20220731

Kebaktian Umum, Minggu 31 Juli 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 12:17

12:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.

Naga memerangi keturunan perempuan itu, ini menunjukan gereja yang tertinggal yang masuk aniaya antikritus. Siapa gereja Tuhan yang tertinggal dijelaskan dalam Markus pasal 13.

Markus 13:17-18

13:17 Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu.

13:18 Berdoalah, supaya semuanya itu jangan terjadi pada musim dingin.

 

Ada 3 kelompok:

1.      Ibu hamil yaitu kehidupan yang tahu berbuat baik tetapi tidak melakukannya, bahkan kandungan hatinya adalah kandungan yang jahat dan najis.

2.      Ibu yang menyusui bayi. Kaitannya dengan air susu, menunjukan Kristen kanak-kanak rohani yang tidak mau meningkat pada ajaran yang sehat.

3.      Orang yang mengalami musim dingin rohani.

 

Kita akan membahas 3 macam musim dingin secara rohani:

1.      Musim dingin iman atau krisis iman, iman semakin merosot terjadi krisis iman.

2.      Musim dingin pengharapan atau krisis pengharapan.

3.      Musim dingin kasih atau krisis kasih.

 

Pagi ini kita membahas poin kedua yaitu musim dingin pengharapan atau krisis pengharapan.

Kisah Para Rasul 28:1-3

28:1 Setelah kami tiba dengan selamat di pantai, barulah kami tahu, bahwa daratan itu adalah pulau Malta.

28:2 Penduduk pulau itu sangat ramah terhadap kami. Mereka menyalakan api besar dan mengajak kami semua ke situ karena telah mulai hujan dan hawanya dingin.

28:3 Ketika Paulus memungut seberkas ranting-ranting dan meletakkannya di atas api, keluarlah seekor ular beludak karena panasnya api itu, lalu menggigit tangannya.

 

Ini pasal terakhir dari Kisah Para Rasul, ada musim dingin. Pada pasal awal ada pencurahan Roh Kudus bagaikan lidah-lidah api. Pada pasal terakhir ini ada musim dingin menunjuk musim dingin pengharapan yaitu kemerosotan urapan Roh Kudus sampai tanpa urapan Roh Kudus. Ketika urapan Roh Kudus merosot, pengharapan itu merosot maka akan datang ular yang mengigit tangan hamba Tuhan, tangan pelayan Tuhan, tangan anak-anak Tuhan. Artinya kalau urapan Roh Kudus merosot dalam kehidupan kita maka kita akan mudah kena racun setan, yaitu dosa, ajaran palsu, gosip-gosip yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya serta pengaruh dunia. Pengaruh dunia membuat tidak setia sampai meninggalkan ibadah pelayanan.

 

Tujuan racun setan:

1.      Tadi yang digigit adalah tangan Paulus, jadi tujuannya supaya Paulus tidak bisa menulis Firman.

I Korintus 16:21

16:21 Dengan tanganku sendiri aku menulis ini: Salam dari Paulus.

 

Galatia 6:11

6:11 Lihatlah, bagaimana besarnya huruf-huruf yang kutulis kepadamu dengan tanganku sendiri.

 

Artinya:

a)      Supaya kita tidak bisa mendengar dan menerima Firman. Itu tujuan racun setan. Begitu dosa masuk, ajaran palsu masuk, pengaruh dunia masuk, gosip-gosip masuk, akan membuat kita kesulitan menerima Firman sehingga akhirnya mati rohani. Firman ini kebutuhan rohani kita, kalau kebutuhannya tidak terpenuhi bisa mati. Hati-hati, kita harus waspada sekarang ini, bagaimana racun ini bekerja luar biasa, dosa-dosa, ajaran palsu dan pengaruh dunia ini begitu hebat hari-hari terakhir ini.

b)      Supaya kita tidak bisa melayani Tuhan. Bicara tangan menunjukan pelayanan. Menulis Firman menunjuk pelayanan, sudah digigit berarti tidak bisa melayani.

 

Kita periksa apakah urapan yang ada pada kita bertambah atau semakin merosot. Ketika tidak bisa menerima Firman lagi, tidak bisa melayani Tuhan berarti urapan merosot. Firman itu yang menjadi kontrol dari pelayanan kita. Kalau racun ular sudah masuk sehingga tidak bisa lagi menerima Firman maka tahbisan pelayanannya pasti rusak. Dosa masuk, ajaran palsu masuk, tahbisannya pasti rusak. Masih kelihatan melayani tetapi sudah tidak sesuai Firrman sampai suatu saat stop melayani, tidak mau lagi melayani, meninggalkan pelayanan.

 

2.      Tadi yang digigit adalah tangan, tangan juga berbicara perbuatan. Jadi tujuan racun setan supaya kita melakukan perbuatan daging.

Galatia 5:19-21

5:19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,

5:20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,

5:21 kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu — seperti yang telah kubuat dahulu — bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

 

Ada 15 jenis perbuatan daging. Tabernakel jasmani dibangun dari 16 jenis bahan, tabernakel rohani juga demikian. Ada 16 bahasa yang diucapkan oleh murid-murid yang dipenuhkan Roh Kudus, itu cikal bakal pembangunan Tubuh Kristus. Kalau ada 15 perbuatan daging maka kita tidak bisa masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus yang rohani sehingga hanya menuju pada kebinasaan. Inilah racun setan yang bekerja hari-hari terakhir ini.

 

Dosa yang paling terasa hari-hari terakhir ini adalah ajaran palsu, sampai orang yang sudah dalam pengajaran bisa gugur, kena sabet ekor naga. Sudah begitu banyak bintang berguguran karena ajaran palsu ini. Racun setan bekerja begitu hebat hari-hari terakhir ini.

 

3.      Racun ular sudah masuk dalam hati. Dosa, ajaran palsu dan pengaruh dunia semua masuk ke dalam hati. Tanda racun ular itu sudah masuk dalam hati:

a)      Dikuasai oleh kehendak daging atau keinginan daging yang kuat, sehingga tidak bisa taat pada Firman. Ketika sudah mulai melawan dan menentang Firman itu berarti racun ular sudah masuk dalam hatinya. Kalau ada keinginan daging, untuk bisa taat itu menjadi sesuatu yang mustahil.

Roma 8:7

8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.

 

Racun setan ini membuat segala-galanya menjadi mustahil. Kalau tidak taat memang kita akan menghadapi kemustahilan-kemustahilan sampai kemustahilan tertinggi, dia mustahil untuk selamat, mustahil untuk sempurna. Ini cara setan bekerja, dia masuk dengan racunnya. Yang bekerja paling keras hari-hari terakhir ini adalah ajaran palsu, masuk di hati membuat hati dikuasai keinginan dan kehendak daging. Dulu diagung-agungkan “ini pengajaran” lalu mulai melirik dan ingin tahu ajaran lain itu bagaimana, ajaran lain agama lain itu bagaimana sehingga masuklah di hati dan akhirnya tidak bisa taat. Sekarang ini di dalam sekolah Alkitab diajarkan ajaran agama lain, kenapa belajar agama lain! Setiap ajaran itu punya roh, ada capnya. Jadi begitu membuka diri untuk ajaran lain maka rohnya masuk, capnya kena pada orang itu. Hati-hati dosa masuk sehingga tidak taat. Sehebat apapun pelayanan kita kalau tidak taat pada Firman, di hadapan Tuhan tidak berguna bagi Tuhan. Bahkan Tuhan katakan enyahlah kamu pembuat kejahatan! Itu karena di hatinya sudah ada racun setan, racun kejahatan.

Matius 7:21

7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

Untuk masuk sorga lakukan kehendak Bapa. Jadi kalau tidak sesuai kehendak Tuhan ini akibatnya:

Matius 7:22-23

7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

 

Berarti pelayanannya selama ini tidak berguna. Ini yang menjadi awasan bagi saya, melayani-melayani tetapi kalau tidak sesuai kehendak Tuhan, racun setan sudah masuk maka di hadapan Tuhan tidak berguna, percuma, pembuat kejahatan!

 

b)      Dikuasai oleh hawa nafsu daging yang kuat sehingga tidak pernah puas. Dalam ibadah tidak puas, dalam nikah tidak puas, dalam hidup sehari-hari tidak puas, itu berarti hawa nafsu daging sudah masuk dalam dirinya. Contohnya perempuan Samaria 5 kali kawin cerai sampai yang keenam bukan lagi suami yang sah. Ini betul-betul ketidakpuasan di dalam nikah! Kaum muda kalau sudah dimasuki racun ular maka nanti akan gonta ganti pacar, itu bibit kawin cerai!

Yohanes 4:15

4:15 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."

 

Lihat ketidakpuasannya apa?

Yohanes 4:16-18

4:16 Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."

4:17 Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,

4:18 sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."

Hati-hati kalau sudah masuk setan akhirnya tidak akan pernah puas sehingga mencari kepuasan di dunia. Tidak puas juga maka kepuasan di dunia dibawa masuk dalam gereja. Tidak puas juga akhirnya mencari kepuasan lewat berbuat dosa sampai puncaknya dosa. Inilah orang Kristen sekarang, betapa urapan itu merosot sampai tidak ada urapan, krisis urapan, krisis pengharapan. Jangan sampai kita yang sudah ada dalam pengajaran mengalami krisis ini. Mereka di luar mengalami krisis ini karena mereka tidak tahu. Kita yang sudah dalam pengajaran jangan mengalami krisis, memiliki hawa nafsu yang kuat sehingga mencari kepuasan di dunia, kepuasan lewat berbuat dosa. Mungkin pagi ini kita mengalami kemerosotan urapan, sekarang kita mendengar Firman masih ada harapan dipulihkan.

 

c)      Dikuasai kelemahan daging sehingga tidak bisa menyembah Tuhan. Ini betul-betul hatinya sudah rusak.

Roma 8:26

8:26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

 

Daging ini lemah, tidak bisa berdoa. Masuk racun setan tambah tidak bisa berdoa sebab hatinya sudah rusak.

 

4.      Racun sudah menjalar ke seluruh tubuh sehingga mati rohani, tidak bergairah lagi untuk perkara-perkara yang rohani. Orang lain ibadah, dia sudah tidak peduli, dia hanya ikuti keinginan daging, itu berarti racun itu sudah menguasai seluruh tubuhnya.

 

Pertanyaannya mengapa urapan Roh Kudus bisa merosot?

Imamat 21:12

21:12  Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

 

Kalau berada di tempat suci, di ruangan suci, dalam kandang penggembalaan, artinya kita tekun dalam ibadah penggembalaan maka ada urapan. Jadi mengapa urapan mulai merosot karena mulai memandang ringan penggembalaan. Sebab pandangannya sudah tertuju pada perkara-perkara yang dunia. Mulai saya sebagai gembala dikoreksi, mulai persiapannya dianggap ringan “ah gampang itu, sudah berkali-kali khotbah, sudah tahu!” sudah tidak ada penyembahan minta pembukaan Firman maka urapan menurun. Sidang jemaat juga bisa rasakan, kalau jemaat sungguh-sungguh datang beribadah mau cari Firman lalu pendeta yang khotbah tidak serius dalam persiapan pemberitaan Firman maka akan terasa, khotbahnya hanya sekedar khotbah. Jemaat juga kalau mulai memandang ringan penggembalaan urapan merosot, tidak serius mendengar Firman, pelayanannya sudah senin kamis, timbul tenggelam. Itu urapan merosot, perhatiannya tidak tertuju lagi pada Firman penggembalaan. Tubuhnya ada dalam ibadah tetapi perhatiannya tidak tertuju lagi pada Firman penggembalaan. Kalau sudah seperrti ini maka kehidupan itu sudah mengalami krisis pengharappan.

I Yohanes 3:2-3

3:2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.

3:3 Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.

 

Krisis pengharapan itu:

1.      Tidak ada harapan menjadi Mempelai Wanita untuk menyambut kedatangan Yesus di awan-awan yang permai. Orang yang ada pengharapan menyambut kedatangan Yesus menyucikan dirinya. Berarti orang yang krisis pengharapan itu kesuciannya merosot, mulai jamah yang najis, mulai lihat yang najis, mulai timbul keinginan najis! Ayo kaum muda, ini generasi akhir, tidak ada lagi generasi berikutnya karena kedatangan Tuhan sudah di ambang pintu. Kita tidak tahu kapan Yesus datang, yang pasti kita harus selalu siap sedia, mari berjaga-jaga, jangan sampai kesucian kita merosot. Mungkin rohani kita sudah maju 5 langkah kemudian mundur 6 langkah. Ayo jangan krisis. Memang dunia ini dilanda krisis yaitu krisis iman, krisis pengharapan dan krisis kasih, tetapi jangan sampai melanda kehidupan kita. Sebab itu marilah bertekun dalam penggembalaan, penggembalaan itu tempat penyucian. Firman penggembalaan itu alat yang menyucikan, jangan dipandang ringan.

 

2.      Tidak bisa diharapkan di dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Siapa yang mau mengharapkan pemabuk mau khotbah, siapa mau harapkan perokok mau main musik! Biar skillnya skill dewa, tetapi kalau tidak suci tidak bisa diharapkan! Makanya kalau mendengar omongan orang yang tidak suci, lalu ditaruh dihati sehingga kita tersandung dalam pelayanan, rugi sendiri kita! Orang itukan sudah tidak bisa diharapkan, untuk apa kita tanggapi.

 

Di dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus dasarnya kesucian.

Keluaran 29:1

29:1 "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,

 

Efesus 4:11-12

4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,

4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

 

Yang dipakai itu orang yang kudus! Tidak usah dipecat orang yang tidak suci di dalam pelayanan, dia akan memecat dirinya sendiri. Tidak usah disuruh turun, pasti turun sendiri. Kalau sudah pecat memecat itu sudah sistem pemerintah dunia yang memerintah dengan tangan besi. Dalam penggembalaan dia akan keluar sendiri kalau tidak mau disucikan. Makanya jangan kita terpengaruh, biarlah kita sungguh-sungguh di dalam pelayanan.

 

Kisah Para Rasul 28:4-5

28:4 Ketika orang-orang itu melihat ular itu terpaut pada tangan Paulus, mereka berkata seorang kepada yang lain: "Orang ini sudah pasti seorang pembunuh, sebab, meskipun ia telah luput dari laut, ia tidak dibiarkan hidup oleh Dewi Keadilan."

28:5 Tetapi Paulus mengibaskan ular itu ke dalam api, dan ia sama sekali tidak menderita sesuatu.

 

Paulus digigit ular tetapi tidak mati, malah ularnya yang mati. Mengapa demikian? Sebab Paulus meningkat di dalam urapan Roh Kudus. Ini juga teladan bagi kita, kita juga harus meningkat di dalam urapan Roh Kudus. Dalam pasal 2 Roh Kudus bagaikan lidah api, dalam pasal 28 ada api besar, itu menunjukan urapan yang meningkat. Mari kita berjuang supaya mengalami peningkatan dalam urapan. Perjuangannya bagaimana? Mari tergembala sungguh-sungguh, tergembala dengan baik dan benar. Maka urapan semakin meningkat, pelayanan semakin meningkat, pemakaian Tuhan dalam diri kita semakin meningkat.

 

Praktek urapan yang meningkat:

1.      Mengebaskan ular ke dalam api. Artinya tidak terpengaruh oleh racun setan. Racun setan itu adalah:

a)      Dosa

Orang yang meningkat dalam urapan tetap hidup benar dan suci. Sekalipun di sekeliling dalam keadaan tercemar, dia tidak terpengaruh. Mungkin teman di sekolah sudah merokok dan narkoba, dia tidak terpengaruh. Dalam lingkungan keluarga ditawari dosa ini dan itu kita tidak terpengaruh, itu berarti meningkat dalam urapan. Kalau ada rasa sungkan kepada manusia, ketika ditawari berbuat dosa dia mulai sungkan dan ikut, itu berarti racun ular sudah masuk! Sekalipun ada di situ tetapi kita tidak terpengaruh. Bunga bakung sekalipun berada di rawa, begitu dia mekar tetap putih. Itu menunjuk tidak terpengaruh oleh dosa di akhir zaman.

 

b)      Ajaran palsu dan gosip yang tidak benar

Bukti urapan meningkat ada ketegasan untuk menolak ajaran palsu, untuk tidak mendengar gosip-gosip, tetapi telinga hanya untuk mendengar ajaran yang sehat dan benar. Sekalipun di yutub ada jutaan khotbah tetapi kita tidak terpengaruh, tetap kita hanya mau mendengar ajaran yang benar.

I Timotius 4:1-2

4:1 Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan

4:2 oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.

 

I Yohanes 2:27

2:27 Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu — dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta — dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.

 

Diajar orang lain ini menunjuk nabi palsu dengan ajaran yang lain. Jangan mau terpengaruh dengan ajaran yang lain. Mungkin dia dengar ini ajaran yang bagus, seperti Kabar Mempelai juga, jangan didengar! Satu waktu ada ajaran yang mirip-mirip Kabar Mempelai. Hanya bedanya kalau Kabar Mempelai itu cuma-cuma. Ini pembenahan nikah tetapi yang ikut seminarnya harus bayar. Kemudian ada pendeta di dalam Kabar Mempelai mengatakan kalau ini juga Kabar Mempelai, berarti dia sudah kena ajaran lain! Kalau Kabar Mempelai itu kita terima dengan cuma-cuma, diberitakan juga dengan cuma-cuma, tidak pungut bayaran.

 

Harus ada ketegasan untuk menolak ajaran yang lain. Tidak mau mendengar gosip-gosip tetapi telinga ini hanya untuk mendengar dan dengar-dengaran pada Firman pengajaran yang benar. Doakan supaya ada ketegasan. Saya bersyukur nasihat dari guru saya setelah saya mau pulang ke Tentena “kamu jangan plin plan soal pengajaran seperti pendeta-pendeta di daerah ini!”. Kalau ada ajaran yang sudah berbeda dari yang kita terima kita tegas tidak mau, jangan ingin tahu. Tuhan sendiri berkata kepada orang Israel, kalau kamu sudah memasuki tanah Kanaan, awaslah, jangan ingin tahu cara mereka beribadah, jangan tanya-tanya, apalagi mau mendalami, jangan! Harus ada ketegasan hari-hari terakhir ini.

 

c)      Dunia

Orang yang meningkat dalam urapan, dia tidak ditawan oleh dunia tetapi menjadi tawanan roh.

Kisah Para Rasul 20:22-24

20:22 Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ

20:23 selain dari pada yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku.

20:24 Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.

 

Jangan tertawan dengan dunia, dunia ini seperti lembah Yordan, di mata Lot seperti taman Tuhan. Dunia ini seperti Yerikho, Yerikho artinya lembah bunga, berarti harum daya pikatnya luar biasa. Kita tinggal di dunia tetapi tidak mau ditawan oleh dunia. Seperti Yusuf tinggal di Mesir tetapi tidak dikuasai Mesir, dia yang menjadi penguasa Mesir.

 

Kita harus menjadi tawanan roh. Apa itu tawanan roh? Hamba Tuhan dan pelayan Tuhan yang setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir tanpa menghiraukan apapun yang bersifat duniawi. Kita dikoreksi Tuhan, kita ini melayani sebagai tawanan dunia atau tawanan roh. Paulus saja tidak menghiraukan nyawanya, apalagi perkara-perkara dunia yang lain. Di sini kita masih banyak kurangnya, ketika perkara yang rohani dibenturkan dengan sesuatu yang sifatnya duniawi, kadangkala kita masih memilih yang dunia. Tuhan tolong kita jangan sampai kita menjadi tawanan dunia ini.

 

Biarlah kita mau sungguh-sungguh tergembala dan mau meningkat dalam urapan Roh Kudus. Orang yang meningkat dalam urapan Roh Kudus digambarkan seperti tongkat Harun yang bertunas, berbunga dan berbuah badam.

Bilangan 17:6-8

17:6 Setelah Musa berbicara kepada orang Israel, maka semua pemimpin mereka memberikan kepadanya satu tongkat dari setiap pemimpin, menurut suku-suku mereka, dua belas tongkat, dan tongkat Harun ada di antara tongkat-tongkat itu.

17:7 Musa meletakkan tongkat-tongkat itu di hadapan TUHAN dalam kemah hukum Allah.

17:8 Ketika Musa keesokan harinya masuk ke dalam kemah hukum itu, maka tampaklah tongkat Harun dari keturunan Lewi telah bertunas, mengeluarkan kuntum, mengembangkan bunga dan berbuahkan buah badam.

 

Tongkat itu kecil, tidak berarti. Begitu juga arti nama Paulus, kecil tidak berarti. Tetapi sekalipun tongkat itu kecil dan tidak berarti, kalau diletakkan di hadapan Tuhan semalam-malaman, bisa bertunas, bisa berbunga dan bisa berbuah. Pengertiannya bagi kita, mungkin kita di mata manusia kecil, tidak berarti, banyak kelemahan di mata manusia, tetapi kalau kita mau menempatkan diri kita di hadapan Tuhan semalam-malaman maka akan mengalami peningkatan urapan Roh Kudus. Yang kecil dan tidak berarti bisa diharapkan dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Mungkin ada dorongan untuk melayani tetapi kita tidak bisa begini dan begitu. Itu sudah betul, berarti tongkat kecil. Taruhlah hidup kita di hadapan Tuhan semalam-malaman maka yang tidak berarti itu bisa bertunas, berbunga, berbuah, ada pengharapan dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, ada pengharapan menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

Apa artinya ditaruh di hadapan Tuhan semalam-malaman? Berarti diambil pada pagi hari. Artinya setia dan tekun tergembala sampai fajar menyingsing, sampai Yesus datang kembali, pasti bertunas, pasti berbunga dan pasti berbuah. Jangan minder, saya kecil, tidak berdaya, tidak berarti, tidak berharga, mau menyanyi tidak tahu, main musik tidak tahu, semua tidak tahu. Banyak kekurangan dan kelemahan kita, yang penting tergembala maka ada pengharapan dipakai Tuhan. Tongkat kayu itu sudah mati, tetapi kemudian bertunas. Bertunas itu artinya hidup penuh pengharapan terutama pengharapan menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Dalam surat Ibrani 6:19 dikatakan labuhkanlah pengharapan di belakang tirai. Di belakang tirai itu ruangan maha suci, ada tabut perjanjian dengan tutupnya, itu persekutuan Mempelai. Itu pengharapan kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Orang yang tergembala itu punya pengharapan menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

Kesetiaan itu menutupi segala kekurangan kita. Kalau sudah ada kekurangan, tidak setia lagi, tidak akan dipakai Tuhan. Sekalipun hebat kalau tidak setia tidak dipakai Tuhan. Tongkat kering yang sudah dicabut dari tanah kemudian bertunas itu mujizat. Jadi kalau kita bisa setia tekun dalam penggembalaan itu mujizat rohani. Jadi orang yang tergembala langkah-langkah hidupnya adalah langkah-langkah mujizat!

 

Dan sebentar lagi ada bunga. Artinya kehidupan yang tergembala itu kehidupannya ditata rapi oleh Tuhan, dijadikan indah oleh Tuhan. Biar namanya bunga tahi ayam tetap indah. Kaum muda jangan kecil hati kalau lihat teman-temanmu sudah sekolah tinggi sudah jadi orang, yang penting kita tergembala dengan sungguh-sungguh pasti Tuhan jadikan indah pada waktunya. Bunga itu juga menunjuk karunia Roh Kudus atau jubah maha indah. Kalau kita tergembala Tuhan pasti perlengkapi dengan karunia-karunia Roh Kudus, Tuhan pakai dalam pembangunan Tubuh Kristus, itu keindahan kita. Jadi jangan lihat orang lain itu punya gelar ini, kaya, punya kedudukan. Lihat dia punya pelayanan atau tidak, kalau dia tidak ada pelayanan lalu  kita ada pelayanan, sekalipun kita hanya lulusan SD tetapi hidup kita lebih indah dari dia karena punya jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus! Punya kekayaan belum tentu indah hidupnya. Banyak orang kaya malah bertengkar terus, tidak damai.

 

I Timotius 3:1

3:1 Benarlah perkataan ini: "Orang yang menghendaki jabatan penilik jemaat menginginkan pekerjaan yang indah."

 

I Timotius 3:1 (Terjemahan Lama)

3:1 Maka inilah perkataan yang sungguh: Jikalau barang seorang berkehendakkan jawatan gembala sidang, maka tujuannya itu kepada suatu pekerjaan yang baik.

 

Jadi kalau punya jabatan pelayanan, itu jabatan yang indah. Pembersih gereja, penerima tamu, jaga parkir itu indah, itu yang menentukan indahnya hidup kita, bunga di dalam hidup  kita. Kalau melayani sungguh-sungguh bunga deposito juga ada! Jangan hanya kejar bunga deposito lalu bunga dalam pelayanan tidak ada.

 

Dalam Kisah Para Rasul 28 pelayanan pembangunan Tubuh Kristus digambarkan dengan penyembuhan ayah gubernur.

Kisah Para Rasul 28:7-10

28:7 Tidak jauh dari tempat itu ada tanah milik gubernur pulau itu. Gubernur itu namanya Publius. Ia menyambut kami dan menjamu kami dengan ramahnya selama tiga hari.

28:8 Ketika itu ayah Publius terbaring karena sakit demam dan disentri. Paulus masuk ke kamarnya; ia berdoa serta menumpangkan tangan ke atasnya dan menyembuhkan dia.

28:9 Sesudah peristiwa itu datanglah juga orang-orang sakit lain dari pulau itu dan mereka pun disembuhkan juga.

28:10 Mereka sangat menghormati kami dan ketika kami bertolak, mereka menyediakan segala sesuatu yang kami perlukan.

 

Pelayanan pembangunan Tubuh Kristus adalah kegerakan penyembuhan atau penyehatan rohani = kegerakan penyucian. Jadi kalau kita mau dipakai dalam kegerakan pembangunan Tubuh Kristus maka lebih dahulu rohani kita harus sehat.

 

 

Ada 2 penyakit yang ditonjolkan di sini:

a)      Demam

Demam secara rohani itu suam-suam = loyo di dalam pelayanan. Ayo kita priksa diri kita. Kita mau dipakai dalam kegerakan, kalau kita loyo di dalam pelayanan bagaimana bisa dipakai. Seharusnya kita dipakai untuk menolong orang yang sedang loyo supaya dia semangat. Makanya salah satu tanda yang menyertai orang yang percaya kepada Tuhan adalah meletakan tangan di atas orang sakit dan dia sembuh. Jadi kalau kita percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan, tergembala sungguh-sungguh dipakai Tuhan, jangan loyo, supaya kita dipakai Tuhan membangkitkan semangat orang yang sudah loyo. Harus semangat berkorbar-kobar dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.

 

b)      Disentri

Apa itu sakit perut secara rohani?

Filipi 3:18-19

3:18 Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.

3:19 Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.

 

Ini disentri secara rohani, bertuhankan perut, semua hanya untuk kepentingan perut, melayani untuk kepentingan perut, itu sakit perut secara rohani. Kalau melayani selalu berpikir untung ruginya tidak akan dipakai. Jangan pikir untung rugi, pikir untuk menyenangkan Tuhan. Kalau sudah menyenangkan Tuhan untung besar. Tuhan tidak pernah menipu. Orang yang melayani untuk kepentingan perut, ketika dia merasa yang dia terima tidak cukup maka gampang dia meninggalkan pelayanan untuk mencari perkara perut. Orang yang seperti ini tidak dipakai, malah menjadi musuh salib. Dalam nama Yesus ayo kita melayani untuk menyenangkan Tuhan, bukan untuk perut. Kalau melayani untuk perut nanti seperti Yudas.

 

Inilah kehidupan yang meningkat dalam urapan, dia bagaikan tongkat yang bertunas, punya pengharapan menjadi Mempelai Wanita Tuhan, hidup dalam kesucian. Kemudian dia berbunga, hidupnya ditata rapi oleh Tuhan, dia diperlengkapi dengan karunia-karunia Roh Kudus, dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Dan suatu saat kalau sudah dipakai Tuhan pasti berbuah, menghasilkan buah-buah roh.

Galatia 5:22-23

5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,

5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

 

Jadi orang yang tergembala, disucikan dan dipakai Tuhan pasti berubah dari manusia daging menjadi manusia rohani. Yang tadinya manusia daging sekarang menjadi manusia rohani sebab tabiat Allah Tritunggal nyata dalam dirinya. Kita periksa dari 9 buah roh ini minimal sudah ada 1 2 buah dalam diri kita. Pasti berubah, mulai sabar, lemah lembut, menguasai diri, itu semua ada dalam diri kita, sampai suatu saat sudah segambar dengan Tuhan, kita layak menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

 

Kalau ada gambar Allah dalam hidup kita ada hasilnya:

a)      Kejadian 1:26-29

1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."

1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."

1:29 Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.

 

Kalau ada gambar Allah dalam diri kita maka ada kuasa kemenangan atas trio setan. Burung di udara itu menunjuk naga setan dengan roh jahat dan roh najis. Ikan di laut itu antikristus, binatang yang keluar dari dalam laut. Binatang melata di darat itu nabi palsu dengan roh dusta dan ajaran palsunya. Jadi semakin kita berubah, diubahkan oleh Tuhan, gambar Allah semakin nyata dalam kita, maka ada kuasa kemenangan atas trio setan. Langkah-langkah hidup kita adalah langkah-langkah mujizat, langkah-langkah kemenangan. Yang penting tergembala, meningkat dalam urapan, jangan krisis. Semoga ini menjadi pengalaman hidup kita, pulang sebagai pemenang, ada kemenangan atas trio setan sumbernya masalah, dosa, kegagalan, air mata. Siapa tahu siang ini giliran kita ditolong oleh Tuhan. Yakin bersama Tuhan ada kemenangan. Pergumulan apapun yang kita hadapi, pergumulan nikah, buah nikah, pergumulan menghadapi penyakit dan lain-lain, meningkatlah dalam urapan Roh Kudus, tergembala, pasti menang.

 

b)      Kejadian 1:31

1:31 Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.

 

Ketika Tuhan menciptakan manusia di penghujung hari yang keenam, Tuhan mengatakan sungguh amat baik. Jadi hasil kedua Tuhan menjadikan semua baik. Kalau menghadapi semua yang buruk hari-hari terakhir ini, ayo kembali masuk kandang. Mungkin semua buruk, coba periksa urapannya bagaimana, sikap terhadap penggembalaan bagaimana. Kalau mulai memandang ringan, ayo kembali ke dalam kandang penggembalaan. Meningkatlah dalam urapan sehingga semua menjadi baik sampai sungguh amat baik. Kapan semua itu menjadi sungguh amat baik? Ketika kita bersanding dengan Yesus dalam pesta nikah Anak Domba Allah, kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. kedatanganNya sudah di ambang pintu, Dia sudah mau datang, biarlah kita merindu dan punya pengharapan untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Jangan krisis pengharapan, tetapi biarlah kita memiliki pengharapan, pengharapan yang meningkat, sampai menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

 

Tuhan Memberkati.

 

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar