20210711

Kebaktian Umum, Minggu 11 Juli 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Selamat kita memandang Tuhan di dalam FirmanNya dengan suatu keyakinan bahwa kuasa Firman Tuhan mampu menyucikan, mengubahkan dan membuka pintu-pintu yang tertutup bagi kita di dunia ini, sampai pintu sorga dibukakan bagi kita sekalian.

 

Wahyu 12:7-9

12:7 Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu  dibantu oleh malaikat-malaikatnya,

12:8 tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga.

12:9 Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.

 

Setan itu tidak pernah mengaku kalah. Kita lihat waktu Yesus dicobai, dia sudah kalah, dia lari tetapi dikatakan dia masih mencari kesempatan yang baik untuk datang lagi. Jadi setan itu tidak pernah mengaku kalah sekalipun sebenarnya dia sudah kalah. Seperti yang kita lihat di sini, dia masih berupaya untuk menggagalkan rencana Tuhan. Pada ayat 1 sampai 6 dia sudah berupaya lewat menyeret sepertiga bintang dan berupaya menelan anak laki-laki. Di sini dia masih berupaya lagi mau menggagalkan rencana Tuhan yaitu dengan mengadakan peperangan atau pemberontakan di sorga. Sorga itu adalah tempat paling damai sejahtera, suatu tempat penyembahan dan pemujaan kepada Allah. Di sini setan mau merusak damai sejahtera di sorga, maksudnya supaya tidak ada lagi tempat baik di bumi maupun di sorga yang damai sejahtera sehingga semua menuju kebinasaan. Ini yang harus kita waspadai, cara kerja setan ini begitu gencar dan giat di hari-hari terakhir ini. Dia mau masukan roh pemberontakan dan roh peperangan di dalam gereja Tuhan, dimulai dari dalam nikah sehingga nikah itu tercerai berai dan tidak bisa mencapai kegenapan rencana Allah yaitu masuk nikah yang rohani, nikah yang sempurna menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

Sebab itu kita harus hati-hati, jangan lengah, jangan kita merasa aman damai. Ketika kita berkata aman dan damai, tiba-tiba hari Tuhan datang.

I Tesalonika 5:1-3

5:1 Tetapi tentang zaman dan masa, saudara-saudara, tidak perlu dituliskan kepadamu,

5:2 karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam.

5:3 Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman -- maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin -- mereka pasti tidak akan luput.

Hati-hati, begitu kita rasa aman damai, saat itu roh peperangan bisa masuk. Sikap yang akan muncul ketika kita lengah, merasa semua aman dan damai adalah bisa masuk dan hidup dalam kegelapan, terjerumus dalam kegelapan malam.

I Tesalonika 5:4-7

5:4 Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri,

5:5 karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan.

5:6 Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar.

5:7 Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam.

 

Praktek ditelan kegelapan malam:

1.      Tidur rohani

Jangan tidur rohani kita, bangun dan berjaga-jaga. Memang waktu malam itu adalah waktu untuk tidur. Dan dunia akhir zaman ini digambarkan seperti tengah malam, penyakit gereja adalah tidur rohani. Dari 10 gadis yang menanti kedatangan mempelai siapa yang tidur? Semua tidur! Baik bodoh, baik bijak semua tidur, ini penyakit akhir zaman karena merasa aman. Sekarang kita digoncang saat pandemi ini. Tetapi ada juga orang di saat kegoncangan tetap tidur rohani.

 

Pengertian tidur rohani.

Efesus 5:14-17

5:14 Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu."

5:15 Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,

5:16 dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.

5:17 Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.

 

Jadi, tidur rohani itu tidak mengerti kehendak Tuhan di dalam Firman atau tidak mau mengerti kehendak Tuhan. Dia pikir sudah aman, mau apa lagi, semua diberkati. Sekarang kita lihat tanda-tandanya apakah kita tidur atau terjaga.

 

Tanda tidur rohani:

a)      Menjadi orang bebal atau bidat. Artinya tidak bisa dinasihati, tidak bisa ditegur oleh Firman. Ketika Firman keras langsung ngambek, tidak mau lagi datang ibadah dan sebagainya. Biar dinasihati “kamu jangan begini dan begitu” mana bisa dia dengar kalau sudah tidur, apalagi kalau sudah tidur nyenyak.

Titus 3:10

3:10 Seorang bidat yang sudah satu dua kali kaunasihati, hendaklah engkau jauhi.

 

Dijauhi berarti keluar dari Tubuh Kristus. Orang seperti ini nanti tidak masuk di dalam Tubuh Kristus. Kenapa bebal, tidak mau dinasihati dan ditegur? Karena mempertahankan dosa, ada yang dia sembunyikan. Makanya ketika dinasihat tidak masuk, ketika ditegur dia bereaksi balik melawan.

 

b)      Menjadi orang bodoh

Bodoh di sini bukan secara jasmani, bukan karena tidak sekolah. Pengertian menjadi orang bodoh:

Matius 7:26-27

7:26 Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.

7:27 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."

 

Orang bodoh itu sudah mendengar Firman tetapi tidak mau mempraktekan Firman. Akibatnya menjadi kehidupan yang tidak tahan uji. Ada 3 macam ujian di sini:

1)      Hujan dari atas, menunjukan setan dengan roh jahat, roh najis dan roh durhaka mau menghancurkan nikah, membuat anak Tuhan jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa sehingga nikah jadi rusak, nikahnya hancur. Ini ujian nikah. Orang yang tidak praktek Firman, ketika diperhadapkan ujian nikah dia gampang kecewa, gampang putus asa, tinggalkan Tuhan Yesus.

 

2)      Banjir dari bawah, menunjukan antikristus dengan kekuatan uang. Ini menunjukan ujian dalam bidang ekonomi. Kalau Firman hanya didengar dan tidak praktek, dia gampang kecewa, gampang putus asa ketika merasa ikut Tuhan sengsara dan susah, coba mereka yang tidak tahu ibadah, bahkan tidak tahu Yesus, kelihatan diberkati. Itu ujian antikristus dengan kekuatan uang.

 

3)      Angin, menunjukan nabi palsu dengan ajaran palsunya yang membimbangkan, menyesatkan. Ini namanya ujian soal ibadah, soal yang rohani. Jadi bingung “mana pengajaran yang benar”. Orang bodoh itu pasti mengklaim dia pintar dan orang lain bodoh. Dia sudah menyimpang dari kebenaran tetapi menuduh orang yang di dalam kebenaran itu bodoh, mereka itu yang sesat.

Pengkhotbah 10:2-3

10:2 Hati orang berhikmat menuju ke kanan, tetapi hati orang bodoh ke kiri.

10:3 Juga kalau ia berjalan di lorong orang bodoh itu tumpul pikirannya, dan ia berkata kepada setiap orang: "Orang itu bodoh!"

 

Akibatnya rohani roboh dan rusak parah, sulit untuk dibangun kembali, jatuh dan hancur.

           

2.      Mabuk

Efesus 5:18

5:18 Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,

Artinya tanpa urapan Roh Kudus sehingga hidup dalam hawa nafsu daging. Orang mabuk pasti kena penyakit merasa, merasa dipakai, merasa diberkati, merasa kuat. Coba lihat orang mabuk, sudah sempoyongan tetapi tantang orang sekampung, padahal tinggal didorong sudah jatuh. Tidur di got rasa tidur di spring bed. Contohnya sidang jemaat Laodekia merasa kuat, mereka tidak ada kekurangan apa-apa, tidak ada dosanya “aku kaya, aku memperkaya diri, aku tidak kekurangan apa-apa”. Padahal Tuhan bilang engkau malang, melarat, buta, telanjang. Laodekia adalah jemaat yang ketujuh, ini menubuatkan keadaan gereja di akhir zaman, banyak yang mabuk rohaninya dan kena penyakit merasa.

Wahyu 3:15-17

3:15 Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!

3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

3:17 Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,

 

Semiskin-miskinnya orang, tidak ada juga yang sampai telanjang. Ini berarti betul-betul rohaninya sangat miris, hancur, buruk. Inilah penyakit merasa.

 

Tanda-tanda rohani mabuk:

a)      Merasa tidak ada dosa, sehingga cenderung menghakimi orang lain. Pokoknya orang lain yang salah, dalam rumah tangga dia tidak pernah salah, isteri yang salah terus. Atau isteri merasa tidak ada dosa, suami yang salah. Merasa tidak ada dosa sehingga cenderung menghakimi orang lain, padahal hak untuk menghakimi itu haknya Tuhan, bukan hak kita. Jangan dirampas hak Tuhan. Ke mana-mana dia gosip, fitnah, salah-salahkan orang, dirinya dia rasa tidak ada dosa.

 

b)      Hanya menggembar-gemborkan atau menonjolkan dan mengandalkan perkara yang jasmani, tidak mengandalkan Tuhan. Dalam ibadahpun yang ditonjolkan hanya yang jasmani, yang rohani tidak ada lagi. Yang ditonjolkan pujiannya, musiknya, gedung gerejanya, tidak lagi mengandalkan Tuhan, tidak lagi mengedepankan Firman.

 

c)      Merasa mampu sehingga tidak membutuhkan Tuhan. Tidak mau beribadah, tidak usah sembayang, tidak usah kembalikan milik Tuhan karena dia merasa itu hasil kekuatannya sendiri sehingga mendapatkan semuanya.

 

d)      Suam-suam rohani, tidak dingin tidak panas. Tidak dingin sama dengan tidak ada kesejukan, tidak ada kedamaian, tetap pertahankan dosa, tidak mati terhadap dosa, tidak bertobat. Melayani tetapi tidak bertobat, tetap minum minuman keras, merokok, narkoba, banyak yang seperti itu. Tidak panas itu tidak setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan, tidak hidup benar tetapi melayani.

Jangan sampai kita seperti ini, merasa aman semua, Tuhan belum datang, sehingga lengah, tidur rohaninya, mabuk rohani. Kalau seperti itu nanti ketika Tuhan Yesus datang dia ketinggalan. Akibatnya dimuntahkan oleh Tuhan, artinya terbuang dari pembangunan Tubuh Kristus dan hidupnya ditandai dengan ketidakpuasan karena dia tidak memuaskan Tuhan. Bahaya kalau dalam nikah tidak puas sehingga mencari kepuasan pada isteri orang atau suami orang. Anak-anak mencari kepuasan dengan berbuat dosa. Kalau pulang di rumah selalu tengkar dengan orang tua akhirnya cari kepuasan di luar lewat balapan liar, narkoba dan lain sebagainya. Orang tua sudah belikan motor bagus-bagus malah dipreteli kayak tengkorak. Itu karena tidak puas, ini rohani yang mabuk, rohani yang tidur. Nanti nasib hidupnya seperti Lot. Waktu Lot tidur karena mabuk apa yang terjadi? Jatuh dengan kedua anak gadisnya.

Kejadian 19:32-33

19:32 Marilah kita beri ayah kita minum anggur, lalu kita tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita."

19:33 Pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu masuklah yang lebih tua untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun.

 

Ini orang mabuk, orang tidur, dia tidak tahu apa-apa, tidur dengan anaknya dia anggap itu bukan dosa. Isteri orang dia anggap bukan dosa, suami orang dianggap bukan dosa, tidak tahu apa-apa.

 

Kejadian 19:34,37-38

19:34 Keesokan harinya berkatalah kakaknya kepada adiknya: "Tadi malam aku telah tidur dengan ayah; baiklah malam ini juga kita beri dia minum anggur; masuklah engkau untuk tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita."

19:37 Yang lebih tua melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Moab; dialah bapa orang Moab yang sekarang.

19:38 Yang lebih muda pun melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Ben-Ami; dialah bapa bani Amon yang sekarang.

 

Kalau sudah tidur, sudah mabuk, nanti menjadi seperti Lot, jatuh dalam dosa kenajisan. Karena peristiwa ini menghasilkan bani Amon dan bani Moab, orang-orang yang tidak boleh masuk jemaah Israel, sampai keturunan kesepuluh bahkan sampai selama-lamanya. Berarti betul-betul dia terbuang dari Tubuh Kristus, tidak bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Makanya jangan lengah kita semua, jangan tidur, jangan mabuk rohani kita.

Ulangan 23:3

23:3 Seorang Amon atau seorang Moab janganlah masuk jemaah TUHAN, bahkan keturunannya yang kesepuluh pun tidak boleh masuk jemaah TUHAN sampai selama-lamanya,

 

Tidak bisa masuk jemaah Tuhan, ngeri sekali binasa dengan dunia ini. Sementara kerinduan kita untuk jadi Mempelai Wanita Tuhan, tetapi itu hanya suatu impian yang tidak menjadi kenyataan kalau tidur dan mabuk.

3.      Lumpuh

Ingat waktu Mesir dihukum tulah kegelapan, dikatakan orang tidak bisa bangun dari tempatnya, berarti itu lumpuh.

Keluaran 10:21-23

10:21 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu ke langit, supaya datang gelap meliputi tanah Mesir, sehingga orang dapat meraba gelap itu."

10:22 Lalu Musa mengulurkan tangannya ke langit dan datanglah gelap gulita di seluruh tanah Mesir selama tiga hari.

10:23 Tidak ada orang yang dapat melihat temannya, juga tidak ada orang yang dapat bangun dari tempatnya selama tiga hari; tetapi pada semua orang Israel ada terang di tempat kediamannya.

 

Gelap berarti tidak ada matahari. Matahari itu menunjukan kasih Allah, dia bersinar pada orang jahat dan pada orang baik.

Mazmur 84:12

84:12 Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.

 

Tidak ada matahari sama dengan tanpa kasih Allah. Tadi dikatakan gelap itu meliputi Mesir selama 3 hari. 3 hari itu menunjuk pengorbanan Kristus yang adalah wujud kasih Allah.

I Yohanes 4:8-10

4:8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.

4:9 Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.

4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

 

Jadi lumpuh artinya tidak memiliki kasih Allah, sama dengan tidak menghargai korban Kristus. Contohnya orang lumpuh di tepi kolam Betesda.

Yohanes 5:5-6

5:5 Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit.

5:6 Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?"

 

Ini adalah pernyataan kasih Tuhan kepada orang yang lumpuh. Jadi ini membuktikan bahwa orang lumpuh itu tanpa kasih, dia tidak ada kasih Tuhan, tidak ada yang bisa menyembuhkan dia.

 

Tanda-tanda lumpuh rohani yang jangan ada dalam diri kita. Kalau ada, siang ini ada Firman untuk kita dipulihkan Tuhan, keluar dari kekurangan kita, jangan bertahan pada kelumpuhan rohani.

a)      Yohanes 5:7

5:7 Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku."

 

Tidak ada yang menuntun dia ke kolam, sama dengan tanpa pemimpin, tanpa gembala. Dengan kata lain orang lumpuh itu tidak tergembala. Penuntun, pemimpin, penganjur dalam gereja bagi jemaat adalah gembala. Tidak ada penuntun berarti tidak tergembala, liar, tidak berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan, non aktif dalam ibadah pelayanan, itu sudah lumpuh. Mulau kurangi ketekunan dalam 3 macam ibadah itu sudah lumpuh. Sekarang secara online, tidak bisa datang di gereja, ibadah dari rumah, yah jangan kita lumpuh. Nanti kalau sudah Firman baru aktifkan, kalau pujian tidak usah, apalagi penyembahan tidak usah, setelah Firman dimatikan. Atau tetap seperti ada orang menonton, dikasih like, dikasih jempol, atau kalau perlu kasih buah hati. Atau kasih kalimat keluarga ini hadir, padahal tidak! Jangan begitu yah! Saya tidak bisa lihat, saya tidak bisa pantau, kenyataannya saya tidak tahu. Tuhan yang tahu. Ayo kita bangkit dan berjalanlah.

 

38 tahun dia lumpuh, sebentar lagi 40. Sudah mau masuk yobel terakhir ini orang tetap lumpuh. Cukup lama lumpuhnya. Kita bukan cuma sudah mau masuk tetapi sudah berada di yobel ke-40, Tuhan sudah mau datang. Bagaimana kalau kita lumpuh terus. 40 yobel berarti 2.000 tahun, ini sudah 2021, kita sudah dapat bonus 21 tahun. Jangan kita lumpuh.

 

b)      Tidak ada yang menurunkan, berarti hanya mengharapkan orang lain atau apapun yang ada di dunia ini. Tidak berharap Tuhan sehingga mudah putus asa dan kecewa. Sekalipun ada yang bisa kita harapkan dan andalkan tetapi jangan andalkan dan harapkan itu, andalkan Tuhan, berharaplah hanya kepada Yesus. Manusia sering mengecewakan tetapi Tuhan tidak pernah mengecewakan. Kalau kita berharap manusia, nanti kecewa ketika satu saat dia tidak bisa menolong “mohon maaf yang kali ini saya tidak bisa menolong” kita malah berkata “tidak punya kasih kau!”. Berharaplah hanya kepada Tuhan.

 

c)      Yohanes 5:8

5:8 Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah."

 

Orang lumpuh ada di tempat tidur, artinya nikahnya tidak beres, ada ketidakberesan di dalam nikah dan buah nikah.

Kisah Para Rasul 9:34

9:34 Kata Petrus kepadanya: "Eneas, Yesus Kristus menyembuhkan engkau; bangunlah dan bereskanlah tempat tidurmu!" Seketika itu juga bangunlah orang itu.

 

Nikah tidak beres ini penderitaan paling berat di dunia ini. Biar ada segala sesuatu kalau nikah buah nikah tidak beres, sengsara betul. Biar tinggal di gubuk-gubuk tetapi nikah buah nikah menyatu, itu kebahagiaan besar.

 

Jadi jika gereja Tuhan tidur, mabuk dan lumpuh rohaninya, maka akibatnya:

1.      I Tesalonika 5:2-3

5:2 karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam.

5:3 Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman -- maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin -- mereka pasti tidak akan luput.

 

Kegoncangan akan datang secara tiba-tiba dan membawa pada kehancuran. Tadi dikatakan mereka pasti tidak akan luput berarti dibawa pada kebinasaan.

 

2.      Hari Tuhan datang seperti pencuri dan dia ketinggalan. Apakah ada pencuri mau datang mencuri dia wa dulu kita? Sebentar malam saya mau curi motormu. Tidak ada! Hari Tuhan datang dengan tiba-tiba dan mereka ketinggalan, masuk aniaya antikristus.

 

Sebab itu jangan tidur, jangan mabuk, jangan lumpuh rohani, ayo bangkit, harus berjaga-jaga dan sadar. Apalagi katanya vaksin ketiga dari merk perusahaan yang memproduksi chip. Arahnya sudah ke sana, mau lengah lagi, mau santai-santai? Ketinggalan kalau Tuhan Yesus datang. Proses vaksinasi arahnya ke sana, kalau tidak vaksin tidak bisa urus sim, tidak bisa berpergian, tidak bisa begini, tidak bisa begitu. Nanti kalau chip sudah dipasang, maka tidak bisa membeli, tidak bisa menjual, keluar dari rumahmu, kebunmu itu miliknya antikristus. Sebabnya itu jangan lengah, jangan santai, berjaga-jaga dan sadar, bangun dan bangkit.

Efesus 5:13-14

5:13 Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah terang.

5:14 Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu."

 

Ayo bangun, bangkit, masuk dalam kebangunan rohani. Kalau melihat keadaan dunia ini tidak lama lagi Tuhan sudah mau datang, sudah singkat kedatangan Tuhan, sudah di ambang pintu. Kalau orang bertamu  mau datang ke rumahmu, lalu ditelpon “sudah di mana” dijawab “sudah di Tendea” kita sudah siap-siap. Ditelpon lagi “sudah di mana?” dijawab “sudah masuk Tentena”. Lalu ditanya lagi “sudah di mana?” dijawab “sudah di depan rumahmu!”. Kedatangan Tuhan sudah di ambang pintu, tidak makan waktu lama lagi, sudah sangat singkat. Berbahagialah mereka yang mendahului kita yang meninggal di dalam Tuhan, sudah tidak mengalami keadaan dunia akhir zaman yang serba goncang ini. Kita ini yang harus berjuang sekarang, ini tahun kemenangan. Siapa tahu tahun ini tahun terakhir, kita sudah mau menang masuk penyingkiran.

 

Ayo bangun, bangkit, masuk kebangunan rohani. Prakteknya kita sudah ada pada kebangunan rohani:

1.      Efesus 5:17

5:17 Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.

 

Mengupayakan untuk mengerti kehendak Tuhan di dalam Firman lewat bertekun dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Di situ kesempatan kita bisa menikmati Firman dalam porsi yang besar untuk kita mengerti. Bawa hidup kita di situ, tekuni, itu bukti kita bangun, kita bangkit, bukan santai. Jangan berpikir nantilah ibadah raya atau ibadah doa yang diikuti, ibadah PA tidak usah. Atau dipilih-pilih minggu ini ibadah raya, minggu depan ibadah doa, berikutnya lagi ibadah PA, kan gembala tidak tahu, cukup kasih jempol saja di facebook, satu keluarga sudah kompak satu suara. Jangan begitu yah!

 

2.      Efesus 5:18

5:18 Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,

 

Bukan cuma diurapi tetapi sampai penuh dengan Roh Kudus. Jadi prakteknya bergumul supaya mengalami kepenuhan Roh Kudus, sampai Roh Kudus meluap-luap di dalam kita. Jangan berpuas diri sampai diurapi Roh Kudus, tingkatkan sampai dipenuhkan. Yang sudah dipenuhkan jaga jangan sampai hilang Roh Kudus, tingkatkan sampai meluap-luap. Kesempatan untuk mendapatkan kepenuhan Roh Kudus bahkan Roh Kudus meluap-luap di dalam kita lewat ketekunan dalam ibadah Raya. Di situ persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-karuniaNya. Tekuni ibadah raya hari minggu, minta kepada Tuhan.

 

Roh Kudus itu adalah kelahiran baru. Proses melahirkan itu jangan dipaksakan, tunggu waktunya Tuhan. Tidak usah paksa Tuhan. “Pokoknya Tuhan, kalau minggu ini saya tidak dipenuhkan Roh Kudus, saya berhenti ikut Tuhan” eh jangan dipaksa. Orang hamil kalau belum melahirkan bisa melahirkan kalau dipaksakan. Coba kandungannya baru satu dua bulan kemudian dipaksa keluar, keluar lahir, tetapi hanya gumpalan darah. Begitu juga kepenuhan Roh Kudus, dipaksakan, kelihatan berbahasa roh, tetapi hanya gumpalan darah, tidak akan bisa bertahan, tidak ada kekuatan dia. Sebab itu tunggu waktunya Tuhan. Setelah dipenuhi Roh Kudus, dijaga.

 

3.      Efesus 5:19-20

5:19 dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati.

5:20 Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita

 

Artinya tekun dalam penyembahan dan dibuktikan dalam praktek hidup sehari-hari. Apa itu? Suara daging mulai diperkecil untuk kita bisa taat pada Firman. Bukan sekedar mengucapkan haleluya satu jam, dua jam atau sampai teriak-teriak. Punya hikmat juga yah, apalagi kalau rumahnya cuma jarak papan dengan tetangga lalu mau teriak-teriak, bisa-bisa nanti dilempar. Secara wajar kita menyembah Tuhan, bukan nanti harus teriak-teriak. Yang terutama dalam hidup sehari-hari, kita hidup dalam ketaatan. Dalam Tabernakel ini terkena mezbah dupa emas, tekun dalam ibadah doa penyembahan.

 

Jadi, praktek mengalami kebangunan rohani adalah tekun di dalam 3 macam ibadah, sama dengan tergembala dengan benar dan dengan baik. Kelimpahan dalam penggembalaan akan meluap dalam ibadah persekutuan Tubuh Kristus. Saya gembala kalau sudah melimpah baru meluap, dipercaya melayani di tempat-tempat yang lain. Jangan dalam penggembalaan kering lalu mau melayani di tempat-tempat yang lain. Sebagai gembala tugas saya memberi makan sidang jemaat. Baru kelimpahannya meluap dalam persekutuan Tubuh Kristus. Kalau kita belum mantap dalam penggembalaan lalu mau bikin KKR, natal persekutuan, paskah persektuan, akhirnya nanti panitianya ribut terus. Sekarang dana kita sudah terkumpul cukup besar, tetapi belum bisa mengadakan ibadah. Saya membayangkan begitu pandemi ini berakhir ataupun belum berakhir tetapi sudah ada kelonggaran buat persekutuan, bagaikan air yang disumbat dan dibuka mengalir keluar. Ayo aktif semua, torang charter pesawat.

 

Bisa dilihat orang ini betulkah bertekun dalam penggembalaan atau cuma sekedar datang, cuma sekedar tulis daftar hadir. Kita lihat tanda orang bertekun dalam penggembalaan:

Efesus 5:21

5:21 dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus.

 

1.      Rendah hati yaitu kemampuan menganggap orang lain lebih utama dari kita sehingga kita tidak egois dan kita bisa mengaku dosa. Dari pada tunggu dia datang mengaku dosa, lebih baik saya duluan. Kalau ada berselisih dengan sesama, bukannya malah menunggu, nanti dia datang sama saya baru saya mau berdamai. Kita duluan yang datang “saya salah, ampuni saya” itu orang rendah hati.

Filipi 2:3

2:3 dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;

 

Tidak akan berat untuk mengaku jika kita merasa orang lain lebih utama dari kita, kita yang paling rendah jadi kita datang mengaku dan minta ampun “saya salah”. Dalam rumah tangga, suami biarpun dia kepala, suami rendah hati bisa datang minta ampun sama isteri “saya salah ampuni saya”. Bukan tunggu “pokoknya isteri yang datang minta ampun sama saya, bukan saya! Ayo belajar rendah hati, inilah orang yang tergembala.

 

Yehezkiel 20:37

20:37 Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.

 

Domba-domba lewat di bawah tongkat gembala, jadi bukan melompat. Lewat di bawah tongkat itu rendah hati. Banyak domba sekarang suka lompat, diulurkan tongkat malah melompat, bukan lewat di bawah tongkat.

 

2.      Takut akan Tuhan

Ini sama dengan hidup di dalam urapan Roh Kudus.

Yesaya 11:1-3

11:1 Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.

11:2 Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN;

11:3 ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.

 

Ada 7 Roh Allah, penekanannya adalah takut akan Tuhan. Ini hidup dalam urapan Roh Kudus, takut akan Tuhan. Takut akan Tuhan itu sama dengan taat dengar-dengaran pada Firman Tuhan apapun resikonya. Yesus taat sampai mati di kayu salib.  Tunas yang akan keluar dari tunggul Isai ini pribadi Yesus. Isai itu ayahnya Daud, Yesus anak Daud. Teladan yang sempurna bagi kita untuk rendah hati, untuk takut akan Tuhan, untuk taat dengar-dengaran adalah pribadi Yesus. Dia rendah hati, Dia taat dengar-dengaran pada Tuhan sampai daging tidak bersuara lagi, sampai mati di kayu salib.

 

Di dalam Yesaya ini Yesus digambarkan seperti tunggul tetapi bertunas. Tunggul ini sisa batang padi yang sudah dipanen. Tunggul tidak mungkin lagi bertunas, namanya tunggul mustahil untuk bertunas, tetapi dikatakan di sini tunggul itu bertunas. Jadi bagi kita yang mengalami kebangunan rohani, yang rendah hati dan taat, pasti mengalami kuasa kebangkitan Yesus. Jadi jangan takut kaum muda, mungkin keadaan kita sudah seperti tunggul, bapak, ibu, orang tua, kita semua hanya seperti tunggul artinya sesuatu yang sudah mati, sudah tidak bisa diharapkan, di mata manusia hina, kecil, tidak mungkin hidup, tidak bisa sekolah dan lain sebagainya, tetapi kalau kita mau masuk kebangunan rohani, mau tergembala sungguh-sungguh sampai memiliki karakter rendah hati dan taat, pasti bertunas oleh kuasa kebangkitan Yesus. Bagi orang dunia “mana mungkin, tidak bisa!”. Tetapi kalau kita mau rendah hati dan taat nanti kita rasakan sampai kita sendiri terheran-heran “koq bisa?” kuasa kebangkitan Yesus mampu menghasilkan tunas dari tunggul.

 

Tunas artinya:

1.      Kalau kita menanam sesuatu lalu bertunas berarti ada harapan bertumbuh dan berbuah. Jadi tunas adalah kehidupan yang penuh harapan, baik secara jasmani, terutama, secara rohani.

Ø  Secara jasmani ada pemeliharaan Tuhan. Di tengah-tengah keterbatasan kita, di tengah-tengah kekurangan kita dan di tengah-tengah kegoncangan dunia akhir zaman kita dipelihara Tuhan secara ajaib. Ada masa depan yang indah. Sekarang kasihan anak sekolah, sedangkan sekolah tatap muka langsung tidak tahu membaca apalagi sekolah online. Gurunya masa bodoh, orang tuanya masa bodoh, yah anaknya bodoh. Sekarang semua serba susah, tetapi yakinlah kita tunas, ada pemeliharaan Tuhan secara ajaib. Ada masa depan yang indah Tuhan sediakan bagi kita. Kalau Tuhan yang tumbuhkan tunas, yakinlah suatu saat pasti berbunga indah, suatu saat pasti berbuah, dipelihara oleh Tuhan, kenyang, pasti berbuah.

 

Ø  Secara rohani bisa hidup benar dan hidup suci di tengah-tengah dunia yang semakin cemar oleh dosa. Suatu saat pasti sempurna menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Kaum muda, di dunia teman-temanmu semua sudah narkoba, merokok dan sebagainya tetapi kita tetap berupaya hidup benar, suci. Orang tergembala itu bunga bakung di tengah-tengah duri, tetapi putih, biar dihimpit duri-duri dia tetap indah, tidak mau tercemar.

Kidung Agung 2:1-2

2:1 Bunga mawar dari Saron aku, bunga bakung di lembah-lembah.

2:2 -- Seperti bunga bakung di antara duri-duri, demikianlah manisku di antara gadis-gadis.

 

Duri-duri ini adalah gadis-gadis, ini menunjuk gereja daging yang menghimpit kita, tetapi kita tidak mau tercemar. Kita tetap seperti bunga bakung yang putih, yang indah, hidup benar, suci di tengah-tengah himpitan dunia ini, sampai sempurna menjadi Mempelai Wanita Tuhan.  Itu tunas, kehidupan yang penuh harapan baik secara jasmani maupun secara rohani.

 

2.      Kehidupan yang penuh harapan saat Yesus datang pada kembali kali kedua kali seperti pencuri, yaitu kita tidak ketinggalan, kita memandang Yesus muka dengan muka dalam pertemuan yang akbar, kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Inilah kehidupan yang penuh harapan, harapan dan kerinduan akan hidup sempurna tidak akan sirna, menjadi kenyataan di hari Tuhan itu di hari yang indah. Tetapi bagi kehidupan yang tidak tergembala, hari Tuhan itu hari yang mencekam. Hari Tuhan bagi kita adalah hari yang penuh sukacita, hari penuh kebahagiaan, kita memandang Yesus muka dengan muka masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Itu kerinduan saya bersama isteri dan anak-anak, kerinduanku juga bersama seluruh sidang jemaat, bersama keluarga kita semua memandang Yesus di awan-awan muka dengan muka.

 

Bawa hidup kita jangan tidur, jangan lengah. Setan berupaya, roh peperangan mau dia masukan. Bangun, bangkit, masuk kebangunan rohani, tergembala sungguh-sungguh, miliki karakter rendah hati, takut akan Tuhan, taat dengar-dengaran, maka hari Tuhan menjadi pengharapan yang menjadi kenyataan bagi kita.

 

Kuasa kebangkitan itulah Roh Kudus.

Roma 8:11

8:11 Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.

 

Roh Kudus ada pada siang hari ini di tengah-tengah kita yang akan menolong kita. Mungkin kita sudah seperti tunggul, tidak ada kesempatan, tidak ada harapan, di mata manusia sudah tidak mungkin dan mustahil. Tetapi dengan kuasa Roh Kudus kita pasti bertunas. Hidup penuh pengharapan jasmani dan rohani, sampai kita punya pengharapan menyambut Yesus di awan-awan, pengharapan yang menjadi kenyataan.

 

Tuhan Memberkati.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar