20180728

Kebaktian Doa, Sabtu 28 Juli 2018 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 4:35-36
4:35 Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.
4:36 Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal, sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita.

Tuhan di sini berbicara tentang ladang yang sudan menguning dan penuaian segera terjadi. Kalau ladang sudah menguning, itu hubungannya dengan turunnya hujan akhir, bukan lagi hujan awal. Tuhan Yesus berbicara hal ini, mengingatkan kepada kita bahwa kita sekarang berada pada masa itu. Ladang sudah menguning, berarti bukan rumputnya yang sudah menguning tetap tanaman Tuhan yaitu gandum yang sudah menguning dan siap untuk dituai. Tuhan berkata bahwa ini sudah waktunya, berarti tidak ada penundaan lagi. Jika hujan akhir turun, jangan coba kita menunda-nunda waktu. Bisa kita tertinggal.

Dalam Ulangan 11:14 Tuhan berkata bahwa Tuhan akan mengirim hujan awal dan hujan akhir. Dan pada Zakharia 10:1 Tuhan mengajar supaya kita berdoa bukan untuk hujan awal lagi tetapi hujan akhir, berarti hujan yang mematangkan ladang Tuhan. Kita ini adalah ladangnya Tuhan
I Korintus 3:9
3:9 Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.

Jika kita mengatakan “saya ladang Tuhan” berarti ada penaburan lebih dahulu. Jika di sini Tuhan bicara ladang sudah menguning berarti kita berada pada zaman hujan akhir. Biarlah kita benar-benar memahami bahwa hujan akhir sedang kita alami.

Ulangan 11:14
11:14 maka Ia akan memberikan hujan untuk tanahmu pada masanya, hujan awal dan hujan akhir, sehingga engkau dapat mengumpulkan gandummu, anggurmu dan minyakmu,

Hujan awal ada waktunya, hujan akhir ada masanya. Kalau Tuhan bicara ladang sudah menguning itu berarti hujan akhir, itu menunjuk pekerjaan hujan akhir. Firman pengajaran yang turun di dalam gereja Tuhan di hari-hari terakhir ini bagaikan hujan akhir untuk mematangkan rohani saudara dan saya, menjadi Kristen yang matang yang akan dibawa di lumbung/ dipelihara di dalam persekutuan Tubuh Kristus. Lebih dahulu dihubungkan dengan gandum yaitu pemeliharaan Tuhan dalam FirmanNya dan Anggur menunjuk pemeliharaan Tuhan dalam nikah serta minyak itu adalah urapan, semua itu harus ada pada gereja Tuhan.

Zakharia 10:1
10:1 Mintalah hujan dari pada TUHAN pada akhir musim semi! TUHANlah yang membuat awan-awan pembawa hujan deras, dan hujan lebat akan diberikanNya kepada mereka dan tumbuh-tumbuhan di padang kepada setiap orang.

Di sini dihubungkan dengan penggembalaan. Pematangan rohani itu ada dua kriterianya:
1.      Kita harus ada dalam penggembalaan.
2.      Dalam penggembalan itu harus turun hujan akhir, yaitu hujan deras dan lebat.

Bukannya kita tidak butuh penginjilan, tetapi pada keadaan kita sekarang ini bukan itu lagi yang disuruh Tuhan untuk kita minta. Kalau menghadapi jiwa baru memang membutuhkan Firman penginjilan. Menghadapi orang yang belum mengenal Tuhan membutuhkan penginjilan. Tetapi bagi saya dan saudara, yang kita butuhkan adalah hujan akhir yang mematangkan rohani kita supaya segera dituai, dibawa ke lumbung. Jangan tinggal di ladang ada binatang hutan yang merusak.

Bagaimana ciri kehidupan yang menikmati hujan akhir? Pasti ada ciri-ciri khusus, ada tanda-tanda khusus kehidupan yang mendapatkan siraman hujan akhir, Firman pengajaran yang membuat dia bagaikan ladang Allah yang menguning. Bukan ladang Allah yang hampa dan kosong tetapi ladang Allah yang menguning berarti ada hasil, yaitu ada roh takut akan Tuhan. Kita ini sudah kelewatan, hujan deras sudah turun terus tetapi rohani kanak-kanak, tidak takut akan Tuhan.
Mazmur 119:120
119:120 Badanku gemetar karena ketakutan terhadap Engkau, aku takut kepada penghukuman-Mu.

Roma 15:18
15:18 Sebab aku tidak akan berani berkata-kata tentang sesuatu yang lain, kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus olehku, yaitu untuk memimpin bangsa-bangsa lain kepada ketaatan, oleh perkataan dan perbuatan,

Yeremia 5:24
5:24 Mereka tidak berkata dalam hatinya: Baiklah kita takut akan TUHAN, Allah kita, yang memberi hujan pada waktunya, hujan pada awal musim maupun hujan pada akhir musim, dan yang menjamin bagi kita minggu-minggu yang tetap untuk panen.

Jadi ada hujan awal dan ada hujan akhir. Yang sekarang ini hujan akhir. Pada hujan awal saja dituntut Tuhan ada roh takut, apalagi hujan akhir. Jika kita raba diri kita, kita lihat dan kita proyeksikan Firman ini, roh takut ini sepertinya jauh dari kehidupan banyak umat Tuhan. Sudah di dalam pengajaran sehingga sewenang-wenang dan sesukanya berperilaku. Kalau dia takut akan Tuhan pasti dia cinta akan Tuhan, cinta akan Firman pengajaran. Takut di sini bukan takutnya pencuri kepada polisi. Ini rasa takut yang hormat.

Ini yang Tuhan inginkan dalam gereja Tuhan supaya kita benar-benar menikmati kematangan rohani bagaikan ladang menguning. Salah satu tandanya di dalamnya ada roh takut akan Tuhan. Kalau ada roh takut akan Tuhan berarti rohani di atas dan dagingnya sudah terpangkas (disalibkan).

Kalau hujan pengajaran (akhir) ini turun dan tidak ditanggapi dengan perasaan takut akan Tuhan, maka Tuhan ada cara lain. Ada hujan lain yang Tuhan kirim pada orang itu
Wahyu 16:21
16:21 Dan hujan es besar, seberat seratus pon, jatuh dari langit menimpa manusia, dan manusia menghujat Allah karena malapetaka hujan es itu, sebab malapetaka itu sangat dahsyat.

Yosua 10:11
10:11 Sedang mereka melarikan diri di depan orang Israel dan baru di lereng Bet-Horon, maka TUHAN melempari mereka dengan batu-batu besar dari langit, sampai ke Azeka, sehingga mereka mati. Yang mati kena hujan batu itu ada lebih banyak dari yang dibunuh oleh orang Israel dengan pedang.

Itu adalah hujan batu, itu murka Allah. Mengapa kita yang sudah ada dalam pengajaran yang seharusnya sudah matang rohani, siap dituai dan dibawa ke lumbung, berarti masuk dalam persekutuan tubuh Kristus sekaligus dipelihara oleh Tuhan karena Dia Mempelai Laki-laki Sorga dan kita Mempelai WanitaNya. Tetapi yang nyata di penghujung akhir zaman ini, roh gentar dan takut ini tidak membekas, sepertinya tidak merasuk dalam hati anak Tuhan bahkan hamba Tuhan. Sehingga hamba Tuhan dalam pelayanan asal saja, tahbisannya asal. Jemaat Tuhan ibadahnya asal, tahbisannya asal. Itu karena tidak takut akan Tuhan. Padahal kita ada pada hujan akhir. Jika kita tidak takut, berarti kita masih mempertahankan kedagingan kita dan itu kejahatan besar!.
I Samuel 12:16-17
12:16 Sekarang tinggallah berdiri dan lihatlah perkara yang besar yang akan dilakukan TUHAN di depan matamu ini.
12:17 Bukankah sekarang musim menuai gandum? Aku akan berseru kepada TUHAN, supaya Ia memberikan guruh dan hujan. Lihatlah dan sadarlah, bahwa besar kejahatan yang telah kamu lakukan itu di mata TUHAN dengan meminta raja bagimu."

Tuhan adalah Raja yang mereka tolak dan mereka mau menjadikan manusia menjadi raja, berarti daging menjadi raja.

I Samuel 12:18-19
12:18 Lalu berserulah Samuel kepada TUHAN, maka TUHAN memberikan pada hari itu guruh dan hujan, sehingga sangat takutlah seluruh bangsa itu kepada TUHAN dan kepada Samuel.
12:19 Berkatalah seluruh bangsa itu kepada Samuel: "Berdoalah untuk hamba-hambamu ini kepada TUHAN, Allahmu, supaya jangan kami mati, sebab dengan meminta raja bagi kami, kami menambah dosa kami dengan kejahatan ini."

Di sini adalah musim menuai, berarti ladang sudah menguning. Sebelum ladang dituai harus menguning dulu. Untuk menguning harus turun hujan akhir. Berarti tahapan-tahapan ini tidak mereka hargai. Mereka ini tetap mempertahankan keinginan daging dan itu kejahatan besar kata Tuhan. Jika kita dilawati Tuhan hari-hari terakhir ini, bahkan KKR yang baru-baru ini kita lewati luar biasa kelimpahan Firman, bagaikan hujan yang deras dan lebat turun di dalam gereja Tuhan, tentu kita sudah harus ada pemikiran berarti supaya saya matang rohani maka daging saya digusur.

Bangsa Israel menolak Tuhan dan menjadikan daging itu menjadi raja kita. Kita ini bangsa kafir sudah jelas daging kita jadikan raja. Tetapi Tuhan rindu Dia kita jadikan Raja. Berarti kita gusur daging kita. Kalau Israel, Tuhan yang mereka gusur. Kalau kita bangsa kafir daging kita yang harus kita gusur supaya Tuhan menjadi raja kita. Mengapa? Sebab Dia telah panggil kita. Dia adalah satu-satu raja seluruh bumi.
Zakharia 14:9
14:9 Maka TUHAN akan menjadi Raja atas seluruh bumi; pada waktu itu TUHAN adalah satu-satunya dan nama-Nya satu-satunya.

Kita yang ada pada zaman sekarang. Kalau kita sudah sekian bulan, sekian tahun bahkan puluhan tahun disiram oleh Firman Tuhan tetapi masih tetap kedagingan, aduhai, murka Allah besar nanti pada orang itu.

Kalau orang Israel dulu memaksa Samuel “harus manusia menjadi raja mereka!”.
I Samuel 8:19
8:19 Tetapi bangsa itu menolak mendengarkan perkataan Samuel dan mereka berkata: "Tidak, harus ada raja atas kami;

Mereka tolak Tuhan menjadi Raja. Karena kalau Tuhan menjadi Raja, tuntutannya tidak berubah “hendaklah kamu kudus sebagaimana Aku kudus”. Dan jika Tuhan menjadi Raja maka kita menjadi permaisuri yang duduk setakhta dengan Dia Raja di atas segala raja.

I Samuel 8:7
8:7 TUHAN berfirman kepada Samuel: "Dengarkanlah perkataan bangsa itu dalam segala hal yang dikatakan mereka kepadamu, sebab bukan engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak, supaya jangan Aku menjadi raja atas mereka.

Dalam Injil Yohanes Tuhan bicara penuaian. Bicara penuaian itu berarti tidak lepas dari hujan akhir. Bicara hujan akhir berarti bicara akhir zaman bahkan ujung akhir zaman. Kita berada pada ujung akhir zaman. Jangan sampai kita kebablasan, jangan sampai kita kelewat waktunya Tuhan, itu sangat berbahaya. Makanya ketika Tuhan Yesus bicara penuaian, Ia berkata “tuaian banyak tetapi pekerja sedikit”.
Matius 9:35-38
9:35 Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.
9:36 Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.
9:37 Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.
9:38 Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu."

Lukas 10:2-3
10:2 Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.
10:3 Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.

Ini berarti pengajaran turun. Ini menunjukkan bahwa di rumah-rumah ibadah, hari-hari terakhir ini Tuhan menurunkan hujan pengajaran. Karena nanti Dia akan bicara penuaian.

Bicara Injil Kerajaan Sorga itu salah satu tanda akhir zaman. Injil Kerajaan akan diberitakan di seluruh dunia, maka kesudahannya tiba.
Matius 24:14
24:14 Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya."

Melenyapkan segala penyakit dan kelemahan, itu berarti membersihkan segala cacat cela, kerut dan noda. Itu penyakit, itu kelemahan. Jangan kita bertahan pada cacat cela dan kerut noda. Kita harus menerima pengajaran yang melenyapkan segala penyakit dan kelemahan berarti mau melepaskan cacat cela, noda dan kerut. Jangan menerima Firman pengajaran tetapi mempertahankan cacat cela, noda dan kerut, bahkan justru bertambah kerut, dsb.

Matius 9:36
9:36 Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.

Jadi hujan pengajaran yang dikaitkan dengan penuaian itu juga cirinya adalah pelayanan yang penuh belas kasihan. Pelayanan yang penuh belas kasihan ini berarti pelayanan yang paham kekurangan orang itu. Asal jangan pengajaran yang salah. Kekurangan secara lahiriah memang ada tetapi jangan sampai pengajaran itu yang salah. Sebab kekurangan-kekurangan kita bisa dibenahi oleh Firman pengajaran. Berarti saya harus mengerti kekurangan orang itu dan dia harus mengerti juga kekurangan saya. Makanya sama-sama perlu pengajaran.

Kalau kita tidak mau tahu kekurangan orang lain dan kita mau paksakan seperti diri kita, berarti saudara tidak akan bisa memberikan pelayanan yang berbelas kasihan. Yang akan ada pemaksaan, yang akan ada kekerasan, yang akan ada diktator, karena tidak ada belas kasihan, ini bahaya. Kita harus memahami kekurangan kita bersama, yang penting jangan pengajaran yang salah karena pengajaran itu yang bisa membenahi.

Misalnya orang itu kalau menulis, tulisannya tidak bagus, lalu kita paksakan menurut maunya kita! Misalnya lagi orang itu mencuci piring tidak bersih, lalu kita marah-marah. Mestinya diajarlah orang itu tetapi bukan dengan paksa namun dengan belas kasihan. Ini yang seringkali tidak kita praktek, padahal dihubungkan dengan hujan turun di rumah-rumah ibadah dan Injil Kerajaan diberitakan. Berarti ini nubutan akhir zaman.

Kita seringkali tidak mau tahu kekurangan orang lain. Kita paksa orang itu harus seperti kita, kalau tidak seperti kita tunggu kau! Tidak bisa kita bersikap begitu, padahal kita sendiri ada kekurangan. Kalau kita dituding orang lain “kenapa kau seperti itu?” kita malah tanggapi dengan marah! Ini yang seringkali kita tidak paham. Bagaimana kita mau sempurna kalau penyakit ini masih ada. Penyakit di sini bukan kanker, TBC dan sebagainya, bukan itu lagi yang dibicarakan. Penyakit di sini menunjuk kekurangan, cacat cela dan kerut, itu yang harus dibersihkan oleh Injil kerajaan lewat pengajaran yang ditampilkan di dalam rumah-rumah ibadah oleh Yesus. Setelah itu baru Dia bicara penuaian.

Matius 9:37
9:37 Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.

Yang dimaksud pekerja sedikit adalah pelayan-pelayan Tuhan yang punya tahbisan benar itu yang sedikit. Kalau dilihat di ladang Tuhan, berjubel-jubel pelayan Tuhan sekarang ini. Tetapi yang mengerti tahbisan yang benar itu hanya sedikit. Yang akan membawa pada kesempurnaan itu adalah hamba Tuhan yang paham akan tahbisan yang diajar oleh Tuhan.

Matius 9:38
9:38 Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu."

Hamba Tuhan yang punya tahbisan yang benar, itulah yang harus kita doakan. Jadi dalam Zakharia 10:1 tadi kita disuruh berdoa minta hujan lebat dan deras, lalu ditambah Matius 9:38 minta supaya yang menuai itu tahbisannya benar. Saya hamba Tuhan harus ada tahbisan yang benar, jangan salah, sampai mencapai tahbisan mempelai. Itu tujuan gereja Tuhan, jangan sampai keliru.

Jangan tunggu hujan batu, setelah hujan akhir, akan menyusul hujan batu. Hujan batu itu hanya ditujukan kepada pelayan yang bermain-main dalam tahbisannya dan jemaat yang tidak serius dengan ibadah, sehingga mereka tidak masuk dalam tuaian.

Lukas 10:2
10:2 Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.

Tuaian banyak tetapi penuai sedikit. Jika tidak cepat dituai maka tuaian itu akan rubuh di tengah ladang, ini yang juga sangat berbahaya. Selanjutnya pada ayat 3 ada serigala.
Lukas 10:3
10:3 Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.

Jadi pelayan Tuhan yang akan menuai ini tidak akan luput dari cakar serigala, ada tantangan dia hadapi, ada sergapan-sergapan binatang buas, tidak bisa luput. Jika tantangan itu ada, jika tantangan itu datang mencakar dia, bukan berarti dia sudah dimurkai Tuhan, tidak! Itu adalah tujuan Tuhan supaya hamba Tuhan yang melayani itu selalu berharap kepada Tuhan, supaya selalu dekat dengan Tuhan, supaya selalu mencari tahu selera Tuhan, bukan maunya sendiri. Ini yang Tuhan ingin nyatakan kepada kita.

Ladang sudah menguning, ini menubuatkan hidup akhir zaman. Sebelum ladang menguning maka turun hujan akhir. Hujan akhir ini yang akan mematangkan buah sehingga buah itu menguning siap dituai.

Yesus berkata “kamu berkata lagi 4 bulan, tetapi Aku berkata sekarang ladang sudah menguning”. Berarti tidak bisa ada penundaan bagi kita yang hidup akhir zaman ini. Jika kita mengabaikan ladang yang sudah menguning ini dan kita tidak segera membawa diri masuk ke lumbung. Maka apa boleh buat, jika tetap ada di luar, hujan batu yang akan menimpa.

Matius 9:35-38
9:35 Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.
9:36 Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.
9:37 Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.
9:38 Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu."

Itu juga ada dalam II Timotius 4:1.
II Timotius 4:1
4:1 Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya:

Cirinya pengajaran/injil kerajaan itu adalah
1.      Melenyapkan segala cacat cela dan kerut.
2.      Pelayanan itu penuh belas kasihan.
3.      Menyatukan domba yang tercerai berai sehingga jangan seperti ini:
Matius 9:36
9:36 Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.

Ini domba-domba yang tidak mendapatkan siraman Injil Kerajaan. Mereka lelah dan terlantara seperti domba yang tidak tergembala. Kasihan kalau kehidupan kita seperti itu. Maka perlu hujan akhir.

Bila hujan akhir turun, harus diimbangi tahbisan yang benar. Tuaian banyak tetapi mana hamba Tuhan dalam tahbisan yang benar. Sekarang ini tuaian banyak, mau didewasakan lewat hujan Firman pengajaran. Orang yang jauh merindu, kita yang dekat-dekat seringkali kita abaikan.

Kenapa kita mempertahankan daging. Jadikan Tuhan menjadi Rajamu. Jangan daging menjadi rajamu, jangan daging yang menguasai. Selalu angkara murka, selalu amarah yang kita tampilkan. Kapan pelayanan belas kasihan itu muncul. Jika ada pelayanan belas kasihan sampai sejauh itu, mungkin tinggal itu barang yang saudara miliki tetapi orang itu minta, saudara berikan. Itu puncaknya belas kasihan. Apalagi jika kita melimpah lalu orang lain minta, namun tidak diberi, mana belas kasihan!

Sering daging kita yang selalu kita dahulukan dari pada Firman Allah. Jangan seperti itu! Penuaian itu ada hubungannya dengan Yesus sebagai Raja dan kita adalah abdi atau hamba yang harus siap memberi pelayanan.
1 Samuel 12:17-19
12:17 Bukankah sekarang musim menuai gandum? Aku akan berseru kepada TUHAN, supaya Ia memberikan guruh dan hujan. Lihatlah dan sadarlah, bahwa besar kejahatan yang telah kamu lakukan itu di mata TUHAN dengan meminta raja bagimu."
12:18 Lalu berserulah Samuel kepada TUHAN, maka TUHAN memberikan pada hari itu guruh dan hujan, sehingga sangat takutlah seluruh bangsa itu kepada TUHAN dan kepada Samuel.
12:19 Berkatalah seluruh bangsa itu kepada Samuel: "Berdoalah untuk hamba-hambamu ini kepada TUHAN, Allahmu, supaya jangan kami mati, sebab dengan meminta raja bagi kami, kami menambah dosa kami dengan kejahatan ini."

Sekarang ladang sudan mengunig. Yang membuat ladang itu menguning lewat turunnya hujan akhir, tidak bisa ditunda lagi. Jika ditunda maka orang yang menunda itu akan mendapat hujan batu.
Yosua 10:11
10:11 Sedang mereka melarikan diri di depan orang Israel dan baru di lereng Bet-Horon, maka TUHAN melempari mereka dengan batu-batu besar dari langit, sampai ke Azeka, sehingga mereka mati. Yang mati kena hujan batu itu ada lebih banyak dari yang dibunuh oleh orang Israel dengan pedang.

Seharusnya bukan hujan batu, apalagi bicara Azeka, itu penggembalaan. Tetapi justru di Azeka turun hujan batu.

Wahyu 16:21
16:21 Dan hujan es besar, seberat seratus pon, jatuh dari langit menimpa manusia, dan manusia menghujat Allah karena malapetaka hujan es itu, sebab malapetaka itu sangat dahsyat.

Memang di sini tidak ada lagi Tuhan buka waktu untuk pertobatan. Sekarang ada hujan akhir berarti ada kesempatan bertobat, kesempatan berdamai dengan Tuhan. Hujan akhir membersihkan kekurangan, kelemahan, cacat cela dan kerut kita sehingga kita masuk dalam lumbungnya Tuhan, menjadi Tubuh Kristus yang dipelihara oleh Tuhan.

Yesus berkata khusus kepada murid-murid (hamba Tuhan) supaya ada pada tahbisan yang benar. Tuaian banyak, tetapi pekerja sedikit. Kalau dilihat di dunia Kristen sekarang ini pendeta-pendeta banyak sekali, sampai dalam satu sidang jemaat ada dua tiga empat pendetanya. Tetapi yang mempunyai tahbisan yang benar hanya sedikit. Maka berdoalah kamu kepada Yang punya tuaian supaya Dia beri penuaian yang mengerti tahbisan yang benar itu.

Saya berdoa, siapa tahu (saya tidak bisa paksa) ada anak muda di sini yang menyerahkan diri bekerja buat Tuhan tanpa pamrih. Bekerja tanpa pamrih, itulah tahbisan yang benar.

Tuhan Memberkati.






GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar