20210707

Kebaktian Doa Malam, Rabu 7 Juli 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Secara fisik kita memang butuh istirahat, butuh tidur, tetapi kita juga butuh Roh Kudus. Sesuai Firman Tuhan, lewat sengsara daging tanpa dosa, lewat pemerasan daging, maka kita akan memiliki Roh Kudus yang meluap-luap. Itu adalah minyak persediaan untuk kita bisa menanti kedatangan Yesus kedua kali sebagai Mempelai Pria Sorga. Biar kita gunakan waktu kesempatan yang masih Tuhan berikan kepada kita untuk kita menyembah Tuhan pada malam hari ini.

 

Keluaran 25:8-9

25:8 Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka.

25:9 Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya."

 

Ini tentang bangunan Tabernakel yang disuruh oleh Tuhan kepada Musa untuk dibuat. Itu adalah miniatur sorga yang disuruh Tuhan kepada Musa untuk dibuat. Jadi bangunan Tabernakel itu bukan menurut pikiran atau rekayasa manusia, bukan juga dari bumi ini tetapi Wahyu dari Tuhan atau petunjuk dari Sorga. Ini dicatat dalam Perjanjian Lama dan lebih diperjelas di dalam Perjanjian Baru juga ada. Jadi kalau ada yang mengatakan Tabernakel itu Taurat, itu keliru, sebab dalam Perjanjian Baru juga ada. Bahkan kalau kita baca kitab Wahyu, Tabernakel itu ada di sorga.

Ibrani 8:5

8:5 Pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah: "Ingatlah," demikian firman-Nya, "bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."

 

Ditekankan bahwa pelayanan di Tabernakel itu adalah bayangan dari apa yang ada di Sorga. Secara jasmani Tabernakel sudah hancur, sekarang dalam bentuk pengajaran Tabernakel. Seperti tadi kita baca bahwa bangunan Tabernakel itu menurut Wahyu dari Tuhan, maka begitu juga dengan pengajaran Tabernakel, itu adalah wahyu atau ilham yang diturunkan oleh Tuhan kepada manusia. Bukan suatu pengetahuan dari dunia ini tetapi ilham dari Tuhan. Pengajaran Tabernakel yang kita anut adalah pengajaran yang diwahyukan oleh Tuhan kepada Pdt. F.G Van Gessel sesuai dengan apa yang dilihat oleh Musa di atas gunung Sinai.

Selama 40 hari 40 malam Musa berpuasa di atas gunung Sinai untuk bisa menerima dan mengerti petunjuk membangun Tabernakel yang adalah wujud kerajaan Sorga.

Keluaran 24:18

24:18 Masuklah Musa ke tengah-tengah awan itu dengan mendaki gunung itu. Lalu tinggallah ia di atas gunung itu empat puluh hari dan empat puluh malam lamanya.

 

Ulangan 9:9

9:9 Setelah aku mendaki gunung untuk menerima loh-loh batu, loh-loh perjanjian yang diikat TUHAN dengan kamu, maka aku tinggal empat puluh hari empat puluh malam lamanya di gunung itu; roti tidak kumakan dan air tidak kuminum.

 

Musa harus puasa 40 hari 40 malam untuk menerima 2 hal yaitu:

1.      Dua loh batu

2.      Petunjuk untuk membangun Tabernakel

 

Seringkali yang diajarkan di gereja Musa hanya menerima 2 loh batu, lupa tentang Tabernakel. Dua loh batu tanpa Tabernakel berarti tidak punya tempat, sebab 2 loh batu itu ditaruh di dalam Tabut Perjanjian, di dalam Tabernakel. Tabernakel tanpa 2 loh batu tidak lengkap. Jadi kedua hal ini saling melengkapi. Kita tidak bisa hanya mempelajari dua loh batu dan mengabaikan Tabernakel. Atau mempelajari Tabernakel dan mengabaikan dua loh batu.

 

Musa berpuasa 40 hari 40 malam di atas gunung Sinai. Angka 40 adalah angka perobekan daging atau penamatan daging. Jadi untuk kita bisa memahami tentang pelajaran Tabernakel ini maka kita harus mengalami proses perobekan daging. Kalau kita tidak merobek daging kita, sulit untuk memahami pengajaran Tabernakel. Bahkan kalau toh kita sudah ada dalam pengajaran Tabernakel, tetapi daging kita tidak pernah kita robek, suatu saat nanti dengan mudahnya kita lepaskan. Makanya kenapa banyak orang sudah dalam pengajaran Tabernakel, termasuk kami hamba Tuhan, kenapa bisa gampang melepaskan pengajaran ini? Karena tidak merobek daging. Jadi pengajaran ini hanya sebatas pengetahuan.

 

Musa di atas gunung tidak makan dan tidak minum. Berarti dia tidak dipengaruhi oleh kebutuhan daging. Dari sini kita melihat sesungguhnya pengajaran Tabernakel ini hanya bisa kita terima dan kita mengerti dengan iman, dengan penyerahan sepenuh kepada Tuhan, bukan dengan kemampuan daging.

 

Itulah hikmat Tuhan kepada guru kami di Lempinel, pengajaran Tabernakel ini diajarkan pada akhir-akhir kami Lempinel. Setelah 3 bulan pertama sudah lewat, kemudian baru 3 bulan kedua baru diajarkan di situ sampai 3 bulan yang terakhir. Karena kalau daging ini masih menonjol, sulit menerima pengajaran Tabernakel. Kadangkala kami di Lempinel dari setiap angkatan, 3 bulan pertama itulah proses pertobatan, di situ banyak yang gugur. Makanya belum diajarkan Tabernakel. Nanti 3 bulan kedua dilihat sudah ada perubahan, baru mulai masuk pengajaran Tabernakel sampai 3 bulan terakhir. Kadang setelah penamatan masih belum selesai pengajaran Tabernakel, masih diajar lagi 1 bulan sampai selesai.

 

Keluaran 25:8

25:8 Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka.

 

Tabernakel itu merupakan tempat untuk Tuhan mau berdiam. Ini sama dengan Tubuh Kristus. Jadi Yesus itu Kepala dan kita tubuhNya, tempat Kepala mau diletakan, tempat Tuhan mau berdiam. Sejak manusia jatuh dalam dosa, manusia terpisah dari Tuhan dan tidak punya kemampuan untuk kembali kepada Tuhan. Tetapi Tuhan itu selalu rindu untuk diam di tengah-tengah manusia. Makanya Tuhan suruh kepada Musa untuk membangun Tabernakel sehingga Tuhan bisa diam di tengah-tengah bangsa Israel. Tetapi Tabernakel yang jasmani ini hanya untuk satu bangsa. Lalu bagaimana dengan kita bangsa kafir, sebab Tuhan itu bukan hanya Tuhan untuk satu bangsa, Tuhan itu Tuhan seluruh bangsa, semua manusia. Sebab itu sekarang ini Tuhan menyuruh kepada hamba-hambaNya untuk membangun Tabernakel yang rohani, itulah Tubuh Kristus, sehingga Tuhan bisa diam di tengah-tengah manusia. Inilah kemurahan Tuhan bagi kita, semua mendapat kesempatan untuk didiami oleh Tuhan. Tuhan mau diam di tengah-tengah manusia, Dia kepala, Dia mau menyatu dengan tubuhNya. Dia adalah tutup, mau menyatu dengan Peti Perjanjian.

 

Kami sebagai hamba Tuhan harus berupaya untuk membawa sidang jemaat terbangun menjadi Tabernakel, menjadi Tubuh Kristus yang sempurna, sama dengan Mempelai Wanita Tuhan dan Tuhan diam di tengah-tengah kita. Wujudnya dalam Wahyu 21.

Wahyu 21:2-3

21:2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.

21:3 Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.

 

Jadi, pengajaran ini sementara mengarah kepada bangsa Israel asli. Sekarang masih diberikan kesempatan kepada kita bangsa kafir untuk menikmatinya, untuk terbangun menjadi Tubuh Kristus yang sempurna. Dalam Zakharia pasal 3 dikatakan Tuhan bersuit memanggil umat-umatNya, itu menubuatkan bahwa terjadi kegerakan di Israel. Secara jasmani Tuhan sedang menghimpunkan mereka kembali ke Israel. Secara rohani pengajaran ini mau kembali kepada mereka. Kalau mereka sudah menerima maka pintu kemurahan kepada kita bangsa kafir tertutup. Tetapi kita yang sudah ada di dalamnya, bersama-sama bangsa Israel yang asli akan dibangun dan disatukan menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna dan siap menyambut Yesus Kepala Mempelai Pria Sorga. Ini sudah tidak memakan waktu yang lama, sudah sangat singkat. Kegerakan yang besar ini segera akan terjadi, sudah sangat singkat. Kita tidak tahu kapan waktunya, apakah sekarang inikah atau nanti, yang pasti kegerakan ini pasti akan terjadi, biarlah kita siap sedia. Kita yang sudah ada dalam pengajaran jangan melepaskannya, jangan keluar. Sehingga ketika kegerakan besar terjadi, kita ada di dalamnya.

 

Kalau disimpulkan, pengajaran Tabernakel adalah pengajaran Alkitabiah yang menerangkan rencana keselamatan Allah bagi umatNya, yang sasarannya adalah Mempelai Wanita Tuhan atau Yerusalem yang Baru. Kalau rindu masuk Yerusalem Baru, terima pengajaran ini. Karena ini tertulis di dalam Alkitab berarti milik semua gereja, tinggal mau menerima atau tidak. Jadi jangan dihina. Padahal pengajaran Tabernakel itu kerajaan sorga, berarti menghina pengajaran Tabernakel itu = menghina sorga, dia tidak mau masuk di sana. Itu roh antikristus, antikristus menghujat Tabernakel, menghujat kemah Allah.

 

Tabernakel itu tidak bisa lepas dari dua loh batu. Dua loh batu itu berisi 10 hukum. 4 hukum kasih mengatur hubungan manusia dengan Tuhan dan 6 hukum kasih mengatur hubungan manusia dengan sesama. Bicara kasih ada hubungannya dengan nikah, dengan mempelai. Jadi, 2 loh batu menunjukan pengajaran mempelai yaitu pengajaran Alkitabiah yang menerangkan hubungan Allah dengan umatNya berdasarkan Tabernakel yang nanti memuncak pada hubungan nikah antara Yesus Mempelai Pria Sorga dengan gerejaNya yang sempurna Mempelai Wanita Tuhan. Makanya keduanya ini yaitu pengajaran Mempelai dan pengajaran Tabernakel disebut Kabar Mempelai dalam terang Tabernakel yang kita kenal dengan Firman pengajaran yang benar. Ini harus kita pahami, jangan hanya logo saja gereja Tabernakel, tetapi ketika ditanya apa itu pengajaran Tabernakel, tidak mengerti.

 

Pengajaran ini hanya bisa diterima dengan iman dan penyerahan sepenuh. Penyerahan sepenuh itu sampai suara daging tidak ada lagi, kehendak daging tidak ada lagi, yang ada hanya kehendak Tuhan. Kalau kita sudah bisa menyerah sepenuh, tidak lagi mengikuti kehendak daging kita, pengajaran ini bisa kita serap dengan baik dan kita pegang teguh, tidak akan pernah kita lepaskan.

 

Bagaimana caranya supaya ada penyerahan sepenuh? Caranya sebenarnya sederhana, tetapi untuk mempraktekannya berat. Masuk proses perobekan daging lewat doa penyembahan.

Markus 14:35-36

14:35 Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdoa supaya, sekiranya mungkin, saat itu lalu dari pada-Nya.

14:36 Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki."

 

Di sini ditunjukan Yesus saja lewat doa penyembahan Dia merobek kehendak dagingNya. Kehendak dagingnya Yesus “lalukan cawan ini dari padaKu” kehendak daging tidak mau salib, tetapi kehendak Tuhan yang Dia mau ikuti “biar kehendakMu yang jadi, bukan kehendakKu”. Doa puasa dan doa semalam itu untuk mempercepat perobekan daging supaya kita semakin mantap dengan pengajaran ini. Secara daging memang kita capek, tetapi demi kita semakin mantap dengan pengajaran ini kita berdoa semalaman. Saya semakin mantap, sidang jemaat juga semakin mantap dalam pengajaran ini, sehingga tidak ada lagi Yudas-Yudas di akhir zaman.

 

Doa penyembahan itu jangan dengan emosi daging. Contohnya seperti sekarang ini, kalau banyak orang semangat suaranya, tetapi waktu sendiri di rumah bagaimana?. Jangan karena emosi daging tetapi harus benar-benar didorong Firman dalam urapan Roh Kudus.

Yohanes 4:23-24

4:23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.

4:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

 

Kadang juga ketika semua lancar, semua normal, penyembahannya biasa-biasa. Nanti ada masalah berat, ada kegoncangan baru penyembahannya naik, suaranya keras dan sebagainya. Itu masih suara daging. Kita harus menyembah sampai betul-betul karena kita mengasihi Tuhan. Yakin Tuhan tahu apa yang menjadi pergumulan kita, bahasa air mata kita Dia mengerti. Roh Kudus yang menyampaikan kepada Tuhan keluhan-keluhan kita yang tidak terucapkan.

Roma 8:26-28

8:26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

8:27 Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.

8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

 

Tuhan tahu apa kebutuhan kita, Roh Kudus yang sampaikan. Maka Dia akan turut bekerja mendatangkan kebaikan. Ayo apa yang menjadi pergumulan kita, semalaman ini kita bergumul, mengeluh mengerang kepada Tuhan, menyembah Tuhan karena kita mengasihi Tuhan. Keluhan kita Roh Kudus yang sampaikan kepada Tuhan dan Dia pasti menolong kita, memberikan jawaban yang pasti, Dia akan mendatangkan kebaikan bagi kita sekalian.

 

Firman pengajaran dalam urapan Roh Kudus itu menyucikan kita. Jadi dasar penyembahan itu adalah kesucian, semakin suci semakin meningkat penyembahannya. Yang pertama harus disucikan adalah hati, hati ini gudangnya dosa. Kenapa hati yang disucikan? Karena perintah pembangunan Tabernakel adalah “hendaklah”.

Keluaran 25:8-9 (Terjemahana lama)

25:8 Maka hendaklah mereka itu memperbuatkan Daku sebuah baitulmukadis, supaya Aku duduk di antara mereka itu.

25:9 Setuju dengan segala yang akan Kutunjuk kepadamu, setuju dengan teladan kemah dan teladan segala perkakasnya hendaklah mereka itu memperbuatkan dia.

Hati yang disucikan adalah hati yang menuruti kehendak Tuhan, hati yang taat dengar-dengaran, maka pasti kita terbangun menjadi Tabernakel yang rohani. Kalau hati sudah suci, seluruh hidup pasti suci, sampai kita bisa suci seperti Yesus suci. Sampai mulut suci dan hanya menyeruh haleluya. Malam ini kita berseru haleluaya, menyembah Yesus Raja segala raja, Dia Imam Besar, Gembala Agung yang baik.

 

Wahyu 19:6-8

19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]

 

Kalau kita bisa menyembah dengan menyeru haleluya maka hasilnya:

1.      Yesus Imam Besar turut merasakan segala penderitaan, kelemahan, beban kita dan Dia berikan kelegaan, damai sejahtera dan perhentian kepada kita. Bahkan memberikan pertolongan tepat pada waktunya.

Ibrani 4:14-16

4:14 Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.

4:15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.

4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.

 

Dia Imam Besar Agung, kita sembah Dia dengan kasih, Dia turut merasakan beban kita. Beban nikah, beban buah nikah, pergumulan ekonomi, pergumulan kesehatan, pergumulan masa depan, perjodohan dan lain sebagainya. Malam ini Yesus Imam Besar ada di tengah-tengah kita, Dia turut merasakan dan Dia menanggung semua, memberikan kelegaan, damai sejahtera dan perhentian kepada kita. Dan yakinlah Dia akan menolong tepat pada waktunya.

 

2.      Yesus Raja dengan kuasa penciptaanNya mampu menciptakan jalan baru bagi kita, jalan keluar dari setiap pergumulan kita. Menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada, menciptakan dari yang mustahil menjadi tidak mustahil. Jalan di tengah laut saja Dia bisa buat. Bangsa Israel menyeberang laut Teberau tidak pakai kapal tetapi berjalan di daratan kering di tengah-tengah laut. Jadi kita tidak rugi menyembah Tuhan dalam doa semalaman.

Yesaya 43:15-16

43:15 Akulah TUHAN, Yang Mahakudus, Allahmu, Rajamu, yang menciptakan Israel."

43:16 Beginilah firman TUHAN, yang telah membuat jalan melalui laut dan melalui air yang hebat,

 

Mungkin menghadapi masalah yang susah, tidak bisa, tidak mungkin, mustahil, tinggal menyembah Yesus Raja. Seringkali kita salah, menyembah karena ada tujuan daging. Kita menyembah Tuhan karena kita mengasihi Tuhan, nanti Dia yang tahu apa yang menjadi pergumulan kita dan memberikan jawaban yang pasti bagi kita yang mengasihi Dia.

 

3.      Yesus Mempelai Pria Sorga menyucikan, mengubahkan dan menyempurnakan kita seperti Dia sempurna dan kita menjadi Mempelai WanitaNya.

Efesus 5:25-27

5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya

5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,

5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

 

Tuhan Yesus mampu menolong kita, yang penting kita menyembah Tuhan karena kita mengasihi Tuhan, bukan karena sesuatu tetapi karena mengasihiNya. Maka ada Imam Besar merasakan beban kita, menanggung semuanya, memberikan kelegaan, menolong tepat pada waktuNya. Dia Raja dengan kuasa penciptaan menghapus kemustahilan. Dia Mempelai Pria Sorga menyucikan, mengubahkan sampai menyempurnakan kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

Tuhan Memberkati.

 

 

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar