20230114

Kebaktian Doa, Sabtu 14 Januari 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 10:24-25,29-33,36

10:24 Maka orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya: "Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami."

10:25 Yesus menjawab mereka: "Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku,

10:29 Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.

30 Aku dan Bapa adalah satu."

31 Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus.

32 Kata Yesus kepada mereka: "Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?"

33 Jawab orang-orang Yahudi itu: "Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah." 

36 masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah?

 

Dari Yohanes 10:22-39 ada 2 penyebab orang Yahudi menolak Yesus:

1.      Karena Yesus mengaku bahwa Dia adalah Mesias (ayat 24-25).

2.      Karena Yesus mengaku sebagai Anak Allah (ayat 29-39).

 

Kita bahas poin pertama. Pekerjaan yang Yesus lakukan di dalam nama Bapa, itu yang memberi kesaksian bahwa Yesus adalah Mesias. Apa pekerjaan Mesias? Ada 2 pekerjaan Mesias.

1.      Memperbaiki nikah.

2.      Memperbaiki tahbisan pelayanan atau ibadah pelayanan.

 

Sore ini kita bahas pekerjaan Mesias yang pertama.

Yohanes 4:15-18,25-26

4:15 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."

4:16 Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."

4:17 Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,

4:18 sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."

4:25 Jawab perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami."

4:26 Kata Yesus kepadanya: "Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau."

 

Ini perkerjaan Mesias yang pertama yaitu memperbaiki nikah yang salah. Nikah ini menjadi prioritas Tuhan untuk diperbaiki sebab nikah itu adalah ciptaan Tuhan yang sungguh amat baik. Waktu Tuhan menciptakan langit dan bumi dari hari pertama dan selanjutnya Tuhan katakan sungguh amat baik kecuali penciptaan cakrawala. Khusus hari keenam waktu Tuhan menciptakan sepasang nikah, Tuhan katakan sungguh amat baik. Jadi nikah ini adalah ciptaan Tuhan yang sungguh amat baik, tetapi di pasal 3 nikah itu dirusak oleh setan sehingga nikah manusia yang rusak itu menjadi telanjang, malu dan takut, diusir dari hadapan Tuhan, terpisah dari Tuhan. Sebab itu Yesus sebagai Mesias mau memperbaiki nikah manusia lewat perkataan Yesus = Firman yang dikatakan Yesus = Firman yang dibukakan rahasianya. Tidak ada kekuatan di dunia ini yang bisa memperbaiki nikah, termasuk nasihat siapapun, hanya nasihat Firman. Jadi kalau ada masalah nikah dan buah nikah carilah nasihat Firman, dengarlah Firman, itu yang bisa memperbaiki. Kalau manusia menasihati masih terbatas dan kadangkala manusia itu menasihati masih menuruti suara dagingnya. Makanya lebih baik datang dengar Firman, biar Firman yang memperbaiki, Firman yang dibuka rahasianya.

Yohanes 15:3

15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

 

II Timotius 3:16

3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

 

Memperbaiki kelakuan ini sudah mencakup memperbaiki nikah. Mendidik orang dalam kebenaran, berarti membawa nikah itu kepada nikah yang kebenaran. Kita datang beribadah mau mendengar Firman, minta kepada Tuhan supaya Firman itu dibuka rahasianya. Kalau Firman menunjuk kesalahan terutama kesalahan dalam nikah untuk diperbaiki berarti Yesus sebagai Mesias ada di tengah-tengah kita sekalian. Firman yang dibuka rahasianya ini biasa kita sebut pengajaran Firman yang benar. Pengajaran Firman yang benar ini sanggup untuk menjaga nikah kita supaya tidak rusak.

 

Ada 3 hal yang harus dijaga di dalam nikah:

1.      Jaga nikah supaya tidak terhilang. Caranya bagaimana?

a)      Jangan menikah di luar Tuhan atau di luar Firman pengajaran yang benar. Kalau dipaksakan pasti terhilang. Kalau sudah terlanjur dilakukan lalu bagaimana? Mau ceraikan suami atau isterinya? Tidak, itu malah menambah kesalahan. Kalau sudah terlanjur dilakukan maka kita yang sudah di dalam pengajaran jangan tinggalkan pengajaran dan harus terus bergumul untuk nikah itu bisa satu Firman pengajaran sekalipun harus membayar harga. Jangan bersungut, jangan mengomel, itulah konsekuensi yang harus diterima. Tunjukan keubahan hidup, ini warna orang dalam pengajaran beda dengan orang di luar pengajaran. Tunjukan keubahan hidup sebagai hasil pengajaran yang benar. Berarti ada terang yang dipancarkan, sehingga sesama dalam nikah yang masih di dalam gelap bisa menerima terang itu sehingga dia bisa ditarik dan dibawa pada terang.

 

Yang belum menikah, belum mengalami seperti ini, jangan coba-coba! Masuk nikah itu masuk dalam masalah. Kalau tidak satu dalam pengajaran apa yang bisa menolong? Laki dan perempuan itu sudah berbeda secara fisik. Kemudian berbeda sukunya. Secara jasmani sudah berbeda, kalau pengajaran berbeda mau satu bagaimana? Sampai Tuhan datangpun tidak akan pernah satu.

 

Menikah di luar Tuhan, di luar Firman pengajaran, itu sama dengan mau menyatukan terang dengan gelap, tidak akan bisa! Padahal Alkitab mengatakan tujuan menikah itu satu daging, kalau pengajarannya berbeda kapan bisa satu daging.

Markus 10:8

10:8 sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu.

 

Orang tua jangan paksa anak menikah di luar pengajaran atau jangan menyetujui. Bawa dan arahkanlah untuk bisa satu pengajaran. Itu harga mati, tidak bisa tawar menawar. Kalau bisa punya hal-hal jasmani itu masih bisa dicari. Pengajaran itu harga mati, jangan dikorbankan.

 

Kaum muda perhatikan. Jangan hanya ketemu di sosmed sudah lanjut ke jenjang pernikahan padahal tidak satu pengajaran, apalagi kalau tidak satu keyakinan! Bawa dulu dengar Firman pengajaran yang benar supaya nikah itu jangan terhilang. Kalau tetap dipaksakan hanya air mata dan sengsara yang ada di dalam nikah itu. Untuk sesaat mungkin dia nikmati ada kekayaan dan kedudukan, tetapi selebihnya hanya air mata dan sengsara, terhilang dari hadapan Tuhan. Ingat seruan Yesus di kayu salib “Eloi, Eloi, lamasabatani” itu seruan orang yang terpisah dari Tuhan. Ini sebenarnya seruan kita manusia berdosa karena Yesus menggantikan kita di kayu salib. Bayangkan penderitaan Yesus di kayu salib, begitu jugu nikah yang terhilang, sengsara dan menderita. Mantap dulu di dalam Firman pengajaran baru lanjut kepada jenjang pernikahan.

 

b)      Nikah itu harus tergembala dalam binaan Firman pengajaran yang benar, tekun dalam 3 macam ibadah pokok. Nasihat yang utama dari orang tua kepada anak adalah nasihat untuk tergembala. Bukan nasihat yang jasmani dulu! Kalau sudah tergembala maka kita dapatkan segala-galanya. Orang tergembala itu di tangan Yesus, hidup kekal diberikan, hidup jasmani juga pasti diberikan, masa depan diberikan. Suami isteri saling menasihati untuk tergembala supaya jangan terhilang. Orang tergembala itu bagaikan diikat dengan tali 3 lembar sehingga tidak bisa diputuskan.

Pengkhotbah 4:12

4:12 Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.

 

Dalam ibadah pendalaman diikat tali Firman, dalam ibadah raya dikat tali Roh Kudus, dalam ibadah doa penyembahan diikat tali kasih Allah sehingga tidak bisa terputus dan terhilang. Kalau tidak terikat akan gampang terhilang. Nasihat utama itu nasihat untuk beribadah dan itu harus kita giatkan menjelang kedatangan Yesus.

Ibrani 10:25

10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

 

Yeremia 2:2,7

2:2 "Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya.

2:7 Aku telah membawa kamu ke tanah yang subur untuk menikmati buahnya dan segala yang baik dari padanya. Tetapi segera setelah kamu masuk, kamu menajiskan tanah-Ku; tanah milik-Ku telah kamu buat menjadi kekejian.

 

Tuhan sebagai suami, Israel adalah isteri. Tuhan menuntun isteriNya itulah bangsa Israel ke tanah Kanaan, negeri yang diidam-idamkan. Dari sini kita tarik pelajaran suami harus lebih dahulu tergembala untuk bisa menuntun isteri dan anak masuk dalam kandang penggembalaan sampai suatu saat masuk Kanaan Samawi. Banyak yang terbalik, isteri lebih dahulu tergembala baru suami. Kalau ada yang seperti itu di sini, isteri berdoa supaya suami juga bisa sama-sama tergembala. Yang suami isteri sudah sama-sama dalam penggembalaan, ayo suami berikan keteladanan, bawa isteri dan anak di dalam penggembalaan. Jangan terhilang, hanya air mata dan sengsara kalau nikah itu terhilang. Apalagi saya suami, saya gembala, juga saya suami bayangan bagi sidang jemaat, tugas saya menuntun jemaat masuk penggembalaan untuk mencapai negeri Kanaan, Yerusalem Baru, Kanaan Samawi, tanah perjanjian yang kita idam-idamkan.

 

2.      Jaga supaya nikah jangan bercacat cela. Suami ada kekurangan, isteri ada kekurangan, semua kita ada kekurangannya, bahkan banyak kekurangan kita. Tetapi Firman katakan jaga nikah jangan bercacat cela, caranya bagaimana?

Efesus 5:25-27

5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya

5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,

5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

 

Caranya masing-masing kita dalam rumah tangga, baik suami, isteri ataupun anak, menyerahkan diri kita untuk disucikan lewat baptisan air yang benar, dilanjutkan air Firman pengajaran yang benar. Suami disucikan, isteri disucikan, anak disucikan maka nikah itu menjadi tempat kemanisan. Manis, betah, tidak akan pernah ditinggalkan. Kenapa dalam nikah tidak betah? Karena yang satu mau disucikan, yang lain tidak mau, atau keduanya tidak mau disucikan. Makanya dalam nikah ribut terus. Kalau mau disucikan maka ketika mau tersulut emosinya ingat Firman sehingga bisa diredam. Tinggal tarik nafas saja dari pada mau ribut-ribut. Kaum muda sebagai anak bawa hidup disucikan sehingga orang tua tidak akan sakit hatinya, tidak pilu hatinya karena anak sudah disucikan.

 

Kalau semuanya sudah disucikan maka nikah itu akan tampil seperti nikah manusia sebelum jatuh dalam dosa yaitu telanjang tetapi tidak merasa malu. Sebaliknya nikah yang tidak mau disucikan telanjang tetapi tidak tahu malu. Isterinya dia tempeleng, dia hajar. Waktu diingatkan “eh dia kita pe isteri!”. Isteri juga melawan terus, diingatkan malah menjawab “tidak usah ikut campur urusanku, biarkan saja!”. Telanjang tetapi tidak tahu malu, malah melayani di gereja. Yang telanjang tidak tahu malu itu seperti anjing dan babi.

 

Kejadian 2:25

2:25 Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.

 

Artinya tidak ada dosa yang disembunyikan, terbuka semua, jujur diakui. Bun saya salah, Yah saya salah, jujur akui, maka nikah itu tidak akan dipermalukan oleh Tuhan, ada keberanian percaya untuk menyambut Yesus, tidak usah malu saat Yesus datang. Sebaliknya kalau ada yang disembunyikan maka Tuhan akan ungkap dan dipermalukan.

 

3.      Jaga nikah supaya tidak mati. Suami kepala, isteri tubuh. Kapan nikah mati? Kalau suami dan isteri tercerai. Bisa cerai diam-diam seperti Yusuf mau menceraikan Maria dengan diam-diam. Masih 1 rumah, jangan-jangan masih 1 tempat tidur tetapi hati sudah tercerai, itu nikah yang mati. Lihat suami seperti melihat apa, lihat isteri seperti melihat sesuatu yang tidak dia senangi. Apalagi kalau sudah cerai secara surat, itu nikah mati! Lalu kawin lagi berarti busuk! Kita periksa diri kita masing-masing, mungkin perceraian sudah terjadi diam-diam, suami isteri sudah tidak satu hati lagi, sudah ada sesuatu yang membuat jarak, sudah pahit hati suami kepada isteri, biar Firman Tuhan, perkataan Yesus memperbaikinya.

 

Perempuan Samaria 5 kali kawin cerai, yang ke-6 bukan suami sah, tetapi bisa diperbaiki lewat perkataan Yesus. Semua bisa diperbaiki tinggal mau buka hati terhadap Firman pengajaran atau tidak. Kalau buka hati diperbaiki, kalau tidak buka hati tidak bisa diperbaiki.

 

Apa penyebab perceraian?

Markus 10:5

10:5 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Justru karena ketegaran hatimulah maka Musa menuliskan perintah ini untuk kamu.

 

Jadi penyebab bercerai adalah kekerasan hati yang diwujudkan dengan kebenaran diri sendiri. Suami katakan aku benar, isteri katakan saya benar, akhirnya pisah. Tidak merasa salah “pokoknya kamu yang salah saya tidak salah”. Kalau keras hati dipertahankan akan muncul kekerasan dalam rumah tangga, mulai dari kekerasan dalam perkataan, isteri dikata-katai, suami dimaki-maki. Sampai keluar nama binatang dalam rumah tangga itu. Juga kekerasan lewat perbuatan. Sehingga nikah itu menjadi tawar, nikah itu tanpa kasih. Kasih itu yang menyempurnakan, kalau nikah tanpa kasih berarti tidak ada yang menyatukan dan menyempurnakan.

Kolose 3:14

3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

 

Masuk nikah itu minta hati yang lembut, hati yang penuh kasih, kasih dari kayu salib. Praktek hati yang lembut dan penuh kasih adalah bisa saling mengaku dan saling mengampuni serta melupakan dosa sehingga bisa saling mendoakan. Karena kasih dari kayu salib sehingga kekerasan suaminya bisa dia ampuni dan dia lupakan. Mungkin isterinya cerewetnya minta ampun tetapi karena kasih dari kayu salib sehingga bisa mengampuni dan melupakan. Ampuni dulu baru mendoakan. Kalau belum mengampuni tidak akan bisa mendoakan. Mungkin dia ingat Firman harus mendoakan, tetapi karena belum mengampuni waktu dia doakan malah berpikir “koq enak dia mau didoakan, dia sudah tempeleng kita. Tuhan tahu apa yang Tuhan mo bekeng pa dia, kalau mo kase mati kase mati jo!”. Tetapi kalau sudah mengampuni bisa berdoa “Tuhan ampuni suami saya, ubahkan suami saya, berkati dia”. Jadi saling mengaku, saling mengampuni dulu baru saling mendoakan.

 

Yakobus 5:16

5:16  Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.

 

3 hal ini dijaga, jangan terhilang, jangan bernoda, jangan mati. Supaya tidak mati minta hati yang penuh kasih, hati yang lembut berisi kasih dari kayu salib sehingga bisa saling mengaku, saling mengampuni dan saling mendoakan. Ini perkataan manis, perkataan Mempelai.

Kidung Agung 7:9

7:9 Kata-katamu manis bagaikan anggur!" Ya, anggur itu mengalir kepada kekasihku dengan tak putus-putusnya, melimpah ke bibir orang-orang yang sedang tidur!

 

Kalau nikah diisi dengan perkataan manis, perkataan Mempelai, betapa bahagianya nikah itu. Anak-anak sekalipun orang tua ada salah jangan sampai katakan putus hubungan dengan orang tua “tahu begini saya tidak mau lahir di dalam keluarga ini” ini perkataan pahit yang memedihhkan hati orang tua. Orang tua juga senakal dan senajis apapun anak jangan dikutuk. Sebelum dia mengaku kita sudah berikan pengampunan terlebih dahulu dan mendoakan, itu perkataan manis.

 

Hasilnya kalau ada perkataan manis:

a)      Mampu membangunkan orang-orang yang sedang tidur. Artinya.

1)      Mampu membangunkan rohani sesama yang tertidur. Saya tidak tahu bagaimana keadaan rumah tangga bapak ibu dan saya tidak punya intel untuk menyelidiki, masing-masing urus rumah tangga sendiri. Mungkin ada dalam rumah tangga kita yang rohaninya sudah tertidur, entah itu suami, isteri atau anak, periksa perkataan kita. Selama ini perkataan kita manis atau pahit? Kalau perkataan cenderung mempersalahkan orang lain, memaki, pokoknya perkataan kotor dan tidak berkenan, kalau ada yang tertidur kita pukul diri dan minta ampun. Mungkin anak sudah kecewa karena perkataan orang tua sudah terlalu kejam dan kasar sehingga dia tidak mau beribadah melayani. Atau suami atau isteri yang seperti itu, sore ini Firman Tuhan datang kepada kita untuk kita selesaikan supaya sesama yang tertidur bisa terbangun kembali, bisa bergairah kembali untuk melayani dan ikut Tuhan. Kadang kita karena sudah sangking jengkelnya perkataannya sudah tidak bisa direm. Itu perkataan yang tidak baik dan harus dicabut serta diselesaikan semuanya supaya diampuni. Biarlah perkataan kita manis, saling mengaku, saling mengampuni, saling mendoakan. Siapa yang tertidur bisa terbangun dan tergairah kembali.

 

2)      Mengairahkan Yesus untuk menolong kita. Ingat peristiwa waktu perahu murid-murid ditimbus gelombang, Yesus tidur dan perkataan manis membangunkan Yesus. Yesus dengan kuasa kebangkitannya mampu meneduhkan angin dan gelombang yang menerpa perahu nikah rumah tangga kita. Yesus bergairah dengan kuasa kebangkitanNya mau meneduhkan angin dan gelombang yang mau menenggelamkan perahu nikah kita.

 

Di tahun 2022 perahu nikah mungkin kandas atau mungkin sudah tenggelam, 2023 masih di awal tahun ini, Firman datang, mari keluarkan perkataan yang manis, saling mengaku saling mengampuni saling mendoakan, maka Yesus bergairah untuk menolong kita, menyelamatkan perahu nikah kita, tidak tenggelam, tidak binasa.

 

b)      Yakobus 3:16-17

3:16 Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.

3:17 Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik.

 

Hasilnya penyakit dalam nikah sembuh. Penyakit paling utama dalam nikah itu adalah nikah terbalik. Suami, isteri, anak tidak berada pada tempat yang sebenarnya, isteri mau jadi kepala, anak juga mau jadi kepala. Mungkin isteri tidak komando memerintah tetapi dengan bermanja-manja, kalau tidak dituruti maunya dia ngambek. Anak juga kalau tidak dituruti maunya mengancam-ancam, mau lari dari rumah, mau ini mau itu, akhirnya orang tua ikut saja. Anak salah orang tua juga salah. Suami dari pada isteri ribut dituruti saja maunya, suami salah, isteri juga salah. Itu penyakit!

 

Ayo saling mengaku dan saling mengampuni, biar penyakit dalam nikah sembuh, nikah sehat, tahu keduudukannya, tahu kewajibannya.

 

c)      Yakobus 5:18

5:18 Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumi pun mengeluarkan buahnya.

 

Tuhan memelihara nikah kita sampai di zaman antikristus. Nikah itu bisa tercabik-cabik karena perkara uang. Tetapi kalau Tuhan yang pelihara, mungkin kita kekurangan uang secara jasmani, tetapi pemeliharaan Tuhan yang ajaib kita rasakan sehingga nikah tidak tercabik-cabik, nikah itu tetap utuh sebab Tuhan pelihara. 

 

d)      Ada buah anggur yang manis di dalam nikah. Nikah tambah hari tambah manis. Sampai puncak kemanisan masuk pesta nikah Anak Domba Allah, menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

 

Kalau disimpulkan 3 hal yang harus dijaga mulut ini yang harus dijaga. Kenapa nikah itu pahit bahkan mati? Karena mulut kita ini! Biar hanya saling mengaku, mengampuni dan saling mendoakan, perkataan yang manis, yang menguatkan, menasihati satu dengan yang lain. Nikah tambah hari tambah manis sampai puncak kemanisan, nikah kita masuk nikah yang sempurna, pesta nikah Anak Domba Allah.

Tuhan Memberkati


GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com


JADWAL IBADAH

Rabu            Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu            Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

Tidak ada komentar:

Posting Komentar