20220716

Kebaktian Doa, Sabtu 16 Juli 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 10:11-13

10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

10:12 sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.

10:13 Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu.

 

Musuh kedua yang mau menghancurkan penggembalaan adalah serigala = antikristus. Serigala atau binatang buas kalau menerkam mangsanya dia pasti membongkar daging. Ini yang harus kita waspadai. Antikristus itu bekerja dengan kekuatan mamon atau kekuatan uang. Jadi kalau di dalam penggembalaan, juga di dalam nikah, yang digembar-gemborkan adalah uang, daging pasti terbongkar. Kalau segala sesuatu diukur dengan uang, pelayanan diukur dengan uang, mau menikah lihatnya uang bukan yang lain, itu pasti daging terbongkar.

 

Tanda daging terbongkar adalah ada gembala upahan yang lari menyelamatkan diri ketika serigala datang. Dia tidak peduli dengan domba-domba yang penting dirinya selamat, yang penting upahnya masuk. Kalau disimpulkan itu egois. Tabiat egois ini merupakan penghambat pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Sudah dinubuatkan dalam kitab nabi Hagai, orang Israel egois, mementingkan diri, membiarkan rumah Tuhan dalam keadaan reruntuhan. Bicara rumah Tuhan yang rohani itulah Tubuh Kristus yang sempurna.

Hagai 1:9-11

1:9 Kamu mengharapkan banyak, tetapi hasilnya sedikit, dan ketika kamu membawanya ke rumah, Aku menghembuskannya. Oleh karena apa? demikianlah firman TUHAN semesta alam. Oleh karena rumah-Ku yang tetap menjadi reruntuhan, sedang kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya sendiri.

1:10 Itulah sebabnya langit menahan embunnya dan bumi menahan hasilnya,

1:11 dan Aku memanggil kekeringan datang ke atas negeri, ke atas gunung-gunung, ke atas gandum, ke atas anggur, ke atas minyak, ke atas segala yang dihasilkan tanah, ke atas manusia dan hewan dan ke atas segala hasil usaha."

 

Praktek egois:

1.      Lebih mementingkan perkara jasmani dari pada perkara rohani sehingga tidak terlibat dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Sementara yang lain aktif terlibat dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, dia malah menganggur, tidak mau terlibat dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Banyak pelayanan yang bisa kita kerjakan dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna, bukan nanti tampil di depan, berkhotbah, pimpin pujian, main musik dan lain sebagainya. Ada pelayanan lain yang bisa kita kerjakan, jangan nganggur. Kalau yang jasmani kita begitu aktif bekerja seharusnya yang rohani kita lebih giat.

 

2.      Hagai 1:2

1:2 "Beginilah firman TUHAN semesta alam: Bangsa ini berkata: Sekarang belum tiba waktunya untuk membangun kembali rumah TUHAN!"

 

Menunda-nunda waktu untuk perkara yang rohani. Untuk bertobat, untuk beribadah, untuk mempraktekan Firman mereka mengulur-ulur waktu “nanti dulu”. Itu memang rumusnya setan. Kalau rumusnya Tuhan nantikanlah. Kalau nanti dulu, nanti disabot setan. Kalau suka menunda waktu untuk perkara yang rohani, suatu saat tidak ada lagi waktu untuk perkara yang rohani, tidak ada kesempatan. Sama seperti pembangunan Tabernakel, semua didorong hatinya lewat Firman untuk berkorban bagi pembangunan Tabernakel. Tetapi satu saat distop, tidak boleh lagi membawa korban karena korbannya sudah cukup, bahkan sudah berlebih. Saat itu kalau ada orang Israel baru mau berkorban, sudah terlambat. Jangan tunggu kita baru mau melakukan perkara yang rohani tetapi sudah dihentikan, sudah tidak ada waktu lagi.

 

Keluaran 36:6-7

36:6 Lalu Musa memerintahkan, supaya dimaklumkan di mana-mana di perkemahan itu, demikian: "Tidak usah lagi ada orang laki-laki atau perempuan yang membuat sesuatu menjadi persembahan khusus bagi tempat kudus." Demikianlah rakyat itu dicegah membawa persembahan lagi.

36:7 Sebab bahan yang diperlukan mereka telah cukup untuk melakukan segala pekerjaan itu, bahkan berlebih.

 

Sama dengan di dalam kitab Wahyu, angin distop sudah tidak bisa bertiup lagi. Pelayan Tuhan itu digambarkan seperti angin, baru mau bertiup sudah distop, baru mau aktif sudah ditahan sudah tidak diberikan kesempatan. Jangan terlambat, sekarang ini masih ada waktu. Dan waktu yang ada ini sebenarnya waktu yang sisa. Waktu kita bangsa kafir bisa terlibat dalam pelayanan di kebun anggur hanya 1 jam. Pemilik kebun keluar pagi-pagi benar mencari pekerja di kebun anggur, dia keluar lagi jam 9, keluar lagi jam 12, keluar lagi jam 3. Itu semua kesempatan bangsa Israel untuk aktif dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Tetapi jam 5 dia keluar mencari pekerjaan, tinggal 1 jam selesai pekerjaan. Tinggal 1 jam kesempatan kita, jangan tunda-tunda lagi, jangan terlambat. Kalau terlambat baru mau aktif sudah tidak ada kesempatan.

 

Hagai 1:10

1:10 Itulah sebabnya langit menahan embunnya dan bumi menahan hasilnya

Akibatnya kalau menunda-nunda waktu, terjadi kekeringan. Rohani kering, jasmani juga kering. Sedangkan embun tidak ada, apalagi hujan. Ini benar-benar suatu kekeringan.

 

Pengertian embun:

a)      Keluaran 16:14

16:14 Ketika embun itu telah menguap, tampaklah pada permukaan padang gurun sesuatu yang halus, sesuatu yang seperti sisik, halus seperti embun beku di bumi.

 

Embun = manna.

Mazmur 78:23-25

78:23 Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas, membuka pintu-pintu langit,

78:24 menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit;

78:25 setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.

 

Roti itu Firman, malaikat itu gembala. Jadi embun = Firman penggembalaan yaitu Firman pengajaran yang benar dan sehat yang Tuhan percayakan kepada seorang gembala untuk diberitakan dengan setia dan teratur secara terus menerus dan diulang-ulang kepada sidang jemaat menjadi makanan rohani bagi sidang jemaat. Manna itu 40 tahun dimakan oleh orang Israel, sekarang kita berada di Yobel ke 40, sudah mau masuk Kanaan Samawi. Yang sekarang kita makan adalah manna dari sorga, roti dari sorga, Firman penggembalaan, Firman pengajaran yang sehat.

 

Jadi tanda rohani kering adalah tidak ada makanan rohani di dalam gereja sehingga terjadi kelaparan secara rohani = tidak puas. Kita raba dan periksa diri kita, ada makanan dibagikan dalam sidang jemaat, kita bisa makan atau tidak. Kalau dia tunda-tunda waktu maka nanti dia tidak bisa makan Firman. Kalau gembala yang seperti itu, tunda-tunda waktu untuk perkara yang rohani, mementingkan diri sendiri, maka Tuhan tidak akan percayakan makanan rohani untuk dibagikan kepada sidang jemaat. Alangkah tragisnya banyak jiwa tetapi kering, tidak ada manna. Lebih parah lagi jiwa yang ada 1 2 3 orang lalu kering lagi, tidak ada makanan rohani, tidak ada pembukaan rahasia Firman. Betapa keringnya kehidupan seperti itu.

 

b)       Mazmur 133:1-3

133:1 Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!

133:2 Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.

133:3 Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.

 

Embun itu menunjukan suasana damai sejahtera, hidup rukun dan damai, sehingga Tuhan perintahkan berkat-berkat datang. Jadi tanda rohani kering adalah tidak ada damai sejahtera, mulai dari dalam nikah tidak damai. Sehingga berkat-berkat jasmani kering. Nikahnya diisi dengan pertengkaran, keributan. Bukan embun yang datang kalau ada pertengkaran dalam nikah, tetapi yang ada air bah yang menghabiskan semuanya. Kita hentikan pertengkaran yang ada, kita redam semuanya, ciptakanlah suasana damai sejahtera. Ini kaitan nomor satu, kalau tidak bisa lagi makan Firman, tidak ada yang bisa menyucikan, pasti tidak ada lagi damai. Kesucian dan damai itu satu paket, kejarlah kesucian kejarlah damai sejahtera. Akibatnya berkat kering, berkat jasmani juga kering. Yang ada air bah Semua yang dia kumpulkan bertahun-tahun, dalam sekejap mata habis disapu oleh air bah.

Amsal 17:14 (Terjemahan Lama)

17:14 Permulaan perkelahian itu seumpama air tiris, sebab itu tinggalkanlah akan perbantahan dahulu dari pada ia menjadi air bah yang bergelora.

 

Tinggalkan perbantahan, stop, tidak usah lagi. Daging yang terbongkar yang suka bertengkar ribut, membuat air bah datang. Semua habis kalau ada pertengkaran, air bah yang datang, disapu bersih semuanya.

 

c)       Hosea 6:4-6

6:4 Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Efraim? Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Yehuda? Kasih setiamu seperti kabut pagi, dan seperti embun yang hilang pagi-pagi benar.

6:5 Sebab itu Aku telah meremukkan mereka dengan perantaraan nabi-nabi, Aku telah membunuh mereka dengan perkataan mulut-Ku, dan hukum-Ku keluar seperti terang.

6:6 Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran.

 

Pengertian embun di sini adalah kasih setia kita kepada Tuhan. Kalau kita bisa mencurahkan kasih setia kepada Tuhan itu karena Tuhan sudah lebih dahulu mencurahkan kasih setiaNya kepada kita. Kita melayani Tuhan dengan kasih setia dan taat, itu pengertian embun.

 

Tanda rohani kering kasih setianya kepada Tuhan sudah dingin, sehingga diapun tidak mengalami kasih setia Tuhan, malah mengalami kehancuran. Inilah keadaan orang yang mementingkan dirinya, yang sudah disusupi roh antikristus, dagingnya terbongkar. Semuanya hilang, embun tidak ada. Firman penggembalaan sudah tidak bisa dia nikmati, rohaninya lapar, suasana damai tidak ada lagi, air bah yang datang, habis semua yang dia miliki. Kasih setia kepada Tuhan sudah tidak ada lagi, dia juga sudah tidak merasakan kasih setia Tuhan, yang ada hanya kehancuran.

 

Supaya tidak kering rohani maka kita harus membangun rumah Tuhan. Ini bukan tawar menawar, kalau bisa saya bangun, kalau tidak bisa saya tidak bangun, tetapi ini suatu keharusan. Sama dengan harus terlibat dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, harus aktif semuanya. Dari usia masih kecil sudah diarahkan untuk aktif dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, sampai dewasa, sampai tua. Anak sekolah minggu diajar aktif misalnya diajar menghafal 1 ayat dan 2 ayat untuk kelas besar.

 

Untuk pelayanan kita berkenan kepada Tuhan ada syaratnya. Untuk pembangunan Tubuh Kristus ada syaratnya:

1.      Hosea 1:8

1:8 Jadi naiklah ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah Rumah itu; maka Aku akan berkenan kepadanya dan akan menyatakan kemuliaan-Ku di situ, firman TUHAN.

 

Apa artinya naik gunung bawalah kayu? Bicara kayu menunjukan manusia daging kita. Naik ke gunung bawalah kayu artinya mau merobek daging lewat ketajaman pedang Firman pengajaran yang benar. Terutama daging yang harus dirobek adalah tabiat egois. Ingat II Timotius 3:1-5 ada 18 tabiat daging di akhir zaman yang dibuka dengan mementingkan diri sendiri, egois. Kalau egois ini ada maka 17 yang lain ada. Kalau egois dirobek maka yang 17 tabiat daging juga pasti bisa dirobek.

 

Pelayanan itu diukur oleh Tuhan. Sekarang kita periksa diri kita masing-masing, sudah terlibat dalam pelayanan, sebagai paduan suara, pemain musik, keamanan, pendoa dan seterusnya. Bagaimana sikap kita dalam pelayanan? Yang sudah melayani perhatikan sikapnya, harus sikap yang benar jangan yang salah. Yang belum melayani mari berdoa supaya sesuai kegerakan Firman, jangan emosi daging tetapi karena kegerakan Firman untuk bisa melayani Tuhan dalam bidang apapun. Bagaimana sikap yang benar dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus? Kita belajar dari sikap bangsa Israel membangun Bait Allah.

Hagai 1:12-13

1:12 Lalu Zerubabel bin Sealtiel dan Yosua bin Yozadak, imam besar, dan selebihnya dari bangsa itu mendengarkan suara TUHAN, Allah mereka, dan juga perkataan nabi Hagai, sesuai dengan apa yang disuruhkan kepadanya oleh TUHAN, Allah mereka; lalu takutlah bangsa itu kepada TUHAN.

1:13 Maka berkatalah Hagai, utusan TUHAN itu, menurut pesan TUHAN kepada bangsa itu, demikian: "Aku ini menyertai kamu, demikianlah firman TUHAN."

 

Melayani itu dengan takut akan Tuhan, bukan takut sama gembala. Banyak kali orang melayani takutnya sama gembala. Kalau gembala ada dia melayani sungguh-sungguh, kalau tidak ada bagaimana? Kalau gembala pergi rasa bebas, kalau gembala datang langsung takut yang munafik. Kalau kami dididik jangan seperti itu. Kalau selesai bekerja lalu istirahat kemudian gembala lewat ada yang langsung ambil sapu pura-pura menyapu malah kena marah. Kalau memang mau istirahat yah istirahat saja. Kecuali waktu kerja malah istirahat itu yang kena marah. Takutnya kepada Tuhan, bukan kepada gembala.

 

Artinya takut akan Tuhan:

a)      Melayani dengan sikap hormat kepada Tuhan sehingga tidak akan asal-asalan. Yang kita layani ini Tuhan jadi harus hormat kepada Tuhan. Kami paduan suara di Tonusu semua paduan suara, Menyanyi untuk Tuhan, bukan untuk manusia. Sikap hormatnya kepada Tuhan. Biar cuma 1 2 yang dengar jangan asal-asalan, harus hormat. Seperti bagaimana kita melayani pejabat di dunia, kita harus hormat. Kalau kita kepada Tuhan bagaimana? Kadang tidak ada rasa hormatnya. Mari dengan rasa hormat dan sungguh-sungguh, jangan asal-asalan sebab yang kita layani ini Raja segala raja.

 

b)      Melayani dalam kesucian. Sebab takut akan Tuhan itu membenci dosa. Jadi kita melayani dalam kesucian, jangan dalam cemar najis. Mungkin sore ini datang dalam keadaan cemar, itu sebabnya ada doa pembukaan. Dalam doa pembukaan minta ampun kepada Tuhan “Tuhan saya cemar, najis, kotor” baru kita melayani. Berkatnya utuh kita terima dari doa pembukaan sampai doa penutup. Doa pembukaan kita menyelesaikan dosa, doa penutup mengunci berkat yang kita terima dalam ibadah, pulang dapat berkat yang utuh. Kadang berkat kita hanya separuh-separuh karena tidak utuh juga ibadahnya.

 

2.      Hagai 1:13

1:13 Maka berkatalah Hagai, utusan TUHAN itu, menurut pesan TUHAN kepada bangsa itu, demikian: "Aku ini menyertai kamu, demikianlah firman TUHAN."

 

Kita melayani dengan semangat, setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Ingat waktu pertama ditahbiskan menjadi anggota paduan suara, semangat sekali, sekarang bagaimana.

 

Semangat yang benar itu kita peroleh dari mana?

Lukas 24:32

24:32 Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?"

 

Yesaya 50:4

50:4 Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.

 

Dari 2 ayat ini kita lihat semangat yang benar itu datangnya dari hasil pekerjaan Firman pengajaran yang benar dalam hidup kita. Kita dengar Firman, kita disucikan, semakin semangat melayani. Semakin disucikan tambah semangat. Usia semakin tua, semakin loyo secara fisik, tetapi karena telinganya telinga seorang murid yang senang dengar Firman maka dia semangat. Kalau kita semangat dalam pelayanan kita bisa menjadi saksi untuk membangkitkan semangat orang lain juga di dalam pelayanan. Jadi ada getaran-getaran yang bisa kita transfer kepada orang lain. Kita semangat maka isteri ikut semangat, suami isteri semangat anak-anak juga jadi semangat. Gembalanya loyo tidak semangat, bagaimana sidang jemaatnya! Ayo semua melayani dengan semangat, mulai dari saya gembala dan semua sidang jemaat semangat sehingga menjadi kesaksian.

 

Orang lihat “itu jemaat dari mana?” dari Langgadopi 4 semua semangat beribadah. Dari mana? Dari sana, 2 jam 3 jam mereka datang beribadah. Saya cuma 10 menit sudah sampai, kalau mereka semangat saya juga harus semangat. Mari kita bahu membahu melayani Tuhan.

 

Kadangkala takut akan Tuhan kendor, semangatnya kendor. Makanya dikasih kuncinya dipoin ketiga supaya takut akan Tuhan dan semangatnya tidak kendor.

 

3.      Kuat dan teguh hati.

Hagai 2:5

2:5 Tetapi sekarang, kuatkanlah hatimu, hai Zerubabel, demikianlah firman TUHAN; kuatkanlah hatimu, hai Yosua bin Yozadak, imam besar; kuatkanlah hatimu, hai segala rakyat negeri, demikianlah firman TUHAN; bekerjalah, sebab Aku ini menyertai kamu, demikianlah firman TUHAN semesta alam,

 

Apapun yang kita hadapi, rasa takut akan Tuhan tidak kendor, semangat beribadah melayani Tuhan tidak kendor, itu kuat teguh hati. Banyak hal-hal yang mau melemahkan kita di dalam pelayanan. Kita tinggal di antara angkatan yang bengkok hatinya, jadi banyak yang mengendorkan rasa takut akan Tuhan dan rasa semangat kita melayani. Godaan-godaan di sekitar, godaan dosa yang begitu luar biasa hari-hari terakhir ini, himpitan dan tekanan dari dunia, kebencian-kebencian dari dunia sampai kebencian tanpa asalan. Itu semua mengendorkan rasa takut akan Tuhan “yah kalau ini dari pada saya nanti tidak disenangi saya setujui saja dosanya, ikut saja” itu sudah kendor! “Kali ini saya tidak beribadah dulu karena saya mau kasih senang hatinya” itu juga sudah kendor.

 

Apapun yang kita hadapi semangat dan rasa takut akan Tuhan jangan pundar. Takut akan Tuhan, semangat dan kuat teguh hati, maka kita semua dipakai, kegerakan besar akan terjadi. Saya merindu supaya kita semua ada di dalam kegerakan ini.

 

Banyak tantangan akan kita hadapi, pergumulannya akan lebih berat dan lebih hebat, tetapi Tuhan sudah jamin kalau kita takut akan Tuhan, kita semangat, kita kuat teguh hati, Tuhan jamin tidak meninggalkan kita.

Hagai 1:13

1:13 Maka berkatalah Hagai, utusan TUHAN itu, menurut pesan TUHAN kepada bangsa itu, demikian: "Aku ini menyertai kamu, demikianlah firman TUHAN."

 

Kita disertai Tuhan, semangat, kuat teguh hati, Tuhan pasti menyertai kita. Wujud penyertaan Tuhan itu apa?

Hagai 2:6

2:6 sesuai dengan janji yang telah Kuikat dengan kamu pada waktu kamu keluar dari Mesir. Dan Roh-Ku tetap tinggal di tengah-tengahmu. Janganlah takut!

 

Wujud penyertaan Tuhan ada Roh Kudus dicurahkan atas kita. Bahagia kita sebab kita tidak bekerja sendirian. Roh Kudus itu Roh penghibur, saat kita dalam kelemahan, saat dalam keterpurukan, Roh Kudus menghibur kita. Roh Kudus itu roh penolong, mampu menolong kehidupan kita sekalian. Kalau ada Roh Kudus jangan takut menghadapi tantangan apapun di dalam pelayanan. Kita bersyukur dan berbahagia kita diberikan Roh Kudus. Bahkan Roh Kudus itu juga yang mampu menyelesaikan segala tantangan sekalipun tantangan itu sudah menggunung. Kalau ada Roh Kudus, di hadapan kita gunung itu menjadi rata.

Zakharia 4:6-7

4:6 Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam. 

4:7 Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau menjadi tanah rata. Ia akan mengangkat batu utama, sedang orang bersorak: Bagus! Bagus sekali batu itu!"

 

Nabi Hagai dan nabi Zakharia ini satu zaman. Kita menghadapi segala tantangan dan rintangan bukan dengan keperkasaan kita tetapi dengan Roh Kudus. Kalau ada Roh Kudus maka segala masalah dan tantangan yang menggunung rata, Roh Kudus menyelesaikannya bagi kita. Tidak ada yang bisa menghalangi, peletakan batu rumah Tuhan tetap jalan, sampai kita selesai terbangun menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna,

 

Jangan takut, tantangan, pergumulan, masalah yang kita hadapi memang makin besar. Kian dekat kedatangan Tuhan kian berat masalah yang kita hadapi. Tetapi Tuhan katakan jangan takut. Biarlah kita takut akan Tuhan, bukan takut pada sesuatu di dunia ini, tetap semangat,  tetap kuat dan teguh hati. Tuhan pasti menyertai kita.

Roma 8:31

8:31 Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Sampai menghadapi antikristuspun, kalau ada Tuhan di pihak kita, antikristus tidak bisa menganiaya kita. Sayap Firman dan Roh Kudus menyingkirkan kita ke padang gurun jauh dari antikristus. Sekarang antikristus-antikristus kecil sudah bermunculan, menghimpit, menganiaya, mengintimidasi, menekan, tetapi ada Roh Kudus. Kita tidak perlu takut, Tuhan menyertai kita sekalian. Mari kita datang menyembah Tuhan, kita serahkan segala perkara kepada Tuhan.

 

Tuhan Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar