20211211

Kebaktian Doa, Sabtu 11 Desember 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Ada 3 kelompok dalam Yohanes pasal 9:

1.      Orang buta yang sudah melihat, ini menunjukan orang yang sudah mengalami pekerjaan Firman pengajaran yang benar sehingga dia berani menyaksikannya.

2.      Orang tua dari orang buta yang sudah melihat, ini menunjukan orang yang tahu kebenaran tetapi takut untuk mengakuinya.

3.      Orang Farisi dan orang Yahudi, ini menunjuk orang yang tidak percaya dan menolak kebenaran.

 

Kita mempelajari poin yang ketiga.

Yohanes 9:24-34

9:24 Lalu mereka memanggil sekali lagi orang yang tadinya buta itu dan berkata kepadanya: "Katakanlah kebenaran di hadapan Allah; kami tahu bahwa orang itu orang berdosa."

9:25 Jawabnya: "Apakah orang itu orang berdosa, aku tidak tahu; tetapi satu hal aku tahu, yaitu bahwa aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat."

9:26 Kata mereka kepadanya: "Apakah yang diperbuat-Nya padamu? Bagaimana Ia memelekkan matamu?"

9:27 Jawabnya: "Telah kukatakan kepadamu, dan kamu tidak mendengarkannya; mengapa kamu hendak mendengarkannya lagi? Barangkali kamu mau menjadi murid-Nya juga?"

9:28 Sambil mengejek mereka berkata kepadanya: "Engkau murid orang itu tetapi kami murid-murid Musa.

9:29 Kami tahu, bahwa Allah telah berfirman kepada Musa, tetapi tentang Dia itu kami tidak tahu dari mana Ia datang."

9:30 Jawab orang itu kepada mereka: "Aneh juga bahwa kamu tidak tahu dari mana Ia datang, sedangkan Ia telah memelekkan mataku.

9:31 Kita tahu, bahwa Allah tidak mendengarkan orang-orang berdosa, melainkan orang-orang yang saleh dan yang melakukan kehendak-Nya.

9:32 Dari dahulu sampai sekarang tidak pernah terdengar, bahwa ada orang yang memelekkan mata orang yang lahir buta.

9:33 Jikalau orang itu tidak datang dari Allah, Ia tidak dapat berbuat apa-apa."

9:34 Jawab mereka: "Engkau ini lahir sama sekali dalam dosa dan engkau hendak mengajar kami?" Lalu mereka mengusir dia ke luar.

 

Ini kelompok yang tidak percaya dan menolak kebenaran. Sekalipun sudah di depan mata melihat pekerjaan Firman pengajaran itu tetapi mereka tidak percaya dan menolaknya. Siapa mereka? Orang Farisi dan orang Yahudi ini adalah orang yang bangga sebagai muridnya Musa. Artinya bagi kita sekarang kehidupan yang mempertahankan ibadah tua, ibadah sistem Taurat. Kalau ini dipertahankan terus maka kita bangsa kafir tidak bisa masuk di dalamnya sebab Taurat itu hanya untuk bangsa Israel, bangsa kafir tidak boleh. Makanya Yesus mengatakan “rombak Bait Allah itu dan dalam 3 hari akan Aku bangun kembali”. Oleh Korban Kristus ibadah sistem Taurat dibongkar menjadi ibadah sistem kemurahan sehingga kita bangsa kafir boleh masuk di dalamnya.

 

Sekarang kita lihat bagaimana tanda sistem Taurat. Seharusnya ini untuk Israel saja, tetapi bisa saja tanda-tanda ini ada di dalam gereja bangsa kafir.

1.      Markus 13:1-2

13:1 Ketika Yesus keluar dari Bait Allah, seorang murid-Nya berkata kepada-Nya: "Guru, lihatlah betapa kokohnya batu-batu itu dan betapa megahnya gedung-gedung itu!"

13:2 Lalu Yesus berkata kepadanya: "Kaulihat gedung-gedung yang hebat ini? Tidak satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain, semuanya akan diruntuhkan."

 

Diruntuhkan artinya dirombak. Ini bernubuatan ganda, nubuatan pertama sudah digenapi, memang betul Bait Allah dihancurkan. Dirobohkan artinya ibadah sistem Taurat dibongkar dan diganti menjadi ibadah sistem kemurahan.

Yohanes 2:19-20

2:19 Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali."

2:20 Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?"

 

Murid-murid katakan lihat Bait Allah ini betapa megah. Bagaimana tidak mau megah, 46 tahun dibangun, luar biasa megahnya. Jadi tanda yang pertama adalah hanya mengutamakan dan membanggakan perkara-perkara yang jasmani dan berkat-berkat jasmani. Ini juga pelajaran bagi kita, kita akan menggelar ibadah-ibadah persekutuan, yang kita megahkan itu pembukaan rahasia Firman, bukan yang jasmani. Nanti bagian konsumsi bukan kita mau menonjol tampil hebat-hebat sampai kalau bisa dalam 1 dos itu 12 macam makanan. Bukan itu yang Tuhan cari, bukan itu yang Tuhan nilai! Biarpun dibungkus daun dan isinya nasi dengan papiong, bukan itu yang Tuhan nilai. Makanan jasmani itu maksudnya supaya jangan lapar waktu pulang, itu saja, sederhana. Tidak usah pusing, sudah harus begini, kalau bukan yang dibakar, yang diguling atau yang digoreng, bukan itu yang diutamakan! Sampai akhirnya gara-gara itu sudah ribut, sudah tidak enak satu dengan yang lain. Kalau seperti itu hilang kemuliaannya. Apa artinya kita gelar semuanya kelihatan bagus dan luar biasa tetapi hati tidak sejahtera, tidak damai, gara-gara usulannya tidak diterima, usulan orang lain yang diterima. Saya bilang sama jemaat di Diora, kamu bangun gereja megah, besar, bagus, tetapi tidak ada kemuliaan kalau pembangunannya diisi dengan ribut-ribut. Di Tonusu juga dibangun bagus-bagus, ada selesai berdiri gereja tetapi tidak ada kemuliaan Tuhan kalau hanya bangga-bangga jasmani. Jaga hati yah, jangan gara-gara masako, gara-gara nasi, gara-gara kelapa sudah ribut. Mungkin tidak bertengkar tetapi di hati disimpan “huh cuma dia-dia saja yang didengar, usulanku tidak didengar!”. Kalau seperti itu tidak ada kemuliaan! Itu ibadah tua, ibadah sistem  Taurat. Bukan itu yang dibangga-banggakan. Kemuliaan Tuhan bukan diukur yang jasmani, kemuliaan Tuhan itu kalau ada pembukaan Firman ditampilkan dan terjadi penyucian serta pembaharuan bagi orang yang datang beribadah. Jadi tidak usah kita mau tampil harus begini, harus begitu, sederhana saja. supaya betul-betul yang ditampilkan hanya kemuliaan Tuhan lewat Firman pengajaran, bukan yang jasmani yang harus kita tampilkan.

 

2.      Taurat itu diatur sedemikan rupa, ada pakemnya, harus begini, harus begitu. Artinya untuk kita hanya mengutamakan aturan organisasi dari pada kebenaran Firman. Dulu oleh para pendahulu mendirikan organisasi ini hanya semata-mata untuk legal di mata pemerintah dan supaya baik hubungannya dengan pemerintah, sehingga aturannya tidak macam-macam, aturannya sesuai kebenaran Firman. Kalau sekarang harus begini, harus begitu, sudah tidak sesuai dengan kebenaran Firman, kenapa kita harus ikut! Yang harus kita ikuti adalah kebenaran Firman. Itu yang harus kita doakan dan gumuli.

 

Sekarang ini sudah harus begini, harus begitu, sampai main kekerasan, Tuhan tolong. Itu ada hukumnya, kalau ancam mengancam bisa dilaporkan ke polisi, masuk penjara 4 tahun. Kita mau pertahankan kebenaran Firman malah diancam begini begitu. Kalau datang coba tanya mana legal standingnya, siapa yang bertanda tangan, tidak mungkin pusat berani bertanda tangan. Apalagi kalau bukan pengurus lalu petantang-petenteng ancam orang, yah tinggal dilapor saja. Ini negara hukum, tidak boleh seenaknya begitu! Ada kemenkumham nomor sekian-sekian. Kita ini organisasi berbadan hukum, jadi ada aturan yang mengikat. Jadi tidak usah kita risau, takut dan sebagainya. Kita berpatokan pegang kebenaran Firman pasti Tuhan tolong.

 

3.      Diatur sedemikan rupa dengan peraturan-peraturan manusia atau cara-cara dunia yang tidak sesuai Firman. Persekutuan itu terjadi secara wajar, bukan dipaksa-paksa, harus ikut, kalau tidak datang nanti dapat SP1, SP2.

 

4.      Mengandalkan keahlian daging, bukan kemampuan ajaib dari Roh Kudus, bukan karunia Roh Kudus. Pokoknya jago main musik, silahkan main. Kemudian bisa nyanyi, silahkan nyanyi. Biar bukan anggota gereja dipanggil datang bermain musik nanti dibayar, mana orang tidak mau kalau begitu. Bahkan bukan agama Kristen bisa main di gereja, yang penting digaji, dia anggap sebagai profesi. Jadi pelayanan bukan lagi tahbisan tetapi sudah jadi profesi.

 

Galatia 2:16

2:16 Kamu tahu, bahwa tidak seorang pun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kami pun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorang pun yang dibenarkan" oleh karena melakukan hukum Taurat.

Ibadah Taurat kelihatan hebat di mata manusia, seakan-akan tidak ada cacat cela, tetapi sesungguhnya tidak menghasilkan kebenaran Tuhan. Tidak ada seorangpun yang dibenarkan karena melakukan hukum Taurat. Jadi ibadah sistem Taurat tidak menghasilkan kebenaran Tuhan. Sama dengan tidak ada penyucian, tidak ada pembaharuan. Hebat memang, tetapi keluar masuk gereja begitu terus hidupnya. Sekian tahun jadi pendeta keadaan hidupnya seperti itu, malah semakin jahat dan najis.

 

Jadi kehidupan yang mempertahankan ibadah tua, ibadah sistem Taurat, pasti menolak Firman pengajaran yang benar. Seperti ahli Taurat, orang Farisi menolak Yesus. Dan suka mengintimidasi orang yang berpegang pada pengajaran yang benar.

Yohanes 9:22

9:22 Orang tuanya berkata demikian, karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi, sebab orang-orang Yahudi itu telah sepakat bahwa setiap orang yang mengaku Dia sebagai Mesias, akan dikucilkan.

 

Mereka suka mengintimdasi, menekan, sampai mengusir dan suka memecat. Mereka katakan kamu tidak dipecat cuma diberhentikan, apa bedanya! Mereka cuma mau tipu-tipu, memangnya yang dihadapi ini anak-anak, ini orang yang sudah puluhan tahun dalam pengajaran dan bertahun-tahun melayani! Tidak kebetulan yah, jangan berpikir “ini pak gembala karena menghadapi situasi seperti ini makanya dia cari-cari ayat”. Ini Tuhan yang kasih supaya kita kuat. Semua satu hati, jangan takut kalau diintimidasi. Nanti kita belajar satu kehidupan yang tadinya orang Farisi tetapi akhirnya masuk dalam ibadah sistem kemurahan sampai dia mau membunuh. Kalau dulu memang membunuh secara fisik, sekarang ini mau membunuh karakter, ini yang kita hadapi.

 

Akibatnya kalau ibadah sistem Taurat dipertahankan.

Markus 13:1-2

13:1 Ketika Yesus keluar dari Bait Allah, seorang murid-Nya berkata kepada-Nya: "Guru, lihatlah betapa kokohnya batu-batu itu dan betapa megahnya gedung-gedung itu!"

13:2 Lalu Yesus berkata kepadanya: "Kaulihat gedung-gedung yang hebat ini? Tidak satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain, semuanya akan diruntuhkan."

 

Kokoh berarti keras. Jadi akibatnya menjadi batu-batu keras. Artinya tetap manusia daging yang berdosa yang disusun atau dibangun menjadi tubuh Babel, mempelai wanita setan yang akan diruntuhkan, dihukum dan dibinasakan oleh Tuhan. Ini jangan terjadi dalam kehidupan kita sekalian.

 

Ingat, dalam Yohanes pasal 2 tadi Tuhan Yesus katakan dalam 3 hari Aku akan mendirikannya kembali. Untuk merombak ibadah sistem Taurat menjadi ibadah sistem kemurahan, Yesus harus mati di kayu salib. Dia mati dan 3 hari kemudian Dia bangkit untuk merombak ibadah sistem Taurat menjadi ibadah sistem kemurahan.

Yohanes 2:19-21

2:19 Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali."

2:20 Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?"

2:21 Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.

 

Yesus yang mati di kayu salib dan 3 hari Dia bangkit untuk menggenapkan hukum Taurat dan membenarkan kita orang berdosa. Tadinya lewat sistem Taurat tidak ada yang dibenarkan karena melakukan hukum Taurat. Sekarang oleh Korban Kristus hukum Taurat digenapkan dan membenarkan kita yang mau percaya kepada Yesus. Nanti kita lihat tanda-tanda dan buktinya bahwa kita percaya dan beriman kepada Yesus.

 

Yesus sudah mati di kayu salib dengan 4 luka utama yaitu 2 di tangan dan 2 di kaki untuk membenarkan bangsa Israel. Tetapi Yesus yang sudah mati rela menerima luka kelima di lambungNya yang ditombak prajurit Romawi untuk membenarkan bangsa kafir kalau mau percaya kepada Yesus.

Yohanes 19:33-34

19:33 tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,

19:34 tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

 

Dari lambung Yesus keluar darah dan keluar air. Inilah tandanya bangsa kafir dibenarkan oleh Yesus.

1.      Tanda darah artinya percaya Yesus dan bertobat. Hati percaya dan mulut mengaku.

Roma 10:10,17

10:10 Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.

10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

 

Bertobat mati terhadap dosa. Kita merayakan natal, kelahiran Yesus Juruselamat Sang Penebus segala dosa manusia. Tetapi merayakan natal malah berbuat dosa, mana penebusan yang dialami! Kita merayakan natal seharusnya sudah semakin mantap ini tanda darah Yesus supaya kita bisa mengalami kelepasan dari Mesir, dari dunia ini. Dulu bangsa Israel supaya bisa keluar dari Mesir, di pintu rumahnya harus disapukan darah anak domba Paskah. Begitu malaikat maut lewat, dia melihat ada tanda darah, ada kematian di situ, sehingga mereka bisa keluar dari Mesir. Sekarang kita mau terangkat ke awan-awan bertemu Yesus Mempelai Pria sorga, pertobatan itu harus mantap. Pertobatan ini buah permulaan, kalau ini tidak ada jangan harap ada buah susulan, tidak akan ada buah-buah yang lain.

Matius 3:8

3:8 Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.

 

Ini buah permulaan, kemudian ada buah pertengahan itulah buah terang yaitu keadilan, kebenaran serta kesucian. Baru nanti buah terakhir buah-buah roh. Kalau buah permulaan tidak ada, mau harapkan apa. Waktu Yesus berjalan, di tepi jalan Dia lihat ada pohon ara yang sudah berdaun lebat. Yesus mencari buah permulaanpun tidak ada. Apa yang Yesus katakan kepada pohon ara itu? Mulai sekarang jangan ada yang memakan buahmu. Maka pohon itu langsung kering ke akar-akarnya. Kalau buah pertobatan saja tidak ada, mau melayani tidak mungkin, apalagi menjadi mempelai wanita Tuhan. Yang ada hanya kering sampai ke akar-akarnya, hanya untuk dibakar.

Yudas 1:12

1:12 Mereka inilah noda dalam perjamuan kasihmu, di mana mereka tidak malu-malu melahap dan hanya mementingkan dirinya sendiri; mereka bagaikan awan yang tak berair, yang berlalu ditiup angin; mereka bagaikan pohon-pohon yang dalam musim gugur tidak menghasilkan buah, pohon-pohon yang terbantun dengan akar-akarnya dan yang mati sama sekali.

 

2.      Tanda air, artinya masuk kuburan baptisan air yang benar. Setelah bertobat, mati terhadap dosa, harus dikubur bersama Yesus dan bangkit bersama Yesus dalam hidup yang baru. Apa itu hidup yang baru? Hidup dalam kebenaran. Bertobat dan hidup dalam kebenaran ini sudah harus mantap. Kita sebagai orang Kristen harus mantap soal kebenaran ini. Bertobat dan hidup dalam kebenaran ini masih di wilayah halaman, bertobat itu mezbah korban bakaran, baptisan air itu bejana pembasuhan. Kalau itu tidak mantap, bagaimana itu bisa tembus ruangan suci, apalagi ruangan maha suci. Ikut Yesus tidak bisa lompat dari pintu gerbang langsung ke ruangan maha suci, harus melewati langkah-langkahnya.

 

Sudah bertobat, sudah hidup baru hidup benar, kita bukan lagi batu keras. Sebutan kita sudah lain yaitu batu hidup.

I Petrus 2:5

2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

 

Apa itu batu hidup? Imam dan Raja, kehidupan yang beribadah dan melayani Tuhan sesuai jabatan dan karunia-karunia dari Tuhan, untuk dipakai dalam pembangunan rumah rohani. Bukan lagi Bait Allah jasmani tetapi Bait Allah rohani yaitu Tubuh Kristus yang sempurna. Kalau yang jasmani bangsa kafir tidak masuk, sekarang yang rohani bangsa kafir boleh masuk. Makanya pelayanan pembangunan Tubuh Kristus disebut juga pelayanan sistem kemurahan.

 

Mari periksa, apakah kita sudah ada dalam sistem kemurahan atau masih dalam sistem Taurat. Ingat sistem kemurahan jangan dijadikan murahan! Mau melayani yah melayani, mau beribadah yah melayani, kalau tidak yah suka-sukanya sendiri, itu menjadikan ibadah pelayanan menjadi sesuatu yang murahan, jangan! Ingat sesudah zaman kemurahan tidak ada zaman yang lain. Kita sudah ada di zaman Allah Roh Kudus, sesudah ini tidak ada lagi zaman untuk memperbaiki, sudah masuk kerajaan 1000 tahun damai, tidak ada lagi kesempatan bertobat di situ. Kalau tidak mau bertobat yah tidak bisa tembus dalam kerajaan 1000 tahun damai, tidak benar, tidak tembus di sana. Yang ada penghukuman kekal. Kita sekarang sudah di zaman kemurahan, sesudah itu tidak ada zaman yang lain, sebab itu ayo kita hargai sungguh-sungguh kemurahan Tuhan. Beribadah dan melayanilah sungguh-sungguh dalam sistem kemurahan.

 

Kita sudah bertobat, sudah lahir baru, lalu mau kembali lagi pada ibadah sistem Taurat, itu langkah kemunduran yang luar biasa! Apalagi orang sudah dalam pengajaran, lalu menerapkan sistem Taurat, sistem pecat memecat, tidak lagi sesuai kebenaran Firman, aturan manusia dibuat terlalu banyak, itu langkah mundur, bukan maju! Katanya mau memajukan, bukan memajukan itu malah menghancurkan. Sadar atau tidak sadar itu sudah menghina Korban Kristus. Oleh Korban Kristus kita bisa dibenarkan, bertobat dan lahir baru, lalu kembali kepada sistem Taurat, itu sangat menghina Korban Kristus. Karena ini zaman kemurahan maka tidak dihukum. Kelihatan petantang petenteng lapor ke mana-mana, mengambil dan menyita semuanya, nanti berhadapan dengan Tuhan. Ngeri, saya takut melihat kalau ada pendeta seperti itu, merasa dia paling benar. Ini benar, itu benar, padahal kebenaran manusia. Itu langkah kemunduran. Nanti dia berhadapan dengan Yesus sebab menghina Korban Kristus. Kalau kita ditekan lalu kita melawan dengan daging, kita mundur juga. Jangan melawan dengan daging, serahkan semua kepada Tuhan.

 

Tanda-tanda ibadah sistem kemurahan.

1.      II Korintus 4:1

4:1 Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati.

 

Tidak tawar hati = tidak kecewa, tidak putus asa, dalam menghadapi masalah-masalah terutama dalam pelayanan, pencobaan, intimidasi, persekusi. Termasuk juga tidak bangga ketika diberkati dan dipakai Tuhan. Semua itu hanya kemurahan Tuhan, hanya kasih karunia Tuhan. Kalau kita ditekan, kita dianiaya itu kasih karunia Tuhan juga. Adalah kasih karunia kalau kita menderita. Ini yang seringkali orang tidak mau terima. Maunya kasih karunia itu diberkati, berhasil dan sebagainya. Tetapi kalau kasih karunia dalam bentuk ini orang tidak mau.

I Petrus 2:19

2:19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.

 

Dalam Kisah Para Rasul pasal 5 rasul-rasul disesah, namun mereka keluar dari mahkamah agama dengan berbahagia karena dianggap layak menderita karena Yesus. Juga waktu diberkati jangan bangga, dipakai Tuhan jangan bangga. Apa yang mau dibanggakan, hanya kemurahan Tuhan. 1 orang jemaat itu kemurahan Tuhan, kalau Tuhan tidak percayakan tidak akan bisa. 10 kemurahan Tuhan, 100 kemurahan Tuhan, 1000 kemurahan Tuhan. 1 dengan 1000 sama-sama kemurahan Tuhan, apa yang mau dibanggakan. Gerejanya gubuk-gubuk kemurahan Tuhan, bangunannya megah kemurahan Tuhan, gerejanya bintang banyak kemurahan Tuhan juga, apa yang mau dibanggakan.

 

Saya bersyukur Tuhan giring saya melayani Tuhan mulai dari nol, beberapa jiwa dan bertambah, itu semua kemurahan Tuhan. 5.000 berkat didapat, bertambah 50.000, bertambah lagi, semua itu kemurahan Tuhan. Mau bangga apa, hanya kemurahan Tuhan. Inilah ibadah sistem kemurahan, sehingga tidak ada kesempatan kita tawar hati, apalagi mau bangga atau sombong.

 

2.      Roma 12:1-2

12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

 

Tanda kedua adalah mempersembahkan sesuatu kepada Tuhan, atau berkorban untuk Tuhan. Bukan malah mencari sesuatu. Sampai nanti mempersembahkan hidup. Dalam ayat ini dikatakan mempersembahkan tubuh kepada Tuhan.

 

a)      Mempersembahkan tubuh yang hidup adalah tubuh yang dikuasai Roh Kudus hasil ketekunan dalam ibadah raya, kita bersekutu dengan Roh Kudus dalam karunia-karuniaNya. Kalau hidup menurut daging kamu mati, tetapi oleh Roh kamu hidup.

Roma 8:13

8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

 

b)      Tubuh yang kudus adalah Tubuh yang dikuasai Firman sebagai hasil ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci.

Yohanes 15:3; 17:17

15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.

 

c)      Tubuh yang berkenan. Ingat waktu Yesus naik ke gunung untuk menyembah, lalu terdengar suara “inilah AnakKu yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan”. Jadi tubuh yang berkenan adalah tubuh yang dikuasai kasih Allah, hasil ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.

 

Kalau disimpulkan tanda kedua ibadah dalam sistem kemurahan adalah ibadah dalam sistem penggembalaan. Sebagai bukti bahwa ini kemurahan Tuhan, tidak dipatok yang menjadi gembala harus S1, S2 atau S3 dan jemaat harus lebih di bawah sekolahnya dari gembala. Itu sistem penggembalaan, mau dia tidak punya sekolah kalau dia dipanggil Tuhan untuk jadi gembala, maka bisa menggembalakan S1, S2, S3. Kalau di dunia mana boleh! Masa tamatan SD mau mengajar

 

3.      Ada keubahan hidup. Kalau ibadah sistem Taurat tidak pernah disucikan, tidak pernah berubah. Keubahan hidup dimulai dari keubahan budi, itulah keubahan hati yang peka untuk membedakan mana yang benar, mana yang palsu dan salah. Mulai dari soal pengajaran tahu bedakan mana yang benar dan mana yang salah, mana hamba Tuhan yang benar tahbisannya, mana yang tidak benar. Soal ibadah juga, mana ibadah yang benar, mana ibadah yang tidak benar. Sampai soal penyembahan, tahu mana penyembahan yang benar, mana penyembahan yang tidak benar.

 

Bagaimana untuk mempercepat keubahan hidup? Yesus naik ke gunung untuk berdoa, kemudian Dia berubah. Jadi lewat berdoa menyembah seperti yang kita kerjakan sore ini, menyembah adalah proses untuk mempercepat untuk merobek daging dan mengalami keubahan hidup. Doa penyembahan itu hubungan hati ke hati dengan Tuhan sehingga kita tahu mana kehendak Tuhan, mana kehendak daging. Makanya ketika jemaat ada pergumulan lalu datang kepada hamba Tuhan, nasihatnya berdoa yah supaya Tuhan tolong. Mungkin kita pikir itu kehendak Tuhan, buktinya ada jalan keluar, selesai semuanya, padahal belum tentu! Mau tahu buktinya itu kehendak Tuhan? Buktinya rohani kita meningkat. Kita menyembah Tuhan, lalu seakan-akan ada jalan keluar tetapi rohani kita merosot, itu bukan kehendak Tuhan, itu kehendak daging. Kehendak Tuhan membuat rohani meningkat.

Roma 8:26-27

8:26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

8:27 Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.

 

Kadangkala kaum muda berpikir “oh ini kehendak Tuhan om saya bisa kuliah di sini, Tuhan buka jalan, buktinya semuanya mulus” tetapi rohani menurun, dari tadinya tergembala jadi tidak tergembala. Berarti itu bukan kehendak Tuhan, kehendak daging. Kalau kehendak Tuhan rohani meningkat.

 

Hasilnya kalau kita beribadah dalam sistem kemurahan sampai kita tahu membedakan mana kehendak Tuhan dan mana kehendak daging.

1.      Roma 8:28

8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

 

Hasilnya Tuhan turut bekerja mendatangkan kebaikan bagi kita. Jangan putus asa, Tuhan pasti melakukan kebaikan, asalkan dalam sistem kemurahan. Kemurahan Tuhan lebih dari hidup, maka Dia mampu menolong kita, mendatangkan kebaikan bagi kita. Tetapi jangan berhenti sampai di situ saja, oh sudah dapat kebaikan Tuhan secara jasmani. Kalau kita ikut Tuhan hanya mencari yang jasmani, itu terlalu kecil, terlalu sepeleh. Yang terutama hasil kedua ini yang mau kita raih.

 

2.      Ibrani 5:14

5:14 Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.

 

Jadi hasil kedua membuat rohani bertumbuh dewasa sehingga layak menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Lewat Firman, kita ditumbuhkan pada kedewasaan penuh untuk mengarah pada Yesus menjadi Kepala, kita bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Itu kerinduan Tuhan dan kerinduan kita bersama.

 

Ayo masuklah dalam ibadah sistem kemurahan. Jangan pertahankan ibadah tua, ibadah sistem Taurat. Kita beralih dalam ibadah sistem kemurahan oleh Korban Kristus kita bisa beribadah, sebab itu kerjakanlah ibadah pelayanan itu dengan tidak tawar hati menghadapi tantangan-tantangan, tidak bangga begitu dipakai, biar penyucian dan pembaharuan terjadi dalam kehidupan kita. Ada persembahan  kepada Tuhan dan ada penyembahan  kita naikan kepada Tuhan, kita diubahkan sampai sempurna.

 

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar