20161023

Kebaktian Umum, Minggu 23 Oktober 2016 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.


Wahyu 1:12-16
1:12 Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas.
1:13 Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.
1:14 Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api.
1:15 Dan kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian; suara-Nya bagaikan desau air bah.
1:16 Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.

Kita diingatkan kembali oleh Tuhan keseriusan Tuhan kepada gereja Tuhan yang hidup di akhir zaman yang digambarkan dengan tujuh sidang di Asia Kecil. Ini adalah keseriusan Tuhan kepada kita gereja Tuhan, adalah sangat fatal kalau kita tidak ada dalam pelayanan Tuhan yang digambarkan seperti ini. Sebabnya apa yang ditulis di sini perlu kita sikapi dengan serius.

Dua fokus yang dilihat oleh Yohanes:
1.      Tujuh sidang jemaat
2.      Satu figur yang nampak seperti Anak Manusia

Dua hal ini tidak bisa dipisahkan. Gereja Tuhan dengan pelayanan Yesus sebagai Imam Besar tidak bisa dipisahkan. Kalau kita beribadah kemudian tidak mendapatkan pelayanan Yesus sebagai Imam Besar yang bercirikan Wahyu 1:13-16 berarti kita lepas dari perhatian Sorga. ini penampilan Yesus sebagai Imam Besar yang melayani saudara dan saya. Biarlah keseriusan Tuhan kita tanggapi juga dengan serius. Keseriusan Yesus sebagai Imam Besar melihat kondisi gerejaNya sangat luar biasa. Gerejapun harus menyadari kondisinya dan harus menanggapi perhatian Tuhan dengan serius.

1.      JubahNya sampai di kaki

Dengan menunjuk jubah ini menunjuk statusNya. StatusNya di sini sebagai Imam Besar. Kalau gereja Tuhan beribadah tanpa mengundang Yesus sebagai Imam Besar sangat kasihan. Kita mengundang Yesus sebagai Imam Besar untuk memberikan pelayanan. Orang yang mengundang Yesus sebagai Imam Besar berarti menyadari banyak kekurangannya. Kalau beribadah tetapi tidak menyadari ada kekurangannya dan hanya menjalankan ritual maka itu adalah suatu kebohongan datang beribadah kepada Tuhan. Kita harus sadar kita hadir beribadah, kita tampil dengan banyak kekurangan.
Yeremia 3:13
3:13 Hanya akuilah kesalahanmu, bahwa engkau telah mendurhaka terhadap TUHAN, Allahmu, telah melampiaskan cinta berahimu kepada orang-orang asing di bawah setiap pohon yang rimbun, dan tidak mendengarkan suara-Ku, demikianlah firman TUHAN."

Ketika orang banyak merajam Stefanus dengan batu, Alkitab mengatakan mereka meletakkan jubah mereka di bawah kaki seorang muda yaitu Saulus.
Kisah Para Rasul 7:58
7:58 Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus.

Jadi jubah dihubungkan dengan status Saulus. Kita ini dikaruniakan Tuhan jubah di dalam pelayanan, tetapi ada dua alternatif. Apakah jubah kebenaran yang Tuhan berikan kepada kita, kita tahu pemanfaatannya atau malah jubah itu diangkat sebagai pembunuh! Yang mereka rajam dan bunuh di sini adalah utusan Sorga yang sesungguhnya memiliki jubah kebenaran. Apakah kita sebagai umat Tuhan mempunyai jubah Tuhan yang menyelubungi kita atau kita mengaku memiliki jubah dari Tuhan tetapi realisasinya apakah hanya kita gunakan untuk membunuh utusan Tuhan? Sekali-kali jangan!

Tuhan Yesus tampil sebagai Imam Besar di pulau Patmos untuk melayani sidang jemaat karena di sisi lain ada upaya untuk hancurkan sidang jemaat. Jangan sampai kita memiliki jubah tetapi salah memanfaatkan.

Yesaya 61:10
61:10 Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin laki-laki yang mengenakan perhiasan kepala dan seperti pengantin perempuan yang memakai perhiasannya.

Kitab nabi Yesaya ini mewakili perjanjian baru dan perjanjian lama:
Ø  Pasal 1-39 berjumlah 39 pasal dan itu bernuansa perjanjian lama.
Ø  Pasal 40-66 mewakili perjanjian baru yang isinya bernuansa perjanjian baru.

Jubah kebenaran yang dikenakan kepada Yesaya ini dikenakan kepada kita. Kepada orang yang sudah diselamatkan dan mengerti arti penyelamatan di Golgota, Tuhan ingin mengarahkan kita memiliki jubah kebenaran dengan status kita menjadi Mempelai Wanita dan Tuhan Yesus sebagai Mempelai Laki-laki Sorga.

Jadi Tuhan Yesus tampil dengan jubah sampai di kaki sebab Tuhan melihat ada gejala dari tujuh sidang jemaat yang telah Dia selamatkan itu, mereka tidak lagi menuju pada status Mempelai, tetapi mereka sudah salah arah. Itu sebabnya Tuhan mau tarik kembali/ rekrut kembali. Itu sebabnya Tuhan ingatkan bahwa mereka sudah diberi pakaian keselamatan dan tujuan akhirnya mau diberikan jubah kemuliaan/ status Mempelai Wanita, dalam arti kita mau dibawa masuk pada pernikahan yang rohani antar gereja Tuhan yang sempurna dengan Yesus Mempelai Pria Sorga.

Tuhan lihat tujuh sidang jemaat yang ada di Asia Kecil yang menubuatkan sidang jemaat di akhir zaman ini, mereka sudah menggunakan pakaian keselamatan dan mereka mau dihentar untuk mendapatkan jubah mempelai namun mereka terancam gagal! Ini jangan sampai terjadi pada diri kita. Tuhan mau menghentar diriku bersama sidang jemaat untuk duduk di pelaminan Sorga.

5 sidang jemaat sudah terancam tidak akan mendapatkan jubah Mempelai, tinggal 2 yang bisa mendapatkan. Tetapi Tuhan masih mempedulikan. Yang Tuhan inginkan dari 5 sidang jemaat ini supaya mereka bertobat, untuk dikaruniakan jubah mempelai. Contohnya seperti perumpamaan anak bungsu.

Lukas 15:19-21
15:19 aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.
15:20 Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.
15:21 Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.

Ini sikap anak bungsu yang sudah menyakiti hati bapa dan menyakiti hati abangnya namun anak bungsu ini sadar dan bertobat lalu datang kepada bapanya. Apa yang dilakukan bapa kepadanya? Apakah bapa mengusir? Bapa ini tidak mengusir anaknya tetapi malah menghampiri anaknya.

Lukas 15:22
15:22 Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya.

Tidak ada penolakan dari bapa bahkan yang langsung dibicarakan adalah jubah. Itu tanda penerimaan Bapa kepada anak ini bahwa dia tampil dalam penyesalan dan sungguh-sungguh bertobat. Bukan hanya jubah untuk menutupi tubuhnya tetapi sepatu untuk telapak kaki Tuhan siapkan bahkan jarinya Tuhan berikan cincin.

Dalam Yesaya 6:1 kita sudah tahu bahwa Tuhan duduk di takhtaNya dan jubahNya menaungi bait suci. Berarti gereja dan Tuhan Yesus sudah satu jubah dalam posisi Mempelai Laki-laki dan Mempelai Wanita Tuhan.
Yesaya 6:1
6:1 Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.

Tuhan tampil mempedulikan tujuh sidang jemaat yang menunjukkan gereja Tuhan di akhir zaman, Tinggal terpergantung gereja Tuhan yang hidup di akhir zaman mau menanggapi atau tidak. Kalau Tuhan serius dengan kita, marilah kita serius dengan Tuhan. Olehnya biarlah kita bersikap seperti anak bungsu ini yang bertobat dan datang kepada bapa, Allah Bapa pasti menyambut kita. Bapa mencium anak bungsu itu sebagai tanda perdamaian.

Sebelum Yesus menggunakan pakaian Imam Besar dalam kemuliaan yang luar biasa ini, Yesus rela menempuh suasana yang hina. Artinya kalau kita menerima jubah dari Tuhan yang dikaitkan dengan pengantin laki-laki dan pengantin perempuan, hargailah Tuhan Yesus yang sudah menebus kita. Tuhan Yesus rela masuk di tempat yang paling hina untuk merogoh saya dan saudara.

Yohanes 13:4
13:4 Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya,

Yesus menanggalkan jubah untuk membersihkan 12 murid. Artinya ini karya Yesus untuk menolong kita manusia-manusia ini. Tetapi kemudian Dia kenakan kembali.
Yohanes 13:12 (Terjemahan Lama)
13:12 Tatkala Yesus sudah membasuh kaki segala murid-Nya dan memakai jubah-Nya, lalu duduklah Ia pula serta berkata kepada mereka itu, "Mengertikah kamu yang Aku perbuat kepadamu?

Menanggalkan jubah itu artinya merendahkan diri untuk menolong dan melayani kita. Tuhan Yesus mengenakan kembali jubahNya adalah untuk memberikan pelayanan dalam ibadah kita di ujung akhir zaman ini.

Menanggalkan jubah itu menunjuk status Yesus sebagai Tuhan yang Mulia Dia tanggalkan untuk masuk dalam suasana paling hina. Dia mengenakan jubah menunjuk Dia siap untuk melayani kita. Apakah kita mau tetap stagnan beribadah hanya sekedar menjalankan upacara? Kalau seperti itu sangat disayangkan.

2.      Tampil dengan ikat pinggang dari emas
Yesaya 11:5
11:5 Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.

Jadi Dia tampil dengan ikat pinggang dari emas memberikan gambaran kepada kita bahwa Dia mengerjakan penyelamatan untuk kita dan rencanaNya untuk menjadikan kita sebagai Mempelai Wanita Tuhan tidak pernah berubah.

Ini satu koreksi kepada 5 sidang jemaat secara khusus bahwa mereka sudah berubah. Tuhan Yesus tetap memakai ikat pinggang berarti rencana Tuhan tidak berubah untuk saya dan saudara. Kita ini yang sering beralu-alun, kitalah yang banyak berubah, sebentar A, sebentar B, sebentar C. Biarlah kita seperti anak bungsu yang kembali kepada Tuhan dan mohon ampun sehingga dikaruniakan jubah dari Tuhan. Ini satu koreksi Tuhan kepada kita.

Yeremia 2:23
2:32 Dapatkah seorang dara melupakan perhiasannya, atau seorang pengantin perempuan melupakan ikat pinggangnya? Tetapi umat-Ku melupakan Aku, sejak waktu yang tidak terbilang lamanya.

Kalau saya adalah calon mempelai wanita untuk Yesus Mempelai Pria Sorga, maka cirinya tidak akan melupakan ikat pinggang. Ini yang disesalkan oleh Tuhan pada 5 sidang jemaat di Asia Kecil ini. Mereka seperti 5 anak dara tetapi sudah melupakan ikat pinggang.

Ini ciri orang yang melupakan Tuhan:
Yeremia 2:33 (Terjemahan Lama)
2:33 Bagaimana engkau pandai mencahari jalan yang baik akan berkendak! Sungguh segala orang jahat dapat lagi belajar jahat kepadamu!

Sampai orang jahat di luar belajar jahat kepada mereka, jadi mereka adalah guru jahat. Kalau kita tidak mengundang Yesus sebagai Imam Besar maka kita akan didapati sebagai guru-guru kejahatan.

Orang-orang kafir yang ada di luar Israel tidak tahu tentang Taurat, mereka tidak tahu tentang Sabat. Kalau orang Israel sampai melanggar bahkan orang kafir sampai belajar kepada mereka, berarti double kejahatan orang Israel ini. Ini untuk saya, jangan sampai saya menjadi hamba Tuhan yang mengajarkan kejahatan

Tuhan Yesus tampil di tengah-tengah sidang jemaat dengan busana Imam Besar supaya ada koreksi timbal balik baik kepada Yohanes sebagai hamba Tuhan maupun kepada sidang jemaat. Maksudnya supaya kita memandang Tuhan Yesus yang menyempurnakan iman kita.
Ibrani 12:2
12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.

Jadi pandangan kita jangan lepas kepada Yesus yang serius melayani kita sebab sasarannya jelas, Dia akan membawa kita pada iman yang sempurna. Itu sebabnya dalam ibadah kami mengundang Yesus sebagai Imam Besar supaya hadir sebab kalau Tuhan Yesus hadir Dia akan mengerjakan pembenahan dalam diri kita, apa yang salah dan kurang dalam diri kita akan Dia benahi. Itu adalah tugas Tuhan Yesus sebagai Imam Besar.

3.      Kepala dan rambutNya putih bagaikan bulu yang putih metah.
Wahyu 1:14
1:14 Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api.

Putih itu adalah simbol kebenaran dan kesucian. Yang menjadi pemikiran Tuhan hadir di tengah-tengah kita tidak ada yang lain selain mau membersihkan dan menyucikan kita sehingga kita suci adanya. Untuk apa Tuhan Yesus hadir di tengah-tengah kita kalau tidak bermaksud menyucikan kita.

Kehadiran Tuhan Yesus dikaitkan dengan rambut. Dalam khotbah Tuhan Yesus yang dikatakan dalam Matius 10, saat Dia mengarahkan murid-muridNya untuk menginjil dari desa-desa dan kota-kota, Dia sempat mengangkat persoalan rambut.
Matius 10:30
10:30 Dan kamu, rambut kepalamu pun terhitung semuanya.

Rambut kita dihitung oleh Tuhan. Selemah apanya rambut kita, itu dihitung oleh Tuhan. Kalau Tuhan tampil dan disinggung rambutNya berarti Dia paham persis bahwa tujuh sidang jemaat ini lemah bagaikan rambut. Tetapi selemah-lemahnya rambut kalau dia masih melekat pada kepala maka masih ada harapan, Tuhan tetap cinta.

Kalau Tuhan tampil dikatakan tentang rambutNya itu menunjukkan bahwa yang Dia layani adalah orang-orang yang tak berdaya dan lemah, perlu pelayanan Tuhan Yesus sebagai Imam Besar.

Matius 10:29-31
10:29 Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekor pun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu.
10:30 Dan kamu, rambut kepalamu pun terhitung semuanya.
10:31 Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.

Yesus tahu kelemahan kita, Yesus tahu ketidakberdayaan kita seperti rambut, makanya Dia tampil sama seperti keberadaan kita.

Jadi ketika tak berdaya bagaimanapun anak Tuhan itu, kalau dia masih melekat pada kepala, masih melekat kepada Yesus maka pasti akan dilayani oleh Tuhan. Jangan kita mencabut diri dari Yesus, siapa yang dapat menangani kita lagi?.

Rambut itu dihitung oleh Tuhan. Di mana prosesnya kita dihitung oleh Tuhan?
Yehezkiel 20:37
20:37 Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.

Jadi proses Tuhan menghitung itu ada di dalam penggembalaan. Selemah apapun kita tidak berdaya menghadapi sepak terjangnya kuasa kegelapan dan godaan dunia ini tetapi kalau saudara masih mau melekat pada kebenaran Firman maka masih ada harapan bagi saudara untuk ditangani di dalam penggembalaan.

Ketika kita tidak berdaya, di situlah Tuhan akan beraksi asalkan kita tidak meninggalkan Kepala. Katakan kepada Tuhan bahwa “saya tidak berdaya, lemah, letih lesu”. Ketika Tuhan melihat kita tidak berdaya maka Tuhan akan segera beraksi, asalkan kita ada di Kepala, melekat dengan Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.

Ulangan 32:36
32:36 Sebab TUHAN akan memberi keadilan kepada umat-Nya, dan akan merasa sayang kepada hamba-hamba-Nya; apabila dilihat-Nya, bahwa kekuatan mereka sudah lenyap, dan baik hamba maupun orang merdeka sudah tiada.

Kita memang lemah tetapi rindu selalu ada di atas kepala, berarti selalu rindu akan pengajaran kepala itulah Kabar Mempelai. Tetapi kalau kita masih merasa kuat maka tidak ada pertolongan apa-apa dari Tuhan.

Kita umat Tuhan, apakah kita sadar bahwa kita tidak berdaya? Apakah kita paham bahwa kita lemah? Tuhan tampil sebagai Imam Besar untuk memperhatikan tujuh sidang jemaat yang digambarkan seperti tujuh kaki dian emas. Tuhan tahu keadaan sidang jemaat dan Tuhan rela datang melayani untuk menarik mereka kembali. Supaya jangan mereka seperti anak dara yang melupakan ikat pinggangnya.

Tuhan sudah memberikan pakaian keselamatan dan akan Tuhan tingkatkan pada jubah Mempelai tetapi mengapa kita melupakan Tuhan?.
Tuhan Yesus Imam Besar mau melayanimu, selemah apapun saudara jangan tinggalkan kabar Kepala! Tidak berdaya bagaimanapun saudara jangan tinggalkan Tuhan Yesus, Imam Besar sebab Dia mau melayani saudara.

4.      Di tangan kananNya Dia memegang tujuh bintang
Wahyu 1:16
1:16 Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.

Ini adalah tempat yang paling aman di dunia ini kalau kita ada di tangan Tuhan. Tangan ini yang telah menciptakan langit dan segala isinya.
Mazmur 8:4,31:16
8:4 Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan:
31:16 Masa hidupku ada dalam tangan-Mu, lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku dan orang-orang yang mengejar aku!

Jangan kita lepas dari tangan Tuhan, itu adalah tempat yang paling aman. Kalau kita ditangani oleh Tuhan, digarap oleh Tuhan, dilayani oleh Tuhan sebagai Yesus Imam Besar jangan keluar dari sana. Tuhan Yesus melihat kekurangan dan kelemahan kita tetapi Dia tetapi setia melayani kita.

Tuhan Yesus tampil dalam pelayanan sebagai Imam Besar menghadapi tujuh sidang jemaat di Asia Kecil yang menggambarkan gereja yang hidup di akhir zaman ini, Dia memperlihatkan tanganNya yang menggenggam kita, jangan kita keluar dari sana.
Yohanes 10:28
10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

Ini tempat yang aman. Kalau Yesus tampil sebagai Imam Besar yang mau meraih kita di tanganNya itu menunjukkan bahwa Dia menunjukkan itulah tempat yang aman bagi kita. Tuhan tunjukkan bahwa Firman penggembalaan itu adalah tempat yang paling aman bagi kita, jangan kita keluar dari situ.

Saya yakini bahwa Tuhan yang mempunyai wewenang atas kehidupanku dan saudara. Tuhan yang atur perjalanan kehidupan saudara. Ada tangan yang melindungi dan mengasihi saya. Sadarilah bahwa kita ini lemah. Tetapi selemah-lemahnya kita biarlah kita tetap melekat kepada Tuhan Yesus sebagai Kepala gereja, Mempelai Laki-laki Sorga yang tampil dalam bentuk Kabar Mempelai di hari-hari terakhir ini. Jangan sampai kita tinggalkan.



Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar