20211204

Kebaktian Doa, Sabtu 4 Desember 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Yohanes 9:18-23

9:18 Tetapi orang-orang Yahudi itu tidak percaya, bahwa tadinya ia buta dan baru dapat melihat lagi, sampai mereka memanggil orang tuanya

9:19 dan bertanya kepada mereka: "Inikah anakmu, yang kamu katakan bahwa ia lahir buta? Kalau begitu bagaimanakah ia sekarang dapat melihat?"

9:20 Jawab orang tua itu: "Yang kami tahu ialah, bahwa dia ini anak kami dan bahwa ia lahir buta,

9:21 tetapi bagaimana ia sekarang dapat melihat, kami tidak tahu, dan siapa yang memelekkan matanya, kami tidak tahu juga. Tanyakanlah kepadanya sendiri, ia sudah dewasa, ia dapat berkata-kata untuk dirinya sendiri."

9:22 Orang tuanya berkata demikian, karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi, sebab orang-orang Yahudi itu telah sepakat bahwa setiap orang yang mengaku Dia sebagai Mesias, akan dikucilkan.

9:23 Itulah sebabnya maka orang tuanya berkata: "Ia telah dewasa, tanyakanlah kepadanya sendiri."

 

Ada 3 kelompok dalam Yohanes pasal 9:

1.      Orang buta yang sudah melihat, ini menunjukan orang yang berani bersaksi tentang kebenaran, apa yang sudah dilakukan Tuhan di dalam hidupnya.

2.      Orang tua dari orang buta yang sudah melihat, ini menunjukan orang yang tahu kebenaran tetapi takut untuk mengakuinya.

3.      Orang Farisi dan orang Yahudi, ini menunjuk orang yang tidak percaya dan menolak kebenaran.

 

Yang kita baca pada ayat di atas adalah orang yang tahu kebenaran tetapi takut mengakuinya. Kalau sekarang orang yang sudah tahu Firman pengajaran yang benar bahkan melihat hasil Firman pengajaran yang benar tetapi takut mengakuinya dan menerimanya karena ditakut-takuti dengan ancaman. Rasa takut ini bisa menghinggapi hamba Tuhan dan pelayanan Tuhan yang sudah melayani di dalam Firman pengajaran yang benar dan sudah merasakan pekerjaan Firman pengajaran ini dalam dirinya. Mereka dihinggapi rasa takut untuk mempertahankan pengajaran yang benar. Contohnya 3 murid Yesus, takut menghadapi sengsara bersama Yesus. Kita sudah pelajari tentang Petrus yang menyangkal Yesus, Yakobus yang lari meninggalkan Yesus dan sekarang kita belajar dari rasul Yohanes.

Markus 14:51-52

14:51 Ada seorang muda, yang pada waktu itu hanya memakai sehelai kain lenan untuk menutup badannya, mengikuti Dia. Mereka hendak menangkapnya,

14:52 tetapi ia melepaskan kainnya dan lari dengan telanjang.

Di sini tidak disebutkan namanya. Tetapi dari 3 orang murid yang diajak Yesus untuk berdoa yang termuda adalah rasul Yohanes. Jadi yang dimaksud dengan orang muda ini adalah rasul Yohanes. Dia memakai kain lenan yang tipis, ketika dia mau ditangkap dia lepaskan kain itu dan lari dengan telanjang.

 

Mengapa Yohanes takut sengsara padahal sudah 4 kali mendengar berita tentang penyaliban Yesus? Karena hanya memakai kain lenan tipis. Artinya bagi kita, karena melayani Tuhan hanya dengan kasih yang tipis, kurang mengasihi Tuhan bahkan tidak mengasihi Tuhan. Kalau kehidupan kita seperti ini, ketika diperhadapkan dengan sengsara karena Yesus, karena pengajaran, bisa telanjang. Arti telanjang:

1.      Istilah telanjang ini diketahui manusia ketika jatuh dalam dosa. Jadi arti pertama adalah jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa. Inilah akibat kalau kasih kita tipis, kurang mengasihi Tuhan. Begitu diperhadapkan dengan sengsara dan tantangan hebat, langsung berbuat dosa sampai puncaknya dosa.

2.      Gagal dan dipermalukan oleh Tuhan. Bisa gagal dalam bidang apa saja, terutama dalam bidang yang rohani bisa gagal. 3,5 tahun bersama Yesus melayani, bahkan Yohanes ini murid generasi pertama tetapi bisa gagal. Kita harus waspada ini jangan terjadi dalam diri kita.

3.      Seperti dulu Adam dan Hawa diusir dari taman Eden ke dunia, nanti orang yang melayani dengan kasih yang tipis bahkan tidak ada kasih, akan diusir dari dunia ke neraka. Sementara kehidupan yang melayani dengan kasih yang meluap-luap akan berkerajaan 1000 tahun damai. Dunia ini akan dibersihkan oleh Tuhan dari segala kecemaran dan mempelai wanita Tuhan akan berkerajaan 1000 tahun damai. Yang telanjang akan diusir dari dunia ini ke neraka, tidak bisa masuk kerajaan 1000 tahun damai.

 

Petrus ditolong oleh Tuhan. Yakobus ditolong oleh Tuhan, sekalipun cara Tuhan menolong dengan memperhadapkan Yakobus dengan sengsara sampai dipancung kepalanya. Yohanes juga masih ditolong oleh Tuhan, cara Tuhan menolong, Yohanes diizinkan dibuang ke pulau Patmos.

Wahyu 1:9

1:9 Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus.

 

Yohanes dibuang karena Firman (meja roti) dan kesaksian yang  diberikan oleh Yesus (kaki dian emas). Satu yang kurang dari Yohanes yaitu mezbah dupa emas, itulah penyembahan. Makanya Yohanes harus dibuang dulu ke pulau Patmos.

 

Wahyu 1:10

1:10 Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala,

 

Yohanes dibuang ke pulau Patmos artinya diizinkan mengalami sengsara karena Yesus supaya mengalami pertumbuhan rohani yaitu mengalami peningkatan kasih. Pertanyaannya mengapa dia tidak takut lagi seperti waktu di taman Getsemani dia takut? Karena sudah mengalami pencurahan Roh Kudus. Yakobus juga berani sampai dipancung karena sudah mengalami pencurahan Roh Kudus. Sebelum Yesus disalibkan, mati, bangkit dan naik ke Sorga, Roh Kudus belum dicurahkan. Nanti setelah Yesus naik ke sorga maka Roh Kudus dicurahkan dan mereka tidak takut lagi untuk sengsara karena Yesus. Jadi kita sangat membutuhkan Roh Kudus hari-hari terakhir ini karena kita diperhadapkan sengsara yang kian lama kian hebat, kian besar. Dulu sengsaranya sedikit saja, sekarang makin membesar, sampai nanti memuncak sengsara aniaya antikristus.

 

Praktek mengalami peningkatan kasih:

1.      Waktu Yohanes diizinkan dibuang ke pulau Patmos, dia bisa mendengar bunyi sangkakala. Jadi sengsara daging karena Yesus mendorong kita untuk sungguh-sungguh mendengar dan dengar-dengaran pada Firman pengajaran yang benar. Di sini disebutkan bunyi sangkakala, bunyi sangkakala itu menunjukan Firman yang keras menyucikan. Kalau dia memang orangnya Tuhan, begitu dia diperhadapkan dengan sengsara dia semakin menikmati Firman sekalipun keras menyucikan. Kalau bukan orangnya Tuhan, waktu sengsara begitu dengar Firman yang keras menyucikan, dia yang duluan ngamuk, duluan marah, tidak terima “orang sudah sengsara tetapi Firman Tuhan koq seperti itu!”

 

Firman pengajaran yang benar  memberikan kekuatan.

II Korintus 4:3-4

4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,

4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

 

Cahaya inilah harta yang indah.

II Korintus 4:7

4:7 Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.

 

Kehidupan kita ini hanya bejana tanah liat yang diisi Firman pengajaran. Apa manfaat Firman pengajaran itu?

II Korintus 4:8-10

4:8 Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;

4:9 kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.

4:10 Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.

 

Maut bekerja, tetapi hidup Yesus semakin nyata di dalam kita. Kita diperhadapkan dengan sengsara, Sengsara daging ini tidak membuat kita mengurangi waktu mendengarkan Firman. Justru ketika kita diperhadapkan dengan sengsara mendorong kita semakin sungguh-sungguh untuk mendengar dan dengar-dengaran pada Firman pengajaran yang keras menyucikan. Itu kekuatan ekstra bagi kita, kekuatan yang melimpah untuk kita. Makanya dalam ibadah penghiburan ada pemberitaan Firman pengajaran untuk menguatkan.

 

Yohanes bisa menuliskan bahwa kasih kepada Tuhan adalah melakukan Firman. Saat sengsara tetap melakukan Firman, saat sengsara tetap dengar-dengaran pada Firman Tuhan.

I Yohanes 5:2-3

5:2 Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya.

5:3 Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat,

 

Yohanes bisa menuliskan karena dia sudah mengalami sengsara karena Yesus. Bukan untuk mengurangi kasih kita, tetapi justru meningkatkan kasih kita kepada Tuhan. Kalau kita mau dengar-dengaran dan praktek, maka kita akan merasakan manfaatnya. Kegunaan Firman pengajaran yang benar:

Wahyu 1:12-13

1:12 Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas.

1:13 Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.

 

Suara itu didengar dan dilihat. Ini kegunaan suara sangkakala yang dahsyat yaitu untuk menampilkan 7 kaki dian emas dan Yesus dalam kemuliaan ada di tengah-tengahnya. Ayat 13 itu penampilan Yesus sebagai Imam Besar, juga menunjukkan penampilan Raja segala raja Mempelai Pria Sorga.

 

Apa artinya ini? Kaki dian emas fungsinya untuk menerangi, ini menunjukan gereja sebagai terang dunia. Disebut 7 kaki dian emas, 7 itu angka sempurna. Jadi 7 kaki dian emas menunjuk gereja Tuhan Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Ini kegunaan Firman pengajaran. Saat kita diperhadapkan dengan pengalaman sengsara kemudian kita bisa menikmati mendengar dan mempraktekkan Firman pengajaran yang benar, kita sementara disucikan dan dibaharui untuk menjadi sempurna, menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Jadi jangan malah kita kurangi mendengarkan Firman, jangan malah tinggalkan pengajaran. Ini kesempatan kita mendengarkan Firman, kesempatan kita dibaharui sampai sempurna seperti Yesus. Dan Yesus sebagai kepala, Dia Raja, Dia Mempelai Pria Sorga dalam kemuliaan akan diam di tengah-tengah kita.

Wahyu 21:2-3

21:2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.

21:3 Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.

 

Jadi kegunaan Firman pengajaran yang benar adalah menyucikan dan menyempurnakan kita sampai sempurna seperti Yesus, menjadi Mempelai WanitaNya yang siap sedia untuk menyambut kedatangan Yesus Mempelai Pria Sorga. Mau sempurna tidak bisa kalau tidak mengalami sengsara. Mau mencapai kemuliaan harus lewati salib dulu, sengsara bersama dengan Yesus. Dibalik salib ada kemuliaan, kemuliaan tanpa salib itu kemuliaan yang palsu. Kalau gereja ditawari kemuliaan tetapi tidak melalui salib, itu kemuliaan yang palsu, kemuliaan antikristus!

 

Semoga Tuhan memberikan kemampuan untuk kita bisa mengalami pengalaman sengsara daging tanpa dosa dan kita bisa menikmati Firman pengajaran, kita menikmati penyucian, kita menikmati pembaharuan sampai bisa sempurna dan nanti menikmati pesta nikah Anak Domba Allah.

 

Yohanes melihat dan mendengar suara. Bunyi sangkakala itu didengar dan dilihat. Firman itu didengar dan dilihat, apa maksudnya ini?

Lukas 2:20

2:20 Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.

 

Jadi Firman yang didengar dan dilihat itu menunjukan Firman penggembalaan. Tujuan kita diizinkan Tuhan sengsara daging tanpa dosa karena Yesus adalah supaya kita bisa mantap dalam penggembalaan. Kita tidak mau lagi mendengar suara yang lain, ajaran lain, gosip-gosip, yang kita dengar hanya suara Yesus, hanya Firman pengajaran. Tujuannya supaya kita mantap tergembala. Di Tonusu tahun ini diberi nama tahun mantap dalam penggembalaan. Untuk mantap dalam penggembalaan diperhadapkan dengan sengsara daging yang kian hari kian berat, tetapi Tuhan kasih kekuatan. Semoga Tuhan mau menolong kehidupan kita sekalian.

 

2.      Wahyu 1:9

1:9 Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus.

 

Ada Firman yang ditunjukkan alat meja roti, ada kesaksian yang ditunjukkan alat pelita emas. Tetapi masih kurang satu yaitu mezbah dupa emas. Makanya dia diizinkan sengsara.

Wahyu 1:17

1:17 Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,

 

Jadi sengsara daging karena Yesus mendorong kita untuk tersungkur di kaki Yesus, menyembah sama seperti orang mati. Apa artinya ini? Sengsara daging karena Yesus mendorong kita bisa menyembah sampai daging tidak bersuara lagi. Kadangkala ketika semua mulus-mulus, semua aman-aman, penyembahan kurang bahkan tidak ada. Nanti diizinkan sengsara baru mendengar lagu saja sudah nangis. Dulu waktu masih mulus-mulus, aman-aman keadaannya, orang lain sudah hancur hati menyembah, dia hanya melihat-lihat orang. Begitu diperhadapkan dengan sengsara, baru dengar lagu dia sudah nangis-nangis. Memang Tuhan izinkan seperti itu.

 

Seperti burung rajawali membuat sarang di atas tebing di tempat yang tinggi. Dia goyang-goyang sarangnya supaya anaknya jatuh dan bisa belajar terang. Kalau belum mampu terbang maka dia tampung dengan sayapnya, bawa ke sarang dan dikasih makan lagi. Kemudian dia goyang lagi sehingga akhirnya bisa terbang sendiri. Jadi Tuhan izinkan semua agar kita bisa menyembah sampai daging tidak bersuara lagi. Jika kita bisa menyembah Tuhan, maka kita akan mengalami jamahan tangan kasih Tuhan untuk melenyapkan ketakutan daging. Yang tadinya Yohanes takut ini, takut itu, lewat penyembahan dia menerima jamahan tangan Tuhan untuk melenyapkan ketakutan daging dan diganti dengan takut akan Tuhan. Sehingga kita bisa berkata seperti Sadrakh, Mesakh, Abednego, biarpun kami ditolong atau tidak ditolong kami tetap akan menyembah Tuhan, tidak akan menyembah patung.

 

Lewat doa penyembahan kita juga bisa mengenal Yesus dengan jelas. Saat sengsara lalu kita bisa menyembah maka kita mengenal Yesus dengan jelas. Waktu orang buta yang sudah sembuh itu diusir, Yesus mendengar itu dan Yesus bertemu dengan dia. Dia kenal Yesus dan dia bisa tersungkur menyembah.

 

Apa penampilan Yesus? Kalau kita bisa menyembah maka kita bisa mengenal Yesus dengan jelas yaitu:

Wahyu 1:17-18

1:17 Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,

1:18 dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.

 

Ada 2 penampilan Yesus di sini yang dikenal oleh Yohanes:

a)      Yesus adalah yang awal dan yang akhir. Apa maksudnya ini? Kita bersyukur karena ada pola Tabernakel, sehingga bisa diterangkan tidak meraba-raba. Yang awal di dalam Tabernakel adalah mezbah koban bakaran. Dulu di atas mezbah dibakar hewan kurban sebagai korban pendamaian bagi bangsa Israel. Sekarang bagi kita mezbah korban bakaran menunjukan Yesus yang datang pertama kali, yang berkorban nyawa untuk menyelamatkan manusia berdosa. Yesus yang berkorban nyawa ini merupakan wujud kasih Allah kepada kita.

I Yohanes 4:9-10

4:9 Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.

4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

 

Jadi kalau disimpulkan mezbah korban bakaran ini menunjukan kasih mula-mula.

 

Yang akhir dalam Tabernakel adalah Tabut Perjanjian. Ada 2 komponennya:

1)      Tutup dengan 2 kerub menunjukan Allah Tritunggal dalam pribadi Yesus Mempelai Pria Sorga.

2)      Peti Perjanjian menunjuk gereja yang sempurna Mempelai Wanita Tuhan.

 

Jadi Tabut Perjanjian ini menunjukan Yesus yang akan datang kembali sebagai Raja segala raja, Mempelai Pria Sorga dalam kemuliaan untuk menyucikan dan menyempurnakan gerejaNya. Ini yang disebut kasih yang semula.

 

Jadi yang awal itu kasih mula-mula dan yang akhir itu kasih yang sempurna. Lewat doa penyembahan kita mengenal Yesus yang awal dan yang akhir dengan bukti mengalami peningkatan kasih, dari kasih mula-mula sampai memiliki kasih yang sempurna. Omong kosong kalau dia katakan saya menyembah, tetapi dia tempeleng isterinya, dia lawan suaminya, tetapi tidak dengar-dengaran dalam penggembalaan. Gembala katanya menyembah tetapi tidak mempersiapkan makanan rohani bagi jemaat. Itu bukan penyembah, hanya pura-pura, itu semua penyembahan palsu!

 

Dalam Tabernakel kasih yang sempurna ditunjukan dengan alat 2 loh batu, isi dari Tabut Perjanjian. Tabut Perjanjian tanpa 2 loh batu tidak ada gunanya. 2 loh batu tanpa Tabut Perjanjian juga tidak ada gunanya, jadi sama-sama berkaitan. Mempelai Wanita Tuhan kalau tidak punya kasih, bukan Mempelai Wanita namanya. Secara jasmani saja orang menikah tanpa dasar kasih, itu dipaksakan! Begitu juga kita dengan Tuhan. Mempelai Wanita Tuhan memiliki kasih yang sempurna.

 

Ada 2 loh batu:

1)      Loh batu yang pertama berisi 4 hukum tentang kasih kepada Tuhan. Jadi orang yang memiliki kasih yang sempurna dia mengasihi Tuhan lebih dari segala-galanya. Lebih dari keluarga, pekerjaan dan semuanya yang ada di dunia ini. Kalau karena urusan keluarga dia sudah tidak beribadah dan melayani maka dipertanyakan kasihnya itu.

2)      Loh batu kedua berisi 6 hukum tentang kasih kepada sesama. Jadi bukti kita memiliki kasih yang sempurna adalah bisa mengasihi sesama sampai mengasihi orang yang memusuhi kita. Mengasihi orang yang memusuhi kita itu suatu perobekan daging.

Matius 5:43-45,48

5:43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.

5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.

5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.

5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

 

Mengasihi orang yang memusuhi kita mulai dari mendoakan. Mungkin berpikir “koq enak, saya dirugikan, saya dimusuhi lalu saya mau berdoa untuk dia! Itulah praktek kasih, berdoa yang baik “Tuhan berkati dia, ampuni dia Tuhan”.

 

b)      Yohanes mengenal Yesus sebagai yang mati dan yang hidup. Yesus sudah mati tetapi dia hidup untuk mengalahkan maut, sehingga kepada Yesus diberikan kunci kerajaan maut.

Wahyu 1:18

1:18 dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.

 

Untuk apa Dia pegang kunci kerajaan maut? Untuk membuka kerajaan maut supaya kita masuk ke sana? Bukan! Dia pegang kunci kerajaan maut untuk menutup pintu kerajaan maut bagi kita sehingga kita tidak binasa tetapi bisa menang bersama Yesus atas maut.

I Korintus 15:25-26

15:25 Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.

15:26 Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.

 

Yesus sudah mengalahkan segala musuhNya di bawah kakiNya, musuh yang terakhir adalah maut. Menyembah itu sama dengan tersungkur di bawah kaki Yesus. Jadi dengan menyembah Tuhan kita menang bersama Yesus atas maut. Maut ini sementara bekerja dengan hebat hari-hari terakhir ini.

 

Ada 3 macam maut:

1)      Maut secara tubuh. Siapa saja bisa mengalami ini.

2)      Maut secara rohani. Ini jangan kena kepada kita!

Maut secara rohani disebabkan oleh:

Ø  Dosa

Efesus 2:1

2:1 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.

 

Yesaya 59:1-2

59:1 Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;

59:2 tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.

 

Ø  Ajaran palsu

II Petrus 2:1

 2:1 Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.

 

Secara tubuh mungkin diizinkan meninggal dunia, tetapi kalau selama hidup dia memperdamaikan dosa dan tidak disesatkan oleh ajaran palsu, berarti dia tidak dikuasai oleh maut. Maka dia akan dibangkitkan masuk kerajaan 1000 tahun damai.

 

3)      Maut kekal di neraka lautan api dan belerang. Maut ini yang Tuhan tutup bagi kita. Kalau secara jasmani diizinkan meninggal dunia, asalkan dia tidak mengalami maut rohani, tidak berbuat dosa, tidak disesatkan oleh ajaran palsu, maka tidak akan mengalami maut rohani apalagi maut kekal di neraka.

 

Lewat penyembahan kita mengenal Yesus yang memegang kunci kerajaan maut. Pintu kerajaan maut Dia tutup bagi kita dan kita menang bersama Yesus atas maut. Pintu kerajaan maut Tuhan tutup bagi kita dan Tuhan membuka pintu kerajaan Sorga bagi kita. Mulai dari pintu pesta nikah dibuka, pintu Firdaus dibuka, sampai pintu kerajaan Sorga dibuka bagi kita. Dan yakinlah pintu-pintu yang tertutup di dunia ini Tuhan pasti buka bagi kita lewat doa penyembahan. Saat menghadapi jalan buntu, dalam bekerja ada jalan buntu, pintu tertutup, ayo tersungkur menyembah. Kaum muda menghadapi study dan masa depan bagaikan menghadapi jalan buntu dan pintu yang tertutup biarlah tersungkur menyembah. Kalau perlu puasa, tambah doa semalaman di bawah kaki Tuhan. Dalam pelayanan menghadapi jalan buntu, ayo menyembah. Hanya menyembah Tuhanlah kekuatan kita, mau apa lagi.

 

Seperti bangsa Israel menghadapi jalan buntu, di depan laut Teberau, di kiri kanan tidak ada jalan, di belakang serangan dari Firaun dengan beratus-ratus kereta dan prajurit-prajuritnya. Satu kata saja untuk orang Israel yaitu mati binasa. Tetapi dengan tersungkur menyembah Tuhan, Tuhan buka jalan bagi kita.

 

Tingkatkan doa penyembahan supaya pengenalan akan Yesus meningkat dan pintu-pintu terbuka bagi kita, sampai pintu kerajaan Sorga. Mohon maaf, mungkin pintu rahim tertutup, banyaklah menyembah supaya Tuhan bukakan. Saya juga mengalami kurang lebih 5 tahun tidak punya anak, protes sama Tuhan, sampai sudah sakit hati, sudah dialami, tinggal tingkatkan penyembahan. Yang salahnya kami dulu sampai Tuhan lama kasih anak, karena setelah menikah kami maunya jangan dulu langsung punya anak, maunya suasana pacaran dulu. Jadi bulan madu terus, jangan dulu dipusingkan punya anak. Akhirnya Tuhan biarkan lama baru punya anak. Setelah itu minta ampun kepada Tuhan.

 

Serahkan semua kepada Tuhan, tersungkur menyembah, pengenalan terhadap Yesus meningkat maka pintu-pintu terbuka. Pintu kerajaan sorga terbuka bagi kita. Mari kita mau tersungkur di bawah kaki Tuhan, kita mau menyembah Tuhan.

 

Tuhan Memberkati.

 

 

 

 

 

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar