20211228

Kebaktian Doa, Selasa 28 Desember 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Ini adalah ibadah doa penyembahan yang terakhir di tahun ini, kita mau isi dengan mengucap syukur kepada Tuhan buat segala yang Tuhan sudah beri di tahun ini dan segala yang Tuhan izinkan terjadi dalam kehidupan kita sekalian.

 

Kisah orang buta yang disembuhkan dalam Yohanes pasal 9 ini terbagi 4 bagian:

1.      Ayat 1-7 penyembuhan orang buta.

2.      Ayat 8-12 pengenalan terhadap Yesus masih dangkal.

3.      Ayat 13-34 Ujian setelah melek.

4.      Ayat 35-41 pengenalan terhadap Yesus sudah mendalam dibuktikan dengan penyembahan.

 

Kita akan mempelajari poin keempat.

Yohanes 9:35-41

9:35 Yesus mendengar bahwa ia telah diusir ke luar oleh mereka. Kemudian Ia bertemu dengan dia dan berkata: "Percayakah engkau kepada Anak Manusia?"

9:36 Jawabnya: "Siapakah Dia, Tuhan? Supaya aku percaya kepada-Nya."

9:37 Kata Yesus kepadanya: "Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!"

9:38 Katanya: "Aku percaya, Tuhan!" Lalu ia sujud menyembah-Nya.

9:39 Kata Yesus: "Aku datang ke dalam dunia untuk menghakimi, supaya barangsiapa yang tidak melihat, dapat melihat, dan supaya barangsiapa yang dapat melihat, menjadi buta."

9:40 Kata-kata itu didengar oleh beberapa orang Farisi yang berada di situ dan mereka berkata kepada-Nya: "Apakah itu berarti bahwa kami juga buta?"

9:41 Jawab Yesus kepada mereka: "Sekiranya kamu buta, kamu tidak berdosa, tetapi karena kamu berkata: Kami melihat, maka tetaplah dosamu."

 

Orang buta yang sudah disembuhkan itu diusir dan dikucilkan. Saat dia diusir dan dikucilkan dia bertemu dengan Yesus, kemudian dia mengenal Yesus dan bisa menyembah Yesus.

Di sini Yesus memperkenalkan diriNya bukan sebagai Mesias, bukan sebagai Raja, bukan sebagai Mempelai Pria Sorga, bukan sebagai Anak Allah tetapi Dia memperkenalkan diri sebagai Anak Manusia. Mengapa Yesus memperkenalkan dirinya sebagai Anak Manusia? Anak Manusia ada kaitannya dengan sengsara Yesus, pengorbanan nyawa Yesus. Setiap Yesus berkata Anak Manusia dikaitkan dengan salib.

Markus 8:31; 9:31; 10:33,45

8:31 Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari.

9:31 sebab Ia sedang mengajar murid-murid-Nya. Ia berkata kepada mereka: "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit."

10:33 kata-Nya: "Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah,

10:45 Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

 

Matius 26:2

26:2 "Kamu tahu, bahwa dua hari lagi akan dirayakan Paskah, maka Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan."

 

Ada 4 kali Yesus memberitahukan bahwa Dia akan mati dan 3 hari kemudian Dia akan bangkit, jadi Anak Manusia ini ada hubungannya dengan sengsara Yesus. Dengan memperkenalkan diri sebagai Anak Manusia, ada 2 hal yang Yesus tunjukan kepada kita:

1.      Penderitaan kita karena Yesus tidak sebanding dengan penderitaan sengsara Yesus sampai mati di kayu salib untuk menyelamatkan kita. Karena Yesus di sini karena ibadah pelayanan, karena pengajaran yang benar. Tuhan tunjukan kepada orang buta yang sudah disembuhkan itu “penderitaanmu dikucilkan dan diusir belum sebanding dengan penderitaanKu”.

2.      Untuk lebih mendalam mengenal Yesus, maka kita harus mengenal salib Yesus.

 

Biar pada penghujung tahun ini pengenalan kita kepada Yesus harus lebih mendalam, jangan heran kalau kita diperhadapkan pengalaman salib, belum selesai satu, datang lagi satu. Kalau dalam surat Petrus dikatakan itu nyala api siksaan, itu untuk kita semakin mengenal Yesus.

 

Salah satu praktek mengenal salib Yesus:

I Korintus 11:23-25; 10:16

11:23 Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti

11:24 dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!"

11:25 Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!"

10:16 Bukankah cawan pengucapan syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah persekutuan dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan dengan tubuh Kristus?

 

Apa praktek mengenal salib Yesus? Bisa mengucap syukur di dalam penderitaan. Kita dibenci, kita dikucilkan, kita mungkin mengalami penderitaan batin karena ibadah dan pelayanan, atau mungkin penderitaan fisik, tetapi bisa mengucap syukur. Itu berarti kita mengenal Yesus dan mengenal salib Yesus semakin dalam. Kita mau menutup tahun 2021, kita isi dengan mengucap syukur kepada Tuhan atas segala yang Tuhan berikan dan atas segala yang Tuhan izinkan terjadi dalam kehidupan kita. Di awal tahun kita ditinggal oleh orang tua kandung dan orang tua rohani yang kami butuhkan pelayanan dari beliau. Akhir tahun salah satu rekan hamba Tuhan juga dipanggil Tuhan. Kita harus mengucap syukur dalam penderitaan, apa yang Tuhan izinkan terjadi, itu semua adalah kebaikan dan kemurahan Tuhan dalam hidup kita.

Mazmur 107:1

107:1 Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

 

Yang Tuhan berikan itu semua baik di mata Tuhan. Memang kadang kita manusia melihat tidak baik di mata kita, tetapi sesungguhnya baik di mata Tuhan, ada yang Tuhan mau kerjakan di dalam kehidupan kita sekalian. Jika kita bisa mengucap syukur di dalam penderitaan, maka pasti bisa mengucap syukur di dalam segala hal. Inilah salah satu kehendak Tuhan di dalam hidup kita.

I Tesalonika 5:18

5:18 Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.

 

Mari, biar kita bisa mengucap syukur. Tentu dalam tahun ini ada hal-hal menyenangkan yang kita alami dan ada juga banyak hal-hal yang menyakitkan, menderita. Kita periksa kalau penderitaan itu terjadi karena kita berbuat dosa, minta ampun. Kalau penderitaan itu terjadi tanpa dosa, karena kita mau melayani Tuhan sungguh-sungguh, karena kita mau beribadah dengan sungguh-sungguh, mau pegang Firman pengajaran yang benar, ayo kita mengucap syukur. Semua yang kita hadapi dan alami kita terima dengan mengucap syukur.

 

Tetapi mengucap syukur itu ada syaratnya. Kalau kita tidak memenuhi syarat ini tidak bisa kita mengucap syukur. Mungkin di mulut kita mengucap syukur tetapi belum tentu hati kita. Syarat mengucap syukur:

1.      Kolose 3:16

3:16 Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.

 

Syarat pertama perkataan Yesus yaitu Firman Tuhan harus diam di dalam kita. Firman itu yang mendorong kita mengucap syukur. Kalau hidup kita kosong dari Firman, tidak mungkin bisa mengucap syukur, apalagi waktu diizinkan menderita. Waktu diberkatipun tidak mungkin mengucap syukur. Perkataan Yesus itulah Firman yang dibukakan rahasianya oleh Tuhan, ayat yang satu menerangkan ayat yang lain di dalam Alkitab. Ayat itu adalah perkataan Yesus, diterangkan dengan ayat yang juga perkataan Yesus, sampai dengan ayat yang terakhir juga perkataan Yesus, jadi seluruh pemberitaan Firman adalah perkataan Yesus, itu harus diam di dalam kita. Ini yang disebut dengan Firman pengajaran yang benar atau Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.

 

Bagaimana proses Firman diam di dalam kita?

a)      Mendengar Firman dengan suatu kebutuhan sehingga kita bisa mendengar Firman dengan kesungguhan hati sampai kita bisa mengerti Firman. Rasul Paulus katakan perhatikanlah apa yang aku katakan, maka Tuhan akan memberikan pengertian dalam segala hal. Begitu kita mendengar Firman dengan suatu kesungguhan, dengan suatu kebutuhan maka Tuhan akan memberikan kita pengertian untuk dapat mengerti. Ini pelajaran juga untuk saya dan para pembaca, waktu saya mendengar Firman yang disampaikan oleh Pdt. Pong Dongalemba, dengan kita membacakan Firman dengan baik, dari situ kita bisa menangkap apa yang dimaksud oleh Tuhan, apalagi kalau sudah diterangkan dalam urapan Roh Kudus. Begitu kita salah baca, kita tidak akan bisa mengerti.

II Timotius 2:7

2:7 Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu.

 

b)      Kalau sudah mengerti, bisa percaya atau yakin pada Firman, menjadi iman di dalam hati.

 

c)      Praktek Firman

 

Semua ini bisa kita lakukan karena pekerjaan Roh Kudus, kemampuan dari Roh Kudus. Makanya ketika kita mendengar Firman, berikan kesempatan kepada Roh Kudus untuk bekerja dengan bebas, jangan dihambat. Di mana ada Roh Kudus di situ ada kemerdekaan, ada kebebasan. Buka hati, buka pikiran kita, biar Roh Kudus bekerja untuk kita bisa menerima Firman dan Firman itu bisa tersimpan di dalam hidup kita.

 

Jika Firman bisa kita praktekan maka kita pasti mengalami penyucian, mengalami pembaharuan hidup, sehingga Firman mendarah daging di dalam kehidupan kita. Segala kedagingan kita digusur oleh Firman. Seperti yang dikatakan oleh Yohanes Pembaptis “biarlah aku semakin kecil, dia semakin besar”. Firman semakin menguasai kehidupan kita, maka daging mulai digusur. Mulai dari hati daging, hati daging ini yang sulit digusur, makanya hati daging ini yang pertama digusur. Hati daging itu apa? Hati yang berisi keinginan jahat, keinginan najis dan kepahitan hati.

Matius 15:19

15:19 Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat.

 

Kalau hati daging ini dipertahankan maka pasti akan tertampak dalam perkataannya. Seperti ayat ini:

Roma 10:10

10:10 Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.

 

Dari hati tertampak di mulut. Kalau hatinya daging tertampak juga di mulut. Apa yang keluar dari mulutnya? Perkataan dusta, perkataan yang sia-sia, kotor, najis, hujat dan sebagainya. Kalau hati suci maka mulut bisa mengucap syukur.

 

Jadi kalau disimpulkan syarat pertama adalah hati yang suci, hati yang berisi Firman pengajaran yang benar. Bukan bersungut-sungut, bukan mengeluh! Saya nasihati orang tua yang menghadapi anak yang sakit, jangan sampai mengeluh di depan anak. Mari kita berupaya supaya anak itu semangat, orang tua semangat maka anak juga semangat. Seperti bapa yang membawa anaknya yang diganggu setan serta ibu yang datang kepada Yesus karena anaknya diganggu setan, orang tua dulu yang harus digarap kerjakan oleh Firman, pasti anak tertolong.

 

Perempuan Siro Fenesia anaknya dirasuk setan, dia datang kepada Tuhan Yesus, awalnya dia berkata “tolong anakku”. Begitu Tuhan bilang tidak patut mengambil roti dan dilemparkan kepada anjing maka dia rubah, benar Tuhan aku anjing yang makan remah-remah roti dari meja tuannya, maka anaknya tertolong. Seorang bapak yang membawa anaknya yang dirasuk roh bisu dan tuli sehingga sakit ayan, disebut gila babi dia berkata “tolong anakku, murid-muridMu tidak bisa menolong!”. Tuhan Yesus langsung berkata dengan keras “berapa lama lagi Aku harus diam di antara kamu hai orang yang tidak percaya!”. Dia langsung berteriak “tolonglah aku yang tidak percaya ini”. Begitu dia minta dirinya disucikan dibaharui, anaknya ditolong dan sembuh.

 

Ayo biarlah hati kita suci karena berisi Firman maka semua masalah yang kita hadapi pasti Tuhan tolong. Orang tua menghadapi masalah buah nikah, ayo hati orang tua dulu yang suci berisi Firman. Suami menghadapi isteri, hati suami lebih dahulu suci berisi Firman, mengucap syukurlah Tuhan pasti tolong. Semua kita Tuhan mau tolong, suami, isteri, anak, orang tua, jemaat, gembala, ayo hati kita semua berisi Firman. Mengucap syukurlah, Tuhan pasti menolong pada waktunya.

 

2.      I Timotius 1:12

1:12 Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku --

 

Menguatkan ini bukan menguatkan fisik tetapi menguatkan hati. Jadi syarat kedua kuat dan teguh hati. Coba saat menghadapi penderitaan, kalau tidak kuat teguh hati pasti bersungut-sungut. Bukan mengucap syukur tetapi salahkan Tuhan, salahkan sesama. Salahkan isteri “kamu tidak perhatikan anak!” isteri balik salahkan suami “kamu terlalu sibuk kerja, tidak perhatian sama anak! Kuat teguh hati ini sama dengan hati yang berisi Roh Kudus.

Efesus 3:16

3:16 Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu,

 

Roh Kudus akan menguatkan dan meneguhkan hati kita menghadapi apapun juga. Terutama menghadapi 3 hal yang sangat penting:

a)      I Timotius 1:13

1:13 aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.

 

Sebelum Paulus ditangkap oleh Tuhan untuk dijadikan alatnya Tuhan, Paulus ini seorang penganiaya, seorang ganas, bertindak di luar iman. Iman itu timbul dari mendengar Firman. Jadi yang pertama Roh Kudus menguatkan dan meneguhkan hati kita untuk menghadapi pengajaran yang palsu. Kalau pengajaran palsu masuk, nanti apa yang dilakukan itu pasti di luar iman. Sehingga dengan gampang-gampangan mau mengancam orang, mau menindas orang, menganiaya orang, menghujat dan sebagainya, itu karena tanpa pengajaran yang benar, di luar iman.

 

Syukur kepada Tuhan, Paulus ditangkap Tuhan sehingga dia melayani bukan lagi di luar iman, tetapi dia melayani berdasarkan iman yang benar berdasarkan pengajaran yang benar. Sekalipun dia harus menderita sampai mati karena imannya kepada Yesus. Jadi Roh Kudus menguatkan dan meneguhkan hati kita terutama dalam menghadapi pengajaran palsu, supaya kita berpegang teguh pada pengajaran yang benar, jangan bertindak di luar pengajaran yang benar. Kaum muda jangan menikah di luar pengajaran yang benar. Semua harus berdasarkan Firman pengajaran yang benar. Pada mulanya adalah Firman, jadi Firman itu kita harus letakan pada urutan yang terutama yang mengatur kehidupan kita sekalian.

 

Betapa banyak yang tadinya pengajaran kemudian gugur-gugur, tumbang-tumbang karena tidak ada Roh Kudus. Roh Kudus mulai didukakan, Roh Kudus padam, akhirnya gugur. Begitu Roh Kudus didukakan, kalau tidak segera minta ampun, akhirnya Roh Kudus padam, gugurlah dia dari pengajaran, gugur dari iman yang benar.

I Timotius 4:1

4:1 Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan

 

I Yohanes 2:27

2:27 Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu -- dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta -- dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.

 

Tidak perlu diajar oleh orang lain maksudnya itu ajaran lain, ajaran palsu! Biarlah kita tetap tinggal dalam pengajaran yang benar.

 

b)      Roh Kudus menguatkan dan meneguhkan hati kita menghadapi pelayanan.

I Timotius 1:12

1:12 Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku --

 

Tanpa Roh Kudus banyak yang berguguran dari ibadah pelayanan bagaikan bintang-bintang yang gugur. Begitu mulai kendor dan asal-asalan melayani, tidak lama lagi tinggalkan pelayanan. Biarlah lewat kekuatan Roh Kudus kita tetap setia dan dapat dipercaya. Setia dan dapat dipercaya Tuhan sekalipun kita diperhadapkan dengan banyak tantangan. Untuk setia dan dipercayai dalam melayani tantangannya tidak sedikit, banyak tantangannya! Bahkan biasanya tantangannya dari keluarga yang tidak mengerti Firman. Ada juga yang diizinkan sakit. Kalau sakit karena terlalu banyak minum minuman bersoda itu karena salahnya sendiri! Di sana minum satu botol coca cola, di situ fanta, di sini sprite, salah sendiri kalau asam lambungnya naik. Lihat babi guling, semua disikat, akhirnya naik kolesterol, naik darah tinggi, sampai tidak bisa beribadah melayani. Itu tantangan yang dicari sendiri!

 

c)      I Timotius 1:14-15

1:14 Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus.

1:15 Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa," dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.

 

Paulus mengakui dulu dia orang paling berdosa, tetapi dia selesaikan semuanya, dia buang semuanya dan dia mau melayani Tuhan. Jadi yang ketiga Roh Kudus menguatkan dan meneguhkan hati kita untuk menghadapi dosa. Begitu luar biasa sekarang dosa bekerja, lewat dunia nyata, dunia maya, dosa begitu luar biasa bekerja. Butuh Roh Kudus supaya kita tetap hidup benar, tetap hidup suci. Dosa masa lalu yang sudah kita katakan, pikirkan, pandang, perbuat, buang itu jauh-jauh, jangan diambil lagi! Supaya kita menjadi contoh, menjadi teladan kesaksian.

I Timotius 1:16

1:16 Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal.

 

Jadi ketika bisa membuang dosa lalu bisa hidup benar dan suci, itu suatu kesaksian. menjadi contoh di sini berarti menjadi kesaksian bagi sesama. Isteri melihat, wah suamiku berubah, 2020 dulu kasarnya minta ampun, sekarang 2021 makin manis, sudah berubah. Dulu kalau bapaknya pulang, anak-anak mulai ketakutan, singa datang. Lewat pekerjaan Firman diubahkan menjadi singa yang kuat menjaga nikah, bukan singa yang menakutkan. Sudah mau habis tahun ini, masih ada waktu kita membuang dosa, untuk kita masuk tahun yang baru bukan lagi dengan dosa-dosa kita bawa tetapi hidup dalam kebenaran dan kesucian. Secara terus menerus dibaharui sampai sempurna seperti Yesus.

 

3.      Filipi 4:6

4:6 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.

 

Tidak ada lagi kekuatiran, termasuk kebimbangan. Kalau kuatir tidak akan mungkin mengucap syukur. Biarpun menerima 1 juta kalau kuatir dia tidak mungkin mengucap syukur sebab merasa kurang terus. Dia ragu harga naik, semua naik, kebutuhan semua naik. Kemarin saya ditelpon sama BPJS “pak bulan ini dibayarkan, tetapi tahun depan bayar kembali normal seperti biasa!”. Mau bayar tagihan itu, tagihan ini, sementara gajinya yang 1 juta itu tidak cukup. Gajinya 2 jutapun kalau tidak mengucap syukur tidak akan cukup terus. Gaji 500.000 kalau bisa mengucap syukur, bisa cukup. Saya alami makanya saya sampaikan, 5.000 bisa memelihara hampir 1 bulan, memang tidak masuk akal! Logika tidak bisa menerima, 5.000 tidak mungkin untuk makan sehari suami isteri, mau hidup dari mana! Tuhan pelihara kalau mengucap syukur. Sampai saya heran-heran kalau mau KKR isteri saya berkata “ayah ini untuk panitia KKR, daftar juga tiket pergi dan pulang”. Saya tanya uangmu dari mana? Karena saya pernah hitung persembahan jemaat, untuk makan 1 hari tidak cukup mau naik pesawat pulang pergi. Belum lagi mau bayar ini dan bayar itu. Tetapi Tuhan cukupkan semuanya kalau mengucap syukur.

 

Kuatir dan bimbang itu adalah duri yang menusuk hati dan pikiran sebagai akibat dari dosa. Waktu Tuhan menciptakan langit dan bumi belum ada duri. Begitu Adam dan Hawa jatuh dalam dosa muncul duri, itulah suasana kutukan! Kalau kuatir dan bimbang sebenarnya itu duri, karena ada dosa yang disembunyi. Mari jangan terjadi dalam kehidupan kita.

 

Dosa yang dipertahankan mengakibatkan kita kehilangan kemuliaan Allah, sama dengan kehilangan kasih Allah.

Roma 3:23

3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,

 

Jadi syaratnya untuk bisa mengucap syukur, tidak ada lagi kekuatiran dan kebimbangan. Ini berarti hati berisi kasih Allah. Jadi lengkap semua, hati berisi Firman, hati berisi Roh Kudus, hati berisi kasih Allah. Sekali lagi, berkat-berkat yang kita terima dengan mengucap syukur sanggup memelihara kehidupan kita sekalian. Kalau kuatir dan bimbang, tidak pernah cukup terus. Apalagi kalau berkat itu didapat dari berbuat dosa, biarpun berkat diterima banyak tetapi karena hasil berbuat dosa, mau menikmatinya takut ketangkap polisi.

 

Biar hati kita berisi kasih Allah. Kasih menutupi segala dosa.

I Petrus 4:8

4:8 Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.

 

Ayo buang dosa, biar hati kita berisi kasih Allah. Tidak ada lagi kekuatiran, tidak ada lagi kebimbangan.

 

Jadi kalau disimpulkan, syarat untuk bisa mengucap syukur kita harus tergembala sungguh-sungguh, dengan benar, dengan baik sehingga :

Hati berisi Firman itu adalah hasil ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab.

Hati berisi Roh Kudus itu adalah hasil ketekunan dalam ibadah raya (pelita emas).

Hati berisi kasih Allah itu adalah hasil ketekunan dalam ibadah doa penyembahan (mezbah dupa emas).

 

Dalam penggembalaan, ada kemuliaan Tuhan dipertontonkan di situ, itu yang membuat kita bisa mengucap syukur. Terima kasih Tuhan saya orang berdosa tetapi kemuliaan Tuhan dipertontonkan dalam penggembalaan. Dengan tergembala kita mau dibawa mencapai kemuliaan Tuhan yang kekal.

 

Ayo kita bertekun dalam penggembalaan. Mungkin sepanjang tahun ini mulai bolong-bolong ibadahnya. Bapa ibu kekasih dalam Tuhan yang tergembala secara online memang tidak gampang karena tidak tatap muka langsung, apalagi ibadah hanya seorang diri, banyak godaannya, banyak gangguannya. Mungkin tahun ini sudah mulai kendor, mulai bolong-bolong ibadahnya, ayo kembali. Sore ini kita kunci ibadah doa terakhir di tahun ini kita isi dengan mengucap syukur. Bagaimana caranya? Tergembala dengan sungguh-sungguh.

 

Hasilnya:

Filipi 4:7

4:7 Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.

 

Luar biasa hasilnya ini, hati pikiran kita dipelihara dalam Tuhan. Artinya:

1.      Kita bisa tenang dalam menghadapi segala sesuatu, dalam menghadapi segala pergumulan sehingga kita bisa berdoa menyembah Tuhan.

I Petrus 4:7

4:7 Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.

 

Hati pikiran dipelihara artinya kita tenang. Banyak pergumulan kita hadapi, siapa yang tidak punya pergumulan? Semua punya pergumulan. Anak muda punya pergumulan, apalagi orang tua lebih banyak. Dengan hati tenang dan damai sejahtera kita bisa menghadapi semuanya, kita bisa berdoa menyembah. Kalau sudah tenang, bisa berdoa menyembah, Tuhan pasti menyelesaikan segala pergumulan kita pada waktunya. Ingat waktu Tuhan Yesus menyeberang bersama murid-murid, perahu murid-murid diterpa angin dan gelombang, mereka ketakutan, sampai mereka membangunkan Yesus “Guru Engkau tidak peduli kalau kita binasa!”. Yesus bangun dan apa yang Yesus katakan waktu Dia bangun? Diam, tenang! Kalau sudah tenang semua selesai.

Markus 4:39

4:39 Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.

 

Menghadapi pergumulan tenang dulu dan menyembah Tuhan, serahkan pada Tuhan. Maka saat itu Tuhan menyelesaikan tepat pada waktunya. Dikatakan danau itu menjadi teduh sekali, kalau dikaitkan dengan pergumulan kita, semua menjadi enak dan ringan, teratasi semuanya. Tidak masuk akal bagi manusia, menghadapi angin dan gelombang hanya 2 kata yaitu diam dan tenang, sudah selesai. Seharusnya turunkan jangkar, naikan layar dan sebagainya, saya tidak tahu soal itu, pelaut yang tahu. Tetapi Tuhan Yesus menghadapi dengan sederhana “diam, tenang!” selesai. Kalau di dunia sudah konseling sama ahlinya, bayar lagi! Masalah kesehatan harus tanya dokter, harus bayar. Masalah keuangan tanya sama ahlinya lalu dibayar lagi. Kalau menghadapi masalah Tuhan ajar yang sederhana, diam tenang, kuasai diri dan menyembah. Tinggal tunggu waktu Tuhan menyelesaikan semua pada waktunya, semua teduh, semua enak dan ringan. Tidak masuk akal bagi manusia, tetapi itu yang Tuhan kerjakan bagi kita.

 

2.      Kita disempurnakan menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Ini juga tidak masuk akal bagi manusia, orang berdosa mau sempurna seperti Tuhan. Tidak masuk akal tetapi Tuhan kerjakan bagi kita.

I Tesalonika 5:23-24

5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.

5:24 Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.

 

Tuhan akan menggenapkan dengan segera.

 

Biarlah akhir tahun ini kita kunci dengan mungucap syukur atas semua yang kita hadapi, semua yang Tuhan izinkan terjadi dengan syarat Firman di hati, Roh Kudus di hati, kasih Allah di hati. Itu adalah hasil dari ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok. Dan hasilnya Allah Damai sejahtera akan memelihara pikiran hati kita, memelihara roh, jiwa dan tubuh kita sampai sempurna.


Tuhan Memberkati
.

 

 

 

 

 

 

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar