20211225

Kebaktian Natal, Sabtu 25 Desember 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Imamat 25:23-28

25:23 "Tanah jangan dijual mutlak, karena Akulah pemilik tanah itu, sedang kamu adalah orang asing dan pendatang bagi-Ku.

25:24 Di seluruh tanah milikmu haruslah kamu memberi hak menebus tanah.

25:25 Apabila saudaramu jatuh miskin, sehingga harus menjual sebagian dari miliknya, maka seorang kaumnya yang berhak menebus, yakni kaumnya yang terdekat harus datang dan menebus yang telah dijual saudaranya itu.

25:26 Apabila seseorang tidak mempunyai penebus, tetapi kemudian ia mampu, sehingga didapatnya yang perlu untuk menebus miliknya itu,

25:27 maka ia harus memasukkan tahun-tahun sesudah penjualannya itu dalam perhitungan, dan kelebihannya haruslah dikembalikannya kepada orang yang membeli dari padanya, supaya ia boleh pulang ke tanah miliknya.

25:28 Tetapi jikalau ia tidak mampu untuk mengembalikannya kepadanya, maka yang telah dijualnya itu tetap di tangan orang yang membelinya sampai kepada tahun Yobel; dalam tahun Yobel tanah itu akan bebas, dan orang itu boleh pulang ke tanah miliknya."

 

Di sini dikatakan jika ada seorang dari bangsa Israel yang jatuh miskin sampai harus menjual tanah, tanah itu tidak boleh dijual mutlak sebab itu tanah milik pusaka Tuhan. Artinya tanah itu masih bisa ditebus kembali. Tetapi kalau orang itu tidak punya uang untuk menebusnya maka harus menunggu sampai tahun Yobel. Kalau sudah masuk tahun Yobel, tanah itu harus dikembalikan ke pemiliknya tanpa syarat.

 

Tahun Yobel itu ditandai dengan peniupan sangkakala. Bunyi sangkakala secara rohani menunjukan Firman pengajaran yang keras menyucikan. Pada tahun Yobel, tanah milik pusaka yang terjual dikembalikan kepada kita. Artinya kepada kita di dalam Firman pengajaran yang benar ada kuasa penebusan untuk mengembalikan apa yang sudah hilang dari kita. Yang hilang di sini penekanannya bukan yang jasmani. Apa yang sudah hilang dari manusia?

Kejadian 3:6-7

3:6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.

3:7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.

 

Roma 3:23

3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,

 

Jadi yang hilang dari manusia adalah pakaian kemuliaan. Manusia semula diciptakan sama dengan Allah Tritunggal, mereka telanjang tetapi tidak malu. Begitu berbuat dosa mereka telanjang dan malu. Berarti kehilangan pakaian kemuliaan, kehilangan gambar Allah Tritunggal, kehilangan kemuliaan Allah.

 

Berbuat dosa itu sama dengan terjual. Dalam Imamat 25 tadi sama dengan jatuh miskin.

Roma 7:14

7:14 Sebab kita tahu, bahwa hukum Taurat adalah rohani, tetapi aku bersifat daging, terjual di bawah kuasa dosa.

 

Sekali berbuat dosa dia terjual, harta rohaninya terjual. Berbuat dosa lagi harta rohaninya semakin berkurang, sampai rohani jatuh miskin. Ketika dia berbuat dosa dan merasa tidak berdosa, itu betul-betul sudah miskin, buta, telanjang, melarat, seperti sidang jemaat Laodekia. Mereka berkata “aku kaya, aku telah memperkayakan diriku, aku tidak kekurangan apa-apa” mereka berbuat dosa tetapi merasa tidak berdosa, itu betul-betul miskin rohaninya. Dalam Wahyu dikatakan buta, miskin, melarat, telanjang. Semiskin-miskinnya orang tidak ada juga yang sampai telanjang. Itu betul-betul sidang jemaat Laodekia sudah jatuh miskin rohaninya. Tuhan itu Maha Kasih, Dia mau mengembalikan pakaian kemuliaan Allah, gambar Allah Tritunggal kepada manusia, prosesnya:

1.      Lewat natal yaitu Yesus lahir ke dunia sebagai satu-satunya manusia tidak berdosa untuk mati di kayu salib menyelamatkan manusia yang berdosa. Memang Dia lahir menjadi sama dengan kita.

Filipi 2:5-8

2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,

2:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,

2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

 

Yohanes 3:16-17

3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

3:17 Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.

Roma 3:24

3:24 dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.

 

Lewat Yesus yang lahir sebagai satu-satunya manusia yang tidak berdosa, untuk mati di kayu salib menyelamatkan kita manusia berdosa, kita memperoleh pakaian keselamatan, ketelanjangan kita mulai ditutupi. Dulu waktu Adam dan Hawa berbuat dosa, mereka telanjang dan malu, Tuhan membuat pakaian dari kulit binatang. Berarti ada binatang yang harus disembelih dan dikorbankan. Tetapi tidak disebutkan binatang apa itu. Pakaian itu hanya untuk mentupi sepasang nikah. Di zaman Israel binatang korbannya sudah jelas, baik lembu jantan, domba, kambing, burung tekukur, burung merpati, untuk menjadi korban keselamatan bagi bangsa Israel, hanya berlaku untuk satu bangsa, sampai di zaman Yesus. Sekarang kita sudah ada pada zaman Perjanjian Baru. Semua korban telah digenapkan oleh satu korban, itulah Korban Yesus di kayu salib untuk menyelamatkan semua manusia berdosa, sudah berlaku untuk semua. Yesus menjadi korban pendamaian bagi seluruh bangsa.

Ibrani 2:17

2:17 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.

 

I Yohanes 4:9-10

4:9 Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.

4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

 

Jadi dari pihak Yesus, Dia sudah berikan kepada kita sarana untuk menutupi ketelanjangan kita, Dia menjadi korban pendamaian bagi kita mau memberikan pakaian keselamatan kepada kita. Sekarang dari pihak kita, mau menerima atau tidak. Kalau Tuhan sudah beri dan kita tidak mau terima maka tetap telanjang. Bagaimana proses menerima pakaian keselamatan dari pihak kita?

a)      Percaya atau iman kepada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat lewat mendengar Firman dalam urapan Roh Kudus.

Roma 10:17

10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

 

Kristus artinya yang diurapi, Firman Kristus artinya Firman dalam urapan Roh Kudus. Dalam Tabernakel itu masuk pintu gerbang. Tadinya  kita ada pada wilayah yang terhilang, hidup dalam dosa itu terhilang, sekarang diberi kesempatan masuk pintu gerbang. Lebar pintu gerbang 20 hasta dan tinggi 5 hasta. Angka 5 menunjukan 5 luka Yesus di kayu salib, ini angka kemurahan. Angka 20 angka setia menanti. Tuhan setia menanti manusia untuk datang kepada Yesus, untuk percaya kepada Yesus, iman kepada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat.

 

b)      Bertobat, mengaku dosa, berhenti berbuat dosa, mati terhadap dosa. Itu terkena pada mezbah korban bakaran. Di situ binatang kurban dikorbankan, tetapi sudah digenapkan oleh Korban Kristus. Ayo kita datang kepada salib selesaikan dosa, bertobat, mati terhadap dosa.

Roma 6:2

6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?

 

Mau diapa-apakan tetap tidak berbuat dosa. Orang mati mau diancam, dipaksa, dia tidak akan mau, dia tidak bisa lagi berbuat dosa, itu yang disebut mati terhadap dosa.

 

c)      Dalam halaman Tabernakel kita temukan ada bejana pembasuhan. Artinya dikubur dalam baptisan air yang benar, orang mati harus dikubur. Dan bangkit dalam hidup yang baru bersama Yesus. Apa hidup baru? Hidup dalam urapan Roh Kudus.

Matius 3:15-16

3:15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun menuruti-Nya.

3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,

 

Hidup di dalam urapan Roh Kudus, dalam Tabernakel terkena pintu kemah. Apa itu hidup dalam urapan Roh Kudus? Seringkali hidup dalam urapan Roh Kudus terlalu digampangkan sampai minyak urapan diperjualbelikan, padahal tidak segampang itu!

Yohanes 16:13

16:13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.

 

Hidup dalam urapan Roh Kudus sama dengan hidup di dalam kebenaran. Roh Kudus menuntun kita pada seluruh kebenaran. Seluruh kebenaran berarti kebenaran mulai dari perkara-perkara yang kecil. Benar itu sama dengan selamat. Sesudah selamat itu belum cukup. Kalau kita lihat perjalan rohani dalam Tabernakel, itu masih wilayah halaman. Dalam Wahyu 11:1-2 halaman itu masih diserahkan pada antikristus untuk diinjak-injak, kristen halaman masih masuk aniaya antikristus. Jadi jangan puas dari agama lain lalu percaya Yesus, kemudian bertobat, baptisan air dan baptisan Roh Kudus yang benar, puji Tuhan. Tetapi sekali lagi itu masih di wilayah halaman. Ada ayat yang mengatakan kerjakanlah keselamatanmu. Keselamatan itu harus dikerjakan sampai kita memiliki pakaian kesucian dan pakaian kemuliaan.

 

2.      Tuhan mau memberi pakaian kesucian dan pakaian kemuliaan kepada kita. Sejak di Perjanjian Lama upaya Tuhan untuk memberikan pakaian kesucian dan kemuliaan kepada kita sudah sangat besar. Apalagi kita sekarang yang dalam Perjanjian Baru.

 

a)      Keluaran 25:8; 40:34-35

25:8 Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka.

40:34 Lalu awan itu menutupi Kemah Pertemuan, dan kemuliaan TUHAN memenuhi Kemah Suci,

40:35 sehingga Musa tidak dapat memasuki Kemah Pertemuan, sebab awan itu hinggap di atas kemah itu, dan kemuliaan TUHAN memenuhi Kemah Suci.

 

Tuhan memerintahkan Musa untuk membangun Tabernakel supaya Tuhan mau diam di tengah-tengah bangsa Israel dan menyatakan kemuliaanNya di tengah-tengah bangsa Israel. Tabernakel sudah selesai dibangun, tetapi masih ada usaha Tuhan yang kedua untuk mengembalikan pakaian kemuliaan kepada kita.

 

b)      I Raja-raja 8:4-11

8:4 Mereka mengangkut tabut TUHAN dan Kemah Pertemuan dan segala barang kudus yang ada dalam kemah itu; semuanya itu diangkut oleh imam-imam dan orang-orang Lewi.

8:5 Tetapi raja Salomo dan segenap umat Israel yang sudah berkumpul di hadapannya, berdiri bersama-sama dengan dia di depan tabut itu, dan mempersembahkan kambing domba dan lembu sapi yang tidak terhitung dan tidak terbilang banyaknya.

8:6 Kemudian imam-imam membawa tabut perjanjian TUHAN itu ke tempatnya, di ruang belakang rumah itu, di tempat maha kudus, tepat di bawah sayap kerub-kerub;

8:7 sebab kerub-kerub itu mengembangkan kedua sayapnya di atas tempat tabut itu, sehingga kerub-kerub itu menudungi tabut serta kayu-kayu pengusungnya dari atas.

8:8 Kayu-kayu pengusung itu demikian panjangnya, sehingga ujungnya kelihatan dari tempat kudus, yang di depan ruang belakang itu, tetapi tidak kelihatan dari luar; dan di situlah tempatnya sampai hari ini.

8:9 Dalam tabut itu tidak ada apa-apa selain dari kedua loh batu yang diletakkan Musa ke dalamnya di gunung Horeb, yakni loh-loh batu bertuliskan perjanjian yang diadakan TUHAN dengan orang Israel pada waktu perjalanan mereka keluar dari tanah Mesir.

8:10 Ketika imam-imam keluar dari tempat kudus, datanglah awan memenuhi rumah TUHAN,

8:11 sehingga imam-imam tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan TUHAN memenuhi rumah TUHAN.

 

Tuhan menyertai Salomo untuk membangun Bait Allah dan ketika Bait Allah selesai terbangun, Tabernakel dan perkakasnya dibawa masuk ke dalamnya, maka saat itulah kemuliaan turun memenuhi Bait Allah. Ini upaya Tuhan yang kedua dalam Perjanjian Lama.

Tetapi sayang, bangsa Israel yang mendapat prioritas untuk mendapat pakaian kemuliaan dari Tuhan malah berulah, berkali-kali mereka menyakit hati Tuhan sehingga Tuhan membuang Tabernakel yang ada di Silo dan umat Tuhan dibuang ke Babel, kemuliaan Tuhan tidak ada lagi.

Yeremia 7:14-15

7:14 karena itulah kepada rumah, yang atasnya nama-Ku diserukan dan yang kamu andalkan itu, dan kepada tempat, yang telah Kuberikan kepadamu dan kepada nenek moyangmu itu, akan Kulakukan seperti yang telah Kulakukan kepada Silo;

7:15 Aku akan melemparkan kamu dari hadapan-Ku, seperti semua saudaramu, yakni seluruh keturunan Efraim, telah Kulemparkan."

 

Mazmur 78:60

78:60 Ia membuang kediaman-Nya di Silo kemah yang didiami-Nya di antara manusia;

 

Di Perjanjian Baru Tuhan kembali menunjukan upayanya untuk mengembalikan kemuliaan Tuhan itu kepada manusia, bukan hanya untuk bangsa Israel tetapi kepada kita semua manusia.

 

c)      Kemuliaan Tuhan dipertontonkan kepada para gembala.

Lukas 2:8-12

2:8 Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam.

2:9 Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.

2:10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:

2:11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.

2:12 Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan."

 

Kemuliaan Tuhan dipertontonkan bukan kepada Maria atau kepada Zakharia. Kenapa dipertontonkan kepada para gembala? Sebab tugas gembala sangat berat untuk membawa sidang jemaat masuk pada kemuliaan Tuhan yang kekal. Makanya rasul Paulus ingatkan Timotius awasi dirimu, awasi ajaranmu, dengan berbuat demikian engkau menyelamatkan orang yang mendengar engkau.

 

d)      Wahyu 15:5-8

15:5 Kemudian dari pada itu aku melihat orang membuka Bait Suci -- kemah kesaksian -- di sorga.

15:6 Dan ketujuh malaikat dengan ketujuh malapetaka itu, keluar dari Bait Suci, berpakaian lenan yang putih bersih dan berkilau-kilauan dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.

15:7 Dan satu dari keempat makhluk itu memberikan kepada ketujuh malaikat itu tujuh cawan dari emas yang penuh berisi murka Allah, yaitu Allah yang hidup sampai selama-lamanya.

15:8 Dan Bait Suci itu dipenuhi asap karena kemuliaan Allah dan karena kuasa-Nya, dan seorang pun tidak dapat memasuki Bait Suci itu, sebelum berakhir ketujuh malapetaka dari ketujuh malaikat itu.

 

Bait Allah dan Tabernakel diperlihatkan di sorga sudah menyatu dan kemuliaan Tuhan ada di dalamnya. Jadi upaya Tuhan pasti berhasil, tidak akan gagal. Yang gagal adalah manusia yang tidak masuk kemuliaan Tuhan.

 

Bait Allah secara jasmani dibangun di Timur Tengah sana sudah hancur. Tabernakel secara jasmani juga sudah hancur. Kalau begitu bagaimana kemuliaan Allah kita terima kalau semua sudah hancur? Sekarang ini dalam wujud rohani. Bait Allah menunjuk pribadi kita yang sudah ditebus, sudah diselamatkan, sudah memiliki pakaian keselamatan, itu adalah Bait Allah secara rohani.

I Korintus 3:16; 6:19-20

3:16 Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?

6:19 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, -- dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?

6:20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!( Yang keduanya adalah miliknya Tuhan)

 

Tabernakel secara jasmani sudah hancur, sekarang dalam wujud pengajaran Tabernakel yang diilhamkan Tuhan kepada bapak Pdt. Van Gessel pada tahun 1936. Ini ajaran yang sehat dan murni yang kita terima sekarang ini yang membawa kita kepada kemuliaan yang kekal sebagai Mempelai Wanita Tuhan, itu sebabnya disebut juga Kabar Mempelai. Tabernakel itu tidak bisa dipisah dari 2 loh batu. 2 loh batu bicara kasih, itu bicara hubungan mempelai, dibawa masuk dalam Tabut Perjanjian yang ada di Tabernakel. Jadi Tabernakel itu pengajaran Tabernakel, 2 loh batu itu pengajaran Mempelai, kalau digabungkan pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel atau Kabar Mempelai. Ini yang kita terima dan sudah menjadi pengalaman hidup namun ada yang mau mengotak-atik.

 

Kalau satu pola sudah dibongkar, bagaimana bisa mencapai tujuan. Gampangannya satu pondasi sudah dibangun dengan kuat dan kokoh, lalu dibongkar. Tuhan sudah mau datang pondasinya dibongkar, bagaimana bangunannya bisa kokoh! Tuhan tolong kita, semoga kita pertahankan kemurnian pengajaran ini, jangan mau dibongkar, jangan mau ditambah kurang, jangan mau diotak-atik. Biarlah kita pertahankan pengajaran yang sudah kita terima dari para pendahulu. Jangan jadi Yudas yang berkhianat terhadap pengajaran, terhadap para pendahulu, terutama terhadap almarhum bapak gembala yang telah meletakan dasar yang kuat di sini sejak 1982 sampai sekarang ini dilanjutkan oleh saya. Ayo kita pertahankan kemurnian pengajaran.

 

Kalau 4 poin ini digabung, upaya Tuhan untuk memberikan pakaian kesucian dan kemuliaan kepada kita adalah lewat mengarahkan kita yang sudah selamat, percaya Yesus, bertobat, lahir baru, untuk masuk dalam penggembalaan yang benar, penggembalaan yang dibina oleh pengajaran yang sehat, yang benar, pengajaran Tabernakel, supaya kita mengalami penyucian secara terus menerus dan pembaharuan secara terus menerus sampai sempurna seperti Yesus menjadi Mempelai WanitaNya. Hanya kasih karunia kalau kita boleh ada sampai saat ini, masih eksis dengan pengajaran ini. Jangan sampai hanya di luar kaleng susu, padahal di dalamnya tepung. Di luar kita katakan ini pengajaran Kabar Mempelai, begitu dibuka ternyata dalamnya tepung! Biarlah luar dan dalam betul-betul pengajaran yang murni, Kabar Mempelai, pengajaran yang sehat yang menjadi pengalaman hidup kita dan membenahi hidup kita selama ini.

 

Ayo tetap tergembala dengan sungguh-sungguh sehingga kita mengalami penyucian secara terus menerus, pembaharuan secara terus menerus sampai seperti Yesus. Berarti kita sudah memiliki pakaian kemuliaan itulah pakaian pesta, pakaian Mempelai.

Wahyu 19:6-8

19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]

 

Kemuliaan Tuhan itu dipertontonkan dalam penggembalaan supaya kehidupan kita benar tergembala dalam binaan Firman pengajaran yang benar dan sehat sehingga kita benar-benar memiliki pakaian Mempelai. Isteri yang cakap menyediakan pakaian rangkap bagi seisi rumahnya. Kenapa pakai pakaian rangkap? Karena kita menghadapi keadaan akhir zaman dalam suasana musim dingin secara rohani, musim dingin iman, musim dingin pengharapan, musim dingin kasih. Kasih kebanyakan orang menjadi dingin sehingga kedurhakaan meningkat. Kalau kita tidak punya pakaian rangkap, habis kita ditelan oleh musim dingin yang rohani. Lewat penggembalaan dalam binaan pengajaran yang benar kita diberikan pakaian rangkap. Ada pakaian keselamatan, ada pakaian kesucian ada dan pakaian kemuliaan akan diberikan kepada kita.

Amsal 31:21 (Perikop: puji-pujian kepada isteri yang cakap)

31:21 Ia tidak takut kepada salju untuk seisi rumahnya, karena seluruh isi rumahnya berpakaian rangkap.

 

Saat Yesus lahir di padang Efrata ada kemuliaan Tuhan dan terdengar puji-pujian dari paduan suara bala tentara Sorga.

Lukas 2:13-14

2:13 Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya:

2:14 "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."

 

Ini menubuatkan saat pesta nikah Anak Domba Allah digelar juga akan terdengar paduan suara dari para gembala, dari para hamba Tuhan yang berhasil membawa jemaat menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Wahyu 19:5

19:5 Maka kedengaranlah suatu suara dari takhta itu: "Pujilah Allah kita, hai kamu semua hamba-Nya, kamu yang takut akan Dia, baik kecil maupun besar!"

 

II Korintus 1:14

1:14 seperti yang telah kamu pahamkan sebagiannya dari kami, yaitu bahwa pada hari Tuhan Yesus kamu akan bermegah atas kami seperti kami juga akan bermegah atas kamu.

 

Semoga ayat ini bukan hanya kita baca dan dengar tetapi harapan yang menjadi kenyataan. Hari Tuhan Yesus itulah hari pesta nikah Anak Domba Allah. Pada saat itu gembala akan bermegah sebab sidang jemaat yang dia layani berhasil bersanding dengan Yesus Mempelai Pria Sorga. Sidang jemaat juga bermegah, saya ada di samping Yesus sebab ada gembalaku melayani dengan sungguh-sungguh. Semoga ini menjadi kenyataan bagi kita semua, sidang jemaat GPT Kristus Penebus Tentena, Tonusu dan Diora serta sidang jemaat yang tergembala secara online.

 

Itu sebabnya disebut jemaat yang punya kualitas rohani adalah mahkota kemegahan gembala.

I Tesalonika 2:19

2:19 Sebab siapakah pengharapan kami atau sukacita kami atau mahkota kemegahan kami di hadapan Yesus, Tuhan kita, pada waktu kedatangan-Nya, kalau bukan kamu?

 

Sidang jemaat ini mahkota kemegahan. Saya tidak ingin punya mahkota dari kertas, dari jerami, dari rumput kering. Saya rindu memiliki mahkota emas yang dihiasi permata, mahkota kemuliaan, itulah rohani jemaat yang punya kualitas yang unggul.

 

Isteri cakap itu mahkota suami. Jadi suami-suami jangan marah isterimu, itu  mahkotamu.

Amsal 12:4

12:4 Isteri yang cakap adalah mahkota suaminya, tetapi yang membuat malu adalah seperti penyakit yang membusukkan tulang suaminya.

 

Saya percaya isteri-isteri di sini tidak ada yang jadi penyakit membusukan tulang suami. Kalau digabungkan dengan penggembalaan, jadi itu gembala adalah suami bayangan dari sidang jemaat untuk membawa sidang jemaat menjadi isteri yang cakap bagi Yesus, Suami yang sesungguhya Mempelai Pria Sorga kita. Ayo tergembala sungguh-sungguh untuk menjadi isteri yang cakap bagi Yesus jangan membuat malu. Dalam kitab Yeremia Tuhan menceraikan Israel dan Yehuda karena bikin malu! Diterangkan lagi dalam kitab nabi Hosea, Hosea disuruh mengambil isteri perempuan sundal, itulah keadaan Israel. Sudah diambil menjadi isteri malah pergi bersundal lagi tetapi ditebus kembali dibawa lagi. Jangan menjadi isteri yang bikin malu, tetapi jadilah isteri yang cakap bagi Yesus, suami kita yang sesungguhnya. Kita mau belajar dari kata cakap ini. Makanya salah satu syarat seorang gembala adalah harus cakap mengajar. Bagaimana mau membawa jemaat menjadi isteri yang cakap bagi Yesus kalau gembala tidak cakap mengajar.

I Timotius 3:2

3:2 Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang,

 

Apa maksudnya cakap mengajar? Gembala yang cakap mengajar adalah gembala yang mengalami penyucian oleh Firman pengajaran yang benar sehingga apa yang dia ajarkan sudah dia kerjakan. Dia belum mengalami penyucian Firman lalu mau mengajar, itu belum cakap mengajar namanya. Coba di sekolah ada guru penjas mengajar muridnya kita mau rol depan, rol belakang, harus begini, harus begitu. Lalu ada murid tes gurunya, coba pak guru praktekan, terus gurunya tidak bisa karena perutnya buncit, bagaimana mau mengajar kalau begitu. Gembala mau mengajar berkorban tetapi dia sendiri tidak tahu berkorban. Gembala ajar hidup suci, tetapi gembalanya serong, lirik isteri orang, lirik gadis, berbuat ini itu yang najis, dapat perpuluhan hanya dipakai untuk berbuat kenajisan! Ini tidak cakap mengajar.

 

Cakap mengajar artinya sebelum diajarkan praktek dulu, mengalami penyucian dulu baru ajarkan! Itu yang menjadi doa saya kepada Tuhan, selalu mohon kepada Tuhan supaya diberikan kemampuan, apa yang sudah saya kerjakan, itu yang saya ajarkan. Yang menjadi saksi isteri saya, dia jemaat mula-mula. Dia yang tahu bagaimana hidup saya sehari-hari. Kalau saya mengajar ini lalu tidak dipraktekkan, malu!

 

Gembala harus cakap mengajar untuk bisa membawa jemaat menjadi isteri yang cakap. Apa itu isteri yang cakap? Isteri yang cakap adalah sidang jemaat yang mau mengalami penyucian oleh Firman pengajaran yang benar, sehingga Firman itu menjadi pengalaman hidupnya. Bapak gembala, Firman sudah menjadi pengalaman hidupnya. Jemaat, Firman juga sudah menjadi pengalaman hidupnya, sudah berpengalaman. Amsal katakan orang yang tidak berpengalaman percaya setiap perkataan. Kalau Firman tidak menjadi pengalaman hidup maka setiap ajaran dia terima saja, dianggap sama saja. Orang ajar A diterima, orang ajar B diterima, ajaran C diterima, karena pengajaran yang benar belum menjadi pengalaman hidup.

Amsal 14:15

14:15 Orang yang tak berpengalaman percaya kepada setiap perkataan, tetapi orang yang bijak memperhatikan langkahnya.

 

Ayo saling mendoakan. Saya gembala berdoa bagi sidang jemaat, jemaat juga mendoakan saya sebagai hamba Tuhan. Biar Firman itu menjadi pengalaman hidup kita, kita menjadi isteri yang cakap bagi Yesus.

 

Inilah pakaian rangkap yang Tuhan mau berikan kepada kita. Kita sudah kehilangan semuanya, sekarang Tuhan berikan kepada kita lewat natal dan lewat penggembalaan yang benar Tuhan mau memberikan pakaian kesucian dan kemuliaan kepada kita.

 

Sementara Tuhan berupaya untuk mengembalikan kemuliaan Tuhan kepada manusia, ada orang yang justru menutup kemuliaan Tuhan pada dirinya. Itu rugi sekali! Semoga jangan ada di antara kita. Contohnya raja Ahas.

II Tawarikh 28:1,21,24

28:1 Ahas berumur dua puluh tahun pada waktu ia menjadi raja dan enam belas tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Ia tidak melakukan apa yang benar di mata TUHAN seperti Daud, bapa leluhurnya,

28:21 Walaupun Ahas merampas barang-barang dari rumah TUHAN, dari rumah raja dan dari rumah-rumah para pemimpin dan menyerahkan semua itu kepada raja negeri Asyur, namun perbuatannya itu tidak menguntungkan dia.

28:24 Ahas mengumpulkan perkakas-perkakas rumah Allah dan menghancurkannya. Ia menutup pintu rumah TUHAN, lalu membuat mezbah-mezbah bagi dirinya di segenap penjuru Yerusalem.

 

Rumah Tuhan yang dibangun Salomo adalah tempat kemuliaan Tuhan, tetapi ditutup sama raja Ahas dan perkakasnya dihancurkan. Inikan aneh, mau ditolong, mau dikembalikan kemuliaan Tuhan malah Tuhan disakiti. Apa artinya bagi kita? Ketika Tuhan menunjukan penggembalaan yang benar dan mengutus hambaNya memberitakan Firman pengajaran yang benar, ada orang yang justru menutup pintu hatinya, tidak mau terima, itu menutup kemuliaan Tuhan bagi dirinya sendiri, rugi! Jangan terjadi kita sudah dalam penggembalaan, dalam pengajaran kemudian menutup pintu Bait Allah serta menghancurkan perkakasnya, kalau Tuhan datang habislah orang itu.

 

Praktek menutup pintu Bait Allah:

1.      Menutup pintu hati terhadap koreksi Firman pengajaran yang benar. Ada yang berkata, terlalu keras, terlalu lama, terlalu GU! Ini menutup pintu terhadap koreksi Firman, dia yang rugi. Yudas, terhadap koreksi Tuhan Yesus, dia tutup pintu hatinya. Kesempatan terakhir untuk dia ditolong adalah waktu perjamuan Paskah, Firman datang, Yesus berkata dengan keras “siapa yang mencelupkan tangannya bersama-sama Aku di dalam pinggan dialah yang akan menyerahkan aku, ada lebih baik bagi orang itu sekiranya dia tidak dilahirkan! Keras sekali Firman Tuhan itu, seharusnya Yudas buka pintu hati “saya salah Tuhan, ampuni” tetapi apa yang dia katakan? Bukan aku ya rabi. Jangan kita seperti itu.

 

2.      Menghancurkan perkakas Bait Allah. Apa artinya ini? Banyak perkakas Bait Allah, tetapi kita ambil saja 3 alat dalam ruangan suci. Artinya tidak mau bertekun dalam 3 macam ibadah pokok.

 

Jika bertindak seperti ini, orang yang menutup hati terhadap kemuliaan Tuhan sebenarnya dia menyakiti Tuhan dan menyusahkan dirinya sendiri.

Yesaya 7:10-13,18-20

7:10 TUHAN melanjutkan firman-Nya kepada Ahas, kata-Nya:

7:11 "Mintalah suatu pertanda dari TUHAN, Allahmu, biarlah itu sesuatu dari dunia orang mati yang paling bawah atau sesuatu dari tempat tertinggi yang di atas."

7:12 Tetapi Ahas menjawab: "Aku tidak mau meminta, aku tidak mau mencobai TUHAN."

7:13 Lalu berkatalah nabi Yesaya: "Baiklah dengarkan, hai keluarga Daud! Belum cukupkah kamu melelahkan orang, sehingga kamu melelahkan Allahku juga?

7:18 Pada hari itu akan terjadi: TUHAN bersuit memanggil lalat yang ada di ujung anak-anak sungai Nil, dan memanggil lebah yang ada di tanah Asyur.

7:19 Dan semuanya akan datang hinggap di lembah-lembah yang terjal dan di celah-celah bukit-bukit batu, di segala pagar duri dan di segala tanah penggembalaan.

7:20 Pada hari itu dengan pisau cukur yang dipinjam dari seberang sungai Efrat, yakni raja Asyur, Tuhan akan mencukur kepala dan bulu paha, bahkan pisau itu akan melenyapkan janggut juga.

 

Ini akibat kalau menutup pintu hati terhadap koreksi Firman dan tidak mau tekun dalam 3 macam ibadah pokok dia menyakiti Tuhan dan menyusahkan diri. Apa kesusahan yang akan kita hadapi?

1.      Tuhan bersuit memanggil lalat. Lalat itu membawa wabah penyakit. Jadi kesusahan pertama yang dialami wabah penyakit datang, baik secara jasmani dan juga secara rohani. Rohaninya sakit, ekonominya sakit, masa depannya sakit, studynya sakit. Jadi jangan kita pikir tidak apa-apa tidak beribadah 3 macam ibadah, nanti lalat datang! Secara rohani pelayanannya sakit, tidak maju-maju, sampai menuju kebinasaan.

 

2.      Lebah datang menghisap madu. Artinya tidak ada lagi kemanisan dalam hidup dan dalam nikah. Hanya ada kepahitan. Begitu main-main dalam 3 macam ibadah sebentar lagi hidup tawar, bahkan pahit, tidak ada lagi kemanisan. Kalau keras hati tidak mau lagi dikoreksi oleh Firman, hilang kemanisan. Jangan ini terjadi dalam kehidupan kita.

 

Saya pernah alami tawar, pahit, tidak ada kemanisan, sampai saya cemburu sama adik saya, dia bisa kuliah, saya tidak kuliah, sepertinya luntang lantung saya di Malang, kerja ini gagal, mau ini itu gagal, hilang kemanisan. Tetapi Firman Tuhan datang menunjuk keadaan saya karena saya keras hati. Saya sembunyi dosa, pertahankan dosa tidak mau akui baik kepada Tuhan maupun kepada sesama. Dan sudah cenderung korbankan ibadah. Akhirnya dalam pekerjaan tidak ada sedikitpun kemanisan saya dapatkan, untung Tuhan masih menolong kehidupan saya.

 

3.      Rambut dan janggut dicukur. Apa artinya ini?

Mazmur 133:2

133:2 Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.

 

Harun ini Imam Besar, jadi janggut dan rambut menunjuk pelayanan Imam Besar. Tidak ada lagi pelayanan pendamaian dari Imam Besar. Mau ke mana lagi kalau di dalam nikah sudah tidak damai, dalam penggembalaan tidak damai, sementara dalam nikah dan penggembalaan itu tempatnya kasih. Mau cari damai di mana! Di dunia tidak ada damai. Sudah senang-senang tanaman bertumbuh subur, begitu datang ke kebun mau panen, yah dicuri orang, tidak damai. Damai yang ada hanya bersifat semu. Betapa ngeri kalau dalam nikah dan penggembalaan sudah tidak ada lagi damai, sudah betul-betul janggut dan rambut sudah dicukur habis semuanya.

 

4.      Bulu paha dicukur. Bicara paha ada kaitannya dengan nikah. Berarti nikah dipermalukan! Itu kesusahan yang dihadapi kalau menutup pintu hati terhadap kemuliaan Tuhan, menutup pintu terhadap koreksi Firman, tidak mau tekun dalam penggembalaan. Nikah sampai dipermalukan berarti gagal masuk nikah yang dipermuliakan, nikah yang rohani.

 

Syukur kepada Tuhan, Tuhan itu Maha Kasih. Serusak-rusaknya hidup kita seperti Ahas,  Tuhan masih berikan kesempatan untuk dipulihkan.

Yesaya 7:14

7:14 Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.

 

Tuhan menawarkan Imanuel kepada kita. Artinya Tuhan masih mau menyertai kita, Tuhan mau kemuliaannya diam di tengah-tengah kita. Asalkan buka pintu hati terhadap kemuliaan Tuhan, buka pintu hati terhadap koreksi Firman, selesaikan dosa, tergembala dengan sungguh-sungguh, Imanuel ada, Tuhan beserta kita. Yang tergembala jarak jauh, mungkin sudah bolong-bolong ibadahnya, sudah mulai malas karena cuma online sendiri, ayo jangan tunggu sampai 4 kesusahan itu datang. Kalau sudah terjadipun masih diberikan kesempatan untuk dipulihkan. Tuhan mau memulihkan kita asalkan buka pintu hati, terima koreksi firman, bawa hidup kita untuk tergembala.

 

Di dalam penyertaan Tuhan sudah terkandung segala yang kita butuhkan. Makanya bangsa Israel sangat takut ketika diancam oleh Tuhan “Musa bawa bangsa Israel ke Kanaan tetapi Aku tidak akan menyertai, sebab bangsa ini adalah bangsa yang tegar tengkuk”. Dikatakan begitu mereka mendengar ancaman yang mengerikan itu. Jadi kalau Tuhan tidak menyertai itu ancaman yang mengerikan. Tetapi kalau Tuhan menyertai maka segala kebutuhan kita sudah terkandung di dalamnya. Puncak penyertaan Tuhan ketika Dia kepala bisa menyatu dengan kita sebagai tubuhNya. Tuhan Yesus Mempelai Pria Sorga dan kita Mempelai WanitaNya menyatu di dalam pesta nikah Anak Domba Allah.

 

Kita merayakan natal bukan untuk melelahkan Tuhan, bukan untuk menyakiti Tuhan, tetapi untuk menyenangkan Tuhan. Bawa hidup kita dikoreksi oleh Firman pengajaran yang benar, tergembala dengan benar dan baik, dalam penggembalaan dibina oleh Firman pengajaran yang benar. Biar kita terus disucikan, terus diubahkan dan nanti kita bisa menyatu dengan Dia selama-lamanya. Tuhan tawarkan Imanuel, jangan putus asa. Tetapi jangan tunggu 4 kesusahan ini sudah menerpa kita. Ayo mantapkan diri tergembala dengan benar dan baik, di situlah kemuliaan Tuhan dipertontonkan. Dalam penggembalaan kita mau dibawa pada kemuliaan Tuhan yang kekal.

 

Di malam natal ini Tuhan memberikan kado istimewa kepada kita. Yesus lahir di palungan tempat makanan domba, sekarang wujudnya perjamuan suci, makanan yang sejati bagi kehidupan kita supaya Firman itu mendarah daging dalam kehidupan kita sekalian.

Yohanes 6:54-56

6:54 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.

6:55 Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.

6:56 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.

 

Yesus lahir di palungan, sekarang itu menunjukan perjamuan suci, makanan sejati bagi kita supaya kita disertai oleh Tuhan dan puncak penyertaan Tuhan kita layak menjadi Mempelai WanitaNya, menyatu dengan Dia dalam pesta nikah Anak Domba Allah. Sudah berapa musim kita lewati, Tuhan tetap menyertai. Bersama dengan Bapa kita bisa melewati semuanya, ada terkandung segala kebutuhan kita.

 

Tuhan memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar