20161016

Kebaktian Umum, Minggu 16 Oktober 2016 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.


Wahyu 1:12-13
1:12 Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas.
1:13 Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.

Kita perhatikan ke mana Tuhan membimbing dan menuntun kita untuk pengenalan kita makin dipacu oleh Tuhan. Pengenalan terhadap pribadi Yesus harus lebih mendalam dalam diri kita. Sejauh mana pengenalan saudara sejauh itu kasih saudara kepada Tuhan.

Dalam dua ayat ini rasul Yohanes mengarahkan pandangannya dan dia melihat ada dua hal.
1.      Pandangan yang pertama terhadap tujuh kaki dian yang menunjukkan 7 sidang jemaat yang ada di Asia Kecil yang mewakili seluruh umat Tuhan yang hidup pada akhir zaman ini. Diberikan bayangan beginilah kehidupan anak Tuhan yang tampil pada akhir zaman. Angka 7 menunjuk akhir zaman, kesempurnaan dan perhentian.
2.      Pandangan yang kedua tertuju pada satu sosok Anak Manusia, itulah Yesus yang tampil sebagai Imam Besar yang justru ada di sekitar 7 kaki dian itu. Ini menunjukkan bahwa perhatian Sorga tidak lepas terhadap gereja di penghujung akhir zaman ini. Tinggal terpergantung setiap pribadi bagaimana menanggapi penampilan Tuhan Yesus sebagai Imam Besar.

1.      Pandangan terhadap tujuh kaki dian emas
Kaki dian emas ini menunjuk tujuh sidang jemaat. Kaki dian itu adalah tempat pelita untuk menyala dan memberikan terang di sekelilingnya. Tetapi yang dilihat oleh Yohanes, 5 kaki dian yang menunjuk 5 sidang jemaat sudah mengarah pada pelita padam. Olehnya itu Tuhan tidak mau membiarkan begitu saja sehingga Dia tampil sebagai Imam Besar untuk menangani yang terutama yang sudah hampir padam.

Bukan berarti yang dua yaitu Smirna dan Filadelfia tidak butuh, keduanya juga sangat membutuhkan. Sebab Smirna diperhadapi dengan sengsara dan mereka ada dalam ketakutan. Bahkan di sana ada jemaat iblis yang suka memfitnah mereka. Kalau jemaat Filadelfia rohaninya sudah memuncak dan Tuhan jaga jangan sampai rohaninya merosot kembali. Filadelfia artinya kasih persahabatan tetapi Tuhan mau mendorong lagi pada kasih Agape/ kasih Allah. Kalau dalam suasana nyaman kedua sahabat ini bisa saling mengasihi, tetapi kalau ada masalah bisa saja persahabatan menjadi putus.

Nampaknya terang gereja Tuhan sudah pudar. Sesuai dengan Injil Matius yang mengatakan sumbu yang berasap tidak akan dipadamkan. Itu sebabnya Tuhan datang memberikan dorongan dan menunjukkan mengapa kaki dian itu mengarah pada kegelapan. Tuhan menunjukkan supaya mereka kembali sebab Tuhan telah menyampaikan bahwa pengikut Tuhan adalah terang dunia dan Tuhan Yesus juga adalah terang dunia.
Matius 5:14
5:14 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.

Berarti Tuhan ingin gerejaNya menjadi setaraf dengan Dia. Namun suasana yang Tuhan temukan, bukannya gerejaNya menjadi setaraf dengan Dia tetapi malah setaraf dengan iblis. Berarti ada di dalam kegelapan dan ini menyenangkan iblis. Ini yang Tuhan tidak mau biarkan berlarut-larut.

Ayo kita perhatikan sekarang, apakah langkah kita sebagai gereja Tuhan sedang meroket untuk setara dengan Dia? Itu dibuktikan bahwa hal itu berhasil dalam Wahyu 12:1. Itulah gereja Tuhan yang segambar dan setaraf dengan Dia.
Wahyu 12:1
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

Tetapi kalau yang ditemukan seperti Efesus, Sardis, Pergamus, Tiatira dan Laodekia, itu parah. Kalau Tuhan hadir dan memberitahu “keadaanmu mengarah pada bahaya” kiranya kita tidak meresponi dengan penolakan tetapi responilah itu dengan sukacita sebab itu pertanda saudara dikasihi Tuhan.
Matius 5:14
5:14 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.

Kota di atas gunung itu adalah Yerusalem Baru.

Yohanes 8:12
8:12 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."

Kesimpulannya 5 sidang itu tidak lagi mengiring Tuhan tetapi hanya mengiring dirinya sendiri sehingga terangnya hampir padam. Gereja Tuhan di akhir zaman nampaknya seperti itu. Bukan lagi Firman pengajaran yang sehat yang diikuti tetapi mengikuti keinginannya sendiri.
Tampilnya tujuh sidang jemaat ini maksudnya supaya menjadi terang dunia, tetapi terang mereka hampir padam. Apakah kita masih menjadi pengiring Terang hidup itu, apakah tetap kita nyambung dengan Dia atau malah mengikuti selera kita. Yang lebih parah lagi di dalam gereja yang diajarkan bukan lagi terang hidup tetapi terang dari dunia, yang diajarkan hikmat manusia bukan hikmat dari Sorga. Ini petaka! Kalau dunia ini ada terangnya tetapi terang yang palsu, terang yang fana. Tetapi terang dari Sorga adalah terang hidup/ kekal.

Tuhan mau meraba kita, kalau langkah kita agaknya sudah menjauh maka kelak orang itu akan dirangkul oleh iblis masuk dalam kegelapan, itu bencana!

Kita harus bersinar untuk menerangi dunia. Kaki dian itu ada di ruangan suci. Berarti kalau Tuhan menggambarkan gereja Tuhan di akhir zaman ini bagaikan kaki dian, sebenarnya keberadaan kita sudah ada di ruangan suci.

Kalau berbicara persoalan waktu, menurut ukuran ruangan suci yaitu panjang 20 hasta, lebar 10 hasta dan tinggi 10 hasta maka volumenya 20x10x10=2000. Itu menunjuk 2000 tahun perjalanan gereja Tuhan. Kita sudah ada di ruas jalan akhir, seharunya kita menyala terus apalagi menjelang Tuhan sudah mau datang. Tidak mungkin saudara duduk di pelaminan dengan Tuhan Yesus kalau saudara gelap dan Tuhan Yesus terang. Kita sudah harus menjadi terang karena digodok oleh Firman Tuhan.

Kenapa pengajaran mempelai dalam terang Tabernakel ini mencuat di akhir zaman ini? Karena kita mau dikembalikan pada posisi yang benar.

Kalau kaki dian itu bercahaya maka dia akan menerangi 7 hal:
1)      Meja roti sajian
Kalau pelita menyala maka kita akan didorong pada persekutuan dengan pribadi Yesus lewat Firman pengajaran dan perjamuan suci.

Di atas meja roti sajian ada dua tumpukan roti. Dua tumpukan dalam satu meja. Jadi dengan bercahayanya gereja maka dia akan mengerti dua menjadi satu ini, itulah Mempelai.

Itu sebabnya Tuhan mengoreksi. Kalau pelita itu dinyalakan di mana tempatnya? Jangan ditaruh di bawah gantang, jangan ditaruh di bawah tempat tidur supaya semua penghuni rumah melihat terang. Rumah diterangi berarti nikah menjadi terang dan seluruh anggota rumah tangga menjadi terang.
Lukas 8:16
8:16 "Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya.

Masakan kita menyalakan pelita lalu ditempatkan di bawah tempat tidur. Harusnya ada di kaki dian. Kaki dian menunjuk sidang jemaat. Kita harus benar-benar menempatkan kaki dian pada tempat yang benar yaitu di atas kehidupan kita.

Kenapa banyak kali kita bersekutu dengan pribadi Yesus lewat Firman pengajaran dan perjamuan kudus tetapi tidak nampak hidup kita sedang disinari oleh cahaya Firman Tuhan?

Satu ketul roti itu dibuat dari dua gomer tepung. Jadi jelas kalau kaki dian itu bernyala kita melihat arah ke mana Tuhan menuntun kita yaitu untuk dua menjadi satu, berarti menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Kita menikmati Firman pengajaran dan perjamuan kudus agar mengarahkan kita untuk dua menjadi satu, artinya untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Ini bukan hanya sekedar liturgi!

Meja roti sajian menunjuk persekutuan kita dengan Tuhan Yesus lewat Firman dan perjamuan kudus, intinya untuk mengarahkan kita dua menjadi satu. Tuhan Yesus sudah dekat mau datang, kenapa kita masih berantam terus dalam rumah tangga! Kapan kita mau segambar dengan dia kalau tetap seperti itu.

2)      Mezbah dupa emas
Kalau pelita emas menyala maka kita bisa melihat mezbah dupa emas. Kelihatan anak Tuhan yang rohaninya menyala bagaikan kaki dian yang menyala, dia suka menyembah Tuhan. Sebab Mezbah dupa emas menunjukkan kepada kita Pribadi yang harus kita sembah, ada satu Figur yang harus kita sembah. Berarti kalau kaki dian menyala kita diarahkan pada satu Pribadi yang harus kita sembah.

Begitu kita melihat mezbah dupa kita sadar bahwa kita harus menyembah, harus merendahkan diri seperti anjing menjilat kaki tuannya, seperti isteri menyerah sepenuh kepada suamiNya. Di dunia ini memang sulit lagi kita mencari waktu, tetapi kita harus mengupayakan untuk menyembah Tuhan. Sesibuk apapun harus sediakan waktu untuk menyembah Tuhan.

Mezbah dupa emas itu menunjuk ibadah doa penyembahan. Memang itu kita lakukan di gereja, tetapi bagaimana di rumah kita masing-masing. Apakah ada waktu-waktu spesial untuk kita menyembah Tuhan. Paling tidak minimal kita menyembah Tuhan 1 jam dan kalau bisa 2 jam dalam sehari. Makin kita merendahkan diri di kaki Tuhan maka makin terasa cahaya dalam diri kita.
Matius 26:40
26:40 Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?

Mungkin kita menyembah Tuhan bersama namun tadinya ngorok di tempat tidur, tetapi sampai di kursi menyembah Tuhan, juga langsung ngorok. Bagaimana kehidupan seperti itu bisa bertemu dengan Tuhan Yesus. Kalau kita mau bertemu dengan Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga, mulai dari sekarang biarlah kita belajar untuk menyembah Tuhan.

3)      Pintu Tirai
Pintu tirai ini robek saat Tuhan Yesus disalib. Artinya begitu kaki dian menyala maka kita diperkenalkan jalan oleh Tuhan untuk masuk ke ruangan maha suci tetapi harus rela masuk dalam perobekan daging. Sebab pintu tirai itu adalah sekat antara ruangan suci dan ruangan maha suci namun sudah Yesus robek, berarti kita diperlihatkan teladan yang luar biasa.
Ibrani 10:19-22
10:19 Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,
10:20 karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
10:21 dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.
10:22 Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.

Jadi begitu melihat pintu tirai, terbawa pikiran kita apa yang ada di belakangnya, yang mana Firman Tuhan mengatakan pengharapan kita ada di sana.
Ibrani 6:19
6:19 Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir,

Jadi dengan menyalanya kaki dia kita ditunjukkan oleh Tuhan pintu tirai yang terobek. Itu mengajar pada kita agar daging kita dirobek sebab daging kita ini terlampau banyak maunya. Kalau suami rela merobek daging dan isteri rela merobek daging, maka  pasti nyaman nikah itu. Kalau anak-anak rela merobek dagingnya maka pastti rukun kakak beradik. Kalau sidang jemaat masing-masing ada perobekan daging maka pasti rukun. Karena masing-masing telah menikmati aroma 2 menjadi 1, menikmati suasana masuk dalam ruangan maha suci. Kenapa tidak mau masuk dalam perobekan daging dan malah ribut satu dengan yang lain.

Ayo umat Tuhan yang ada di sini yang sudah mendapatkan lawatan uluran tangan Tuhan yang begitu nyata dan terasa di mana rahasia Firman Tuhan diungkap, ayo kita sikapi dengan tanda perdamaian. Ulurkan tangan kepada suamimu, isterimu, anakmu, tetanggamu dan minta maaf sebab tadinya kita tidak bisa merobek daging namun sekarang kita mau merobek daging kita.

Kalau kita mampu merobek daging maka kita bisa menyambut Tuhan Yesus yang akan datang pada kali yang kedua yang sudah tidak lama. Yesus tidak punya salah dalam perkataan, perbuatan dan pikiran tetapi Dia rela merobek dagingNya hanya untuk menjadi teladan bagi kita. Masakan kita tidak mau merobek daging kita (mengalahkan keinginan daging kita).

Jangan kita teruskan sandiwara-sandiwara kuno, hentikan semua, cukup itu terjadi di masa lalu. Baiklah masing-masing mau merobek daging. Isteri merobek daging, suami juga merobek daging maka akan ada pelukan Mempelai Laki-laki Sorga.

Mazmur 73:13-14
73:13 Sia-sia sama sekali aku mempertahankan hati yang bersih, dan membasuh tanganku, tanda tak bersalah.
73:14 Namun sepanjang hari aku kena tulah, dan kena hukum setiap pagi.

Kalau tidak masuk dalam perobekan daging, bisa saja mempersalahkan Tuhan. Yang mempertahankan kelakuannya bersih kenapa malah sakit-sakit terus, orang yang melawan Tuhan malah enak dan nyaman. Namun akhirnya Asaf melihat bahwa orang-orang itu disimpan untuk ada dalam kekelaman dan dia dibawa pada suasana yang menyenangkan.

4)      Pintu kemah
Kalau pelita menyala maka kita bisa melihat pintu kemah. Untuk apa ini Tuhan perlihatkan? Artinya jangan kita berpikir dengan kekuatan kita untuk menanggulangi segala hal, tetapi lihat pintu kemah yang adalah kemampuan yang ajaib yang diperkenalkan Tuhan kepada kita lewat baptisan Roh Kudus.

Kalau kita coba mengatasi dengan kekuatan kita keadaan di ruangan suci tanpa perkenalan kita dengan pintu kemah yaitu mendapatkan kekuatan yang ajaib lewat urapan Roh Kudus maka kita tidak akan sanggup. Untuk masuk dalam tiga macam ibadah kita tidak akan sanggup dengan kekuatan kita sendiri, apalagi untuk tujuan akhir melalui perobekan daging kita akan merasa berat sebab tidak punya kemampuan apa-apa. Tetapi Roh Kudus itu sudah cukup bagi kita.
Roma 8:26
8:26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

Sampai doapun diambil alih oleh Roh Kudus. Makanya dalam doa itu kita seperti burung merpati, karena sudah tidak bisa mengucapkan apa-apa. Itulah bahasa gerakan Roh Kudus, Dia tahu kebutuhan kita dan Dia yang sampaikan kepada Bapa Sorgawi. Kalau kaki dian itu menyala maka akan nampak anak Tuhan itu suka berdoa. Kalau kita tetap setia maka Tuhan yang melayani kita tidak akan tinggal diam, Dia pasti akan memenuhi kita dengan Roh Kudus karena Dia hadir dalam ibadah.

5)      Papan jenang
Papan jenang ini ada sekangnya dan papan yang menerima ada lubangnya. Papan jenang itu memiliki kayu lintang yang menunjuk salib. Jadi kalau kaki dian menyala kita akan melihat anak Tuhan memiliki persekutuan yang kuat yang diikat oleh salib untuk membentuk Tubuh Kristus yang saling memberi dan menerima. Jadi bukan hanya menerima tetapi juga memberi, maka akan terbentuklah Tubuh Kristus yang sempurna yang ada isi, bukan bait Tuhan yang kosong.

Apakah kita ini adalah kaki dian yang menyala? Kalau kaki dian menyala akan nampak anak Tuhan itu suka dalam persekutuan yang digembleng dalam pengajaran yang sama. Sebab papan jenang itu ukurannya sama yaitu 10 hasta tingginya dan lebarnya 1,5 hasta.

Kita harus bisa memberi, kalau tidak bisa memberi uang berikanlah tenaga dan waktu. Kalau tidak bisa memberikan waktu dan tenaga, saudara bisa memberikan uang. Sehingga tidak ada satupun yang berdiam diri, semua terlibat dalam pembangunan Tubuh Kristus.

Itulah persekutuan anak-anak Tuhan yang diikat oleh salib sehingga terbentuklah Bait Allah yang terdiri dari ruangan suci dan ruangan maha suci, itu menunjuk Tubuh Kristus.

Pada bagian sudut di sebelah barat ada papan yang ukurannya setengah hasta. Mengapa ini ditaruh di belakang? Untuk menjaga greja Tuhan jangan ada tempat iblis mengintip sehingga bisa masuk. Bagaimana caranya supaya tertutup? Setengah + setengah menjadi satu. Papan khusus yang ada di sudut itu dekat dengan peti perjanjian, jadi yang utama yang kita jaga adalah keutuhan nikah.

Tutup rapat, jangan izinkan mata iblis mengintip apa yang ada di dalam. Ada mata Abimelekh yang suka mengintip. Abimelekh melihat isteri Ishak yang cantik yaitu Ribka. Dia kepincut dengan Ribka dan dia berniat mengambilnya. Tetapi begitu Abimelekh melihat bahwa Ishak dan Ribka bercumbu-cumbuan maka dia mengurungkan niatnya dan sadar bahwa itu isterinya Ishak. Sebab tadinya Ishak mengatakan pada Abimelekh bahwa Ribka adalah saudaranya sebab dia takut pada Abimelekh.

Jadi untuk menutup cela supaya iblis tidak memporak-porandakan nikah kita, maka ayo suami isteri bagaikan Ishak dan Ribka bercumbu-cumbuan. Artinya suami isteri harus rukun.
6)      Tudung Tabernakel
Kalau pelita menyala dan kita menengadah ke atas maka kita bisa melihat tudung Tabernakal. Pada tudung Tabernakel ini ada disulam dua kerubium, kerubium adalah makhluk Sorga. Begitu kita masuk ruangan suci dan kaki dian menyala maka kita diarahkan oleh Tuhan untuk selalu memandang ke atas dengan dasar iman dan perbuatan iman sehingga kita didorong untuk menjadi makhluk sorga seperti Kerubium (penghuni sorga).
Kolose 3:1-2
3:1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.

Ketika kita melihat kerub maka kita mengharapkan di mana Kerub berada di situ juga kita berada.

7)      Tanah/pasir
Jadi kalau anak Tuhan itu benar seperti kaki dian menyala maka dia akan melihat bahwa dia adalah manusia fana dan akan binasa sehingga dia tidak akan memaksakan dirinya terus memandang ke bawah tetapi akan mengarahkan pandangannya melihat ke atas.

Kenapa banyak hamba Tuhan dan anak Tuhan menjadi lemah mengikut Tuhan? Sebab dia hanya memandang pada tanah, memandang ke bawah sehingga akhirnya meninggalkan tahbisan dan meninggalkan panggilannya. Karena hal itu sangat memukau hatinya sehingga pandangannya ke bawah. Ini yang banyak mencelakakan hamba Tuhan sehingga tahbisannya menjadi salah dan pelayanannya rusak. Kami hamba Tuhan dipanggil untuk menjaring jiwa, mengapa hanya sibuk dengan dunia.

I Yohanes 2:15
2:15 Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.

Kalau mengasihi dunia, itu bukti bahwa kaki dian orang itu padam.

I Yohanes 2:16-17
2:16 Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
2:17 Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.

Ayat ini bukan berarti kita tidak usah bekerja lagi dan tinggal saja di gereja. Maksudnya di sini sekalipun kita bekerja tetapi hati kita tidak melekat di situ. Biarlah kita melekat pada perkara-perkara yang di atas.
Matius 16:26
16:26 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?

Ini anjuran Tuhan. Makanya pandangan kita harus melihat kerub, satu saat kita akan meninggalkan dunia dan bersama dengan Kerub. Tetapi kalau pandangan kita kepada dunia maka kita sulit ke atas bahkan ikut terseret dengan dunia. Makanya pakailah dunia untuk kemuliaan bagi nama Tuhan. Itu yang Tuhan anjurkan

2.      Pandangan tertuju pada Tuhan Yesus sebagai Imam Besar
Ini membuktikan Sorga sangat peduli kepada umatNya. Dalam kondisi bagaimanapun rohaninya, sudah berantakan/ amburadul sekalipun namun Sorga sangat peduli. Itu sebabnya Tuhan Yesus sebagai Imam Besar datang mendamaikan asalkan kita mau menerima.
Ibrani 4:14-16
4:14 Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.
4:15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.

Imam Besar ini turut merasakan. Ada tiga poinnya turut merasakan:
1)      Dia bertindak sesuai keadaan orang itu. Terhadap jemaat Efesus Dia bertindak sesuai keadaan mereka. Kepada jemaat Sardis, jemaat Tiatira, jemaat Pergamus dan Laodekia, Tuhan bertindak sesuai keadaan mereka. Tuhan Yesus Imam Besar tidak bertindak keliru, sebab semua Dia kasihani supaya bangkit kembali. Seperti Tuhan Yesus bercahaya sebagai terang dunia, Dia ingin kita juga bercahaya.
2)      Sedia memberikan pengampunan kepada siapapun yang mau mengaku dosa dan kesalahannya. Imam Besar mau mengerjakan pengampunan.
3)      Memberi kesempatan bagi orang-orang itu untuk bertobat.
Makanya 5 sidang ini selalu dihimbau “bertobatlah kamu”. Diberi kesempatan untuk bertobat, Dia tidak cepat-cepat untuk menghukum.

Maukah kita ditangani oleh Imam Besar yang ada di tengah-tengah kita supaya kaki dian kita menyala dan melihat tujuh perkara tadi. Ini perhatian Tuhan kepada saya utamanya dan juga kepada sidang jemaat. Jangan kita membiasakan untuk mengelak dari Tuhan. Karena Dia turut merasakan maka Dia akan bertindak menurut keadaan saudara. Dia setia memberikan pengampunan bila kita mengaku dosa. Dia memberikan kesempatan untuk kita bertobat dan tidak segera menghukum. Dia tampil kakiNya bagaikan tembaga yang mengkilap dalam perapian berarti siap untuk menghukum. Jangan sampai kita dihukum.

Yohanes melihat dua hal ini. Kami harus melihat kaki dian, melihat keadaan sidang jemaat. Kami harus menawarkan pelayanan Imam Besar untuk mendamaikan dosa dan salah kita.



Tuhan Memberkati..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar