20161015

Kebaktian Doa, Sabtu 15 Oktober 2016 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.


Yohanes 1:23
1:23 Jawabnya: "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya."

Ini kutipan dari kitab nabi Yesaya pasal 40. Yohanes pembaptis kemudian menyetir ayat ini kembali. Itu jelas dalam Lukas pasal 3. Bila suara ini kita tanggapi dengan serius maka hasilnya ada pada Yesaya 40:5,9-11. Tetapi kalau tidak ditanggapi dengan serius, alias dianggap biasa/ disepelehkan, akhirnya akan memetik buah yang tidak menyenangkan.

Yesaya 40:9-10
40:9 Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke atas gunung yang tinggi! Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda: "Lihat, itu Allahmu!"
40:10 Lihat, itu Tuhan ALLAH, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.

Yang menjadi upah jerih payah Tuhan ini adalah orang yang menanggapi seruan dari Yohanes Pembaptis. Kalau kita sudah ditunjukkan hasilnya seperti ini, tidak mungkin sebenarnya kita hanya berdiam diri atau tidak mau menanggapi.

Ini peran Tuhan yang diperlihatkan kepada umat Tuhan yang menanggapi.
Yesaya 40:11,5
40:11 Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.
40:5 maka kemuliaan TUHAN akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama-sama; sungguh, TUHAN sendiri telah mengatakannya."

Kemuliaan Tuhan akan dinyatakan bagi gereja yang menanggapi dan mata dunia akan melihat.

Penampilan Yohanes Pembaptis di sini 700 tahun setelah nabi Yesaya. Jadi nubuatan nabi Yesaya dalam pasal 40, digenapkan pada waktu kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang pertama. Ini adalah nubutan ganda yang akan digenapkan di depan kita ini. Justru penggenapan yang sempurna ada di depan kita. Olehnya kalau kita tidak menanggapi nubuatan nabi Yesaya yang penggenapannya ini berganda, maka nanti kita akan mengalami sesuatu yang tidak elok pada diri kita sendiri. Artinya orang itu tidak akan masuk dalam kehidupan yang dipertontonkan Tuhan dalam kemuliaanNya.

Apa yang dinubuatkan oleh Tuhan dalam Alkitab akan digenapi dan kita masuk dalam era penggenapan secara sempurna. Olehnya itu kita harus menanggapi dengan serius, dalam artian sempurna pandangan kita terhadap nubuatan Firman ini. Kita ini sudah ada di ujung di mana Firman Tuhan akan digenapi secara sempurna. Kita berada 2700 tahun yang lalu ketika Yesaya bernubuat.

Ø  Luruskan jalan Tuhan
Yang harus kita sikapi adalah rela hidup kita ini untuk meluruskan jalan Tuhan. Tuhan ingin Dia berjalan di jalan yang lurus. Memang Tuhan sudah menyediakan jalan lurus tetapi dibengkokkan oleh manusia. Jalan Tuhan ini ada dalam hati kita. Hati kita harus lurus kepada Tuhan, jangan bengkok-bengkok! Jangan hanya lurus di gereja tetapi bagaimana ketika di luar. Juga ketika kita mendengar Firman, apakah kita tanggapi dengan hati lurus atau lain sikap kita. Sebab Tuhan juga akan bersikap sesuai dengan sikap kita. Dua kali Tuhan memperingatkan kita soal itu. Ini peringatan serius dari Tuhan kepada kita supaya kita benar-benar meluruskan jalan Tuhan yaitu hati kita. Kita raba dulu bagaimana hati kita.
II Samuel 22:26-27
22:26 Terhadap orang yang setia Engkau berlaku setia, terhadap orang yang tidak bercela Engkau berlaku tidak bercela,
22:27 terhadap orang yang suci Engkau berlaku suci, tetapi terhadap orang yang bengkok Engkau berlaku belat-belit.

Ini menyangkut persoalan hati. Hati ini yang harus diluruskan menjadi jalannya Tuhan.
Mazmur 18:26-27
18:26 Terhadap orang yang setia Engkau berlaku setia, terhadap orang yang tidak bercela Engkau berlaku tidak bercela,
18:27 terhadap orang yang suci Engkau berlaku suci, tetapi terhadap orang yang bengkok Engkau berlaku belat-belit.

Dua kali hal ini Tuhan ingatkan untuk kita. Bukan lagi untuk zaman Daud atau zaman Samuel, karena itu harus kita tanggapi dengan serius. Dua kali ini adalah bahasa Firman Tuhan sebagai peringatan terakhir supaya kita meluruskan hati dan jangan bengkok. Kalau hati masih bengkok, cepat kita luruskan.

Hati ini selalu diganggu oleh jendela tubuh. Hati selalu diganggu oleh panca indera. Olehnya supaya hati bisa lurus, panca indera kita harus kita tempatkan pada tempat yang benar. Supaya benar-benar hidup kita sebagai umat Tuhan dan hamba Tuhan itu baik.
1.      Mata
Mata untuk tubuh jasmani kita memandang sesuatu. Begitu kita pandang maka akan mendatangkan keinginan. Itu fungsi mata bagi tubuh. Olehnya itu bila tidak diluruskan atau disucikan, maka mata akan berakibat dosa!

Mata untuk jiwa adalah untuk membayangkan sesuatu. Bila mata jiwa ini disucikan maka akan menimbulkan kerinduan hati untuk bertemu dengan Yesus. Ini perlu diluruskan karena jiwa kita seringkali membayang-bayangkan. Banyak yang kita bayang-bayangkan, itu peran mata pada jiwa. Bila tidak disucikan maka kita akan hidup dalam kenajisan! Itu sebabnya perlu diluruskan jalan bagi Tuhan yaitu hati kita ini lewat panca indera.

Mata bagi roh akan menimbulkan pengharapan masa depan. Kalau ini tidak disucikan maka kita tidak ada harapan untuk bertemu dengan Yesus. Olehnya itu roh kita yang menimbulkan pengharapan ini perlu ditekel oleh Tuhan supaya kita dibawa pada masa depan yang penuh pengharapan. Kalau tidak disucikan bukannya memiliki masa depan yang penuh harapan, tetapi malah akan diseret pada masa depan yang mencelakakan.

Olehnya itu kita harus meluruskan jalan bagi Tuhan. Kalau hati diluruskan itu berangkat dari panca indera.

2.      Telinga
Telinga untuk tubuh untuk mendengar suara atau bunyi. Kalau telinga tidak disucikan maka yang digemari malah suara atau bunyi yang bernada porno, nyanyian yang mengarah pada seks atau kenajisan.

Telinga untuk jiwa itu untuk mengenang sesuatu. Dalam hal ini apa yang kita kenang. Pertama kita harus mengenang pelayanan perbuatan Tuhan yang luar biasa untuk kita. Kita dengar suaraNya di sana, ada suara pengampunan di sana. Kalau tidak disucikan maka isteri mengenang perbuatan suami yang tidak baik dan suami mengenang perbuatan isteri yang tidak baik. Kalau mengenal hal-hal seperti itu berarti jiwanya yang terganggu. Itu sebabnya telinga jiwa ini perlu disucikan.

Telinga untuk roh itu untuk mendengar sehingga menimbulkan percaya (iman). Kalau mendengar suara orang dan saudara percaya maka yang berperan saat itu adalah telinga roh saudara. Kalau ini tidak diluruskan, maka bukannya menimbulkan percaya akan Firman Tuhan tetapi malah merugikan kita.

3.      Hidung
Hidung untuk tubuh untuk mencium bau harum atau busuk, berarti membedakan hal yang tercium secara jasmani. Tetapi kalau hidung untuk tubuh disucikan maka nantinya akan sampai pada peran roh.

Hidung untuk jiwa adalah untuk membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik.

Hidung untuk roh adalah untuk menghentar kita menyembah Tuhan. Makanya banyak orang Kristen susah menyembah Tuhan karena dia belum menyerahkan tubuh, jiwa dan rohnya. Padahal ketiga-tiganya Tuhan ingin sucikan dan sempurnakan. Kalau Tuhan mau menyempurnakan, Dia memulai dari roh setelah itu jiwa baru terakhir tubuh kita.

I Tesalonika 5:23
5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.

Jadi Tuhan memulai dari roh kita. Hidung untuk roh adalah menyembah.

Gereja Tuhan harusnya meluruskan jalan Tuhan karena Tuhan Yesus segera datang tetapi matanya malah dia umbar, telinganya dia umbar, hidungnya dia umbar, bagaimana bisa membuat jalan bagi Tuhan lurus. Kita sekarang ada pada era kegenapan nubuatan yang kedua.

4.      Kulit
Kulit untuk tubuh adalah untuk meraba, untuk merasa.

Kulit untuk jiwa adalah gairah. Tetapi kalau ini tidak dikembangkan maka yang terjadi kelesuhan. Kalau lesu dan tidak punya semangat itu berarti kulit untuk jiwanya yang rusak. Kalau ini diteruskan nanti kita tidak jumpa dengan Yesus. Bila saudara merasa lesu atau tidak ada gairah, jangan berpikir itu karena tubuhmu. Menjadi tidak ada gairah karena jiwa kita, itu sebabnya segera bangkitkan jiwa untuk memuji Tuhan.

Ini yang harus dikoreksi, apakah benar kita menanggapi seruan di padang gurun “luruskan jalan Tuhan” atau malah kita tidak menanggapi. Kalau mulai dilanda kelesuan dan tidak gairah untuk Tuhan itu berbahaya.

Kulit untuk roh ini menimbulkan kasih. Kalau mata jasmani melihat orang yang tergeletak lalu hatimu tergerak, itu adalah peran dari roh saudara sehingga saudara mau menolong dia. Kalau ini tidak dibenahi terus menerus maka akan menimbulkan kebencian dan dengki. Itu menunjukkan kulit roh dari orang itu tidak berfungsi dengan benar. Bagaimana mengatakan meluruskan jalan Tuhan kalau penuh kebencian. Kalau kita meluruskan jalan Tuhan maka roh kita harus menimbulkan kasih.

5.      Lidah
Lidah untuk tubuh untuk mengecap rasa.

Lidah bagi jiwa adalah bila kita kesentuh maka akan mengeluarkan bunyi. Bunyi yang keluar itu adalah apa yang ada di dalam hati. Bila lidah hati tidak disucikan maka yang keluar adalah bunyi marah, bersungut, mengomel. Itu sebenarnya lidah dari jiwanya yang bersuara. Bagaimana bisa lurus jalan Tuhan kalau yang keluar sungutan dan omelan. Hal ini juga saya awasi untuk diri saya.

Lidah untuk roh akan menimbulkan hikmat, bijaksana, akal budi dan pertimbangan. Kalau orang itu berakal budi, bijaksana, punya hikmat mahrifat, berarti lidah rohnya sudah dijamah oleh Tuhan. Jangan saudara berpikir nanti orang yang pendidikannya tinggi yang cakap berbicara.

Ini semua yang harus diluruskan kalau kita mau menyambut kedatangan Tuhan. Sebab dua kali Tuhan mengatakan kita harus meluruskan. Kalau ini sudah dingatkan dua kali maka ini berarti peringatan yang terakhi.

I Raja-raja 11:9
11:9 Sebab itu TUHAN menunjukkan murka-Nya kepada Salomo, sebab hatinya telah menyimpang dari pada TUHAN, Allah Israel, yang telah dua kali menampakkan diri kepadanya,

Tidak tiga kali, kalau sampai dua kali Firman itu diulang, itu sudah peringatan yang terkahir. Kita ini sudah mau masuk pada kegenapan yang kedua, setelah ini tidak ada kesempatan lagi. Kalau tidak menanggapi serius maka akan masuk dalam aniaya antikristus. Saya tidak merindukan untuk ke sana tetapi saya rindu untuk masuk dalam penyingkiran dan itu juga kerinduan hati Tuhan.

Jalan Tuhan ada di hati kita. Untuk meluruskan hati kita maka panca indera kita disentuh oleh Tuhan. Ini jelas untuk kita agar kita memperhatikan dengan baik-baik.

Ø  Lembah harus ditimbun.
Lembah ini bisa berupa jebakan. Ada lembah Yosafat yang cukup luas dan di situ adalah tempat kancah peperangan. Bahkan dalam Yoel pasal 3, Tuhan mengajak musuhNya ke lembah Yosafat untuk bertempur di sana.
Yoel 3:9,12
3:9 Maklumkanlah hal ini di antara bangsa-bangsa: bersiaplah untuk peperangan, gerakkanlah para pahlawan; suruhlah semua prajurit tampil dan maju!
3:12 Baiklah bangsa-bangsa bergerak dan maju ke lembah Yosafat, sebab di sana Aku akan duduk untuk menghakimi segala bangsa dari segenap penjuru.

Lembah Yosafat ini adalah lembah peperangan di zaman raja-raja Israel dulu. Kalau ini tidak segera ditimbun artinya manusia itu cenderung untuk perang, entah itu perang dalam nikah atau perang dalam sidang jemaat. Makanya yang tinggal di lembah adalah Amalek. Amalek adalah bangsa yang suka berperang. Kita tahu bahwa Amaleklah bangsa yang pertama berperang melawan Israel ketika mereka keluar dari Mesir.

Jadi lembah yang harus ditimbun itu adalah roh peperangan, roh pertikaian, roh perselisihan. Baiklah kita menimbun lembah supaya jangan kita saling berperang tetapi biarlah kita selalu angkat perang melawan dosa.

Amalek adalah gambaran daging. Yang suka diserang oleh Amalek adalah barisan paling belakang. Siapa itu barisan paling belakang? Ada tiga suku yaitu Dan, Asyer dan Naftali. Disebut mereka orang-orang lemah dan itu menjadi tempat gempurannya Amalek. Olehnya itu kita harus waspada.
Ulangan 25:18
25:18 bahwa engkau didatangi mereka di jalan dan semua orang lemah pada barisan belakangmu dihantam mereka, sedang engkau lelah dan lesu. Mereka tidak takut akan Allah.

Siapa yang ada dibarisan belakang?
Bilangan 2:31
2:31 Jumlah orang yang dicatat dalam laskar Dan ada seratus lima puluh tujuh ribu enam ratus orang. Merekalah yang terkemudian berangkat, menurut panji-panji mereka."

Laskar Dan ini terdiri dari suku Dan, suku Naftali dan suku Asyer.

Kita hadir dalam ibadah jangan tampil dengan roh perang. Kalau begitu mendengar Firman lalu mau menepis dan malah melawan, itu berarti belum menimbun lembah.

Barisan belakang ini yang paling cepat diserang. Oleh sebab itu mari kita mengedepankan Tuhan supaya  kita menjadi pemenang.
Yesaya 58:8; 40:5
58:8 Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan TUHAN barisan belakangmu.
40:5 maka kemuliaan TUHAN akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama-sama; sungguh, TUHAN sendiri telah mengatakannya."

Pikirkanlah kemuliaan Tuhan dan kedepankan kebenaran Allah maka saudara pasti mendapatkan perlindungan dan saudara menjadi upah jerih payah Tuhan. Upah jerih payah Tuhan dikaitkan dengan penggembalaan. Jadi supaya kita ditampilkan sebagai upah jerih payah Tuhan maka kita harus ada dalam tiga macam ibadah penggembalaan.




Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar