20211201

Kebaktian PA Imamat, Rabu 1 Desember 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Imamat 25:14-17

25:14 Apabila kamu menjual sesuatu kepada sesamamu atau membeli dari padanya, janganlah kamu merugikan satu sama lain.

25:15 Apabila engkau membeli dari sesamamu haruslah menurut jumlah tahun sesudah tahun Yobel, dan apabila ia menjual kepadamu haruslah menurut jumlah tahun panen.

25:16 Makin besar jumlah tahun itu, makin besarlah pembeliannya, dan makin kecil jumlah tahun itu, makin kecillah pembeliannya, karena jumlah panenlah yang dijualnya kepadamu.

25:17 Janganlah kamu merugikan satu sama lain, tetapi engkau harus takut akan Allahmu, sebab Akulah TUHAN, Allahmu.

 

Dalam hal jual beli tanah sampai 2 kali Tuhan tekankan jangan merugikan satu sama lain yaitu pada ayat 14 dan 17. Mengapa bisa merugikan sesama? Karena ada keinginan. Ingin menguasai tanahnya, ingin dapat murah, sampai merugikan. Ini justru merugikan kerohanian kita sendiri. Jika kita mau mengalami kelepasan dari bumi ini untuk terangkat ke awan-awan menyambut kedatangan Yesus Mempelai Pria Sorga, maka kita harus terlepas dari dosa keinginan sebab dosa keinginan hanya merugikan rohani kita.

 

Sebagai contoh dalam Perjanjian Baru ada orang kaya yang sukar masuk kerajaan Sorga karena ada dosa keinginan.

Markus 10:17-22

10:17 Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"

10:18 Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain dari pada Allah saja.

10:19 Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!"

10:20 Lalu kata orang itu kepada-Nya: "Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku."

10:21 Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."

10:22 Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya.

 

Dalam Tabernakel ayat-ayat ini terkena pada tahbisan imam besar dan imam-imam. Jadi kalau ada dosa keinginan itu hanya mencemari dan merusak tahbisan kita. Yang rugi kita sendiri, kita pikir dengan ingin menguasai ini dan itu kita untung, padahal rugi, tahbisan tercemar, tahbisan rusak.

 

Di sini Yesus diperhadapkan dengan seorang yang kaya, kalau dalam Matius pasal 19 disebut orang muda yang kaya, kalau dalam Injil Lukas pasal 18 disebut seorang pemimpin. Dia kaya, muda dan seorang pemimpin.

Lukas 18:18

18:18 Ada seorang pemimpin bertanya kepada Yesus, katanya: "Guru yang baik, apa yang harus aku perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"

 

Jadi di mata manusia orang ini adalah orang yang hebat, punya potensi secara jasmani.

1.      Muda. Dalam Amsal dikatakan kebanggaan orang tua itu ubannya, kalau orang muda kekuatannya. Jadi muda sama dengan kuat, kuat ijazahnya, kuat ekonominya dan lain sebagainya.

Amsal 20:29

20:29 Hiasan orang muda ialah kekuatannya, dan keindahan orang tua ialah uban.

 

2.      Disebut dia kaya berarti berhasil.

3.      Dikatakan dia seorang pemimpin berarti punya kedudukan.

 

Orang kaya ini bertanya kepada Yesus “apa yang harus aku perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?”. Di sini menunjukan kepada kita sehebat apapun seseorang, kaya, kuat, berhasil, ada kedudukan, keselamatan itu masih tanda tanya. Ini mengajar kepada kita jangan bangga dan sombong kalau punya potensi dan hebat secara jasmani, keselamatan masih tanda tanya. Juga jangan minder kalau tidak punya potensi secara jasmani, sebab bukan itu yang menentukan keselamatan kita. “Saya hebat, saya kaya, saya punya kedudukan” itu juga tidak menentukan keselamatan, tidak menentukan untuk beroleh hidup yang kekal, untuk masuk kerajaan sorga yang kekal.

 

Lalu bagaimana jawaban Yesus?

Markus 10:19

10:19 Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!"

 

Di ayat di atas ini Yesus menjabarkan 5 hukum kasih pada loh batu kedua mengenai hubungan kasih dengan sesama. Artinya untuk memperoleh hidup yang kekal kita harus mengasihi sesama, jangan merugikan. Prakteknya apa mengasihi sesama?

1.      Jangan membunuh, artinya jangan menyimpan kebencian dan pahit hati, apalagi terhadap sesama dalam nikah. Masa enak dalam rumah tangga pahit hati, benci, tidak tegur sapa, tidak peduli satu dengan yang lain apalagi suami isteri.

I Yohanes 3:19

3:15 Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.

 

2.      Jangan berzinah, artinya jangan jatuh dalam dosa seks dengan berbagai macam bentuknya. Berzinah itu merampas hak sesama. Kalau anak-anak jatuh berarti merampas hak dan kepercayaan orang tua, isteri jatuh berarti merampas hak suami, suami jatuh berarti merampas hak isteri. Dosa zinah itu semuanya merugikan, kita jaga hal ini. Dosa zinah ini begitu luar biasa di akhir zaman ini. Dalam Wahyu pasal 16, roh katak itu keluar dari mulut 3 binatang buas, dari mulut naga, antikristus dan nabi palsu, itu roh najis. Dalam kitab Keluaran katak-katak itu masuk memanjati punggung, kemudian masuk ke dalam adonan, masuk ke dalam rumah, sampai ke tempat tidur, ini kenajisan yang menguasai hampir di semua lini kehidupan manusia.

 

3.      Jangan mencuri, jangan mengambil dan menikmati apa yang bukan hak kita.

 

4.      Jangan mengucapkan saksi dusta. Dusta ini hanya menenggelamkan rohani kita, begitu berdusta tenggelam, merosot, sampai nanti tenggelam dalam lautan api dan belerang.

Wahyu 21:8

21:8 Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."

 

Dusta ini merupakan penutup segala dosa, hanya menenggelamkan dan merosot semuanya. Jangan mengurangi hak orang, ini sama dengan jangan mencuri.

 

5.      Hormati orang tua. Kaum muda yang masih punya orang tua yang utuh, mari dihormati ayah dan ibu. Secara rohani juga orang tua di dalam Tuhan yaitu bapak dan ibu gembala mari juga dihormati.

Efesus 6:1-2

6:1 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.

6:2 Hormatilah ayahmu dan ibumu -- ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini:

I Tesalonika 5:12-13

5:12 Kami minta kepadamu, saudara-saudara, supaya kamu menghormati mereka yang bekerja keras di antara kamu, yang memimpin kamu dalam Tuhan dan yang menegor kamu;

5:13 dan supaya kamu sungguh-sungguh menjunjung mereka dalam kasih karena pekerjaan mereka. Hiduplah selalu dalam damai seorang dengan yang lain.

 

Tanggapan dari orang kaya tadi dia berkata semuanya telah kuturuti. Apakah benar? Betulkah yang dia katakan itu? Tidak benar! Sebab Yesus belum memaparkan tentang jangan mengingini yaitu hukum yang keenam, sudah langsung dia potong “semua sudah kuturuti padahal tidak demikian”. Ini pelajaran bagi kita, seringkali kita memilih-milih Firman yang cocok bagi daging itu dilakukan. Disampaikan Firman malah berkata “oh sudah saya sudah lakukan itu”. Kalau tidak cocok bagi daging tidak dilakukan “oh itu tidak masuk akal, tidak cocok dengan perkembangan zaman”.

 

Sama seperti orang kaya itu, sebenarnya hanya merugikan rohani kita sendiri kalau kita pilih-pilih Firman. Ini yang cocok dilakukan, yang tidka cocok dilakukan. Kalau begitu robek saja Alkitabnya, yang cocok tetap dipertahankan, yang tidak cocok buang saja. Tuhan tolong, jangan terjadi.

 

Dari luar orang kaya ini terlihat suci, dia tidak membunuh, tidak berzinah, tidak mencuri, tidak mengucapkan saksi dusta, tidak mengurangi hak orang, menghormati ayah ibunya. tetapi ternyata ada kebusukan di dalam hati yang disembunyi. Tadi lagu “singkapkan semua yang terselubung” sekarang Tuhan singkapkan. Yang dia sembunyi yaitu menyimpan dosa keinginan. Waktu Tuhan bilang “juallah hartamu” langsung ketahuan ada dosa keinginan dia sembunyikan. Hati-hati, kalau dulu terjadi pada orang muda yang kaya, ini juga bisa terjadi pada kita. Khususnya kami hamba Tuhan, terlihat suci, tidak melakukan ini, tidak melakukan itu, belum tentu! Di dalam hati manusia tidak ada yang tahu, tetapi di hadapan Tuhan kita tidak bisa menyembunyikan apa-apa, semua terbuka, Yesus tidak bisa ditipu.

Markus 10:21

10:21 Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."

 

Ini penyucian dosa keinginan, ternyata ini tidak dilakukan. Jawaban Yesus ternyata masih berlanjut, setelah jawaban pertama dipotong, masih ada ada jawaban kedua. Jawaban pertama memaparkan 6 hukum kasih dari loh batu yang kedua. Jawaban kedua koreksi Yesus terhadap dosa keinginan orang kaya ini.

 

Ada 2 hal yang terkandung pada jawaban Yesus yang kedua:

1.      Penyucian dari dosa keinginan. Ini betul-betul harus kita alami supaya Yobel itu betul-betul terasa, betul-betul kita mengalami kelepasan. Sekarang kita berada di penghujung Yobel ke-40 sudah harus terasa kelepasan itu.

2.      Harus ada penyerahan diri sepenuh kepada Tuhan. Bagaimana mau menyerahkan diri sepenuh kepada Tuhan kalau masih ada keinginan-keinginan daging, keinginan-keinginan dosa di dalam hati.

 

Dalam Matius 19 dan Lukas 18, orang kaya ini disuruh Yesus “jual semua hartamu”.

Matius 19:21

19:21 Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."

 

Jadi bukan hanya sebagian tetapi semua harus dijual.

 

Lukas 18:22

18:22 Mendengar itu Yesus berkata kepadanya: "Masih tinggal satu hal lagi yang harus kaulakukan: juallah segala yang kaumiliki dan bagi-bagikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."

 

Ini penyerahan diri sepenuh kepada Tuhan sekalipun harus menyerahkan segala-galanya. Untuk penyerahan diri sepenuh kepada Tuhan memang harus disertai pengorbanan. Kalau 2 hal ini kita lakukan maka Tuhan katakan “ikutlah Aku” artinya kita bisa mengikut Yesus dengan benar. Kita periksa apakah sudah mengikut Yesus dengan benar atau belum. Kita periksa apakah ada dosa keinginan atau tidak. Kemudan periksa apakah ada penyerahan sepenuh kepada Tuhan atau banyak menuntut. Kalau masih menuntut ini menuntut itu berarti belum benar dalam pengikutannya kepada Tuhan.

 

Mengikut Yesus dengan benar artinya melayani Tuhan dalam tahbisan yang benar. Kami gembala melayani bukan karena status kami pendeta. Jadi kalau ada yang bilang “gembalamu bukan lagi pendeta, dia tidak bisa lagi melayani” itu orang yang tidak tahu tahbisan! Kami melayani bukan karena status pendeta, status pendeta itu cuma status di mata manusia saja. Kami melayani Tuhan yang angkat, bukan organisasi. Organisasi itu tempat bernaung supaya legal di mata pemerintah. Tetapi melayani karena Tuhan yang angkat, jadi tidak ada hak manusia untuk memecat. Sudah lebih dari Tuhan kalau mau memecat hamba Tuhan “sudah tidak boleh lagi melayani!”.

 

Melayani Tuhan itu karena Tuhan yang angkat. Sudah mengalami kelepasan dari dosa maka boleh melayani Tuhan, sudah bukan menjadi hamba dosa sekarang menjadi hamba Tuhan. Jadi bukan berarti kalau dipecat dari pendeta tidak boleh lagi melayani, itu orang yang tidak tahu tahbisan!

I Korintus 7:32

7:32 Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya.

 

Miliknya Tuhan, bukan miliknya organisasi. Tuhan yang angkat, itu tahbisan, ditahbiskan itu diangkat oleh Tuhan, jadi pertanggung jawabannya kepada Tuhan. Kalau organisasi sudah tidak benar, masak mau dituruti, begitu kalau mengerti tahbisan. “Jangan malah rame-rame, dari pada ribut ikut saja maunya kan cuma 5 tahun, nanti kalau sudah ganti pengurus baru benar” itu tidak tahu tahbisan namanya!

 

Kalau ada yang mau mencerai beraikan penggembalaan itu berarti adalah roh serigala, itu adalah setan. Jadi kalau orang itu datang langsung strap dia “dalam nama Yesus pergi kau setan!”. Melayanilah dalam tahbisan yang benar, bukan mau pergi menghasut di mana orang lain melayani.

 

Kalau kita mengikuti Yesus dalam penggembalaan yang benar maka sasaran akhirnya di mana Yesus berada di situ kita berada.

Yohanes 12:26

12:26 Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.

 

Terserah orang dunia tidak menghormati, yang penting Bapa di Sorga menghormati. Di mana Aku berada di situ pelayanKu berada, ini hanya bisa dikatakan suami kepada isteri. Tidak bisa saya katakan kepada pengerja “di mana om berada di situ kamu berada” hanya kepada isteri. Jadi sasaran akhir pelayanan kita, tahbisan yang yang benar itu adalah menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Kalau kita melayani dalam tahbisan yang benar, kita sedang dipersiapkan untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Inilah syarat untuk mendapatkan hidup yang kekal. Ayo kita melayani dalam tahbisan yang benar yang benar untuk dipersiapkan menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

Selama dosa keinginan masih dipertahankan, kita tidak bisa menyerah sepenuh kepada Tuhan dan tidak bisa mengikut Tuhan, tidak bisa melayani dalam tahbisan yang benar. Jadi 2 jawaban Yesus dari pertanyaan orang kaya tadi, ada satu hal yang menonjol yaitu dosa keinginan ini yang harus disucikan, ini jangan ada supaya kita mengalami kelepasan, mengalami yobel.

 

Dosa keinginan yang terutama adalah keinginan akan uang. Ini penghambat kita untuk masuk dalam kegerakan rohani. Saya bukan menonjolkan diri secara pribadi, ini dari jemaat, dia bertanya sama isteri saya “ini persembahan dan perpuluhan boleh kami kirim lewat rekening” dijawab isteri saya “boleh tetapi dipisah mana persembahan mana perpuluhan”. Karena kami tidak ambil persembahan, itu untuk pekerjaan Tuhan kami pakai untuk pekerjaan Tuhan. Tidak salah kalau dipakai untuk diri sendiri, tetapi kami belajar dipakai untuk pekerjaan Tuhan. Yang penting sudah ada kami pakai untuk makan, minum dan kebutuhan pribadi, persembahan itu semua pakai untuk pekerjaan Tuhan. Jangan ada dosa keinginan, pasti tidak akan dipakai dalam pekerjaan Tuhan, tidak bisa masuk dalam kegerakan yang rohani. Contohnya Akhan bin Karmi bin Zerah ada dosa keinginan.

Yosua 7:20-21

7:20 Lalu Akhan menjawab Yosua, katanya: "Benar, akulah yang berbuat dosa terhadap TUHAN, Allah Israel, sebab beginilah perbuatanku:

7:21 aku melihat di antara barang-barang jarahan itu jubah yang indah, buatan Sinear, dan dua ratus syikal perak dan sebatang emas yang lima puluh syikal beratnya; aku mengingininya, maka kuambil; semuanya itu disembunyikan di dalam kemahku dalam tanah, dan perak itu di bawah sekali."

 

Arti Kanaan itu kegerakan. Judi Kanaan itu sekarang menunjuk kegerakan rohani. Saat itu sudah masuk tanah Kanaan tetapi tidak bisa mendiaminya. Karena dosa keinginan akhirnya Akhan bersama seisi rumahnya dibawa ke lembah Akhor dan dihukum mati. Ini ngerinya kalau ada dosa keinginan. Keinginan uang merupakan musuh utama di dalam kegerakan rohani. Keinginan akan uang itu mengarah pada mencuri miliknya Tuhan.

 

Perlu saya paparkan lagi tentang miliknya Tuhan dan persembahan khusus. Ada 3 kesalahan yang dilakukan dalam persoalan perpuluhan ini.

1.      Mengembalikan perpuluhan di tempat di mana dia tidak makan Firman. Di mana kita mendapat makanan yang rohani, di mana kita digembalakan maka di situ kita kembalikan.

Maleakhi 3:10

3:10 Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.

 

Ulangan 12:6-7; 14:23

12:6 Ke sanalah harus kamu bawa korban bakaran dan korban sembelihanmu, persembahan persepuluhanmu dan persembahan khususmu, korban nazarmu dan korban sukarelamu, anak-anak sulung lembu sapimu dan kambing dombamu.

12:7 Di sanalah kamu makan di hadapan TUHAN, Allahmu, dan bersukaria, kamu dan seisi rumahmu, karena dalam segala usahamu engkau diberkati oleh TUHAN, Allahmu.

14:23 Di hadapan TUHAN, Allahmu, di tempat yang akan dipilih-Nya untuk membuat nama-Nya diam di sana, haruslah engkau memakan persembahan persepuluhan dari gandummu, dari anggurmu dan minyakmu, ataupun dari anak-anak sulung lembu sapimu dan kambing dombamu, supaya engkau belajar untuk selalu takut akan TUHAN, Allahmu.

 

Jangan salah mengerti yah lalu mengatakan ini perpuluhan bisa dimakan sendiri. Maksudnya di mana tempat Tuhan membawa kita untuk makan Firman, di situ kita kita bawa perpuluhan. Ini juga kadang salah mengerti:

Ulangan 14:26

14:26 dan haruslah engkau membelanjakan uang itu untuk segala yang disukai hatimu, untuk lembu sapi atau kambing domba, untuk anggur atau minuman yang memabukkan, atau apa pun yang diingini hatimu, dan haruslah engkau makan di sana di hadapan TUHAN, Allahmu dan bersukaria, engkau dan seisi rumahmu.

 

Artinya di sini perpuluhan itu dikembalikan dengan sukacita dan sebagai tanda bahwa kita mabuk asmara dengan Tuhan. Menandakan saya ini miliknya Tuhan, kita mabuk asmara dengan Tuhan maka kita kembalikan miliknya Tuhan.

 

2.      Kesalahan kedua tidak jujur dalam mengembalikan miliknya Tuhan. Dipotong-potong dan berpikir terlalu banyak ini untuk pak pendeta, kan tidak ditahu juga. Bukan jumlahnya tetapi supaya kita lepas dari dosa keinginan. Kalau ada keinginan nanti tidak masuk dalam kegerakan rohani dan hanya dilempar batu nantinya, hujan es batu seberat 50pon.

 

3.      Kepercayaan kepada hamba Tuhan untuk memegang perpuluhan diambil dan dirampas. Semua dikelolah oleh gereja, oleh tua-tua, oleh jemaat dan gembala tidak dipercaya untuk memegang perpuluhan.

Ibrani 7:8-9

7:8 Dan di sini manusia-manusia fana menerima persepuluhan, dan di sana Ia, yang tentang Dia diberi kesaksian, bahwa Ia hidup.

7:9 Maka dapatlah dikatakan, bahwa dengan perantaraan Abraham dipungut juga persepuluhan dari Lewi, yang berhak menerima persepuluhan,

 

Jadi bapak ibu kembalikan perpuluhan kepada Tuhan, lalu dipercayakan kepada hamba Tuhan yaitu gembala. Boleh baca juga Bilangan pasal 18 dan Ulangan pasal 18.

 

Jadi kalau masih ada dosa keinginan ini menghambat kita masuk dalam kegerakan rohani. Gara-gara Akhan, orang Israel dikalahkan oleh Ai kota yang kecil. Jadi gara-gara dosa keinginan, terutama dosa keinginan akan uang, sampai mencuri milik Tuhan, kita mudah dikalahkan oleh masalah, bahkan masalah yang kecilpun, masalah sepeleh, mudah mengalahkannya karena ada dosa keinginan. Isteri dan suami ribut gara-gara perpuluhan. Isteri sudah hitung sekian, suami bilang salah itu lalu dihitung ulang padahal isterinya sudah betul, akhirnya ribut, sudah ungkit segala macam “ini rumahku, kamu cuma numpang!”. Gara-gara dosa keinginan ini masalah kecil bisa mengalahkan. Ini hati-hati, Tuhan tolong kita, kita mau disucikan dari keinginan ini.

 

Yosua 7:5

7:5 Sebab orang-orang Ai menewaskan kira-kira tiga puluh enam orang dari mereka; orang-orang Israel itu dikejar dari depan pintu gerbang kota itu sampai ke Syebarim dan dipukul kalah di lereng. Lalu tawarlah hati bangsa itu amat sangat.

 

36 = 4x9, 9 buah roh, 9 karunia Roh Kudus, 9 jabatan, 9 kasih Allah Bapa itu habis semuanya. Ini ada pelajaran khususnya.

 

Akibatnya kalau ada dosa keinginan:

1.      Rohani runtuh. Ai artinya reruntuhan = habis semua, sampai tidak menghasilkan buah-buah roh.

2.      Tawar hati amat sangat, kecewa amat sangat.

3.      Masuk lembah akhor.

Yosua 7:24-26

7:24 Kemudian Yosua, beserta seluruh Israel mengambil Akhan bin Zerah, dan perak, jubah dan emas sebatang itu, anak-anaknya yang laki-laki dan perempuan, lembunya, keledainya dan kambing dombanya, kemahnya dan segala kepunyaannya, lalu semuanya itu dibawa ke lembah Akhor.

7:25 Berkatalah Yosua: "Seperti engkau mencelakakan kami, maka TUHAN pun mencelakakan engkau pada hari ini." Lalu seluruh Israel melontari dia dengan batu, semuanya itu dibakar dengan api dan dilempari dengan batu.

7:26 Sesudah itu didirikanlah di atasnya suatu timbunan batu yang besar, yang masih ada sampai sekarang. Lalu surutlah murka TUHAN yang bernyala-nyala itu. Oleh sebab itu nama tempat itu sampai sekarang disebutkan lembah Akhor.

 

Masuk lembah Akhor artinya masuk lembah kesukaran. Satu yang berbuat dampaknya ke nikah. Bukan cuma Akhan sendiri, tetapi isteri dan anak-anaknya juga dilempari batu. Ayolah saling mengingatkan, jangan ada dosa keinginan.

 

Jadi bapak ibu jangan menganggap mengembalikan perpuluhan hanya membuat susah, bukan! Justru dengan mencuri milik Tuhan itu yang membuat hidup kita menjadi sukar, menjadi susah, sampai nanti masuk kesukaran besar di akhir zaman yaitu aniaya antikristus. Dalam kitab nabi Zakharia dikatakan ada kita yang terbang menuju rumah pencuri.

Zakharia 5:1-2

5:1 Aku melayangkan mataku pula, maka aku melihat: tampak sebuah gulungan kitab yang terbang.

5:2 Berkatalah ia kepadaku: "Apa yang engkau lihat?" Jawabku: "Aku melihat sebuah gulungan kitab yang terbang; panjangnya dua puluh hasta dan lebarnya sepuluh hasta."

 

Panjang 20 hasta, lebar 10 hasta itu sebenarnya ukuran ruangan suci. Ini hati-hati, kita yang sudah ada di dalam ruangan suci jangan jadi pencuri, jangan ada dosa keinginan.

 

Zakharia 5:3-4

5:3 Lalu ia berkata kepadaku: "Inilah sumpah serapah yang keluar menimpa seluruh negeri; sebab menurut sumpah serapah itu setiap pencuri di sini masih bebas dari hukuman, dan setiap orang yang bersumpah palsu di sini juga masih bebas dari hukuman.

5:4 Aku telah menyuruhnya keluar, demikianlah firman TUHAN semesta alam, supaya itu masuk ke dalam rumah pencuri dan ke dalam rumah orang yang bersumpah palsu demi nama-Ku, dan supaya itu bermalam di dalam rumah mereka dan memusnahkannya, baik kayunya maupun batu-batunya."

 

Kalau ada dosa keinginan maka rumah itu hancur, baik kayu dan batunya. Siapa yang dimaksud dengan kayu dan batu?

Yeremia 2:27

2:27 yang berkata kepada sepotong kayu: Engkaulah bapaku! dan kepada batu: Engkaulah yang melahirkan aku! Sungguh, mereka membelakangi Aku dan tidak menghadapkan mukanya kepada-Ku, tetapi pada waktu mereka ditimpa malapetaka mereka berkata: Bangkitlah menyelamatkan kami!

 

Kayu itu suami, batu itu isteri. Mana yang lebih keras kayu atau batu? Batu! Mohon maaf, pada umumnya isteri itu jadi bendahara dalam rumah tangga, jadi yang seringkali yang keras itu adalah isteri, isteri tidak jujur dalam mengembalikan perpuluhan. Suami setelah terima gaji diserahkan kepada isteri, isteri yang kelolah dan keluarkan perpuluhannya. Tetapi sama-sama salah, sama-sama hancur kayu dengan batu. Saya juga bukan saya yang atur, isteri saya yang atur. Di sini tidak ada batu, di sini tidak ada kayu, jujur semua, lepas dari dosa keinginan.

 

4.      Binasa habis semua.

 

Keinginan akan uang itu sama dengan keinginan jahat. Kalau ada keinginan jahat pasti nanti akan timbul keinginan najis. Lihat dalam hukum kasih yang keenam kepada sesama.

Keluaran 20:17

20:17 Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apa pun yang dipunyai sesamamu."

 

Jangan mengingini rumah sesamamu itu keinginan jahat, jangan mengingini isterinya itu keinginan najis. Keinginan jahat dan keinginan najis hanya menghambat kita masuk dalam kegerakan rohani. Kalau sudah suami atau isteri tidak jujur soal perpuluhan, nanti akan muncul yang aneh-aneh. Sudah tidak sapa isteri dengan baik, tetapi isteri orang disapa dengan baik, itu sudah tidak beres! Suami tidak dilayani dengan baik, tetapi suami orang disapa dengan baik, itu berarti ada yang tidak beres. Apalagi kami sebagai gembala. Kalau kepada isteri jemaat disapa dan dilayani dengan baik, isteri di rumah ditendang-tendang, ini sudah tidak beres. Ini perlu penyucian dari dosa keinginan.

 

Gara-gara dosa keinginan maka Akhan sekeluarga dihukum mati. Jadi dosa keinginan ini berdampak buruk bagi keluarga, merusak nikah. Apalagi kalau sudah ada keinginan najis, benar-benar hancur merusak nikah.

 

Dalam Perjanjian Baru, gara-gara dosa keinginan merusak nikahnya Ananias dan Safira, mati semuanya.

Kisah Para Rasul 5:1-5

5:1 Ada seorang lain yang bernama Ananias. Ia beserta isterinya Safira menjual sebidang tanah.

5:2 Dengan setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil penjualan itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul.

5:3 Tetapi Petrus berkata: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu?

5:4 Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah."

5:5 Ketika mendengar perkataan itu rebahlah Ananias dan putuslah nyawanya. Maka sangatlah ketakutan semua orang yang mendengar hal itu.

 

Selain Ananias, isterinya juga mati. Suami isteri kalau sudah ada dosa keinginan, kelihatannya sehati tetapi sehati yang negatif. Kalau masalah uang bisa kelihatan sehati, tetapi sehati yang negatif, menahan apa yang menjadi miliknya Tuhan. Kalau kita sayang nikah kita, sayang keluarga kita, serahkan hati kita untuk disucikan dari dosa keinginan, sebab itu berdampak buruk.

Apa yang bisa menyucikan dari dosa keinginan?

Ibrani 4:12

4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

 

Yang bisa menyucikan adalah pedang Firman pengajaran yang benar. Dalam urapan Roh Kudus tidak ada yang tersembunyi, keinginan dalam hati disucikan.

 

Ibrani 4:13

4:13 Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

 

Pedang firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus menyucikan sampai ke dalam hati dari dosa-dosa keinginan, baik keinginan jahat maupun keinginan najis. Jangan merugikan satu dengan yang lain, jangan ada dosa keinginan. Izinkan Tuhan menyucikan kehidupan kita dengan pedang Firman pengajaran yang benar.

 

Kita raba diri kita masing-masing, apa bukti bahwa kita sudah disucikan?

1.      Mazmur 27:4

27:4 Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.

 

Keinginan daging sudah tidak ada, yang ada keinginan yang positif. Bukti pertama ingin diam di rumah Tuhan seumur hidup, bukan cuma sewaktu-waktu. Artinya mantap tergembala. Bagaimana sikap kita dalam penggembalaan hari-hari terakhir ini. Mantap tergembala ini sama dengan tekun dalam 3 macam ibadah pokok. Dalam ruangan suci ada 3 macam alat yang menunjuk 3 macam ketekunan dalam ibadah pokok.

Ø  Meja roti sajian, itu ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci. Selalu ingin bersekutu dengan Yesus Anak Allah di dalam Firman dan perjamuan suci, sama denvan ingin makan.

Ø  Pelita emas, itu ketekunan dalami badah raya, ingin bersekutu dengan Allah Roh Kudus dalam urapan dan karunia-karuniaNya, ingin minum.

Ø  Mezbah dupa emas, ketekunan dalam ibadah doa penyembahan. Ingin bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya, sama dengan ingin bernafas.

 

Coba kalau secara jasmani, kalau sudah tidak ingin makan, tidak ingin minum, susah bernafas, sebentar lagi “teng, teng, teng” siapa itu meninggal!

Mazmur 107:17-18

107:17 Ada orang-orang menjadi sakit oleh sebab kelakuan mereka yang berdosa, dan disiksa oleh sebab kesalahan-kesalahan mereka;

107:18 mereka muak terhadap segala makanan dan mereka sudah sampai pada pintu gerbang maut.

 

Kalau sudah tidak ingin tergembala berarti itu ingin mati! Mereka bukan sampai pada pintu gerbang sorga tetapi sampai pada pintu gerbang maut. Tuhan tolong ini jangan terjadi dalam kehidupan kita. Biarlah  kita sungguh-sungguh tergembala, ingin makan, ingin minum, ingin bernafas, ingin diam di dalam rumah Tuhan seumur hidup. Tercukupi semua kebutuhan kalau ada dalam kandang penggembalaan. Jangan takut, makanan, minuman dan udara segar Tuhan berikan. Ayo tergembala sampai garis akhir kehidupan kita, itu artinya seumur hidup. Kalau bahasa yang mudah dimengerti adalah setia dan taat, itu bukti sudah disucikan dari keinginan jahat dan najis.

 

Hasilnya karena kita mau tergembala seumur hidup maka kita bisa menyaksikan kemurahan Tuhan seumur hidup.

Mazmur 23:1,6

23:1 Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.

23:6 Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.

 

Raja Daud hebat, punya kedudukan dan tentu dia kaya, tetapi dia jadikan penggembalaan itu sebagai kebutuhan utamanya. Apa artinya kaya, punya kedudukan, berhasil secara jsamani, tetapi tidak menikmati kemurahan kebajikan Tuhan, buat apa! Juga jangan putus asa kalau secara jasmani tidak punya apa-apa, tetapi kalau tergembala kita akan menikmati kebajikan dan kemurahan Tuhan seumur hidup kita. Kebajikan kemurahan Tuhan itulah yang dimaksud dalam Wahyu pasal 3 sebagai kunci Daud. Kunci Daud itu yang kita butuhkan hari-hari terakhir ini, bukan kunci brankas, kunci gudang atau kunci mobil.

Wahyu 3:7-8

3:7 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.

3:8 Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.

 

Sidang jemaat Filadelfia itu disebut kekuatannya tidak seberapa, berarti kecil, tidak berdaya. Tetapi ada yang luar biasa, potensi rohani yang ada pada mereka, mereka menuruti Firman berarti taat, tidak menyangkal nama Tuhan berarti setia. Setia taat, mantap tergembala, diam di rumah Tuhan dan Tuhan berikan kunci Daud. Setia dan taat dalam penggembalaan, itu sudah lebih dari segala-galanya yang ada di dunia ini. Sanggup untuk membuka dan sanggup untuk menutup.

 

Kunci Daud sanggup membuka pintu-pintu yang tertutup bagi kita di dunia ini, pintu masa depan, pintu perjodohan, pintu kesembuhan mungkin tertutup tak kunjung sembuh sakit terus, belum selesai satu datang lagi penyakit lain, komplikasi. Sampai nanti pintu sorga Tuhan buka, beroleh hidup yang kekal. Percaya dan yakin, masalah apapun Tuhan buka semua.

 

Kunci Daud menutup pintu, artinya kebajikan kemurahan Tuhan melindungi kita dari segala musuh. Jangan takut orang memusuhi kita, ada kunci Daud.

Mazmur 27:5-6

27:5 Sebab Ia melindungi aku dalam pondok-Nya pada waktu bahaya; Ia menyembunyikan aku dalam persembunyian di kemah-Nya, Ia mengangkat aku ke atas gunung batu.

27:6 Maka sekarang tegaklah kepalaku, mengatasi musuhku sekeliling aku; dalam kemah-Nya aku mau mempersembahkan korban dengan sorak-sorai; aku mau menyanyi dan bermazmur bagi TUHAN.

 

Perlindungan itu ada dalam pondoknya Tuhan, berarti ada dalam kemah suci, di dalam penggembalaan. Di luar penggembalaan tidak ada kunci Daud. Mungkin dapat kunci avansa tetapi tidak dapat kunci Daud. Kunci Daud melindungi kita dari segala musuh,  sama dengan memberikan kemenangan dari segala masalah yang kita hadapi. Tidak usah takut, jangan ragu, jangan asah parang, jangan asah tamako/ kapak. Boleh asah tamako tetapi untuk potong kayu. Menghadapi yang begitu tidak usah kita adu fisik. Kalau menghadapi dengan daging mungkin kita menang, tetapi tidak ada kemuliaan Tuhan. Tetapi kalau kita diam, kunci Daud yang bekerja, itulah kemurahan Tuhan.

 

Sampai nanti kita dilindungi dari aniaya antikristus.

Wahyu 3:10

3:10 Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Aku pun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.

 

Aniaya dan tekanan yang kita alami sekarang ini akan semakin berat, sampai nanti puncaknya aniaya antikristus, kita mau lari ke mana? Lari ke kemah suci, masuk kandang penggembalaan supaya dapat kunci Daud. Biarpun antikristus mencari kita dia tidak akan mendapatkan lagi sebab sudah diterbangkan jauh ke padang gurun.

 

2.      Menikmati Bait Tuhan. Bicara Bait Tuhan itu adalah pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Kita menikmati, artinya mau masuk di dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus dan menikmatinya. Setiap susah dan dukanya nikmati. Kadangkala kita menikmati pelayannya waktu senang “puji Tuhan, berkat melimpah”. Begitu datang penderitaan “Tuhan koq gini melayani!”. Saat senang, juga saat susah kita nikmati. Kita belajar dari Paulus, Paulus menikmati pelayanan.

II Korintus 6:4-10

6:4 Sebaliknya, dalam segala hal kami menunjukkan, bahwa kami adalah pelayan Allah, yaitu: dalam menahan dengan penuh kesabaran dalam penderitaan, kesesakan dan kesukaran,

6:5 dalam menanggung dera, dalam penjara dan kerusuhan, dalam berjerih payah, dalam berjaga-jaga dan berpuasa;

6:6 dalam kemurnian hati, pengetahuan, kesabaran, dan kemurahan hati; dalam Roh Kudus dan kasih yang tidak munafik;

6:7 dalam pemberitaan kebenaran dan kekuasaan Allah; dengan menggunakan senjata-senjata keadilan untuk menyerang ataupun untuk membela

6:8 ketika dihormati dan ketika dihina; ketika diumpat atau ketika dipuji; ketika dianggap sebagai penipu, namun dipercayai,

6:9 sebagai orang yang tidak dikenal, namun terkenal; sebagai orang yang nyaris mati, dan sungguh kami hidup; sebagai orang yang dihajar, namun tidak mati;

6:10 sebagai orang berdukacita, namun senantiasa bersukacita; sebagai orang miskin, namun memperkaya banyak orang; sebagai orang tak bermilik, sekalipun kami memiliki segala sesuatu.

 

Ayo nikmati pelayanan kita, jadikan itu sebagai kesukaan hati sekalipun kita harus menderita. Bagi bapak ibu yang datang dari jauh untuk beribadah, kalau kita bisa menikmati Bait Tuhan, semua jadi ringan. Tetapi kalau kita bersungut-sungut pelayanan yang ringan jadi berat. Lap bangku gereja kalau sambil bersungut-sungut bisa jadi berat. Tetapi kalau sambil dinikmati, jangan-jangan sampai lap plafon. Terutama kita menikmati saat-saat kita mendengar Firman, itu pelayanan paling utama. Menjadi kesukaan dalam hati kita, seperti yang dikatakan nabi Yeremia:

Yeremia 15:16

15:16 Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta alam.

 

Jangan terjadi seperti bangsa Israel, pelayanan dianggap menyusahkan, semua dianggap bikin susah, sampai Firmanpun mereka anggap sebagai beban, bikin susah saja!

Yeremia 23:33,34,36,38

23:33 Apabila bangsa ini -- baik nabi ataupun imam -- bertanya kepadamu: Apakah 1Sabda yang dibebankan oleh TUHAN?, maka jawablah mereka: Kamulah beban itu! Sebab itu kamu akan Kubuang dari hadapan-Ku, demikianlah firman TUHAN.

23:34 Adapun nabi atau imam atau rakyat yang masih berbicara tentang 2Sabda yang dibebankan oleh TUHAN, kepada orang itu dan kepada keluarganya akan Kulakukan pembalasan.

23:36 Tetapi 3Sabda yang dibebankan oleh TUHAN janganlah kamu sebut-sebutkan lagi, sebab yang menjadi beban bagi setiap orang ialah perkataannya sendiri, oleh karena kamu telah memutarbalikkan perkataan-perkataan Allah yang hidup, TUHAN semesta alam, Allah kita.

23:38 Tetapi jika kamu masih berbicara tentang 4Sabda yang dibebankan oleh TUHAN, maka beginilah firman TUHAN: Oleh karena kamu masih memakai ungkapan 5Sabda yang dibebankan oleh TUHAN itu, sekalipun Aku mengutus orang kepadamu mengatakan: Janganlah kamu berbicara tentang 6Sabda yang dibebankan oleh TUHAN,

 

Jangan sampai Firman dianggap beban. Nikmati saja pelayanan, nikmati saat-saat kita mendengarkan Firman. Jangan kita anggap Firman itu beban.

 

6 kali disebut, 6 angka daging. Mengapa Firman menjadi beban? Karena keinginan dagingnya yang dia turuti, makanya jadi beban. Kalau tetap menganggap Firman itu beban maka dosanya kekal, tidak mengalami penyucian.

Yeremia 23:40

23:40 Aku akan menimpakan kepadamu aib yang kekal dan noda yang kekal yang tidak akan terlupakan."

 

Ayo kita diam di rumah Tuhan, mantap tergembala, nikmati BaitNya, masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus dan kita nikmati setiap pelayanan, nikmati saat-saat pemberitaan Firman, menjadi kesukaan hati, maka kehidupan kita akan dibentuk dan dibangun menjadi Tubuh Kristus yang sempurna, Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna untuk bersanding dengan Yesus Mempelai Pria Sorga, Kepala gereja. tujuan akhirnya luar biasa, di mana Yesus berada, di situ kita berada kalau kita mau berada dalam penggembalaan dan menikmati pelayanan.

 

Saya dipercayakan 3 sidang ini harus belajar menikmati. Kalau mau mengikuti daging cukup 1 sidang di sini saja, atau dari Tonusu siaran langsung untuk semuanya kan bisa. Tetapi harus menikmati pelayanan. Kadang kala ada hal-hal yang mengganggu di hati tetapi berupaya menikmati setiap pelayanan. Ada bahasa-bahasa yang tidak enak, tetapi kami nikmati. Seperti Paulus katakan tadi, kami dihina, kami didera, dipukul tetapi tidak mati. Nikmati saja semuanya maka kita akan dibentuk menjadi Mempelai Wanita  Tuhan yang sempurna.

 

Sekarang kita menikmati setiap pelayanan, nanti Yesus datang kita menikmati pesta nikah Anak Domba Allah.

Wahyu 19:6-9

19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]

19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

 

Ada syaratnya untuk menikmati pesta nikah Anak Domba Allah, kita harus memiliki pakaian putih berkilau-kilau, kalau tidak kita tidak bisa masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Bagaimana supaya kita bisa memiliki pakaian putih?

Wahyu 7:14

7:14 Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.

 

Caranya harus menikmati percikan darah, sengsara daging tanpa dosa karena Yesus, karena ibadah, karena Firman pengajaran yang benar. Secara daging tidak bisa, tidak mampu, tetapi daging ini harus dipaksa. Waktu Yesus dibawa ke bukit Golgota untuk disalib, ada orang yang dipaksa memikul salib Yesus itulah Simon orang Kirene. Daging harus dipaksa pikul salib, paksa untuk dicelup dalam darah, nikmati sengsara, jangan cepat-cepat keluar. Di balik salib ada kemuliaan Tuhan.

 

Ini baru putih, tadi dikatakan pakaian itu berkilau-kilau. Dari mana kilauannya?.

Lukas 9:28-29

9:28 Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa.

9:29 Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.

 

Supaya memiliki pakaian putih berkilau-kilau maka nikmati sengsara bersama Yesus dan nikmati doa penyembahan. Ini yang masih banyak kurang yaitu doa penyembahan dan harus lebih kita tingkatkan. Sayapun mengaku masih kurang, masih perlu ditingkatkan penyembahan. Kadang 10 atau 15 menit pertama masih bisa dinikmati, lama-lama bagaimana? Mari kita nikmati semua, nikmati sengsara, nikmati penyembahan, nanti menikmati pesta nikah Anak Domba Allah.

 

Di depan ada Perjamuan suci. Kalau Yesus cepat-cepat keluar dari sengsara, baru di taman Getsemani Dia sudah tidak mau sengsara habislah sudah. Tetapi Yesus nikmati setiap pengalaman sengsara sampai mati di kayu salib. Ada kesempatan Yesus untuk menghindar dari salib. Dalam Yohanes pasal 19 saat Yesus ditangkap para serdadu datang, Yesus bertanya “siapa yang kamu cari” mereka jawab “Yesus orang Nazaret”. Bisa saja Yesus tunjuk Yudas yang ada di sampingnya “itu dia tangkap jo dia”. Tetapi Yesus berkata “Akulah Dia”. Waktu Yesus berkata Akulah Dia maka para prajurit langsung rebah. Waktu mereka bangkit, ditanya lagi oleh Yesus siapa yang kamu cari, mereka jawab lagi “Yesus orang Nazaret”. Dan Yesus mau ditangkap, dianiaya sampai disalibkan, Dia nikmati semuanya itu. Demi siapa? Demi bapak, ibu, kekasih dalam Tuhan.

 

Itu kita teladani, kita nikmati semuanya dan nanti bersama Yesus kita menikmati pesta nikah Anak Domba Allah, kita menikmati kerajaan 1000 tahun damai dan menikmati kerajaan Sorga yang kekal, Yerusalem Baru, bersama-sama dengan Yesus untuk selama-lamanya. Biarlah kita menginginkan Yesus lebih dari emas perak, lebih dari segala-galanya.

 

Tuhan memberkati

 

 

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar