20220709

Kebaktian Doa, Sabtu 9 Juli 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 10:11-16

10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

10:12 sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.

10:13 Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu.

10:14 Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku

10:15 sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku.

10:16 Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.

 

Ini musuh kedua yang mau menghancurkan penggembalaan yaitu antikristus. Antikristus bekerja dengan kekuatan mamon atau kekuatan uang untuk menghancurkan penggembalaan, termasuk menghancurkan nikah.

Wahyu 13:16-18

13:16 Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,

13:17 dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.

13:18 Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

 

Tanda penggembalaan sudah disusupi roh antikristus adalah ada gembala upahan. Namanya gembala upahan, berarti hanya cari uang, semua orientasinya uang. Artinya masalah uang yang digembar-gemborkan dalam penggembalaan. Mau melayani gajinya berapa, main musik berapa, pimpin pujian berapa, khotbah berapa. Semua diukur dengan uang, kalau tidak ada uang tidak jadi pelayanan, mau KKR uang yang diributkan. Semua diukur dengan uang, bukan lagi iman. Gembalapun melayani dengan motivasi untuk mendapatkan untung yang jasmani. Kalau tidak ada untung tidak melayani, nanti ada untung baru melayani. Karena motivasi pelayanannya untuk mendapatkan keuntungan jasmani sehingga tidak bisa memberi makanan rohani yang sehat, ajaran yang sehat bagi domba-domba. Akibatnya masuklah ajaran yang lain. Salah satu ciri ajaran yang palsu adalah diberitakan hanya untuk kepentingan perut. Dia tidak akan berani dan tidak mungkin memberitakan ajaran sehat karena dia melayani hanya untuk melayani perutnya.

Roma 16:17-18

16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!

16:18 Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.

 

Hati-hati, kita perhatikan, kita berdoa bersama-sama supaya penggembalaan kita jangan disusupi roh antikristus. Kita beribadah melayani semua orientasinya jangan untuk kepentingan-kepentingan jasmani. Kalau semua sudah diukur dengan uang, pasti mengarah pada tidak jujur. Mulai tidak jujur soal uang, sehingga pasti tidak jujur soal nikah dan tidak jujur soal pengajaran. Saya lebih dahulu sebagai gembala diawasi oleh Tuhan, jangan sampai saya melayani motivasinya uang. Ananias dan Safira tidak jujur soal uang, Yudas juga tidak jujur soal uang. Kalau tidak jujur soal uang pasti nanti tidak akan jujur soal nikah dan soal pengajaran. Sebab 3 hal ini yaitu pengajaran, nikah dan uang adalah kejujuran yang utama. Kalau tidak jujur dalam 3 hal ini pasti pada hal yang lain juga tidak jujur.

Ibrani 13:4-5

13:4 Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.

13:5 Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."

 

Pada ayat ini ada 2 macam kejujuran yaitu jujur soal nikah dan soal uang. Ini jujur soal pengajaran:

Titus 2:7

2:7 dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,

 

Jadi kalau sudah soal uang yang selalu diributkan, itu yang nomor satu, semua diukur dengan uang dalam nikah dan penggembalaan, pasti tidak jujur. Kita mohon kemurahan Tuhan supaya kita bisa jujur soal pengajaran, jujur soal keuangan, jujur soal nikah.

 

Pengajaran yang sudah disusupi dengan roh antikristus, semua diukur dengan uang, akan menghasilkan manusia-manusia yang egois. Tadi disebutkan seorang gembala upahan, ketika serigala datang dia lari menyelamatkan dirinya. Yang utama keselamatannya sendiri, dia tidak perhatikan domba-domba. Nikah dan penggembalaan itu bertalian, tidak bisa dipisah. Kalau sudah disusupi roh antikristus, semua diukur dengan uang, nanti pasti akan menghasilkan orang-orang egois. Semua hitung-hitungan, kalau melayani saya untung atau tidak. Fokusnya pada diri, bukan kepentingan Tubuh Kristus. Dalam nikahpun begitu, semua untuk diri, bukan untuk kepentingan Tubuh Kristus. Orang seperti ini tidak mungkin masuk pembangunan Tubuh Kristus. Ada 18 dosa di akhir zaman dan dibuka dengan mementingkan diri sendiri, mencintai diri sendiri. Kalau sudah dikuasai roh antikristus arahnya ke situ. Jadi tidak akan mungkin masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus.

 

Seharusnya gembala menjadi saluran kasih karunia dari Tuhan bagi sidang jemaat kalau dia tidak egois. Doakan saya, kalau sebagai gembala selalu mengedepankan yang jasmani, mengedepankan soal uang, maka tersumbat kasih karunia Tuhan bagi sidang jemaat.

Filipi 1:7

1:7 Memang sudahlah sepatutnya aku berpikir demikian akan kamu semua, sebab kamu ada di dalam hatiku, oleh karena kamu semua turut mendapat bagian dalam kasih karunia yang diberikan kepadaku, baik pada waktu aku dipenjarakan, maupun pada waktu aku membela dan meneguhkan Berita Injil.

 

Jadi Paulus dulu menerima, hamba Tuhan dulu menerima baru diteruskan kepada sidang jemaat. Paulus bukan gembala upahan yang lari ketika ada bahaya. Dia rela dipenjara, dia rela menderita dalam membela dan meneguhkan berita Injil. Dengan kerendahan hati saya mohon kepada sidang jemaat supaya didoakan terus supaya dalam pelayanan yang Tuhan percayakan kepada saya bukan untuk mencari yang jasmani. Sebab kalau itu yang utama maka tersumbat kasih karunia Tuhan kepada sidang jemaat.

 

Apa wujud kasih karunia Tuhan?

Kisah Para Rasul 20:32

20:32 Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya.

 

Wujud kasih karunia Tuhan adalah Firman kasih karunia = Firman pengajaran yang benar yang membangun gereja Tuhan. Kenapa disebut kasih karunia? Karena tidak semua orang bisa menerimanya, hanya yang beroleh kasih karunia. Di Tentena ada berapa banyak orang, orang asli Tentena yang masuk pengajaran berapa, betul-betul hanya kasih karunia. Bapak ibu berjauhan tetapi datang beribadah ke sini, kalau bukan karena kasih karunia tidak akan mau jauh-jauh datang ke sini. Kalau bukan kasih karunia tidak mungkin tergembala secara online sebab itu tidak gampang. Orang yang tatap muka langsung kumpul bersama di sini saja masih bisa ngantuk, masih bisa tidak serius dengar Firman, apalagi kalau hanya sendirian dengar Firman. Ini hanya kasih karunia Tuhan.

 

Firman pengajaran Tuhan percayakan kepada gembala kalau dia tidak egois, tidak mementingkan dirinya, tetapi mementingkan kepentingan Tubuh Kristus sampai rela berkorban segala-galanya. Kalau hanya mementingkan dirinya tidak akan ada Firman pengajaran, tidak akan ada Firman kasih karunia.

Kisah Para Rasul 20:24

20:24 Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.

 

Karena Paulus rela mengorbankan segalanya sampai rela mengorbankan nyawanya maka Tuhan percayakan Firman kasih karunia. Ini yang juga harus saya teladani sebagai gembala bersama dengan para pengerja, kita percayakan hidup kepada Tuhan, tidak memusingkan kehidupan sehari-hari. Kita harus mengedepankan kepentingan Tubuh Kristus di atas segala-galanya. Bahkan Paulus menempatkan kepentingan Tubuh Kristus lebih dari nyawanya sendiri demi jemaat terbangun. Jadi tujuan Firman kasih karunia ini supaya kita mengalami kebangunan rohani.

 

Sekarang kita raba diri kita masing-masing, tanda ada bukti mengalami kebangunan rohani:

Kisah Para Rasul 20:33-35

20:33 Perak atau emas atau pakaian tidak pernah aku ingini dari siapa pun juga.

20:34 Kamu sendiri tahu, bahwa dengan tanganku sendiri aku telah bekerja untuk memenuhi keperluanku dan keperluan kawan-kawan seperjalananku.

20:35 Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."

 

Petrus mengatakan perak atau emas tidak pernah aku ingini, ingin itu bicara hati. Jadi tanda sudah mengalami kebangunan rohani adalah kita mengalami penyucian sampai ke dalam hati kita, penyucian dari keinginan jahat yaitu cinta uang, juga dari keinginan najis. Belum dilakukan, baru dalam hati sudah harus disucikan. Kalau hati sudah disucikan pasti perkataan dan perbuatan disucikan. Keinginan itu akar, akar kalau tidak dimatikan pasti akan bertunas lewat perbuatan dan pasti akan berbuah lewat perkataan.

I Timotius 6:10

6:10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

 

Akar kejahatan itu di hati yaitu cinta uang, ingin akan uang. Kalau akar sudah dimatikan maka tunas dan buah dosa pasti dimatikan. Mengalami penyucian itu = mengalami kasih karunia Tuhan. Tidak semua orang mau menerima kasih karunia. Dalam penggembalaan tidak semua orang mau mengalami penyucian. Dari 12 murid yang bersama-sama dengan Yesus ada 1 yang tidak mau mengalami penyucian, dia tidak memperoleh kasih karunia, itulah Yudas. Kalau membaca tentang penaburan benih, 4 jenis tanah menerima penaburan benih yang sama. Yang menghasilkan buah hanya 1 jenis tanah, berarti ¼. Jadi orang yang menerima kasih karunia itu betul-betul orang yang masuk dalam penyaringannya Tuhan, hanya sedikit. Semoga kita yang jumlahnya sedikit dibandingkan gereja-gereja yang lain semua menerima kasih karunia, semua mau mengalami penyucian mulai dari dalam hati, penyucian dari keinginan jahat dan keinginan najis.

 

Hasil rohani terbangun adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima. Memberi bukan bergantung pada banyak sedikitnya uang, tetapi bergantung pada hati yaitu hati yang suci. Orang banyak uang belum tentu bisa memberi kalau hatinya tidak disucikan. Orang yang sedikit uangnya bisa memberi kalau hatinya disucikan. Janda yang memberikan 2 peser bisa memberi, berarti hatinya suci. Di dalam Alkitab, Tuhan pakai orang yang miskin, persembahan janda miskin. Orang kaya juga dipakai. Perempuan-perempuan yang mengikut Yesus mulai dari Galilea sampai Yesus dikuburkan, mereka melayani dengan menggunakan uangnya, yaitu Maria Magdalena, Maria ibu Yoses, Yohana isteri Kuza bendahara Herodes. Yusuf Arimatea juga orang kaya dipakai. Jadi semua tergantung hati  kita.

 

Apa yang harus kita beri?

1.      Perpuluhan dan persembahan khusus. Sebenarnya ini bukan memberi tetapi mengembalikan. Kalau mau mengembalikan perpuluhan dan persembahan khusus saja tidak bisa, apalagi memberi. Yang Tuhan lihat dari kita ketika memberi bukan banyaknya pemberian tetapi Tuhan lihat hatinya yang suci lepas dari keinginan. Mengembalikan perpuluhan itu dengan kebenaran. Makanya ada persembahan khusus untuk menutupi kekurangan dari perpuluhan itu.

 

Kalau sudah bisa mengembalikan milik Tuhan maka pasti bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan memberi untuk sesama yang membutuhkan. Tadi disebut lebih bahagia memberi dari pada menerima. Bapak ibu dalam mengembalikan milik Tuhan berbahagia atau tidak? Dia kembalikan perpuluhannya tetapi tidak bahagia, hatinya tidak senang. Itu sekarang dipertanyakan oleh Tuhan.

 

Memberi untuk pekerjaan Tuhan dan untuk sesama bukan Tuhan lihat banyaknya.

II Korintus 9:7

9:7  Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.

 

Yang Tuhan lihat dengan kerelaan hati dan dengan sukacita, bukan dengan terpaksa. Selama ini kita melakukan suatu event untuk penyebaran Kabar Mempelai, kita memberi dengan apa? Kalau dengan bersungut-sungut tidak ada gunanya. Tuhan mau kita memberi dengan kerelaan hati dan sukacita.

 

2.      Mempersembahkan seluruh hidup kita kepada Tuhan. Nanti kalau sudah sampai di padang gurun dalam penyingkiran gereja kita semua menjadi full time, hidup bergantung sepenuh dari Tuhan. Seperti orang Israel dipelihara 40 tahun di padang gurun dengan roti manna dari Tuhan. Jadi kalau sekarang ini hamba Tuhan yang harusnya fulltimer lalu dia tidak melayani sepenuh, bagaimana  bisa membawa jemaat masuk dalam penyingkiran gereja?

 

 

Praktek mempersembahkan seluruh hidup:

a)      Mazmur 30:5

30:5 Nyanyikanlah mazmur bagi TUHAN, hai orang-orang yang dikasihi-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus!

 

I Petrus 5:7

5:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

 

Menyerahkan seluruh kekuatiran kepada Tuhan. Sama dengan percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan. Kalau hanya sekedar percaya, iblis percaya kepada Yesus dan sampai gemetar. Tetapi yang Tuhan mau kita percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan.

Yakobus 2:19

2:19 Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setan pun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.

 

Mari kita percaya dan mempercayakan seluruh hidup sepenuh kepada Tuhan, tidak ada lagi kekuatiran. Buktinya mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan adalah tergembala dengan benar dan baik. Kalau dalam Matius pasal 6 itu tentang kekuatiran, kita harus mengutamakan Kerajaan Allah, itulah ibadah dan kebenarannya itulah Firman pengajaran yang benar, lebih dari pada segala sesuatu.  

 

Kalau tidak tergembala lalu menyanyi “Bapa ku persembahkan tubuhku” tubuh yang mana? Hatiku percaya, tetapi dia tidak tergembala. Iblis juga percaya tetapi tidak tergembala.

 

Tuhan tidak menipu, orang percaya itu Tuhan sertai dengan tanda-tanda.

Markus 16:16

16:16 Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.

 

Percaya yang dimaksud di sini adalah percaya dan mempercayakan hidup. Iblis itu tidak dibaptis, hanya yang percaya dan mempercayakan hidupnya yang mau dibaptis.

Markus 16:17-18

16:17 Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,

16:18 mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."

 

Tandanya bisa mengusir setan demi nama Tuhan, berarti menang atas setan. Orang tergembala itu menang atas setan. Berbicara bahasa-bahasa baru berarti ada Roh Kudus. Minum racun maut tetapi tidak mati berarti ada perlindungan. Ini tanda-tanda yang diberikan Tuhan, ada kemenangan, ada pemeliharaan dan ada perlindungan. Kenapa kita mau ragu tergembala. “Ini tawaran pekerjaan yang menguntungkan, gajinya tinggi sekali, saya pasti terpelihara” tetapi kalau tinggalkan penggembalaan pasti tidak terpelihara! Sekalipun gaji kecil, tetapi tergembala itu yang mendapat pemeliharaan dari Tuhan.

 

b)       Mazmur 37:6-7

37:6 Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.

37:7 Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya.

 

Praktek kedua adalah berdiam diri di hadapan Tuhan. Berdiam diri ini bukan berarti tidak ada aktivitas rohani. Berdiam diri ini artinya kita mengaku tidak mampu berbuat apa-apa, tidak layak. Sekalipun di mata Tuhan kita mampu, tetapi kita mengaku tidak mampu dan hanya hidup dari belas kasihan Tuhan. Orang yang mampu secara jasmani, ada ijazahnya, ada uangnya, ada kedudukannya, untuk bisa bergantung pada belas kasihan Tuhan harus mengosongkan dirinya dulu. Kita yang memang tidak ada apa-apa, kesempatan bergantung pada tangan belas kasihan Tuhan. Jangan merasa saya bisa! Namun kadang, bahkan sering, orangnya sudah tidak mampu, tetapi tidak mau juga bergantung pada tangan belas kasihan Tuhan, masih mau mengandalkan kekuatannya sendiri.

 

Jadi praktek menyerahkan hidup sepenuh kepada Tuhan adalah percaya dan bergantung pada tangan belas kasihan Tuhan. Coba kalau punya toko, kalau Tuhan tidak kirim pembeli mau apa. Kalau ada pembeli itu Tuhan yang giring. Tanam jagung, kalau bukan Tuhan yang tumbuhkan tidak bisa juga. Semua dari tangan belas kasihan Tuhan.

 

Apalagi kami hamba Tuhan sepenuh yang tidak menggantungkan hidup dari ijazah, tidak ada pekerjaan sampingan, tidak ada gaji, tinggal bergantung pada tangan belas kasihan Tuhan. Percaya dan bergantung pada tangan belas kasihan Tuhan maka ada mujizat. Belas kasihan Tuhan itulah hidup kita. Bukan ijazah itu yang menjadi hidup kita. Ada mujizat, kalau ada mujizat rohani maka mujizat jasmani juga pasti terjadi.

 

Mujizat rohani:

Mazmur 37:6

37:6 Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.

 

Matius 13:43

13:43 Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"

Tadinya di dalam gelap, mengalami penyucian maka pindah kepada terang. Mengalami penyucian, pembaharuan, sampai sempurna menjadi Mempelai Wanita Tuhan, itu mujizat rohani. Mempelai Wanita Tuhan itu terang benderang, di atas kepalanya ada mahkota 12 bintang, berselubungkan pakaian matahari, berdiri di atas bulan. Semua terang dari ujung rambut sampai pada ujung kaki. Ini mujizat rohani yang kita alami, maka mujizat jasmani juga pasti terjadi. Apa yang mustahil yang kita hadapi, Tuhan mampu menghapus kemustahilan. Masalah apapun Tuhan mampu menyelesaikan. Dalam penggembalaan segala sesuatu kita dapatkan. Tugas kita hanya percaya dan bergantung pada tangan belas kasihan. Menyembah Tuhan itu sikap percaya dan bergantung pada tangan belas kasihan Tuhan. Kita mau datang menyembah Tuhan, hidup kita hanyalah belas kasihan Tuhan.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar