20220703

Kebaktian Umum, Minggu 3 Juli 2022 Pdt. Handri Legontu

Penyerahan anak

Markus 10:13-16

10:13 Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.

10:14 Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.

10:15 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya."

10:16 Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka.

 

Penyerahan anak bukan sekedar tata cara atau aturan gereja tetapi merupakan kebutuhan mutlak. Sebagai bukti ketika anak-anak dibawa kepada Yesus kemudian dihalang-halangi oleh murid-murid, Yesus marah kepada murid-murid sebab penyerahan anak itu kebutuhan mutlak. Tujuan penyerahan anak adalah supaya anak itu dijamah bahkan dipeluk oleh Tuhan sehingga tidak ada kesempatan setan untuk menjamah. Sebab itu sejak bayi didiklah anak untuk dibawa beribadah kepada Tuhan, melekat kepada Tuhan. Bukan malah menjadi alasan untuk kita tidak beribadah. Kenapa tidak beribadah? Anak saya rewel dan nakal pak gembala. Itu berarti orang tua menjadi penghalang anak untuk dipeluk dan dipegang oleh Tuhan.

 

Sebab itu kedua orang tua yang harus lebih dahulu melekat kepada Tuhan. Bagaimana mau membawa anak melekat kepada Tuhan kalau orang tuanya jauh dari Tuhan. Orang tua harus melekat kepada Tuhan, bergaul erat dengan Tuhan. Apa prakteknya? Memiliki sifat anak kecil. Bukan orang tua jadi suka meraju atau cengeng. Tetapi sifat senang dipeluk oleh Yesus. Ini merupakan kerinduan Sulamit kepada Salomo. Sekarang bagi kita kerinduan Mempelai Wanita Tuhan terhadap Yesus Mempelai Pria Sorga.

Kidung Agung 2:6

2:6  Tangan kirinya ada di bawah kepalaku, tangan kanannya memeluk aku.

 

Jadi sifat anak kecil adalah ada kerinduan mendalam untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan  yang tidak mau terpisahkan lagi dari Yesus Mempelai Pria Sorga. Dari orang tua dulu ada kerinduan mendalam menjadi Mempelai Wanita Tuhan maka bisa mendorong anak-anak. Kalau orang tua tidak ada kerinduan maka ada halangan sedikit anak sudah tidak dibawa ke sekolah minggu, sudah tidak datang beribadah. Apalagi kalau anak masih bayi, bagaimana bisa dia datang sekolah minggu sendiri tanpa dibawa.

 

Bukti punya kerinduan menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Kidung Agung 2:1,16

2:1 Bunga mawar dari Saron aku, bunga bakung di lembah-lembah.

2:16 Kekasihku kepunyaanku, dan aku kepunyaan dia yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung.

 

Buktinya kita tampil seperti bunga bakung di lembah tempat penggembalaan. Artinya tekun tergembala sekalipun berada dalam suasana lembah. Lembah itu menunjuk suasana kesulitan dan kesukaran. Ada banyak lembah di Alkitab yang menunjuk suasana kesulitan dan kesukaran, ada lembah bayang-bayang maut, lembah Akhor lembah kesukaran, lembah Benhinom tempat pembunuhan, ada lembah tulang-tulang kering.

 

Dan bukan hanya suasana kesukaran. Untuk tergembala kita juga diperhadapkan dengan duri-duri yang menusuk.

Kidung Agung 2:2

2:2 — Seperti bunga bakung di antara duri-duri, demikianlah manisku di antara gadis-gadis.

 

Siapa duri-duri ini? Bicara gadis-gadis ini menunjuk gereja tetapi gereja daging. Untuk tergembala kita memang diperhadapkan dengan gereja daging yang menusuk-nusuk, menusuk mata, pikiran, terutama menusuk hati. Inilah bukti kita punya kerinduan untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Kalau orang tua seperti ini, maka berapa banyakpun anak yang dipercayakan Tuhan kepadanya ada harapan bisa dibawa kepada Tuhan. Anak itu adalah kepercayaan Tuhan kepada orang tua.

 

Hasilnya sambil memeluk mereka, Yesus memberkati. Jadi hasilnya Tuhan memberkati, baik secara jasmani, terutama secara rohani. Berkat jasmani boleh kita didapatkan, Tuhan sediakan berkat untuk tumbuh kembangnya anak. Juga secara rohani Tuhan berkati. Terutama berkat Tuhan yang terbesar adalah pribadi Tuhan menjadi milik kita seutuhnya dan kita menjadi milik Tuhan seutuhnya. Ini berkat yang Tuhan berikan kepada kita.

 

Jadi sekali lagi penyerahan anak ini bukan tata cara atau aturan gereja tetapi supaya anak-anak kita berada dalam pelukan tangan Tuhan. Dan orang tua lebih dahulu harus berada dalam pelukan tangan Tuhan.

 

 

 

 

 

 

Ibadah Raya

 

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 12:17

12:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.

 

Keturunan yang lain itulah gereja yang tertinggal yang akan masuk aniaya yang dahsyat, aniaya yang hebat yang belum pernah terjadi dan tidak akan pernah terjadi lagi. Siapa gereja Tuhan yang tertinggal tidak masuk penyingkiran dan akan masuk aniaya antikristus?

Markus 13:14-20

13:14 "Apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat yang tidak sepatutnya — para pembaca hendaklah memperhatikannya — maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan.

13:15 Orang yang sedang di peranginan di atas rumah janganlah ia turun dan masuk untuk mengambil sesuatu dari rumahnya,

13:16 dan orang yang sedang di ladang janganlah ia kembali untuk mengambil pakaiannya.

13:17 Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu.

13:18 Berdoalah, supaya semuanya itu jangan terjadi pada musim dingin.

13:19 Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia, yang diciptakan Allah, sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.

13:20 Dan sekiranya Tuhan tidak mempersingkat waktunya, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan yang telah dipilih-Nya, Tuhan mempersingkat waktunya.

 

Ada 3 kelompok gereja Tuhan yang tidak masuk penyingkiran gereja.

1.      Celakalah ibu-ibu hamil. Ibu hamil di sini bukan maksud hurufiah tetapi yang dimaksud adalah kehidupan yang tahu berbuat baik tetapi tidak melakukan. Yang ada dalam kandungan hatinya hanya dosa kejahatan, kebencian, benihnya ular salah satunya roh tipu dan dusta.

2.      Ibu yang menyusukan bayi.

 

Kita akan membahas poin kedua. Susu adalah makanan bayi. Kita tidak bicara ibu menyusukan bayi yang jasmani, kita bicara yang rohani.

Ibrani 5:12-14

5:12 Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.

5:13 Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.

5:14 Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.

 

Ada 2 macam makanan rohani.

1.      Susu = Firman penginjilan yaitu Firman yang memberitakan tentang kedatangan Yesus pertama kali sebagai satu-satunya manusia tidak berdosa yang mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia yang berdosa. Ini untuk kanak-kanak rohani, jiwa baru dikasih susu.

2.      Makanan keras = Firman pengajaran atau Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua yaitu Firman yang memberitakan tentang kedatangan Yesus kedua kali sebagai Raja, Mempelai Pria Sorga, untuk menyucikan dan mendewasakan kita secara rohani sampai layak menjadi mempelai wanita Tuhan. Itu kelanjutan dari Firman penginjilan. Kita sudah lewati Firman penginjilan bahkan ada yang sudah Kristen dari kandungan, ayo meningkat pada Firman pengajaran untuk disucikan dan disempurnakan.

 

Ibu menunjuk 2 hal:

1.      Gembala yang hanya memberitakan Firman penginjilan, tidak meningkat pada Firman pengajaran.

Ibrani 6:1-2

6:1 Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah,

6:2 yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal.

 

Sekian tahun jadi Kristen diberi susu terus, tidak pernah ditingkatkan pada Firman pengajaran sehingga rohani sidang jemaat tetap kanak-kanak. Kanak-kanak itu tidak tahu membedakan mana yang benar, mana yang salah. Mana yang bahaya mana yang bukan. Makanya gereja kanak-kanak ada dosa dihantam saja karena tidak tahu membedakan. Ulah siapa? Gembala yang hanya kasih susu terus, kasih penginjilan terus, tidak pernah diajar.

 

2.      Sidang jemaat yang hanya senang Firman penginjilan, tidak mau menerima Firman pengajaran. Apa itu pengajaran, terlalu keras, terlalu lama! Kalau susukan 1 kali minum selesai. Tetapi kalau makan makanan keras mesti pelan-pelan, lama makanya banyak orang tidak senang. Kalau penginjilan cepat “selamat, diberkati!” orang senang.

 

Jadi kalau disimpulkan yang tertinggal adalah Kristen kanak-kanak rohani. Di dunia saja kalau masih anak-anak tidak boleh menikah. Begitu juga secara rohani, kanak-kanak rohani tidak bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Kalau tetap kanak-kanak rohani hanya siap dibantai oleh pedangnya antikristus. Dulu sudah dinubuatkan kanak-kanak di Betlehem dibantai pedang Herodes, nanti di akhir zaman kanak-kanak rohani dibantai oleh pedang antikristus.

 

Itu sebabnya tanggung jawab saya sebagai gembala untuk yang baru diberikan susu. Untuk yang lama diberikan pengajaran supaya semua bertumbuh. Supaya luput dari pedang antikristus maka kita semua harus makan makanan keras, harus menerima Firman pengajaran yang benar, Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua sehingga rohani kita bisa bertumbuh sampai dewasa.

 

Tetapi kenyataannya banyak terjadi dalam gereja yang sudah menganut Firman pengajaran ada yang masih kanak-kanak. Buktinya apa? Gampang meraju, gampang tersinggung, gampang tersandung. Kanak-kanak itu sukanya dibujuk-bujuk. Tetapi apakah gembala harus usir? Tidak! Harus diberikan perlakuan khusus.

 

Kristen kanak-kanak itu gampang tersandung.

Markus 9:42

9:42 "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut.

 

Menyesatkan di sini diambil dari bahasa aslinya yaitu skandalon artinya lobang jebakan. Yang pertama menentukan kita dewasa kalau dalam penggembalaan gembala menyampaikan Firman penggembalaan. Yang kedua sikap dari jemaat dalam menerima Firman penggembalaan. Kalau sikapnya tidak pernah menghargai pemberitaan Firman pengajaran maka dia tidak akan pernah dewasa. Sikap kita harus benar supaya rohani bertumbuh dewasa. Sikap yang benar adalah makan Firman pengajaran yang benar. Setiap datang beribadah mari makan Firman penggembalaan. Sikap itu yang mendewasakan rohani kita.

 

Proses makan Firman:

1.      Mendengar Firman dalam urapan Roh Kudus. Ini bukan mendengar dongeng atau mendengar pidato. Kalau mendengar pidato pakai otak, kalau dengar Firman dalam urapan sehingga kita bisa mendengar Firman dengan rasa lapar. Ingat waktu Yesus menolong anak perempuan Kanani yang kerasukan setan. Apa yang Yesus katakan? Tidak patut mengambil roti dan dilemparkan kepada anjing. Perempuan itu menjawab “benar Tuhan, tetapi anjing itu menjilat remah-remah roti yang jatuh dari meja tuannya” itu berarti mendengar Firman dengan rasa lapar sehingga tidak mau ada yang tercecer, semua dijilat.

 

Jangan tunggu Tuhan rubah hati kita sehingga Tuhan sudah biarkan. Suatu saat Tuhan akan stel hatinya untuk lapar akan Firman, dia baru mau cari Firman tetapi sudah tidak ada. Dia datang ke utara tempat meja roti tetapi tidak ada Firman, akhirnya dia pergi ke timur ke halaman, kena aniaya antikristus. Dia mengembara dari laut ke laut, bicara laut menunjuk kefasikan, akhirnya yang bertumbuh dalam dirinya adalah roh kefasikan.

 

Biarlah kita sekarang mendengar Firman dalam urapan Roh Kudus dengan rasa lapar, dengan suatu kebutuhan. Maunya tambah lagi pak gembala, kalau sudah ayat terakhir dia masih suka tambah, ingin lagi. Kita rindu untuk dipuaskan oleh Firman, dalam setiap ibadah berdoa “Tuhan nyatakan FirmanMu”. Itu sikap yang benar.

2.      Mengerti Firman.

II Timotius 2:7

2:7 Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu.

 

Karena dia lapar dan butuh dia dengar dengan suatu perhatian, karena dia perhatikan maka Tuhan berikan pengertian. Sekali lagi jangan hanya stop sampai mengerti. Kalau hanya sampai mengerti berarti hanya jadi pengetahuan sehingga banyak kali hanya timbul perdebatan-perdebatan. Firman itu bukan untuk diperdebatkan!

 

3.      Percaya, yakin pada Firman. Itu yang disebut puas. Orang yang sudah yakin tidak bisa digoyahkan lagi. Kalau sudah yakin maka ada gerakan, ada aktivitas.

 

4.      Praktekkan Firman Tuhan. Hari-hari terakhir ini adalah hari praktek Firman maka rohani kita bertumbuh sampai dewasa. Sekarang sudah harus ada tanda-tanda dewasa, nanti dewasa penuh menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Apalagi kami yang memberitakan Firman pengajaran lalu tidak dewasa, wah bagaimana itu!

 

Salah satu tanda dewasa rohani:

Ibrani 11:24-26

11:24 Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun,

11:25 karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa.

11:26 Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah.

 

Lebih suka menderita, lebih suka sengsara bersama Yesus dari pada menikmati kesenangan dosa atau dunia yang hanya bersifat sementara. Ini yang disebut dengan tahan banting.

 

Salah satu wujud suka sengsara bersama Yesus adalah doa puasa. Ada makanan tidak mau makan, ada minuman tidak mau minum. Bahkan ada yang sampai minta izin kerja. Tetapi puasanya bagaimana dulu, jangan puasa hanya tidak makan tidak minum hanya ingat-ingat makan apa nanti.

 

Matius 6:17

6:17 Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu,

 

Tanda puasa yang benar:

a)      Secara jasmani tidak makan dan minum.

b)      Secara rohani:

1)      Mencuci muka. Muka cermin hati, hati takut muka pucat, hati marah muka merah. Jadi cuci muka artinya hati dibersihkan oleh air Firman pengajaran yang benar. Yang utama hati mengalami penyucian dari dosa yang tersembunyi.

 

2)      Meminyaki kepala, artinya pikiran dikuasai Roh Kudus, bukan pikir yang lain-lain.

 

Jadi dalam puasa yang benar kita memberikan kesempatan seluas-luasnya pada Firman pengajaran dalam urapan Roh Kudus untuk mengalami penyucian hati dan pikiran. Bagus kalau kita puasa bersama. Kalau puasa sendiri juga harus mendengar Firman, baca Alkitab, baca warta supaya kita mengalami penyucian hati dan pikiran dari segala dosa yang tersembunyi.

 

Kalau hati yaitu bagian dalam sudah disucikan, maka bagian luar juga disucikan, perkataan dan perbuatan disucikan sampai seluruh hidup sudah disucikan, sehingga kita bisa mencapai dewasa penuh atau kesempurnaan.

 

Makanya ketika kita merasakan ada dosa yang begitu kuat mengikat kehidupan kita, ada keinginan yang sulit untuk lepas, ayo puasa! Masalah ini mengganggu pikiran dan ibadah saya, ayo puasa. Supaya betul-betul kita mengalami penyucian dari dosa dan masalah di dunia ini.

 

Masalah apa yang seringkali mengganggu kita, masalah nikah atau masalah buah nikah? Sehingga ibadah terganggu, tidak sejahtera ibadah, mungkin jadi malas beribadah, ayo puasa supaya bisa kita kalahkan semua itu. Kena masalah, mengganggu pikiran kita sehingga tidak beribadah. Atasi dengan puasa supaya pikiran diurapi Roh Kudus. Hati sering terganggu seperti dicakar-cakar kucing, hati tidak nyaman, ayo puasa supaya hati kita disirami air Firman pengajaran yang benar. Maka seluruh hidup kita mengalami penyucian.

 

Kalau hidup kita sudah mengalami penyucian oleh Firman dalam urapan Roh Kudus, maka kita akan menerima 2 hal:

a)      Efesus 4:11-12,7

4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,

4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

4:17 Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia

 

Kita akan menerima jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus sehingga kita bisa dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Bagi yang sudah memiliki jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus, lewat doa puasa kita semakin disucikan maka jabatan itu semakin diperjelas, semakin dipermantap.

 

Saya didik 2 pengerja ini berdoa supaya jabatan diperjelas dan dipermantap. Kalau diperjelas jabatannya menjadi pengerja sampai Tuhan datang tidak apa-apa. Kalau Tuhan kasih jabatannya jadi gembala puji Tuhan, kalau Tuhan kasih jabatannya jadi penginjil terserah Tuhan. Saya berdoa supaya Tuhan perjelas dan Tuhan perjelas serta Tuhan permantap menjadi gembala. Jabatan makin jelas, karunia makin dipertambahkan maka semakin dipakai oleh Tuhan dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, tidak begitu-begitu saja. Kalau semakin dipakai maka tidak akan pernah ragu lagi untuk berkorban apapun demi ibadah pelayanan kepada Tuhan, demi pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Kalau gembala semakin dipermantap jabatan pelayannya, semakin dibukakan rahasia Firman.

 

Ayo yang jabatan pelayanannya sedang merosot ayo puasa, supaya dipermantap dan diperjelas oleh Tuhan.

 

Setelah rasul-rasul berpuasa ada jabatan khusus yang dipercayakan oleh Tuhan.

Kisah Para Rasul 13:2-3

13:2 Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: "Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka."

13:3 Maka berpuasa dan berdoalah mereka, dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi.

 

Kalau kita berdoa puasa maka kepada kita dipercayakan jabatan yang khusus. Berarti menjadi pelayan Tuhan yang khusus, hamba Tuhan yang khusus. Di sini Paulus dipercaya memberitakan Firman kepada orang-orang yang belum percaya Yesus di kalangan bangsa kafir. Sekarang bagi kita Tuhan berikan tugas khusus yaitu dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, kegerakan pembentukan Tubuh Kristus yang sempurna, kegerakan dalam pengajaran untuk mendewasakan rohani. Dia pemain musik dipakai Tuhan, lewat kesaksian hidupnya jiwa-jiwa dimenangkan. Pelayan paduan suara, lewat perkataan dan kesaksian hidupnya yang sudah digarap oleh pengajaran bisa memenangkan jiwa dibawa kepada Yesus.

 

Kalau belajar 7 hari raya Tuhan, bersaksi itu hari raya nafiri meniup nafiri. Pulang nanti semua tiup terompet, ada keluarga yang belum kenal pengajaran, kita menjadi saksi. Jangan pakai seragam malah ugal-ugalan di jalan, itu bikin malu!

 

Tugas khusus ini untuk yang dewasa, bukan untuk anak-anak. Anak-anak jangankan dikasih tugas khusus, tugas umum saja dia tidak tahu. Tugas khusus ini beritakan pengajaran Kabar Mempelai di mana saja, tiap nafiri di manapun kita berada. Mari kita sampaikan kepada orang-orang yang belum mengenal pengajaran.

Tugas khusus itu bukan hanya berkhotbah saja tetapi sebagai pembantu, itu tugas khusus. Membantu hamba Tuhan, membantu gembala itu juga tugas khusus.

Kisah Para Rasul 12:25; 13:5

12:25 Barnabas dan Saulus kembali dari Yerusalem, setelah mereka menyelesaikan tugas pelayanan mereka. Mereka membawa Yohanes, yang disebut juga Markus.

13:5 Setiba di Salamis mereka memberitakan firman Allah di dalam rumah-rumah ibadat orang Yahudi. Dan Yohanes menyertai mereka sebagai pembantu mereka.

 

Markus ini bukan berkhotbah tetapi sebagai pembantu artinya membantu dalam pelayanan-pelayanan yang jasmani. Coba gembala yang urus semua, dia yang jemput jemaat kemudian dia khotbah, setelah itu dia antara lagi jemaat, setelah itu campur hala-hala, sulit nanti dia mencari pembukaan Firman. Puji Tuhan ada jemaat yang membantu, ada yang antara jemput jemaat, ada yang membantu bagian tukang, itu semua tugas khusus, kerjakan dengan sungguh-sungguh! Saya sangat terkesan dengan pemberitaan Firman oleh Pdt. Pong Dongalemba “Panggilan kita temukan bukan disaat kita bermalas-malasan tetapi di saat kita tekun dan rajin melayani Tuhan”. Panggilan Tuhan semakin jelas, karunia Roh Kudus semakin bertambah sehingga segala yang kita buat bisa memuliakan Tuhan. Kalau Tuhan percayakan pelayanan, kerjakan dengan sungguh-sungguh.

 

Karena Markus tekun dalam pelayanan maka Tuhan perjelas panggilannya sehingga dia bisa menulis Injil Markus yang menampilkan Yesus sebagai hamba. Sempat Markus mundur sehingga membuat Paulus dan Barnabas berselisih keras karena ulah Markus meninggalkan pelayanan. Tetapi kemudian Markus sadar dan bertobat sampai Paulus katakan “pelayanannya sangat penting bagiku”. Kata kunci dari Injil Markus adalah segera. Ini hamba Tuhan pelayan Tuhan yang khusus, segera, tidak berlambat-lambat, menggunakan waktu dengan maksimal untuk melayani Tuhan.

 

Ayat kunci Injil Markus. Dalam pelayanan ini yang harus kita perhatikan sehingga tidak ada tersandung, tersinggung.

Markus 10:45

10:45 Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

 

Tugas kita melayani, bukan dilayani dan rela berkorban apapun sampai korban nyawa, korban seluruh hidup. Kalau kita tidak dilayani tidak apa-apa sebab tugas kita memang untuk melayani, bukan untuk dilayani. Itu semua bersumber dari kesucian hasil Firman pengajaran dalam urapan Roh Kudus.

 

b)      Matius 5:8

5:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.

 

Yang kedua bisa melihat Tuhan. Melihat Presiden saja orang sudah senang apalagi melihat Tuhan.

 

Matius 17:2

17:2  Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.

 

Melihat Tuhan = memandang wajah Yesus yang bersinar bagaikan matahari terik. Sinar matahari terik ini menunjukan sinar kasih karunia Tuhan. Berarti kita menerima pancaran sinar kasih karunia Tuhan. Kalau mau diterangkan dengan kata-kata memang terbatas, biar menjadi pengalaman. Biar ini bisa kita alami dan rasakan di dalam kehidupan kita sekalian.

Bilangan 6:23-25

6:23 "Berbicaralah kepada Harun dan anak-anaknya: Beginilah harus kamu memberkati orang Israel, katakanlah kepada mereka:

6:24 TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau;

6:25 TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia;

 

Kalau kita menerima pancaran sinar kasih karunia Tuhan, apa yang bisa kita alami?

1)      Kita bisa mengakui bahwa kita hidup hanya karena kasih karunia Tuhan, bukan karena kekuatan kita, ijazah kita, kekayaan yang kita miliki. Sehingga ketika diperhadapkan dengan kesulitan kita tidak kecewa dan putus asa karena kita tahu kita hidup dari kasih karunia Tuhan. Mungkin mengajukan lamaran pekerjaan ditolak, tidak diterima. Kalau kita sadari saya hidup bukan dari pekerjaan, bukan dari gaji, tetapi dari kasih karunia Tuhan maka tidak akan kecewa, tidak putus asa, ada jalan lain yang Tuhan berikan kepada kita. Mungkin kaum muda yang baru lulus SMA melamar di universitas A tidak diterima, tidak lulus tes, tidak kecewa, tidak putus asa, tetap hidup dari kasih karunia Tuhan. Yang punya kelebihan tidak bangga, tidak sombong, tetap hidup dari kasih karunia Tuhan.

 

Apalagi kami hamba Tuhan, betul-betul hanya hidup dari kasih karunia Tuhan. Tidak digaji malah dimarah, dilawan. Kalau Tuhan bilang hari ini kamu pindah ke tempat lain, mau ngomong apa? Tidak bisa berkata “saya sudah korban puluhan juta Tuhan di gereja itu, kenapa saya mau dikasih pindah!” itu semua urusan Tuhan. Kalau dipindah ke tempat yang lebih besar itu hanya kasih karunia. Bukan besar kecilnya jemaat tetapi itu semua hanya kasih karunia Tuhan.

 

2)      Ibrani 4:16

4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.

 

Kita mendapatkan pertolongan Tuhan tepat pada waktunya, tidak terlambat, tidak terlalu cepat. Bisa 1 tahun, 2 tahun, puluhan tahun, terserah Tuhan. Bukan waktunya kita.

 

3)      Dari wajah Tuhan terpancar sinar kasih karunia Tuhan untuk mengubahkan kita yang seperti setan ini menjadi seperti Tuhan. Hati kita diubahkan menjadi hati yang kuat dan teguh, tabah, tidak tawar hati. Semoga ini menjadi pengalaman kita. Kuat teguh hati adalah modal utama menanti kedatangan Yesus. Kalau kita tidak teguh hati maka akan berguguran, di ruas jalan terakhir banyak yang berguguran. Kenapa? Sebab tidak kuat teguh hati. Kalau kuat teguh hati bisa menyambut kedatangan Yesus.

 

603.550 orang laki-laki berumur 20 tahun ke atas keluar dari Mesir menuju ke Kanaan, yang masuk Kanaan yang kuat dan teguh hati hanya 2 yaitu Yosua dan Kaleb. Yang lain mana!

Bilangan 14:24,30

14:24 Tetapi hamba-Ku Kaleb, karena lain jiwa yang ada padanya dan ia mengikut Aku dengan sepenuhnya, akan Kubawa masuk ke negeri yang telah dimasukinya itu, dan keturunannya akan memilikinya.

14:30 Bahwasanya kamu ini tidak akan masuk ke negeri yang dengan mengangkat sumpah telah Kujanjikan akan Kuberi kamu diami, kecuali Kaleb bin Yefune dan Yosua bin Nun!

 

Dari 12 orang yang pergi mengintai, 10 orang membawa kabar busuk. Seluruh Israel saat itu sudah memberontak, tetapi hanya Yosua dan Kaleb yang kuat teguh hatinya. Sampai Tuhan katakan lain jiwanya, berarti lain hatinya itulah yang masuk tanah Kanaan. Yosua yang memimpin membawa bangsa Israel masuk tanah Kanaan.

 

Mari terima Firman pengajaran yang  benar, mau disucikan, sehingga jabatan pelayanan semakin diperjelas, karunia semakin diperjelas, dipakai dalam tugas khusus. Dan kita bisa memandang wajah Tuhan, bisa melihat sinar kasih karunia dari wajah Tuhan, memberkati kita, menolong pada waktunya bahkan mengubahkan hati kita, kuat dan teguh hati bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali. Kita hidup hanya dari kasih karunia Tuhan. Kasih karunia Tuhan jugalah yang akan menghentar kita bertemu dengan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga di awan-awan.

 

Tuhan Memberkati.

 

 

 

 

 

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar