan namamulah orang Israel akan memberkati, demikian: Allah kiranya membuat engkau seperti Efraim dan seperti Manasye." Demikianlah didahulukannya Efraim dari pada Manasye.

Memberkati dengan tangan silang ini menunjuk tanda salib. Jadi hak sulung yang abadi hanya bisa kita peroleh lewat korban Kristus.

Perhargaan kita terhadap penggembalaan Tuhan adalah ciri pertama kedidupan itu memiliki kesulungan. Kalau tidak memiliki hak sulung tidak akan ada dalam Yerusalem. Dalam kehidupan Kekristenan hari-hari terakhir ini banyak gembala tetapi hanya diangkat oleh organisasi. Kalau gembala diangkat oleh Tuhan maka tidak ada alasan untuk kita tidak menghargainya.

b)      Kejadian 27:28a
27:28a Allah akan memberikan kepadamu embun yang dari langit

Tanda anak Tuhan yang memiliki kesulungan pertama dia digembalakan dan yang kedua di dalam penggembalaan itu dia mendapat pelayanan Tuhan di dalam dirinya lewat embun dari langit. Embun menunjuk Firman pengajaran. Embun itu menghadirkan roti manna, menghadirkan Firman pengajaran. Berarti anak sulungnya Tuhan adalah anak yang mendapat siraman embun Firman pengajaran.
Keluaran 16:13-14
16:13 Pada waktu petang datanglah berduyun-duyun burung puyuh yang menutupi perkemahan itu; dan pada waktu pagi terletaklah embun sekeliling perkemahan itu.
16:14 Ketika embun itu telah menguap, tampaklah pada permukaan padang gurun sesuatu yang halus, sesuatu yang seperti sisik, halus seperti embun beku di bumi.

Anak Tuhan yang memiliki hak kesulungan pasti menikmati panganan dari Sorga yaitu Firman Allah. 40 tahun orang Israel mendapatkan manna. Hari pertama sampai hari lima mereka menerima 1 gomer dan pada hari keenam 2 gomer. Orang yang memiliki berkat sulung, orang yang disulungkan adalah anak Tuhan yang disebut anak sulungnya Tuhan, hidupnya hanya bergantung kepada Tuhan lewat Firman pengajaran. Hidupnya benar-benar hanya bergantung kepada kemurahan Tuhan. Tidak ada alasan untuk dia berkata ini karena kekuatan dan keperkasaanku sehingga bisa membusungkan dada di hadapan sesama apalagi di hadapan Tuhan. Sebagai anak sulung kita harus bergantung kepada Bapa. Dalam doa Bapa kami, Tuhan mengajar kita sebagai anak sulung untuk bergantung kepada Bapa.
Matius 6:11
6:11 Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya

Berkat seseorang itu terpergantung dia bergantung kepada Tuhan atau tidak. Tidak mungkin Bapa Sorgawi yang mengangkat kita sebagai anak sulungNya akan membiarkan anakNya tidak berpakaian dan kelaparan.

Kepada anak sulung bapa berkata: “segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu”, tetapi anak sulung ini tidak mengerti. Ini pandangan yang salah kepada bapa dari seorang anak sulung.
Lukas 15:26-31
15:26 Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu.
15:27 Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali dengan sehat.
15:28 Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia.
15:29 Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku.
15:30 Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.
15:31 Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu.

Anak sulung ini tidak mengerti. Ini kesalahan pahaman anak-anak Tuhan yang disulungkan karena mereka tidak berharap dan bersandar penuh kepada Tuhan sehingga yang terjadi kebalikkannya. Jangan kita bergantung pada kekuatan kita karena itu tidak menyenangkan hati Tuhan dan dilarang oleh Tuhan. Apapun asal keturunan kita secara jasmani ataupun pendidikan kita, kita diberi kesempatan yang sama dari Tuhan, kita tidak perlu iri hati melihat yang lain karena Bapa kita sama. Tepergantung kita bersandar kepadaNya atau tidak.
Ulangan 8:17-18
8:17 Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini.
8:18 Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.

Bapa kita adalah Bapa yang sama, ayo kita bersandar kepada Bapa. Senangkan hati Bapa di Sorga, muliakan Bapa kita di Sorga. Tuhan sudah mencegah jauh-jauh hari supaya manusia itu jangan bergantung dengan kemampuan fisik, kemampuan akal dan otaknya, tetapi bergantung pada kemampuan Allah, itu yang Allah mau. Kalau itu yang kita lakukan maka Bapa di Sorga hatiNya akan berbunga-bunga melihat kita.

Tanda yang menjadi prioritas bagi anak sulungnya Tuhan adalah persoalan penggembalaan di dalam kelimpahan Firman. Ciri anak sulung Tuhan adalah menerima berkat dari langit itulah berkat Firman Tuhan. Kalau berkat embun dari langit dijadikan nomor dua dan hanya mengejar berkat jasmani maka itu ciri-ciri kehilangan kesulungan, ini sangat memalukan apalagi kalau hamba Tuhan yang seperti itu.

c)      Kejadian 27:28b
27:28b tanah-tanah gemuk di bumi dan gandum serta anggur berlimpah-limpah.

Poin yang ketiga ini suasananya yang lahiriah. Gandum di sini menunjuk pemeliharaan Allah secara jasmani dan anggur pemeliharaan Allah secara jasmani di dalam nikah. Jadi sesudah pemeliharaan Bapa Sorgawi terhadap anak sulungnya soal berkat dari Sorga (berkat Firman Allah), sesudah itu disusul berkat jasmani. Ini jangan kita balik. Banyak anak Tuhan membalik sehingga yang jasmani menjadi prioritas dan yang rohani yang terakhir.

d)      Kejadian 27:29a
27:29a Bangsa-bangsa akan takluk kepadamu, dan suku-suku bangsa akan sujud kepadamu;

Ciri yang keempat adalah kehidupan itu selalu disertai dengan kemenangan. Tanda keempat kita adalah anak sulungnya Tuhan adalah kita bukan tampil sebagai Kristen yang cengeng tetapi yang selalu tangguh ketika menghadapi cobaan-cobaan yang ada. Bagaimana mau disebut anak sulung kalau tidak tangguh, tidak kuat, tidak menang menghadapi pencobaan.

e)      Kejadian 27:29b
27:29b jadilah tuan atas saudara-saudaramu, dan anak-anak ibumu akan sujud kepadamu.

Ciri yang kelima adalah menjadi pelindung bagi saudara-saudaranya. Jadilah kita menjadi pengayom sesama. Betapa indahnya kalau suami menjadi pengayom dalam rumah tangga dan istri menjadi pelindung dalam rumah tangga bagi anaknya. Ini membuktikan bahwa kita memiliki kesulungan.

f)       Kejadian 27:29c
27:29c Siapa yang mengutuk engkau, terkutuklah ia, dan siapa yang memberkati engkau, diberkatilah ia."

Kalau kehidupan itu menjadi anak yang disulungkan oleh Tuhan dan ada yang berani mengutuk atau mengata-ngatai, orang yang mengutuk itu harus hati-hati sebab anak Tuhan itu mempunyai pembela yang luar biasa. Kalau anak Tuhan memiliki ciri seperti poin 1 sampai 5 maka kita harus berhati-hati terhadapnya karena ada pelindungnya. Tidak usah kita pergi memarahi orang yang mengutuki kita sebab ada Tuhan yang memberi jaminan perlindungan kepada kita. Jadi yang diharapkan oleh Tuhan dari orang yang memiliki berkat sulung ini adalah bersandar penuh kepada Tuhan.

2.      Kedudukan Mempelai
Wahyu 21:9-10
21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
21:10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.

II Korintus 11:2
11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
Gereja Tuhan yang disebutkan Yerusalem Baru itu sedang bertunangan dengan Tuhan Yesus. Gereja Tuhan digambarkan sebagai perawan suci. Bagaimana sikap kita sebagai perawan yang suci yang sedang bertunangan untuk menjaga keperawanan?
Ulangan 22:23-24
22:23 Apabila ada seorang gadis yang masih perawan dan yang sudah bertunangan -- jika seorang laki-laki bertemu dengan dia di kota dan tidur dengan dia,
22:24 maka haruslah mereka keduanya kamu bawa ke luar ke pintu gerbang kota dan kamu lempari dengan batu, sehingga mati: gadis itu, karena walaupun di kota, ia tidak berteriak-teriak, dan laki-laki itu, karena ia telah memperkosa isteri sesamanya manusia. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu.

Kalau gereja Tuhan yang bertunangan dengan Tuhan Yesus lalu anak Tuhan itu mau digagahi, mau dinajiskan dengan berbagai macam cara. Dunia sekarang ini berusaha untuk menajiskan kita padahal kita sedang bertunangan. Setelah disebut bertunangan selanjutanya disebutkan istri, berarti soal bertunangan itu sudah sejajar dengan istri. Gadis perawan yang sudah bertunangan dengan seorang laki-laki kemudian dirusak kesuciannya, dirusak kesucian hubungannya dengan Mempelai Laki-laki Sorga maka keduanya harus dibunuh baik yang menajiskan dan yang dinajiskan sama-sama dihukum. Itu sebabnya kita gereja Tuhan, kalau kita mengerti bahwa Yerusalem poin kedua ini adalah suasana kedudukan Mempelai maka kita harus menjaga, jangan kita membuka diri terhadap dunia untuk menajiskan kita. Kita harus menjaga hubungan kita dengan Tuhan Yesus tunangan kita.
Jangan seperti dalam Yehezkiel 16:25-26
16:25 Pada setiap persimpangan jalan engkau membangun bukit pengorbanan dan menjual kecantikanmu menjadi kekejian dengan merenggangkan kedua pahamu bagi setiap orang yang lewat, sehingga persundalanmu bertambah-tambah.
16:26 Engkau bersundal dengan orang Mesir, tetanggamu, si aurat besar itu, sehingga persundalanmu bertambah-tambah, yang menimbulkan sakit hati-Ku.

Dalam kondisi sebagai tunangan Tuhan, gereja Tuhan harus waspada. Itu sebabnya dalam I Korintus 11:3-4 hal yang dikuatirkan oleh rasul Paulus sebab ada laki-laki lain yang mau menajiskan gereja Tuhan yang tampil bagaikan perawan.
II Korintus 11:3-4
11:3 Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
11:4 Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.

Apa yang terjadi bagi bangsa Israel adalah pembelajaran dan nasihat bagi kita yang hidup di akhir zaman. Jangan biarkan hidup saudara dikotori dengan ajaran-ajaran lain.
I Korintus 10:6,11
10:6 Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat,
10:11 Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba.

3.      Kota Raja Besar
Matius 5:35
5:35 maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar;

Mazmur 145:13;48:2-3
145:13 Kerajaan-Mu ialah kerajaan segala abad, dan pemerintahan-Mu tetap melalui segala keturunan. TUHAN setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya.
48:2 Besarlah TUHAN dan sangat terpuji di kota Allah kita!
48:3 Gunung-Nya yang kudus, yang menjulang permai, adalah kegirangan bagi seluruh bumi; gunung Sion itu, jauh di sebelah utara, kota Raja Besar.

Kalau Yerusalem itu adalah kota Raja Besar maka bagaimana sikap anak-anak sulungNya dan mempelaiNya menghadapi kota Raja Besar ini?
Maleakhi 1:14
1:14 Terkutuklah penipu, yang mempunyai seekor binatang jantan di antara kawanan ternaknya, yang dinazarkannya, tetapi ia mempersembahkan binatang yang cacat kepada Tuhan. Sebab Aku ini Raja yang besar, firman TUHAN semesta alam, dan nama-Ku ditakuti di antara bangsa-bangsa.

Kalau kehidupan kita masuk dalam suasana kota Raja Besar ini maka yang harus ada pada diri kita adalah rasa gentar dan takut kepada Raja Besar. Ingat kita menuju Yerusalem, yang harus ada pada diri kita adalah rasa gentar dan takut kepada Raja itu. Anak muda remaja jangan sampai tidak ada rasa takut kepada Tuhan dan malah mengikuti pergaulan teman-temannya yang suka merokok, minum-minuman keras dan main judi.
Mazmur 119:120
119:120 Badanku gemetar karena ketakutan terhadap Engkau, aku takut kepada penghukuman-Mu.

Sehingga Mazmur 119:60
119:60 Aku bersegera dan tidak berlambat-lambat untuk berpegang pada perintah-perintah-Mu.

Itu sebabnya kita harus memperhatikan hal ini, gairah Tuhan terhadap Yerusalem sangat besar tetapi gairahNya untuk menghukum juga besar.
Zakharia 1:14-15
1:14 Berkatalah kepadaku malaikat yang berbicara dengan aku itu: Serukanlah ini: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Sangat besar usaha-Ku untuk Yerusalem dan Sion,
1:15 tetapi sangat besar murka-Ku terhadap bangsa-bangsa yang merasa dirinya aman, yang, sementara Aku murka sedikit, telah membantu menimbulkan kejahatan.

Zakharia 8:2
8:2 "Beginilah firman TUHAN semesta alam: Aku berusaha untuk Sion dengan kegiatan yang besar dan dengan kehangatan amarah yang besar.

Jangan kita main-main dengan Tuhan. Saya harus berteriak tentang hal ini bukan karena membenci manusianya, tetapi karena dosanya. Jangan sampai saudara tertinggal dalam 3,5 tahun aniaya antikristus.

Suasana Yerusalem yang pertama adalah suasana anak sulung, suasana Yerusalem yang kedua adalah suasana mempelai, suasana Yerusalem yang ketiga adalah takut akan Tuhan. Orang-orang yang berhak masuk di Yerusalem Baru adalah orang-orang yang takut akan Tuhan. Bukan orang pemabuk, bukan orang penjudi, bukan orang yang merokok, bukan orang penzinah, bukan orang pembunuh tetapi orang-orang yang dibenarkan, disucikan dan disempurnakan.

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar