20180715

Kebaktian Umum, Minggu 15 Juli 2018 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 6:5-6
6:5 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: "Mari!" Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya.
6:6 Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu."

Ini bencana yang beruntun. Setelah kegerakan kuda putih, maka datanglah bencana yakni kuda merah padam. Sekarang kita baca bencana kedua yang menyusul yaitu kuda hitam. Sudah jelas ini adalah suasana kelaparan. Mengapa suasana kelaparan ini menyusul setelah kegerakan kuda putih? Sebab kegerakan kuda putih adalah kegerakan Firman dan Roh Kudus untuk membawa gereja Tuhan menjadi suci dan sempurna sehingga tampil jadi mempelaiNya.

Ulang berulang kita mendengar tentang perkataan hamba ini, tidak hanya sekedar daulos tetapi huperetas. Yang Tuhan inginkan adalah hamba dalam kategori huperetas yaitu hamba yang rela mati bagi tuannya. Artinya menyerah sepenuh kepada tuannya. Apalagi bagi kita tuan kita itu bukan hanya sekedar tuan tetapi Dia adalah Kepala gereja, Mempelai Laki-laki Sorga. KepadaNyalah kita harus menghambakan diri. Sebagai huperetas berarti tidak ada sesuatu yang harus kita pertahankan.

Di dalam nikah ada status kepala dan isteri. Isteri harus menyerah sepenuh kepada suami. Sara itu menyebut Abraham yang adalah suaminya dengan sebutan “tuan”.
I Petrus 3:6
3:6 sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.

Berarti Sara menghamba kepada tuan atau majikannya yaitu Abraham. Dan majikan atau tuan yaitu Abraham, sangat mencintai Sara. Demikian di dalam gereja, jika gereja tidak dalam perilaku menghambakan diri kepada Yesus sebagai Kepala, sebagai suami yang sempurna itu berarti masih ada yang mengganjal dalam dirinya.

Bukti penyerahan seorang isteri kepada suaminya, di dalam Wahyu 12:1-2 dikatakan perempuan itu hamil. Bagaimana isteri bisa hamil? Karena dia menyerah sepenuh kepada suaminya. Ini yang Tuhan cari dalam gereja.

Sekarang Tuhan semakin mengerucut membawa gereja. Lihat saja Tabernakel, masuk di halaman itu luas sekali, masuk ruangan suci itu sudah kecil dan masuk ruangan maha suci itu lebih kecil. Jadi rencana Tuhan di dalam diri kita makin mengerucut. Kita tidak bisa berkata mengapa yang tadinya 5000 itu sekarang tinggal 2000 dan yang 2000 itu sekarang tinggal 1000.

Halaman Tabernakel luasnya 50x100 = 5000. Inilah adalah orang Kristen yang dipanggil.
Volume ruangan suci 20x10x10 = 2000. Ini orang pilihan Tuhan.
Volume ruangan maha suci 10x10x10 = 1000. Ini kristen yang disempurnakan.

Tuhan mencari umat Tuhan yang bermutu, yang disebut gereja Tuhan yang menyerah penuh kepada Tuhan. Itulah pilihan Tuhan, itulah kekasih Tuhan, itulah Mempelai Tuhan, itulah belahan jiwanya Tuhan. Harus ada tanda-tanda penyerahan sepenuh kepada Tuhan. Kalau penyerahan penuh kepada Tuhan maka dia tidak bersandar pada akalnya, masalah apapun yang dia alami, dia bersandar sepenuh kepada Tuhan.

Saya banyak pengalaman bersandar sepenuh kepada Tuhan. Dalam ibadah pelayanan kita di sini, dalam pembangunan bangunan secara fisik, kita bersandar kepada Tuhan. Apalah arti saya mengajar kepada saudara kemudian tidak menerapkan praktek Firman itu.

Huperetas bukan hanya sekedar daulos. Kalau zaman dulu ketika kapal berlayar, maka huperetas ini yang ada pada bagian paling bawah dan dia yang mendayung kapal. Bila kapal karam atau tenggelam maka mereka yang pertama mati, mereka siap mati bagi tuannya. Kita harus siap mati bagi Majikan kita yaitu Yesus Tuhan dan Juruselamat.
Contoh Ibrani 11:25-26
11:25 karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa.
11:26 Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah.

Puji Tuhan, Tuhan memberikan arahan-arahan sehingga demi penyelamatan kita maka Tuhan sudah mengaruniakan pengajaran besar dan mulia. Inilah yang masuk dalam kategori kegerakan kuda putih.
Yesaya 42:21
42:21 TUHAN telah berkenan demi penyelamatan-Nya untuk memberi pengajaran-Nya yang besar dan mulia;

Jadi kegerakan kegerakan kuda putih pada hakekatnya adalah kegerakan Firman pengajaran yang besar dan mulia. Mengapa disebut yang besar? Karena mengungkap rahasia Allah yang besar yaitu rahasia nikah Kristus dengan gerejaNya.
Efesus 5:32
5:32 Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.

Dan mengungkap rahasia ibadah yang besar:
I Timotius 3:16
3:16 Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."

Mengapa disebut mulia? Karena membawa kita ke pelaminan. Jika saudara diundang ke pesta nikah jasmani, sekalipun sudah pakai sepatu dari Italy, pakaian dari New York, tetap yang lebih mulia adalah yang duduk di pelaminan. Ke situlah Firman pengajaran mendorong saya dan saudara untuk bisa duduk setakhta dengan Kristus sebagai Mempelai WanitaNya. Makanya sekarang ini semakin mengerucut.

Volume ruangan maha suci 1000 hasta. Angka 1000 itu adalah angka kesucian.
Kejadian 20:16
20:16 Lalu katanya kepada Sara: "Telah kuberikan kepada saudaramu seribu syikal perak, itulah bukti kesucianmu bagi semua orang yang bersama-sama dengan engkau. Maka dalam segala hal engkau dibenarkan."

Ruangan maha suci itulah bukti kesucian. Yang duduk bersanding dengan Kristus adalah kehidupan yang sudah dibenarkan di daerah halaman. Kemudian masuk di ruangan suci, artinya masuk dalam penggembalaan digarap lewat Firman pengajaran di dalam tiga macam ibadah. Kemudian hasilnya suci. Ini kegerakan Firman pengajaran.

Kita lihat teladannya. Waktu Tuhan menciptakan Hawa, dia diambil dari rusuk Adam. Setelah Tuhan ciptakan, Hawa dibawa kepada Adam. Kemudian kita lihat Yohanes 6:44-45.
Yohanes 6:44-45
6:44 Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.
6:45 Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku.

Bapa yang dulu menciptakan Hawa dari rusuk Adam, Dia akan mengajar kita. Sesudah Dia ajar, kemudian kita dibawa kepada Adam yang akhir itulah Yesus. Jangan sampai kita gagal. Saya sebagai hamba Tuhan bergumul supaya kita semua jangan gagal. Tetapi tergantung bagaimana sikap saudara mengapresiasi penampilan Firman. Kalau saudara mengapresiasi penampilan Firman dengan pikiran miring maka nanti saudara akan alami kegagalan.
Jika ini diabaikan maka bencana beruntun terus yang akan datang. Mulai dari kuda merah padam. Kuda merah itu akan berhenti gerakannya kalau melihat pokok murad di depannya. Peperangan, pertikaian, permusuhan dan darah bersimbah itu hanya bisa tertahan jika anak Tuhan itu tampil bagaikan pokok murad.

Bagaimana pokok murad itu ada? Itu evolusi dari pokok onak menjadi pokok murad. Mengapa onak bisa berubah menjadi pokok murad? Karena turun hujan Firman pengajaran dalam gereja sehingga manusia yang tadinya duri dan onak oleh gebrakan Firman pengajaran dirubah dari menjadi murad, berarti anti kejahatan, anti kenajisan, benci dosa.
Yesaya 55:10,13
55:10 Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan,
55:13 Sebagai ganti semak duri akan tumbuh pohon sanobar, dan sebagai ganti kecubung akan tumbuh pohon murad, dan itu akan terjadi sebagai kemasyhuran bagi TUHAN, sebagai tanda abadi yang tidak akan lenyap.

Yang memungkinkan untuk kita ke sana karena ada kegerakan kuda putih supaya kita bisa menghadapi kuda merah padam. Firman Tuhan mengatakan bahwa kuda merah itu memang akan berjalan. Tetapi dia tidak akan menerjang kita, sebab tadinya kita adalah duri dan onak bahkan kalajengking, tetapi oleh kekuatan Firman, Roh dan kasih Tuhan kita dirubah.

Kita tidak usah berkata atau terganggu melihat perbuatan-perbuatan jahat di depan mata kita. Perhatikan saja dirimu sebab memang akan mengerucut. Kita bukan tidak suka jumlah yang banyak, tetapi itu haknya Tuhan mau menambah atau tidak. Tugas gembala harus menekankan soal mutu.

Pada tahun 1986 dalam doa semalam suntuk, jam 3 subuh saya menangis berdoa kepada Tuhan. Kenapa Tuhan panggil saya di Tentena dan saya hanya menghadapi bangku kosong. Kenapa Tuhan paksa saya datang ke Tentena, sampai anak saya hampir mati karena saya bersikeras tidak mau datang ke Tentena, tetapi kami bertahan di Makassar. Tetapi lewat cemeti ini kami sadar dan datang. Kemudian di sini tidak ada jiwa, mana jiwa Tuhan! Sekitar jam 3 Tuhan bicara “hambaKu, Aku tahu siapa orangKu dan jiwa itu urusanKu, Engkau hambaKu layanilah Aku”. Mendengar itu saya menjadi tenang. Pada tahun itu juga terbuka penggembalaan di Sulewana.

Sesuatu yang membanggakan, yang menyenangkan dan menyukacitakan hatiku adalah Tuhan percayakan rahasia Firman Tuhan.

Tahun 2003 ada hamba Tuhan dari London datang. Siapa kita ini yang dipromosikan Tuhan di London. Dia melihat Sulawesi bersimbah darah, sebab saat itu sedang kerusuhan. Dia datang dan mengkuatkan kami di sini. Bagaikan mentahbiskan saya kembali dia berkata sampai tiga kali kepada saya “kepada hamba Tuhan ini Tuhan percayakan berita besar, beritakan jangan takut!”.

Rasul Paulus dikritik tidak tahu bergaul, penakut, dikritik soal uang. Begitulah nasibnya seorang hamba Tuhan. Kami ini harus selalu bagaikan tong sampah. Kalau orang ngomong yang seperti itu, isi di tong sampah. Jika sudah penuh, bawa, pikul dan curah di kaki Tuhan. Kalau kosong, isi lagi, orang isi macam-macam sampah, jika sudah penuh curah lagi di kaki Tuhan. Itulah nasibnya hamba Tuhan.

Mari kita perhatikan di sini agar kita tidak kena bencana beruntun di depan ini. Baru kerusuhan sedikit kita sudah kalang kabut, apalagi kalau mendunia. Di manapun saudara mau lari sudah tidak bisa lagi, kalau itu sudah dizinkan Tuhan mendunia. Kemudian dikatakan kelaparan mendunia. Kalau kelaparan mendunia maka saudara lihat manusia sudah kalang kabut. Tanpa memperhitungkan biaya lagi, mereka mengeluarkan dana sebesar apapun hanya untuk mencari Firman.

Jika kelaparan itu melanda seluruh manusia, utamanya orang percaya, maka dia akan tahu bahwa kebutuhan yang paling utama adalah Firman Tuhan. Apapun yang dia miliki akan dia pakai untuk berupaya mencari Firman Tuhan tetapi dia sudah tidak dapat lagi. Apa yang dibicarakan dalam Wahyu pasal 6 tadi menggenapi nubuatan nabi Amos:
Amos 8:11-12
8:11 "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.
8:12 Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.

Seringkali hamba Tuhan bicaranya kebablasan mengatakan akan mengembara dari timur ke barat, dari selatan ke utara bahkan menyebutkan mata-mata angin yang lain, padahal tidak demikian.

Ø  Kelaparan itu akan membuat manusia mengembara dari laut ke laut. Sementara di laut itu ada persekongkolan orang-orang fasik. Orang fasik itu bagaikan laut yang bergelora yang hanya mengeluarkan payau, kotoran dan lumpur. Inilah yang akan terjadi.
Yesaya 57:20-21
57:20 Tetapi orang-orang fasik adalah seperti laut yang berombak-ombak sebab tidak dapat tetap tenang, dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur.
57:21 Tiada damai bagi orang-orang fasik itu," firman Allahku.

Berarti orang yang mengembara dari laut ke laut di zaman kelaparan seperti Wahyu 6:5-6 itu berarti manusia benar-benar ada di dalam pelukan roh kefasikan dan tidak bisa keluar lagi. Dan ingat, roh kefasikan itu bosnya adalah antikristus. Daniel mengatakan dia akan berhasil dan berhasil.
Daniel 8:12
8:12 Suatu kebaktian diadakan secara fasik menggantikan korban sehari-hari, kebenaran dihempaskannya ke bumi, dan apa pun yang dibuatnya, semuanya berhasil.

Kenapa dia dizinkan berhasil? Sebab gereja Tuhan yang menjadi Mempelai Wanita, beserta Allah Bapa, Anak Allah dan Roh Kudus telah ada di padang belantara, tidak ada lagi yang menghalangi mereka. Mereka berhasil menguasai dunia dan disebutkan dunia bagaiakan laut yang bergelora. Bos mereka adalah antikristus.

Betapa ngerinya jika dilanda bencana ini. Mengapa mereka diizinkan alami? Sebab waktu kegerakan kuda putih yaitu kegerakan Firman dan Roh Kudus itu mereka abaikan. Bahkan lebih berbahaya lagi jika mereka sampai menista pengajaran. Orang seperti itu nanti baru mengeluarkan semua yang dia miliki untuk mencari Firman tetapi tidak mendapatkan lagi.
Yesaya 5:24
5:24 Sebab itu seperti lidah api memakan jerami, dan seperti rumput kering habis lenyap dalam nyala api, demikian akar-akar mereka akan menjadi busuk, dan kuntumnya akan beterbangan seperti abu, oleh karena mereka telah menolak pengajaran TUHAN semesta alam dan menista firman Yang Mahakudus, Allah Israel.

Berilah hidupmu untuk ada di dalam kegerakan Firman pengajaran hari-hari terakhir ini karena itu akan membawa hidupmu untuk duduk di pelaminan bersama Kristus, saudara menjadi Mempelai Wanita Tuhan Yesus, belahan jiwanya Tuhan yang dalam bahasa jawanya Sigaraning Nyowo. Kita akan mengarah ke sana supaya jangan kita kena bencana beruntun. Di situ manusia baru tahu bahwa kepuasan itu bukan pada bendawi tetapi ada pada Firman Allah.

Bukan karena saya gembala maka saya mengatakan ini, tetapi dari sejak dulu saya puas dengan Firman. Setelah lahir baru, saya lebih senang lagi pergi gereja. Makanya kalau saya melihat anak muda tidak merindu Firman, tidak mau datang ibadah, sedih hati saya. Saya juga bersukacita karena Tuhan berikan pasangan yang juga punya hati yang merindu Firman.

Ø  Orang-orang lapar itu mengembara dari utara ke timur
Dalam terang Tabernakel posisi di sebelah utara itu adalah tempat meja roti sajian, karena ini bicara soal makan. Di atas mejanya Tuhan yaitu meja roti sajian itu ada dua tumpukan roti yang setiap tumpuknya ada 6 ketul roti. Berarti 66. Ini menunjuk 66 kitab di dalam Alkitab. Dua tumpuk roti di atas satu meja, ini  menunjuk dua menjadi satu. Kejarlah Firman ini, kejar Firman mempelai yang membawa kita dua menjadi satu. Satu ketul roti dibuat dari dua gomer tepung yang terbaik, berarti dua menjadi satu.

Berita yang kita kejar sekarang adalah berita yang membawa kita dua menjadi satu. Kalau sekarang kita mencari, masih kita dapat. Jangan tunggu berita ini ditutup oleh Tuhan. Berita ini bukan berita dari utara ke timur tetapi berita dari timur ke barat ini punya 3 nilai.
Markus 16:8
16:8 Lalu mereka keluar dan lari meninggalkan kubur itu, sebab gentar dan dahsyat menimpa mereka. Mereka tidak mengatakan apa-apa kepada siapa pun juga karena takut. Dengan singkat mereka sampaikan semua pesan itu kepada Petrus dan teman-temannya. Sesudah itu Yesus sendiri dengan perantaraan murid-murid-Nya memberitakan dari Timur ke Barat berita yang kudus dan tak terbinasakan tentang keselamatan yang kekal itu.

Berita ini punya 3 nilai.
1)      Kudus
2)      Tidak terbinasakan
3)      Keselamatan yang kekal.

Arah berita ini dari timur ke barat. Dalam terang Tabernakel sebelah timur adalah pintu gerbang dan sebelah barat adalah ruangan maha suci, di dalamnya ada peti perjanjian, dua menjadi satu.

Silahkan orang mengotak-atik, membolak balik, berusaha menghancurkan dan bicara miring tentang pengajaran ini, tetapi Alkitab menjamin pengajaran ini tidak bisa dibinasakan sebab akan berhasil mencapai sasaran. Berita ini mengandung nilai keselamatan kekal. Siapa yang tidak merindu berita seperti ini. Demi keselamatan Tuhan menganugerahkan berita yang besar dan mulia. Kalau berita ini diabaikan, tidak disambut, tidak mengapresiasi berita ini maka apa boleh buat, orang itu akan ada dalam suasana Amos 8:13. Bukan berita ini yang binasa tetapi orang itu yang dibinasakan, berita ini tetap jalan sampai mencapai tujuan.

Ketika Yesus bangkit dari kubur, mulai saat itu terjadi perang berita lawan berita. Yang membawa berita yang kudus dan benar, tampil Petrus. Yang membawa berita yang tidak kudus dan tidak benar, tampil Kayafas bersama jajarannya. Jika melihat Kayafas dan yang lainnya ini jempolan, orang besar, orang-orang terpandang. Jika melihat kelompok Petrus mereka hanya nelayan dan orang-orang sederhana, orang-orang yang tidak punya pendidikan, mereka dientengkan tetapi mereka yang bawa berita yang benar.
Matius 28:15
28:15 Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.

Sampai sekarang terjadi perang berita melawan berita, sekarang anda dan saya ada pada posisi yang mana. Berita yang dibawa oleh Petrus itu berita kudus, tidak terbinasakan dan membawa pada hidup yang kekal.

Itu sebabnya dalam kisah para rasul, Petrus dan Yohanes diadili namun tetap mereka jalan terus. Kemudian Stefanus diadili bahkan dibunuh namun berita ini tetap jalan terus. Dan yang tadinya kepala/ pemimpin yang membunuh Stefanus itulah Saulus, dirubah oleh Tuhan menjadi Paulus, pemberita yang benar dan dia meneruskan misi ini, sampai sekarang kita menerima.

Mazmur 103:12
103:12 sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.

Mikha 7:19
7:19 Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut.

Jadi sejauh timur dan barat artinya persoalan dosa kita ditangani oleh Tuhan mulai dari timur itulah pintu gerbang dan tuntas di barat itulah ruangan maha suci (gereja sempurna).

Orang yang dikuasai oleh roh fasik itu akan dilempar oleh Tuhan di dalam lumpur. Sehingga orang itu akan melihat dirinya dan merasa jijik akan dirinya.
Ayub 9:31; 30:19
9:31 namun Engkau akan membenamkan aku dalam lumpur, sehingga pakaianku merasa jijik terhadap aku.
30:19 Ia telah menghempaskan aku ke dalam lumpur, dan aku sudah menyerupai debu dan abu.

Padahal Mikha mengatakan tadi bahwa Tuhan mau melempar dosa kita, mau membuang dosa kita. Tetapi kenapa pada ayat di atas ini bukan dosa yang dilempar oleh Tuhan namun orang itu bersama dosanya dilempar oleh Tuhan dan dipendam di dalam lumpur sehingga dia sendiri merasa jijik terhadap dirinya. Ini jangan sampai terjadi pada kita.

Makanya perhatikan langkah Tuhan mulai dari timur. Di timur, di halaman ada mezbah korban bakaran itulah salib Golgota. Itu perjalanan Yesus sampai di ruangan maha suci, di sana Tuhan menunggu. Di sana Tuhan berhadirat, di sana takhta Allah, di sana Skhina Glori Allah. Dia menunggu dan menunggu kita. Saya rindu jatuh dalam pelukan Tuhan, saya ingin menikmati hangatnya pelukan kasih sayang Tuhan. Saya butuh kekuatan, butuh pertolongan, butuh kasih sayang. Sumber kasih sayang, sumber belas kasihan ada pada Yesus Tuhan kita.

Tetapi orang yang mencari Firman namun tidak mendapatkan lagi, dia akan ke utara tetapi meja roti sajian sudah kosong sehingga terpaksa dia ke timur. Apa yang dia ketemukan? Di timur itu berarti di halaman, di sana dia bertemu antikristus. Maka dia jatuh pada pelukannya iblis.

Amos 8:13-14
8:13 Pada hari itu akan rebah lesu anak-anak dara yang cantik dan anak-anak teruna karena haus;
8:14 mereka yang bersumpah demi Asima, dewi Samaria dan yang berkata: Demi allahmu yang hidup, hai Dan! serta: Demi dewa kekasihmu yang hidup, hai Bersyeba! mereka itu akan rebah dan tidak akan bangkit-bangkit lagi."

Orang yang sekarang merendahkan Firman pengajaran di meja roti sajian, merendahkan kegerakan Firman, dia akan jatuh pada pelukan iblis. Saya dan saudara tentu tidak menginginkan jatuh di situ.

Kata syalom mulai membahana ketika teologia kemakmuran muncul, yang sekarang banyak di gereja-gereja dan menekankan soal kemakmuran jasmani. Kata syalom itu hanya orang Yahudi pakai ketika bertemu di jalan atau ketika masuk di rumah sesama. Mereka tidak memakai kata syalom dalam ibadah. Karena kata syalom itu bernuansa soal yang jasmani.

Seharusnya yang kita lempar adalah dosa makanya lewat pengajaran Firman dosa kita pangkas. Itu sebabnya di bibir hamba Tuhan ada pedang yang tajam dan anak panah yang runcing.
Yesaya 49:2
49:2 Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya.

Hamba Tuhan seperti itu dilindungi oleh Tuhan, tetapi dia tidak boleh menahan pedang Firman Tuhan. Sebab nabi Yeremia mengatakan celakalah orang yang menahankan pedang.
Yeremia 48:10
48:10 Terkutuklah orang yang melaksanakan pekerjaan TUHAN dengan lalai, dan terkutuklah orang yang menghambat pedang-Nya dari penumpahan darah!

Sekalipun kita berdarah-darah, tidak boleh kita tahan pedang Firman Tuhan. Memang daging kita disayat-sayat oleh pedang Firman sampai berdarah-darah. Telinga berdarah, hidungnya berdarah, kantong di depannya berdarah, kantong di belakangnya berdarah. Jangan saya tahan dan saudara tidak boleh tahan, karena apa? Karena itu membawa kita untuk masuk pada kegenapan Firman Tuhan. Ini pedang yang positif, bukan negatif. Kalau yang negatif itu yang ada dalam Wahyu 6:3-4.

Biarlah dengan kekuatan pedang Firman maka Tuhan melempar dosa kita. Bukan dengan kekuatan kita maka kita bisa melempar dosa, tetapi dengan kekuatan/ ketajaman pedang Firman, menggusur dosa/ kesalahan kita.
Yesaya 38:17
38:17 Sesungguhnya, penderitaan yang pahit menjadi keselamatan bagiku; Engkaulah yang mencegah jiwaku dari lobang kebinasaan. Sebab Engkau telah melemparkan segala dosaku jauh dari hadapan-Mu.
Dari timur ke barat Yesus berupaya menyelesaikan dosa-dosa kita, Yesus lemparkan dosa-dosa kita.

Mikha 7:19
7:19 Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut.

Itu karya Tuhan Yesus, karya Golgota dan itu berjalan terus. Dia membawa sampai di Golgota dan bukan berarti sudah tuntas. Ketika mengerjakan pekerjaan penebusan Yesus berseru “sudah genap”. Dan dalam Wahyu 21:5-6 ada kegenapan yang ketiga. Itu belum terjadi dan sekarang sedang kita tapaki, kita jalani.
Wahyu 21:5-6
21:5 Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."
21:6 Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.

Jangan kita pertahankan dosa kita. Katakanlah tolong Tuhan bersihkan/ lempar dosaku agar saya berhasil duduk bersama dengan Tuhan Yesus”.

Dalam nikah rumah tangga kita sering tidak mengerti bagaimana menyikapi nikah. Dalam Wahyu pasal 6 dikatakan tadi minyak dan air anggur jangan dirusakkan.

Menghadapi kuda merah padam, maka ada pokok murad yang menahan. Dalam menghadapi kelaparan, minyak dan air anggur yang tidak boleh dirusak. Mengapa? Karena kita tahu minyak dan air anggur itu berfungsi ganda.

Ketika orang Samaria yang murah hati melihat orang yang tergeletak di jalan yang dirampok tidak berdaya, dia mengambil minyak dan air anggur dan menyiram luka orang itu. Jadi orang yang memberikan pelayanan yang gratis tanpa menuntut balas, tanpa menuntut imbalan, dia bagaikan minyak dan air anggur yang akan dipelihara oleh Tuhan. Melayani jangan menuntut balas jasa, tetapi jangan lupa, di sana Tuhan melihat pelayanan kita.

Lukas 10:34
10:34 Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.

Minyak dipakai membersihkan luka dan juga dipakai mengisi pelita supaya kita bisa melihat jalan dengan terang benderang. Air anggur selain dipakai membersihkan luka, juga dipakai dalam pesta nikah. Jadi minyak dan air anggur berfungsi ganda baik ke dalam maupun keluar.
Kita ini sudah ulang berulang, sudah bertahun-tahun, sudah berkarat mendengar Firman pengajaran ini, bagaimana kondisi nikahmu? Tolong dipahamilah, tolong dijalani dengan serius lewat praktek. Harus mengerti status dalam nikah sebagai suami maupun sebagai isteri harus mengerti. Juga bagi isteri-isteri di sini termasuk isteri saya, jika suamimu lagi bercakap-cakap, jangan berteriak-teriak. Datanglah permisi kepada suamimu, jangan dipotong pembicaraannya! Bagaimana penghargaan terhadap nikah, bagaimana penghargaan isteri kepada suami kalau seperti itu!

Suami-suami juga bagaimana kita menyikapi nikah. Saya juga mengaku masih ada bolongnya. Kadang karena tidak tertahankan akhirnya bersuara besar. Juga anak-anak hormati orang tua, hargai orang tua, jangan seenaknya ngomong ini dan itu. Apalagi saya sebagai gembala, gembalanya anak-anak, gembalanya isteriku dan gembala jemaat, jangan seenaknya ngomong! Harus ada tanda penghormatan.

Tunjukkanlah bahwa anda adalah orang yang dijamin dan dipelihara oleh Tuhan, minyak dan air anggur jangan coba korek. Tetapi kalau tidak ada minyak dan air anggur maka Tuhan katakan “silahkan ganyang saja”. Apakah kita mampu?

Makanya kita jaga hidup kita ini. Kalau ngomong perhatikan baik-baik. Misalnya suami sedang cerita-cerita, jangan isteri datang cerocos di situ. Isteri-isteri suka kalau suamimu membentak? Tentu tidak suka. Makanya bawalah nikahmu di dalam pengajaran. Apa yang kita tidak suka, jangan kita lakukan kepada orang lain.

Kita ini masih banyak sekali bolong, kita akui saja. Kalau sudah mulus dan tidak ada cacat cela maka kita semua sudah tidak ada di sini, kita sudah terangkat. Tetapi karena belum mulus masih ada cacat cela maka kita diizinkan mendengar Firman untuk membenahi kita.

Minyak dan air anggur berfungsi ganda untuk membersihkan luka-luka. Saya minta ampun kepada isteri, saya mau membersihkan luka-luka dalam hatinya. Suami ada luka di hati isterimu, bersihkan. Isteri ada luka di hati suamimu bersihkan. Supaya kelak Tuhan berkata bagi saudara, minyak dan air anggur jangan diganggu! Silahkan kelaparan menggelinding di seluruh dunia, tetapi anak Tuhan yang bersih lukanya tidak boleh diganggu kata Tuhan.

Tuhan Memberkati.









GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
JADWAL IBADAH
Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan Suci → Pk. 17.00
Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu :         Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
            Ibadah Raya → Pk. 09.00
            Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
 

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar