20220720

Kebaktian PA Imamat, Rabu 20 Juli 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 25:32-34

25:32 Mengenai rumah-rumah di kota-kota orang Lewi, hak menebus rumah-rumah itu ada pada orang-orang Lewi untuk selama-lamanya.

25:33 Sekalipun dari antara orang Lewi yang melakukan penebusan, tetapi rumah yang terjual di kota miliknya itu haruslah bebas dalam tahun Yobel, karena segala rumah di kota-kota orang Lewi adalah milik mereka masing-masing di tengah-tengah orang Israel.

25:34 Dan padang penggembalaan sekitar kota-kota mereka janganlah dijual, karena itu milik mereka untuk selama-lamanya."

 

Bicara rumah menunjuk nikah, Lewi adalah imam menunjuk hamba Tuhan dan pelayan Tuhan. Jadi rumah orang Lewi dijual menunjukan nikah hamba Tuhan dan pelayan Tuhan yang bermasalah. Yang boleh menebus rumah orang Lewi adalah orang Lewi, tidak boleh suku yang lain. Artinya jalan keluar dari nikah hamba Tuhan dan pelayan Tuhan adalah kepada Yesus Imam Besar yang mengerjakan pelayanan pendamaian dan penyucian. Pendamaian ini adalah bagian dari tahbisan. Dulu imam besar dan imam-imam untuk ditahbiskan harus membawa seekor lembu jantan muda sebagai korban pendamaian.

Keluaran 29:10-14

29:10 Kemudian haruslah kaubawa lembu jantan itu ke depan Kemah Pertemuan, lalu haruslah Harun dan anak-anaknya meletakkan tangannya ke atas kepala lembu jantan itu.

29:11 Haruslah kausembelih lembu jantan itu di hadapan TUHAN di depan pintu Kemah Pertemuan.

29:12 Haruslah kauambil sedikit dari darah lembu jantan itu dan kaububuh dengan jarimu pada tanduk-tanduk mezbah, dan segala darah selebihnya haruslah kaucurahkan pada bagian bawah mezbah.

29:13 Kemudian kauambillah segala lemak yang menutupi isi perut, umbai hati, kedua buah pinggang dan segala lemak yang melekat padanya, dan kaubakarlah di atas mezbah.

29:14 Tetapi daging lembu jantan itu, kulitnya dan kotorannya haruslah kaubakar habis dengan api di luar perkemahan, itulah korban penghapus dosa.

 

Pendamaian itu adalah bagian dari tahbisan. Jadi kita harus menjaga perdamaian di dalam nikah kita sebagai tanda bahwa kita punya tahbisan yang benar. Jika dalam nikah tidak ada perdamaian, tidak damai, maka tahbisan pasti rusak. Sebab itu kita jaga perdamaian dalam nikah rumah tangga kita, antara suami isteri, orang tua anak, kakak adik. Kalau perdamaian tidak ada maka tahbisan bisa rusak. Apa yang bisa merusak damai sejahtera di dalam nikah? Jawabannya adalah dosa yang dipertahankan, tidak diselesaikan malah saling menyalahkan, ini hanya merusak tahbisan. Sedapatnya kita hindari pertikaian dan pertengkaran karena itu merusak tahbisan kita.

 

Apalagi kami sebagai gembala dan isteri yang dilihat oleh jemaat, kami jaga sungguh-sungguh jangan sampai ada dosa yang dipertahankan sehingga merusak damai sejahtera, tahbisan pasti rusak. Mau sampaikan apa kalau isteri baru saja membentak bapak gembala dan bapak gembala baru memarahi isterinya. Nikah hamba Tuhan dan pelayan Tuhan tidak luput dari masalah, tetapi kita punya Imam Besar yang menjadi Juru syafaat dan pendamai bagi kita. Dia yang mengerjakan pelayanan pendamaian dan penyucian bagi kita. Dosa jangan dipertahankan, harus diselesaikan sebab dosa itu hanya merusak perdamaian dalam nikah.

 

Kita sudah mempelajari pendamaian dipelajari dari perlakuan terhadap kurban lembu jantan muda yang menunjuk korban Kristus.

1.      Keluaran 29:10

29:10 Kemudian haruslah kaubawa lembu jantan itu ke depan Kemah Pertemuan, lalu haruslah Harun dan anak-anaknya meletakkan tangannya ke atas kepala lembu jantan itu.

 

Yang pertama meletakan tangan ke atas kepala lembu jantan. Artinya selalu ada persekutuan dengan Korban Kristus dan menghargai Korban Kristus yang dipraktekkan dengan menyelesaikan dosa secara tuntas. Akan damai kalau dosa diselesaikan secara tuntas. Kita mengaku kepada Tuhan dan kepada sesama, kemudian mengampuni dan melupakan dosa sesama, dosa dipaku di kayu salib.

 

2.      Keluaran 29:11

29:11 Haruslah kausembelih lembu jantan itu di hadapan TUHAN di depan pintu Kemah Pertemuan.

 

Yang kedua menyembelih lembu jantan. Ada 3 saksi penyembelihan lembu jantan:

a)      Tuhan yaitu Allah Bapa.

b)      Musa dengan tongkatnya menunjukan pribadi Yesus Anak Allah dengan salibNya.

c)      Pintu kemah pertemuan ini bicara kepenuhan Roh Kudus, menunjuk Allah Roh Kudus yaitu Kristus.

Jadi menyelesaikan dosa itu harus sungguh-sungguh karena ada Allah Tritunggal sebagai saksi. Kalau sudah diselesaikan dan diampuni jangan dibuka dan diungkit lagi.

 

3.      Keluaran 29:12

29:12 Haruslah kauambil sedikit dari darah lembu jantan itu dan kaububuh dengan jarimu pada tanduk-tanduk mezbah, dan segala darah selebihnya haruslah kaucurahkan pada bagian bawah mezbah.

 

Yang ketiga darahnya dioleskan pada tanduk-tanduk mezbah korban bakaran. Artinya bagi kita berdamai itu merupakan sifat kesatria. Ingat Adonia, ketika dia mengangkat dirinya menjadi raja padahal bukan dia yang menjadi raja melainkan Salomo. Lalu raja Daud menyuruh imam Zadok dan nabi Natan mengurapi Salomo menjadi raja, maka Adonia ketakutan dan dia lari ke Tabernakel lalu memegang tanduk mezbah korban bakaran. Lalu raja Salomo berkata jika dia berlaku kesatria maka sehelai rambutnya tidak akan jatuh. Jadi berdamai itu adalah sikap kesatria.

I Raja-raja 1:50-51

1:50 Takutlah Adonia kepada Salomo, sebab itu ia segera pergi memegang tanduk-tanduk mezbah.

1:51 Lalu diberitahukanlah kepada Salomo: "Ternyata Adonia takut kepada raja Salomo, dan ia telah memegang tanduk-tanduk mezbah, serta berkata: Biarlah raja Salomo lebih dahulu bersumpah mengenai aku, bahwa ia takkan membunuh hambanya ini dengan pedang."

 

Sebaliknya menyembunyikan dosa sampai mempersalahkan orang lain itu adalah sikap pengecut! Sudah begitu main belakang cerita sana sini, itu benar-benar pengecut. Kalau benar kesatria datang dan selesaikan "saya tidak suka ini dan itu” dari pada cerita di belakang dia ini begini dan begitu. Marilah kita bersikap kesatria!

 

Tanduk itu merupakan zat tulang, itu berbicara kuasa kebangkitan. Ingat waktu ada orang yang menguburkan mayat lalu ada pasukan Aram, maka mereka letakan begitu saja. Begitu mayat itu menyentuh tulang Elisa maka mayat itu bangkit kembali.

II Raja-raja 13:21

13:21 Pada suatu kali orang sedang menguburkan mayat. Ketika mereka melihat gerombolan datang, dicampakkan merekalah mayat itu ke dalam kubur Elisa, lalu pergi. Dan demi mayat itu kena kepada tulang-tulang Elisa, maka hiduplah ia kembali dan bangun berdiri.

 

Jadi, kalau kita berdamai maka kita mengalami kuasa kebangkitan Yesus, sehelai rambut tidak akan jatuh. Jangan takut kalau mau berdamai menyelesaikan dosa. Kadang suara daging yang muncul “nanti kamu dipermalukan, nanti resikonya begini”. Mengakulah, bersikaplah kesatria! Kita jujur mengaku dan kita mengampuni serta melupakan. Kadangkala kita berpikir ah kalau saya ampuni, saya lupakan, nanti saya diinjak-injak, nanti dia pandang enteng saya. Kali ini saya tidak ampuni supaya dia tahu siapa saya! Jangan seperti itu, itu berarti tidak mengalami kuasa kebangkitan Yesus. Sebaliknya kalau kita berdamai, mengaku, mengampuni, menyelesaikan dosa maka ada kuasa kebangkitan, sehelai rambut tidak dibiarkan jatuh artinya kita tidak akan dihukum malah diberkati, dipelihara, dilindungi oleh Tuhan. Jangan takut, bersikaplah kesatria.

 

Biasanya yang gengsi dan takut mengaku ini dari atas mau mengaku ke bawah. Gembala kepada jemaat, suami kepada isteri, orang tua kepada anak. Kalau bawah ke atas lebih mudah. Tetapi ada juga yang dari bawah ke atas gengsi juga mau berdamai. Mari sama-samalah berdamai, kita menyelesaikan segala dosa kita, biarlah kita mengalami kuasa kebangkitan Tuhan.

 

Kita ini hanya debu tanah, harga diri apa yang mau kita pertahankan. Ingat tadi, begitu darah itu dioleskan di tanduk mezbah, darah selebihnya dicurah di bawah mezbah. Di bawah mezbah itu apa? Tanah! Kita ingatlah bahwa kita ini memang hanya debu tanah, banyak kekurangan dan kelemahan sehingga tidak usah gengsi mengaku dan menyelesaikan dosa. Kita hanya tanah, hanya diinjak-injak, itulah keadaan kita. Bahkan Tuhan juga ingat bahwa kita ini hanya tanah, banyak kelemahan dan kekurangan, makanya Dia mau mengampuni kita. Kadang kita yang lupa diri, merasa bukan tanah, merasa “oh saya ini emas!”.

Mazmur 103:14

103:14  Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu.

 

Mari kita juga harus ingat saya ini hanya tanah, saya banyak kekurangan dan kesalahan sehingga tidak perlu malu untuk berdamai dan menyelesaikan dosa. Tuhan mengampuni dosa kita dan melupakan, tidak Tuhan ingat-ingat lagi. Kita juga seperti itu, mengampuni dosa orang lain dan jangan kita ingat-ingat lagi.

 

4.      Keluaran 29:14

29:14 Tetapi daging lembu jantan itu, kulitnya dan kotorannya haruslah kaubakar habis dengan api di luar perkemahan, itulah korban penghapus dosa.

 

Yang keempat lemak yang menutupi isi perut, umbai hati dan kedua ginjal harus dibakar. Semua ini ada di dalam, tidak kelihatan. Ini menunjukan perkara-perkara di dalam batin kita yang tidak kelihatan tetapi bisa dirasakan, harus diperdamaikan. Sampai di ginjal, itu menunjuk perasaan paling dalam, harus diperdamaikan. Ada perasaan tidak senang, perasaan tidak suka, prasangka buruk kepada orang, itu bagian dalam tidak dilihat. Kalau ketemu senyum, tetapi dalam hati lain, itu harus diperdamaikan dan diselesaikan. Ini penyucian batin sampai pada perasaan yang terdalam. Penyucian batin ini yang menentukan kita bisa tergembala atau tidak. Bisa saja hadir dalam ibadah tetapi batin tidak tersentuh oleh Firman, perasaan batinnya tidak diselesaikan. Ini akan menghambat dia untuk tergembala dengan benar dan baik. Suatu saat baru meledak, baru kelihatan, bertahun-tahun dia di dalam penggembalaan tetapi tidak pernah mengalami penyucian. Begitu ada yang memicu baru meledak dan muncul dipermukaan. Ternyata selama ini dia tidak senang kepada gembala!

 

Isi perut, umbai hati dan ginjal, kalau dalam pengajaran Tabernakel itu menunjukan 3 alat yang berada di dalam ruangan suci, menunjukan ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok. Jadi penyucian terdalam itu penting supaya kita mantap tergembala. Dia ada tetapi tidak tergembala, betapa tersiksanya kehidupan seperti itu. Ada dalam 3 macam ibadah pokok tetapi perasaan terdalamnya tidak pernah tersentuh oleh Firman, tidak pernah diperdamaikan. Ibadahnya hanya menjadi sesuatu yang terpaksa.

a)      Isi perut menunjuk pencernaan makanan, kena mengena pada meja roti sajian. Ini menunjukkan ketekunan dalam ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci. Disitu kita memperoleh makanan rohani untuk kita cerna. Jadi kalau isi perutnya tidak dibakar, perasaan terdalamnya tidak disucikan akan sulit mencerna Firman. Apalagi kalau tidak senang pada gembala, dia ada dalam ibadah tetapi apa yang disampaikan itu tidak masuk, dia tidak bisa cerna. Dalam hati “omong kosong!”.

 

b)      Buah pinggang atau ginjal. Ginjal ini untuk menyaring air. Dalam terang Tabernakel dalam tubuh manusia ini kena pada pelita emas, menunjuk ketekunan dalam ibadah raya, di situ kita menyerap air Roh Kudus.

 

c)      Umbai hati, itu ada kaitannya dengan darah. Hati ini menetralkan racun yang ada di dalam darah. Kena mengena dengan ibadah doa penyembahan, merupakan suatu proses perobekan daging.

 

Ini semua ada dalam rongga perut, menunjuk perasaan terdalam yang harus disucikan. Mungkin tidak benci kepada seseorang, itu baik! Tetapi ada satu perasaan terdalam yang seringkali mengganggu untuk kita bisa tergembala dengan benar dan baik yaitu bimbang. Itu seringkali mengganggu hubungan kita dengan Tuhan, sampai tidak percaya kepada kuasa Tuhan sehingga bertuhankan perut.

Roma 16:17-18

16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!

16:18 Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.

 

Kebimbangan ini bisa sampai tidak percaya kuasa Tuhan dan akhirnya bertuhankan perut. Artinya beribadah melayani motivasinya hanya untuk perkara perut. Kalau sudah seperti ini pasti akan gampang sekali disesatkan dengan ajaran-ajaran yang lain, ajaran yang berbeda dengan yang telah kita terima selama ini. Apalagi kalau ajaran itu memberikan keuntungan secara jasmani. Ini yang perlu kita waspadai.

 

Jadi sekali lagi kalau perasaan terdalam tidak disucikan sangat sulit untuk tergembala. Malah dia menganggap ketekunan dalam 3 macam ibadah itu hanya merugikan, tidak bisa dapat ini dan dapat itu, terbatas dan terhambat untuk kerja karena tidak dapat apa-apa. Semua orientasinya hanya kepada perutnya. Tetapi kalau perasaan terdalam sudah disucikan maka kita bisa hidup oleh iman, tidak ragu lagi untuk bertekun dalam 3 macam ibadah pokok. Tidak pikir untuk ruginya, yang penting bisa bertekun dalam 3 macam ibadah pokok, bisa makan Firman, bisa menikmati air Roh Kudus dan bisa menikmati kasih Tuhan, itu lebih dari segala-galanya.

 

Galatia 3:11

3:11 Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: "Orang yang benar akan hidup oleh iman."

Benar di sini bukan hanya tampak luar tetapi benar sampai dalam hati, sampai perasaan terdalamnya. Tidak ada lagi kebencian, perasaan tidak suka, jengkel pada seseorang, iri, bimbang, maka bisa hidup oleh iman. Kalau hidup oleh iman di mana saja dan kapan saja bisa hidup. Hidup oleh iman itu hidup karena Firman. Orang benar akan hidup oleh iman. Orang benar mendapati tempat penggembalaan.

Amsal 12:26

12:26 Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.

 

Jadi penyucian terdalam itu penting supaya kita tidak ragu untuk tergembala, jangan ada lagi kebimbangan, kejengkelan, perasaan tidak suka, prasangka buruk dan lain sebagainya.

 

Yang dibakar pada isi perut, umbai hati dan ginjal adalah lemak. Lemak adalah bagian yang terbaik dari hewan kurban dan segala lemak adalah kepunyaan Tuhan.

Imamat 3:16

3:16 Imam harus membakar semuanya itu di atas mezbah sebagai santapan berupa korban api-apian menjadi bau yang menyenangkan. Segala lemak adalah kepunyaan TUHAN.

 

Jadi orang yang mengalami penyucian perasaan terdalam dan bisa tergembala dengan benar dan baik, tidak akan sulit untuk mengembalikan miliknya Tuhan yaitu perpuluhan dan persembahan khusus. Dia sudah mengalami penyucian berarti sudah menikmati dan merasakan pekerjaan Firman Tuhan, maka milik Tuhan bisa dikembalikan yaitu perpuluhan dan persembahan khusus. Kemudian yang lebih besar dari itu yaitu doa penyembahan.

 

Lemak itu kalau dibakar menghasilkan bau yang harum. Jadi mengembalikan milik Tuhan menghasilkan bau yang harum bagi Tuhan, menyenangkan hati Tuhan, jangan ragu. Dengan mengembalikan perpuluhan dan persembahan khusus, mengembalikan doa penyembahan kepada Tuhan, itu membuktikan kita adalah miliknya Tuhan. Siapa yang bisa mengganggu miliknya Tuhan? Tidak ada yang bisa, sebab Tuhan pasti membela miliknya. Siapa yang mengusik berhadapan dengan Tuhan!

Yeremia 2:1-3

2:1 Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya:

2:2 "Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya.

2:3 Ketika itu Israel kudus bagi TUHAN, sebagai buah bungaran dari hasil tanah-Nya. Semua orang yang memakannya menjadi bersalah, malapetaka menimpa mereka, demikianlah firman TUHAN.

 

Buah bungaran itu milik Tuhan, harus dikembalikan kepada Tuhan. Kalau kita menjadi milik Tuhan, jangan coba-coba usik. Kita sudah menikmati Firman, kita sudah rasakan pekerjaan Firman maka kita tidak ragu mengembalikan perpuluhan, persembahan khusus dan doa penyembahan. Dan Tuhan jaga, melindungi serta membela kita.

 

Lemak itu adalah yang terbaik. Jadi mengembalikan milik Tuhan itu sama dengan mengembalikan yang terbaik kepada Tuhan. Dan Tuhan tidak akan menipu, Tuhan juga akan mengembalikan yang terbaik untuk kita. Kenapa sulit/susah semuanya? Karena yang terbaik untuk Tuhan dia makan! Makanya yang dia terima bukan lagi yang terbaik. Dia pikir kalau kembalikan milik Tuhan dia rugi, akan kekurangan, akhirnya dimakan. Dia makan lemak, makan yang terbaik untuk Tuhan, akibatnya tidak mendapatkan yang terbaik dari Tuhan malah makan kutuk. Tuhan tolong jangan terjadi dalam kehidupan kita sekalian. Kita berikan yang terbaik, Tuhan berikan yang terbaik bagi kita. Rohani menjadi baik, rohani menjadi sehat sebab lemak dibakar.

 

Perpuluhan adalah pengakuan bahwa kita sudah diberkati oleh Tuhan. Jadi Tuhan bukan lihat jumlah banyak sedikitnya, tetapi pengakuan kita. Sedangkan korban khusus atau korban tatangan adalah ucapan syukur bahwa kita sudah diberkati oleh Tuhan. Korban khusus itu kerelaan hati, mau lebih banyak atau sama jumlahnya dengan perpuluhan yang penting kerelaan hati.

Kejadian 28:20-22

28:20 Lalu bernazarlah Yakub: "Jika Allah akan menyertai dan akan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai,

28:21 sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka TUHAN akan menjadi Allahku.

28:22 Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu."

 

Ada beberapa kesalahan mengembalikan milik Tuhan:

a)      Tidak jujur, tidak tepat atau mencuri.

 

b)      Salah tempat.

Ulangan 14:23

14:23 Di hadapan TUHAN, Allahmu, di tempat yang akan dipilih-Nya untuk membuat nama-Nya diam di sana, haruslah engkau memakan persembahan persepuluhan dari gandummu, dari anggurmu dan minyakmu, ataupun dari anak-anak sulung lembu sapimu dan kambing dombamu, supaya engkau belajar untuk selalu takut akan TUHAN, Allahmu.

 

Ini jangan salah arti, oh perpuluhan boleh dimakan sendiri. Tuhan katakan di tempat yang Tuhan pilih di situ bangsa Israel memakan perpuluhan mereka. Artinya di mana kita ditempatkan dan diarahkan Tuhan untuk tergembala, untuk makan Firman, di situ kita bawa perpuluhan dan persembahan khusus kita, jangan salah tempat. Makan Firman di mana, perpuluhannya di mana. Perpuluhan ada kaitannya dengan makanan, ada makanan rohani kita makan, kembalikan milik Tuhan di situ.

c)      Hamba Tuhan tidak dipercaya lagi untuk menerima perpuluhan dan persembahan khusus dari jemaat, semua dikelolah oleh gereja. Jadi sudah bukan lagi tahbisan tetapi manajemen keuangan.

Bilangan 18:24

18:24  sebab persembahan persepuluhan yang dipersembahkan orang Israel kepada TUHAN sebagai persembahan khusus Kuberikan kepada orang Lewi sebagai milik pusakanya; itulah sebabnya Aku telah berfirman tentang mereka: Mereka tidak akan mendapat milik pusaka di tengah-tengah orang Israel."

 

Mungkin ada lagi yang beralasan perpuluhan itu perjanjian lama, itu Taurat. Mari kita baca dalam perjanjian baru.

Ibrani 7:8

7:8 Dan di sini manusia-manusia fana menerima persepuluhan, dan di sana Ia, yang tentang Dia diberi kesaksian, bahwa Ia hidup.

 

Perpuluhan ini bukan Taurat, dari Abraham sebelum zaman Taurat dia sudah mengembalikan perpuluhan. Yakub juga mengembalikan perpuluhan. Nanti sekian tahun kemudian baru Musa menerima hukum Taurat. Jadi perpuluhan ini bukan Taurat, ini peraturan dari Tuhan. Kepercayaan Tuhan kepada gembala jangan dirampas, jangan dicuri!

 

Dari poin keempat ini yaitu lemak yang menutupi organ dalam, kita bisa menarik 2 kesimpulan.

a)      Seorang hamba Tuhan/pelayan Tuhan harus tergembala dengan benar dan baik sebab itu perlu penyucian perasaan terdalam. Termasuk berpikir gembala nanti jadi kaya kalau jemaat mengembalikan perpuluhan itu perasaan terdalam yang perlu disucikan supaya kita bisa tergembala dengan benar dan baik.

b)      Seorang hamba Tuhan/pelayan Tuhan harus membakar lemak = harus mengembalikan milik Tuhan. Kita berikan yang terbaik kepada Tuhan maka Tuhan mampu menjadikan semua baik pada waktunya.

 

Ini harus kita lakukan supaya jangan terganggu hubungan kita dengan Tuhan. Kalau tahbisan sudah terganggu nikahnya pasti terganggu. Kalau nikahnya bermasalah tahbisannya juga bermasalah. Semua harus disentuh oleh Firman, izinkan tangan Tuhan bekerja sampai menyentuh perasaan terdalam kita.

 

5.      Keluaran 29:14

29:14 Tetapi daging lembu jantan itu, kulitnya dan kotorannya haruslah kaubakar habis dengan api di luar perkemahan, itulah korban penghapus dosa.

 

Yang kelima daging, kulit dan kotoran harus dibakar habis di luar perkemahan. Ini penyucian bagian luar, meliputi perkataan dan perbuatan harus disucikan. Dibakar di luar perkemahan menunjukan pribadi Yesus yang rela disalibkan di luar perkemahan, rela menderita di luar Yerusalem.

 Ibrani 13:10-13

13:10 Kita mempunyai suatu mezbah dan orang-orang yang melayani kemah tidak boleh makan dari apa yang di dalamnya.

13:11 Karena tubuh binatang-binatang yang darahnya dibawa masuk ke tempat kudus oleh Imam Besar sebagai korban penghapus dosa, dibakar di luar perkemahan.

13:12 Itu jugalah sebabnya Yesus telah menderita di luar pintu gerbang untuk menguduskan umat-Nya dengan darah-Nya sendiri.

13:13 Karena itu marilah kita pergi kepada-Nya di luar perkemahan dan menanggung kehinaan-Nya.

 

Dikatakan menanggung kehinaanNya. Bapak ibu bayangkan tadi kotoran lembu itu dibakar di luar perkemahan, Yesus disalibkan di luar perkemahan. Jadi berarti Yesus disejajarkan dengan kotoran lembu! Betapa terhinanya Yesus. Dan itu Dia rela lakukan supaya kita mengalami pendamaian. Jadi kenapa kita merasa terhina kalau kita mau berdamai menyelesaikan dosa.

 

Janganlah pertahankan harga diri dan gengsi kita, rasa-rasanya kalau mau mengaku itu hina, malu. Berbuat dosa tidak malu, giliran menyelesaikan malah malu. Bahkan kalau kita pelajari bagaimana penderitaan Yesus, sampai mati di kayu salib, Petrus juga menyangkal Yesus, dia sejajarkan Yesus dengan kotoran. “Aku tidak mengenal dia” sampai Petrus mengutuk. Yudas tadinya 3,5 tahun bersama Yesus, mendapat yang terbaik dari Yesus, tetapi dia mengkhianati. Betapa Yesus rela mengalami penghinaan sampai mati di kayu salib supaya kita mengalami penyucian dari perbuatan dan perkataan dosa.

 

Yang seringkali banyak terjadi di sini adalah perkataan dosa yang memutarbalikan fakta, bagaikan Yesus yang suci dianggap kotoran, nanti yang kotoran malah dia bilangi suci. Prakteknya:

a)      Berbuat dosa tetapi merasa tidak salah. Mabuk dianggap tidak salah, yang rajin ke gereja itu yang dibilang salah. Berbuat yang benar malah dianggap salah, terlalu suci. Malah dibilangi kalau kamu begitu tidak ada yang menolong kalau kamu bikin hajatan dan lain sebagainya.

b)      Menggosipkan dan memfitnah orang yang benar. Yang benar dibilang salah, yang salah dibilang benar. Ini semua praktek memutar balik. Kita sudah berbuat benar dibilang salah. Hamba Tuhan benar melayani sungguh-sungguh dibilangi salah. Yang salah didukung mati-matian dan dibilangi benar sampai muncul gosip-gosip.

 

Itulah nikmatnya bersama dengan Tuhan. Orang mau hina, tidak lirik, tidak anggap tetapi ada Tuhan bersama dengan kita. Sampai keluarga tidak lirik kita, tetapi ada Tuhan membela kita.

 

Begitu juga soal pengajaran. Ingat waktu murid-murid menghadapi gelombang lalu Tuhan Yesus berjalan di atas air, apa mereka katakan “hantu!”. Tuhan dibilangi hantu, pengajaran benar dibilangi salah, dianggap sesat. Yang salah dianggap benar dan didukung. Kalau kita lakukan ini berarti kita sangat menghina Yesus. Seharusnya kita menanggung kehinaan Yesus, bukan menghina Yesus!

Ibrani 13:13

13:13 Karena itu marilah kita pergi kepada-Nya di luar perkemahan dan menanggung kehinaan-Nya.

 

Bagaimana praktek menanggung kehinaan Yesus? Rela sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa, untuk menyelesaikan dosa dan untuk hidup menurut kehendak Tuhan sekalipun kita dihina.

I Petrus 4:1-2

4:1 Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, — karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa —,

4:2 supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.

 

Memang menyelesaikan dosa kepada Tuhan dan sesama itu rasanya seperti terhina, tetapi harus kita lakukan. Kalau kita mau menyelesaikan dosa, Yesus tidak memandang hina kita, justru Yesus memandang kita berharga. Selesaikan dosa kita, jangan dipertahankan. Waktu yang tinggal sisa ini, tinggal sedikit, kesempatan untuk selesaikan dosa, bukan malah ditambah. Kalau diizinkan meninggal dunia, berharga orang yang meninggal dunia seperti itu.

Mazmur 51:1-2

51:1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur dari Daud,

51:2 ketika nabi Natan datang kepadanya setelah ia menghampiri Batsyeba.

 

Raja sudah berbuat najis, bahkan membunuh orang, suatu hal yang sangat hina! Tetapi dia mau menyelesaikan.

Mazmur 51:19

51:19 Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

 

Tuhan tidak memandang hina, bahkan Tuhan pandang sesuatu yang berharga. Tuhan pandang orang yang menyelesaikan dosa seakan-akan dia tidak pernah berbuat dosa. Karena sudah dia selesaikan maka Tuhan hapuskan, Dia tidak ingat lagi. Kalau kita sudah rela sengsara daging untuk menyelesaikan dosa dan untuk hidup menurut kehendak Tuhan, tidak akan sulit untuk sengsara daging tanpa dosa karena Yesus, karena ibadah, karena Firman pengajaran. Orang itu bisa menerima nyala api sengsara karena sudah rela terhina menyelesaikan dosanya.

I Petrus 4:12-14

4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.

4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

 

Sebagai contoh, dia mengaku dan menyelesaikan pada seseorang. Dengan hati tulus dan dorongan Firman dia datang menyelesaikan dan mengaku, malah orang itu tidak terima, malah dia hina dan ejek kita, itu percikan darah! Kita sudah selesaikan, sudah tidak ada dosa lagi, dia mau hina, jelekan di mana-mana, itu dosa sudah selesai. Itulah suatu percikan darah, nyala api ujian. Mau tidak mau itu harus kita terima. Tujuan menerima percikan darah itu apa? Untuk memuliakan Tuhan. Diizinkan dihina, difitnah dan lain sebagainya karena Yesus, karena pengajaran, karena mau hidup benar dan suci, tujuannya untuk menyatakan kemuliaan Tuhan. Jangan takut, Tuhan tidak pernah menipu, kalau kita bisa menanggung kehinaanNya di luar perkemahanNya, nanti kita bisa menanggung kemuliaanNya Yesus. Tidak selamanya kita akan dihina, suatu saat kita akan dipermuliakan oleh Tuhan, saya yakin! Ketika guru saya dulu curhat, saya melihat sekarang betapa Tuhan mempermuliakan beliau.

 

Apa tandanya kita sudah mulai menanggung kemuliaan Yesus?

II Korintus 4:16-17

4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.

4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

 

Bukti kita sedang menanggung kemuliaan Tuhan adalah kita diubahkan oleh Tuhan dari manusia daging menjadi manusia rohani. Kita menderita, dihina, orang cibir, dikucilkan, tetapi kita mengalami keubahan hidup! Sampai kita sendiri heran. Kalau dulu saya dihina saya tidak bisa menerima. Sekarang bisa sabar, tenang. Itu sudah ada tanda-tanda keubahan hidup. Manusia batinia semakin dibaharui dari hari kesehari.

 

Dari 5 perlakuan terhadap lembu jantan muda ini bisa disimpulkan bahwa seorang hamba Tuhan dan pelayan Tuhan harus selalu bersekutu dengan korban Kristus supaya mengalami penyelesaian dosa secara tuntas. Mari kita bersekutu dengan Korban Kristus, mengaku dan mengampuni dosa orang lain sampai dosa tidak ada lagi, tuntas semuanya sehingga ada damai sejahtera dan ketenangan. Dosa itu masalah yang terberat, dosa kita sendiri saja kalau kita pertahankan berat. Dosa orang lain kalau kita ingat, tidak kita ampuni dan tidak dilupakan, begitu melihat dia jadi beban berat juga. Bodoh sendiri kalau kita mau simpan dosa orang. Orang itu sudah plonk, enak, tenang karena dia sudah selesaikan dosa, kita sendiri yang terbungkuk-bungkuk pikul dosa orang. Mari bersekutu dengan Korban Kristus, biarlah beban dosa ini yang membebani manusia sampai di neraka diselesaikan. Dan yakinlah kalau dosa sudah diselesaikan maka beban dan masalah yang lain juga pasti diselesaikan oleh Tuhan.

 

Ada 3 pemicu dosa. Ini yang harus kita salahkan supaya kita mengalami penyucian secara tuntas.

1.      Setan di udara dengan roh jahat, roh najis dan roh durhaka. Itu memicu dosa makan minum dan kawin mengawinkan sehingga menghancurkan nikah. Sekarang betapa ngerinya dosa makan minum dan kawin mengawinkan ini. Orang sudah tidak malu-malu lagi melakukan dosa ini. Di mana-mana nikah hancur.

2.      Binatang buas dari dalam laut yaitu antikristus dengan kekuatan uang, dengan roh jual beli, memicu dosa kikir dan serakah sulit untuk berbuat dan berkorban.

3.      Binatang buas di darat, itu nabi palsu dengan dosa dusta dan kepalsuan ibadah, menghancurkan ibadah pelayanan.

 

Trio ini bekerja luar biasa, kita tidak mampu menghadapinya karena kita manusia daging, daging ini mangsanya binatang buas. Tetapi bukan berarti karena kita tidak mampu jadi wajar kita jatuh dalam dosa! Kita bisa menghadapi dan mengalahkan trio setan ini dengan kuasa nama Yesus.

Filipi 2:8-10

2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,

2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,

 

Yang di langit itu setan naga yang memicu dosa makan minum dan kawin mengawinkan, yang ada di bumi itu nabi palsu yang memicu dosa dusta dan kepalsuan ibadah, yang ada di bawah bumi itu antikristus yang memicu dosa kikir dan serakah. Ini kita kalahkan dengan kuasa nama Yesus. Tetapi ingat kuasa nama Yesus itu tidak segampang kita ucapkan “dalam nama Yesus” lalu kita menang. Ada syaratnya untuk mengalami kuasa nama Yesus yaitu taat pada Firman pengajaran sampai daging tidak bersuara lagi, kita akan mengalami kuasa nama Yesus, menang atas setan tritunggal sumbernya dosa. Berarti menang atas segala masalah, menang atas segala pergumulan. Yesus sempurna dan Maha Mulia, tetapi Alkitab mengatakan Dia belajar taat dari penderitaanNya. Kalau Yesus yang sempurna belajar taat, apalagi kita yang banyak kekurangannya harus lebih sungguh-sunggu lagi belajar taat sampai daging tidak bersuara lagi.

Ibrani 5:8

5:8  Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,

 

Mari kita juga belajar taat dengar-dengaran pada Firman pengajaran yang benar apapun resikonya, sekalipun menderita, sengsara. Kalau mau taat pada Firman lalu menderita dan mengalami sengsara itu sudah betul, seperti Yesus yang taat sampai mati. Karena kita dipanggil dan dipilih oleh Tuhan ditentukan untuk menderita, sebentar lagi kita dipermuliakan.

I Tesalonika 3:3

3:3 supaya jangan ada orang yang goyang imannya karena kesusahan-kesusahan ini. Kamu sendiri tahu, bahwa kita ditentukan untuk itu.

 

Kalau kita mau taat sekalipun menderita bagi daging berarti kita sudah menerima kunci Kerajaan Sorga. Kalau pintu Sorga sudah terbuka maka sebentar lagi pintu-pintu di dunia ini Tuhan buka bagi kita, jangan takut, kita berbahagia.

 

Kisah Para Rasul 14:22

14:22 Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.

 

Iman itu timbul dari mendengar Firman, iman harus disertai perbuatan, harus praktek Firman. Kita harus mengalami banyak sengsara, bukan sedikit, dihina, dibenci, tidak dilirik orang. Tetapi Tuhan sudah berikan kunci pintu sorga bagi kita, pintu-pintu dibuka bagi kita. saat kita tidak mampu, tidak berdaya, mari lihat perjamuan suci, pandang korban Kristus. Yesus yang sempurna mau belajar taat dari penderitaanNya, masakan saya yang banyak kekurangan tidak mau belajar taat dari penderitaan yang kita alami. Maka kuasa nama Yesus kita alami, ada kemenangan dari setan tritunggal. Dan waktu Yesus datang nama Yesus itu dimeterai dalam kehidupan kita, menandakan bahwa kita adalah miliknya Tuhan untuk selama-lamanya dan kita layak masuk Yerusalem Baru.

Wahyu 22:3-4

22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,

22:4 dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.

 

Belajar taat dalam penderitaan, memang kita ditentukan untuk itu. Tetapi ada kunci kerajaan sorga diberikan kepada kita untuk membuka pintu sorga bagi kita sekalian, maka pintu-pintu tertutup di dunia ini juga dibukakan bagi kita. Jaminannya perjamuan suci, waktu Yesus mati di kayu salib pintu tirai terbelah dua, terbuka jalan masuk ruangan maha suci, terbuka jalan pada kesempurnaan.

 

Tuhan memberkati

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar