20180708

Kebaktian Umum, Minggu 8 Juli 2018 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 6:5-6
6:5 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: "Mari!" Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya.
6:6 Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu."

Bencana tahap pertama masih berjalan, maka datang lagi bencana tahap kedua. Dan sementara bencana tahap pertama dan kedua berjalan, maka ditimpali lagi dengan bencana tahap ketiga. Ini adalah waktu Tuhan membalas manusia di atas muka bumi ini.

Saya kadang berpikir, kenapa pembalasan ini justru terjadi di akhir zaman. Mengapa di masa lampau tidak sedahsyat ini. Kemudian Tuhan memberi jawaban bahwa pembalasan Tuhan itu tidak ada lebih dan kurangnya, semua sama, setara dengan perbuatan manusia itu sendiri. Saya katakan kepada Tuhan terima kasih. Namun apa yang akan terjadi ini adalah peringatan bagi kita, agar jangan sampai gereja Tuhan terjebak atau masuk di dalam tahapan-tahapan yang disebut murka Allah yang besar.

Hitam ini hubunganya dengan kelaparan.
Ratapan 5:10
5:10 Kulit kami membara laksana perapian, karena nyerinya kelaparan.

Ratapan 5:10 (Terjamahan Lama)
5:10 Kulit tubuh kami sudah jadi hitam seperti dapur dari karena kesangatan lapar.

Jadi bicara kuda hitam ini menunjuk kelaparan yang akan melanda seluruh dunia. Kelaparan yang akan melanda seluruh dunia ini bersifat dua hal:
1.      Kelaparan yang akan melanda seluruh dunia. Ini adalah efek samping dari peperangan. Kalau ada peperangan maka akan ada kelaparan karena tidak ada penghasilan secara ekonomi. Lalu menyusul bela sampar, itu sudah suatu penggarisan.

2.      Kita lihat secara rohani. Mengapa bisa dilanda kelaparan rohani? Sebab selagi ada Firman, manusia itu mengabaikan Firman. Pikirnya dia puas dengan dunia dan segala-galanya yang dia butuhkan ada. Tetapi jika Tuhan izinkan kelaparan dalam batin dan pikirannya, ada dorongan dalam dirinya bahwa dia sangat membutuhkan Firman tetapi tidak dia temukan lagi, maka itulah kelaparan yang lebih parah dari kelaparan jasmani.

Kelaparan ini akan melanda seluruh dunia baik jasmani maupun rohani. Kelaparan rohani tentu diawali dari gereja. Anak Tuhan yang sekarang tidak hirau, tidak peduli, di mana ada kesempatan untuk menikmati Firman, suatu saat dia akan menerima bahaya atau bencana.

Makanan yang sesungguhnya dan minuman yang sesungguhnya menurut Firman Tuhan adalah Tubuh dan Darah Kristus. Tubuh dan Darah Kristus bisa menyuplai seluruh dunia, tidak ada yang kurang. Tubuh dan Darah Kristus bisa menjamin seluruh dunia, tetapi ini diabaikan. Makanan ini dipandang oleh dunia dengan sebelah mata. Akhirnya makanan yang sesungguhnya ini diangkat dan baru manusia merasa itu kebutuhan utama namun sudah tidak terpenuhi lagi.

Dalam ibadah kita diberikan asupan Firman, itu adalah pribadi Yesus sendiri. Apalagi di dalam ibadah pendalaman Alkitab, kita langsung digaris bawahi dengan perjamuan suci, Tubuh dan Darah Kristus. Tetapi acap kali anak Tuhan dan pelayan Tuhan meremehkan ini. Tetapi ketika Tuhan izinkan hidupnya dilanda malapetaka, baru dia kalang kabut.

Bencana demi bencana akan menimpa manusia. Tuhan sudah mengatakan itu di dalam Mazmur 50:20-21.
Mazmur 50:20
50:20 Engkau duduk, dan mengata-ngatai saudaramu, memfitnah anak ibumu.

Ayat 20 ini adalah kehidupan yang tidak menghargai roh perdamaian. Apa boleh buat, pedang akan menyambar dia. Karena apa? Karena dia duduk mengata-ngatai saudaranya dan memfitnah anak ibunya. Kalau sesama anak Tuhan, apalagi ada dalam penggembalaan kemudian ada tabiat seperti ini, itu berarti sadar atau tidak sadar dia sendiri yang mendongkel roh perdamaian dalam dirinya. Karena dia sendiri yang berbuat begitu, maka Tuhan ambil roh perdamaian itu dari dirinya.

Mazmur 50:21
50:21 Itulah yang engkau lakukan, tetapi Aku berdiam diri; engkau menyangka, bahwa Aku ini sederajat dengan engkau. Aku akan menghukum engkau dan membawa perkara ini ke hadapanmu.

Mazmur 50:20 (Terjemahan Lama)
50:20 Maka engkau duduk sambil berkata-kata jahat akan saudaramu, sambil menfitnahkan orang yang seibu dengan dikau.

Seibu, kita ini dilahirkan sama-sama dari kandungan Golgota. Kenapa kita harus mengata-ngatai saudara sekandung kita yang dilahirkan oleh kandungan Golgota. Apalagi kalau sudah satu sidang jemaat. Jangan kiranya ada di sini yang seperti itu. Kalau seperti itu berarti orang itu mengundang pedang Tuhan dan Tuhan pasti cabut roh perdamaian.
Mazmur 50:21 (Terjemahan Lama)
50:21 Sekalian ini engkau perbuat, maka Aku berdiam diriku; pada sangkamu Aku ini sama seperti engkau; tetapi Aku akan menyiksakan dikau dan menaruh segala perkara itu beratur-atur di hadapan matamu.

Beratur-atur inilah kuda merah padam, kuda hitam dan kuda hijau kuning. Ini adalah pembalasan Tuhan kepada kehidupan yang nampak dan nyata tidak menghargai Tubuh dan Darah Kristus, tidak menghargai derita sengsara Kristus.

Bicara kelaparan dan bagaimana reaksi secara daging maupun secara rohani sikap manusia yang dilanda oleh kelaparan maka itu bisa kita lihat dalam daftar kutuk. Ibu-ibu yang manja, bahkan turun dari tempat tidur saja dimanja, berjalan dimanja, mau ke dapur dimanja. Tetapi apa yang terjadi ketika dilanda kelaparan? Plasentanya dia makan. Dan anak yang dia lahirkan itu dia makan sembunyi-sembunyi. Berarti kalau dilanda kelaparan maka generasi kedepan tidak ada lagi, semua dimakan, tidak ada generasi penerus. Makanya kita sekarang ini adalah generasi terakhir! Saya harus sampaikan ini supaya kita waspada. Tidak ada generasi lain lagi karena dilanda kelaparan.
Ulangan 28:56-57
28:56 Perempuan yang lemah dan manja di antaramu, yang tidak pernah mencoba menjejakkan telapak kakinya ke tanah karena sifatnya yang manja dan lemah itu, akan kesal terhadap suaminya sendiri atau terhadap anaknya laki-laki atau anaknya perempuan,
28:57 karena uri yang keluar dari kandungannya ataupun karena anak-anak yang dilahirkannya; sebab karena kekurangan segala-galanya ia akan memakannya dengan sembunyi-sembunyi, dalam keadaan susah dan sulit yang ditimbulkan musuhmu kepadamu di dalam tempatmu.

Ratapan 4:10
4:10 Dengan tangan sendiri wanita yang lemah lembut memasak kanak-kanak mereka, untuk makanan mereka tatkala runtuh puteri bangsaku.

Anak dimakan, berarti tidak ada penerus, tidak ada generasi berikut.

Ratapan 2:12
2:12 Kepada ibunya mereka bertanya: "Mana roti dan anggur?", sedang mereka jatuh pingsan seperti orang yang gugur di lapangan-lapangan kota, ketika menghembuskan nafas di pangkuan ibunya.

Generasi penerus mati di pangkuan ibunya. Ini lebih parah kalau jemaat mati rohani di pangkuan gembala. Ibu itu merawat dan mengasuh, itu kepribadian gembala. Makanya saya sebagai gembala tidak mau saudara mati rohani justru di tengah-tengah pelayananku. Makanya saya harus berjuang luar biasa. Kalau toh saudara mati itu bukan lagi salah saya karena saya selalu menyediakan makan yang bermutu, padahal makanan yang bergizi bagi semua manusia di seluruh dunia ini Tuhan sudah sediakan. Apalagi yang kurang.

Itu sebabnya kita harus waspada hari-hari terakhir ini. Kalau bicara kelaparan itu berarti bicara generasi akhir. Sebab generasi ke depan semua dimakan, tidak ada lagi penerus. Mereka semua dibunuh, digoreng atau dibuat sup. Tetapi ini secara rohani.

Ternyata kita ini generasi yang terakhir. Pergantian generasi itu setiap 40 tahun, kalau menurut kitab Keluaran. Renungkan baik-baik, kita ini adalah generasi terakhir. Kita ini bisa dihinggapi kelaparan. Perhatikan apa-apa yang menjadi penyebab kita bisa kena suasana kelaparan. Contoh penyebab kenapa terjadi kelaparan:
1.      Ulangan 28:47-48
28:47 "Karena engkau tidak mau menjadi hamba kepada TUHAN, Allahmu, dengan sukacita dan gembira hati walaupun kelimpahan akan segala-galanya,
28:48 maka dengan menanggung lapar dan haus, dengan telanjang dan kekurangan akan segala-galanya engkau akan menjadi hamba kepada musuh yang akan disuruh TUHAN melawan engkau. Ia akan membebankan kuk besi ke atas tengkukmu, sampai engkau dipunahkan-Nya.

Berarti ayat 47 dia merasa hidup dalam kelimpahan dengan apa yang dia miliki. Dia merasa cukup dengan apa yang dia miliki. Dia tidak tahu apa yang dia miliki itu datang dari mana, hanya kemurahan Tuhan. Dia limpah akan segala-galanya. Seringkali kehidupan seperti ini bertingkah sehingga mereka tidak mau menjadi hamba dengan sukacita. Akhirnya akibatnya ada pada ayat 28 yaitu kelaparan. Dan bukan cuma kelaparan tetapi juga telanjang. Bukan hanya telanjang tetapi kekurangan akan segala-galanya. Ini balikan dari ayat 47, semua dikuras habis oleh Tuhan.

Ini jangan terjadi pada diri kita. Ketika kita ada dalam kelimpahan kemudian kita berulah, kemudian kita tidak mau rendah hati untuk menghambakan diri kepada Tuhan, maka Tuhan itu bukan Tuhan yang bisa dipermainkan. Dia dapat bertindak seperti ayat 48. Ini jangan terjadi pada diriku dan diri saudara. Ini yang saya tangisi dalam doa penyahutanku kepada Tuhan.

Apalagi kalau sudah hidup pas-pasan bahkan hidup pra sejahtera lalu tidak mau lagi memperhambakan diri kepada Tuhan, itu lebih parah! Inilah penyebab kelaparan yang pertama. Tolong renungkan baik-baik, jangan sampai hal ini terjadi pada kita. Itu doa kerinduan hatiku sebagai hamba Tuhan yang memberi penyahutan kepada Tuhan. Dalam diriku, isteriku, anakku, mantuku, cucuku bersama dengan jemaat, supaya jangan sampai saudara tidak mau merendah dan menghamba di hadapan Tuhan.

Menyerah sepenuh di tangan Tuhan itu menghamba namanya. Apapun yang kita terima itu dari Tuhan, tidak ada yang kita protes atau kita anulir. Itulah orang yang namanya menghamba. Maka dia tidak akan telanjang, tidak akan kekurangan segala-galanya karena dia disuplai terus dengan tubuh dan darah Kristus. Kalau ada tubuh dan darah Kristus dalam dirimu, masakan Tuhan mau membiarkanmu telanjang dan kekurangan? Tentu tidak.
Yesaya 65:13
65:13 Sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: "Sesungguhnya, hamba-hamba-Ku akan makan, tetapi kamu akan menderita kelaparan; sesungguhnya, hamba-hamba-Ku akan minum, tetapi kamu akan menderita kehausan; sesungguhnya, hamba-hamba-Ku akan bersukacita, tetapi kamu akan mendapat malu;

Kita harus hati-hati akhir zaman ini. Jangan kita merasa mulai berkelimpahan, kemudian kita berulah di hadapan Tuhan, tidak mau merendah. Jangan sampai kita mendengar Firman dan kita mengkeraskan hati. Seharusnya kita katakan “terima kasih Tuhan karena Engkau rindu hidupku agar bersama dengan Engkau”. Mestinya kita sudah harus berpikir seperti itu.

2.      Faktor kedua ini tersamar, tidak terlalu nampak tetapi ini bisa menjadi penyebab terjadi kelaparan. Yaitu menolak sengsara bersama dengan Kristus.

Yohanes 6:53-58
6:53 Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.
6:54 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.
6:55 Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.
6:56 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.
6:57 Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku.
6:58 Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya."

Yesus memberikan makanan yang sesungguhnya tetapi ditolak. Tidak ada penghargaan terhadap korban Kristus. Tidak mau bersekutu dengan penderitaan Kristus. Alias menolak jika di dalam ibadah pelayanan ada sedikit saja derita sengsara, apalagi kalau banyak deritanya, maka dia tinggalkan Tuhan.
Roma 8:17
8:17 Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.

Olehnya kita perhatikan baik-baik. Jangan sampai kita menolak jika diperhadapkan derita sengsara. Jangan sampai kita menolak Kristus, tidak mau bersekutu dengan derita sengsara Kristus. Orang yang menolak itu beda dengan Musa. Apa kata Firman tentang Musa?
Ibrani 11:25-26
11:25 karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa.
11:26 Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah.

Ini yang Musa teladankan kepada kita yaitu rela menderita bersama. Berarti dia mau sepenanggungan dengan umat Tuhan. Dia tidak mau cari jalan sendiri. Kalau melihat gerakan Musa ini, itu nampak sekali. Musa rela menanggung kehinaan karena Kristus. Padahal Musa belum mencapai zamannya Yesus, tetapi mata rohaninya sudah melihat jauh ke depan.

Bagaimana cara manusia untuk menghadapi kelaparan ini?
1.      Dengan kekuatannya sendiri. Contohnya Abraham, bapak orang percaya.
Kejadian 12:10
12:10 Ketika kelaparan timbul di negeri itu, pergilah Abram ke Mesir untuk tinggal di situ sebagai orang asing, sebab hebat kelaparan di negeri itu.

Abraham mencari solusi dengan caranya sendiri. Kelaparan secara jasmani melanda di zamannya. Untuk kita sekarang adalah kelaparan rohani. Karena anak Tuhan dan hamba Tuhan tidak tahu memenuhi kebutuhan rohaninya yang sudah ompong itu maka dia mencari solusi sendiri. Dia pikir untuk memenuhi kelaparan rohaninya itu jika dia turun ke dunia, dia terlibat dengan dunia. Ini cara manusia untuk mengatasi kelaparan dalam dirinya.

Banyak kali kita berpikir kelaparan rohani itu akan terpenuhi jika kita satu dengan dunia. Sialnya kalau hamba Tuhan berpikir akan terpenuhi sukacita dan apa yang kosong dalam hati ini jika menempuh sistem atau cara dunia. Itulah yang dilakukan Abraham, padahal dia baru keluar dari Ur-Kasdim, baru keluar dari Mesopotamia. Mengapa bisa terjadi seperti ini? Ini adalah catatan gelap yang pertama yang diterjadi bagi Abraham. Diberi catatan dalam Alkitab supaya jangan kita tiru pemikiran seperti ini.

Karena dia ke Mesir maka bencana yang dia alami, isterinya diambil oleh Firaun, nikahnya hampir hancur. Untungnya karena dalam dirinya ada panggilan Tuhan dan Tuhan tetapkan dia menjadi bapa orang percaya, maka Tuhan segera campur tangan. Tuhan menimpakan tulah yang hebat kepada Firaun dan seisi istana. Terjadi derita sengsara di seluruh penghuni istana. Setelah itu baru dikembalikanlah Sara ke pangkuan Abraham.

Ketika kebutuhan-kebutuhan hidup yang kita rasa akan mengkuatkan dan menghibur kita serta memenuhi ini dan itu maka tanpa sadar kita sudah terjebak dengan dunia. Mulai dari kami hamba Tuhan. Saya tidak mau Tuhan biarkan saya seperti itu. Tergambar di mataku, betapa banyak pelayanan Tuhan yang berusaha untuk memenuhi sendiri segala-galanya. Padahal hanya Tuhan yang bisa memenuhi, tetapi hanya sekedar tata cara ibadah makan tubuh dan minum darah Yesus, tidak dihayati. Akhirnya hamba Tuhan tidak puas dalam pekerjaan pelayanan Tuhan dan dia membuka bengkel, buka kios, buka kebun dan sebagainya. Ini kesalahan fatal.

Abraham ini contoh yang pertama. Karena mau mencari jalan keluar dengan cara sendiri, akibatnya parah!

2.      Rut 1:1
1:1 Pada zaman para hakim memerintah ada kelaparan di tanah Israel. Lalu pergilah seorang dari Betlehem-Yehuda beserta isterinya dan kedua anaknya laki-laki ke daerah Moab untuk menetap di sana sebagai orang asing.

Ini juga membangun gagasan menurut landasan pikiran sendiri. Bukankah hasilnya memilukan? Dia berangkat ke Moab akhirnya Elimelekh meninggal, menyusul kedua anaknya. Naomi tinggal sebatang kara bersama dua anak mantu. Apa yang menggoda sehingga Naomi kembali? Ketika dia mendengar bahwa di Betlehem kelimpahan makanan.

Secara jasmani kita lihat gerakan daging manusia ini. Tetapi secara rohani juga kita harus menaruh keprihatinan kepada diri kita. Sadar atau tidak sadar, kadang bukan karena tidak ada makanan rohani yang disuplai dari mimbar, tetapi dari diri sendiri karena sudah merasa kosong sebab tidak mau menghambakan diri kepada Tuhan, maka dia meninggalkan Betlehem dan berangkat ke Moab.

Satu saat dia sadar bahwa di Betlehem itu kelimpahan makanan baru kembali. Syukur dia pulang, tetapi sudah babak belur lebih dahulu. Jangan tunggu kita babak belur baru kita kembali sadar bahwa di Betlehem ada roti, ada makanan di dalam kelimpahan. Jika hal itu sudah terjadi dan saudara alami maka baiklah mulai dari sekarang sadarlah sesadar-sadarnya bahwa jangan tinggalkan Betlehem. Sekalipun ada cobaan diizinkan oleh Tuhan menerpa kehidupan saudara, jangan tinggalkan rumah roti. Karena kalau meninggalkan, bencana yang akan saudara alami.

Akhirnya Elimelekh meninggal, Mahlon pergi, Kilyon juga pergi, tinggal Naomi gigit jari. Solusi-solusi ini yang ditempu oleh cara berpikir manusia. Jangan kita tiru yang seperti ini. Yang harus kita tiru adalah cara mengatasi kelaparan dengan sistem sorga. Seperti di bawah ini.

3.      Kejadian 26:1-2
26:1 Maka timbullah kelaparan di negeri itu. -- Ini bukan kelaparan yang pertama, yang telah terjadi dalam zaman Abraham. Sebab itu Ishak pergi ke Gerar, kepada Abimelekh, raja orang Filistin.
26:2 Lalu TUHAN menampakkan diri kepadanya serta berfirman: "Janganlah pergi ke Mesir, diamlah di negeri yang akan Kukatakan kepadamu.
Jangan pergi ke Mesir, maksudnya agar jangan sampai pengalaman Abraham dulu di Mesir itu terulang. Tuhan yang menunjukan jalan keluarnya,. Alangkah indah kita melipatkan lutut ketika banyak masalah yang kita hadapi. Jika rasanya rohani kita jadi kosong, makanya ayo lipatkan lutut.

Kejadian 26:3-5
26:3 Tinggallah di negeri ini sebagai orang asing, maka Aku akan menyertai engkau dan memberkati engkau, sebab kepadamulah dan kepada keturunanmu akan Kuberikan seluruh negeri ini, dan Aku akan menepati sumpah yang telah Kuikrarkan kepada Abraham, ayahmu.
26:4 Aku akan membuat banyak keturunanmu seperti bintang di langit; Aku akan memberikan kepada keturunanmu seluruh negeri ini, dan oleh keturunanmu semua bangsa di bumi akan mendapat berkat,
26:5 karena Abraham telah mendengarkan firman-Ku dan memelihara kewajibannya kepada-Ku, yaitu segala perintah, ketetapan dan hukum-Ku."

Ini diingatkan kepada Ishak ketika Abraham sudah tobat, sudah sadar kembali. Kita lihat di sini solusi dari Tuhan yaitu “tingallah di negeri ini”.

Dulu ada sedikit pikiran saya yang sukar menerima perkataan Pdt. Totaijs. Sekalipun di neraka, tetapi kalau ada Yesus maka Yesus akan merubah neraka menjadi sorga. Sekalipun hidup sudah dihimpit dari segala sisi, jangan lepas dengan Yesus. Pasti Dia merubah keadaanmu menjadi Sorga, Dia tidak akan membiarkanmu.

Kadang ketika kita dihimpit berbagai tantangan, ujian, cobaan dan sebagainya, kita mulai menggerutu, mengomel dan meraju. Akhirnya bukannya teratasi tetapi neraka betul yang saudara alami. Neraka itu bukan nanti dibakar di api neraka. Tetapi termasuk kesusahan, penderitaan daging dan macam-macam yang tidak enak itu sudah neraka. Kadang kita katakan “huh hidup ini sudah seperti di neraka”. Dengar suara suami, dengar suara isteri, dengar suara orang tua sudah seperti neraka. Kalau merasa rumah tangga sudah seperti neraka, segeralah datang kepada Yesus.

Inilah solusi yang Tuhan berikan kepada Ishak. Ternyata kita baca dalam Firman Tuhan, Ishak itu disebut oleh Tuhan bahwa dia kaya, kian kaya dan sangat kaya. Sekalipun tadinya hidup dalam suasana kelaparan, tetapi dia dengar-dengaran dan taat kepada Tuhan.

Kejadian 26:12-13
26:12 Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN.
26:13 Dan orang itu menjadi kaya, bahkan kian lama kian kaya, sehingga ia menjadi sangat kaya.

Karena diberkati Tuhan maka dia menjadi kaya. Diberkati berarti dia menjadi tanah yang baik. Diberkati berarti angka 30 dia raih, dia tidak menolak angka 30. Kian lama kian kaya berarti angka 60 dia terima. Menjadi sangat kaya ini berarti angka 100 dia terima. Ini tanah yang baik, tanah yang dengar-dengaran kepada Tuhan. Kehidupan yang mengerti Firman Allah, berarti dengar-dengaran kepada Firman.

Angka 30 adalah angka Korban Kristus. Angka 60 adalah angka pengawalan nikah.
Kidung Agung 3:7
3:7 Lihat, itulah joli Salomo, dikelilingi oleh enam puluh pahlawan dari antara pahlawan-pahlawan Israel.
Tempat tidur dikawal, berarti nikahnya enak.

Abimelekh mengintip isteri dari Ishak yang cantik sekali, namanya Ribka. Karena tersebar di luar Ishak mengatakan Ribka itu saudara. Di sini Ishak meniru lagi cara Abraham melindungi nikah. Dalam Kejadian pasal 26, mata Abimelekh yang satu par itu melotot, dia melihat Ishak dan Ribka sedang bercumbu rayu.
Kejadian 26:8
26:8 Setelah beberapa lama ia ada di sana, pada suatu kali menjenguklah Abimelekh, raja orang Filistin itu dari jendela, maka dilihatnya Ishak sedang bercumbu-cumbuan dengan Ribka, isterinya.

Di mana-mana nikah kita diintip oleh Abimelekh, itulah iblis. Tetapi kalau kita taat dengar-dengaran terhadap Firman maka kita pasti dikawal oleh Tuhan. Saya mau tanya, adakah nikah saudara tidak pernah diintip oleh mata iblis/ Abimelekh? Pasti pernah diintip. Hal ini terjadi dalam suasana kelaparan. justru dalam suasana kelaparan, nikah mau diganggu oleh Abimelekh. Inilah yang harus kita jaga hari-hari terakhir ini.

Kalau  kita lihat dalam Wahyu pasal 6 kemudian kita referensikan dengan Amos pasal 8,  segala sesuatu yang kita miliki secara duniawi ini, ternyata tidak bisa memberikan kepuasan sejati. Yang bisa memberikan kepuasan sejati hanya Firman. Makanya luar biasa kalau kita punya Firman dan diberikan lagi kelimpahan, itu super luar biasa. Sudah tidak punya apa-apa, kemudian tidak punya lagi Firman, sudah susah seperti apa orang seperti itu. Sekalipun kita tidak punya apa-apa, lalu punya Firman, itu sudah luar biasa. Sebabnya dalam suasana lapar jangan kita cari solusi dengan akal pikiran kita. Coba tunduk pada Firman maka Firman akan menunjukkan jalan keluarnya.

Kejadian 26:9
26:9 Lalu Abimelekh memanggil Ishak dan berkata: "Sesungguhnya dia isterimu, masakan engkau berkata: Dia saudaraku?" Jawab Ishak kepadanya: "Karena pikirku: Jangan-jangan aku mati karena dia."

Ayo suami-suami, apakah saudara berani mati bagi isterimu? Kalau ada masalah dalam diri saudara, jangan ketaatanmu menjadi berkurang.
4.      Kejadian 41:27,55,56
41:27 Ketujuh ekor lembu yang kurus dan buruk, yang keluar kemudian, maksudnya tujuh tahun, demikian pula ketujuh bulir gandum yang hampa dan layu oleh angin timur itu; maksudnya akan ada tujuh tahun kelaparan.
41:55 Ketika seluruh negeri Mesir menderita kelaparan, dan rakyat berteriak meminta roti kepada Firaun, berkatalah Firaun kepada semua orang Mesir: "Pergilah kepada Yusuf, perbuatlah apa yang akan dikatakannya kepadamu."
41:56 Kelaparan itu merajalela di seluruh bumi. Maka Yusuf membuka segala lumbung dan menjual gandum kepada orang Mesir, sebab makin hebat kelaparan itu di tanah Mesir.

Ini solusi dari Tuhan dalam menghadapi kelaparan. Dan memang kelaparan ini akan terjadi. Tetapi belum seperti kelaparan dalam Amos pasal 8, ini akan terjadi di akhir zaman ini. Siapkan dirimu seperti Yusuf yaitu gereja yang memiliki roh Mempelai, anda pasti dicari. Kalau kita bagaikan sidang jemaat mempelai yang memiliki roh mempelai, benar-benar serius untuk menjadi mempelai, maka saudara akan dicari karena dalam dirimu ada lumbung yang penuh. Ada penyediaan makanan yang memenuhi kebutuhan seluruh Mesir. Ada makanan yang saudara sediakan yaitu kelimpahan Firman Allah.

Sebabnya jangan kita menjadi kehidupan Kristen yang sama seperti orang Mesir yang kelaparan. Jadilah seperti Yusuf yang memiliki gandum/ memiliki Firman di dalam kelimpahan. Saya optimis tentang hal ini. Saya percaya akan Firman Tuhan. Satu waktu kalau Tuhan sudah goncangkan dan beri roh lapar, maka mereka akan cari saudara dan mencari orang yang ada kelimpahan Firman Allah.

Sekarang ini sepertinya mereka belum terasa lapar. Masih bisa memenuhi kebutuhan hatinya dengan dunia, tetapi satu waktu mereka lapar dan akan mencari. Olehnya jadilah saudara Yusuf-Yusuf akhir zaman. Biarlah kita memiliki roh mempelai, ada Kabar Mempelai dalam kelimpahannya. Ada Firman Mempelai dan roh mempelai dalam kelimpahannya, saya mau pelihara itu sehingga satu saat orang akan mencari.

Waktu orang mengadu kepada Firaun, apa yang Firaun katakan?
Kejadian 41:55
41:55 Ketika seluruh negeri Mesir menderita kelaparan, dan rakyat berteriak meminta roti kepada Firaun, berkatalah Firaun kepada semua orang Mesir: "Pergilah kepada Yusuf, perbuatlah apa yang akan dikatakannya kepadamu."

Jangan terlalu cepat kita berkata “mana bukti?” waktunya Tuhan yang harus kita tunggu. Sekarang saatnya kita menyiapkan makan dengan limpah.

Kita sudah ada pada detik-detik terakhir orang Mesir berseru mencari roti. Sekalipun mereka salah alamat dengan pergi kepada Firaun, tetapi Firaun tunjuk supaya pergi kepada Yusuf. Jangan tunggu Tuhan lepaskan kuda hitam, sebab itu berarti sudah terlambat. Kelaparan-kelaparan yang terjadi sekarang ini, itu masih lumrah.
5.      II Raja-raja 8:1,5
8:1 Elisa telah berbicara kepada perempuan yang anaknya dihidupkannya kembali, katanya: "Berkemaslah dan pergilah bersama-sama dengan keluargamu, dan tinggallah di mana saja engkau dapat menetap sebagai pendatang, sebab TUHAN telah mendatangkan kelaparan, yang pasti menimpa negeri ini tujuh tahun lamanya."
8:5 Sedang ia menceritakan kepada raja tentang Elisa menghidupkan anak yang sudah mati itu, tampaklah perempuan yang anaknya dihidupkan itu datang mengadukan perihal rumahnya dan ladangnya kepada raja. Lalu berkatalah Gehazi: "Ya tuanku raja! Inilah perempuan itu dan inilah anaknya yang dihidupkan Elisa."

Wanita ini adalah perempuan Sunem yang menyambut Elisa setiap kali dia lewat. Mereka membuatkan kamar dan segala-galanya yang dibutuhkan oleh Elisa. Apa yang dibalas oleh Tuhan dalam pelayanannya? Karena keluarga ini suka menyambut hamba Tuhan maka yang Tuhan buat untuk membalas adalah ketika kelaparan melanda negeri, maka Elisa menginstruksikan supaya mereka keluar dari negeri itu dan pergi ke suatu tempat. Itu solusi dari sorga lewat Elisa. Elisa ini punya Firman dan Roh Allah. 

Kemudian 7 tahun kelaparan terjadi. Ketika dia pulang, ternyata ladangnya sudah disabot orang lain. Maka dia datang mengadu kepada raja. Sementara itu Gehazi sedang bercerita kepada raja seperti guru sekolah minggu bercerita kepada muridnya.

Guru-guru sekolah minggu kadang cuma cerita Daud dan Goliath, Yusuf atau Musa, tetapi tidak dihubungkan dengan Yesus sebagai kepala. Ajarlah anak-anak itu kenal Yesus satu-satunya Juruselamat. Ceritakan pada mereka supaya mereka kuat. Jangan hanya bercerita “Goliath dulu dibunuh oleh Daud pakai batu yang dilempar di kepalanya, lalu dia tumbang, luar biasa Daud” tetapi tidak ada maksud Allah disampaikan. Ceritakan pada anak-anak bahwa Yesus Juruselamat satu-satunya bagi dunia ini, tidak ada yang lain. Biarpun orang berkata begini dan begitu, namun hanya Yesus yang menciptakan dunia ini dan Dia satu-satunya Juruselamat umat manusia.

Akhirnya raja itu menyuruh memanggil orang itu, kembalikan hasil ladang perempuan itu selama 7 tahun. Luar biasa bagaimana Tuhan membalasa orang yang suka melayani dan menghamba kepada Tuhan. Karena tidak ada persungutan, tidak ada omelan, maka Tuhan jamin kehidupannya. Hasil yang 7 tahun yang tidak dia garap itu dikembalikan kepadanya. Itu cara Tuhan, jadi kita tidak akan kekurangan jika kita menghambakan diri kepada Tuhan.

Sebabnya bagaimana sekarang? Saudara mau mengambil keputusan atau saudara diam. Bukan Tuhan yang mengambil keputusan tetapi saudara harus mengambil keputusan memilih yang baik menurut kehendak Tuhan. Jangan kita salah pilih! Karena Firman sudah tersedia.
Lukas 12:57
12:57 Dan mengapakah engkau juga tidak memutuskan sendiri apa yang benar?
Adakah dalam dirimu roh mempelai bagaikan Yusuf, adakah seperti Elisa, adakah saudara seperti janda di Sunem itu yang suka melayani malaikat Tuhan?. Kita mau menyambut hamba-hamba Tuhan..

Janda Sunem ini tidak dirugikan. Dalam kelaparan dia dipelihara. Setelah kembali, 7 tahun ladang yang tidak dia garap hasilnya dikembalikan. Jika kita mau menghambakan diri kepada Tuhan, kelaparan boleh terjadi, tetapi anak Tuhan dipelihara Tuhan. Jadi sekalipun dunia ini resesi, gereja Tuhan mengadakan resepsi. Sekarang kita ini bukan pesta pora, tetapi pesta Firman di dalam kelimpahannya.

Firaun berkata kepada orang Mesir “pergi kamu kepada Yusur. Ikuti apa yang dia katakan”. Luar biasa kalau orang memiliki roh mempelai, dikarunia wibawa Ilahi dalam dirinya.

Siang ini masalah apa yang saudara alami, jangan tunggu kuda hitam di lepas. Suasana gelap saudara hadapi, yang malam saudara hadapi atau yang menerkam kita, jangan tinggalkan Yesus. Sebab solusi hanya ada padaNya.

Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
JADWAL IBADAH
Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan Suci → Pk. 17.00
Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu :         Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
            Ibadah Raya → Pk. 09.00
            Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
 



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar