20210725

Kebaktian Umum, Minggu 25 Juli 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Dua hari yang lalu dalam persiapan, saya mendengarkan kembali Firman yang disampaikan oleh papa dalam tutup buka tahun, di situ saya dikuatkan. Dikatakan kita sekarang ini sudah berada pada menjelang malam yaitu harus masuk di dalam kegerakan Firman sebab kedatangan Yesus sudah di ambang pintu. Kalau kita lengah ada kegerakan yang lain, itulah kegerakan Babel. Waktunya sama menjelang malam. Menjelang malam terjadi pemecahan roti sehingga murid-murid ke Emaus itu mengalami pencelikan mata, itu menunjukan kegerakan Firman. Tetapi menjelang malam juga ada perempuan Babel yang mau menyergap gereja Tuhan yang lengah. Ini kita harus jaga, jangan sampai kita masuk dalam kegerakan Babel, kegerakan pembangunan mempelai wanita setan yang akan dibinasakan. Mari bawa hidup kita aktif dalam kegerakan Firman. Sekalipun kita diperhadapkan dengan begitu banyak tantangan, tetapi kalau kita mau aktif, Tuhan pasti menyertai kehidupan kita sekalian.

 

Wahyu 12:7-9

12:7 Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu  dibantu oleh malaikat-malaikatnya,

12:8 tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga.

12:9 Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.

 

Kita lihat di sini upaya setan untuk menggagalkan rencana Tuhan begitu gigih. Karena upaya Tuhan untuk gereja Tuhan begitu besar, setan juga tidak mau ketinggalan. Upaya setan untuk menggagalkan rencana Tuhan juga besar, begitu gigih. Di sini dengan mengadakan peperangan atau pemberontakan di sorga. Setan mau merusak damai sejahtera di sorga sehingga tidak ada lagi damai sejahtera baik di bumi maupun di sorga. Di sorga saja tempatnya damai sejahtera mau dirusak oleh setan, apalagi hanya di bumi ini. Jadi setan mau memasukan roh peperangan di dalam gereja Tuhan, sehingga gereja Tuhan binasa, tidak bisa mencapai kegenapan rencana Allah yaitu menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna untuk bersanding dengan Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

Dengan kekuatan daging tidak bisa kita menghadapi setan. Lalu bagaimana cara kita menghadapi setan dengan roh peperangannya?

Mazmur 23:1-2

23:1 Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.

23:2 Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;

 

Caranya kita harus tergembala dengan benar dan baik. Kesaksian Daud, raja yang hebat, yang ada kedudukan, kaya, tetapi dia mengaku ketenangan dan damai sejahtera itu hanya ada di dalam sistem penggembalaan. Biarlah kita menjadi kehidupan tergembala. Dalam penggembalaan kita dibentuk oleh kekuatan Tuhan yaitu Firman pengajaran yang benar dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci (meja roti sajian), kemudian Roh Kudus kita dapat dalam ibadah raya (pelita emas) dan kasih Tuhan, itu dalam ibadah doa penyembahan (mezbah dupa emas) untuk menjadi bala tentara yang besar dan kuat sehingga bisa menang dalam peperangan menghadapi setan.

Kidung Agung 6:3-6,10

6:3 Aku kepunyaan kekasihku, dan kepunyaanku kekasihku, yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung.

6:4 Cantik engkau, manisku, seperti kota Tirza, juita seperti Yerusalem, dahsyat seperti bala tentara dengan panji-panjinya.

6:5 Palingkanlah matamu dari padaku, sebab aku menjadi bingung karenanya. Rambutmu bagaikan kawanan kambing yang bergelombang turun dari Gilead.

6:6 Gigimu bagaikan kawanan domba, yang keluar dari tempat pembasuhan, yang beranak kembar semuanya, yang tak beranak tak ada.

6:10 "Siapakah dia yang muncul laksana fajar merekah, indah bagaikan bulan purnama, bercahaya bagaikan surya, dahsyat seperti bala tentara dengan panji-panjinya?"

 

Sampai 2 kali dituliskan “dahsyat seperti bala tentara dengan panji-panjinya”. Ayat 3,5,6 itu suasana penggembalaan. Ayat 4 dan 10 itu hasil penggembalaan, kita tampil sebagai bala tentara besar dan kuat untuk menang dalam peperangan menghadapi setan. Bawa hidup tergembala, untuk bisa menang menghadapi setan masuk dalam pergaulan malaikat sebab yang menghadapi setan itu Mikhael bersama-sama malaikat. Setan bersama malaikat-malaikatnya di kalahkan, Mikhael bersama malaikat-malaikatnya dikalahkan. Ayo kita masuk dalam pergaulan malaikat, tergembala sungguh-sungguh sehingga kita menjadi bala tentara yang besar dan kuat, pasti menang dalam peperangan.

 

Jika kita tergembala dengan benar dan baik, kita berada di tangan Yesus Gembala Yang Baik yang akan melakukan tugasNya untuk memberikan damai sejahtera kepada kita. Di luar penggembalaan berarti di luar tangan Yesus, tidak ada damai. Kekayaan, kedudukan, kepandaian tidak bisa memberi damai. Yang bisa memberi damai hanya Yesus gembala baik. Kalau kita ada di dalam penggembalaan, tergembala dengan benar dan baik, kita ada di tangan Yesus gembala baik yang akan melakukan tugasnya memberi damai sejahtera di dalam hidup kita.

Yohanes 10:27-28

10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,

10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

 

Tugas Yesus Gembala yang baik.

1.      Memanggil dengan suara gembala. Suara gembala itulah Firman penggembalaan.

2.      Menuntun domba-domba dengan suara gembala.

3.      Memberi nyawa bagi domba-dombaNya. Kita akan membahas poin ketiga, ini tugas yang utama!

 

Yohanes 10:11

10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

 

Ini adalah tugas utama, Gembala yang baik memberi nyawa bagi domba-dombaNya, artinya mengerjakan penyelamatan. Biarlah kita memahami tugas Yesus ini sehingga kita bisa sungguh-sungguh tergembala. Domba-dombaNya Tuhan adalah bangsa Israel asli. Secara garis keturunan kita bukan orang Israel asli, jadi kita bukan dombanya Tuhan. Lalu kita disejajarkan dengan apa? Dengan anjing! Itu keadaan kita yang tidak bisa kita bantah. Jadi kalau ada yang mengatakan kita kafir, memang kita orang kafir, tetapi telah diselamatkan oleh Yesus Gembala yang baik dengan nyawaNya.

Matius 15:24-27

15:24 Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."

15:25 Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."

15:26 Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."

15:27 Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."

 

Inilah keadaan kita, jadi jangan merasa sok hebat di hadapan Tuhan, kita ini hanya anjing! Tetapi syukur kepada Tuhan, karena sebagian dari bangsa Israel menolak Yesus, terbuka kesempatan bagi kita, anjing diselamatkan menjadi dombanya Tuhan.

Roma 11:25-26

11:25 Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk.

11:26 Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan, seperti ada tertulis: "Dari Sion akan datang Penebus, Ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub.

 

Sebagian dari Israel telah menjadi tegar, keras hati, sehingga jumlah yang penuh dari bangsa lain, bangsa kafir telah masuk. Ayat 26 kita disebut Israel, kita telah disejajarkan dengan Israel, Israel yang rohani, menjadi dombanya Tuhan. Ini yang patut kita syukuri. Diangkat dari anjing menjadi domba itu suatu penyucian. Tetapi setan itu terus berusaha dengan gigih dan keras, dia mau menggagalkan rencana Tuhan itu. Gereja Tuhan yang sudah tergembala dia kejar, dia mau merusak damai sejahtera di dalam penggembalaan. Contohnya ada perempuan Siro Fenesia yang menghadapi anak yang kerasukan setan. Coba kalau ada orang kerasukan setan, mana ada damai. Siapa perempuan yang dimaksud? Perempuan atau ibu secara rohani menunjukan gembala yang mengasuh anak-anak rohaninya yaitu sidang jemaat.

I Tesalonika 2:7

2:7 Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya.

 

Dalam cerita ini penggembalaan sudah diganggu. Gembala menghadapi jemaat yang kerasukan setan. Dalam cerita  ini anaknya kerasukan setan, berarti penggembalaan itu sudah dirusak setan, tidak ada damai sejahtera di situ. Satu saja kerasukan setan sudah kerepotan satu rumah, apalagi kalau sudah satu rumah kerasukan setan. Ini ulah setan, tetapi Yesus Gembala yang baik menyerahkan nyawaNya bagi domba-dombaNya. Ini menunjukan upaya Yesus sebagai Gembala baik untuk menolong penggembalaan yang rusak, memulihkan penggembalaan yang hancur, sangatlah besar. Biarlah ini kita perhatikan dan hargai sungguh-sungguh penggembalaan.

 

Yang pertama ditolong Yesus adalah gembala. Ibu itu yang pertama ditolong. Kalau bapak ibu baca dengan teliti, dalam Markus pasal 7 dia berseru “tolong anakku yang kerasukan setan” Yesus belum menolong. Begitu dia berkata “tolong aku” dia mengaku dosanya, dia mengakui kesalahannya, dia mengaku dia anjing, baru Tuhan menolong.

Matius 15:26

15:26 Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."

 

Ini teguran yang keras dari Yesus, dari Firman kepada gembala, kepada saya nomor satu. Jadi Firman pengajaran yang benar itu pertama-tama menyucikan gembala. Kalau gembala sudah disucikan nanti berdampak pada jemaat. Kalau gembalanya tidak disucikan, kasihan jemaat mau harapkan apa! Gembalanya kotor, mau memandikan jemaat, tambah kotor jemaat. Kita ini sementara dimandikan, Yesus memandikan kita lewat perantaraan gembala. Pendetanya tangannya kotor lalu mau memandikan sidang jemaat. Jangan heran kalau ada jemaat bersih datang gereja justru tercemar karena ulah gembala.

 

Di sini gembalanya bertabiat anjing. Oh Tuhan ampuni saya, jangan sampai saya menjadi gembala bertabiat anjing. Memang dalam penggembalaan secara jasmani ada anjing gembala yang menggonggong supaya mengumpulkan domba, membantu tugas gembala. Tetapi tabiat anjing di sini malah merusak penggembalaan. Kalau gembala salah, sidang jemaat tidak mungkin selamat.

Bilangan 8:19; 18:5

8:19 dan Aku menyerahkan orang Lewi dari tengah-tengah orang Israel sebagai pemberian kepada Harun dan anak-anaknya untuk melakukan segala pekerjaan jabatan bagi orang Israel di Kemah Pertemuan, dan untuk mengadakan pendamaian bagi orang Israel, supaya orang Israel jangan kena tulah apabila mereka mendekat ke tempat kudus."

18:5 Dan kamu ini haruslah melakukan kewajibanmu mengenai tempat kudus dan kewajibanmu mengenai mezbah, supaya orang Israel jangan lagi tertimpa oleh murka.

Kalau imam salah itu berdampak kepada umat, kasihan umat Tuhan kena murka. Ini yang harus saya perhatikan sebagai gembala. Kalau saya salah, kasihan jemaat. Bukan bertemu Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga, malah bertemu Yesus sebagai hakim yang menghukum. Makanya Paulus memperingatkan Timotius:

I Timotius 4:16

4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

 

Berapa jiwa Tuhan percayakan, Tonusu, Tentena dan Diora kemudian saya tidak mengawasi diri, tidak mengawasi ajaran, saya bertabiat anjing, ngeri! Satu jiwa itu mahal sebab ditebus oleh darah Yesus. Kalau saya menjadi gembala bertabiat anjing, kasihan jemaat. Mereka yang dari Tonusu para orang tua lalu digembalakan gembala bertabiat anjing, mau dibawa ke mana, binasa! Di usia lanjut seharusnya dipersiapkan untuk selamat menjadi Mempelai Wanita Tuhan tetapi malah digiring pada kebinasaan. Mohon saya selalu didoakan supaya saya sebagai gembala jangan bertabiat anjing. Ini saya sampaikan di tengah-tengah supaya sidang jemaat bisa menilai. Saya tidak bisa berkata “jangan lihat saya, lihat saja Firman”. Lihat Firman, lihat saya, kalau saya bertabiat anjing, jangan mau digembalakan di sini, rugi! Hanya dibawa pada kebinasaan.

 

Praktek gembala bertabiat anjing.

1.      II Petrus 2:22

2:22 Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."

 

Anjing sudah makan, dia muntahkan. Kemudian yang sudah dia muntahkan itu dia jilat lagi. Ini artinya gembala kembali pada hidup lama, ngeri! Tidak ada pertobatan sama dengan tidak ada keubahan hidup, dari dulu sampai sekarang begitu terus. Tetapi menuntut jemaat berubah padahal gembala sendiri tidak berubah. Tuhan tolong jangan sampai saya seperti itu.

 

Sebagai manusia daging tentu saya ada kekurangan, tetapi tidak mau bertahan pada kekurangan itu, saya berupaya berubah. Kemarin atau kemarin dulu hampir terpancing lagi emosi, tetapi ingat lagi masa mau begitu terus, masa mau tengkar terus, mau ribut terus dengan isteri, Tuhan ampuni. Tidak jadi bertengkar, damai sejahtera. Saya peluk isteri saya, sudah kita jangan seperti dulu lagi, tidak usah tengkar-tengkar, baku sayang jo sampai Tuhan Yesus datang, dia sudah senyum-senyum. Kalau karena ulah saya dia tidak enak hatinya lalu menyala dan saya ikut menyala, itu gembala tabiat anjing, kembali pada hidup lama. Dulu tengkar-tengkar masa mau tengkar lagi. Dulu tinju dinding masa mau tinju dinding lagi. Tuhan Yesus ampuni, jangan kembali pada hidup yang lama.

 

Syukur pada pagi ini bisa saya sampaikan dengan plong karena sudah dipraktek. Memang iblis berupaya dia mau pancing-pancing. Saya orang tempramen, dipancing-pancing oleh iblis supaya kembali lagi tempramennya. Dikasih masalah ini, diganggu itu, mau terpancing tidak. Syukur sekarang sudah dibantu ada yang menyetir mobil. Dulu saya sendiri menyetir mobil, di situ gampang sekali emosi. Kita sudah dijalur yang benar, orang serobot, oh langsung marah dan klakson panjang. Ini hidup lama, jangan kembali lagi pada hidup lama.

 

2.      Yehezkiel 13:1-4

13:1 Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku:

13:2 "Hai anak manusia, bernubuatlah melawan nabi-nabi Israel, bernubuatlah dan katakanlah kepada mereka yang bernubuat sesuka hatinya saja: Dengarlah firman TUHAN!

13:3 Beginilah firman Tuhan ALLAH: Celakalah nabi-nabi yang bebal yang mengikuti bisikan hatinya sendiri dan yang tidak melihat sesuatu penglihatan.

13:4 Seperti anjing hutan di tengah-tengah reruntuhan, begitulah nabi-nabimu, hai Israel!

 

Ini bukan cuma anjing tetapi anjing hutan. Praktek kedua gembala bertabiat anjing, menyampaikan Firman asal saja, menyampaikan Firman sesuka hati, tidak ada pergumulan. Sekarang kalau mau khotbah gampang. Makanya om Wi selalu katakan khotbah itu nomor 27, karena alamat di Malang simpang borobudur no. 27. Sekarang gampang, ada Alkitab yang ada penjelasannya di bawah. Di Internet tinggal buka, mau khotbah apa, tinggal ketik ayatnya muncul itu khotbahnya pendeta-pendeta. Gampang tetapi tidak ada pergumulan sehingga jemaat tidak pernah menghadapi jamahan tangan Tuhan. Dari pendetanya asal saja, siangnya kerja di kebun, sorenya mau khotbah sudah gampang saja, bukunya ada. Kalau perlu cerita saja tanam ini tanam itu, pergi sana pergi situ. Atau melawak, yang paling digemari sekarang ibadah di gereja itu melawak. Bagaimana Firman di gereja? Luar biasa, lucu, ketawa-ketawa. Melawak itu ibadah di kuil Dagon.

 

3.      Yesaya 56:10

56:10 Sebab pengawal-pengawal umat-Ku adalah orang-orang buta, mereka semua tidak tahu apa-apa; mereka semua adalah anjing-anjing bisu, tidak tahu menyalak; mereka berbaring melamun dan suka tidur saja;

 

Bayangkan, gembala ini Tuhan bilangin anjing, anjing bisu, anjing pelahap, anjing tidak tahu kenyang. Jangan sampai Tuhan katakan “hei Handri anjing kau!”. Jangan sampai terjadi.

 

Yesaya 56:11-12

56:11 anjing-anjing pelahap, yang tidak tahu kenyang. Dan orang-orang itulah gembala-gembala, yang tidak dapat mengerti! Mereka semua mengambil jalannya sendiri, masing-masing mengejar laba, tiada yang terkecuali.

56:12 "Datanglah," kata mereka, "aku akan mengambil anggur, baiklah kita minum arak banyak-banyak; besok akan sama seperti hari ini, dan lebih hebat lagi!"

Yang ketiga tidak berani menyampaikan Firman penyucian sebab motivasi pelayanannya hanya untuk mendapatkan keuntungan jasmani. Kadangkala itu muncul waktu sudah mulai maju pelayanan, mulai diberkati, sudah tidak tahu menggonggong, tinggal tidur melamun. Waktu awal merintis dia sungguh-sungguh. Bagaimana mau menyampaikan Firman penyucian kalau hidupnya sendiri dalam dosa sampai puncaknya dosa. Mau bilang jangan selingkuh dia sendiri selingkuh, jangan minum padahal dia sendiri minum, mau khotbah ada minuman keras. Mau sampaikan berkorban, dia sendiri tidak suka berkorban. Tuhan tolong jangan sampai kehidupanku menjadi gembala bertabiat anjing.

 

Tuhan melalui Paulus menasihati jemaat Filipi:

Filipi 3:2

3:2 Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat yang palsu,

 

Hati-hati di sini artinya jangan bersekutu dengan hamba Tuhan model seperti ini, tetapi bukan musuhi. Kita tahu hidupnya dalam dosa, selingkuh tapi jadi gembala, yang kita hindari, jangan bersekutu. Mungkin saat kita sakit datang pendeta seperti itu mau tumpangi kita tangan, jangan kita mau! Turun nanti tabiatnya kepada kita. Tetapi herannya banyak jemaat senang model gembala seperti ini. Kenapa? Sebab dosanya tidak disentuh.

Yeremia 5:31

5:31 Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar dengan sewenang-wenang, dan umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang akan kamu perbuat, apabila datang kesudahannya?

 

Umat Tuhan senang pendeta begitu. “Biar dia begitu tetapi dia pendeta paling baik, dia perhatian sama saya” padahal selingkuh bolak balik. Dari pada hamba Tuhan yang menggonggong dikatakan terlalu keras, dimarah, dimaki, dilawan. Tetapi pendeta yang elus-elus dosa karena dia hidup dalam dosa malah dikatakan ini bagus, pelan tapi pasti gembala sudah pasti menjadi alatnya setan, jemaat juga digiring menjadi alatnya setan. Jatuh bangun dalam dosa sampai puncaknya dosa, sehingga bukan masuk pembangunan Tubuh Kristus tetapi masuk pembangunan tubuh babel, mempelai setan yang akan dibinasakan. Babel itu ibu dari perempuan pelacur. Babel itu  tempat yang dipenuhi roh najis dan burung yang najis. Kejatuhan-kejatuhan dalam gereja dianggap biasa, tidak apa-apa. Jemaat kawin cerai dibawa lagi dinikahkan di gereja. Itu sudah mengarah pada pembangunan babel.

Wahyu 17:5;18:2

17:5 Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."

18:2 Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,

 

Saya menyampaikan ini dengan suatu keprihatinan melihat keadaan gereja sekarang ini. Bukan saya mengedepankan diri saya sudah hebat, saya ada kekurangan tetapi berupaya untuk lepas dari kekurangan itu. Jangan sampai kita digiring masuk pembangunan tubuh babel menjadi alatnya setan. Perjuangan pendahulu kita, bapak gembala begitu gigih membawa sidang jemaat untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna, itu sekarang dipercayakan kepada saya untuk saya lanjutkan. Jangan sampai jemaat gagal menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

Kami di Tonusu tahun ini tahun pemantapan dalam penggembalaan dan saya boleh alami dan rasakan, ditambahkan lagi pelayanan untuk mantap dalam penggembalaan. Di Diora tahun menikmati kegerakan rohani, melayani 3 sidang nikmati. Di Tentena tahun kemenangan. Ayo mantap tergembala, nikmati kegerakan rohani, pasti menang menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Ayo maju terus, jangan mundur.

 

Apakah harus dibiarkan model pelayanan seperti ini? Cara Yesus menolong.

Markus 7:24-25

7:24 Lalu Yesus berangkat dari situ dan pergi ke daerah Tirus. Ia masuk ke sebuah rumah dan tidak mau bahwa ada orang yang mengetahuinya, tetapi kedatangan-Nya tidak dapat dirahasiakan.

7:25 Malah seorang ibu, yang anaknya perempuan kerasukan roh jahat, segera mendengar tentang Dia, lalu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya.

 

Yesus datang ke sebuah rumah dan kedatanganNya tidak bisa dirahasiakan. Apa artinya ini? Yesus sama dengan Firman, rumah sama dengan nikah, tidak bisa dirahasiakan sama dengan pembukaan rahasia. Kalau digabungkan pembukaan rahasia Firman yang membenahi nikah, sama dengan Kabar Mempelai. Jadi cara Yesus menolong lewat Kabar Mempelai, Firman pengajaran yang benar, itu yang bisa menolong. Penginjilan tidak bisa menolong penggembalaan yang sudah bertobat. Kalau untuk memanggil, percaya Yesus, bertobat dan diselamatkan, itu penginjilan.

 

Dalam Lukas pasal 5 dalam penyebaran pukat yang pertama, Petrus dan kawan-kawan menarik pukatnya, mendapatkan sejumlah besar ikan dan dikatakan jala mereka mulai koyak. Penebaran pukat pertama ini menunjukan Firman penginjilan, tidak mampu menahan ikan tetap dalam pukat, bisa kembali cemplung ke dalam hidup lama. Bandingkan dengan Yohanes pasal 21. Petrus menebar jalan, dia tarik, dapat ikan 153 ekor, jalanya tidak koyak. Penyebaran pukat kedua itu Firman pengajaran yang benar. Itu pengajaran Tabernakel karena ada angka 153. 100 itu panjang Tabernakel, 50 lebar Tabernakel, 3 itu ruangan Tabernakel. Hanya itu yang bisa menolong, Firman pengajaran yang benar, Kabar Mempelai dalam terang Tabernakel. Hanya ini yang bisa menolong dan memulihkan yang sudah rusak. Bukan dipertahankan apa yang sudah rusak.

 

Penggembalaan atau ibadah pelayanan erat kaitannya dengan nikah. Jika penggembalaan hancur, nikahpun ikut hancur. Hanya bisa dipulihkan dengan Kabar Mempelai. Syukur kalau kehidupan kita sekarang boleh berada dalam penggembalaan yang dibina oleh Kabar Mempelai. Kerusakan-kerusakan kita sedikit demi sedikit dipulihkan dan diubahkan oleh Tuhan. Kalau tidak ada Kabar Mempelai tidak ada lagi yang dapat memulihkan. Orang bilang saya tinggalkan pengajaran dan di sana juga ada keselamatan. Kita lihat saja nanti orang itu. Pengalaman saya melayani dalam pekabaran mempelai ini, orang yang meninggalkan Kabar Mempelai nikahnya rusak, betul-betul hancur nikahnya. Tetapi nikah-nikah yang hancur begitu mau tergembala dalam Kabar Mempelai dipulihkan.

 

Syarat nikah hancur untuk dipulihkan:

1.      Matius 15:25

15:25 Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."

 

Ibu harus mendekat dan menyembah Yesus. Artinya gembala harus bergumul sungguh-sungguh untuk mendapatkan pembukaan rahasia Firman. Kalau gembala tidak bergumul apa yang bisa memulihkan. Isteri saya yang jadi saksi bagaimana pergumulan untuk mendapatkan pembukaan rahasia Firman. Bergumul datang mendekat di kaki Yesus, tersungkur di kaki Tuhan. Begitu gembala lihat “ini sudah di ambang kehancuran” bukan santai tetapi bergumul menyembah untuk mendapat pembukaan rahasia Firman. Jadi gembala dulu ditolong baru nanti anak-anaknya. Perempuan ini berkata “tolonglah aku” begitu dia tertolong maka anaknya juga tertolong.

 

2.      Matius 15:27

15:27 Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."

 

Membenarkan Firman, artinya gembala harus rela direndahkan oleh Firman untuk disucikan. Dikatakan ajing harus terima. Kalau gembala mau disucikan maka ada dampaknya atau efek dominonya yaitu keluarganya disucikan, baru kepada sidang jemaat. Imam Besar setahun sekali untuk mengadakan pendamaian baginya, bagi keluarganya baru bagi sidang jemaat.

Imamat 16:17

16:17 Seorang pun tidak boleh hadir di dalam Kemah Pertemuan, bila Harun masuk untuk mengadakan pendamaian di tempat kudus, sampai ia keluar, setelah mengadakan pendamaian baginya sendiri, bagi keluarganya dan bagi seluruh jemaah orang Israel.

 

Saya dulu sebagai gembala harus mengalami penyucian baru berdampak pada isteri dan anak-anak baru kepada sidang jemaat. Makanya terhadap isteri dan anak-anak saya harus bergumul ekstra. Kalau mereka tidak mengalami penyucian, penyuciannya tersumbat, tidak bisa mengalir pada sidang jemaat. Makanya Pdt. Widjaja mengatakan kalau keluarga gembala jatuh dihantam setan, itu pukulan telak bagi gembala. Mau ajar penyucian kepada jemaat, anaknya tidak suci, isterinya tidak suci. Sebelum disampaikan praktek dulu untuk disucikan baru sampaikan kepada jemaat. Pedang bermata dua, kena dulu pada saya baru ayunkan pada jemaat, sama-sama disucikan.

 

Gembala yang disucikan pasti selalu bergumul, memohon pada Tuhan untuk keselamatan sidang jemaat. Tadi yang pertama diserukan ibu itu “tolong anakku” lalu dia sadar Tuhan belum menolong. Lalu dia berseru “tolonglah aku” dia disucikan baru bisa bergumul memohon keselamatan bagi sidang jemaat. Jangan sampai sidang jemaat dikuasai oleh setan.

 

Jadi sekali lagi, yang pertama kali harus disucikan gembala dulu, baru berdampak pada jemaat. Kalau dia sudah disucikan dia bisa bergumul memohon kepada Tuhan untuk keselamatan sidang jemaat, jangan sampai dikuasai setan dan Tuhan pasti menjawab. Kita baca, ini jawaban Tuhan Yesus atas pergumulan gembala.

Matius 15:28

15:28 Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

 

Markus 7:30

7:30 Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.

 

Ini jawaban dari Tuhan, anaknya sembuh dan bisa berbaring. Artinya rohani sidang jemaat sehat. Tadinya orang kerasukan mana bisa berbaring, berontak sana, berontak sini. Artinya rohani sidang jemaat menjadi sehat. Buktinya apa? Bisa tergembala. Jadi kalau ada gembala belum tergembala jangan langsung hantam “memang gembala pemberontak, tidak menghargai!”. Gembala pukul diri dulu, tolonglah aku Tuhan, tolong saya Tuhan, saya masih kurang disucikan, kurang penyerahan, kurang pergumulan. Kalau gembala sudah tekun bergumul maka jemaat bisa sehat rohani dan bisa tergembala.

 

Dalam Mazmur 23 tadi dikatakan Dia membaringkan aku di padang yang berumput hijau. Jadi berbaring di sini menunjukan mantap tergembala. Jemaat bisa tergembala, menikmati rumput hijau, menikmati Firman penggembalaan dalam ketekunan 3 macam ibadah pokok. Dalam penggembalaan kita tidak dibuat susah, malah kita enak, berbaring, ada rumput. Jika jemaat bisa tergembala, itu tidak lepas dari perumulan seorang gembala. Bukan karena kuat dan kemampuan kita sendiri! Saya bukan menggembalakan isi dompet saudara, saya bukan menggembalakan jiwa saudara, saya menggembalakan jiwa! Itu yang harus digumuli. Saya dulu mengalami penyucian, ada penyerahan kepada Tuhan, jemaat mengalami penyucian, semua bisa tergembala.

 

Jadi hargailah dan dukung selalu gembala di dalam doa. Jangan dilawan, jangan dicerita yang tidak-tidak. Ada kekurangannya, tetapi dia bergumul untuk lepas dari kekurangannya. Buktinya dalam setiap ibadah masih ada pembukaan rahasia Firman, berarti dia bergumul. Sidang jemaat bisa merasa tidak ada lagi pembukaan rahasia Firman, berarti gembala tidak bergumul. Tetapi kalau bisa merasakan pembukaan rahasia Firman, ini untuk saya, saya ditegur, ayo dukung gembala dalam doa. Bahkan dikatakan hormati dua kali lipat.

I Tesalonika 5:12-13

5:12 Kami minta kepadamu, saudara-saudara, supaya kamu menghormati mereka yang bekerja keras di antara kamu, yang memimpin kamu dalam Tuhan dan yang menegor kamu;

5:13 dan supaya kamu sungguh-sungguh menjunjung mereka dalam kasih karena pekerjaan mereka. Hiduplah selalu dalam damai seorang dengan yang lain.

 

Terima kasih buat doa dari jemaat, terima kasih buat bantuannya dalam pekerjaan yang jasmani, sehingga saya tidak lagi terbeban pikiran saya dalam soal yang jasmani, saya bisa fokus untuk persiapan pemberitaan Firman. Tuhan Yesus memberkati kita sekalian.

 

Yesus adalah teladan yang sempurna bagi gembala yang bergumul untuk keselamatan sidang jemaat. Setelah Yesus memperkenalkan dirinya sebagai gembala yang baik dalam pasal 10, pasal 11 Yesus diperhadapkan dengan domba yang mati, itulah Lazarus.

Yohanes 11:41-44

11:41 Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku.

11:42 Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku."

11:43 Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!"

11:44 Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi."

 

Mati itu sama dengan dikuasai maut, dikuasai setan. Bukan cuma mati tetapi busuk! Ada domba yang mati, domba yang busuk, bukan dibiarkan. Jadi kami sebagai gembala bukan cuma melayani domba yang baik-baik. Apalagi yang suka berkorban, itu dilayani baik-baik. Kalau dia ulang tahun didatangi didoakan. Kalau yang nakal-nakal ulang tahun disms saja atau ditelpon. Kalau yang suka melawan ada masalah, diutus pengerja saja. Justru yang mati dan busuk itu digumuli ekstra. Bukan malah dibiarkan “kasih biar dia, Tuhan usir pa dia!”. Bukan begitu.

 

Yesus di sini ada jemaat, ada domba yang mati. Mati ini hidup dalam dosa. Dan busuk, berarti betul-betul sudah menikmati berbuat dosa. Kebutuhan utama kita ketika kita dikuasai setan adalah Yesus sebagai Gembala yang baik. Jangan jauh dari penggembalaan. Mungkin pagi ini ada yang dalam keadaan mati rohaninya, kalau masih ada dalam penggembalaan, masih ada kesempatan untuk ditolong. Mungkin dirinya tidak mau lagi tergembala, tetapi masih ada keluarganya yang berdoa seperti Maria dan Marta, sehati, satu suara untuk Lazarus bisa selamat. Terutama Maris, dia tersungkur menyembah Yesus. Mungkin anak sudah mati, orang tua bisa tersungkur menyembah. Kalau orang tua masih tergembala, ada harapan anak untuk hidup, ada harapan anak untuk dipulihkan oleh Tuhan. Isteri sudah mati rohaninya, suami masih mau tergembala maka ada harapan isterinya untuk ditolong. Kebutuhan utama kita di akhir zaman ini adalah penggembalaan, di situ tempat pemulihan. Jangan jauh dari penggembalaan. Di dalam penggembalaan ada Yesus Gembala yang baik dan ada gembala di bumi yang tekun bergumul. Apa pergumulannya?

1.      Yohanes 11:41

11:41 Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku.

 

Pergumulannya berdoa syafaat bagi jemaat. Di sorga ada Gembala baik berdoa syafaat bagi domba-domba, di bumi ada gembala yang berdoa syafaat bagi domba-domba. Jadi domba itu aman. Dari sorga Yesus berdoa syafaat mengulurkan tangan memegang domba, dari bumi gembala berdoa syafaat menopang, sehingga jemaat itu aman. Saat dia mati dan busuk masih ada harapan dipulihkan. Itu kalau dalam penggembalaan, kalau di luar penggembalaan mati, busuk yah sudah berulat, neraka tempatnya. Tetapi dalam penggembalaan masih ada harapan.

 

Ayo keluarga-keluarga kita banyak yang sudah mati, jangan-jangan banyak yang sudah busuk, ayo kita yang masih tergembala gumuli dan doakan mereka, sungguh-sungguh tergembala. Bawa terus dalam doa, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Semua bisa dipulihkan oleh Tuhan.

 

2.      Yohanes 11:43

11:43 Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!"

 

Berseru dengan suara keras, artinya memberitakan Firman pengajaran yang keras. Kerasnya dan tajamnya Firman itu untuk menolong kita. Tidak usah mati, orang tidur saja ada yang susah dikasih bangun. Apalagi ini mati, masa cuma Firman yang lembek-lembek “kita diberkati”. Orang yang sudah mati rohaninya, hidup dalam dosa dengar itu berpikir “biar saya merokok, biar saya minum, diberkati damai sejahtera” akhirnya dia terus mati, busuk dan berulat. Yang mati itu disadarkan, dibangkitkan dengan suara keras “bertobat, anjing babi!”. Firman keras supaya kita ditolong dan dipulihkan.

 

Dengan pergumulan gembala, Lazarus bangkit dan segala ikatannya dilepaskan. Artinya sidang jemaat dilepaskan dari ikatan setan. Segala kebusukan dipulihkan, semua dijadikan baik dan indah pada waktunya. Ayo jangan putus asa, yang sudah mati, sudah busuk, selama masih ada dalam penggembalaan, masih ada gembala yang berdoa syafaat. Selama masih ada keluarga yang tergembala, masih ada harapan untuk ditolong oleh Tuhan.

Yohanes 11:44

11:44 Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi."

 

Sistem penggembalaan tidak memaksa. Waktu Lazarus sudah bangkit Tuhan katakan buka kain-kainnya dan biarkan ia pergi. Kalau mau tergembala puji Tuhan, tetapi kalau mau kembali ikut setan tidak dipaksa. Jadi tidak ada paksaan “awas kalau tidak tergembala!” Sampaikan Firman saja, kalau dia rasa itu kebutuhan utamanya, pasti tergembala. Tetapi kalau dia anggap itu bukan kebutuhan utamanya silahkan ikut setan. Cuma kami gembala memberikan anjuran, tuntunan, nasihat ini yang benar supaya kamu selamat. Kalau tidak mau yah sudah, bukan dikutuk-kutuk tetapi terus didoakan.

 

Syukur kepada Tuhan, Lazarus memilih Yesus, dia tidak memilih ikut setan. Pada pasal berikutnya dia ada bersama Yesus dalam perjamuan makan. Dia memilih Yesus, dia mau makan bersama Yesus.

Yohanes 12:1-2

12:1 Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati.

12:2 Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus.

 

Jadi, jika kita merasakan sudah dilepaskan oleh Tuhan dari kuasa dan ikatan setan, pasti mau tekun makan Firman penggembalaan. Jadi tidak usah dipaksa. Kalau dia sudah mengalami kelepasan oleh kuasa Firman dari ikatan setan, tidak usah dipaksa pasti bisa tekun makan Firman dalam penggembalaan. Seperti Lazarus, dia sudah bangkit, mengalami kelepasan, dia pilih makan bersama Yesus. Ayo pilih makan bersama Yesus, mau tekun makan Firman di dalam penggembalaan. Tetapi memang tidak enak, mau tekun makan Firman dalam penggembalaan bukan tidak beresiko, ada resikonya! Namun jangan mundur.

Yohanes 12:9-11

12:9 Sejumlah besar orang Yahudi mendengar, bahwa Yesus ada di sana dan mereka datang bukan hanya karena Yesus, melainkan juga untuk melihat Lazarus, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati.

12:10 Lalu imam-imam kepala bermupakat untuk membunuh Lazarus juga,

12:11 sebab karena dia banyak orang Yahudi meninggalkan mereka dan percaya kepada Yesus.

 

Setan itu tidak tinggal diam. Orang sudah lepas dari ikatannya, sudah tergembala, dia kejar terus. Ada resikonya tekun dalam penggembalaan yaitu kita diperhadapkan dengan sengsara daging tanpa dosa karena Yesus. Apalagi kalau kita yang sudah dilepaskan dari dosa kemudian bisa tergembala dan menjadi kesaksian yang memenangkan jiwa, tantangannya hebat! Jadi jangan heran, dulu waktu saya masih pamabok orang takut sama saya, waktu saya masih tukang pukul orang segan sama saya. Sekarang saya sudah bertobat, lepas dari ikatan setan, sudah tergembala, eh orang lawan pa kita. Kalau dulu saya sudah cekik, sudah saya banting dia, sekarang saya yang dicekik. Itulah pergumulan dari kita untuk bisa makan Firman. Supaya adil, gembala bergumul menyediakan makanan bagi jemaat, jemaat bergumul bisa makan Firman. Dengar Firman sungguh-sungguh, itu pergumulan makan Firman. Jangan mundur, jangan takut. Tuhan bersama dengan kita, Tuhan tidak meninggalkan kita.

 

Tantangan yang kita hadapi semakin hebat sekarang ini, apalagi kita mau bersaksi, tantangannya makin hebat. Tetapi kita tidak pernah ditinggalkan Tuhan. Tuhan bersama-sama dengan kita selalu. Bahkan jika kita mau tekun makan Firman, arah hidup kita jelas. Tadi Lazarus ikut makan dalam perjamuan bersama Yesus. Kalau kita tekuni makan Firman maka arah kita jelas yaitu kita masuk pada perjamuan kawin Anak Domba Allah, kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Sekarang kita makan Firman, nanti kita makan dalam perjamuan kawin Anak Domba, masuk pesta nikah Anak Domba, menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Biar ini menjadi kekuatan kita. Jangan mundur, yang tergembala secara online banyak rintangan, banyak tantangan, itulah pergumulan untuk makan Firman.

Wahyu 19:9

19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

 

Arahnya ke sana, masuk pesta kawin Anak Domba dan disebut berbahagia. Sasaran akhir hidup kita jelas dan yakinlah sekalipun kita diizinkan mengalami penderitaan tetapi Tuhan berikan kebahagiaan sorga. Kebahagiaan itu akan terus bertambah sampai puncak kebahagiaan masuk pesta nikah Anak Domba. Dalam kitab Wahyu ada 7 kebahagiaan, masuk pesta nikah Anak Domba ini adalah kebahagiaan yang keempat. Kalau melihat pelita emas, yang keempat ini adalah pokoknya. Puncak kebahagiaan masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Jadi sekarang kita diperhadapkan dengan sengsara tetapi Tuhan berikan kebahagiaan sorga sampai puncaknya.

 

Tidak ada damai sejahtera di luar penggembalaan. Ayo bawa hidup kita tergembala. Setan mau menghancurkan tetapi tetap ada pembelaan dari Yesus Gembala yang baik. Dia sudah berikan nyawaNya. UpayaNya untuk penggembalaan sangat besar, biarlah kita juga berupaya gigih untuk tergembala, ada kebahagiaan Tuhan berikan kepada kita sekalian.

 

Tuhan Memberkati.

 

 

 

 

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar