20161001

Kebaktian Doa, Sabtu 1 Oktober 2016 Pdt. Bernard Legontu

Yohanes 1:23
1:23 Jawabnya: "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya."

Ini adalah kutipan dari kitab nabi Yesaya 40:3-5.
Yesaya 40:3-5
40:3 Ada suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!
40:4 Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran;
40:5 maka kemuliaan TUHAN akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama-sama; sungguh, TUHAN sendiri telah mengatakannya."

Namun ada seruan yang berikut di mana Yesaya menanyakan apa yang harus dia serukan.
Yesaya 40:6-8
40:6 Ada suara yang berkata: "Berserulah!" Jawabku: "Apakah yang harus kuserukan?" "Seluruh umat manusia adalah seperti rumput dan semua semaraknya seperti bunga di padang.
40:7 Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, apabila TUHAN menghembusnya dengan nafas-Nya. Sesungguhnyalah bangsa itu seperti rumput.
40:8 Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya."

Jadi ada dua bagian yang akan diserukan oleh nabi besar ini yaitu nabi Yohanes Pembaptis. Sebelum seruan pertama lebih dahulu Tuhan menghibur umatNya.
Yesaya 40:1-2
40:1 Hiburkanlah, hiburkanlah umat-Ku, demikian firman Allahmu,
40:2 tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan TUHAN dua kali lipat karena segala dosanya.

Dikatakan telah berakhir masa perhambaan. Jadi seruan ini untuk menutup masa perhambaan. Sebab bicara tentang kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang pertama, ini menunjuk Pribadi Tuhan Yesus sebagai Anak Allah yang memerdekakan kita dari perhambaan.
Yohanes 8:32,36
8:32 dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."
8:36 Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."

Jadi bagaimana kita mau meluruskan jalan Tuhan, bagaimana kita mau meratakan gunung dan bukit serta jalan yang berlekuk-lekuk kalau kita belum dibebaskan dari perhambaan. Jadi seruan ini sebenarnya tertuju pada kedatanganNya pada kali yang kedua, tidak semata berbicara tentang kedatanganNya pada kali yang pertama.

Bagaimana kita mau meratakan gunung, meluruskan jalan yang lekak-lekuk dan menimbun lembah kalau belum mempunyai pengertian siapa itu Tuhan Yesus Kristus.
Yesaya 40:1-2
40:1 Hiburkanlah, hiburkanlah umat-Ku, demikian firman Allahmu,
40:2 tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan TUHAN dua kali lipat karena segala dosanya.

Butuh kemerdekaan dulu, kita harus dibebaskan dan dimerdekakan lebih dahulu. Anak itu yang memerdekakan. Kalau tidak menerima Anak yaitu Yesus maka tidak ada yang dapat memerdekakan. Kalau kita mau bekerja sementara kita dihamba oleh dosa, kita tidak akan bisa bekerja dengan bebas sebab masih diperhamba oleh dosa. Itu sebabnya butuh lebih dahulu kita dimerdekakan. Tujuan kita dimerdekakan adalah mempersiapkan jalan bagi Tuhan yakni, mempersiapkan diri kita untuk menyambut Tuhan Yesus pada kali yang kedua.

KedatanganNya pada kali yang pertama sudah berlalu. Untuk kita sekarang, bagaimana kita menyambut kedatanganNya pada kali yang kedua. Apakah lembah tidak perlu ditimbun, yang lekak-lekuk itu tidak perlu diluruskan? Semuanya harus ditangani.

Jalan diluruskan berarti jalan itu ditempuh oleh orang jahat. Jalan itu awalnya lurus tetapi manusia yang membuat menjadi rusak.
Kejadian 6:12
6:12 Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi.

Kita ini sudah berbuat dosa ganda:
1.      Dosa turunan
2.      Dosa perbuatan kita

Dari dosa itulah kita harus dimerdekakan sebab kita mewarisi dosa dari nenek moyang. Siapa manusia yang lahir di dunia ini yang tidak berdosa selain Tuhan Yesus.
Mazmur 51:7
51:7 Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.

Kita ini punya dosa berganda, bukan saja dosa yang kita warisi dari nenek moyang tetapi yang kita lakukan secara pribadi. Kita harus dimerdekakan dari hal ini. Siapa yang bisa memerdekakan? Itulah Yesus.
Yohanes 8:32,36
8:32 dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."
8:36 Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."

Itu sebabnya dikatakan supaya Yerusalem dihiburkan dan diserukan bahwa perhambaannya sudah berakhir dan kesalahannya sudah diampuni. Apakah kita melanjutkan perhambaan dosa itu? Alkitab mengatakan “apa yang kamu dapat pada waktu diperhamba oleh dosa? Hanya malu!”
Roma 6:17-21
6:17 Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.
6:18 Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.
6:19 Aku mengatakan hal ini secara manusia karena kelemahan kamu. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan.
6:20 Sebab waktu kamu hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran.
6:21 Dan buah apakah yang kamu petik dari padanya? Semuanya itu menyebabkan kamu merasa malu sekarang, karena kesudahan semuanya itu ialah kematian.

Itu sebabnya ada seruan kedua dalam Yesaya 40:6-8 bahwa manusia tanpa Tuhan hanya seperti rumput dan bunga rumput yang sebentar saja sudah layu. Seluruh bangsa hanya seperti setitik air dalam timba dan hanya seperti sebutir debu pada neraca.
Yesaya 40:15,6-8
40:15 Sesungguhnya, bangsa-bangsa adalah seperti setitik air dalam timba dan dianggap seperti sebutir debu pada neraca. Sesungguhnya, pulau-pulau tidak lebih dari abu halus beratnya.
40:6 Ada suara yang berkata: "Berserulah!" Jawabku: "Apakah yang harus kuserukan?" "Seluruh umat manusia adalah seperti rumput dan semua semaraknya seperti bunga di padang.
40:7 Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, apabila TUHAN menghembusnya dengan nafas-Nya. Sesungguhnyalah bangsa itu seperti rumput.
40:8 Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya."

Apa yang mau dibanggakan manusia di situ, kalau kita tidak mengkaitkan diri dengan ayat 8 kalimat yang terakhir yaitu Firman Allah itu kekal. Supaya kita kekal bersama dengan Tuhan maka sambutlah Firman Tuhan itu.

Dalam kitab nabi Yesaya ada 7 hal yang kekal yang diperkenalkan Tuhan kepada kita manusia:
1.      Perjanjian yang Abadi
Yesaya 24:5; 55:3
24:5 Bumi cemar karena penduduknya, sebab mereka melanggar undang-undang, mengubah ketetapan dan mengingkari perjanjian abadi.
55:3 Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup! Aku hendak mengikat perjanjian abadi dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh yang Kujanjikan kepada Daud.

Alangkah ironisnya kalau kita melepaskan diri dari perjanjian Allah yang kekal ini. Di mana buktinya dia melepaskan diri dari perjanjian Allah? Dia tidak mau disucikan.
II Korintus 7:1
7:1 Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.

Orang yang memiliki perjanjian Allah, dia menyucikan diri dari pencemaran jasmani dan rohani sampai sempurna, bukan hanya penyucian setengah jalan. Kalau saudara meyakini bahwa perjanjian Tuhan itu kekal maka bawa dirimu untuk disucikan oleh Firman Tuhan. Hal ini dibutuhkan oleh gereja Tuhan. Tuhan sangat menaruh perhatian dan serius tentang hal ini, itu tanda Tuhan menaruh perhatian Tuhan kepada saya dan saudara. Izinkan Firman Tuhan mendobrak hal-hal yang tidak elok (dosa) sebab buahnya itu hanya membuat kita malu.

Kalau melihat hasilnya dalam Yesaya 40 begitu luar biasa. Orang yang menerima suara yang berseru-seru itu akhirnya dipertontonkan Tuhan sebagai Mempelai WanitaNya.
Yesaya 40:10
40:10 Lihat, itu Tuhan ALLAH, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.

Firman Tuhan itu adalah janji Tuhan yang abadi, yang selama-lamanya, dia tidak akan pernah berubah.

Ibadah kita jangan hanya seperti upacara saja di mana Firman hanya diberitakan 10 atau 15 menit. Jangan menjadi Kristen seperti burung gereja, artinya jangan menjadi orang Kristen yang tidak suka mandi air Firman Tuhan. Burung gereja itu kalau mandi hanya sekejab dia terbang masuk dalam air. Orang Kristen yang hanya suka mendengar Firman 10 menit atau 15 menit lalu tidak mau mendengarkan Firman yang agak panjang, itulah Kristen burung gereja.

II Korintus 7:1
7:1 Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.

Pencemaran jasmani itulah warisan dari nenek moyang yaitu adat istiadat.
I Petrus 1:18
1:18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,

Pencemaran rohani itulah ajaran yang tidak sehat, palsu dan sesat. Bagaimana bisa memiliki perjanjian abadi kalau ada pencemaran jasmani dan rohani.

Ada 7 hal yang kekal yang diperkenalkan oleh Tuhan kepada gereja agar seruan di padang gurun itu tidak hanya diterbangkan angin sehingga tidak didengar oleh telinga. Pemberitaan Firman Tuhan pasti akan ada hasilnya. Akan tampil orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan.
Yesaya 40:31
40:31 tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

2.      Gunung batu yang kekal
Yesaya 26:4
26:4 Percayalah kepada TUHAN selama-lamanya, sebab TUHAN ALLAH adalah gunung batu yang kekal.

Gunung batu ini menunjukkan perlindungan. Di padang gurun dunia ini ada terpaan angin yang membuat pasir berterbangan sehingga memedihkan mata kita, telinga kita tertutup dengan pasir dan menyulitkan perjalanan kita. Tanpa gunung batu yang kekal kita tidak akan bisa berbuat apa-apa. Makanya jangan kita jauh dari gunung batu yang kekal, jangan jauh dari Firman Tuhan itu sendiri.
Mazmur 18:3
18:3 Ya TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku!

3.      Api yang kekal
Yesaya 33:14
33:14 Orang-orang yang berdosa terkejut di Sion orang-orang murtad diliputi kegentaran. Mereka berkata: "Siapakah di antara kita yang dapat tinggal dalam api yang menghabiskan ini? Siapakah di antara kita yang dapat tinggal di perapian yang abadi ini?"

Ini orang-orang berdosa, orang-orang murtad, toh mereka masih ketakutan dengan api yang kekal. Anak muda jangan galakkan dosa, jangan berpacaran tanpa batas, nanti api kekal kena kepada orang seperti itu! Kalau sekarang di dunia ini kita sudah disengat oleh api yang kekal ini dan tidak mau bertobat, maka akan dilemparkan di api neraka.

Olehnya itu hiburkanlah Sion katakan sudah berakhir perhambaan. Caranya terima Yesus sungguh-sungguh, jadikan Dia panutan yang menuntun saudara, jadikan Dia batu karang yang teguh, biarkan Dia membawa kita pada perjanjian abadi agar kita tidak mendapat bencana.

4.      Sukacita abadi
Yesaya 35:10
35:10 dan orang-orang yang dibebaskan TUHAN akan pulang dan masuk ke Sion dengan bersorak-sorai, sedang sukacita abadi meliputi mereka; kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, kedukaan dan keluh kesah akan menjauh.

Tadi didahului poin ketiga yaitu api kekal. Mau pilih yang mana? Sukacita kekal yang mana keluh kesah sudah tidak ada atau tetap berada pada keluh kesah yang tidak berkesudahan.

Untuk apa Yohanes berseru-seru, untuk apa suara itu diperdengarkan? Untuk memperkenalkan pribadi Yesus kepada kita. Dia yang memiliki perjanjian yang kekal, Dialah gunung batu yang kekal, Dia yang berhak mengirim siapaun dalam api yang kekal dan Dia juga yang mau meraih kita masuk dalam sukacita yang abadi.

Siapa yang tidak berminat dengan sukacita abadi. Tetapi karena ditipu oleh iblis sehingga kita tertarik dengan makanan yang sebenarnya dilarang oleh Tuhan yaitu bersekutu dengan dosa. Manusia menerima makanan yang membuat kita bersekutu dengan dosa itu sehingga  akhirnya terjebak dengan api yang kekal dan lepas dari kesukaan yang abadi. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus ini jangan sampai terjadi pada diri kita.

5.      Keselamatan yang kekal
Ini bukan teologia prestisinasi yang mengatakan sekali selamat kita terus selamat, biarpun berbuat dosa kita tetap selamat. Ini membuat orang Kristen tidak takut berbuat dosa karena diajarkan kalau sudah percaya Yesus pasti selamat biarpun terus berbuat dosa. Ini salah!

Maksudnya di sini kalau kita sudah diselamatkan, pertahankan itu. Tuhan tidak akan ulang-ulang melakukannya. Kalau melepaskan keselamatan maka kita binasa.
Yesaya 45:17
45:17 Sedangkan Israel diselamatkan oleh TUHAN dengan keselamatan yang selama-lamanya; kamu tidak akan mendapat malu dan tidak akan kena noda sampai selamanya dan seterusnya."

Artinya kita harus menyingkirkan noda dan sebagainya. Pelihara keselamatan yang Tuhan berikan untuk menghentar kita pada kekekalan.

6.      Kasih setia abadi
Yesaya 54:8
54:8 Dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau, firman TUHAN, Penebusmu.

Penebusan Tuhan itu kekal, tetapi bukan berarti kita bisa mempermainkan. Jangan kita terjebak dengan teologia prestisinasi. Ada banyak macam teologia, ada juga teologia kemakmuran. Yang ditekankan dalam teologia kemakmuran adalah kemakmuran secara jasmani, mereka inilah yang mengangkat “shalom” sebab Shalom ini hubungannya dengan kemakmuran secara jasmani.

Bukan berarti kita tidak akan diberikan Tuhan berkat jasmani, Tuhan tahu tentang itu. Tugas kita adalah kita disucikan dan dibersihkan maka berkat jasmani ikut serta. Tidak usah berkat jasmani yang dominan dalam berita Firman, yang harus dominan dalam pemberitaan Firman adalah penyucian supaya kita mendapatkan sukacita abadi.

7.      Terang abadi
Yesaya 60:20
60:20 Bagimu akan ada matahari yang tidak pernah terbenam dan bulan yang tidak surut, sebab TUHAN akan menjadi penerang abadi bagimu, dan hari-hari perkabunganmu akan berakhir.

Ini yang ada dalam Wahyu pasal 21.
Wahyu 21:22-23
21:22 Dan aku tidak melihat Bait Suci di dalamnya; sebab Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, adalah Bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu.
21:23 Dan kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya.

Kita mau ke Yerusalem Baru atau tidak? Itu sebabnya Yerusalem dihibur “berakhirlah perhambaanmu”.

Dalam Yesaya 40:1-2 itu adalah tugas Tuhan dan sudah Tuhan laksanakan. Tugas kita adalah Yesaya 40:3-5. Yang harus kita lakukan adalah meluruskan jalan. Manusia sudah merusak jalannya.
Kejadian 6:12
6:12 Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi.

Kenapa jalan manusia menjadi rusak? Sebab nikahnya sudah tidak benar. Kalau nikah sudah tidak benar dan tidak dibenahi maka yang lahir adalah raksasa-raksasa. Raksasa ini badannya besar, dagingnya membengkak. Ini menunjuk nafsu dagingnya besar.
Kejadian 6:2,4
6:2 maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.
6:4 Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan.

Ini yang harus diluruskan agar kita tidak terjebak lagi dalam perhambaan, jangan sampai diperhamba oleh daging kita. Ini perlu dibenahi untuk kita menyambut kedatangan Tuhan kedua kali supaya api kekal tidak kena kepada kita tetapi sukacita yang abadi yang ada pada kita, keselamatan yang kekal dan kemurahan yang abadi menjadi bagian saudara.

Jalan ini penuh dengan ratapan dan tangisan. Coba kalau nikah kita ribut terus sepanjang hari bahkan sampai berbulan dan bertahun, pasti yang ada ratapan. Isteri duduk di pojok dan meratap, suami juga bisa naik di sotoh rumah dan meratap. Itu sebabnya perlu dibenahi mulai dari nikah kita.
Amos 5:16
5:16 Sesungguhnya, beginilah firman TUHAN, Allah semesta alam, Tuhanku: "Di segala tanah lapang akan ada ratapan dan di segala lorong orang akan berkata: Wahai! Wahai! Petani dipanggil untuk berkabung dan orang-orang yang pandai meratap untuk mengadakan ratapan.

Lorong itu adalah jalan orang bodoh.
Pengkhotbah 10:3
10:3 Juga kalau ia berjalan di lorong orang bodoh itu tumpul pikirannya, dan ia berkata kepada setiap orang: "Orang itu bodoh!"

Kalau petani dipanggil untuk berkabung berarti pencaharian jasmani juga ikut terganggu.
Pelayanan di ladang Tuhan juga terganggu.
1 Korintus 3:9
3:9 Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.

Lebih baik kita meratap di kaki Tuhan dari pada meratap karena berkelahi. Makanya dalam doa penyembahan kalau saudara mau berteriak, silahkan berteriak. Tetapi bukan doa karena mengasihani diri tetapi karena menyembah Tuhan.



Tuhan Memberkati.

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar