20140202

Kebaktian Umum, Minggu 2 Februari 2014 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Tanpa terasa kita sudah masuk pada bulan kedua tanggal yang kedua. Masuk pada tahun 2014 seluruh dunia ditimpa banyak bencana. Ini adalah peringatan Tuhan kepada kita. Semoga kita tidak menganggap itu hanya sekedar terjadi dan tidak menaruh perhatian.

Zakharia 7:4-7
7:4 Maka datanglah firman TUHAN semesta alam kepadaku, bunyinya:
7:5 "Katakanlah kepada seluruh rakyat negeri dan kepada para imam, demikian: Ketika kamu berpuasa dan meratap dalam bulan yang kelima dan yang ketujuh selama tujuh puluh tahun ini, adakah kamu sungguh-sungguh berpuasa untuk Aku?
7:6 Dan ketika kamu makan dan ketika kamu minum, bukankah kamu makan dan minum untuk dirimu sendiri?
7:7 Bukankah ini firman yang telah disampaikan TUHAN dengan perantaraan para nabi yang dahulu, ketika Yerusalem dengan kota-kota yang di sekelilingnya masih didiami orang dan masih sentosa dan Tanah Negeb dan Daerah Bukit masih didiami?"

Ini adalah jawaban dari Tuhan yang disampaikan oleh imam dan nabi karena mereka berhubungan langsung dengan imam dan nabi. Jawaban dari Tuhan malah ditambah dengan satu poin. Pertanyaan mereka tentang puasa bulan yang kelima, tetapi jawaban bukan hanya menjawab tentang puasa bulan yang kelima tetapi ada yang diberitahu yaitu tentang puasa bulan ketujuh. Ini berarti perhatian Tuhan terhadap umatNya yang ada di Betel.

Orang Israel dikatakan oleh Tuhan sebagai anak sulungNya
Keluaran 4:22
4:22 Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman TUHAN: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung;

dan lebih dari itu dikatakan pengantin wanitaNya di masa muda.
Yeremia 2:2
2:2 "Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya.

Jadi begitu tinggi perhatian Tuhan terhadap orang Israel. Hal ini tidak hanya ditujukan kepada orang Israel tetapi juga kepada kita yang sudah mengalami penebusan. Orang Israel di tebus dari Mesir dengan darah domba tetapi kita ditebus oleh Tuhan dengan darah Yesus. Inilah yang dilakukan oleh Tuhan kepada kita di penghujung akhir zaman.

Jangan sampai kita mengalami cambukan Tuhan atau permasalahan dalam hidup kita lalu kita mengkambing hitamkan orang lain atau situasi. Seharusnya ketika kita diperhadapkan dengan berbagai permasalahan biarlah kita berkata “ini karena kesalahan saya”. Jangan melempar kesalahan pada orang lain.
Ayub 5:6-7
5:6 Karena bukan dari debu terbit bencana dan bukan dari tanah tumbuh kesusahan;
5:7 melainkan manusia menimbulkan kesusahan bagi dirinya, seperti bunga api berjolak tinggi.

Bila kita memperhatikan, puasa bulan yang kelima dihubungkan dengan hancurnya Yerusalem dan dibakarnya Bait Allah. Berarti hubungan umat Tuhan dengan Tuhan benar-benar putus. Kalau kita melihat di sini, orang Betel bertanya agar hubungan mereka dengan Tuhan dipulihkan, maka Tuhan membawa mereka untuk kembali melihat mengapa Bait Allah dibakar dan Yerusalem di bumi hanguskan oleh orang Babel. Inilah permasalahan yang ada pada mereka.

Bait Allah terpaksa diizinkan Tuhan untuk dibakar, gambaran ibadah yang gagal total. Padahal Bait Allah itu dibangun sesuai ilham Allah dan dengan biaya yang tidak sedikit. Dengan kata lain Allah membalas apa yang dilakukan umat Israel terhadap Tuhan. Sebagai anak sulungNya, sebagai istri masa mudaNya, umat Isral telah membuat Tuhan sakit hati. Itu sebabnya Tuhan mengizinkan kebanggaan mereka yaitu Bait Allah dan Yerusalem di bumi hanguskan oleh musuh artinya ibadah Israel ditolak oleh Tuhan.

Ini pembelajaran bagi kita. Ketika umat Israel mulai meringankan ibadah dan pelayanan mereka kepada Tuhan maka lambat atau cepat akan menyebabkan hubungan mereka putus dengan Tuhan. Yang memanggil kita itu adalah setia dan dia akan menggenapi panggilanNya. Namun ada sikap yang tidak menyenangkan yang dilakukan orang Israel ketika dipanggil oleh Tuhan.
Zakharia 7:11-12
7:11 Tetapi mereka tidak mau menghiraukan, dilintangkannya bahunya untuk melawan dan ditulikannya telinganya supaya jangan mendengar.
7:12 Mereka membuat hati mereka keras seperti batu amril, supaya jangan mendengar pengajaran dan firman yang disampaikan TUHAN semesta alam melalui roh-Nya dengan perantaraan para nabi yang dahulu. Oleh sebab itu datang murka yang hebat dari pada TUHAN.

4 hal yang dilakukan bangsa Israel terhadap panggilan Tuhan:
1)      Mereka tidak mau menghiraukan.
Ini pelajaran Tuhan yang ditinggalkan kepada kita lewat pengalaman bangsa Israel. Jangan kita bereaksi untuk tidak menghiraukan panggilan Tuhan. Tuhan yang memanggil kita setia dan Dia akan menggenapi panggilanNya dan ada janji yang ditentukan oleh Tuhan. Ini yang tidak disadari dan ditolak oleh mereka.
Efesus 1:18-19
1:18 Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus,
1:19 dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya,

2)      Melintangkan bahunya
Melintangkan bahu berarti benar-benar menunjukkan sikap menantang yang memanggil. Ini sikap yang tidak bisa ditolerir oleh Tuhan dan membuahkan ibadah mereka hancur, bait Allah mereka hancur, sudah keterlaluan sebab terang-terangan melawan Tuhan.
Ayub 21:14-15
21:14 Tetapi kata mereka kepada Allah: Pergilah dari kami! Kami tidak suka mengetahui jalan-jalan-Mu.
21:15 Yang Mahakuasa itu apa, sehingga kami harus beribadah kepada-Nya, dan apa manfaatnya bagi kami, kalau kami memohon kepada-Nya?

3)      Telinga ditulikan
Mereka membuat telinga mereka tuli. Bukannya Tuhan menciptakan sepasang telinga supaya kita mendengar suara Firman?
Ayub 36:10
36:10 dan ia membukakan telinga mereka bagi ajaran, dan menyuruh mereka berbalik dari kejahatan.

Tuhan memanggil supaya telinga mereka dibuka untuk ajaran. Pengajaran ini maksudnya supaya kita disucikan mulai dari pribadi, nikah, buah nikah, usaha dan pekerjaan. Jadi bukan cuma diri kita yang diperdamaikan dengan Tuhan lewat pekerjaan penebusan tetapi pekerjaan kita. Itu ciri umat Tuhan yang akan dibawa menjadi mempelai wanita Tuhan. Contohnya Rut, bukan cuma dirinya yang ditebus tetapi juga ladang Elimelekh juga ditebus.

Dalam hal ini perbuatan Israel tidak terpuji sehingga membuat Tuhan sakit hati dan membuahkan Bait Allah diizinkan Tuhan untuk dibakar. Sekalipun Tuhan mengatakan dalam Bait Allah ada namaKu tetapi akhirnya Tuhan tidak lagi melihat meterai nama itu karena sudah tertutup dengan sikap Israel yang tidak mau mendengar ketika Tuhan memanggil. Ini jangan ada pada kita sebab penyingkiran gereja sudah di ambang pintu. Gereja Tuhan akan segera dipersunting oleh Mempelai Pria Sorga. Yakinlah yang memanggil kita itu adalah setia, Dia akan menggenapkan panggilannya.
I Tesalonika 5:24
5:24 Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.

Bahkan Dia setia dalam segala perkataanNya.
Mazmur 145:13
145:13 Kerajaan-Mu ialah kerajaan segala abad, dan pemerintahan-Mu tetap melalui segala keturunan. TUHAN setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya.

4)      Mengeraskan hatinya
Israel disebut oleh Tuhan anak sulungNya dan juga istri masa mudaNya. Bangsa Israel tega bersikap begitu terhadap Bapanya dan terhadap Suami mereka di Sorga. Mereka membuat hati mereka keras seperti batu amril. Batu amril ini adalah batu intan. Berarti memiliki berhala di dalam hati.
Yehezkiel 14:3
14:3 "Hai anak manusia, orang-orang ini menjunjung berhala-berhala mereka dalam hatinya dan menempatkan di hadapan mereka batu sandungan, yang menjatuhkan mereka ke dalam kesalahan. Apakah Aku mau mereka meminta petunjuk dari pada-Ku?

Mereka dipanggil tetapi semakin menjauh.
Hosea 11:1-3
11:1 Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir Kupanggil anak-Ku itu.
11:2 Makin Kupanggil mereka, makin pergi mereka itu dari hadapan-Ku; mereka mempersembahkan korban kepada para Baal, dan membakar korban kepada patung-patung.
11:3 Padahal Akulah yang mengajar Efraim berjalan dan mengangkat mereka di tangan-Ku, tetapi mereka tidak mau insaf, bahwa Aku menyembuhkan mereka.

Puasa bulan kelima ini adalah untuk mengoreksi membengkaknya daging mereka. Artinya nafsu daging mereka sudah terlalu berlebihan sehingga menutup hubungan mereka dengan Tuhan. Itu sebabnya mereka harus berpuasa bulan yang kelima untuk menekan daging supaya Tuhan bebas bekerja dalam dirinya, agar perkara rohani itu memuncak.

Yeremia 52:10-14
52:10 Raja Babel menyuruh menyembelih anak-anak Zedekia di depan matanya; juga semua pemuka Yehuda disembelihnya di Ribla.
52:11 Kemudian mata Zedekia dibutakannya, lalu ia dibelenggu dengan rantai tembaga. Kemudian raja Babel membawa dia ke Babel dan menaruhnya dalam rumah hukuman sampai kepada hari matinya.
52:12 Dalam bulan yang kelima, pada tanggal sepuluh bulan itu -- itulah tahun kesembilan belas pemerintahan Nebukadnezar, raja Babel -- datanglah Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal, yang melayani raja Babel, ke Yerusalem.
52:13 Ia membakar rumah TUHAN, rumah raja dan segala rumah di Yerusalem; segala rumah orang-orang besar dibakarnya dengan api.
52:14 Segala tembok sekeliling kota Yerusalem dirobohkan oleh tentara Kasdim yang ada bersama-sama dengan kepala pasukan pengawal itu.

Ini yang dialami oleh bangsa Israel akibat tidak mau menghiraukan panggilan Tuhan, melintangkan bahu, membuat telinga menjadi tuli dan mengeraskan hati seperti batu amril. Berakibat bait Allah dibakar menunjukkan ibadah Israel gagal total, tentu kita tidak ingin hal ini terjadi. Ini yang dialami oleh Israel dahulu tetapi ini bernubuat untuk kita. Jangan sampai hal ini menjadi kenyataan dalam diri kita pada zaman antikristus karena tidak tersingkir. Bukan itu tujuan kita dipanggil, tujuan kita dipanggil adalah untuk menikmati indahnya nilai penebusan Tuhan. Bukan hanya diri kita dan nikah kita yang ditebus oleh Tuhan tetapi pekerjaan kita juga harus didamaikan dengan Tuhan. Pekerjaan yang tidak ditebus oleh Tuhan jangan kita kerjakan contohnya antara lain berjualan rokok, minuman keras dan menjadi bandar kupon putih/ judi.

Tuhan ingin ibadah kita berhasil supaya kita dimiliki oleh Tuhan dan memiliki Tuhan Yesus. Berarti kita menjadi mempelai wanita dan Tuhan Yesus adalah mempelai laki-laki Sorga. Sebab suami istri itu saling memiliki.
I Korintus 7:4
7:4 Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya.

Jadi yang mempunyai hak atas diri kita adalah Tuhan Yesus. Demikian juga kita mempunyai hak atas diriNya dalam arti kita mempunyai hak untuk meminta curahan kasihNya lewat pembukaan rahasia FirmanNya. Kalau kita benar calon mempelai wanita Tuhan maka curahan kasih dan berkat Firman Allah dalam kelimpahan pembukaannya pasti menjadi nyata. Tetapi kalau tidak ada pembukaan Firman itu tanda tanya apakah dimiliki oleh Tuhan atau tidak.

Rut 4:4-5
4:4 Jadi pikirku: baik juga hal itu kusampaikan kepadamu sebagai berikut: Belilah tanah itu di depan orang-orang yang duduk di sini dan di depan para tua-tua bangsa kita. Jika engkau mau menebusnya, tebuslah; tetapi jika engkau tidak mau menebusnya, beritahukanlah kepadaku, supaya aku tahu, sebab tidak ada orang yang dapat menebusnya kecuali engkau, dan sesudah engkau: aku." Lalu berkatalah ia: "Aku akan menebusnya."
4:5 Tetapi kata Boas: "Pada waktu engkau membeli tanah itu dari tangan Naomi, engkau memperoleh Rut juga, perempuan Moab, isteri orang yang telah mati itu, untuk menegakkan nama orang itu di atas milik pusakanya."

Jadi ladang atau perkerjaan itu ditebus berjalan bersama dengan menebus Rut. Inilah pekerjaan dari Mempelai Pria Sorga. Dia mau memberikan pemeliharaan yang indah kepada kita. Karena kita adalah calon mempelaiNya maka pemeliharaan Tuhan begitu special kepada kita. Kalau kita mendapat perhatian Tuhan maka mulai dari awal Tuhan akan memberikan pemeliharaan dan sebagai tanda kita mau dijadikan mempelai wanitaNya maka perhatian Tuhan itu akan dicurahkan semakin besar. Dari kita juga harus imbang, doa penyembahan, pujian dan ibadah kita juga harus bertambah besar jangan malah berkurang. Mari kita memberikan respon yang imbang dengan Tuhan sebagai pembuktian kita adalah Tuhan punya dan Tuhan adalah kita punya.

Ini yang terjadi bulan yang kelima. Ketika mereka berpuasa bulan yang kelima pikiran mereka mengembara bagaimana nasib nenek moyang mereka dahulu, bagaimana Yerusalem dan Bait Allah yang begitu mereka banggakan itu habis di mata mereka. Ini maksudnya supaya ibadah mereka makin erat kepada Tuhan. Tujuan jawaban Tuhan terhadap pertanyaan mereka tentang puasa bulan kelima adalah untuk menekan daging mereka sehingga yang rohani mereka yang tampak dipermukaan (menonjol).

Jawaban Tuhan terhadap apa yang tidak mereka tanyakan tetapi Tuhan beri tahu adalah puasa bulan ketujuh tujuannya supaya mereka percaya akan kesaksian-kesaksian dari Alkitab. Kalau tidak percaya maka akhirnya akan dibunuh. Banyak orang yang sudah mendengar Firman tetapi menunjukkan sikap tidak percaya. Seperti kisah di bawah ini.

Setelah sekian lama orang Israel di buang ke Babel maka seizin Tuhan raja Babel mengangkat Gadalya untuk menjadi gubernur di Israel. Namun datang musuh yang ingin membunuhnya yaitu Ismael. Dua orang datang memberi tahu kepada Gadalya bahwa ada musuh yang mau membunuhnya tetapi dia tidak percaya. Ketidakpercayaan ini yang banyak kali muncul dalam hati kita padahal Firman Tuhan sudah datang dan saksi sudah kita dengar tetapi tetap tidak percaya. Sifat tidak percaya inilah yang harus kita singkirkan dalam doa puasa.

Seharusnya kita tidak perlu miskin secara jasmani sebab kunci berkat sudah Tuhan berikan kepada kita tetapi kunci tidak kita pakai sebab kita tidak percaya. Sudah ulang berulang diberitakan kembalikan milik Tuhan dan Tuhan sudah berkata “cobailah Aku, maka Aku akan mencurahkan berkat dari tingkap-tingkap di langit”. Tetapi kita tidak percaya dan menganggap rugi untuk mengeluarkan perpuluhan. Ketika menghadapi masalah malah mempersalahkan yang lain padahal itu karena kesalahan sendiri yang tidak mau percaya kepada Tuhan. Mengapa tidak bisa percaya? Sebab hati dan pikiran diganggu oleh iblis.

Gedalya dua kali diingatkan bahwa dia akan dibunuh oleh Ismael tetapi dia tidak percaya.
Yeremia 41:1-2; 40:6,13-14
41:1 Dalam bulan yang ketujuh datanglah Ismael bin Netanya bin Elisama -- ia keturunan raja dan perwira tinggi raja -- beserta sepuluh orang kepada Gedalya bin Ahikam di Mizpa. Sementara mereka makan roti bersama-sama di Mizpa,
41:2 maka bangkitlah Ismael bin Netanya dengan kesepuluh orang yang ada bersama-sama dia, lalu mereka memukul mati Gedalya bin Ahikam bin Safan dengan pedang; demikianlah Ismael membunuh dia yang telah diangkat raja Babel atas negeri itu.
40:6 Jadi pergilah Yeremia kepada Gedalya bin Ahikam di Mizpa, dan diam bersama-sama dengan dia di tengah-tengah rakyat yang masih tinggal di negeri itu.
40:13 Pada suatu kali Yohanan bin Kareah dan semua panglima tentara yang masih berada di luar kota datang kepada Gedalya di Mizpa,
40:14 dan mereka berkata kepadanya: "Tahukah engkau bahwa Baalis, raja bani Amon, telah menyuruh Ismael bin Netanya membunuh engkau?" Tetapi Gedalya bin Ahikam tidak percaya kepada mereka.

Ayat 13-14 menunjuk suara perjanjian lama dan ayat 15 menunjuk suara perjanjian baru yang berbicara lebih tandas dan jelas.
Yeremia 40:15-16
40:15 Kemudian Yohanan bin Kareah berkata dengan diam-diam kepada Gedalya di Mizpa: "Baiklah aku pergi membunuh Ismael bin Netanya itu dengan tidak diketahui siapa pun juga. Mengapa engkau harus dibunuhnya, sehingga semua orang Yehuda yang telah berkumpul di sekelilingmu berserak-serak lagi dan sisa Yehuda itu binasa?"
40:16 Tetapi Gedalya bin Ahikam menjawab Yohanan bin Kareah: "Janganlah lakukan itu! Sebab yang kaukatakan tentang Ismael itu adalah bohong."

Suara perjanjian lama masih samar tetapi suara perjanjian baru lebih transparan namun tetap tidak dipercaya. Ketika mereka bertanya tentang puasa pada bulan yang kelima Tuhan menambahkan dengan puasa pada bulan yang ketujuh sebab bangsa Israel tidak percaya dan meremehkan perkataan Tuhan dalam perjanjian lama dan perjanjian baru mereka anggap bohong.

Ada ± 35.500 janji Allah dalam Alkitab tetapi ada janji yang sangat besar yang akan menjadi pakaian kita sebagai mempelai wanita Sorga. Itulah janji kodrat Ilahi menjadi bagian kita. Jadi ibadah itu mengisi hidup kita pelan dan pasti dengan tabiat Ilahi.
2 Petrus 1:4
1:4 Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.

Ketika Ismael berhasil membunuh Gedalya dia tidak berhenti di situ tetapi dia terus membunuh delapan puluh orang pembesar. Ismael ini adalah gambaran bengisnya antikris.
Yeremia 41:2-5
41:2 maka bangkitlah Ismael bin Netanya dengan kesepuluh orang yang ada bersama-sama dia, lalu mereka memukul mati Gedalya bin Ahikam bin Safan dengan pedang; demikianlah Ismael membunuh dia yang telah diangkat raja Babel atas negeri itu.
41:3 Juga semua orang Yehuda yang ada bersama-sama dengan Gedalya di Mizpa dan orang-orang Kasdim, yakni prajurit, yang terdapat di sana dipukul mati oleh Ismael.
41:4 Esok harinya sesudah ia membunuh Gedalya -- ketika itu belum ada yang tahu --
41:5 datanglah orang-orang dari Sikhem, dari Silo dan dari Samaria, delapan puluh orang jumlahnya, yang janggutnya bercukur, pakaiannya koyak-koyak dan badannya bertoreh-toreh; mereka membawa korban sajian dan kemenyan untuk dipersembahkan di rumah TUHAN.

Jangan sampai kita berada pada waktu seperti itu, jangan baru mau beribadah dan melayani dengan sungguh-sungguh tetapi antikristus sudah datang.

Sekarang suara Firman disampaikan seperti Yohanan bin Kareah menyampaikan tetapi tidak dipercaya. Yohanan artinya Allah suka mengampuni. Berarti datang suara “ayo datang kepada Tuhan supaya diampuni” tetapi mereka tidak percaya padahal Tuhan siap mengampuni.

Yeremia 41:6-8
41:6 Lalu keluarlah Ismael bin Netanya dari Mizpa untuk mendapatkan mereka sambil menangis. Ketika ia bertemu dengan mereka, berkatalah ia kepada mereka: "Pergilah kepada Gedalya bin Ahikam!"
41:7 Tetapi ketika mereka sampai ke tengah-tengah kota itu, maka mereka disembelih oleh Ismael bin Netanya dengan dibantu oleh orang-orang yang bersama-sama dengan dia; mayat-mayat mereka dicampakkan ke dalam perigi.
41:8 Tetapi di antara mereka terdapat sepuluh orang yang berkata kepada Ismael: "Janganlah bunuh kami, sebab kami masih mempunyai perbekalan tersembunyi di luar kota, yakni gandum, jelai, minyak dan madu!" Maka ia pun membiarkan mereka, tidak membunuhnya bersama-sama dengan rekan-rekan mereka.

Akan ada kelompok yang seperti ini yang akan menyerah kepada antikristus karena ciut hatinya melihat yang lain sudah dibantai. Mereka akan aman tetapi hanya 3,5 tahun. Setelah itu mereka akan dibunuh oleh nafas mulutNya.
2 Tesalonika 2:8
2:8 pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali.

Yeremia 41:9
41:9 Adapun perigi, ke mana Ismael melemparkan segala mayat orang-orang yang dipukulnya mati itu adalah perigi besar yang telah dibuat oleh raja Asa untuk menghadapi Baesa, raja Israel; itulah yang diisi Ismael bin Netanya dengan mayat orang-orang yang mati terbunuh itu.

Ini suara perjanjian baru. Perjanjian lama masih terselubung tetapi perjanjian baru sudah disampaikan dengan jelas transparan dan tidak ada yang disembunyi. Kalau ini pun masih belum dipercaya jangan sampai diterpa oleh kesusahan-kesusahan dan baru teringat dengan perkataan Firman yang dulu tidak dipercaya, sebab sudah terlambat.

Kalau kita kembali pada Zakharia pasal 6 bercerita tentang pelayanan yang Tuhan percayakan untuk membangun Bait Allah dan pasal 7 menceritakan tentang jemaat yang mau dibangun. Ciri jemaat yang mau dibangun tidak menolak nasihat tetapi menerima nasihat Tuhan dan diperlihatkan kesalahan-kesalahan masa lampau agar jangan diteruskan dan diteladani. Biarlah pengalaman masa lalu itu menjadi pelajaran bagi kita.

Zakharia 7:9-10,13-14
7:9 "Beginilah firman TUHAN semesta alam: Laksanakanlah hukum yang benar dan tunjukkanlah kesetiaan dan kasih sayang kepada masing-masing!
7:10 Janganlah menindas janda dan anak yatim, orang asing dan orang miskin, dan janganlah merancang kejahatan dalam hatimu terhadap masing-masing."
7:13 "Seperti mereka tidak mendengarkan pada waktu dipanggil, demikianlah Aku tidak mendengarkan pada waktu mereka memanggil, firman TUHAN semesta alam.
7:14 Oleh sebab itu Aku meniupkan mereka seperti angin badai ke antara segala bangsa yang tidak dikenal mereka, dan sesudahnya tanah itu menjadi sunyi sepi, sehingga tidak ada yang lalu-lalang di sana; demikianlah mereka membuat negeri yang indah itu menjadi tempat yang sunyi sepi."

Bencana yang sekarang kita lihat terjadi di muka bumi ini dikatakan belum pernah terjadi sebelumnya. Berarti bencana ini semakin hebat. Berarti ini suatu peringatan. Jangan tunggu Tuhan membuat telingaNya tuli untuk mendengar seruan kita.

Ada 4 suasana di sini yang membuat seseorang berseru kepada Tuhan:
1.      Mazmur 107:4-8
107:4 Ada orang-orang yang mengembara di padang belantara, jalan ke kota tempat kediaman orang tidak mereka temukan;
107:5 mereka lapar dan haus, jiwa mereka lemah lesu di dalam diri mereka.
107:6 Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan dilepaskan-Nya mereka dari kecemasan mereka.
107:7 Dibawa-Nya mereka menempuh jalan yang lurus, sehingga sampai ke kota tempat kediaman orang.

Ini adalah solusinya, selagi Tuhan masih mendengar biarlah kita berseru kepada Tuhan. Jangan tunggu Tuhan tidak lagi mau mendengar.

Kota kediaman orang ini adalah Yerusalem Baru.
Ibrani 11:10,16; 12:22; 13:14
11:10 Sebab ia menanti-nantikan kota yang mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah.
11:16 Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air sorgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka.
12:22 Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah,
13:14 Sebab di sini kita tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap; kita mencari kota yang akan datang.

Mereka tidak menemukan jalan ke sana tetapi ketika mereka berseru Tuhan menunjukkan jalan lurus. Jalan lurus itulah yang kita lihat dalam pola Tabernakel, mulai dari pintu gerbang, mezbah korban bakaran, bejana pembasuhan dan masuk melalui pintu kemah ke dalam ruangan suci sampai akhirnya masuk dalam ruangan maha suci. Mulai dari halaman Tabernakel mereka mengalami pembenaran dari Tuhan.

Kalau kita sudah tersesat dan rindu ke kota tetapi tidak tahu jalan maka berserulah kepada Tuhan seperti orang-orang di Betel bertanya kepada imam dan nabi sebab mereka adalah utusan Tuhan. Ini yang harus kita manfaatkan sebelum Tuhan membuat telingaNya pura-pura tuli.
Mazmur 50:23
50:23 Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya."

Tuhan sudah merintis jalan lurus mulai dari pintu gerbang Tabernakel. Di sana Dia memperkenalkan “Akulah hamba, Aku Raja, Aku Manusia dan Aku Anak Allah. Kemudian kita lanjut ke halaman Tabernakel di mana kita dibenarkan.

2.      Mazmur 107:10-11
107:10 Ada orang-orang yang duduk di dalam gelap dan kelam, terkurung dalam sengsara dan besi.
107:11 Karena mereka memberontak terhadap perintah-perintah Allah, dan menista nasihat Yang Mahatinggi,

Mengapa bisa terkurung? Sebab berontak terhadap Firman, mereka tidak percaya suara Firman. Jangan kita terbelenggu itu artinya menderita.
Mazmur 107:12-13
107:12 maka ditundukkan-Nya hati mereka ke dalam kesusahan, mereka tergelincir, dan tidak ada yang menolong.
107:13 Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan diselamatkan-Nyalah mereka dari kecemasan mereka,

Betapa pilu hati ini ketika kita tidak bisa bergerak lagi, maju kena mundur kena, ke kiri kena ke kanan kena, sepertinya tidak ada jalan keluar lagi. Tetapi masih ada jalan ke atas yaitu berseru kepada Tuhan. Kalau kita mau berseru kepada Tuhan selesaikan semuanya.

Ini adalah orang yang awalnya sudah mantap tetapi akhirnya berubah tidak setia. Mereka diberi nasihat tetapi tidak peduli.
Yesaya 29:21
29:21 yaitu mereka yang begitu saja menyatakan seseorang berdosa di dalam suatu perkara, dan yang memasang jerat terhadap orang yang menegor mereka di pintu gerbang, dan yang mendesak orang benar dengan alasan yang tidak-tidak.

Amos 5:10
5:10 Mereka benci kepada yang memberi teguran di pintu gerbang, dan mereka keji kepada yang berkata dengan tulus ikhlas.

Orang yang tidak senang ketika dinasihati maka Tuhan akan menghimpit mereka dengan kesusahan, agar mereka sadar bahwa hanya Tuhan yang dapat menolong mereka dan mereka mau berseru kepada Tuhan.

3.      Mazmur 107:18-20
107:17 Ada orang-orang menjadi sakit oleh sebab kelakuan mereka yang berdosa, dan disiksa oleh sebab kesalahan-kesalahan mereka;
107:18 mereka muak terhadap segala makanan dan mereka sudah sampai pada pintu gerbang maut.
107:19 Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan diselamatkan-Nya mereka dari kecemasan mereka,
107:20 disampaikan-Nya firman-Nya dan disembuhkan-Nya mereka, diluputkan-Nya mereka dari liang kubur.

Sakit ini ada dua, jasmani dan rohani. Solusinya mereka berseru dan jawabannya Firman disampaikan. Firman ini bagaikan kapsul yang menghantam penyakit dalam diri kita sehingga rohani kita menjadi sembuh.

Ratapan 3:37-38
3:37 Siapa berfirman, maka semuanya jadi? Bukankah Tuhan yang memerintahkannya?
3:38 Bukankah dari mulut Yang Mahatinggi keluar apa yang buruk dan apa yang baik?

Kita selalu mau yang baik tetapi tanpa sadar kita minta yang buruk. Kenapa bisa meminta yang buruk? Karena tidak percaya suara Firman akhirnya yang buruk yang diterima. Hukuman itu buruk, kesusahan itu buruk, kesesakan itu buruk. Kalau kita ingin memilih yang baik dikatakan “disampaikannya Firman”. Berarti jangan kita menolak Firman.

4.      Mazmur 107:23
107:23 Ada orang-orang yang mengarungi laut dengan kapal-kapal, yang melakukan perdagangan di lautan luas;

Kita ini bagaikan orang yang mengarungi lautan lepas, berarti ini kegiatan dalam usaha pencaharian. Yang bertanggung jawab di sini adalah nakhoda. Perdagangan itu tidak luput dari persaingan dan kadang kala kita terpancing untuk mengikuti dan melampaui cara orang dunia padahal solusi untuk kita hanyalah berseru kepada Tuhan. Silahkan orang lain berdagang dengan melakukan kecurangan, kelihatan seperti meraup keuntungan besar padahal sebenarnya tinggal menunggu bencana menerpa hidupnya.

Mamzur 107:24-27
107:24 mereka melihat pekerjaan-pekerjaan TUHAN, dan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib di tempat yang dalam.
107:25 Ia berfirman, maka dibangkitkan-Nya angin badai yang meninggikan gelombang-gelombangnya.
107:26 Mereka naik sampai ke langit dan turun ke samudera raya, jiwa mereka hancur karena celaka;
107:27 mereka pusing dan terhuyung-huyung seperti orang mabuk, dan kehilangan akal.

Apakah ketika mengalami pengalaman seperti hal di atas kita berkata “percuma kita percaya kepada Tuhan, percuma kita beribadah dan berbakti kepadaNya”. Kalau itu terjadi berarti berhasillah iblis membelenggu kehidupan tersebut.
Maleakhi 3:14
3:14 Kamu berkata: "Adalah sia-sia beribadah kepada Allah. Apakah untungnya kita memelihara apa yang harus dilakukan terhadap-Nya dan berjalan dengan pakaian berkabung di hadapan TUHAN semesta alam?

 Mazmur 107:28
107:28 Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan dikeluarkan-Nya mereka dari kecemasan mereka,

Dalam pekerjaan kita harus waspada sebab kadang seizin Tuhan akan ada ombak gelombang menerpa kita dan membuat kita pusing seperti orang mabuk.

Kita melihat dalam 4 poin di atas sekali-kali tidak ada keluar dari mulut mereka untuk mempersalahkan Tuhan. Jangan sampai kita mengalami 4 poin di atas lalu kita malah mempersalahkan Tuhan dan meninggalkan pengajaran karena keadaan kita. Alangkah baiknya kita seperti orang Betel yang bertanya supaya Tuhan menunjukkan kesalahannya supaya jangan mengulangi. Nenek moyang Israel sampai mempersalahkan Tuhan.

Tuhan mengoreksi diri padahal Dia tidak salah. Tetapi orang Israel justru berkata “Percuma saja!”.
Yeremia 2:5, 25
2:5 Beginilah firman TUHAN: Apakah kecurangan yang didapati nenek moyangmu pada-Ku, sehingga mereka menjauh dari pada-Ku, mengikuti dewa kesia-siaan, sampai mereka menjadi sia-sia?
2:25 Jagalah, supaya kakimu jangan tak bersepatu dan supaya kerongkonganmu jangan haus! Tetapi engkau berkata: Percuma saja! Percuma! Sebab aku cinta kepada orang-orang asing, jadi aku mau mengikuti mereka.

Ini bahasa pilu dari Mempelai Laki-laki Sorga kepada istri masa mudaNya.
Mikha 6:3
6:3 "Umat-Ku, apakah yang telah Kulakukan kepadamu? Dengan apakah engkau telah Kulelahkan? Jawablah Aku!

Jangan sampai kita seperti Gadalya dan Zedekia sebab itu menyebabkan ibadah hancur dan Gadalya bersama 80 orang harus mengalami nasib dibunuh dengan sadis.

Tuhan penuh belas kasihan tetapi Tuhan itu pendendam. Mengapa Tuhan itu pendendam bahkan Tuhan kekalkan dendamNya? Sebab ketika dibuang ke neraka maka penghukuman atas dendamnya Tuhan itu kekal selama-lamanya.
Nahum 1:1-3
1:1 Ucapan ilahi tentang Niniwe. Kitab penglihatan Nahum, orang Elkosh.
1:2 TUHAN itu Allah yang cemburu dan pembalas, TUHAN itu pembalas dan penuh kehangatan amarah. TUHAN itu pembalas kepada para lawan-Nya dan pendendam kepada para musuh-Nya.
1:3 TUHAN itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang bersalah. Ia berjalan dalam puting beliung dan badai, dan awan adalah debu kaki-Nya.

Jangan sampai kita dibuang ke sana. Kita mau dibawa pada pelukanNya, bukan untuk mendapatkan dendamNya yang kekal. Selagi Dia membuka telingaNya biarlah kita berseru “Yesus tolong kami” maka Tuhan segera menolong kita.

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar