20211215

Kebaktian Natal Persekutuan, Rabu 15 Desember 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Lukas 2:8-12

2:8 Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam.

2:9 Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.

2:10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:

2:11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.

2:12 Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan."

 

Tema natal: Kemuliaan Tuhan dipertontonkan kepada para gembala

 

Yesus telah lahir dan ketika Dia lahir kemuliaan Tuhan dipertontonkan justru kepada para gembala, bukan kepada yang lain tetapi kepada para gembala di padang Efrata yang sedang aktif bekerja menjaga domba. Di sini Tuhan menunjukan kepada kita bahwa kita tidak boleh lepas dari penggembalaan supaya kita bisa masuk dalam kemuliaan Tuhan yang kekal. Kemuliaan itu sudah disiapkan oleh Tuhan bahkan sebelum dunia diciptakan. Secara logika kita tidak bisa memahami dan menerima, tetapi semua bisa kita terima dengan iman kita.

 

Hanya kegiatan dalam penggembalaan yang mampu membawa kita masuk dalam kemuliaan kekal bersama Yesus dalam kerajaan Sorga.

Wahyu 7:17

7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

 

Di mana mata air kehidupan itu?

Wahyu 22:1

22:1 Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.

 

Sungai air kehidupan itu mata airnya di takhta Allah, takhta Anak Domba. Jadi lewat penggembalaan kita akan dibawa masuk dalam kemuliaan bersama dengan Yesus. Itu nanti, kemuliaan kekal kita akan raih bersama Yesus. Sekarang masih di dunia ini kemuliaan Tuhan itu sudah bisa kita rasakan. Bukan nanti gedungnya bagus, besar dan megah, bukan! Apa wujudnya kemuliaan Tuhan  yang bisa kita rasakan dalam penggembalaan?

Mazmur 50:2; 119:135

50:2 Dari Sion, puncak keindahan, Allah tampil bersinar.

119:135 Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.

 

Tuhan tampil bersinar di Sion, Sion tempat keluarnya pengajaran. Jadi wujud kemuliaan Tuhan dalam penggembalaan adalah tampilnya Firman pengajaran yang benar, sehat dan murni. Ini yang sudah bisa kita alami dan rasakan sebelum kita masuk dalam kemuliaan Tuhan yang kekal. Kenapa dikatakan ajaran yang sehat dan ajaran yang murni? Sebab rasul Paulus menuliskan dalam surat-surat tahbisan I Timotius, II Timotius dan Titus bahwa kita harus berpegang pada ajaran yang sehat sebab ada ajaran yang tidak sehat.

 

II Timotius 1:13

1:13 Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus.

 

Apa itu ajaran yang sehat? Firman yang tertulis di dalam Alkitab yang kita pegang bersama dan kita baca. Dan dibukakan rahasianya, ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab. Yang terutama ajaran sehat itu diberitakan dengan maksud-maksud yang murni. Bukan tujuannya untuk menghantam seseorang atau mencari sesuatu, tetapi dengan maksud yang murni untuk menghentar sidang jemaat yang dipercayakan jumpa dengan Yesus, masuk di dalam kemuliaan kekal bersama Yesus.

 

Markus 6:30

6:30 Kemudian rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan.

 

Ajaran sehat sebelum diberitakan harus dipraktekan lebih dahulu. Mau mengajarkan kesucian, praktek dulu kesucian. Mau mengajarkan berkorban, praktek dulu berkorban. Mengajarkan beriman, praktek dulu beriman. Bagaimana bisa mengajar kalau tidak dipraktekkan.

 

Apa tujuannya kemuliaan Tuhan dipertontonkan kepada para gembala? Kalau sekarang apa tujuan ajaran yang sehat diberitakan di tengah sidang jemaat?

Lukas 2:9

2:9 Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.

 

Jadi, tujuan ajaran yang sehat diberitakan dalam gereja Tuhan adalah supaya timbul rasa takut akan Tuhan. Kita merayakan natal bertahun-tahun, biarlah rasa takut akan Tuhan itu semakin bertumbuh, bukan malah pudar. Kita lihat keadaan dunia akhir zaman ini, dosa-dosa begitu luar biasa dan manusia hampir tidak punya rasa takut akan Tuhan. Berbuat dosa dianggap sesuatu yang biasa, tidak ada rasa takutnya. Bahkan bagi para rohaniawan, berbuat dosapun sudah tidak ada rasa takutnya. Ini yang harus dipangkas dengan tampilnya ajaran yang sehat sehingga dalam kehidupan Kristen ada rasa takut akan Tuhan.

Amsal 8:13

8:13 Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.

 

Takut akan Tuhan itu tidak berbuat dosa sampai membenci dosa. Dosa-dosa masa lalu kita selesaikan. Perpanjangan umur yang Tuhan berikan dan Yesus belum datang kedua kali, merupakan kesempatan bagi kita untuk bertobat dari dosa-dosa kita. Sampai kita benci berbuat dosa. Kalau dalam kitab Yehezkiel dikatakan sampai mual bila mengingat dosanya di masa yang lampau. Apalagi mau dilakukan, ingat saja dia sudah mual. Semoga rasa takut akan Tuhan semakin bertumbuh di dalam gereja Tuhan.

Yehezkiel 20:43

20:43 Di sana kamu akan teringat-ingat kepada segala tingkah lakumu, dengan mana kamu menajiskan dirimu, dan kamu akan merasa mual melihat dirimu sendiri karena segala kejahatan-kejahatan yang kamu lakukan.

 

Semoga bisa kita mengerti dan menjadi pengalaman kita masing-masing. Saya selalu kalau mendoakan anak saya, anak sekolah minggu yang berulang tahun saya tumpangkan tangan “Tuhan biarlah dia bertumbuh di dalam takut akan Tuhan”. Bukan cuma bertumbuh tambah pintar, tambah sehat dan tambah kuat, tetapi yang terutama bertumbuh di dalam takut akan Tuhan.

 

Jika kita bisa takut akan Tuhan maka kita akan menerima berita dari sorga, berita yang sama.

Lukas 2:10-12

2:10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:

2:11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.

2:12 Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan."

 

Tidak disebutkan jumlah gembala-gembala di sini. Mereka mendengar berita yang sama, tidak beda-beda beritanya. Umpama ada A, B dan C, si A takut akan Tuhan, si B takut akan Tuhan, si C takut akan Tuhan, maka akan menerima berita yang sama, berita dari Sorga, untuk mengarah masuk pada kesatuan Tubuh Kristus. Kami para gembala, saya takut akan Tuhan, bapak-bapak gembala yang datang takut akan Tuhan, semua takut akan Tuhan maka berita yang kami terima berita yang sama dari sorga, tidak akan beda-beda beritanya. Mengapa ada perbedaan berita? Kalau kita jujur pada diri kita, karena tidak takut akan Tuhan sehingga berani menambah dan mengurangi Firman, makanya beritanya beda! Kalau dia takut Tuhan tidak akan berani menambah dan mengurangi Firman, apa yang dia terima dari Tuhan, itu yang dia teruskan. Karena mulai merasa lebih tahu, merasa hebat, merasa pintar maka ditambah kurang, sehingga timbullah berita yang berbeda-beda.

 

Jadi jika kita takut akan Tuhan, kita akan menerima berita yang sama, satu ajaran yang benar, satu ajaran yang sehat. Alkitabnya satu, tertulis dalam Alkitab, dibuka rahasianya oleh Tuhan, ayat menerangkan ayat, dipraktekkan, diajarkan dan diberitakan dengan maksud-maksud yang murni.

 

Kita akan memeriksa apakah berita yang kita dengar di gereja kita adalah berita dari sorga atau berita dari manusia. Kalau diterangkan dengan ilustrasi manusia, filsafat dunia, berarti bukan lagi dari Tuhan tetapi dari dunia, filsafat dunia. Kalau ditambah pengetahuan dari dunia itu bukan dari sorga, pasti berbeda beritanya.

 

Apa isi berita dari sorga?

1.      Lukas 2:11

2:11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.

 

Ada nama Tuhan yang lengkap yaitu Tuhan Yesus Kristus. Saya menyeru Tuhan Yesus Kristus, sidang jemaat juga berseru Tuhan Yesus Kristus, betulkah sudah kita rasakan kuasa nama itu, atau tidak pernah kita alami sama sekali?

Mazmur 111:9

111:9 Dikirim-Nya kebebasan kepada umat-Nya, diperintahkan-Nya supaya perjanjian-Nya itu untuk selama-lamanya; nama-Nya kudus dan dahsyat.

 

Nama Tuhan itu kudus dan dahsyat. Jadi kita bisa meraba dalam ibadah yang kita ikuti selama ini apakah betul ada berita dari sorga? Jadi isi berita dari sorga adalah ada penyucian yang dahsyat. Jadi bukan sekedar diberitakan Yesus lahir di kandang domba, dibaringkan di palungan untuk mengajarkan kesederhanaan. Itu baik, tetapi yang paling utama penyucian itu harus terasa. Kita datang dalam keadaan terbelenggu dari dosa, pulang dengan kelepasan dari dosa. Berarti dia menerima berita dari sorga. Datang dalam dosa, pulang bertambah dosa, berita apa ini! Bisa kita rasakan dalam gereja ini berita dari sorga atau bukan. Kalau dari sorga ada penyucian yang dahsyat terutama penyucian nikah.

I Tesalonika 4:3-6

4:3 Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan,

4:4 supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan penghormatan,

4:5 bukan di dalam keinginan hawa nafsu, seperti yang dibuat oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah,

4:6 dan supaya dalam hal-hal ini orang jangan memperlakukan saudaranya dengan tidak baik atau memperdayakannya. Karena Tuhan adalah pembalas dari semuanya ini, seperti yang telah kami katakan dan tegaskan dahulu kepadamu.

 

Kenapa sasaran penyucian itu pada nikah? Alkitab dibuka dengan kitab Kejadian yang memuat tentang sepasang nikah jasmani yaitu nikah Adam dan Hawa yang segambar dengan Allah Tritunggal, nikah yang mulia karena diberikan wibawa sorga, berkuasa atas ikan di laut, binatang di darat dan burung di udara. Tetapi begitu masuk dalam Kejadian pasal 3, nikah dirusak oleh setan sehingga kehilangan kemuliaan dan wibawanya. Bahkan nikah itu terusir dari taman Eden sehingga kita sekarang hidup di dalam kutukan dosa itu, air mata, duri, penderitaan. Coba lihat manusia ketika lahir, dia menangis, ditandai air mata, itu berarti suasana kutukan. Perempuan melahirkan menderita, seperti yang dikatakan dalam Kejadian pasal 3.

 

Waktu isteri saya yang pertama kali melahirkan, saya juga merasakan kesakitan, saya juga sakit pinggang. Jadi sambil berdoa di dalam ruangan bersalin saya berlutut di situ menyembah Tuhan sambil bidan membantu proses melahirkan bersama beberapa jemaat dari Tentena yang mendampingi. Begitu anak kami lahir, hilang juga sakit pinggangku.

 

Itu semua suasana penderitaan akibat dosa, nikah sudah dirusak oleh setan lewat dosa sehingga manusia terusir dari taman Eden ke dunia ini dan hidup dalam kutukan. Tetapi Tuhan punya rencana yang luar biasa besar dalam kehidupan nikah kita. Kitab Wahyu, penutup dari Alkitab, memuat sepasang nikah yang rohani, itulah nikah Kristus Yesus Mempelai Pria Sorga dengan gereja yang sempurna yang disebut pengantin Anak Domba atau Mempelai WanitaNya Tuhan. Makanya nikah ini menjadi sasaran penyucian sebab mempunyai rahasia besar di dalamnya. Rahasia nikah itu rahasia besar di dalam Alkitab, kita mau dibawa masuk pada nikah yang rohani, pesta nikah Anak Domba Allah, untuk masuk kerajaan 1000 tahun damai, kembali ke Firdaus dan selanjutnya masuk kerajaan Sorga yang kekal, Yerusalem Baru. Wahyu 20 Firdaus yang akan datang, Wahyu 21 dan 22 Yerusalem Baru, kerajaan Sorga yang kekal.

 

Makanya nikah ini mau disucikan. Dan kalau sudah disucikan kita jaga lewat kekuatan ajaran yang sehat dan murni ini. Jadi sarasan berita dari sorga itu mengarahkan kita masuk nikah yang rohani, nikah Kristus Yesus Mempelai Pria sorga, dengan gereja Tuhan Mempelai WanitaNya.

Wahyu 19:9

19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

 

Ini isi yang pertama dari berita sorga yaitu mengarahkan kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna, masuk nikah yang rohani. Tentu untuk mengarah ke sana ada proses-proses yang harus kita lewati. Poin kedua itulah proses-proses yang harus kita lewati untuk mencapai nikah yang rohani, nikah yang sempurna.

 

2.      Lukas 2:11

2:11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.

Yesus lahir di kota Daud yaitu Betlehem. Betlehem artinya rumah roti. Berarti yang utama di rumah itu adalah roti. Roti itu menunjuk Firman. Jadi isi berita dari sorga mengarahkan kita untuk mengutamakan Firman. Segala aktifitas kita di dunia ini harus diatur oleh Firman. Pada mulanya adalah Firman.

Yohanes 1:1

1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.

 

Melayani diatur Firman, kalau Firman yang atur tidak akan beda-beda cara pelayanannya. Bekerja diatur oleh Firman, semua aktivitas kita diatur oleh Firman. Jadi mohon maaf kalau saya harus sampaikan ini, dikuatirkan kalau dalam ibadah porsi pemberitaan Firman mulai dikurangi, dikecilkan, berarti itu bukan lagi berita dari Firman. Yang lebih dominan apa? Dramanya dan lain sebagainya. Harus Firman yang utama. Orang banyak mengerumuni Yesus untuk mendengar Firman.

Lukas 5:1

5:1 Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah.

 

Biar kita mengutamakan Firman lebih dari segala sesuatu, mau diatur oleh Firman.

Yeremia 15:16

15:16 Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta alam.

 

Firman harus menjadi kegirangan dan sukacita kita. Kapan lagi ibadah, mau dengar Firman. Bukan kapan lagi mau ibadah, mau dengar musik, bukan! Cari Firman, bersukacita mendengar Firman, itu berita dari sorga, gereja Tuhan diarahkan untuk menikmati Firman. Kalau pendeta sendiri tidak menikmati Firman, dia sendiri bosan mau khotbah, bagaimana dengan sidang jemaat.

 

Yesus lahir di Betlehem dan Dia mengakhiri hidupnya di Yerusalem. Jadi kalau kita mengutamakan Firman dalam hidup kita, mengutamakan Firman, maka sasaran akhir hidup kita jelas yaitu masuk Yerusalem Baru. Di Yerusalem baru setiap hari hanya memandang Tuhan, setiap hari beribadah. Kalau di dunia kita malas beribadah, malas mendengar Firman, masa di sorga nanti bawa masker untuk tutup mulutnya Tuhan, jangan bicara Tuhan biar saya saja yang bicara. Kadang kita seperti itu, kita saja yang mau bicara, menyanyi-menyanyi terus, tetapi harus diimbangi, porsi pemberitaan Firman Tuhan itu yang utama, sebab ini yang bisa menyucikan kita, kalau tidak ada Firman apa lagi yang bisa menyucikan kehidupan kita. Kekuatan di dunia ini? Coba sebutkan kekuatan di dunia ini yang bisa menyucikan kehidupan kita! Kekayaaan, kepandaian, ijazah, tidak bisa! Hanya Firman Tuhan.

Mazmur 119:9

119:9 Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.

 

Yohanes 15:3; 17:17

15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.

 

II Timotius 3:16; 4:2

3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.

 

Hanya Firman Tuhan yang dapat menyucikan, tidak ada kekuatan yang lain. Semoga Tuhan menolong kita sehingga ketika kita merayakan natal yang menjadi kerinduan kita adalah untuk mendengarkan dan menikmati Firman Tuhan, itu berita dari sorga.

 

3.      Lukas 2:12

2:12 Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan."

 

Isi yang ketiga Yesus terbaring di palungan. Kadangkala dikaitkan mengajar kita untuk sederhana, itu baik. Ada lagi yang mengatakan untuk mengentas kemiskinan. Kalau cuma untuk mengentaskan kemiskinan Yesus tidak perlu lahir ke dunia, dari sorga Dia bisa memberikan berkat kepada manusi. Yesus terbaring dalam palungan inilah isi berita ketiga, ini menunjukan kepada kita atau mengajarkan kepada kita suasana palungan. Ini yang akan banyak kita bahas. Sekian lama kita merayakan apakah kita sudah merasakan suasana palungan? Apakah suasana palungan membawa korban palungan? bukan itu! Apa itu suasana palungan?

 

a)      Kejadian 24:19-21

24:19 Setelah ia selesai memberi hamba itu minum, berkatalah ia: "Baiklah untuk unta-untamu juga kutimba air, sampai semuanya puas minum."

24:20 Kemudian segeralah dituangnya air yang di buyungnya itu ke dalam palungan, lalu berlarilah ia sekali lagi ke sumur untuk menimba air dan ditimbanyalah untuk semua unta orang itu.

24:21 Dan orang itu mengamat-amatinya dengan berdiam diri untuk mengetahui apakah TUHAN membuat perjalanannya berhasil atau tidak.

 

Kita belajar dari pribadi Ribka, dia menimba air banyak-banyak, dia tuang ke dalam palungan sampai semua unta puas minum. Ayat-ayat Alkitab mengandung arti rohani. Apa artinya bagi kita? Ini pelayanan yang memuaskan Tuhan dan memuaskan sesama, tanpa pamrih, tanpa mencari keuntungan-keuntungan jasmani.

Nomor satu saya hamba Tuhan dikoreksi Tuhan, melayani cari apa? Mencari yang jasmani? Bukan itu! Saya selalu katakan pada jemaat Tonusu, Tentena, Diora, saya diutus Tuhan untuk menggembalakan jiwa-jiwa, bukan untuk menggembalakan isi dompet bapak ibu saudara sekalian. Ayo kita berikan servis yang memusakan Tuhan dan memuaskan sesama, tampa pamrih, tanpa mencari keuntungan jasmani.

 

Terima kasih kepada jemaat yang sudah bekerja mempersiapkan segala sesuatunya, ayo berikan pelayanan yang memuaskan Tuhan, tidak usah bersungut. Saya percaya tidak ada yang bersungut, sebab kita melayani memuaskan Tuhan. Kami diajarkan di sekolah Alkitab, kalau temanmu tidak mau melayani, kerjakan pelayanannya, nanti karunianya kamu ambil.

 

Setiap kegiatan pelayanan kita ada pribadi yang mengamat-amati:

1)      Tuhan. Di sini yang mengamat-amati adalah Eliezer. Eliezer artinya Allah penolong, itu menunjuk Allah Roh Kudus. Dulu Eliezer mencari isteri untuk Ishak, sekarang Roh Kudus bekerja mencari Mempelai Wanita untuk Tuhan Yesus.

Kejadian 24:21

24:21 Dan orang itu mengamat-amatinya dengan berdiam diri untuk mengetahui apakah TUHAN membuat perjalanannya berhasil atau tidak.

 

2)      Mata sesama melihat “katanya hamba Tuhan koq begitu modelnya”.

 

3)      Mata iblis mengamat-amati untuk mencari celah dan menuduh “coba lihat ibu itu dengar Firman tetapi sudah tertutup matanya” iblis suka mendakwa.

Wahyu 12:10

12:10 Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata:  "Sekarang telah tiba  keselamatan dan kuasa  dan pemerintahan Allah kita,  dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya,  karena telah dilemparkan ke bawah  pendakwa saudara-saudara kita,  yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.

 

Berikan service yang terbaik, pelayanan yang terbaik. Mungkin pengerja katakan menyapu dan bersihkan gereja. Bukan itu! Kalau cuma menyapu dan membersihkan gereja banyak orang bisa disewa dan digaji. Apa pelayanan yang terbaik dan memuaskan Tuhan? Seperti Maria mengambil posisi dibawa kaki Tuhan untuk mendengarkan Firman. Ini pelayanan yang terbaik, bisa menikmati pemberitaan Firman Tuhan.

Lukas 10:39,42

10:39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,

10:42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

Ini pelayanan terbaik, duduk di bawah kaki Tuhan, menikmati Firman. Apalah artinya pelayanan fisik yang dikerjakan tetapi tanpa Firman, tidak ada artinya! Bapak ibu yang sudah kerja sampai tengah malam, jangan ngantuk-ngantuk yah dengar Firman! Pelayanan yang terbaik mendengarkan Firman. Biar kita sudah kerja banting tulang, siapkan semua, buat bantaian, konsumsinya ini itu, tetapi kalau tidak menikmati Firman, tidak ada gunanya!

 

Satu ketika dalam ibadah rumah tangga, pendeta sementara khotbah sedangkan tuan rumah di dapur masak. Katanya untuk menjamu yang khotbah. Itu bagus, tetapi yang utama dengar Firman. Kami hamba Tuhan kalau lihat jemaat semangat mendengar Firman maka hati kami berbunga-bunga, bersukacita. Bukan nanti ketika makan lihat ada ayam goreng, ada yang dibakar-bakar, bukan itu! Kata Paulus upahkan dalam pelayanan adalah kalau aku bisa memberitakan Firman Tuhan, itu upah seorang hamba Tuhan!

I Korintus 9:18

9:18 Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil.

 

Bisa memberitakan Firman itu adalah upah seorang hamba Tuhan. Tuhan itu tidak pernah menipu, jika kita bisa memberikan pelayanan yang terbaik dan memuaskan Tuhan, Tuhan sudah menyiapkan upah untuk kita yang tidak terduga. Boleh baca dalam Kejadian pasal 24, begitu Eliezer melihat Ribka melakukan pelayanan yang terbaik, langsung dia keluarkan harta benda yang berharga. Ribka pulang dia cerita pada orang tua dan saudaranya si Laban. Langsung Laban langsung lari menyongsong Eliezer “jangan di sini, di rumah ada tempat menginap!” karena Laban melihat upah yang dibawa oleh Ribka. Banyak kita melayani hanya melihat upah yang jasmani. Kalau dapat upah semangat, tetapi kalau tidak ada tidak semangat. Jangan jadi Kristen Laban.

Kejadian 24:29-31

24:29 Ribka mempunyai saudara laki-laki, namanya Laban. Laban berlari ke luar mendapatkan orang itu, ke mata air tadi,

24:30 sesudah dilihatnya anting-anting itu dan gelang pada tangan saudaranya, dan sesudah didengarnya perkataan Ribka, saudaranya, yang bunyinya: "Begitulah dikatakan orang itu kepadaku." Ia mendapatkan orang itu, yang masih berdiri di samping unta-untanya di dekat mata air itu,

24:31 dan berkata: "Marilah engkau yang diberkati TUHAN, mengapa engkau berdiri di luar, padahal telah kusediakan rumah bagimu, dan juga tempat untuk unta-untamu."

 

Saya beryukur pesan-pesan terakhir papa kepada saya “motivasi pelayananmu jangan yang jasmani!”. Itu yang selalu diingatkan, sebab kalau yang jasmani nanti jadi seperti Laban.

 

Ribka adalah seorang ibu. Gembala diibaratkan seorang ibu yang mengasuh dan merawati anaknya.

I Tesalonika 2:7

2:7 Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya.

 

Ribka berhasil mengasuh dan merawati anak, sehingga anaknya Yakub juga menikmati suasana palungan.

 

b)      Kejadian 30:37-42

30:37 Lalu Yakub mengambil dahan hijau dari pohon hawar, pohon badam dan pohon berangan, dikupasnyalah dahan-dahan itu sehingga berbelang-belang, sampai yang putihnya kelihatan.

30:38 Ia meletakkan dahan-dahan yang dikupasnya itu dalam palungan, dalam tempat minum, ke mana kambing domba itu datang minum, sehingga tepat di depan kambing domba itu. Adapun kambing domba itu suka berkelamin pada waktu datang minum.

30:39 Jika kambing domba itu berkelamin dekat dahan-dahan itu, maka anaknya bercoreng-coreng, berbintik-bintik dan berbelang-belang.

30:40 Kemudian Yakub memisahkan domba-domba itu, dihadapkannya kepala-kepala kambing domba itu kepada yang bercoreng-coreng dan kepada segala yang hitam di antara kambing domba Laban. Demikianlah ia beroleh kumpulan-kumpulan hewan baginya sendiri, dan tidak ditempatkannya pada kambing domba Laban.

30:41 Dan setiap kali, apabila berkelamin kambing domba yang kuat, maka Yakub meletakkan dahan-dahan itu ke dalam palungan di depan mata kambing domba itu, supaya berkelamin dekat dahan-dahan itu.

30:42 Tetapi apabila datang kambing domba yang lemah, ia tidak meletakkan dahan-dahan itu ke dalamnya. Jadi hewan yang lemah untuk Laban dan yang kuat untuk Yakub.

 

Jadi, suasana palungan yang kedua adalah Yakub memisahkan domba-dombanya dari domba-domba Laban. Domba-domba Yakub adalah domba yang kuat, domba-domba yang lemah adalah domba yang lemah. Jadi suasan palungan yang kedua adalah penampian gereja Tuhan sehingga kelihatan mana yang kuat rohaninya, mana yang lemah. Yang kuat itu miliknya Tuhan, yang lemah itu sudah jelas miliknya setan. Kita ditampi sekarang ini.

 

Jangan heran kalau dalam gereja, dalam penggembalaan dan dalam persekutuan antara penggembalaan terjadi penampian dan pemisahan. Sekarang ini masa penampian, masa pemisahan untuk memisahkan mana yang kuat rohaninya, mana yang lemah. Yang kuat siap menyambut Yesus, yang lemah ketinggalan. Biarlah kita menjadi orang Kristen yang kuat rohaninya.

 

Setiap domba-domba yang kuat mau berkelamin selalu di depan palungan, di situlah Yakub buat sedemikian rupa untuk mendapatkan domba-domba yang kuat. Jadi gereja Tuhan dibagi 2 berdasarkan mutu kualitas rohaninya. Yang mana mutu rohani kita, kuat atau lemah, dombanya Yakub atau dombanya Laban.

 

1)      Domba Yakub adalah gereja Tuhan yang memiliki rohani yang kuat. Bagaimana yang rohaninya kuat? Di palungan tempat domba-domba berkelamin Yakub letakkan dahan pohon Hawar, dahan pohon berangan dan dahan pohon badam, sehingga dia dapatkan domba-domba yang bercoreng dan berbelang-belang. Dari sini kita belajar bagaimana praktek domba yang kuat.

Ø  Dikaitkan dengan dahan pohon Hawar

Hosea 14:6

14:6 Aku akan seperti embun bagi Israel, maka ia akan berbunga seperti bunga bakung dan akan menjulurkan akar-akarnya seperti pohon hawar.

 

Ini pohon yang kuat, akarnya cepat masuk ke dalam tanah untuk menyerap air. Apa artinya ini? Kehidupan yang kuat rohaninya adalah kehidupan yang berakar di dalam Tuhan, punya iman yang kuat, tidak gampang digoyahkan oleh dosa, oleh angin pencobaan, oleh angin pengajaran palsu.

Kolose 2:6-7

2:6 Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia.

2:7 Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.

 

Kaum muda jangan karena tergoda dengan kegantengan atau kecantikan sehingga tinggalkan Yesus. Istilah papa baru parkir skuter sudah tergoda, belum kalau parkir avansa/innova. “Sudah ini jodoh yang Tuhan berikan” padahal karena lihat mobilnya atau motornya atau kedudukannya.

 

Kaum muda dikuliahkan orang tua dengan kerinduan hati orang tua supaya ilmu pengetahuan itu bisa digunakan dengan baik, tetapi yang terutama jangan tinggalkan Yesus, jangan tinggalkan ajaran yang sehat.

 

Kami juga hamba Tuhan, jangan karena ajaran palsu menerpa langsung lalu tinggalkan Tuhan, tinggalkan ajaran yang murni yang selama ini telah memberkati hidup kita bertahun-tahun.

 

Kepada para hamba Tuhan, doakanlah saya yang meneruskan pelayanan di tempat ini yang sudah dari sejak tahun 1982 pelayanan papa di tempat ini. Sidang jemaat yang telah dibina kerohaniannya, biarlah tetap berpegang pada pengajaran yang benar. Seperti Musa dipanggil Tuhan dan diganti oleh Yosua. Biar muda tetapi harus kuat teguh hati. Yosua sampai 4 kali Tuhan pesankan “kuat teguh hati!”. Kuat dan teguh hati, tetap pegang pengajaran yang sehat dan murni yang tertulis dalam Alkitab, yang sudah menjadi pengalaman hidup kita, yang sudah membenahi khususnya nikah rumah tangga dan buah nikah kita. Pegang itu, jangan tergoda dengan angin pengajaran palsu, jangan dibimbangkan pencobaan, jangan digugurkan iman karena dosa.

 

Ø  Dikaitkan dengan pohon Badam

Waktu bangsa Israel bersungut-sungut, untuk meredakan persungutan bangsa Israel maka Tuhan suruh untuk mengumpulkan tongkat-tongkat dari bangsa Israel, setiap suku 1 tongkat dan diletakkan semalam-malaman di hadapan Tuhan. Dari suku Lewi, tongkat Harun yang dikumpulkan. Begitu dilihat keesokan paginya, tongkat Harun yang adalah kayu yang mati bisa bertunas, berbunga dan berbuah buah badam.

Bilangan 17:8

17:8 Ketika Musa keesokan harinya masuk ke dalam kemah hukum itu, maka tampaklah tongkat Harun dari keturunan Lewi telah bertunas, mengeluarkan kuntum, mengembangkan bunga dan berbuahkan buah badam.

 

Tongkat kayu menunjukan kedagingan yang mati, sekarang bisa hidup karena kuasa Roh Kudus. Jadi praktek rohani yang kuat dikaitkan dengan buah badam menunjukan rohani yang hidup yang dikuasai Roh Kudus.

Roma 8:13

8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

 

Dikuasai Roh Kudus, Roh Kudus itu roh kebenaran. Roh Kudus memimpin kita kepada seluruh kebenaran. Jadi hidup yang dikuasai Roh Kudus adalah hidup di dalam kebenaran, mulai dari perkara yang kecil-kecil. Yang kecil saja kita tidak benar, bagaimana bisa memiliki rohani yang kuat. Berupaya kita hidup dalam kebenaran. Nikah benar, pelayanan benar, semua benar. Itu rohani yang hidup! Benar itu harus disertai setia berkobar-kobar melayani Tuhan.

Roma 12:11

12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

 

Semangat berkobar-kobar melayani Tuhan! Saya tadi ditelpon oleh Pdt. Ombo, masih ada di Tomata, usia lanjut masih berkobar-kobar melayani Tuhan. Apakah saya yang masih muda ini sudah mau kendor, tinggal berkoar-koar. Usia boleh tua, kekuatan fisik boleh kendor tetapi semangat untuk melayani Tuhan tetap berkobar-kobar. Itu rohani yang kuat!

 

 

Memang secara fisik kita capek melayani, tetapi jiwa dan roh kita berkobar-kobar semangat karena kita rindu bertemu Yesus, Mempelai Pria Sorga, Raja segala raja yang sudah mau datang menjemput kita. Segala penderitaan kita tidak sebanding dengan kemuliaan yang Tuhan sudah sediakan bagi kita. Makanya dalam penggembalaan kemuliaan Tuhan dipertontonkan supaya jemaat dan gembala berkobar-kobar. Capek beribadah, sengsara bagi daging, tetapi ada kemuliaan. Begitu lihat kemuliaan, saya tidak mau loyo, saya mau terus melayani.

 

Ø  Dikaitkan dengan pohon berangan. Pohon berangan ini adalah pohon yang mudah dikupas kulitnya. Kulit ini menunjuk perasaan daging. Jadi rohani yang kuat adalah kehidupan yang mau melepaskan perasaan dagingnya yang mudah tersinggung, mudah kecewa, mudah putus asa, mudah bangga. Tuhan tolong jangan ada perasaan daging, tanggalkan semua sehingga hidup Yesus semakin nyata dalam diri kita mulai dari memiliki perasaan Yesus. Apa perasaannya Yesus? Rendah hati dan taat. Saya berterima kasih kepada hamba Tuhan yang memberitakan Firman di saat pentahbisan saya sebagai gembala di tempat ini, selau diingatkan untuk selalu rendah hati, itulah modal kami hamba Tuhan. Kalau sudah sombong mau apa! Mau bangga dengan apa, semua manusia hanya seperti rumput, kemuliaannya seperti bunga rumput, sebentar lagi layu. Jangan, biar kita kupas perasaan daging dan ganti dengan perasaan Yesus.

Filipi 2:5,8

2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,

2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

 

Taat sampai daging tidak bersuara, ini domba yang kuat. Ayo kehidupan yang kuat rohaninya, kehidupan yang berakar dalam iman, kehidupan yang  benar, setia berkorbar-kobar dan kehidupan yang rendah hati, taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara. Begitu kita tidak taat langsung hukuman datang, ada akibatnya.

 

2)      Domba Laban adalah gereja yang lemah rohaninya, suatu saat bisa gugur dari iman.

 

Yakub adalah gambaran Allah Roh Kudus. Kalau belajar peta zaman kita sudah berada di penghujung zaman Allah Roh Kudus. Sesudah zaman Allah Roh Kudus tidak ada lagi zaman yang lain. Kalau sekarang kita tidak mau tergembala, tidak memiliki mutu rohani yang kuat, tidak ada lagi zaman untuk memperbaiki kesalahan kita dan sudah pasti ketinggalan! Yang kuat rohaninya masuk kerajaan 1000 tahun damai, yang lemah ketinggalan dan dianiaya oleh antikristus 3,5 tahun, siapa yang bisa tahan! Kena mata ikan di jari saja sudah sakit, apalagi aniaya antikristus, minta ampun. Tuhan tolong jangan kita masuk aniaya antikrist.

 

Sidang jemaat yang Tuhan percayakan untuk tergembala di tempat ini, ayo milikilah mutu rohani yang kuat. Kenapa? Waktu kemuliaan Tuhan dipertontonkan kepada para gembala maka ada balatentara Sorga menaikan pujian. Kalau ada bala tentara berarti ada peperangan. Bala Sorga itu untuk peperangan. Kehidupan yang mutu rohaninya kuat ketika diperhadapkan peperangan rohani dan tantangan yang hebat, dia tidak mundur, tidak kalah, dia tidak gugur, berkemenangan bersama dengan Tuhan. Kami hamba Tuhan berhadapan dengan tantangan yang luar biasa hari-hari ini. Tetapi dengan Tuhan ada kemuliaan Tuhan, ada berita yang sama yang kita terima dari Tuhan dan kita beritakan kepada sidang jemaat, sekalipun berhadapan dengan tantangan hebat, ada balatentara sorga mendampingi kehidupan kita, kita pasti menang!

 

Lukas 2:13

2:13 Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya:

 

Ada balatentara Sorga bersama dengan kita, siapa yang bisa melawan sorga! Manusia masih bisa dilawan dan dikalahkan, tetapi kalau Tuhan bersama dengan kita, siapa yang bisa mengalahkan! Ini yang saya pegang, biar kita kuat rohani. Nomor satu saya sebagai hamba Tuhan, saya bukan menggurui, mari kita mohon kepada Tuhan, biar berita dari sorga itu yang kita terima itu yang kita sampaikan, jangan ditambah, jangan dikurang. Kalau kita beritakan penginjilan dan pengajaran maka Tuhan menyertai sampai kesudahan zaman.

 

Dulu para gembala lewat berita dari sorga mereka menjumpai Yesus di dalam palungan. Nanti kita lewat berita dari sorga, ajaran yang sehat dan murni yang kita terima untuk menyucikan dan membaharui kehidupan kita, maka kita akan berjumpa dengan Yesus di awan-awan yang permai, masuk dalam kemuliaan kekal bersama Yesus Mempelai Pria Sorga, Kepala Gereja, Raja segala raja.

 

Semoga kita mengerti, saya terbatas dalam berkata-kata, biar Roh Kudus yang akan memberitakan lebih lanjut kepada kita sekalian. Berita sorga itu yang menyucikan dan menguatkan kehidupan kita menyambut kedatangan Yesus. Apapun tantangannya ada bala tentara sorga menyertai kita, ada Yesus di pihak kita.

 

Tuhan memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar