20210704

Kebaktian Umum, Minggu 4 Juli 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Selamat kita memandang Tuhan di dalam FirmanNya. Kita sangat membutuhkan Firman Tuhan, itu merupakan tangan Tuhan yang diulurkan kepada kita untuk memegang kehidupan kita. Di dalam tangan Tuhan ada jaminan kemenangan, ada jaminan perlindungan dan jaminan pengangkatan. Ketika Dia datang kembali kita akan diangkat ke awan-awan untuk berjumpa dengan Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

Wahyu 12:4b-6

12:6 Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.

 

Tempat penyingkiran kita dari setan adalah padang gurun. Di sana kita dipelihara oleh Tuhan selama 1.260 hari. Jadi dari sini kita pelajari supaya kita luput dari amukan naga, dari aniaya antikristus, hidup kita harus ditandai 1.260 secara rohani.

1.260 = 1000 + 200 + 60.

 

1.      1.000

Kejadian 20:14-16

20:14 Kemudian Abimelekh mengambil kambing domba dan lembu sapi, hamba laki-laki dan perempuan, lalu memberikan semuanya itu kepada Abraham; Sara, isteri Abraham, juga dikembalikannya kepadanya.

20:15 Dan Abimelekh berkata: "Negeriku ini terbuka untuk engkau; menetaplah, di mana engkau suka."

20:16 Lalu katanya kepada Sara: "Telah kuberikan kepada saudaramu seribu syikal perak, itulah bukti kesucianmu bagi semua orang yang bersama-sama dengan engkau. Maka dalam segala hal engkau dibenarkan."

 

Angka 1.000 secara rohani adalah jaminan kesucian. Jadi untuk luput dari antikristus, kita harus menjaga kesucian terutama kesucian nikah. Kaum muda mulai diawal nikah, masa pacaran, masa tunangan itu harus dijaga. Sekalipun besok mau menikah, jangan dulu melakukan yang belum pantas. Nanti sudah menikah baru boleh melakukan sebab itu sudah hakmu, hak suami dan hak isteri.

 

Apa yang menyucikan? Sudah sangat sering disampaikan.

Yohanes 15:3

15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

 

Yang menyucikan adalah Firman yang dikatakan Yesus, Firman yang dibukakan rahasianya oleh Tuhan yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab. Sama dengan Firman pengajaran yang benar. Dalam Kejadian pasal 20 tadi, Abimelekh ditegur Tuhan lewat mimpi. Mimpi menunjuk pembukaan rahasia Firman.

 

Di mana kita bisa menjaga kesucian. Di dalam ruangan suci. Kita berbahagia ada pola Tabernakel, jadi ibadah kita ada polanya, tidak ngawur, tidak serampangan. Di ruangan suci ada 3 macam alat. Sekarang menunjukan ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok. Ini kesempatan luas tubuh, jiwa dan roh kita disucikan oleh Allah Tritunggal.

Ø  Meja roti sajian, ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Kita disucikan oleh Yesus Anak Allah lewat Firman pengajaran dan Kurban Kristus. Di situ kita diberi makan.

Ø  Pelita emas, ketekunan dalam ibadah raya. Kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus, disucikan oleh Allah Roh Kudus lewat urapan dan karunia-karuniaNya. Semakin suci, karunia semakin bertambah. Di situ kita diberi minum

Ø  Mezbah dupa emas, ketekunan dalam ibadah doa penyembahan. Kita disucikan oleh Allah Bapa lewat kasihNya, kita diberi udara segar untuk bernafas.

 

Daging kita tidak mampu untuk hidup suci. Kecenderungan daging ini selalu melakukan yang jahat dan najis. Mulai dari kecenderungan hati untuk berbuat yang jahat dan najis. Sebab itu daging harus dipaksa masuk dalam penggembalaan. Kalau kita belajar tentang penyaliban Yesus, di situ kita lihat daging itu harus dipaksa, tidak boleh dielus-elus, harus dipaksa untuk masuk di dalam penggembalaan, tidak boleh diikuti keinginannya. Keinginannya mungkin mau tidur karena capek, paksa mau tergembala, tekun dalam 3 macam ibadah pokok. Di dalam penggembalaan lewat 3 macam ibadah pokok daging kita dibendung supaya bisa hidup suci, jangan liar.

 

Tergembala itu seperti ranting yang melekat pada pokok anggur yang benar, cepat atau lambat pasti berbuah manis. Karena kalau kita melekat pada pokok anggur yang benar, kita dibersihkan secara terus menerus. Diulang-ulang secara teratur, setiap ibadah dibersihkan terus, sampai kita bisa mengalami pembaharuan hidup, kita menghasilkan buah-buah yang manis bagi Tuhan. Daging ini harus dipaksa, bagaikan ranting harus melekat pada pokok anggur yang benar. Yesuslah pokok anggur yang benar, Dia Firman pengajaran yang benar, ini yang menyucikan kehidupan kita. Cepat atau lambat pasti berbuah manis. Semakin disucikan semakin manis hidup kita, semakin disucikan semakin manis nikah kita, semakin manis pelayanan kita. Sehingga nikah tidak akan pernah ditinggalkan, pelayanan tidak akan pernah ditinggalkan, karena manis. Berbuah manis, kita bisa menyenangkan hati Tuhan, bisa memuaskan hati Tuhan dan Tuhan juga bisa memberikan kepuasan sorga di dalam kehidupan kita.

 

Memang untuk tergembala itu daging tidak bisa bergerak bebas. Makanya banyak yang tidak mau tergembala. Tetapi hati kita, jiwa dan roh kita bersukacita, ada sukacita sorga. Sebaliknya kalau tidak tergembala daging bebas berbuat ini dan itu tetapi jiwa dan rohnya berdukacita, merana. Ayo kita bawa hidup kita untuk tergembala, tekun dalam 3 macam ibadah. Kalau tidak tergembala dagingnya bebas, seperti kuda lepas kandang.

Keluaran 32:25

32:25 Ketika Musa melihat, bahwa bangsa itu seperti kuda terlepas dari kandang -- sebab Harun telah melepaskannya, sampai menjadi buah cemooh bagi lawan mereka --

 

Coba kuda liar mau dijinakan, dia malah menendang kita. Jadi orang tua gumuli anak-anak. Itu kepercayaan Tuhan kepada kita. Kalau sampai dia lepas dari penggembalaan, kita yang repot. Untuk menangkap kuda yang lepas kandang, kuda liar, itu susah, nanti kita yang dia tendang. Makanya sejak dini, sejak bayi, sejak anak-anak, dibiasakan untuk dibawa dalam penggembalaan dan beribadah. Jangan nanti setelah dia dewasa, dia lepas kandang, keluar kandang, itu setengah mati. Tinggal air mata, hanya kemurahan jika kita tidak lepas kandang. Yang banyak kali terjadi ketika anak lepas kandang, lalu orang tuanya berupaya mau tarik, orang tuanya malah ikut tertarik keluar dari kandang. Makanya sejak dini harus dibiasakan untuk tergembala, gumuli dengan ekstra. Jika bisa kembali pada kandang penggembalaan itu hanya karena kemurahan Tuhan.

 

Kita bangsa kafir digambarkan seperti keledai. Tetapi syukur kepada Tuhan, keledai diberi kesempatan untuk tertambat pada pokok anggur yang benar. Kita bangsa kafir diberi kesempatan untuk tergembala pada Firman pengajaran yang benar.

Kejadian 49:11

49:11 Ia akan menambatkan keledainya pada pohon anggur dan anak keledainya pada pohon anggur pilihan; ia akan mencuci pakaiannya dengan anggur dan bajunya dengan darah buah anggur.

 

Ini nubuatan ganda, digenapi dalam Markus pasal 11 ketika Yesus masuk ke Yerusalem menunggangi anak keledai dan ada induk keledai. Induk keledai itu gereja hujan awal, anak keledai itu gereja hujan akhir. Yang ditunggangi itu anak keledai, bukan induk tetapi induk menyertai. Bukan berarti gereja hujan awal tidak dipakai, dipakai juga itu menyertai. Namun gereja hujan akhir itu yang ditunggangi Yesus. Ayo tergembala pada Firman pengajaran yang benar, bukan pada organisasi.

 

Kita bangsa kafir sudah diberi kesempatan terikat pada pokok anggur, diberi kesempatan tergembala tetapi jika tidak mau, maka menjadi keledai jalang dan liar.

Ayub 39:8

39:8 Siapakah yang mengumbar keledai liar, atau siapakah yang membuka tali tambatan keledai jalang?

 

Artinya tidak bisa hidup suci, dia akan jatuh bangun dalam dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan. Berbahagialah kita kalau boleh ada di dalam kandang penggembalaan, digembalakan di dalam binaan Firman pengajaran yang benar, kita mendapatkan kasih karunia dan kemurahan Tuhan yang besar,  hargai itu. Teruslah terikat dan tertambat pada pokok anggur yang benar. Maka kita disucikan dan pasti ditunggangi oleh Yesus menuju ke Yerusalem.

 

Markus 11:1-2,7-10

11:1 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem, dekat Betfage dan Betania yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya

11:2 dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu. Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan segera menemukan seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskan keledai itu dan bawalah ke mari.

11:7 Lalu mereka membawa keledai itu kepada Yesus, dan mengalasinya dengan pakaian mereka, kemudian Yesus naik ke atasnya.

11:8 Banyak orang yang menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang.

11:9 Orang-orang yang berjalan di depan dan mereka yang mengikuti dari belakang berseru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan,

11:10 diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud, hosana di tempat yang maha tinggi!"

 

Yang ditunggangi di sini adalah anak keledai. Jika kita tergembala maka kita ditunggangi Yesus untuk menuju Yerusalem Baru. Kita gereja hujan akhir, biarlah kita tergembala untuk dipakai Tuhan di dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, kegerakan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Semakin disucikan semakin dipakai oleh Tuhan di dalam kegerakan ini. Tujuannya kita dipakai Tuhan supaya layak menjadi Mempelai Wanita Tuhan, menyatu dengan Tuhan Mempelai Pria Sorga, masuk Yerusalem Baru.

 

Keledai muda juga menunjuk usia muda, kaum muda mau dipakai Tuhan. Berikan punggungmu ditungangi Yesus, jangan ditunggangi Bileam nabi aspal, asli tapi palsu. Lebih baik kita ditunggangi Yesus, arahnya jelas menuju Yerusalem Baru. Keledai muda juga bisa menunjuk kehidupan yang baru di dalam pengajaran, itu juga akan dipakai oleh Tuhan. Semuanya dipakai Tuhan. Kita yang sudah lama ayo sungguh-sungguh biar tetap dipakai Tuhan. Sebab Alkitab mengatakan ada yang terdahulu menjadi terkemudian, yang terkemudian menjadi yang terdahulu, penggenapannya di sini. Justru jiwa-jiwa baru melejit, yang lama bagaimana, jangan sampai malah melempem. Ayo sama-sama maju.

 

Bagaimana suasana pelayanan pembangunan Tubuh Kristus?

a)      Ditandai dengan pengorbanan-pengorbanan secara jasmani tetapi bernilai rohani.

I Petrus 2:5

2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

Apa yang dikorbankan? Waktu, tenaga, harta, pikiran, perasaan, kehendak kita, seluruh hidup kita, semua itu jasmani. Tetapi bernilai rohani, artinya segala pengorbanan kita untuk pertumbuhan rohani kita. Sampai jauh-jauh datang untuk beribadah demi bertumbuh rohani. Beli paket data untuk bisa beribadah demi bertumbuh rohani. Tetapi kalau kita berkorban lalu kita ungkit-ungkit, kita banggakan, kita sombongkan, itu tidak bertumbuh rohaninya. Itu pengorbanan jasmani yang bernilai jasmani.  Semua harus dikorbankan demi pembangunan Tubuh Kristus tetapi satu yang tidak boleh yaitu pengajaran yang benar jangan dikorbankan. Masuk nikah jangan korbankan pengajaran.

 

Suasana pembangunan Tubuh Kristus ditandai pengorbanan-pengorbanan. Jadi jangan kikir dalam pembangunan Tubuh Kristus, jangan tidak mau berkorban, rohani kita nanti jadi terkebelakang. Apa yang digerakan Tuhan lewat Firman harus kita kobankan demi bertumbuhnya rohani kita.

 

b)      Markus 11:9-10; 15:11-14

11:9 Orang-orang yang berjalan di depan dan mereka yang mengikuti dari belakang berseru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan,

11:10 diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud, hosana di tempat yang maha tinggi!"

15:11 Tetapi imam-imam kepala menghasut orang banyak untuk meminta supaya Barabaslah yang dibebaskannya bagi mereka.

15:12 Pilatus sekali lagi menjawab dan bertanya kepada mereka: "Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan orang yang kamu sebut raja orang Yahudi ini?"

15:13 Maka mereka berteriak lagi, katanya: "Salibkanlah Dia!"

15:14 Lalu Pilatus berkata kepada mereka: "Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?" Namun mereka makin keras berteriak: "Salibkanlah Dia!"

 

Saat itu memang banyak orang di Yerusalem sebab akan ada perayaan Paskah, dari seluruh Israel datang ke Yerusalem. Tadinya mereka berseru “hosana” tetapi orang banyak yang berseru tadi berubah berseru “salibkan Dia”. Ini orang banyak yang dihasut oleh imam-imam kepala. Jadi dari sini kita simpulkan pelayanan pembangunan Tubuh Kristus ditandai dengan sengsara daging bersama Yesus. Bagaikan menghadapi nyala api siksaan. Jadi jangan heran sudah aktif melayani kenapa sengsara, kenapa susah hidup saya, kenapa begini, kenapa begitu.

I Petrus 4:12

4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.

 

Mungkin dulu hubungan dengan keluarga baik karena belum dalam pengajaran. Begitu masuk pembangunan Tubuh Kristus malah dibenci, dibuang dan sebagainya. Jangan heran “kenapa saya begini”. Seperti dulu ada anak muda bicara kepada saya “kenapa saya seperti ini om? Dulu saya belum masuk pengajaran teman-teman saya semua baik sama saya, saya tidak mengalami masalah seperti ini. Sekarang saya dalam pengajaran malah sengsara, saya menghadapi ini dan itu”. Saya jawab “sudah betul!”. Jangan heran, itulah pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, ditandai dengan sengsara daging tanpa dosa bersama Yesus. Tetapi dibalik salib itu ada kemuliaan.

I Petrus 4:13-14

4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

 

Jangan takut, sudah tersedia kemuliaan yang jauh lebih besar, tidak bisa dibandingkan sengsara kita di dunia ini. Yesus dibenci sampai disalibkan, kita juga akan menghadapi seperti itu, kebencian tanpa alasan, tidak disenangi, dicaci maki dan sebagainya, karena kita mau masuk pembangunan Tubuh Kristus.

 

Jadi siap melayani Tuhan, itu sama dengan siap menderita bersama Tuhan. Tetapi ada kemuliaan, itu sudah jaminan Tuhan. Ini yang membuat saya tidak mau menjadi hamba Tuhan, apalagi hamba Tuhan sepenuh pasti menderita. Sudah saya alami waktu saya masih kecil, saya lihat penderitaan orang tua, sangat sengsara. Jadi pelayanan pembangunan Tubuh Kristus adalah pelayanan kemuliaan yang akan membawa kita dipermuliakan bersama Yesus di Yerusalem Baru. Pandangan kita harus jauh ke depan pada kemuliaan yang mau kita raih. Bukan kemuliaan dunia tetapi kemuliaan kekal, kemuliaan sorga itu yang akan kita terima.

 

2.      200

Ada 2 hal mengenai angka 200:

a)      Markus 6:37

6:37 Tetapi jawab-Nya: "Kamu harus memberi mereka makan!" Kata mereka kepada-Nya: "Jadi haruskah kami membeli roti seharga dua ratus dinar untuk memberi mereka makan?"

 

Angka 200 adalah angka tidak cukup. Kita manusia memang seringkali terganggu pikiran kita dengan situasi kondisi sehingga melepaskan pelayanan karena merasa tidak cukup. Tuhan bilang “beri mereka makan” disuruh melayani tetapi mereka bilang “mana bisa, memberi roti seharga dua ratus dinar untuk memberi mereka makan tidak cukup”. Seringkali kali kita seperti itu, ketika diajak ayo melayani malah dijawab “tidak bisa” karena terganggu dengan situasi kondisi yang ada di sekeliling. Sebenarnya karena pikiran kita, selalu terbentur dengan situasi kondisi di sekeliling sehingga melepaskan tanggung jawab di dalam pelayanan.

 

Markus 6:35-36

6:35 Pada waktu hari sudah mulai malam, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam.

6:36 Suruhlah mereka pergi, supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa dan di kampung-kampung di sekitar ini."

 

Kami hamba Tuhan nomor satu, jangan sampai karena situasi kondisi sampai melepaskan pelayanan. Dalam ibadah pelayanan, jangan selalu merasa tidak cukup atau tidak bisa, sehingga tidak bisa memberi pelayanan. Makanya kami dididik dalam Lempinel harus selalu jawaban “iya om” jangan jawab tidak bisa. Kalau  merasa tidak bisa, tidak cukup, akhirnya nanti kehidupan kita selalu merasa kekurangan. Bagaimana supaya cukup, bagaimana supaya bisa?

Matius 14:17-18

14:17 Jawab mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan."

14:18 Yesus berkata: "Bawalah ke mari kepada-Ku."

 

Supaya cukup apa yang ada pada kita serahkan pada Yesus maka Yesus memampukan kita untuk melayani Tuhan. Saya juga dulu begitu, mau susun kata berdoa saja tidak tahu, tetapi serahkan pada Tuhan maka Tuhan mampukan. Apa kekurangan kita, serahkan pada Tuhan, Tuhan yang mencukupkan, Tuhan yang memampukan kita melayani Tuhan. 5.000 roti 2 ikan bisa memberi makan 5.000 orang, bahkan lebih, ada sisa 12 bakul. Malah berkelebihan kalau diserahkan kepada Tuhan. Kebalikannya kalau kita punya kelebihan jangan bangga jangan sombong. Kalau punya kekurangan jangan merasa tidak cukup, tidak mampu, jangan putus asa, jangan kecewa, serahkan pada Tuhan. Sehingga semua sama-sama dipakai oleh Tuhan. Janda miskin bisa berkorban dipakai oleh Tuhan. Perempuan-perempuan kaya, termasuk Maria Magdalena, berkorban dan dipakai oleh Tuhan. Semua dipakai asalkan semua kita serahkan kepada Tuhan.

 

Jadi untuk luput dari aniaya antikrist, maka kita harus selalu bertanggung jawab dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, dengan tidak pernah terbentur oleh situasi kondisi apapun dan dalam penyerahan sepenuh kepada Tuhan. Kita memang tidak bisa, tidak mampu tetapi serahkan pada Tuhan dan kita mau melayani, maka pasti bisa.

Hasilnya:

1)      Tangan kemurahan Tuhan memberikan kemampuan ajaib untuk melayani Tuhan, mampu memakai kita dalam kegerakan kebangunan rohani. Dari tidak bisa koq bisa, itu ajaib. Dari tidak bisa berdoa malah sekarang bisa berkhotbah, itu ajaib. Kemampuan ajaib itu dari Tuhan, bukannya malah andalkan kemampuan sendiri “saya mampu!” malah tidak dipakai Tuhan. Tetapi walaupun tidak mampu, serahkan kepada Tuhan dan Tuhan berikan kemampuan ajaib. Kehidupan seperti itu tidak akan pernah mundur dalam pelayanan, dipakai sampai garis akhir.

 

2)      Tangan kemurahan Tuhan mengadakan mujizat, menghapus kemustahilan, baik secara jasmani, maupun secara rohani. Mungkin pergumulan kita bagaikan punya 5 roti dan 2 ikan untuk memberi makan 5000 orang, putar otak sampai pusing 7 keliling tidak akan bisa, dijilat saja 5 roti untuk 5.000 orang tidak akan cukup. Tetapi kalau diserahkan pada Tuhan mujizat terjadi, Tuhan menghapus kemustahilan secara jasmani, terutama secara rohani. Kita manusia berdosa mustahil untuk selamat, tetapi bisa disucikan, bisa dibaharui, itu mujizat. Isteri lihat suami berubah, suami lihat isteri berubah, gembala lihat jemaat berubah, itu mujizat. Koq bisa orang tempramen, orang keras, orang kasar, bisa berubah, itu mujizat. Hanya bisa dilakukan oleh tangan Tuhan kalau kita serahkan kepada Tuhan. Tetapi kalau tidak diserahkan pada Tuhan, susah, mustahil.

 

b)      Yohanes 21:8

21:8 Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu.

 

Angka 200 adalah jarak murid-murid dengan Yesus. Tadinya mereka gagal, sepanjang malam menangkap ikan tetapi tidak mendapat apa-apa. Tetapi menjelang siang Tuhan Yesus perintahkan “tebarkan jalamu di sebelah kanan maka kamu akan peroleh”. Tidak sesuai logika, sedangkan malam waktu banyak ikan, tidak ada yang mereka tangkap. Ini siang hari tidak ada ikan, disuruh menebar jalan, tidak akan mungkin dapat ikan. Ini tidak sesuai logika, tetapi murid-murid mau taat sehingga mereka berhasil menangkap ikan 153 ekor ikan dan tidak ada yang tercecer seekorpun. Itu terjadi pada jarak 200 itu. Dari sini kita bisa ambil pelajaran. Untuk luput dari aniaya antikristus maka kita harus taat dengar-dengaran pada Firman sekalipun tidak sesuai logika dan kehendak kita. Belajarlah taat.

Yohanes 21:6

21:6 Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.

 

Sama Musa menghadapi laut Kolsum di depan, di belakang Firaun, kiri kanan tidak ada jalan. Apa yang Tuhan katakan? Musa kenapa kamu berseru-seru, berangkat! Coba kalau Musa pakai logikanya “bagaimana mungkin Tuhan, mana jembatan, mana perahunya”. Tetapi Musa taat. Kadang Firman itu tidak sesuai dengan pikiran, hati dan kehendak kita, tetapi kita taat saja. Taat dengar-dengaran pada Firman Tuhan sekalipun tidak sesuai logika, itu yang menjamin kita luput dari antikristus.

 

Salah satu praktek ketaatan di sini adalah tidak menjadikan jarak sebagai penghalang untuk datang kepada Yesus. Pas seperti keadaan kita di sini. Penggembalaan di Tentena ini lain dari pada yang lain. Biasanya kalau ada sidang jemaat GPT jemaatnya ada di sekitar gereja itu, di desa itu atau di kota itu. Ini malah jemaatnya jauh-jauh, sampai di Tondano saja ada. Tetapi tidak menjadikan jarak menjadi penghalang untuk datang kepada Yesus. Biarpun jauh tidak tatap muka tetapi bisa online dan dikerjakan dengan aktif dan sungguh-sungguh. Itu praktek ketaatan. Orang dari jarak jauh datang kemudian kita yang dekat tidak mau datang, jangan seperti itu! Mau jauh, mau dekat ayo kita datang kepada Yesus. Tatap muka langsung ataupun secara online itu nilainya sama, ada Yesus juga di situ, ada hadirat Tuhan, berkat Firman Tuhan yang sama juga didapatkan, asal kita mau sungguh-sungguh.

 

Ketaatan itu merupakan jaminan keberhasilan. Pada jarak 200 hasta itu murid-murid menghela ikan sampai ke darat, tidak ada seekorpun yang tercecer, semua utuh sampai di darat.

 

Kalau digabungkan, angka 200 itu adalah mau beribadah melayani Tuhan dengan tanda penyerahan diri sepenuh kepada Tuhan dan taat dengar-dengaran pada Firman, sekalipun tidak sesuai logika atau kehendak daging.

 

Hati-hati kalau selalu terbentur dengan situasi kondisi dalam melayani dan tidak taat, selalu tidak bisa, maka nanti akan menerima angka 200 yang negatif. Apa itu? Penghukuman dan murka Tuhan sehingga darah itu mengalir sejauh 200 mil dan tingginya sampai di kekang kuda.

Wahyu 14:19-20

14:19 Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke atas bumi, dan memotong buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam kilangan besar, yaitu murka Allah.

14:20 Dan buah-buah anggur itu dikilang di luar kota dan dari kilangan itu mengalir darah, tingginya sampai ke kekang kuda dan jauhnya dua ratus mil.

 

200mil itu 320km, sejauh itu darah mengalir setinggi kekang kuda. Kekang kuda itu untuk mengatur kuda. Kenapa sampai ke kekang kuda? Karena tidak taat, makanya hukuman datang.

 

3.      60

Kidung Agung 3:7-8

3:7 Lihat, itulah joli Salomo, dikelilingi oleh enam puluh pahlawan dari antara pahlawan-pahlawan Israel.

3:8 Semua membawa pedang, terlatih dalam perang, masing-masing dengan pedang pada pinggang karena kedahsyatan malam.

 

Yang dimaksud 60 pahlawan di sini adalah 60 pahlawan iman. Jadi, untuk luput dari aniaya antikristus kita harus menjadi pahlawan iman. 60 itu dibagi 2, 56 ditambah 4. Sama dengan tiang di pelataran ada 60, 56 tiang pelataran ditambah 4 tiang pintu gerbang. 56 adalah jumlah orang yang menjadi jalur datangnya Yesus mulai dari Abraham sampai Yusuf bapaknya Yesus, bisa dilihat dalam Lukas 3:23-34. Kenapa dari Abraham, kenapa bukan dari Adam? Sebab Abraham adalah bapa orang percaya, bapa orang beriman. Ditambah 4 tiang, 4 itu adalah 4 penulis Injil, Matius, Markus, Lukas, Yohanes. Jadi 60 ini adalah jalur datangnya Yesus pertama kali. Sekarang kita harus menjadi pahlawan iman untuk bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali sebagai Raja Mempelai Pria Sorga.

 

Praktek pahlawan iman:

a)      Menyandang pedang di pinggang. Arti rohaninya bicara pedang menunjuk Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.

Ibrani 4:12

4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

 

Bicara pinggang itu menunjukan kekuatan atau keperkasaan.

Mazmur 18:33,40

18:33 Allah, Dialah yang mengikat pinggangku dengan keperkasaan dan membuat jalanku rata;

18:40 Engkau telah mengikat pinggangku dengan keperkasaan untuk berperang; Engkau tundukkan ke bawah kuasaku orang yang bangkit melawan aku.

 

Jadi, menyandang pedang di pinggang artinya berpegang teguh pada Firman pengajaran yang benar, sehingga ada kekuatan dari Tuhan untuk menang menghadapi kedahsyatan malam. Dunia akhir zaman ini digambarkan seperti tengah malam. Kita diperhadapkan kedahsyatan malam. Apa itu? Dosa yang sudah sampai pada puncaknya dosa. Kalau tidak pegang teguh pengajaran kita pasti ditelan kedahsyatan malam. Yudas tidak pegang teguh pengajaran sehingga dia ditelan kegelapan malam.

 

Kaum muda pegang teguh pengajaran yang benar, jangan sampai menambah jumlah anak-anak muda akhir zaman ini yang sudah terjerumus dalam puncaknya dosa. Kenapa dosa begitu hebat? Karena ditunjang kecanggihan teknologi. Semua tersaji di televisi apalagi di handphone. Memang di akhir zaman ini sesuai dengan nubuatan dalam kitab Keluaran. Katak yang adalah gambaran roh najis itu dikatakan memanjati punggung. Apa yang biasa ada di punggung? Tas laptop, dalam laptop bisa  ada roh najis. Di adonan, di dalam pemberitaan Firman ada masuk di situ kenajisan. Di rumah, di mana saja katak-katak berkeriapan. Itu roh kenajisan, kenajisan di akhir zaman ini begitu hebat luar biasa.

 

Kita juga menghadapi penyesatan di akhir zaman. Dan ditambah lagi dengan masalah-masalah sampai masalah yang mustahil. Hanya bisa kita hadapi dengan pegang teguh Firman pengajaran yang benar. Di situ ada kekuatan untuk menang menghadapi kedahsyatan malam.

 

b)      Terlatih berperang. Artinya tekun dalam doa penyembahan untuk memerangi musuh-musuh kita. Punya pedang Firman kalau tidak terlatih, bagaimana tahu cara menggunakannya. Musuh yang kita perangi lewat doa penyembahan ada 2 yaitu:

1)      Dari dalam yaitu daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya. Kita perangi dengan doa penyembahan, ditambah dengan doa puasa dan doa semalam suntuk. Doa penyembahan ini merobek daging. Doa puasa dan doa semalaman mempercepat proses perobekan daging. Tadi daging dipaksa masuk dalam penggembalaan, sekarang daging kita paksa untuk dirobek lewat doa penyembahan. Makanya mezbah dupa emas itu dekat pintu tirai. Mezbah dupa itu penyembahan, pintu tirai perobekan daging. Kalau ada doa penyembahan maka pintu tirai terobek, kita masuk ruangan maha suci, ada Tabut Perjanjian yang menunjuk penyatuan Mempelai Wanita Tuhan dengan Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

Kalau kita sering dikalahkan daging kita, ayo robek lewat doa penyembahan. Kalau dengan doa puasa satu hari belum bisa robek, tambah dua hari, belum bisa lagi tambah tiga hari, sampai tujuh hari pasti kalah daging itu.

 

2)      Musuh dari luar. Siapa dia? Setan tritunggal, penguasa angkasa ini, antikristus dan nabi palsu, itu yang kita hadapi.

 

Apa yang dijaga oleh pahlawan iman?

Kidung Agung 3:7

3:7 Lihat, itulah joli Salomo, dikelilingi oleh enam puluh pahlawan dari antara pahlawan-pahlawan Israel.

 

Yang dijaga adalah joli Salomo, ini tempat tidur. Jadi nikah yang harus dijaga. Ayo kita semua jadilah pahlawan iman, teguh berpegang pada Firman pengajaran yang benar dan tekun menyembah Tuhan. Jadilah pahlawan iman untuk menjaga nikah masing-masing, suami pahlawan iman, isteri pahlawan iman, anak pahlawan iman. Jaga kesatuannya dan Jaga kesuciannya. Masing-masing tanggung jawab untuk nikah masing-masing. Pegang Firman pengajaran dan tekun dalam doa penyembahan demi nikah. Jadi, ketika kita merasa capek mau menyembah, ingat ini demi nikah. Bahaya kalau tidak menyembah bisa habis kita, joli Salomo tidak ada yang menjaga, bisa dihantam oleh setan dan kedahsyatan malam bisa menelannya. Sebab itu kita harus bergumul menyembah.

 

Doa saya selalu setiap menyembah satukan nikah kami, nikah sidang jemaat dan buah nikah dalam satu Firman pengajaran yang benar, untuk kelak ketika Engkau datang kami bisa menyambut kedatanganMu di awan-awan bersama keluarga. Tidak ada kebahagiaan di dunia ini dari nikah yang satu dan suci. Tetapi tidak ada kesengsaraan di dunia ini yang melebihi kesengsaraan dari nikah yang tercerai berai. Itu sengsara dan menderita, apalagi kalau sudah punya anak, kasihan anaknya.

Ini yang kita gumuli hari-hari terakhir ini untuk kesatuan dan kesucian nikah, sama dengan untuk keutuhan nikah. Maka nikah yang utuh ini akan mencapai nikah yang sempurna, pesta nikah Anak Domba Allah.

 

Kalau kita menjadi pahlawan iman, kita tidak berperang sendiri. Kalau di dunia namanya pahlawan dia yang berperang. Tetapi  kalau kita menjadi pahlawan iman, Tuhan yang menjadi pahlawan perang, Tuhan yang berperang ganti kita.

Keluaran 14:13-14; 15:3

14:13 Tetapi berkatalah Musa kepada bangsa itu: "Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya.

14:14 TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja."

15:3 TUHAN itu pahlawan perang; TUHAN, itulah nama-Nya.

 

Menghadapi pergumulan dan masalah kita hanya berserah kepada Tuhan, pegang teguh Firman pengajaran yang benar dan taat, berserah, berseru kepada Tuhan. Jangan lihat besarnya pencobaan tetapi taat saja pada Firman dan lihat keselamatan dari Tuhan, Tuhan pahlawan perang berperang ganti kita dan memberikan kemenangan.

 

Kedahsyatan malam seperti apa yang kita hadapi? Mungkin ada yang sudah terikat, bahkan bukan cuma terikat, tetapi terbelit dan terlilit oleh dosa sampai sulit lepas, diulang-ulang terus sampai puncaknya dosa, siang ini ada kesempatan. Ada Firman yang kita dengar untuk kita taati dan kita diberikan kesempatan berdoa menyembah. Pedang Firman sudah ada, ditambah latihan berperang lewat doa penyembahan. Mungkin belum bisa 1 jam, latihan 15 menit, latihan 30 menit sampai bisa 1 jam bahkan tambah lagi berjam-jam.

 

Kalau kita punya angka 1.260 secara rohani maka kita adalah biji mata Tuhan yang dinaungi sayap Tuhan.

Wahyu 12:6,14

12:6 Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.

12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

 

Mazmur 17:8

17:8 Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu

 

Milikilah angka 1260. 1000 itu kesucian, 200 taat dan menyerah sepenuh kepada Tuhan, 60 jadilah pahlawan iman. Pegang teguh Firman pengajaran yang benar, latihlah diri untuk tekun dalam doa penyembahan, tingkatkan penyembahan kita, maka kita adalah biji mata Tuhan yang dinaungi oleh naungan sayapNya. Sayap Firman dan Roh Kudus sama dengan tangan kasih dan anugerah Tuhan yang besar. Apapun pergumulan yang kita hadapi, Tuhan mampu menolong, menaungi kehidupan kita sekalian. Dia menjaga kita sebagai biji mataNya, tidak boleh dijamah oleh siapapun, biji mata itu dipelihara dan dilindungi Tuhan secara ajaib oleh tangan kasih Tuhan, tangan anugerah, tangan kebaikan kemurahan Tuhan.

 

Tuhan Memberkati.

 

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar