20180703

Kebaktian PA Kitab Yehezkiel, Selasa 3 Juli 2018 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yehezkiel 9:3-6
9:3 Pada saat itu kemuliaan Allah Israel sudah terangkat dari atas kerub, tempatnya semula, ke atas ambang pintu Bait Suci dan Dia memanggil orang yang berpakaian lenan dan yang mempunyai alat penulis di sisinya.
9:4 Firman TUHAN kepadanya: "Berjalanlah dari tengah-tengah kota, yaitu Yerusalem dan tulislah huruf T pada dahi orang-orang yang berkeluh kesah karena segala perbuatan-perbuatan keji yang dilakukan di sana."
9:5 Dan kepada yang lain-lain aku mendengar Dia berfirman: "Ikutilah dia dari belakang melalui kota itu dan pukullah sampai mati! Janganlah merasa sayang dan jangan kenal belas kasihan.
9:6 Orang-orang tua, teruna-teruna dan dara-dara, anak-anak kecil dan perempuan-perempuan, bunuh dan musnahkan! Tetapi semua orang yang ditandai dengan huruf T itu, jangan singgung! Dan mulailah dari tempat kudus-Ku!" Lalu mereka mulai dengan tua-tua yang berada di hadapan Bait Suci.

Firman Tuhan ini mengingatkan kepada kita bahwa ada panjang sabar Tuhan dan ada juga murka Allah yang besar. Jadi tidak selamanya panjang sabar tetapi ada batas panjang sabar Tuhan. Di tutup dengan murka besar atau marah besarnya Tuhan. Ini mengingatkan dalam kitab Nahum 1:2-4, bahwa Tuhan itu panjang sabar tetapi juga murkaNya besar. Bahkan dalam bahasa manusia kurang enak telinga kita mendengar bahwa Tuhan pendendam dan mengekalkan dendamNya.
Nahum 1:2-3
1:2 TUHAN itu Allah yang cemburu dan pembalas, TUHAN itu pembalas dan penuh kehangatan amarah. TUHAN itu pembalas kepada para lawan-Nya dan pendendam kepada para musuh-Nya.
1:3 TUHAN itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang bersalah. Ia berjalan dalam puting beliung dan badai, dan awan adalah debu kaki-Nya.

Makanya dalam pasal 10 kita lihat penggenapan, dikatakan ada puting beliung dan dikunci pada Yesaya 66:15-16. Puting beliung itu adalah murka Tuhan.
Yesaya 66:15-16
66:15 Sebab sesungguhnya, TUHAN akan datang dengan api, dan kereta-kereta-Nya akan seperti puting beliung, untuk melampiaskan murka-Nya dengan kepanasan dan hardik-Nya dengan nyala api.
66:16 Sebab TUHAN akan menghukum segala yang hidup dengan api dan dengan pedang-Nya, dan orang-orang yang mati terbunuh oleh TUHAN akan banyak jumlahnya.

Tuhan memperlihatkan di sini bahwa diriNya tidak mau dipermainkan oleh manusia.
Apa yang dia tabur itu yang dia tuai. Jadi hukum tabur tuai berjalan. Kalau menabur daging maka menuai puting beliung, menabur rohani maka menuai yang rohani.
Galatia 6:7
6:7 Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.

Sebelum tampil 6 orang pembawa gada pemukul ini, lebih dahulu kita lihat ada sedikit waktu bagi umat Tuhan di mana dikatakan Firman Tuhan, ada pelayanan Imam Besar. Yang digambarkan berpakaian lenan halus itu sesungguhnya adalah Yesus sendiri. Yang berpakaian lenan halus ini disuruh mendahului sebelum yang 6 itu menyusul. Pelayanan pribadi yang menggunakan pakaian lenan halus ini ada hubungannya dengan orang yang berkeluh kesah. Orang yang berkeluh kesah ini benar-benar mereka telah menjiwai pribadi Tuhan, sudah seperasaan, sudah sepikir dengan Tuhan. Karena Tuhanlah yang berkeluh kesah melihat kebejatan moral umatNya. Sehingga disebut ada ratapan keluh kesah Allah.
Yehezkiel 2:9-10
2:9 Aku melihat, sesungguhnya ada tangan yang terulur kepadaku, dan sungguh, dipegang-Nya sebuah gulungan kitab,
2:10 lalu dibentangkan-Nya di hadapanku. Gulungan kitab itu ditulisi timbal balik dan di sana tertulis nyanyian-nyanyian ratapan, keluh kesah dan rintihan.

Ini keluh kesah dan rintihan Tuhan. Dan orang-orang yang berkeluh kesah ini yang dituju oleh orang yang memakai pakaian lenan ini. Berarti sesuai dengan Filipi 2:5 mereka inilah sudah seperasaan dan sepikiran dengan Tuhan. Mereka ini yang mendapat tanda T di dahi. Makanya Tuhan minta supaya kita seperasaan dengan Yesus. Yang melayani mereka ini adalah pribadi Yesus, yang dinubuatkan oleh yang berpakaian lenan itu.
Filipi 2:5
2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,

Tuhan berkeluh kesah, bahkan dibangun dalam bentuk syair lagu ratapan. Ini nyanyian, tetapi nyanyian ratapan. Itu keluh kesah Tuhan melihat kebejatan moral umatNya.

Ternyata yang menjadi sasaran dari yang berjubah lenan halus ini, adalah orang-orang yang sudah seperasaan dengan Tuhan. Berarti sekian banyak orang yang bejat moralnya tetapi masih ada yang berkeluh kesah, tidak ikut-ikut kebanyakan orang. Mereka inilah yang mendapatkan huruf T. Huruf (taw) ini adalah huruf terakhir dari abjad ibrani. Berarti ini menubuatkan kehidupan kita akhir zaman ini.

Kalau kita lihat sekarang ini dapat dikatakan hampir tidak ada lagi hamba Tuhan dan anak Tuhan sejiwa, sepikir dan seperasaan dengan Tuhan. Dalam artinya di sini hampir tidak ada lagi yang berkeluh kesah, mereka hanya senang-senang. Orang yang berkeluh kesah itu ditandai dengan banyak doa puasa karena melihat sekelilingnya sudah tidak ada yang mengasihi Tuhan. Kebejatan moral di dalam dunia Kristen itu paling parah di akhir zaman ini.
Jubah lenan halus ini menyentuh waktu 3,5 tahun aniaya. Berarti kalau zaman kita sekarang sudah dekat 3,5 tahun aniaya jika tidak tahu berkeluh kesah bahkan mencari kesenangan dagingnya itu nomor satu, tidak prihatin dengan jiwanya sendiri dan jiwa orang lain, orang seperti itu akan masuk 3,5 tahun aniaya antikristus. Yang berpakaian lenan halus ini kena sekali dengan 3,5 tahun aniaya antikristus.
Daniel 12:5-7
12:5 Kemudian aku, Daniel, melihat, maka tampaklah berdiri dua orang lain, seorang di tepi sungai sebelah sini dan yang lain di tepi sungai yang sebelah sana.
12:6 Dan yang seorang bertanya kepada yang berpakaian kain lenan, yang ada di sebelah atas air sungai itu: "Bilakah hal-hal yang ajaib ini akan berakhir?"
12:7 Lalu kudengar orang yang berpakaian kain lenan, yang ada di sebelah atas air sungai itu bersumpah demi Dia yang hidup kekal, sambil mengangkat tangan kanan dan tangan kirinya ke langit: "Satu masa dan dua masa dan setengah masa; dan setelah berakhir kuasa perusak bangsa yang kudus itu, maka segala hal ini akan digenapi!"

Jadi jangan sampai apa yang ditulis dalam Yehezkiel pasal 9 ini tidak kita apresiasi melihat dunia kita sekarang. Kita lakoni dunia ini enak-enak saja padahal kita ada pada keadaan yang mencekam dan mengerikan.

Jadi yang berpakaian kain lenan itu pelayananNya menjelang 3,5 tahun yaitu masa kuasa perusak bangsa. Silahkan kita banting tulang bekerja. Tetapi lihat situasi kita, kita harus prihatin dengan rohani kita dan kita lihat situasi sekitar kita, kita juga harus prihatin. Dengan cara apa? Kita harus berkeluh kesah di hadapan Tuhan, harus ada kerinduan hati berdoa dan berpuasa.

Kain lenan halus ini Yesus pakai untuk memberi pelayanan. Itupun pelayanan saat-saat terakhir. Malam terakhir menjelang pesta Paskah, Yesus copot jubahNya, mengambil kain lenan, mengikat pinggangNya dan membasuh kaki murid-muridNya. Berarti kain lenan ini juga menunjuk pelayanan yang disertai kerendahan hati. Bukan pelayanan dengan congkak, tinggi hati, sombong dan angkuh. Kalau ada congkak, tinggi hati, sombong dan angkuh, tidak akan dipercaya rahasia Firman kepada orang itu.

Kalau tidak ada keluh kesah, tidak ada lagi pergumulan, tidak ada lagi doa, tidak ada pergumulan doa puasa, itu bahaya. Bagi dia yang penting setelah sarapan minum susu, siangnya minum kopi dan malamnya minum teh. Kalau tidak prihatin bagi jiwa kita, tidak ada keluh kesah, tidak satu pikiran dan perasaan dengan Tuhan, maka tidak akan dapat tanda T. Padahal dengan tanda T itu jaminan perlindungan Tuhan bagi kita.

Yohanes 13:4-5
13:4 Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya,
13:5 kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.

Ini pelayanan akhir dari Yesus kepada murid-muridNya. Apakah Yesus tidak tahu kaki-kaki orang yang Dia basuh ini? Dia tahu, termasuk kaki Yudas yang Dia basuh lalu diseka dengan kain lenan yang diikat di pinggangNya.

Kita sekarang ini ada pada waktu yang terakhir, seperti pelayanan Yesus yang terakhir. Dibutuhkan pelayanan di dalam kerendahan hati. Kalau itu ada maka pasti kepadanya dipercayakan rahasia Firman. Kalau tidak ada kerendahan hati dan yang ada kecongkakan, maka Tuhan tidak mau pakai, Tuhan cabut pemakaianNya, karena orang itu ada pada levelnya Lucifer.

Jadi tidak usah pusing dengan apa orang bilang, yang penting Tuhan percaya. Memang tidak dipajak kata-katanya, silahkan dia ngomong yang penting kita dipercaya Tuhan pembukaan rahasia Firman. Itu yang paling utama. Sekalipun ribuan orang hargai kita tetapi Tuhan tidak percaya kita, itu mubasir.

Orang yang congkak, sombong, tinggi hati dan angkuh itu menentang pengenalan akan Tuhan. Jadi kalau menentang pengenalan akan Tuhan dengan praktek menolak penampilan Firman, itulah yang disebut sombong, congkak, angkuh dan tinggi hati.
II Korintus 10:5
10:5 Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,

Nanti yang mendapat pelayanan dari yang berpakaian jubah lenan halus ini, akan tertular, akan mendapat pengaruh moril dari orang yang melayani ini yaitu yang berpakaian lenan halus ini. Mempelai Wanita yang dikatakan dalam Wahyu itu berpakaian apa? Dia berpakaian lenan halus, itu karena tertular, karena menerima dan menyambut pelayanan Yesus Imam Besar yang memakai dester lenan halus.
Wahyu 19:7-8
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]

Berkilau-kilauan karena itu pantulan dari dalam. Benar-benar dalam dan luar sudah terbenahi oleh pelayanan yang berpakaian kain lenan halus itu. Makanya dalam ibadah kita berdoa agar Yesus Imam Besar hadir melayani kita dan bekerja sama dengan hamba-hambaNya.

Karena dia seperasaan dan sepikiran dengan yang melayani Dia, sehingga dia juga berpakaian lenan halus. Itulah perbuatan bijak dari orang-orang yang mengasihi Tuhan. Itu ada karena dia meneladani pelayanan yang berpakaian lenan. Hasil pelayanan itu terpantul pada dirinya sehingga dia juga sepikiran dan seperasaan dengan Tuhan, tahu apa itu dosa, tahu apa itu kejahatan, tahu apa itu kenajisan yang harus dipangkas dalam kehidupannya. Bukannya malah dipelihara/ dikembangkan.
Dalam kitab Yehezkiel disebut destar lenan. Itu dipakai oleh imam yang melayani dalam ruangan suci. Setelah melayani, dia harus menanggalkan pakaian itu di tempat khusus. Dia tidak boleh memakai itu ketika bertemu dengan umat, dia harus keluar dengan pakaian imam secara umum.
Yehezkiel 44:17-19
44:17 Maka kalau mereka hendak masuk dari pintu-pintu gerbang pelataran dalam, mereka harus mengenakan pakaian lenan; mereka tidak boleh memakai pakaian bulu domba waktu mereka bertugas di pintu-pintu gerbang pelataran dalam atau waktu menyelenggarakan kebaktian dalam Bait Suci.
44:18 Mereka harus memakai destar lenan dan memakai celana lenan, tetapi jangan memakai ikat pinggang yang menimbulkan keringat.
44:19 Dan waktu mereka keluar ke pelataran luar menjumpai umat TUHAN itu, mereka harus menanggalkan pakaian mereka yang mereka pakai dalam menyelenggarakan kebaktian dan menyimpannya dalam bilik-bilik kudus, kemudian mengenakan pakaian yang lain, supaya umat itu jangan menjadi kudus disebabkan kena kepada pakaian imam-imam itu.

Ada waktunya umat dikuduskan. Sampai dilarang jangan memakai ikat pinggang yang membuat dia berkeringat. Melayani itu jangan sampai keluar keringat. Keringat itu ada hubungannya dengan daging. Artinya jangan melayani dengan motivasi kedagingan.

Kalau mau melayani dengan motivasi daging, tidak usah saya datang ke sini, lebih baik saya melayani di Makassar. Di sana kami nyaman, waktu itu bisa keliling Makasar naik motor, masuk warung tinggal pilih. Sampai sengaja dua anak di bawa ke toko-toko supaya mereka merengek minta dibelikan, tetapi tidak juga mereka menangis minta ini dan itu. Saya berterima kasih kepada Tuhan sebab mereka telah terbina sejak kanak-kanak karena akan berhadapan dengan situasi yang sulit. Yang penting sekarang jangan sampai lupa diri. Harus ada keprihatinan tentang keselamatan mulai dari diri gembala kemudian isteri dan anak-anak sampai seluruh sidang jemaat.

Yehezkiel 9:4
9:4 Firman TUHAN kepadanya: "Berjalanlah dari tengah-tengah kota, yaitu Yerusalem dan tulislah huruf T pada dahi orang-orang yang berkeluh kesah karena segala perbuatan-perbuatan keji yang dilakukan di sana."

Ada perintah awal. Yang mendapat perintah awal adalah yang memakai pakaian lenan halus. Dan itulah yang kita nikmati. Awas, dia berdiri di atas air dan bicara tentang 3,5 tahun pengrusakan. Ini bukan perusakan hanya pada satu wilayah tetapi dunia ini yang dia rusak.

Olehnya kita jaga sekarang. Kalau tadi dikatakan taruh huruf T pada dahi mereka. Ini berarti sasaran dari Imam Besar ini berjalan Dia sudah tahu alamat-alamat yang mana yang harus dia kunjungi.

Coba kalau dulu terdiri dari berbagai sidang jemaat. Misalnya ada jemaat A, sidang jemaat B, sidang jemaat C, lalu di jemaat A ada 2 orang yang kena, sidang jemaat B 5 orang, sidang jemaat C 10 orang, jemaat D 100% dapat huruf T. Yang memilukan hati kalau cuma dua yang kena tanda lalu mereka dikumpulkan di satu tempat, kemudian yang tidak kena tanda berkata “tolong kami tetapi sudah terlambat. Yang tinggal itu hanya menunggu hukuman dari Allah.

Makanya sekarang kita harus serius dengan Tuhan, harus ada tanda keluh kesah maka pasti dibela oleh Tuhan. Karena ada ratapan keluh kesah, berarti dia seperasaan dengan Tuhan. Kalau lain pikiran kita, lain perasaan kita, toh satu ketika akan diangkat ke permukaan oleh Tuhan.

Sekarang ini kelihatan nyaman-nyaman, duduk bersama. Tetapi Tuhan tahu mana yang pikiran dan persaannya lain dan mana yang sepikiran dan seperasaan dengan Tuhan. Apa yang ada dalam pikiran kita, apa yang ada dalam perasaan kita tidak bisa kita sembunyi. Satu saat akan diangkat Tuhan ke permukaan.
Filipi 2:5; 3:15
2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
3:15 Karena itu marilah kita, yang sempurna, berpikir demikian. Dan jikalau lain pikiranmu tentang salah satu hal, hal itu akan dinyatakan Allah juga kepadamu.

Tidak bisa kita mengelak. Sebab itu kalau Tuhan lewati, tidak diberi tanda T pada si A, itu karena Tuhan lihat “oh si A ini tidak sepikiran dengan Saya”. Dia tidak ada keluh kesah, dia cuma senang dengan handphonenya. Apalagi kalau handphonenya sebesar papan pintu, ngos-ngosan dia pikul sana sini. Di mana keluh kesah kita sekarang? Adakah rintihan hati kita melihat dunia sekarang, sebagaimana Tuhan melihat dunia.

Apa lagi kami yang di pastori, keluh kesahmu di mana. Apakah sejiwa dengan Tuhan, sepikiran dengan Tuhan? Melihat dunia ini harus penuh dengan keprihatinan. Melihat manusia harus ada keprihatinan “kasihan mereka ini Tuhan, banyak sekali yang masuk neraka”. Sialnya kalau orang Kristen ke sana, lebih sial lagi kalau pendeta yang ke sana.

Satu saat akan diangkat kepermukaan. Kita tahu bagaimana keadaan Lot.
II Petrus 2:8-9
2:8 sebab orang benar ini tinggal di tengah-tengah mereka dan setiap hari melihat dan mendengar perbuatan-perbuatan mereka yang jahat itu, sehingga jiwanya yang benar itu tersiksa --
2:9 maka nyata, bahwa Tuhan tahu menyelamatkan orang-orang saleh dari pencobaan dan tahu menyimpan orang-orang jahat untuk disiksa pada hari penghakiman,

Ini sudah dideteksi oleh Tuhan dari sorga, Tuhan sudah dengar.
Kejadian 18:20
18:20 Sesudah itu berfirmanlah TUHAN: "Sesungguhnya banyak keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora dan sesungguhnya sangat berat dosanya.

Demikian juga zaman kita sekarang. Karena dalam Lukas pasal 17 dosa zaman Nuh dan dosa sama Lot sudah terakumulasi di zaman kita sekarang ini. Adakah kita  berkeluh kesah. Yang paling banyak sekarang ini keluh kesah karena ini:
Ratapan 3:39
3:39 Mengapa orang hidup mengeluh? Biarlah setiap orang mengeluh tentang dosanya!

Hosea 8:14
8:14 Israel telah melupakan Pembuatnya dan telah mendirikan istana-istana; Yehuda telah memperbanyak kota-kota yang berkubu; tetapi Aku akan melepas api ke dalam kota-kota mereka, sehingga puri mereka dimakan habis.

Sialnya lagi di dalam Hosea, mereka mengeluh, merintih, menangis hanya karena masalah gandum, hanya karena persoalan ekonomi. Bukan karena persoalan dosa.

Ratapan 3:38
3:38 Bukankah dari mulut Yang Mahatinggi keluar apa yang buruk dan apa yang baik?

Yang buruk yang keluar dari mulut Yang Mahatinggi itu hukuman. Yang baik itu adalah penyingkiran gereja. Dua-duanya datang dari Tuhan.

Kita gereja Tuhan jangan sampai salah. Jangan kita cuma mengeluh. Keluhan yang banyak muncul “tidak ada sembako. Makanan di meja hanya kerak nasi/tus-tus” atau “aduh sakit kepalaku, sakit gigiku”. Kalau keluhan hanya seperti itu, bukan keluhan karena keprihatinan akan dosa yang bisa menyeret pada penghakiman, itu yang repot. Ini jangan sampai terjadi di dalam diri kita.

Kami suami isteri, bukan berarti bebas dari keluhan sakit. Tetapi kalau sakit langsung strap “darah Yesus berkuasa”. Dari pada sepanjang hari, sepanjang malam, sepanjang minggu, sepanjang tahun, sampai mati mengeluh terus.

Berkeluh kesahlah karena dosamu, keluhan kita adalah keprihatinan kita melihat dosa kejahatan yang berkembang di tengah masyarakat. Ini yang harus kita gumuli di akhir zaman ini.

Kalau pikiran dan perasaan Kristus ada pada kita maka yang harus kita teladani adalah:
Ibrani 1:9
1:9 Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allah-Mu telah mengurapi Engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutu-Mu."

Ini perasaan Kristus, mencintai keadilan dan membenci kefasikan. Maka Tuhan memberikan pengurapan, pemakaian Tuhan yang lebih dari orang lain. Ini yang kita pergumulkan, yang kita keluh kesahkan, supaya kehidupan kita benci kepada kefasikan dan mencintai keadilan serta kebenaran. Sehingga minyak urapan itu melebihi dari orang lain. Artinya pemakaian Tuhan melebihi dari orang lain. Ini yang kita rindukan dalam kehidupan kita bersama menanti kedatangan Tuhan kedua kali.

Dalam Daniel 12:6-8 memberi isyarat kita sudah mau masuk 3,5 tahun aniaya antikristus. Kita ada pada detik-detik terakhir pelayanan Imam Besar dengan pakaian lenan halus. Jika ini tidak dihirau, jika ini tidak ditanggapi berarti saudara tidak bisa menerima huruf T.

Sebagaimana Tuhan selalu anjurkan kepada orang-orang Israel, agar menuliskan Firman di tangan atau di dahi. Sebab inilah yang akan dihadapi. Jika ada Firman di tangan berarti perbuatannya diwarnai Firman, Firman di dahi berarti pikirannya diwarnai oleh Firman. Jika Firman berkeluh kesah melihat kebejatan moral, maka orang itu pasti berkeluh kesah.
Ulangan 6:8
6:8 Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu,

Ada tanda di tangan berarti ada tanda perbuatan yang diwarnai Firman. Kemudian di dahi, berarti pikiran kita ada tanda pikiran hal-hal yang ada pada Firman. Terlebih keluh kesah melihat keadaan manusia akhir zaman hidup jauh dari Tuhan.

Ulangan 11:19-20
11:19 Kamu harus mengajarkannya kepada anak-anakmu dengan membicarakannya, apabila engkau duduk di rumahmu dan apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun;
11:20 engkau harus menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu,

Tanda yang diberi oleh Tuhan ini alamatnya sudah jelas yaitu kepada kehidupan yang ada bukti-bukti Firman pada pikirannya dan perbuatannya.

Saudara bayangkan, sampai Tuhan tahan itu angin, jangan bertiup dari 4 mata angin. Coba tanya kepada ahli ilmu alam, kalau udara tidak bergerak, nasib manusia bagaimana. Makanya kalau ada topan, jangan kita berkeluh kesah karena soal itu. Sebab itu bagian dari cara Tuhan untuk menetralisir udara ini. Coba kalau udara tidak bergerak, mati konyal kita di sini.

Itu sebabnya Tuhan menahan 4 mata angin jangan bergerak sebelum Tuhan memetaraikan hamba-hamba Tuhan. Untuk spesial Tuhan memeteraikan hamba-hambaNya, Tuhan tahan keempat mata angin. Saudara lihat begitu besar perhatian Tuhan kepada orang yang menjadi milikNya dari pada seluruh dunia ini.
Wahyu 7:1
7:1 Kemudian dari pada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiup di darat, atau di laut atau di pohon-pohon.

Ini bukan berarti laut menjadi tenang, ini justru berbahaya. Coba kalau udara tidak bergerak, kemudian dua atau tiga orang ada yang tukang kentut di sini, maka kacau balaulah kita.

Ingat, demi umatNya, demi hambaNya, dunia disiksa oleh Tuhan. Hati-hati, segala perputaran apapun di tahan oleh Tuhan.
Wahyu 7:2-3
7:2 Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut,
7:3 katanya: "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!"

Saudara lihat perhatian Tuhan yang khusus kepada orang-orang yang berkeluh kesah yang digambarkan dalam kitab Yehezkiel. Itu berarti mereka adalah orang miliknya Tuhan spesial (khusus), inilah yang disebut Mempelai Wanita Tuhan.

Olehnya mari, gereja Tuhan yang hidup di akhir zaman, perhatikan apa yang dibuat oleh Dia yang berpakaian lenan halus itu. Daniel berseru kepada yang berpakaian lenan halus “apa tanda akhir zaman?” dan orang yang berpakaian lenan itu berseru “satu masa, dua masa dan setengah masa” itu menunjuk 3,5 tahun. Dalam Wahyu pasal 7 dikatakan jangan dirusak sebelum Tuhan memetraikan hamba-hambanya. Bukan berarti kita semua harus menjadi pendeta seperti saya. Tetapi kita ini harus mengabdi kepada Tuhan. Artinya kita harus mengerti selera Tuhan. Kita lihat saat Dia ada dalam penderitaan dan keluhan karena melihat umatNya.

Penglihatan Pdt. Van Gessel, dia melihat Tuhan duduk di takhta dan AnakNya ada di hadapanNya. AnakNya itu memandang wajah BapaNya dan bertanya “kenapa wajah Bapa sedih”. BapaNya menjawab “kenapa saya tidak sedih, manusia semua sudah dikuasai iblis. Tinggal satu dua yang untuk Kita”. Kemudian Anak itu berkata “izinkan Aku turun untuk menolong mereka”. Kemudian Bapa itu berkata “pergilah”. Makanya Yesus datang ke dunia ini. Apa yang digambarkan itu adalah dialog Allah Bapa dengan Yesus. Itu sebabnya Yesus datang ke dunia untuk menolong kita.

PelayananNya yang terakhir, kita lihat bagaimana dengan lenan halus Dia mengikat pinggang dan membersihkan kaki murid-muridNya.
Yohanes 13:4-5
13:4 Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya,
13:5 kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.

Mari di akhir zaman ini kita serius dengan Tuhan. Mohon kepada Tuhan “Tuhan, biarlah perasaanMu Engkau berikan kepadaKu, pikiranMu berikan kepadaku”. Pikiran Tuhan mau membawa kita menjadi MempelaiNya. Itu rancangan Tuhan, biarlah kita menjalani apa yang Tuhan rancang. Jangan kita merancang menurut pikiran kita sebab itu adalah petaka.
Yeremia 6:19
6:19 Dengarlah, hai bumi! Sungguh, ke atas bangsa ini Aku akan mendatangkan malapetaka, akibat dari rancangan-rancangan mereka, sebab mereka tidak memperhatikan perkataan-perkataan-Ku dan menolak pengajaran-Ku.

Tuhan sampai mengadu kepada bumi, seakan-akan tidak ada manusia lagi Tuhan mau mengadu. Misalnya saudara melihat orang bicara-bicara pada pohon, apakah saudara tidak menaruh keprihatinan sebab orang itu sampai mengadu kepada pohon.

Jika tidak memperhatikan lagi perkataan Tuhan dan menolak pengajaran Tuhan. Berarti tidak mau tahu dengan perasaan dan pikiran Tuhan, yang penting enak dan nyaman, menjalankan seperti maunya sendiri. Orang seperti inilah yang akan dapat hukuman Tuhan.

Sebagai hamba Tuhan saya memohon kepada Tuhan supaya menolong saya, biarlah pikiran dan perasan Kristus ada. Jangan sampai ini lepas dari pemikiran kita sehingga hanya dominan dengan pikiran yang duniawi. Tanpa sadar kalau seperti itu sudah terjerat oleh iblis.

Kita sebenarnya berbahagia hidup di akhir zaman ini karena kegenapan firman akan segera kita nikmati. Tetapi jika salah melangkah, itu mengerikan. Saudara baca tadi bagaimana Tuhan menahan angin jangan bertiup, padahal hal itu merusak. Itu Tuhan akan lakukan tetapi lebih dahulu hamba-hambaNya dimeterai. Siapa hamba-hamba Tuhan ini? Jika dikaitkan dengan Yehezkiel pasal 9 itu adalah kehidupan yang berkeluh kesah.

Kalau membaca dalam Yehezkiel 9:6, pemukul atau pembinasaan atau penghukuman itu dimulai dari tua-tua.
Yehezkiel 9:6
9:6 Orang-orang tua, teruna-teruna dan dara-dara, anak-anak kecil dan perempuan-perempuan, bunuh dan musnahkan! Tetapi semua orang yang ditandai dengan huruf T itu, jangan singgung! Dan mulailah dari tempat kudus-Ku!" Lalu mereka mulai dengan tua-tua yang berada di hadapan Bait Suci.

Jangan sampai tua-tua ini termasuk hamba-hamba Tuhan yang ada di sini. Pelayan-pelayan Tuhan menjadi sasaran utama algojo yaitu antikristus. Ini jangan terjadi pada kita.

Ketika Yehezkiel melihat ini, dia berteriak “aduh Tuhan” sebab itu mengerikan.
Yehezkiel 9:8
9:8 Sedang mereka memukuli orang-orang sampai mati -- waktu itu aku tinggal di belakang -- aku sujud dan berseru, kataku: "Aduh, Tuhan ALLAH, apakah Engkau memusnahkan seluruh sisa Israel di dalam mencurahkan amarah-Mu atas Yerusalem?"

Ini kaitannya dengan sisa Israel. Saya nikmati betul pemberitaan Firman oleh Pdt. In Yuwono dan Pdt. Totijs “ingat saudara-saudara, jika bicara yang sisa itu berarti menunjuk akhir zaman!”.

Yehezkiel melihat tua-tua dipukul sampai mati.
Yehezkiel 11:13
11:13 Maka sedang aku bernubuat, matilah Pelaca bin Benaya. Lalu aku sujud dan berseru dengan suara nyaring, kataku: "Aduh, Tuhan ALLAH, apakah Engkau menghabiskan sisa Israel?"

Kalau kami hamba Tuhan melihat kengerian di depan dan kami berseru “aduh!” untuk apa itu? Supaya kami sampaikan itu kepada umat Tuhan untuk mengingatkan bahwa ada kengerian di depan. Sebabnya dalam pemberitaan Firman harus jalan paralel, ada Firman nubuatan dan Firman pengajaran. Karena itulah pondasi bangunan gereja Tuhan didirikan. Kami sampaikan Firman pengajaran agar jangan ada seruan aduh (mengerikan).

Kita yang ada pada sore ini, belajarlah berpikir seperti apa yang Tuhan pikirkan. Carilah kehendak Tuhan, carilah kerinduan hati Tuhan. Kita sudah dengar lewat Firman Tuhan inilah kerinduan Tuhan, inilah selera Tuhan, ini kehendak Tuhan, ini isi hati Tuhan, inilah pikiran Tuhan, apalagi yang belum diberitakan.

Jangan kita dibuai dengan kesenangan dunia padahal itu berbahaya. Biarlah kita berkeluh kesah. Malam terakhir itu Yesus berkeluh kesah, keluh kesahNya Dia katakan bahwa hancur hatiNya ketika membasuh kaki Yudas. Selesai itu Yesus kembali memakai jubah dan mereka makan. Lalu Dia berkata kepada Yudas “lakukanlah apa yang diinginkan hatimu” bagaimana hancurNya hati Yesus. Jangan sampai kita dibiarkan Tuhan mengikuti keinginan hati kita, itu berbahaya.
Yohanes 13:27
13:27 Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera."

Apakah ini bukan bahasa sedih? Kedengarannya memang enak kata-kata itu, makanya kawan-kawan Yudas salah mengerti. Padahal ini bahasa letupan hati Yesus yang hancur hati namun kadang kita salah tafsir, salah pengertian. Sesungguhnya Yesus hancur hatinya melihat kita dan kita diam saja.

Saya harus berkeluh kesah, saya harus banyak bergumul, harus banyak prihatin bagi jiwaku sendiri, bagi isteri, anak, cucu, mantu bahkan bagi seluruh sidang jemaat. Itu yang harus ada pada kami hamba Tuhan bahkan setiap pribadi kita semua.

Tuhan Memberkati.




GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar