20220724

Kebaktian Umum, Minggu 24 Juli 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 12:17

12:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.

Pada Wahyu 12 antikristus memerangi keturunan perempuan itu, menganiaya gereja yang tertinggal. Siapa gereja Tuhan yang tertinggal dijelaskan dalam Markus pasal 13.

1.      Ibu hamil.

2.      Ibu yang menyusui bayi.

3.      Orang yang mengalami musim dingin rohani.

 

Kita akan membahas 3 macam musim dingin secara rohani:

1.      Musim dingin iman atau krisis iman. Itu yang terjadi hari-hari terakhir ini, iman Kekristenan semakin rapuh. gampang sekali meninggalkan kepercayaan kepada Yesus karena godaan di dunia ini dan tantangan yang semakin hebat.

2.      Musim dingin pengharapan atau krisis pengharapan.

3.      Musim dingin kasih atau krisis kasih.

 

Kita mempelajarinya bukan supaya kita masuk ke dalamnya tetapi supaya kita terhindar dari musim dingin secara rohani. Kita mulai dari musim dingin iman.

 

Iman yang benar timbul dari mendengar Firman dalam urapan Roh Kudus.

Roma 10:17

10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

 

Jadi sikap kita mendengar Firman menentukan kita masuk musim dingin iman atau tidak. Kalau sikap kita tidak menghargai Firman pasti mengalami musim dingin iman, krisis iman. Sebagai contoh kita ambil 2 raja Israel yang hebat.

1.      Raja Yoyakhin. Waktu itu musim dingin dan raja Yoyakhin mendengarkan Firman yang dibacakan yang ditulis nabi Yeremia. Selesai dibaca satu gulungan dirobek lalu dibakar.

Yeremia 36:21-23

36:21 Raja menyuruh Yehudi mengambil gulungan itu, lalu ia mengambilnya dari kamar panitera Elisama itu. Yehudi membacakannya kepada raja dan semua pemuka yang berdiri dekat raja.

36:22 Waktu itu adalah bulan yang kesembilan dan raja sedang duduk di balai musim dingin, sementara di depannya api menyala di perapian.

36:23 Setiap kali apabila Yehudi selesai membacakan tiga empat lajur, maka raja mengoyak-ngoyaknya dengan pisau raut, lalu dilemparkan ke dalam api yang di perapian itu, sampai seluruh gulungan itu habis dimakan api yang di perapian itu.

 

Raja Yoykhin ini tidak menghargai Firman. Dia mendengar tetapi dia mengoyak-ngoyak gulungan kitab Firman itu. Saat ini kita sama-sama mendengar Firman, tetapi bagaimana dengan hati kita, menerima Firman atau ada penolakan. Menolak Firman itu bagaikan mengoyak-ngoyak gulungan kitab. Raja Yoyakhin mendengar tetapi hatinya menolak, tidak taat, bahkan melawan Firman.

 

2.      Raja Saul, sikapnya tidak taat, sampai 2 kali dia tidak taat pada Firman. Padahal dia sudah dipilih oleh Tuhan, punya potensi secara jasmani, dia lebih tinggi dari orang-orang sebangsanya. Punya potensi secara rohani, dia bukan nabi tetapi kepenuhan seperti nabi. Sayangnya ketika mulai hebat dipakai Tuhan, sikapnya terhadap Firman tidak baik. 2 kali dia tidak mentaati Firman.

a)       I Samuel 13:6,8-9

13:6 Ketika dilihat orang-orang Israel, bahwa mereka terjepit — sebab rakyat memang terdesak — maka larilah rakyat bersembunyi di gua, keluk batu, bukit batu, liang batu dan perigi;

13:8 Ia menunggu tujuh hari lamanya sampai waktu yang ditentukan Samuel. Tetapi ketika Samuel tidak datang ke Gilgal, mulailah rakyat itu berserak-serak meninggalkan dia.

13:9 Sebab itu Saul berkata: "Bawalah kepadaku korban bakaran dan korban keselamatan itu." Lalu ia mempersembahkan korban bakaran.

 

Ini ketidaktaatan Saul, dia mempersembahkan korban bakaran yang harus dipersembahkan oleh imam atau nabi.

 

I Samuel 13:10-14

13:10 Baru saja ia habis mempersembahkan korban bakaran, maka tampaklah Samuel datang. Saul pergi menyongsongnya untuk memberi salam kepadanya.

13:11 Tetapi kata Samuel: "Apa yang telah kauperbuat?" Jawab Saul: "Karena aku melihat rakyat itu berserak-serak meninggalkan aku dan engkau tidak datang pada waktu yang telah ditentukan, padahal orang Filistin telah berkumpul di Mikhmas,

13:12 maka pikirku: Sebentar lagi orang Filistin akan menyerang aku di Gilgal, padahal aku belum memohonkan belas kasihan TUHAN; sebab itu aku memberanikan diri, lalu mempersembahkan korban bakaran."

13:13 Kata Samuel kepada Saul: "Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu; sebab sedianya TUHAN mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk selama-lamanya.

13:14 Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap. TUHAN telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya dan TUHAN telah menunjuk dia menjadi raja atas umat-Nya, karena engkau tidak mengikuti apa yang diperintahkan TUHAN kepadamu."

 

Saul tidak taat saat dalam keadaan terjepit. Musuh sudah mengepung, rakyat sudah berserak meninggalkan dia, sementara Samuel belum datang-datang padahal Samuel ini yang harus mempersembahkan korban bakaran kepada Tuhan. Akhirnya dia memberanikan diri, dia yang mempersembahkan korban itu. Apa yang diikuti oleh Saul? Dalam ayat 12 dikatakan “maka pikirku”. Saul mengikuti pikiran dagingnya untuk melakukan sesuatu yang baik menurut dagingnya tetapi bertentangan dengan Firman. Kadang kita seperti Saul ketika diperhadapkan jalan terjepit, menghadapi masalah, ke belakang, ke kiri, ke kanan tidak ada jalan, buntu semuanya, tidak ada jalan keluar, di situ pikiran daging kita muncul. Coba saya buat begini dan kita ikuti pikiran daging kita. Akhirnya salah dalam tahbisan.

 

Pelayanan apapun yang kita lakukan sekalipun baik, orang lihat bagus, tetapi kalau tidak sesuai Firman, kita ikuti pikiran daging kita, itu tidak berkenan kepada Tuhan, tidak baik di mata Tuhan! Malah di ayat 13 dikatakan itu perbuatan bodoh! Dalam keadaan terjepit ketika menghadapi masalah tidak ada jalan keluar jangan pakai pikiran daging, tetapi berserah kepada Tuhan, jangan menuruti pikiran daging. Kalau mengikuti pikiran daging. Nanti apapun yang kita lakukan sekalipun menurut kita itu baik, di hadapan Tuhan itu bodoh, Tuhan tidak terima, Tuhan tidak berkenan.

 

b)      Saat diberkati.

I Samuel 15:13-15

15:13 Ketika Samuel sampai kepada Saul, berkatalah Saul kepadanya: "Diberkatilah kiranya engkau oleh TUHAN; aku telah melaksanakan firman TUHAN."

15:14 Tetapi kata Samuel: "Kalau begitu apakah bunyi kambing domba, yang sampai ke telingaku, dan bunyi lembu-lembu yang kudengar itu?"

15:15 Jawab Saul: "Semuanya itu dibawa dari pada orang Amalek, sebab rakyat menyelamatkan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dengan maksud untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu; tetapi selebihnya telah kami tumpas."

 

Saul tidak taat kepada Firman Tuhan karena mengikuti maksud hati. Kalau dilihat maksud hatinya baik mau mempersembahkan korban untuk Tuhan. Terlihat baik tetapi tidak sesuai yang Tuhan Firmankan. Firman Tuhan kepada Saul tumpas semua orang Amalekh sampai binatang-binatangnya tumpas. Tetapi Saul melihat, sayang ini hewan-hewan yang baik kan bagus kalau dipersembahkan untuk Tuhan. Kalau ditumpas percuma, jadi dia selamatkan dengan maksud mau dipersembahkan kepada Tuhan. Tapi Tuhan bilang itu tidak baik!

 

Menghadapi segala sesuatu dalam kehidupan kita jangan gunakan kehendak daging dan turuti maksud hati. Biar itu baik kalau tidak sesuai dengan Firman itu tidak baik. Jadi patokannya Firman. Jangan patokannya pikiran atau maksud hati kita. Begitu juga dalam pelayanan dan dalam hidup sehari-hari jangan pakai perasaan daging. Pakai pikiran dan perasaan Firman. Kadangkala kita sungkan kepada manusia tetapi menyakiti hati Tuhan. Pada Tuhan tidak sungkan, tetapi kepada manusia sungkan.

Akibatnya Saul ditolak menjadi raja.

I Samuel 15:26

15:26  Tetapi jawab Samuel kepada Saul: "Aku tidak akan kembali bersama-sama dengan engkau, sebab engkau telah menolak firman TUHAN; sebab itu TUHAN telah menolak engkau, sebagai raja atas Israel."

 

Bagi kita ditolak sebagai raja adalah tidak bisa masuk dalam kerajaan 1000 tahun damai, apalagi masuk kerajaan sorga. Karena dalam kerajaan 1000 tahun damai kita akan memerintah bersama dengan Yesus. Kalau sudah ditolak tidak akan bisa masuk ke sana, sama dengan binasa selama-lamanya.

 

Sekali lagi jangan pakai pikiran daging, jangan pakai perasaan daging. Pakai iman, iman itu kebenaran, iman itu ketaatan terhadap Firman Tuhan. Pakai iman menghadapi segala sesuatu. Mau menikah, mau sekolah, mau kerja dan lain-lain, jangan turuti pikiran daging. Kalau saya di sini kampusnya jelek dan sebagainya. Lalu pergi ke tempat lain padahal sudah jauh dari Tuhan, tidak bisa beribadah melayani Tuhan. Untuk bisa taat pada Firman mari kita ikuti pikiran dan perasaan Yesus, mau taat sampai daging tidak bersuara lagi.

 

Krisis iman itu = mengoyak Firman, Firman ditolak. Akibat krisis iman:

1.      Kirbat dan pakaian terkoyak.

Markus 2:21-22

2:21 Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah koyaknya.

2:22 Demikian juga tidak seorang pun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga anggur itu dan kantongnya dua-duanya terbuang. Tetapi anggur yang baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula."

 

Koyak berarti rusak. Kirbat itu menampung bagian dalam, koyak berarti kalau tidak menghargai Firman hatinya jadi rusak. Kaum muda kenapa sudah melayani Tuhan, semakin melayani tetapi hatinya koyak, semakin najis, semakin jahat, semakin benci orang. Coba perhatikan sikapnya mendengar Firman. Kemudian pakaian koyak, pakaian itu bagian luar, berarti tingkah laku menjadi rusak.

 

Apa yang menjadi pemicu rusaknya hati dan perbuatan?

Yeremia 36:29

36:29 Mengenai Yoyakim, raja Yehuda, haruslah kaukatakan: Beginilah firman TUHAN: Engkau telah membakar gulungan ini dengan berkata: Mengapakah engkau menulis di dalamnya, bahwa raja Babel pasti akan datang untuk memusnahkan negeri ini dan untuk melenyapkan dari dalamnya manusia dan hewan?

 

Begitu Yeremia menuliskan tentang kedatangan raja Babel untuk menghancurkan Israel, Yoyakhin tidak percaya, dia marah, dia merobek-robek kitab itu. Sehingga terjadilah demikian, raja Babel datang dan Yoyakhin dibawa ke pembuangan. Jadi hati dan tingkah laku dirusak oleh Babel. Jadi kalau sudah tidak menghargai Firman hati dan perbuatan dirusak oleh Babel.

 

Praktek hati dan perbuatan sudah rusak oleh Babel.

a)      Wahyu 18:1-2

18:1 Kemudian dari pada itu aku melihat seorang malaikat lain turun dari sorga. Ia mempunyai kekuasaan besar dan bumi menjadi terang oleh kemuliaannya.

18:2 Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,

 

Praktek pertama hatinya bukan berisi roh Tuhan tetapi berisi roh jahat dan roh najis. Pulang gereja malah jadi tambah jahat dan najis karena waktu pemberitaan Firman tidak dia dengarkan dan perhatikan dengan sungguh-sungguh. Menimbulkan keinginan yang jahat dan najis. Belum dilakukan, baru ingin, tetapi itu sudah tidak berkenan kepada Tuhan. Hati manusia itu berisi keinginan jahat dan najis kalau tidak dikerjakan oleh Firman Tuhan. Krisis iman terjadi di mana-mana, masih Kristen tetapi hatinya jahat dan najis.

 

b)      Tingkah lakunya atau perbuatannya jahat dan najis. Ini sudah dirusak oleh Babel. Anak-anak dirusak oleh Babel sehingga perbuatan seperti ini sudah dianggap biasa. Orang tuapun seperti itu. Bahkan orang tua merusak anaknya sendiri sudah dianggap biasa. Ini krisis iman, bahkan pelayan Tuhanpun banyak yang seperti ini. Dalam nama Yesus jangan terjadi dalam kehidupan kita.

 

Ayo terima Firman, hargai Firman, biar Firman itu bekerja menyucikan sampai ke hati dan pikiran kita. Pedang itu menusuk dalam hati dan pikiran kita. Kalau hati pikiran bersih dan suci maka perbuatan bersih dan suci, perkataan juga bersih dan suci.

 

2.      Ujung jubah koyak.

I Samuel 15:24-28

15:24 Berkatalah Saul kepada Samuel: "Aku telah berdosa, sebab telah kulangkahi titah TUHAN dan perkataanmu; tetapi aku takut kepada rakyat, karena itu aku mengabulkan permintaan mereka.

15:25 Maka sekarang, ampunilah kiranya dosaku; kembalilah bersama-sama dengan aku, maka aku akan sujud menyembah kepada TUHAN."

15:26 Tetapi jawab Samuel kepada Saul: "Aku tidak akan kembali bersama-sama dengan engkau, sebab engkau telah menolak firman TUHAN; sebab itu TUHAN telah menolak engkau, sebagai raja atas Israel."

15:27 Ketika Samuel berpaling hendak pergi, maka Saul memegang punca jubah Samuel, tetapi terkoyak.

15:28 Kemudian berkatalah Samuel kepadanya: "TUHAN telah mengoyakkan dari padamu jabatan raja atas Israel pada hari ini dan telah memberikannya kepada orang lain yang lebih baik dari padamu.

 

Kerajaan Saul sudah diberikan kepada orang lain dan itu dibuktikan. Tadinya dia memegang jubah Samuel dan koyak, di sini jubah Saul yang dikoyakkan.

I Samuel 24:4-7

24:4 Ia sampai ke kandang-kandang domba di tepi jalan. Di sana ada gua dan Saul masuk ke dalamnya untuk membuang hajat, tetapi Daud dan orang-orangnya duduk di bagian belakang gua itu.

24:5 Lalu berkatalah orang-orangnya kepada Daud: "Telah tiba hari yang dikatakan TUHAN kepadamu: Sesungguhnya, Aku menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu, maka perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik." Maka Daud bangun, lalu memotong punca jubah Saul dengan diam-diam.

24:6 Kemudian berdebar-debarlah hati Daud, karena ia telah memotong punca Saul;

24:7 lalu berkatalah ia kepada orang-orangnya: "Dijauhkan TUHANlah kiranya dari padaku untuk melakukan hal yang demikian kepada tuanku, kepada orang yang diurapi TUHAN, yakni menjamah dia, sebab dialah orang yang diurapi TUHAN."

 

Memang Saul pernah diurapi. Tetapi ketika dia sudah tidak taat, Roh Tuhan undur dari padanya dan dia mulai dirasuk roh jahat. Jadi punca jubah ini ada kaitannya dengan urapan Roh Kudus. Punca jubah koyak berarti kehilangan urapan Roh Kudus. Kalau tidak menghargai Firman, kehilangan urapan Roh Kudus!

I Samuel 16:14

16:14 Tetapi Roh TUHAN telah mundur dari pada Saul, dan sekarang ia diganggu oleh roh jahat yang dari pada TUHAN.

 

Kita melayani kalau tanpa urapan tidak ada gunanya. Seorang hamba Tuhan, pelayan Tuhan harus punya 3 hal:

a)      Tahbisan yang benar.

b)      Karakter yang baik.

c)      Potensi dari sorga, itulah urapan Roh Kudus kekuasaan dari tempat yang tinggi.

 

Kalau punya potensi jasmani tetapi tidak ada urapan tidak ada gunanya. Akan terlihat perbedaan mencolok antara orang yang melayani dengan urapan dan yang tanpa urapan yang dengan kekuatan sendiri. Akan lebih menonjol yang punya potensi rohani dari pada yang hanya punya potensi jasmani.

 

Praktek kehilangan urapan Roh Kudus:

a)      Melayani dengan kekuatan dan kemampuan sendiri. Pekerjaan yang kita lakukan ini pekerjaan yang besar, pekerjaan yang mulia, pekerjaannya Tuhan, tidak bisa dengan kekuatan sendiri. Tetapi dengan kekuatan Roh Kudus kita bisa sampai garis akhir. Kalau saya mau pakai kekuatan sendiri tidak akan mampu khotbah di beberapa tempat. Mungkin bisa khotbah dengan fasih lidah tetapi tidak ada rasanya, tidak ada wibawa Kristus di dalamnya, tidak ada kuasa penyucian, tidak ada manfaatnya, tidak ada faedahnya. Main musik dengan kemampuan daging bisa, pemain musik di luar hebat-hebat. tetapi kalau tanpa urapan Roh Kudus tidak ada gunanya. Nanti hanya menimbulkan kebanggaan dan kesombongan. Baru dipakai sedikit sudah bangga dan sombong. Begitu ada yang tidak puji atau ada yang hina bisa kecewa, langsung down.

 

b)      Melayani dengan iri, pahit hati, benci, sampai kebencian tanpa alasan.

I Samuel 18:6-9

18:6 Tetapi pada waktu mereka pulang, ketika Daud kembali sesudah mengalahkan orang Filistin itu, keluarlah orang-orang perempuan dari segala kota Israel menyongsong raja Saul sambil menyanyi dan menari-nari dengan memukul rebana, dengan bersukaria dan dengan membunyikan gerincing;

18:7 dan perempuan yang menari-nari itu menyanyi berbalas-balasan, katanya: "Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa." 

18:8 Lalu bangkitlah amarah Saul dengan sangat; dan perkataan itu menyebalkan hatinya, sebab pikirnya: "Kepada Daud diperhitungkan mereka berlaksa-laksa, tetapi kepadaku diperhitungkannya beribu-ribu; akhir-akhirnya jabatan raja itu pun jatuh kepadanya."

18:9 Sejak hari itu maka Saul selalu mendengki Daud.

 

Daud ini pahlawan perang, seharusnya diberikan penghargaan tetapi Saul malah benci, dia benci tanpa alasan, pahit hati. Dalam melayani tidak usah iri dan pahit hati. Kalau pahit hati itu tidak enak. Kita melayani itu memberi santapan kepada Tuhan. Kalau ada iri hati dan pahit hati Tuhan tidak mau makan.

 

c)      Tinggalkan jabatan pelayanan dan jabatannya diberikan kepada orang lain. Kalau sudah diambil orang lain dia tidak akan bisa mengambilnya lagi dan kehilangan untuk selama-lamanya.

I Samuel 15:28

15:28 Kemudian berkatalah Samuel kepadanya: "TUHAN telah mengoyakkan dari padamu jabatan raja atas Israel pada hari ini dan telah memberikannya kepada orang lain yang lebih baik dari padamu.

 

Cara Tuhan memberikan jabatan Saul kepada Daud melalui kematian. Saul harus mati dalam peperangan baru jabatannya diberikan kepada Daud. Jadi kehilangan jabatan pelayanan itu sama dengan kehilangan nyawa, kehilangan segala-galanya. Jadi jangan sampai kehilangan.

 

Saya nyaris kehilangan nyawa, saya pernah mau meletakkan jabatan sebagai gembala karena ada masalah pribadi dan masalah dalam nikah. Saya sudah pikir saya mau telpon papa saya mau letakkan jabatan, saya tidak mampu karena masalah nikah. Dalam nikah saja tidak selesai masalah bagaimana mau menangani masalah nikah jemaat. Tetapi Tuhan tuntun saya untuk menyembah. Begitu menyembah Tuhan kuatkan. Setelah amin saya melompat saya tidak mau kalah dan kembali saya tekuni baca Alkitab. Tidak tunggu lama masalah dengan isteri selesai, saling minta ampun, saling memaafkan. Kalau saat itu saya lepaskan jabatan pelayanan saya kehilangan nyawa, kehilangan segala-galanya.

 

Jadi kita taat pada Firman berarti kita sedang mempertahankan urapan dan mempertahankan jabatan pelayanan sampai kita masuk kerajaan 1000 tahun damai.

 

3.      Leher jubah terkoyak

Keluaran 28:31-32

28:31 Haruslah kaubuat gamis baju efod dari kain ungu tua seluruhnya.

28:32 Lehernya haruslah di tengah-tengahnya; lehernya itu harus mempunyai pinggir sekelilingnya, buatan tukang tenun, seperti leher baju zirah haruslah lehernya itu, supaya jangan koyak.

 

Bicara leher menunjuk doa penyembahan yang menghubungkan kepala dan tubuh. Tadi dikatakan leher jubah itu harus di tengah-tengah. Ini bicara keadilan Tuhan. Arti leher jubah di tengah-tengah adalah keadilan Tuhan kepada semua manusia, diberi kesempatan untuk menyembah Tuhan, kapanpun, di manapun, dalam situasi kondisi apapun. Saat terbaring sakit bisa menyembah Tuhan. Ini keadilan Tuhan bagi kita sekalian.

 

Jangan terkoyak. Terkoyak ini artinya doa penyembahannya kekejian bagi Tuhan. Kenapa bisa doa penyembahannya menjadi kekejian bagi Tuhan? Tentu ada penyebab-penyebabnya.

Amsal 28:9

28:9 Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, juga doanya adalah kekejian.

 

Karena tidak mendengarkan hukum, tidak mendengar Firman, tidak mentaati Firman. Biar dia menyembah jungkir balik, doa penyembahannya kekejian bagi Tuhan.

 

Jadi sikap terhadap Firman itu menentukan iman kita bertumbuh atau iman berkurang, sampai krisis iman. Kalau sudah krisis iman maka hatinya pasti rusak, perbuatannya pasti rusak, jabatan pelayanannya terkoyak dan doa penyembahannya menjadi kekejian bagi Tuhan. Menyembah haleluya tetapi Tuhan tidak mau terima. Bagaimana mau didengar oleh Tuhan, menyembah tetapi selingkuh, menyembah tetapi pukul isteri, menyembah tetapi lawan suami, menyembah tetapi tipu jemaat. Tuhan tolong kita, jangan sampai koyak penyembahan kita.

 

Penyembahan bisa di mana saja, kapan saja, dalam situasi apa saja. Saat bawa kendaraan bisa menyembah. Sambil buka mata bisa hati terangkat. Saya pengalaman naik motor ke Diora bisa menyembah.  

Gamis baju efod itu warnanya biru, biru itu kuasa kebangkitan. Jadi dengan berdoa menyembah kita mengalami kuasa kebangkitan dari Yesus sehingga ada kemenangan atas segala musuh. Makanya disebut bagaikan leher baju zirah, baju zirah itu baju perang. Penyembahan ini untuk kita mengalami kuasa kebangkitan dari Yesus dan kita mengalami kuasa kemenangan dari segala musuh dan masalah yang kita hadapi. Jangan takut menghadapi masalah apapun menyembah dulu, itu solusi jitu.

Kidung Agung 4:4

4:4  Lehermu seperti menara Daud, dibangun untuk menyimpan senjata. Seribu perisai tergantung padanya dan gada para pahlawan semuanya.

 

Senjata sudah disimpan berarti peperangan sudah selesai, sudah menang. Kalau masih situasi perang senjata dipegang terus. Mari kita galakan doa penyembahan supaya kita menang dari segala masalah apapun. Kalau belum menang tambah doa puasa. Belum menang juga, tambah puasa 2 hari, 3 hari, 4 hari sampai 7 hari pasti menang. Saya yakin pasti menang pada waktunya Tuhan! Jangan waktunya kita. Kita menyembah sekarang lalu berdoa “pokoknya Tuhan sekarang ini selesai masalahnya!” tidak bisa seperti itu.

 

Tanda menang senjata disimpan, berarti suasananya damai. Jadi tanda menang itu hati sudah damai. Masalah belum selesai tetapi hatinya sudah damai, tinggal tunggu waktu Tuhan menyelesaikan. Damai itu tidak merasakan lagi apa yang dirasakan oleh daging.

 

Kalau doa penyembahan menjadi kekejian berarti kalah. Tanda kalah berarti tidak damai, tentu masalahnya juga tidak akan kunjung selesai malah semakin bertambah. Sampai puncak kekalahan nanti dagingnya dikoyak-koyak oleh pedang antikristus. Jangan terjadi. Saya menggembalakan jemaat bukan untuk digiring masuk aniaya antikristus. Doa saya supaya sama-sama kita bertemu Yesus di awan-awan yang permai.

 

Kita bersama-sama rindu untuk menyambut Yesus di awan-awan yang permai. Tetapi kita hanya bisa berdoa tidak bisa memaksa Tuhan. Kalau Tuhan izinkan harus melewati kematian, yang penting selama hidup kita mengalami keubahan hidup. Kalau diizinkan hidup sampai Tuhan Yesus datang kita juga mengalami keubahan hidup. Karena dalam surat Tesalonika dikatakan yang mati dalam Tuhan akan dibangkitkan, kita yang masih hidup diubahkan dalam tubuh kemuliaan dan sama-sama menyongsong Tuhan di angkasa, jadi tidak ada yang mendahului. Mereka yang telah mendahului kita sekarang ini sementara beristirahat, nanti sama-sama menyongsong Yesus di awan-awan.

 

Ayo doa penyembahan kita galakan sungguh-sungguh. Jangan sampai kita dikoyak-koyak oleh pedang antikristus. Mulai sekarang bisa kelihatan orang ini sedang mengarah untuk dikoyak-koyak antikristus atau tidak. Kita lihat Yudas Iskariot, perutnya koyak.

Kisah Para Rasul 1:18

1:18 — Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar.

 

Semua kebusukannya dibongkar semuanya. Kita raba diri kita, jangan raba orang lain. Kita ini sedang menuju ke mana, mau menyambut Yesus di awan-awan atau menuju pada pedang antikristus. Kalau ada kebusukan-kebusukan sedang kita sembunyi dalam perut hati kita berarti kita sedang menuju pada pedang antikristus. Lebih baik sekarang lewat pedang Firman kita bongkar semuanya, taati Firman, maka kita sedang diluputkan dari pedang antikristus.

 

Inilah 3 akibat mengalami musim dingin iman. Kirbat rusak, hatinya rusak oleh babel. Ujung jubah koyak, kehilangan urapan. Leher jubah koyak, doa penyembahannya kekejian bagi Tuhan. Mungkin keadaan kita sudah terkoyak seperti 3 hal tadi, jubahnya sudah koyak, leher jubah sudah koyak, kantong dan pakaiannya sudah koyak, masih ada harapan untuk dipulihkan oleh Tuhan, masih bisa tertolong. Lewat apa? Lewat korban Kristus di kayu salib. PakaianNya rela dikoyak-koyak supaya kekoyakkan kita ditutupi oleh Tuhan. Kaum muda kalau sudah tidak bergairah dengar Firman itu berarti sudah koyak. Mungkin keadaan kita siang ini sudah koyak, kalau masih ada korban Kristus masih ada harapan untuk ditolong.

Yohanes 19:23

19:23 Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-Nya lalu membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu bagian — dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja.

 

PakaianNya dibagi 4, artinya Korban Kristus masih berlaku pada seluruh manusia di 4 penjuru bumi, yang hidupnya sudah terkoyak oleh dosa. Masih ada  harapan ditolong oleh Tuhan karena korban Kristus masih berlaku hingga saat ini. Alkitab mengatakan ketika antikristus berkuasa maka segala korban dihentikan, korban pagi, korban petang sudah tidak ada. Sekarang masih ada, antikristus belum berkuasa, masih ada kesempatan untuk kita dipulihkan oleh Tuhan. Apa yang sudah koyak, tinggal lihat diri sendiri. Hati ini rusak, isinya jahat, najis. Pakaiannya rusak, perbuatannya jahat dan najis. Urapan sudah hilang, pelayanan hilang. Penyembahan sudah koyak, tidak ada penyembahan, sudah malas menyembah. Bahkan sekalipun menyembah sudah menjadi kekejian bagi Tuhan karena tidak taat pada Firman Tuhan. Sekarang masih ada Korban Kristus, kasih Tuhan yang besar kepada kita.

 

Sikap kita bagaimana? Hargai Korban Kristus lewat praktek segera berdamai dengan Tuhan. Kita akui kepada Tuhan hatiku sudah rusak, perbuatan rusak, pelayananku koyak, dan semua yang koyak kita akui. Tuhan saya tidak taat, tidak menghargai Firman. Segera berdamai dengan Tuhan, masih ada kesempatan. Kalau kita tidak berdamai maka Tuhan menjadi lawan kita, musuh kita. Makanya dikatakan segeralah berdamai dengan lawanmu supaya engkau tidak diserahkan kepada algojo untuk dihukum. Jangan tetap memposisikan diri sebagai musuhnya Tuhan, kita posisikan diri sebagai sahabatnya Tuhan, sebagai tunanganNya yang kelak menjadi Mempelai WanitaNya.

Matius 5:25

5:25 Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.

 

Sekarang ini sedang berjalan ke Yerusalem Baru, ayo segera berdamai. Kalau masih tidak mau berdamai masih diberikan kesempatan juga, itulah kasih Tuhan yang besar. Yesus sudah rela pakaianNya terkoyak, bahkan tubuhNya sudah terkoyak di kayu salib untuk menutupi kekoyakan kita, tetapi tidak mau berdamai, tidak dihargai. Masih Tuhan berikan kesempatan ditolong lewat pengoyakan daging di zaman antikristus. Dia mengalami aniaya antikristus, kalau mempertahankan iman kepada Yesus dia dipancung dan dibangkitkan masuk kerajaan 1000 tahun damai. Tetapi jangan tunggu harus masuk di situ. Mumpung sekarang pedang antikristus belum berjalan terimalah pedang Firman Tuhan.

Matius 5:26

5:26 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.

 

Bayar utang sampai lunas dengan darah sendiri, daging dikoyak-koyak oleh pedang antikristus. Jangan sampai ini terjadi. Waktu isteri saya cerita penglihatannya tentang antikristus aduh sangat mengerikan. Dia cerita saja sudah mengerikan, apalagi kalau saya lihat. Memang bisa lunas hutangnya sampai dipancung. Tetapi dalam nama Yesus jangan ada yang tertinggal, sama-sama kita merindu masuk penyingkiran gereja dan menyambut Yesus di awan-awan.

 

Ayo segera berdamai, kasih Tuhan yang besar masih dicurahkan kepada kita. Di kayu salib Yesus menutupi kekoyakkan kita. Dan ada bonusnya kalau kekoyakan kita sudah ditutupi oleh kasih Tuhan lewat kita berdamai, ditambah lagi, kita dijadikan lebih dari pemenang oleh kasih Tuhan. Masalah kita diselesaikan oleh Tuhan.

Roma 8:36-37

8:36 Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan." 

8:37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.

 

Kita bagaikan domba sembelihan, sudah terkoyak-koyak hidup kita, lalu mau disembelih lagi. Betul-betul apa yang mau kita banggakan dan sombongkan! Bangga punya kedudukan, bangga harta melimpah, bangga punya title dan lain-lain. Kalau kita dalam keadaan terkoyak buat apa semua itu.

 

Tuhan berikan kasihNya yang besar dari kayu salib menutupi kekoyakan kita. Segera berdamai dengan Tuhan, segera taati Firman Tuhan. Dia tutup kekoyakan kita dan kasihNya itu menjadikan kita lebih dari pemenang. Sudah ditutupi kekoyakan kita, keadaan kita masih seperti domba sembelihan, sungguh-sungguh tidak berdaya, inilah keadaan kita. Saya sudah berdamai, saya sudah belajar taat, tetapi kenapa keadaan saya masih seperti domba sembelihan, masalahnya berat dan besar. Itu sudah betul! Kasih Tuhan yang sudah menutupi kekoyakkan kita, kasih Tuhan yang sama juga yang akan menjadikan kita lebih dari pemenang, tinggal tunggu waktunya Tuhan.  

 

Satu sidang jemaat di asia kecil, jemaat yang paling hancur rohaninya, paling koyak rohaninya, tetapi kasih Tuhan yang besar masih memberi kesempatan untuk menang, untuk bisa duduk dengan Tuhan Yesus di sorga.

Wahyu 3:16-17

 3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

3:17 Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,

 

Begitu hancur rohaninya. Telanjang berarti koyak sama sekali, daging kelihatan. Sudah telanjang, miskin, buta, melarat. Wah betapa hancur rohaninya. Tetapi di ayat 21 kasih yang besar dari kayu salib menutupi kekoyakkannya dan memberikan kesempatan untuk bisa duduk bersanding dengan Yesus.

Wahyu 3:21

3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.

 

Siang ini kasih Tuhan yang sama yang ditujukan kepada sidang jemaat Laodekia, itu juga ditujukan kepada kita sekalian. Apapun kekoyakan kita, kemerosotan, keterpurukan, kehancuran kita, tinggal kita yang tahu sendiri. Kasih dari kayu salib dicurahkan dan menutupi kekoyakkan kita asal kita mau berdamai. Akui dengan jujur saya sudah koyak, sudah rusak dalam hal ini. Akui kepada Tuhan maka Tuhan tutupi kekoyakkan kita dan kasihNya yang besar itu menjadikan kita lebih dari pemenang. Kita mau dijadikan Mempelai WanitaNya duduk di takhta sorga dengan pakaian putih berkilau-kilauan.

 

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar