20180721

Kebaktian Doa, Sabtu 21 Juli 2018 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 4:34-40
4:34 Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.
4:35 Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.
4:36 Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal, sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita.
4:37 Sebab dalam hal ini benarlah peribahasa: Yang seorang menabur dan yang lain menuai.
4:38 Aku mengutus kamu untuk menuai apa yang tidak kamu usahakan; orang-orang lain berusaha dan kamu datang memetik hasil usaha mereka."
4:39 Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: "Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat."
4:40 Ketika orang-orang Samaria itu sampai kepada Yesus, mereka meminta kepada-Nya, supaya Ia tinggal pada mereka; dan Ia pun tinggal di situ dua hari lamanya.

Tuhan berbicara tentang penuaian. Kita harus mengerti bahasa Tuhan agar penuaian-penuaian yang seringkali didengungkan di mana-mana, jangan sampai hanya dalam bentuk kulitnya dan tidak sampai mencapai isinya. Ketika Tuhan berbicara tentang penuaian, itu setelah Dia memperkenalkan diri bahwa Dia adalah Mesias. Kita mengetahui, ketika Dia memproklamasikan diriNya bahwa Dia adalah Mesias, itu justru kepada satu pribadi yang dikatakan oleh Firman Tuhan, dia hidup dalam kenajisan, hidup dalam kecemaran. Benar-benar wanita ini berkubang dalam dosa kenajisan. Jadi pemulihan yang benar dalam Alkitab adalah pemulihan nikah dan ibadah.

Sebelum Yesus menyatakan diriNya sebagai Mesias, ada dua hal yang dinyatakan yaitu pemulihan nikah dari perempuan yang ditandai dosa kenajisan, kemudian Tuhan juga membenahi ibadah perempuan ini. Jadi kalau bicara penuaian tidak bisa lepas dengan pemulihan tentang nikah dan pemulihan tentang ibadah. Ini yang harus lebih kita dalami di dalam perjalanan kita di akhir zaman ini. Apalagi kita telah berada pada ruas jalan akhir.

Kalau seruan pemulihan hari-hari terakhir ini, pada umumnya hanya berkisar kepada pemulihan tata cara ibadah atau liturgi. Ini yang kadang kala di otak-atik bagaimana liturgi tahun ini dan bagaimana liturgi tahun depan. Kalau merasa liturgi itu bagus, maka itu bisa diteruskan. Tetapi ini hanya sebatas tata cara ibadah. Padahal yang diberikan penekanan awal adalah pemulihan tentang nikah. Nikah yang salah harus dibenahi.

Saya ulang berulang katakan, di dalam nikah ini termaktub di dalamnya rahasia Allah yang besar. Jadi kalau pemulihan nikah, kemudian arahnya tidak jelas maka itu pemulihan mentah. Tetapi pemulihan tentang nikah, arahnya jelas sekali yaitu membawa nikah itu/ membawa gereja Tuhan itu kepada nikah yang rohani. Harus jelas, jangan setengah masak. Orang akan sakit perut kalau makan nasi setengah masak. Coba minum air yang setengah masak, kita bisa mencret semua.

Jadi penuaian ini ada hubungannya dengan pemulihan tentang nikah dan harus jelas arahnya. Bukan cuma sekedar kita diindoktrinasi “isteri harus begini, suami harus begitu” lalu hanya berkisar agar sejahtera dalam rumah tangga, itu mentah. Arahnya ke mana? Makanya hal seperti itu tidak bertahan, kalau pemulihan hanya setengah jalan itu mentah. Tetapi kalau ditunjukkan arahnya oleh Firman nubuatan itu baru matang, arahnya jelas masuk nikah yang rohani.
Wahyu 19:7
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Kalau saya panggil saudara lalu saya wawancarai isteri, saya wawancarai suami “kalian harus begini dan begitu” walaupun saya pakai ayat, tetapi mana arahnya. Itu berarti saya tuai saudara tetapi saya biarkan tergeletak di ladang, tidak dibawa ke lumbung. Akibatnya binatang hutan yang makan, tikus yang menghancurkan beserta babi dan lain-lain. Jadi pemulihan itu harus jelas arah. Masuk pada pesta nikah Anak Domba, ke situ arah kita.

Yesus mempromosikan dirinya “Akulah Mesias” ketika dua hal ini Dia benahi yaitu nikah dan ibadah. Karena di dalam nikah dan ibadah ini ada rahasia Allah yang besar di dalamnya.

Rahasia Allah di dalam nikah dan ibadah:
Efesus 5:32
5:32 Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.

I Timotius 3:16
3:16 Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."

Jadi ibadah itu tidak hanya sekedar kita menjalankan ritual, kita menyanyi, kita angkat tangan, kita keplak-keplok atau banyak eksen-eksen lain yang dilakukan dalam gereja. Seringkali karena ibadah hanya sebatas itu maka dikemaslah ibadah hanya seperti cara-cara dunia, contohnya seperti cara artis. Kalau kita meniru berarti kita memasukan dunia di dalam gereja, ibadah itu sudah tercemar kembali. Walaupun eksen-eksen yang kita lakukan itu untuk Tuhan, tetapi bagaimana dengan:
Roma 12:1-2
12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Jangan kita tiru dunia, justru dunia harus meniru kita. Kita yang membawa terang kepada dunia bukan dunia yang memasukan gelap dalam gereja. Kalau dunia yang kita tiru berarti membawa gelap dalam gereja, makanyadalam gereja gelap-gelapan. Ini jangan terjadi pada kita. Saya (gembala) bertanggung jawab atas saudara di hadapan Tuhan.

Kalau menyangkut pembaharuan budi itu sudah bicara nikah, pembaharuan budi suami, isteri dan anak-anak.

Kenapa ada pola ibadah yaitu Tabernakel? Karena itu kehendak Allah. Kita belajar kehendak Allah lewat pola ibadah yaitu Tabernakel. Sebabnya Tabernakel di bangun menurut kehendak Allah. Kemudian ada namanya Kabar Mempelai dalam terang Tabernakel, Kabatr Mempelai itu isinya kasih. Jadi ajarankan kasih tanpa terang Tabernakel, maka kita lepas dari kehendak Allah. Kalau membaca keluaran 39 dan 40, bahkan dari pasal 35 sampai 40, selalu dikatakan “hendaklah”. Itulah tujuannya supaya sesuai kehendak Allah.

Makanya Tuhan berikan Tabernakel, itulah sorga supaya kita ada hubungannya dengan sorga. Tetapi kalau kita tarik dunia di dalam dalam gereja maka kita tidak ada hubungannya lagi dengan sorga tetapi hubungannya dengan dunia.

Firman Tuhan itu yang akan merubah budimu. Perubahan budi inilah yang akan membawa kita pada kodrat dengan Tuhan.
II Petrus 1:4
1:4 Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.

Berarti bukan dunia yang kita ambil sifatnya tetapi sifat Ilahi. Makanya Tuhan berikan Tabernakel, itu pola ibadah. Yang banyak gereja Tuhan sudah sisihkan, sudah membuang, padahal sadar atau tidak sadar dia sudah membuang pola sorga. Dengan pola ini kita bisa memantau “rohani saya baru sampai di halaman” atau “rohani saya ada peningkatan”. Kita bisa mengerti rohani kita sudah sampai di mana lewat pola ini.

Bagaimana kalau dunia itu kita tarik masuk dalam gereja, maka kita tidak akan luput, bahkan kita ada pada nafsu dunia!

Mari kita lihat apa kata Tuhan tentang penuaian. Dalam Yohanes pasal 4 ini, Kepala gereja yang berbicara kepada perempuan yang di dapati di tepi sumur yang hidupnya cemar dan kotor sekali. Tetapi Yesus mau membenahi. Jadi Yesus memperkenalkan diriNya sebagai Mesias justru kepada orang yang manusia tidak bisa ditolong, sudah hancur-hancuran. Tetapi Tuhan ambil yang paling rusak untuk diangkat. Kemudian ibadah harus dibenahi. Saya sebagai hamba Tuhan bertanggung jawab di hadapan Tuhan apa yang harus saya sajikan kepada saudara.

Kadang kita berkata “aku puas dalam ibadah tadi, aku sudah lakukan eksen seperti ini, aku menangis dan merasakan hadirat Tuhan” tetapi apakah Tuhan itu puas dan girang? Kan ada ayatnya, kapan Tuhan itu gembira, kapan Tuhan girang.
Yesaya 62:5
62:5 Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.

Di sini Yesus girang, di sini Tuhan gembira dan bersukacita, ketika melihat mempelai wanitaNya yang telah digarap oleh Firman. Perempuan di dalam Yohanes pasal 4 ini kan contoh kehidupan yang sudah hancur berantakan lalu ditolong oleh Tuhan, setelah itu Tuhan katakan “Akulah Mesias”.

Jangan sampai nafsu dunia yang kita bawa dalam gereja. Coba kalau saudara berlayar, walaupun danau itu tenang, tetapi kalau selama berlayar saudara gayung air dan masukan di dalam perahu saudara maka satu saat perahu saudara tenggelam, karena air dunia masuk. Bukan demikian kita.

Mau menyembah Tuhan kemudian bagaimana kalau saudara berlepotan dengan cara dunia? Padahal dalam Roma 12:12 dikatakan hal itu tidak diizinkan oleh Tuhan.

Kapan Yesus berbicara “ladang sudah menguning dan siap dituai”? setelah pemulihan ini. Jadi ada pemulihan karakteristik di dalam nikah dan di dalam rumah tangga. Kemudian suami isteri, sekeluarga antara keluarga, kemudian satu sidang jemaat, ada pekerjaan Tuhan di dalamnya sehingga benar-benar menguning. Kalau menguning namanya matang, jangan kita setengah matang. Coba minum air setengah matang, pulang kita bisa mencret semua.

Kalau Yesus bicara menguning berarti matang. Matang di sin artinya nikah terbenahi dan ibadah terbenahi. Pemulihan ini menyentuh nikah karena itu hakiki, di mana kita mau masuk nikah yang rohani. Pemulihan menyentuh ibadah dan itu juga hakiki. Nikah itu kegenapannya dalam Wahyu pasal 19 dan ibadah itu kegenapannya dalam Wahyu 22:3.
Wahyu 22:3
22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,

Arah kita mau ke sana itulah sebabnya Tuhan berikan pola. “ini pola sorga yang harus kau jalani. Ini pintu gerbang, kemudian kau masuk di halaman. Di sini ada mezbah korban bakaran, terus melangkah ada bejana pembasuhan. Kemudian masuk pintu kemah, di dalamnya ada tiga alat”. Tiga alat itulah kita di dalam penggembalaan ini dengan tiga macam ibadah. Jadi ibadah itu ada tiga macam, bukan tiga kali ibadah. Yang kita kerjakan sore hari ini adalah ibadah doa (mezbah dupa emas). Yang kita kerjakan besok hari minggu adalah ibadah raya (pelita emas). Yang kita kerjakan pada hari rabu adalah ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci (meja roti sajian).

Tabernakel itu kehendak Allah dan Kabar mempelai itu isinya kasih. Jadi pengajaran kasih diterangi oleh terang Tabernakel. Jadi kalau saya hanya memanggil suami dan isteri lalu saya katakan ini dan itu, apakah itu sorga menerangi. Sorga yang menerangi atau hanya secara psikologis saja. Saya berangkat dengan ayat Alkitab tetapi dengan akal saya, dengan ilmu jiwa. Ini menyalahi kehendak Allah.

Olehnya mari kita memperhatikan karena kita ini ada di dalam penuaian yang dikaitkan dengan pemulihan. Jadi pemulihan itu bukan cuma merubah liturgi/ tata cara ibadah. Kita lihat dulu apa kata Tuhan tentang pemulihan.
Kisah Para Rasul 3:21
3:21 Kristus itu harus tinggal di sorga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu.

Pemulihan segala sesuatu ini yang topnya ada dua yaitu pemulihan nikah dan ibadah, yang punya arah jelas. Ada tanda panah menuju ke sana. Seringkali yang diangkat yang ada pada Kisah Para Rasul pasal 15 dan Amos pasal 9. Padahal yang dinubuatkan oleh Amos dan diangkat oleh Yakobus dalam konfrensi hamba-hamba Tuhan pertama kali, itu tentang takhta Daud. Itu disebut dalam Yesaya pasal 16.

Jadi pemulihan itu bernuansa kemuliaan. Tetapi isinya bagaimana? Perempuan itu mengalami pemulihan karena ditunjuk kesalahannya.
Ratapan 2:14
2:14 Nabi-nabimu melihat bagimu penglihatan yang dusta dan hampa. Mereka tidak menyatakan kesalahanmu, guna memulihkan engkau kembali. Mereka mengeluarkan bagimu ramalan-ramalan yang dusta dan menyesatkan.

Jika berbicara pemulihan maka pasti menunjuk kesalahan. Berarti nilai yang bekerja di sini adalah Firman pengajaran. Pemulihan itu menunjuk kesalahan suami dan menunjuk kesalahan isteri. Yang disalahkan Tuhan di sini yaitu bicara pemulihan tetapi tidak menunjuk kesalahan.

Yesus menunjuk kesalahan perempuan itu, tetapi dengan hikmat. Kaget dia ketika Tuhan berkata “panggil suami!” dijawab “aku tidak punya suami”, Yesus menjawab “benar kata-katamu, sudah lima suamimu”. Yesus membongkar kesalahan perempuan ini. Makanya Yohanes 4:29 dia mengatakan bahwa di sana ada Mesias yang membongkar kesalahanku.
Yohanes 4:25,29
4:25 Jawab perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami."
4:29 "Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?"

Inilah pemulihan yang isinya menyingkap, membongkar, menelanjangi perbuatan perempuan ini.

Yohanes 4:29 (Terjemahan Lama)
4:29 "Marilah lihat, ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu perbuatanku. Bukankah Ia ini Kristus?"

Segala sesuatu yang dia perbuat dibongkar, tidak ada yang terlewatkan. Itulah pemulihan, inilah yang namanya menguning, dituai dan dibawa ke lumbung, berarti masuk pada pembentukan Tubuh Kristus. Kalau orang mempertahankan dosanya, mempertahankan kesenangan dagingnya, pasti dia tidak suka Firman pengajaran yang membongkar dosanya. Orang seperti itu yang mereka suka hanya susu, injil kemakmuran, yang penting makmur dan sejahtera secara daging, secara duniawi.

Mazmur 53:7
53:7 Ya, datanglah kiranya dari Sion keselamatan bagi Israel! Apabila Allah memulihkan keadaan umat-Nya, maka Yakub akan bersorak-sorak, Israel akan bersukacita.

Apa yang datang dari Sion?
Yesaya 2:1-4
2:1 Firman yang dinyatakan kepada Yesaya bin Amos tentang Yehuda dan Yerusalem.
2:2 Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
2:3 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."
2:4 Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.

Mikha 4:1-3
4:1 Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung rumah TUHAN akan berdiri tegak mengatasi gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; bangsa-bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
4:2 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan firman TUHAN dari Yerusalem."
4:3 Ia akan menjadi hakim antara banyak bangsa, dan akan menjadi wasit bagi suku-suku bangsa yang besar sampai ke tempat yang jauh; mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak, dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.

Dari Sion ini datang Firman pengajaran. Jadi supaya terjadi pemulihan yang benar, maka datang dulu Firman pengajaran untuk menyatakan yang salah. Jadi pengajaran dulu yang datang untuk mematangkan, bukan setengah matang sebab itu hanya membuat perut sakit. Bicara pemulihan tidak lepas dari Firman pengajaran, itulah pemulihan yang menunjuk kesalahan.
Yesaya 42:21
42:21 TUHAN telah berkenan demi penyelamatan-Nya untuk memberi pengajaran-Nya yang besar dan mulia;

Dalam karya penyelamatan ini ada Firman pengajaran yang besar. Kenapa besar? Karena memperkenalkan kita rahasia nikah dan rahasia ibadah, keduanya itu rahasia besar. Kenapa disebut mulia? Karena kita mau duduk bersanding dengan Kristus dalam kemuliaanNya.

Jadi pengajaran itu dibutuh. Kalau bicara pemulihan dan tidak menunjuk kesalahan, maka itu mentah. Jangan sampai saudara dibodohi atau kami hamba Tuhan membodohi saudara, itu bahaya sekali. Di mana-mana gereja Tuhan yang hanya menekankan susu, apalagi yang sesuai dengan II Timotius 2:21 yang kesenangan anak muda maka berjubel-jubel jemaat di situ dan mayoritas anak muda, sebab dosanya tidak dipangkas. Untuk jemaat di sini, ada saya/gembala yang bertanggung jawab di hadapan Tuhan.

Di dalam pemulihan itu ada ketajaman Firman pengajaran bagaikan pedang bermata dua dan ketajaman bagaikan anak panah yang runcing di dalam gereja Tuhan.
Yesaya 49:2
49:2 Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya.

Namanya pemulihan itu jangan kita bantah.
Amsal 29:1
29:1 Siapa bersitegang leher, walaupun telah mendapat teguran, akan sekonyong-konyong diremukkan tanpa dapat dipulihkan lagi.

Namanya sekonyong-konyong berarti ada sesuatu yang akan terjadi yang tidak bisa kita prediksi, yang tidak bisa kita pantau tiba-tiba terjadi. Hal yang sebenarnya kita tidak suka tetapi sekonyong-konyong bisa terjadi sebab bersitegang, menantang pengajaran Firman. Inilah yang berat, jangan sampai terjadi dalam diri saya dan saudara. Kenapa sekonyong-konyong diremukkan? Karena ketika diberi Firman pengajaran malah dinista dan dicemooh.
Yesaya 5:24
5:24 Sebab itu seperti lidah api memakan jerami, dan seperti rumput kering habis lenyap dalam nyala api, demikian akar-akar mereka akan menjadi busuk, dan kuntumnya akan beterbangan seperti abu, oleh karena mereka telah menolak pengajaran TUHAN semesta alam dan menista firman Yang Mahakudus, Allah Israel.

Arti pemulihan adalah mengembalikan segala sesuatu kepada dasar semula. Salah satu contoh, manusia diciptakan menurut peta dan gambar Allah. Namun manusia itu sudah dirusak oleh iblis, gambar Allah tidak ada lagi. Maka terjadi pemulihan, dikembalikan bentuk rupa Tuhan kepada kita. Setelah itu kita dibawa dalam persekutuan Tubuh Kristus yang sempurna. Tentu untuk mengembalikan ini yang pegang peran adalah hamba Tuhan. Jika saya hamba Tuhan tidak paham rencana untuk apa kita beribadah, maka tidak akan kembali wujud Tuhan dalam diri kita. Malah yang duniawi yang makin mekar dalam hidup dan ibadah kita karena tidak mengerti apa tujuan rencana Tuhan.

Ratapan 2:14 mengatakan pemulihan itu harus menunjuk kesalahan. Tetapi nabi-nabi saat itu malah menutup kesalahan. Pengajaran itu menunjuk kesalahan, jangan ditutup-tutup, jangan berkamuflasi. Jangan sampai saya mengajar di sini padahal menutup apa-apa. Bagaimana mau dikembalikan rupa Allah dalam diri kita kalau menutup-nutup kesalahan.
Efesus 5:11-13
5:11 Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.
5:12 Sebab menyebutkan saja pun apa yang dibuat oleh mereka di tempat-tempat yang tersembunyi telah memalukan.
5:13 Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah terang.

Rupa Allah akan dikembalikan kepada kita.
I Korintus 13:12
13:12 Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.

Untuk apa? Untuk memulihkan rupa Tuhan pada kita.
II Korintus 3:18
3:18 Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.

Berarti kita kembali dalam Kejadian 1:26 yaitu sebelum Adam dan Hawa jatuh dalam dosa. Dalam kemuliaan mereka selalu komunikasi dengan Tuhan, berhadap-hadapan dengan Tuhan, bercakap-cakap dengan Tuhan. Kita menuju kembali ke sana. Olehnya ada Firman pengajaran yang akan menunjuk kesalahan kita. Itulah bukti pemulihan, membongkar hal-hal yang ada pada kita untuk mengembalikan rupa Tuhan. Jangan tunggu sekonyong-konyong terjadi apa yang tidak kita prediksi menerpa kita.

Adalah indah kalau kita merendahkan diri di kaki Tuhan. Seperti perempuan Samaria ini yang betul-betul sudah hancur oleh dosa namun Tuhan pulihkan. Kepada orang yang paling hancur ini di situlah Tuhan Yesus nyatakan “Akulah Mesias”. Jadi sehancur-hancurnya saudara kalau masih ditunjuk kesalahan saudara maka masih ada harapan dipulihkan. Jangan malah menutup-nutup dosa. Sudah diberitahu, ditunjuk, dipaparkan oleh Firman Tuhan, malah bersihkuku mempertahankan kesalahannya. Saya yang paling bahaya jika saya menutup-nutupi kesalahanku di hadapan saudara dan di hadapan Tuhan.

Kita ada pada ruas jalan akhir, semoga saudara ada di sana. Suami-suami jangan menutup-nutup, sekalipun saudara tutup Tuhan tahu. Isteri jangan tutup-tutup, sekalipun engkau tutup Tuhan tahu. Anak-anak jangan tutup-tutup perbuatanmu, sekalipun engkau tutup Tuhan tahu. Kalau saudara tutup berarti menolak pemulihan. Tuhan tidak akan memulihkan saudara karena tidak terbuka dengan Tuhan walaupun mendengar Firman. Pemulihan tidak akan terjadi dalam kehidupan saudara kalau saudara seperti itu.

Kita jangan menyembunyikan segala sesuatu jika kita mau dipulihkan. Maka kita akan menikmati rupa Allah di dalam diri kita. Ini kesempatan untuk kita rekonsiliasi dengan Tuhan. Tuhan Yesus sayang perempuan berdosa itu, Tuhan Yesus juga sayang kita semua.

Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar