20220717

Kebaktian Umum, Minggu 17 Juli 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Hidup kita ini sungguh-sungguh hanya karena belas kasih Tuhan. Tidak ada yang bisa kita andalkan dan harapkan selain belas kasih Tuhan untuk kita dipulihkan selalu, diarahkan kembali seperti ciptaan semula yang segambar dengan Allah Tritunggal.

 

Wahyu 12:17

12:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.

Markus 13:17-18

13:17 Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu.

13:18 Berdoalah, supaya semuanya itu jangan terjadi pada musim dingin.

 

Pada Wahyu 12 antikristus memerangi keturunan perempuan itu, menganiaya gereja yang tertinggal. Siapa gereja Tuhan yang tertinggal dijelaskan dalam Markus pasal 13. Ada 3 kelompok di sini:

1.      Ibu hamil

2.      Ibu yang menyusui bayi

3.      Orang yang mengalami musim dingin rohani.

 

Sekarang kita lanjut pada poin yang ketiga yaitu orang yang mengalami musim dingin secara rohani. Ada 3 macam musim dingin.

1.      Musim dingin iman terjadi karena tidak menghargai Firman. Iman karena mendengar Firman. Ketika saat Firman diberitakan dan tidak kita hargai maka kita sedang masuk musim dingin iman.

2.      Musim dingin pengharapan karena urapan Roh Kudus merosot. Kita perhatikan urapan Roh Kudus dalam diri kita. Pelayanan apapun yang kita kerjakan harus dalam urapan, sebab tanpa urapan maka yang menonjol nanti adalah daging sehingga tidak akan berkenan kepada Tuhan.

3.      Musim dingin kasih atau krisis kasih. Krisis kasih ini begitu hebat hari-hari terakhir ini. Bahkan kasih itu bukan cuma dingin tetapi sampai beku.

 

Bagaimana caranya supaya tidak mengalami musim dingin secara rohani? Kita harus meningkatkan persekutuan kita dengan Allah Tritunggal lewat ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok.

1.      Meja roti sajian itu adalah ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci. Kita bersekutu dengan Yesus Anak Allah di dalam Firman pengajaran yang benar dan korbanNya. Iman kita ditingkatkan terus sampai sempurna atau permanen. Dalam Tabernakel itu ditunjukkan dengan buli-buli emas berisi manna yang sudah ada di ruangan maha suci. Itu isi dari tabut perjanjian. Tabut perjanjian menunjuk mempelai wanita Tuhan yang sempurna, harus diisi iman yang permanen, iman yang sempurna. Dalam Wahyu 12:1 ditunjukan dengan bulan di bawah kaki Mempelai Wanita Tuhan.

 

2.      Pelita emas adalah ketekunan di dalam ibadah raya, kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-karuniaNya. Pengharapan kita semakin meningkat sampai permanent atau sempurna. Di dalam Tabernakel ditunjukan dengan tongkat Harun yang bertunas, berbunga dan berbuah badam. Ini pekerjaan Roh Kudus. Bunga itu karunia-karunia Roh Kudus yang memperindah kehidupan kita. Dalam Wahyu 12:1 ditunjukkan dengan mahkota 12 bintang di atas kepala Mempelai Wanita Tuhan.

 

3.      Mezbah dupa emas adalah ketekunan di dalam ibadah doa penyembahan, kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya. Kasih kita semakin bertumbuh sampai permanent, sampai sempurna. Di dalam Tabernakel ditunjukkan dengan 2 loh batu. Dalam Wahyu 12:1 ditunjukkan dengan pakaian matahari pada Mempelai Wanita Tuhan.

 

Jadi ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok itu penting, jangan dilalaikan salah satu. Lalaikan ibadah pendalaman Alkitab tidak akan ada bulan di bawah kaki. Lalaikan ibadah raya tidak akan ada 12 bintang di atas kepala. Lalaikan ibadah doa penyembahan tidak akan ada pakaian matahari. Mari kita tekuni itu maka kita tampil sebagai tabut perjanjian yang berisi buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang berbuah dan 2 loh batu, menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang berdiri di atas bulan, bermahkotakan 12 bintang dan berpakaian matahari.

 

Jadi kalau disimpulkan supaya tidak mengalami musim dingin secara rohani mari tergembala dengan benar dan baik. Di manapun Tuhan arahkan kita untuk digembala, tergembalalah dengan benar dan baik.

 

Memang untuk masuk dalam kandang penggembalaan itu sakit bagi daging, karena harus melalui pintu yang sempit.

Yohanes 10:1,9-10

10:1 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok;

10:9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.

10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

 

Pintu yang harus kita lewati adalah Yesus yang telah berkorban nyawa, yang telah mengalami perobekan daging sampai mati di kayu salib. Ini pintu yang harus kita lewati yaitu perobekan daging. Memang tidak enak untuk tekun 3 macam ibadah, yang kerja harus berpacu dengan waktu untuk datang beribadah. Yang sekolah juga harus berupaya untuk tekun dalam 3 macam ibadah. Itu suatu perobekan daging, pintu yang sempit. Kami sebagai hamba Tuhan full timer kalau jemaat saja sungguh-sungguh datang beribadah, kami harus lebih sungguh-sungguh menjadi teladan untuk tekun dalam 3 macam ibadah pokok.

 

Sekalipun itu sakit bagi daging tetapi di balik pintu ada hidup yang berkelimpahan. Jadi di dalam kandang penggembalaan kita mendapatkan hidup yang berkelimpahan. Hidup berkelimpahan adalah pemeliharaan Tuhan lewat pembukaan rahasia Firman yang semakin melimpah. Bukan lewat modal yang semakin melimpah, bukan lewat gelar yang semakin tinggi, tetapi lewat pembukaan rahasia Firman. Domba makan rumput, rumput itulah Firman penggembalaan, itulah hidup kita.

 

Orang katakan rumput tetangga lebih hijau. Kadang jemaat melihat rumput di luar sana, oh dia dapat kelimpahan lewat pekerjaan di sana di sini. Oke dapat yang jasmani, tetapi yang rohani tidak dapat. Rohani lebih tinggi dari yang jasmani, kalau yang rohani kita dapat maka yang jasmani itu bonus yang Tuhan berikan kepada kita. Jangan kita ragu, dalam penggembalaan pasti ada hidup yang berkelimpahan lewat pembukaan Firman. Jangan diukur dengan juta-juta. Penggembalaan itu lebih penting dan lebih pasti dari apapun. Dulu saya hanya dengar-dengar, nanti setelah saya diizinkan Tuhan jadi gembala dan merintis baru mengerti bahwa di dalam penggembalaan kita temukan segala-galanya. Hidup kekal Tuhan berikan, begitu juga hidup jasmani.

Yohanes 10:27-28

10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,

10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

 

Sekali lagi, tergembala itu lebih penting dan lebih pasti dari apapun. Kuliah di tempat ternama, belum tentu ada kepastian pemeliharaan. Tetapi dalam penggembalaan sudah pasti ada pemeliharaan. Jadi jangan tinggalkan penggembalaan untuk mendapatkan pekerjaan jasmani yang belum pasti.

 

Hati-hati, kehidupan yang sudah tergembala diincar oleh singa. Singa mau merusak penggembalaan.

I Petrus 5:8

5:8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.

Singa itulah iblis, setan, dia mau merusak penggembalaan. Singa itu iblis setan, dia tidak senang melihat orang mau tergembala sungguh-sungguh, dia mau ganggu. Begitu kita lengah dia terkam. Jangan lengah! Cara singa merusak penggembalaan:

1.      Dia berjalan keliling. Dia lihat itu domba yang sudah mau keluar dari kandang, begitu keluar betulan dia terkam.

Ayub 2:2

2:2 Maka bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Dari mana engkau?" Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi."

 

Iblis tidak pernah diam, ia mau buat gembala dan domba-domba berkeliling-keliling. Mulai dari gembala dia goda hatinya, jangan di Tonusu terus, sana pergi khotbah di gereja A, banyak jemaatnya, nanti banyak kolektenya. Gembala yang beredar-edar tidak bisa memberi makanan rohani kepada sidang jemaat. Karena apa? Hanya sibuk mencari perkara yang jasmani, sibuk mencari kebutuhan hidup sehari-hari. Jemaat 2, isteri 1, anak 2. 2 orang mau kasih makan 4 orang, nanti tekor. Itu karena gembala melayani cari makan. Gembala yang beredar-edar dia yang membawa masuk singa di dalam kandang penggembalaan, habis semua dimakan singa. Jemaat terbongkar dagingnya, gembala terbongkar dagingnya, habis semua.

 

Domba yang beredar-edar adalah domba yang tidak mau makan Firman penggembalaan, dia hanya beredar-edar hanya sibuk dengan perkara yang jasmani. Fokus hidupnya hanya yang jasmani. Alkitab mengatakan kalau dalam hidup ini saja kita menaruh pengharapan  kepada Yesus maka kita adalah orang yang paling malang. Artinya kalau bersandar kepada Tuhan hanya mencari yang jasmani, itu orang yang paling malang!

I Korintus 15:19

15:19 Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.

 

Hidupnya hanya fokus pada makan minum, apa yang dimakan, apa yang diminum. Nanti jadinya dia hanya seperti binatang, makan minum hari ini, besok disembelih. Domba-domba kalau hanya mencari makan yang jasmani, gembalanya juga cari makan yang jasmani, mereka dimakan singa. Lebih baik kita tergembala sungguh-sungguh di dalam kandang, rohani diberi makan, yang jasmani juga Tuhan berikan sehingga aman dari singa. Itu lebih pasti dari apapun.

 

2.      Singa mengaum. Mengaum ini suara daging. Iblis datang merusak penggembalaan dengan suara daging. Hati-hati, singa yang mengaum ini justru ada di dalam kebun anggur.

Hakim-hakim 14:5

14:5 Lalu pergilah Simson beserta ayahnya dan ibunya ke Timna. Ketika mereka sampai ke kebun-kebun anggur di Timna, maka seekor singa muda mendatangi Simson dengan mengaum.

 

Anggur itu ada kaitannya dengan nikah, ada kaitannya dengan mempelai. Jadi kebun anggur itu adalah penggembalaan yang dibina oleh Kabar Mempelai. Jangan kita lengah, kadangkala penggembalaan itu sudah kita jadikan sebagai kebanggaan “kami ini pengajaran, kamu itu baru penginjilan!”. Setan mengganggu kehidupan yang sudah tergembala yang dibina oleh Kabar Mempelai dengan suara-suara daging. Kita pelajari suara-suara daging yang sering muncul dalam penggembalaan yang dibina oleh Kabar Mempelai. Kita belajar dari pekerja-pekerja di kebun anggur.

a)      Matius 20:11

20:11 Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu,

 

Ini yang paling banyak dan paling keras, bersungut-sungut. Nomor satu saya diperiksa, apakah bersungut-sungut, capek hati, capek fisik, jangan! Bersungut-sungut terjadi karena banyak menuntut dalam pelayanan. Mereka dapat gaji sesuai perjanjian tetapi banyak menuntut dalam pelayanan. Yang dituntut itu yang jasmani, tidak pernah ada yang menuntut “pak gembala coba lebih panjang lagi Firmannya, kasih lebih keras lagi!”.

 

Contoh yang menuntut yang jasmani adalah Korah.

Bilangan 16:8-11

16:8 Lalu berkatalah Musa kepada Korah: "Cobalah dengar, hai orang-orang Lewi!

16:9 Belum cukupkah bagimu, bahwa kamu dipisahkan oleh Allah Israel dari umat Israel dan diperbolehkan mendekat kepada-Nya, supaya kamu melakukan pekerjaan pada Kemah Suci TUHAN dan bertugas bagi umat itu untuk melayani mereka,

16:10 dan bahwa engkau diperbolehkan mendekat bersama-sama dengan semua saudaramu bani Lewi? Dan sekarang mau pula kamu menuntut pangkat imam lagi?

16:11 Sebab itu, engkau ini dengan segenap kumpulanmu, kamu bersepakat melawan TUHAN. Karena siapakah Harun, sehingga kamu bersungut-sungut kepadanya?"

 

Menuntut pangkat imam, menuntut dihormati, dihargai, diperhatikan, akhirnya bersungut. Bersungut itu juga timbul karena kerasnya Firman. Kegoncangan yang hebat di dalam penggembalaan di akhir zaman ini karena tidak tahan menghadapi kerasnya Firman.

Yohanes 6:60-61,66

6:60 Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"

6:61 Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?

6:66 Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.

 

Kalau Firman yang lembek-lembek orang suka, apalagi kalau bicara berkat-berkat Tuhan siapa yang tidak suka. Tetapi begitu Firman keras dan tajam orang mulai tidak suka.

 

b)      Matius 20:12

20:21 Kata Yesus: "Apa yang kaukehendaki?" Jawabnya: "Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu."

 

Suka mengkritik, mulai mengkritik Firman dan mengkritik pemilik ladang yaitu Tuhan. Dan juga mengkritik gembala “masa sampaikan Firman begitu, itu kebijakan apa!”. Ini semua suara daging yang harus kita redam. Itu auman singa, kalau ada suara daging sedikit lagi digigit dan ditelan.

 

c)      Matius 20:15

20:15 Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?

 

Yang ketiga ini iri hati. Iri hati karena melihat orang lain lebih diberkati, lebih dipakai. Akhirnya mulai bikin gosip, kemudian timbul kebencian, sampai kebencian tanpa alasan. Pemakaian dan karunia Tuhan kepada setiap orang berbeda-beda. Jadi jangan iri, sama-sama dipakai Tuhan. Pengerja dipakai Tuhan, gembala dipakai Tuhan, pemain musik dipakai Tuhan, jadi tidak usah iri. Juga sama-sama diberkati oleh Tuhan, tidak usah iri. Walaupun mata kita melihat oh dia lebih kaya, dia lebih pintar, tetapi sebenarnya sama-sama berkat dari Tuhan. Kalau kita bisa mengucap syukur kita dipelihara oleh Tuhan.

 

3.      Menggigit dan menelan. Singa tidak langsung menelan begitu saja, lebih dahulu dia gigit. Apa yang digigit oleh singa.

Amos 3:12

3:12 Beginilah firman TUHAN: "Seperti seorang gembala melepaskan dari mulut singa dua tulang betis atau potongan telinga, demikianlah orang Israel yang diam di Samaria akan dilepaskan seperti sebagian dari katil dan seperti sepenggal dari kaki balai-balai."

 

Ada 2 yang digigit oleh singa yaitu betis dan telinga. Kalau ini sudah digigit singa, tinggal dia telan.

a)      Betis bicara pendirian. Tanda-tanda betis digigit singa:

1)      Pendirian pada Firman pengajaran yang benar mulai goyah, mulai bimbang. Mulai banding-bandingkan pengajaran benar dan pengajaran yang lain. Ini ada kemiripannya, betul juga yah”. Itu pendirian mulai goyah, tidak ada ketegasan, akhirnya ajaran lain dia terima.

I Timotius 4:1-2

4:1 Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan

4:2 oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.

 

Ketegasan ini penting, kita yang sudah menerima Firman yang baik mari tegas berpegang pada pengajaran yang benar. Apalagi bila sudah menjadi pengalaman hidup kita. Kita renungkan waktu belum dalam pengajaran dan sesudah dalam pengajaran. Ada perbedaan mencolok, dulunya najis jahat, sekarang sudah tahu mana yang benar dan suci, bisa lakukan kebenaran dan kesucian. Ayo berdiri teguh pada Firman pengajaran yang benar, jangan goyah.

I Korintus 15:58

15:58 Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.

 

Semua yang kita kerjakan tidak sia-sia kalau kita berdiri teguh. Tetapi kalau kita goyah dalam pengajaran maka semua yang kita kerjakan dan kita korbankan sia-sia. Bapak ibu datang jauh-jauh ke sini untuk beribadah sia-sia kalau goyah soal pengajaran. Kita sudah datang beribadah dengan berkorban waktu, tenaga, harta, semua itu tidak sia-sia, ada upah kita terima nanti yaitu kita memiliki Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga dan kita dimiliki Yesus sebagai Mempelai WanitaNya.

 

2)      Pendirian pada Korban Kristus mulai goyah sampai kembali jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa. Digoda dosa awalnya berkata “tidak, saya tidak berbuat dosa itu lagi”. Tapi diajak terus minumlah sedikit saja, merokoklah sebatang saja. Dia tidak minum tetapi tuangkan saja dan ikut nongkrong di situ, akhirnya mulai goyah, jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa.

 

Kita periksa semua betis kita, harus kuat semuanya. Jangan berdiri dengan goyah, terhadap pengajaran terhadap korban Kristus harus kuat semuanya.

 

b)      Telinga digigit singa. Tandanya telinga sudah digigit.

II Timotius 4:4

4:4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.

 

Tandanya tidak mau lagi mendengar pengajaran yang benar atau tidak bisa lagi menikmati Firman pengajaran yang benar. Bandingkan waktu dulu pertama kali menerima pengajaran yang benar “ini yang saya cari” begitu dibilang ayat yang terakhir “masih mau suka tambah pak Pendeta”. Kalau sekarang baru setengah jam sudah komentar “terlalu lama ini” ini telinganya sudah digigit. Tetapi kalau dengar dongeng mereka senang. Dongeng itu khotbah yang tidak berdasarkan Alkitab, apalagi kalau Alkitab dikatakan seperti filsafat, itu dongeng. Apalagi kalau sudah ditambah dengan lawak-lawak. Di zaman Perjanjian Lama sampai Tuhan mengeluh terhadap bangsa Israel karena suka mendengar ajaran yang sewenang-wenang.

Yeremia 5:31

5:31 Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar dengan sewenang-wenang, dan umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang akan kamu perbuat, apabila datang kesudahannya?

 

Ayo telinga kita diperiksa, lebih bergemar mendengar pengajaran atau ajaran lain, atau gosip. Mari biarlah telinga dipakai mendengar pengajaran, jangan dipalingkan kepada yang lain.

 

Akibat telinga sudah tidak bisa mendengar pengajaran adalah murtad.

Ibrani 6:4-6

6:4 Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus,

6:5 dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang,

6:6 namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum.

 

Orang murtad itu meninggalkan penggembalaan yang benar dan mencari penggembalaan yang enak bagi dagingnya. Awalnya berada dalam penggembalaan yang benar lalu dia keluar, kemudian dia cari penggembalaan yang lain. Dia rasa di situ juga keras, dia keluar lagi mencari penggembalaan lain. Sampai dia temukan ini yang betul menurut dia, ini yang cocok bagi dagingnya. Orang seperti ini tidak bisa dibaharui lagi karena dia sudah menyalibkan Yesus kedua kali.

 

Jadi kalau betis dan telinga sudah digigit, sebentar lagi sudah ditelan iblis. Betul-betul dia dikuasai seutuhnya oleh setan. Kehidupan seperti ini tidak bisa lagi diubahkan, benar-benar tidak akan pernah lagi mengalami keubahan hidup. Dia dikuasai antikristus dengan cap 666, tubuhnya daging, jiwanya daging, rohnya daging.

II Timotius 3:1-5

3:1 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.

3:2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,

3:3 tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,

3:4 suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.

3:5 Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!

 

Kekuatan ibadah sudah mereka pungkiri. Kekuatan ibadah itulah pengajaran dan salib. Dia sudah tidak berdiri lagi di atas pengajaran yang benar, tidak berdiri lagi di atas korban Kristus. Makanya tidak berubah, 18 dosa itu melekat terus. 18 ini kalau dipecah menjadi 6 6 6 perbuatan tubuhnya daging, jiwanya daging, rohnya daging. Tubuh, jiwa dan rohnya daging semua, dia dikuasai oleh setan seutuhnya. Tuhan tolong ini jangan terjadi pada kita.

 

Kita menghadapi singa di dalam penggembalaan di kebun anggur, dalam pengajaran yang dibina oleh Kabar Mempelai. Sudah berapa banyak orang dalam Kabar Mempelai yang ditelan, bahkan pekabar Mempelai yang dulunya menyerukan “ini Kabar Mempelai Pengajaran yang benar” banyak yang sudah berguguran menghina pengajaran. Kita ini sudah berada di penghujung akhir zaman, sebentar lagi sudah mau mencapai garis finish, mari kita saling mendoakan satu dengan yang lain. Saya sebagai gembala, apa jalur yang sudah diletakan oleh pendahulu jangan dirombak. Kita tinggal meneruskan semuanya untuk mencapai garis finish. Jangan bikin jalan yang lain lagi, biar satu jalan yaitu jalan yang lurus sampai ke Yerusalem yang Baru.

 

Sebab itu supaya tidak diterkam singa kita harus tergembala sungguh-sungguh maka kita akan mengalami aktivitas Yesus Gembala yang baik.

Yohanes 10:3

10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.

 

Ini aktivitas gembala, Dia memanggil, Dia tuntun lewat suaraNya. Suara Yesus adalah Firman penggembalaan. Jadi aktivitas Yesus Gembala Agung kita rasakan lewat Firman penggembalaan. Kita sedang dipanggil untuk dekat dengan Dia supaya jangan dekat dengan singa dan Dia tuntun. Tuntun ke mana? Yerusalem Baru. Dia tuntun ke kandang penggembalaan yang terakhir. Jadi Firman penggembalaan ini sebenarnya curahan isi hati Tuhan kepada kita dan uluran tangan Tuhan kepada kita, jangan kita tepis.

 

Amsal 1:23-24

1:23 Berpalinglah kamu kepada teguranku! Sesungguhnya, aku hendak mencurahkan isi hatiku kepadamu dan memberitahukan perkataanku kepadamu.

1:24 Oleh karena kamu menolak ketika aku memanggil, dan tidak ada orang yang menghiraukan ketika aku mengulurkan tanganku,

 

Ini seruan hikmat, hikmat itu adalah pembukaan rahasia Firman. Lewat Firman penggembalaan, Tuhan sedang memanggil kita untuk mencurahkan isi hatiNya dan untuk menuntun kita sampai ke kandang penggembalaan yang terakhir. Jangan kita cuma bilang “saya dengar suara Tuhan memanggil” jangan-jangan cuma halusinasi. Apa buktinya kita sedang dipanggil dan sedang dituntun oleh Tuhan. Kita lihat dari isi pembukaan rahasia Firman.

II Timotius 3:16

3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

 

1.      Kita diajar supaya semua teratur, tidak kacau. Itu bukti kita sedang dipanggil, sedang dituntun oleh Tuhan. Kita datang beribadah, diajar harus begini, sehingga kita tahu. Minggu depan diajar lagi harus begini, harus begitu. Semua diatur supaya rapi, dulu tidak rapi nikahnya, tahbisannya tidak jelas, sekarang sudah diajar.

2.      Dinyatakan kesalahan kita. Kadangkala kami hamba Tuhan cuma tunjuk salah, jemaat jadi bingung mana yang benar. Makanya ada poin yang ketiga.

3.      Setelah ditunjuk salah diperbaiki kelakuan. Ini salah, harusnya begini.

4.      Didik di dalam kebenaran. Dijaga supaya jangan keluar rel. Itu berarti kita dipanggil dan sedang dituntun Tuhan.

 

Jangan cuma bilang nikah ini salah, pelayanan ini salah, tetapi tidak ditunjukkan yang benar, tidak diperbaiki. Saya diajar oleh papa, sudah tempeleng jemaat tetapi tidak dikasih tahu salahnya, tidak ditunjuk mana yang benar. Jadi ada Firman pengajaran dan ada Firman nubuatan. Firman pengajaran menunjuk salahnya, Firman nubuatan menunjukan arahnya yang tepat dan benar. Sehingga jemaat setelah dilukai, dibebat, dibalut, diperbaiki kelakuan, dididik di dalam kebenaran. Itu sistemnya Tuhan, kita berbahagia ada di dalam pengajaran, ditunjuk kesalahan kita, diperbaiki dan dididik di dalam kebenaran.

 

Semua ini tidak akan ada manfaatnya bagi kita kalau sikap kita salah. Sikap kita bagaimana terhadap panggilan Tuhan? Menerima panggilan Tuhan. Diajar menerima, ditunjuk salahnya terima, diperbaiki terima. Sama dengan menyerah sepenuh kepada Tuhan. Firman katakan “ini salah!” langsung mengaku “ampuni saya Tuhan”. Diajar lagi “harus begini” iya saya mau lakukan. Kemudian dituntun tetap pada jalur, jangan keluar lagi dari jalur kebenaran. Itu namanya menerima panggilan Tuhan. Kadangkala kita tidak mau terima, yang paling tidak bisa diterima ketika salah kita ditunjuk.  Mari biar kita semua mau menerima, mau menyerah sepenuh kepada Tuhan. Apa yang Tuhan mau kerjakan di dalam kita harus kita terima, terserah Engkau Tuhan. Segumpal tanah tidak protes kepada Penjunan “apa yang Kau buat!” dia menyerah saja mau dibentuk jadi apa, dia terima saja.

Roma 9:20

9:20 Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?"

 

Tidak usah protes kalau ditunjuk salahnya, malah harusnya berterima kasih “kalau tidak ada Firman saya sudah salah terus”. Sekarang sudah diperbaiki kesalahannya, sudah bisa bersaksi “kalau bukan karena pengajaran nikah saya tidak beraturan”.

 

Kalau kita sudah bisa menerima panggilan Tuhan maka tangan Tuhan Yesus Gembala Agung diulurkan kepada kita. Hasilnya:

1.      Matius 8:2-3

8:2 Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia dan berkata: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku."

8:3 Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya.

Penyakit kusta ditahirkan. Artinya:

a)      Segala penyakit jasmani disembuhkan yaitu penyakit tubuh dan penyakit ekonomi.

b)      Segala penyakit dalam nikah disembuhkan. Kusta itu ada bagian tubuh yang terlepas. Nikah yang retak dan pecah semua disembuhkan oleh Tuhan. Sudah bertahun-tahun nikah kita kenapa belum satu? Mari dengar panggilan Tuhan, terima dan rasakan jamahan tangan Tuhan. Siapa tahu siang ini giliran nikah kita disatukan oleh Tuhan, panggilan Tuhan kita dengar.

c)      Segala penyakit rohani disembuhkan, penyakit dosa disembuhkan terutama penyakit dosa kebenaran diri sendiri disembuhkan oleh Tuhan. Sungguh betapa luar biasanya tangan Yesus itu. Dia sedang mengulurkan kepada kita saat ini, tinggal kita terima panggilan Tuhan dan kita sambut uluran tangan Tuhan.

 

2.      Matius 14:29-32

14:29 Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.

14:30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"

14:31 Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"

14:32 Lalu mereka naik ke perahu dan angin pun redalah.

 

Tangan Yesus Gembala Agung diulurkan untuk mengangkat dari segala ketenggelaman dan dari kemerosotan apapun. Tenggelam dalam bidang apapun, tangan Yesus mampu mengangkat kita dan meneduhkan gelombang, menyelesaikan masalah demi masalah yang kita hadapi bagaikan laut yang bergelora. Betapa sangat baik Gembala Agung kita, jangan keluar dari tangan Yesus Gembala Agung.

 

3.      Wahyu 7:17

7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

 

Tangan Yesus Gembala Agung menuntun kita sampai ke mata air kehidupan, itulah takhta Sorga, takhta Yerusalem yang baru. Dan sambil menuntun Dia menghapus segala air mata dari mata kita. Jadi semua penyakit kita disembuhkan, penyakit kusta jadi tahir, dari ketenggelaman Dia angkat, laut bergelora Dia teduhkan dan Dia tuntun ke masa depan yang indah dan berhasil ke Yerusalem Baru sebagai Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

 

Itu bukan karena kehebatan kita tetapi ini semua karena kasih Tuhan, kalau kita berada dalam penggembalaan oleh Kabar Mempelai, menunjukan bahwa hidup kita betul-betul hanya karena belas kasihan Tuhan. Dia panggil, Dia ulurkan tanganNya, Dia tuntun kita sekalian.

Tuhan Memberkati.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar