20230121

Kebaktian Doa, Sabtu 21 Januari 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 10:24-25                  

10:24 Maka orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya: "Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami."

10:25 Yesus menjawab mereka: "Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku,

Dalam Yohanes 10:22-39 ada 2 penyebab orang Yahudi menolak Yesus.

1.      Karena Yesus mengaku bahwa Dia adalah Mesias (ayat 24-25).

2.      Karena Yesus mengaku sebagai Anak Allah (ayat 29-39).

 

Mereka tidak percaya Yesus adalah Mesias dan Anak Allah, dan menganggap Yesus menghujat Allah. Kita masih membahas poin pertama. Pekerjaan yang Yesus lakukan di dalam nama Bapa, itu yang memberi kesaksian bahwa Yesus adalah Mesias. Seperti kita melihat ada yang mengatur lalu lintas, tidak perlu kita tanya kita sudah tahu itu polisi. Begitu juga Yesus pekerjaan yang Yesus lakukan itu telah memberi kesaksian bahwa Yesus adalah Mesias.

 

Ada 2 pekerjaan Mesias.

1.      Membenahi nikah.

2.      Membenahi Ibadah pelayanan.

 

Minggu lalu kita sudah mendengar tentang Membenahi nikah, sore ini akan dilanjutkan.

Yohanes 4:15-18,25-26

4:15 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."

4:16 Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."

4:17 Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,

4:18 sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."

4:25 Jawab perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami."

4:26 Kata Yesus kepadanya: "Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau."

Banyak orang Kristen seperti orang Yahudi yang menolak Yesus yaitu tetap mempertahankan nikah yang salah dan menolak Firman penyucian, itu sama dengan menolak Yesus. Kita berbahagia mempunyai Kabar Mempelai suatu berita dari sorga yang membenahi nikah yang jasmani untuk masuk nikah yang rohani. Alkitab dibuka dengan kitab Kejadian, dimulai penciptaan sepasang nikah jasmani yang segambar dengan Allah tetapi dirusak oleh setan. Tuhan mau membenahi nikah ini sehingga Alkitab ditutup dengan kitab Wahyu yang menampilkan nikah yang rohani antara Yesus dengan gereja Tuhan yang sempurna.

 

Kita banyak mendengar tentang perempuan Samaria dalam Yohanes pasal 4, ini menunjukan nikah yang betul-betul rusak bahkan hancur, tetapi Tuhan mau perbaiki. Kita periksa bagaimana nikah kita, kalau kita mendengar Kabar Mempelai masih ada harapan untuk diperbaiki.

 

Keadaan nikah yang rusak:

1.      Pancainderanya rusak. 5 kali kawin cerai, angka 5 menunjuk panca indera. Kita lihat panca indera dari perempuan Samaria ini yang kadangkala ada juga pada kita sehingga membuat rusak.

a)      Mata yang rusak

Yohanes 4:11

4:11 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?

 

Ini menunjuk hanya melihat perkara jasmani dan lebih membesarkan pencobaan dari pada kuasa Tuhan. Kaum muda kalau masuk nikah hanya melihat yang jasmani nanti nikahmu rusak! Kita juga yang sudah menikah kalau mata hanya selalu tertuju pada yang jasmani, begitu melihat ada pencobaan lebih membesarkan pencobaan dari pada kuasa Tuhan, nanti rusak nikah itu, bisa hancur.

 

b)      Mulutnya rusak

Yohanes 4:9

4:9 Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.)

 

Mulut rusak ini perkataan yang mengandung kebencian. Saya melihat iblis bekerja luar biasa hari-hari terakhir ini mau menggagalkan persekutuan kita padahal kita mau menggelar ibadah persekutuan Tubuh Kristus. Persekutuan yang benar itu berdasarkan saling mengasihi. Iblis memasukan roh-roh kebencian kepada kita sehingga dari mulut kita terlontarlah perkataan-perkataan yang mengandung kebencian, tanpa kita sadari sudah kena jerat iblis, masuk dalam jebakannya. Kalau  masih ada kebencian dan kepahitan tidak bisa kita bersekutu dalam satu Tubuh Kristus. Kita hanya rugi tenaga, rugi kekayaan, rugi waktu dan lainnya kalau ada perkataan-perkataan yang mengandung kebencian, hati yang pahit dan benci. Sebab itu kita buang jauh-jauh. Tidak usah kita bicara ini itu. Sekalipun ada jalan mau dibicarakan tetapi tidak usah! Supaya persekutuan itu boleh berjalan dengan baik.

 

Dulu persekutuan di kabupaten Poso ini sudah bagus, tetapi iblis tidak senang, dia mau hancurkan, dia masuk dengan kebencian-kebencian itu. Kalau kita terpancing dan terucap perkataan-perkataan yang mengandung kebencian, kita yang rugi. Kita mau jadi tuan rumah ibadah persekutuan tetapi kita yang rugi. Tidak usah lagi kita komentari hal-hal itu, kita mau melayani Tuhan mau masuk dalam penyatuan Tubuh Kristus yang sempurna. Mungkin hati jengkel dan mau melabrak orang, tidak usah! Apalagi dalam nikah, kita satu keluarga. Sekarang lebih membesar lagi keluarga dalam Tuhan, keluarga dalam pengajaran. Saya renungkan, ini tipu daya iblis, dia mau jebak kita, dia mau jerat kita. Dia adu dengan ini, diadu dengan itu, saya mau diadu dengan guru saya. Tidak usah kita tanggapi, stop saja. Biar kita berkata apa yang mau kita lakukan untuk KKR, tidak usah bicara yang lain-lain.

 

c)      Telinga rusak

Yohanes 4:20

4:20 Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah."

 

Berarti telinganya mendengar ajaran nenek moyang tentang penyembahan, tetapi penyembahan yang salah. Karena selanjutnya dikoreksi oleh Tuhan, penyembahan yang benar bukan di atas gunung, bukan di Yerusalem, tetapi dalam roh dan kebenaran.  Ini telinga mendengar ajaran dari nenek moyang tentang penyembahan tetapi penyembahan yang salah = mendengar ajaran yang salah. Kalau dalam nikah rumah tangga itu kita sudah membuka telinga mau mendengar ajaran yang salah, itu bahaya, nikah bisa rusak! Kalau ditelusuri kenapa nikahku bisa rusak? Oh pernah dulu mendengar ajaran yang salah dan sudah mengaminkan, benih ajaran yang salah itu masuk dan bertumbuh sehingga rusak nikah itu. Ingat nikah Adam dan Hawa, jadi rusak karena telinga Hawa mendengar suara ular. Hati-hati, kalau sudah masuk bibit ajaran yang lain, bisa menyebabkan kerusakan bahkan kehancuran pada nikah kita.

 

d)      Hidung rusak

Yohanes 4:21-24

4:21 Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem.

4:22 Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi.

4:23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.

4:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

 

Hidung untuk mencium bau dupa, hidung bicara penyembahan. Penyembahannya salah bahkan tidak tahu menyembah. Ini penyebab nikah bisa rusak. Kalau dalam nikah rumah tangga tidak ada penyembahan, nikah bisa rusak. Kekuatan kita apa menghadapi terjangan setan? Hanya penyembahan. Iblis setan itu mencobai terus. Begitu kita lengah pencobaan datang. Bisa kita hadapi dengan penyembahan. Waktu Yesus dicobai 3 kali, pencobaan terakhir tentang penyembahan, Yesus berkata “enyahlah iblis!”. Waktu pencobaan tentang penyembahan Yesus mengusir iblis. Jadi kalau penyembahan kita kurang, salah, tidak tahu menyembah, iblis tidak diusir tetapi malah diam dalam nikah rumah tangga itu. Ayo doa penyembahan kita galakan, tingkatkan doa penyembahan kita.

 

Hubungan kita dengan Tuhan harus semakin meningkat, mulai dari hubungan anak dengan Bapa, kita kenal Yesus sebagai pemberi berkat dan penjawab doa. Jangan hanya sebatas itu, karena ada anak yang terhilang. Kemudian hubungan murid dengan Guru, mengenal Yesus yang memberi pengajaran. Tetapi hubungan ini juga masih bisa putus, ada murid yang mengundurkan diri mengikut Yesus. Tingkatkan lagi hubungan domba dengan Gembala, kita menjadi domba dan Yesus Gembalanya, ayo tergembala dengan benar dan baik. Tetapi masih bisa putus juga, ada domba yang terhilang. Makanya hubungan yang tertinggi adalah hubungan tubuh dan kepala, itulah hubungan penyembahan. Hubungan tubuh dan kepala tidak boleh terputus. Kalau terputus 1 detik saja, bisa mati. Makanya menyembah, kalau kurang menyembah hubungan dengan Tuhan bisa putus dan mati, hubungan dalam nikah juga putus. Sebab itu ayo tingkatkan penyembahan kita hari-hari terakhir ini.

 

Kadang penyembahan ini dianggap sepeleh. Biasanya yang justru banyak menyembah itu isteri. Isteri ajak suami “ayo kita sembayang” malah dijawab “capek, sembayang sendiri saja!”. Pagi-pagi tidak mau menyembah sama-sama, menyembah sendiri-sendiri, malah ada yang tidak menyembah. Kalau ini dibiarkan terus bahaya nanti, iblis punya celah untuk masuk, untuk merusak nikah kita.

 

e)      Kulit, perasaan rusak.

Yohanes 4:9,21

4:9 Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.)

4:21 Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem.

 

Ini perasaan yang tidak percaya Firman. Kemudian perasaan tidak suka, benci, pahit hati. Perasaan tidak suka ini kadangkala karena kita melihat asal. Kamu orang mana, kamu organisasi apa, kamu bersekutu di mana. Pokok persekutuan itu pengajaran, bukan di Tentena, di Tonusu, di Diora. Kalau persekutuan atas dasar pengajaran mau di mana saja kita satu tubuh namanya. Apalagi kalau persekutuan kita masih sama-sama di Malang, tidak usah persoalkan soal itu. Jangan ada lagi yah!

 

Masuk nikah juga jangan dipersoalkan kamu suku apa, kalau suku ini dengan itu jangan. Itu berarti tidak menghargai Korban Kristus kalau masih melihat perbedaan-perbedaan seperti itu. Dengan matinya Yesus di kayu salib telah merubuhkan tembok pemisah. Jadi tidak ada lagi dari suku ini atau suku itu.

 

Panca indera ini =  hati. Jadi perempuan Samaria ini nikahnya rusak karena hatinya rusak. Begitu juga nikah kita, nikah bisa rusak kalau hati rusak. Makanya perlu Mesias ada di tengah-tengah kita untuk memperbaiki yang rusak ini.

 

2.      Perbuatannya rusak karena ada perbuatan kenajisan di dalamnya. Hati-hati, sekarang semakin ngeri perbuatan kenajisan ini!

 

Syukur kepada Tuhan ada Kabar Mempelai yang bisa membenahi. Kabar Mempelai itu dalam Tabernakel ditunjukan dengan alat Peti Perjanjian, disalut dengan emas bagian dalam baru bagian luar. Dalam itu bicara nikah, luar itu kesaksian keluar. Jadi Kabar Mempelai itu membenahi dulu di dalam nikah kita baru ada kesaksian keluar. Mau bersaksi keluar tetapi nikah tidak beres, apalagi nikah kami hamba Tuhan. Lihat perempuan Samaria ini, nikahnya terbenahi baru ada kesaksian keluar.

Yohanes 4:29,39

4:29 "Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?"

4:39 Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: "Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat."

 

Jadi jangan kita menghina orang yang hancur nikahnya, jangan dihakimi! Kalau nikahnya terbenahi, dia menjadi kesaksian yang bisa memenangkan banyak jiwa. Nikah yang rusak itu kalau dibenahi bisa menjadi kesaksian, banyak orang yang percaya kepada Yesus. Merasa paling benar, paling suci tetapi tidak ada jiwa dimenangkan. Ini dahulu hancur nikahnya lalu dibenahi nikahnya, malah banyak jiwa dia bawa kepada Yesus.

 

Ayo jadi kesaksian dulu ke dalam, baru menjadi kesaksian keluar. Di dalam tidak jadi saksi lalu mau bersaksi keluar, itu namanya munafik! Tabiat munafik ini yang harus disalut dengan emas, disalut dengan kesucian Ilahi. Mulai dari nikah saya sebagai gembala. Pertumbuhan rohani sidang jemaat lambat jika nikah gembala tidak jadi saksi, bahkan hanya merusak pekerjaan Tuhan. Lihat saja nikah Eli dan anak-anak, hanya merusak pekerjaan Tuhan! Saya berdoa supaya Tuhan tolong nikahku, mulai dari isteri dan anak-anak kemudian orang tua dan saudara-saudara, kalau tidak jadi saksi akan lambat pertumbuhan rohani dalam sidang jemaat, malah jadi rusak. Kita saling mendoakan, biar keluarga dan nikah kita terbenahi dan kita bisa menjadi kesaksian keluar.

 

Nikah yang sudah rusak dan hancur ini mau diperbaiki di mana? Di mana tempat pembenahan nikah?

Yohanes 4:5-8

4:5 Maka sampailah Ia ke sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar dekat tanah yang diberikan Yakub dahulu kepada anaknya, Yusuf.

4:6 Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas.

4:7 Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: "Berilah Aku minum."

4:8 Sebab murid-murid-Nya telah pergi ke kota membeli makanan.

 

Di sini ditunjukan ada sumur penggembalaan. Jadi tempat pembenahan nikah pada sumur penggembalaan. Sumur itu adalah pemberian dari Yakub kepada Yusuf. Yusuf adalah gambaran lemah sidang mempelai. Jadi sumur Yakub ini adalah penggembalaan yang dibina oleh Kabar Mempelai, di situlah kita membawa nikah dan pribadi kita yang sudah rusak untuk diperbaiki. Ayo bawalah nikah kita dalam pengembalaan yang dibina oleh Kabar Mempelai, pengajaran yang sehat. Serusak apapun rohani kita ada harapan untuk diperbaiki.

 

Tadi dikatakan hari kira-kira pukul 12. Ini waktu pertemuan Yesus dengan perempuan Samaria. Ini menunjukan matahari bersinar sangat terik sehingga tidak kelihatan lagi bayangan.

 

Matahari menunjukan kasih Allah Bapa.

Mazmur 84:12

84:12 Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.

 

Matahari menunjuk kasih yang sempurna.

Matius 5:45

5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.

 

Jadi, di dalam penggembalaan yang dibina oleh Kabar Mempelai kita menerima sorotan sinar kasih Allah yang penuh lewat Kabar Mempelai menunjukan semua kegelapan dosa kita. Kegelapan di dalam nikah kita ditunjuk semua untuk diperbaiki, bukan untuk dipermalukan. Kalau  kita datang dengar Firman, ada sorotan sinar kasih Allah yang penuh lewat Kabar Mempelai menunjuk kegelapan dan kesalahan yang ada pada nikah kita, semua ditunjuk untuk diperbaiki. Jadi tidak ada yang terlewatkan, semua ditolong dan diperbaiki. Yang rusak dan hancur semua bisa diperbaiki, ada sorotan sinar kasih Allah. Sungguh-sungguh kita tergembala hari-hari terakhir ini, bawa nikah kita untuk digembalakan dalam binaan Firman pengajaran. Kalau kegelapan-kegelapan yang ada pada diri kita dan dalam nikah kita ditunjuk oleh Firman berarti ada Mesias hadir, Dia mau memperbaiki kehidupan dan nikah kita sekalian. Biarlah kita menghargai sorotan sinar kasih Allah.

 

Dari Tuhan sudah menyorot kita dengan sinar kasih Allah yang penuh lewat Kabar Mempelai. Sikap kita bagaimana? Kalau mengabaikan Firman tidak akan tertolong. Ini sikap yang benar terhadap sorotan sinar kasih Allah lewat Kabar Mempelai.

Yohanes 4:17-18

4:17 Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,

4:18 sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."

 

Menerima penyucian sehingga bisa mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama serta berani menanggung apapun resikonya. Misalnya nikahnya salah dan mau diperbaiki dan harus hidup sendiri karena itu salah, harus berani menanggung resiko supaya terbenahi! Perempuan ini hidup di dalam perzinahan, resikonya harus dilempar batu, hukuman mati! Orang Samaria termasuk keturunan Israel, memegang hukum Taurat juga, kalau berzinah dilempar batu. Dia mengaku dan berani menanggung resikonya. Bagi Tuhan lebih baik mengampuni dari pada menghukum. Ingat perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Orang bertanya apa yang harus dilakukan pada perempuan ini, hukum Musa mengatakan harus dilempar batu. Yesus menulis dengan jarinya di tanah lalu berdiri dan berkata “siapa yang tidak berdosa di antara kamu dialah yang melempari perempuan itu”. Tulis lagi di tanah kedua kali lalu berdiri, eh sudah tidak ada orang. Yesus berkata “hei perempuan adakah yang menghukum engkau”. Dijawab perempuan itu “tidak ada Tuhan”. Yesus berkata “Aku juga tidak, pulanglah dan jangan berbuat dosa lagi”. Jadi kita mau nikah kita terbenahi harus rela menanggung apapun resikonya.

 

Kalau bisa menerima penyucian Firman, mengaku dosa kita kepada Tuhan dan sesama, ini sama dengan memberi minum Yesus.

Yohanes 4:7

4:7 Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: "Berilah Aku minum."

 

Sore ini Yesus rindu untuk minum. Apa yang Yesus mau minum dari kita? Pengakuan dosa kita. Waktu di kayu salib Yesus berseru “Aku haus!”. Yesus mau meneguk segala dosa dan kesalahan kita. Kalau kita mau akui segala dosa-dosa kita maka Yesus memberikan air kehidupan kepada kita.

Yohanes 4:10

4:10 Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."

Sore ini kita mau memberi minum Yesus. Akui kesalahan kita “nikahku ini tidak benar, ampuni Tuhan”. Akui dosa kita, Tuhan minum dan Tuhan berikan air kehidupan kepada kita, itulah Roh Kudus. Kalau dosa dipertahankan tidak ada air Roh Kudus. Nikahnya tidak beres, begitu menyembah berbahasa roh, roh apa ini! Kalau kita selesaikan dulu dosa maka Roh Kudus dicurahkan. Biar sore ini kita minta air kehidpuan dari Tuhan. Berilah Yesus minum, akui semua kesalahan kita, berani menanggung resikonya, biar Roh Kudus dicurahkan kepada kita.

 

Kegunaan Roh Kudus.

1.      Yohanes 4:29,39

4:29 "Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?"

4:39 Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: "Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat."

 

Roh Kudus memampukan kita untuk bersaksi kepada orang-orang yang kering rohaninya dan kepada orang-orang yang rusak nikahnya. Peristiwa ini terjadi di kota Sikhar, Sikhar artinya mabuk. Betapa orang-orang Sikhar itu mabuk. Mabuk di sini ditunjukan dengan keadaan perempuan ini yang mabuk seks, kering rohani. Biarlah Roh Kudus dicurahkan sehingga memampukan kita bersaksi kepada orang-orang yang kering rohaninya, kepada orang-orang yang rusak nikahnya. Kalau kita sudah diperbaiki dan ditolong nikah kita ayo bersaksi, kesaksian kita bisa menolong orang yang sudah kering dan rusak nikahnya.

 

Apa yang kita saksikan? Segala kekurangan kita yang telah diubahkan oleh Tuhan. Seperti perempuan ini dia cerita semua kekurangannya yang telah disucikan dan diubahkan oleh Kabar Mempelai. Saksikan yang sudah diubahkan, jangan yang belum. Kalau belum, nanti iblis akan serobot kesaksian kita. Orang itu bersaksi “nikah saya begini, tetapi saya yakin Tuhan mampu menolong”. Belum menang tetapi sudah bersaksi, setan sabotase nikahnya, akhirnya dia down rohaninya malah merosot “ah Tuhan tidak menolong” dia malu karena sudah bicara di depan orang. Kalau sudah menang baru bersaksi. Dulu nikahku begini, tetapi kemurahan Tuhan lewat Kabar Mempelai sudah diperbaiki” bisa tertolong orang lain. Belum menang sudah bersaksi “kami di Pastori memang tidak ada beras, tetapi saya yakin Tuhan pasti menyediakan beras!” jemaat sudah dengar kasihan gembala dan seisi pastori tidak punya beras, yah habis ibadah pasti ada beras, jemaat sudah bawa. Saksikan yang sudah dialami “dulu kami sempat kelaparan tidak ada beras, oleh kemurahan Tuhan kami tidak minta-minta dan Tuhan sediakan”. Itu kesaksian yang hidup, yang benar, yang kuat yang bisa menolong sesama kita yang kering rohaninya.

 

2.      Yohanes 4:14

4:14 tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."

 

Air kehidupan itu memancar ke atas sampai kepada hidup yang kekal. Kenapa dikatakan ke atas? Sebab sorga itu di atas. Artinya memampukan kita bisa menyembah dengan benar, meningkat di dalam doa penyembahan kepada Tuhan. Doa penyembahan itu ada hubungan dengan hidup kekal. Tidak mau menyembah berarti tidak mau hidup kekal. Jadi lewat doa penyembahan kita mengalami perobekan daging, mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani yang cocok untuk hidup di sorga. Manusia daging tidak cocok hidup di sorga.

I Korintus 15:50

15:50 Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.

 

Lewat penyembahan, kita mengalami perobekan daging, mengalami keubahan hidup secara terus menerus, menjadi manusia rohani sampai sama mulia dengan Yesus, menjadi Mempelai WanitaNya, cocok hidup di sorga, hidup kekal bersama Yesus.

 

Sore ini minta Roh Kudus, biarlah Roh Kudus mengalir kepada apa-apa yang sudah kering. Nikah kering, pelayanan kering, rohani kering, “saya kering karena ini” akui kepada Tuhan dan kepada sesama. Maka saat itu juga Tuhan mencurahkan Roh Kudus.

Yohanes 4:10

4:10 Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."

 

Begitu kita mengaku, langsung diberikan Roh Kudus kepada kita yang memampukan kita untuk bersaksi dan menyembah dengan benar.

 

3.      Roh Kudus menghibur, menguatkan dan menolong, menyelesaikan segala perncobaan. Jam 12 itu matahari bersinar sangat terik. Ini menunjuk pencobaan yang memuncak pada aniaya antikristus. Kita tidak mampu, hanya dengan Roh Kudus kita bisa menerima, kita terhibur, kita dikuatkan dan Roh Kudus menyelesaikan semua pencobaan yang kita hadapi sampai yang mustahil sekalipun. Siapa yang bisa menolong nikah perempuan ini, sudah 5 kali kawin cerai, yang ke-6 bukan suami sah! Dengan kekuatan di dunia tidak bisa, hanya lewat kekuatan Firman, kekuatan Roh Kudus.

 

Pencobaan-pencobann di dalam nikah itu pencobaan terberat. Kalau ada masalah di dalam rumah tangga, itu berat sekali. Kalau orang lain melawan saya, masih bisa dihadapi. Tetapi kalau sudah keluarga, apalagi kalau isteri yang melawan, itu pukulan telak. Tetapi kalau ada Roh Kudus, itu bagaikan saat matahari bersinar terik kemudian kita disirami dengan air kehidupan,  wah segar, terhibur, kuat, semua selesai, semua ditolong oleh Tuhan dan kita disingkirkan dari aniaya antikristus.

 

Kabar Mempelai tanpa Roh Kudus itu pedang yang tumpul, berkarat. Dua-duanya kita butuh. Mau memperbaiki kehidupan kita itu bagaikan penyakit yang mau dioperasi. Kalau ada pedang tidak ada terang, bahaya, bisa salah potong. Sebab itu keduanya kita butuh, Kabar Mempelai dan Roh Kudus, ini 2 sayap yang akan menyingkirkan kita dari aniaya antikristus. Sore ini kita mau menyembah Tuhan, minta Roh Kudus. Akui semua, beri Yesus minum, Roh Kudus dicurahkan mengalir membasahi apa-apa yang sudah kering, semua dipulihkan.


Tuhan Memberkati


GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar