20230125

Kebaktian PA Imamat, Rabu 25 Januari 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus. 

Imamat 25:52-55

25:52 Jika waktu yang masih tinggal sampai kepada tahun Yobel sedikit lagi saja, maka ia harus membuat perhitungan dengan orang itu; menurut jumlah tahun itulah ia harus membayar uang tebusan dirinya.

25:53 Demikianlah ia harus tinggal padanya sebagai orang upahan dari tahun ke tahun. Janganlah ia diperintah dengan kejam oleh orang itu di depan matamu.

25:54 Tetapi jikalau ia tidak ditebus dengan cara demikian, maka ia harus diizinkan keluar dalam tahun Yobel, ia bersama-sama anak-anaknya.

25:55 Karena pada-Kulah orang Israel menjadi hamba; mereka itu adalah hamba-hamba-Ku yang Kubawa keluar dari tanah Mesir; Akulah TUHAN, Allahmu."

 

Penekanannya pada ayat 55, hanya kepada Tuhan saja bangsa Israel menjadi hamba. Mulai dari ayat 47 diingatkan oleh Tuhan agar bangsa Israel menjadi hamba kepada orang asing. Kalau itupun terjadi harus ditebus, keluarganya menebus atau kalau dia sudah mampu dia menebus dirinya sendiri. Tetapi kalau tidak ada yang menebus, dirinya juga tidak mampu menebus dirinya, maka pada tahun Yobel dia harus menjadi orang merdeka.

 

Ini awasan kepada kita, Tuhan tidak ingin kita menjadi hamba kepada yang lain, baik hamba dosa, hamba dunia ini yang memperbudak dengan segala pengaruhnya sehingga tidak setia dalam ibadah pelayanan, maupun hamba daging sehingga tidak bisa taat kepada Firman Tuhan. Hanya kepada Tuhan saja kita harus menghamba.

 

Mengapa bangsa Israel bisa menjadi hamba kepada orang asing. Padahal begitu orang Israel masuk tanah Kanaan semua penduduk Kanaan itu harus ditumpas habis. Tetapi kenapa ada orang asing di tengah-tengah orang Israel, bahkan orang asing itu menjadi kuat dan kaya sehingga memperhamba orang Israel.

Ulangan 28:15,43,45-46

28:15 "Tetapi jika engkau tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan tidak melakukan dengan setia segala perintah dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka segala kutuk ini akan datang kepadamu dan mencapai engkau:

28:43 Orang asing yang ada di tengah-tengahmu akan menjadi makin tinggi mengatasi engkau, tetapi engkau menjadi makin rendah.

28:45 Segala kutuk itu akan datang ke atasmu, memburu engkau dan mencapai engkau, sampai engkau punah, karena engkau tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu dan tidak berpegang pada perintah dan ketetapan yang diperintahkan-Nya kepadamu;

28:46 semuanya itu akan menjadi tanda dan mujizat di antaramu dan di antara keturunanmu untuk selamanya."

 

Ternyata menjadi hamba pada orang asing itu salah satu kutuk jika bangsa Israel tidak taat dan tidak setia kepada Tuhan. Ini awasan bagi kita, jadi begitu tidak taat dan tidak setia kepada Tuhan, pasti menjadi hamba baik hamba dosa, hamba dunia dan juga hamba daging. Menjadi hamba itu suasana kutukan, bukan enak. Mungkin dengan dia menjadi hamba dunia dia dapat yang jasmani, tetapi itu suasana kutukan, beban berat, letih lesu, penderitaan dan sebagainya.

 

Dikatakan pada ayat 46 semua itu akan menjadi tanda dan mujizat di antaramu. Jadi ada mujizat yang postif ada yang negatif. Mujizat di sini artinya orang heran melihatnya, koq bisa ada hamba Tuhan dan pelayan Tuhan yang diperhamba oleh dosa, dunia dan daging. Seharusnya orang heran yang positif, bukannya dia dulu pemabuk, sekarang sudah jadi pendeta. Jangan terbalik “bukannya dia pelayan di gereja, kenapa jadi penyabung ayam”. Itu tanda mujizat negatif.

 

Hanya kepada Tuhan kita menjadi hamba, juga dikatakan orang Israel itu imam-imam bagi Tuhan, pelayan Tuhan.

Keluaran 19:6

19:6 Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."

 

Orang Israel hanya menghamba kepada Tuhan. Kita orang Israel secara rohani juga hanya diperhamba oleh Tuhan. Begitu tidak taat dan tidak setia maka diperhamba oleh dosa, dunia dan daging sehingga membuat orang lain heran. Apalagi kalau gembala seperti itu. Orang melihat gembala seperti itu, orang lain heran “koq bisa-bisanya gembala ngomong seperti itu” heran melihat gembala bicara yang tidak baik. Jangan seperti itu.

 

Jadi supaya tidak diperhamba oleh dosa, dunia dan daging, maka kita harus belajar taat pada Firman Tuhan. Permulaan ketaatan itu adalah masuk baptisan air yang benar. Kita periksa dulu baptisan air kita bagaimana, benar atau tidak. Kalau tidak benar maka tetap menjadi hamba dunia, dosa dan daging. Permulaan ketaatan itu masuk baptisan air. Waktu Yesus mau dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, Yohanes mencegah “jangan, aku yang harus dibaptis olehMu” Yohanes tahu diri, siapa dia kalau dibandingkan dengan Yesus, Yesus adalah Tuhan. Tetapi Yesus katakan “biarlah kita menggenapkan seluruh kehendak Allah” Dia mau taat pada Firman.

Matius 3:13-15

3:13 Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya.

3:14 Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?"

3:15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun menuruti-Nya.

 

Dalam Tabernakel baptisan air kena bejana pembasuhan atau laut tuangan di dalam Bait Allah Salomo.

I Raja-raja 7:23-26

7:23 Kemudian dibuatnyalah "laut" tuangan yang sepuluh hasta dari tepi ke tepi, bundar keliling, lima hasta tingginya, dan yang dapat dililit berkeliling oleh tali yang tiga puluh hasta panjangnya.

7:24 Dan di bawah tepinya ada gambar buah labu yang mengelilinginya sama sekali, sepuluh dalam sehasta, merangkum "laut" itu berkeliling; labu itu dua jajar, dituang setuangan dengan bejana itu.

7:25 "Laut" itu menumpang di atas dua belas lembu, tiga menghadap ke utara dan tiga menghadap ke barat, tiga menghadap ke selatan dan tiga menghadap ke timur; "laut" itu menumpang di atasnya, sedang segala buntut lembu itu menuju ke dalam.

7:26 Tebal "laut" itu setapak tangan dan tepinya serupa tepi piala, seperti bunga bakung yang berkembang. "Laut" itu dapat memuat dua ribu bat air.

 

Dulu di dalam Tabernakel ada bejana pembasuhan, itu ilham Tuhan kepada Musa. Bait Allah Salomo ini juga Ilham Tuhan kepada raja Daud. Jadi sama-sama Ilham Tuhan, tidak mungkin bertolak belakang. Keduanya sama-sama menunjuk baptisan air yang benar. Semua petunjuk pembangunan Bait Allah itu adalah Ilham Tuhan kepada raja Daud.

I Tawarikh 28:19

28:19 Semuanya itu terdapat dalam tulisan yang diilhamkan kepadaku oleh TUHAN, yang berisi petunjuk tentang segala pelaksanaan rencana itu.

 

Baik Musa maupun Daud mendapat ilham untuk membangun Tabernakel dan Bait Allah. Tabernakel dan Bait Allah itu satu kesatuan, tidak bisa dipisah. Makanya dalam Wahyu dikatakan keduanya terlihat di sorga. Punya makna pengertian rohani yang sangat dalam.

 

Laut itu memuat 2000 bat air. Ini seakan-akan berbeda dengan yang ditulis dalam kitab Tawarikh. Di situ ditulis muatannya 3000 bat.

II Tawarikh 4:5

4:5 Tebal "laut" itu setapak tangan dan tepinya serupa tepi piala, seperti bunga bakung yang berkembang. "Laut" itu dapat memuat tiga ribu bat air.

 

Laut itu bisa diisi dengan 3.000 bat air, tetapi hanya diisi 2000 bat air. Angka-angka ini punya pengertian rohani. Angka 2000 menunjukan 2000 tahun zaman gereja, yaitu dati gereja mula-mula dibentuk sampai kedatangan Yesus kembali, berarti waktu kita sekarang ini. Sekarang kita sudah dapat bonus 23 tahun. Kalau melihat peta zaman seharusnya tahun 2000 kemarin Yesus sudah datang. Kita dapat bonus 23 tahun, ini merupakan perpanjangan sabar Tuhan. Karena sekarang ini masa perpanjangan tangan Tuhan, jangan tunda-tunda waktu untuk memberi diri dibaptis. Yang sudah dibaptis periksa benar atau tidak, kalau salah diperbaiki, hasilnya harus ada. Ingat, waktu ini tinggal sisa, sebentar lagi Yesus datang.

2000 untuk mencapai 3000 harus 1000 lagi. Angka 1000 itu volume ruangan suci, panjang 10 hasta, lebar 10 hasta, tinggi 10 hasta. Ruangan maha suci menunjuk kesempurnaan. Jadi angka 1000 menunjuk gereja Tuhan yang sempurna yang layak masuk pesta nikah Anak Domba Allah, masuk kerajaan 1000 tahun damai, masuk Yerusalem Baru.  Kalau gereja sudah sempurna lalu baru mau memberi diri dibaptis itu sudah terlambat. Sekarang inilah biarlah kita menyerahkan diri untuk masuk baptisan air yang benar. Kita tidak tahu kapan gereja disempurnakan dan kapan Yesus datang. Sebab itu hari-hari yang ada ini marilah kita gunakankan dengan maksimal, percaya Yesus, bertobat sungguh-sungguh, lahir baru lewat baptisan air yang benar. Periksa syaratnya, pelaksanaannya dan hasilnya. Itu harus ada.

 

Tadi disebut laut tuangan itu menumpang di atas 12 arca lembu. Bicara lembu menunjuk hamba Tuhan. Jadi 12 lembu menunjuk 12 rasul hujan awal yang memberitakan tentang Injil Keselamatan ke seluruh bumi untuk membawa orang berdosa percaya Yesus, dibenarkan, kemudian masuk di dalam baptisan air yang benar. Salah satu isi Injil keselamatan adalah baptisan air. Dari 12 rasul bertambah 3000 jiwa, dari 3000 bertambah 5000. Dari 5000 sampai sekarang tidak terhitung berapa orang Kristen yang percaya.

 

12 lembu itu menghadap kepada keempat penjuru mata angin. Ini sesuai dengan amanat agung Tuhan Yesus.

Matius 28:19-20

28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,

28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

 

Ini tugas kepada 12 rasul. Sekarang diteruskan kepada kami hamba-hamba Tuhan. Tugas kami memberitakan injil keselamatan dan dilanjutkan memberitakan Firman pengajaran. Jadi dalam penggembalaan ada 2 jenis pemberitaan Firman yaitu penginjilan dan pengajaran. Itu harus ada. Penginjilan untuk orang-orang yang baru dan pengajaran untuk orang-orang yang sudah lama supaya ditingkatkan rohaninya sampai dewasa.

 

Seharusnya berita keselamatan ini hanya untuk bangsa Israel, tetapi sebagian keras hati menolak Yesus. Makanya berita keselamatan dibawa sampai ke ujung bumi, sampai ke Tentena, Tonusu dan Diora. Tugas kami hamba Tuhan beritakan untuk membawa orang-orang yang belum percaya Yesus bisa percaya Yesus, bertobat dan masuk baptisan air yang benar.

 

12 lembu ini dibagi menjadi 4, 3 menghadap ke barat, 3 menghadap ke selatan, 3 menghadap ke utara dan 3 menghadap ke timur. Ini sama dengan 12 pintu gerbang Yerusalem Baru, 3 di timur, 3 di utara, 3 di selatan dan 3 di barat.

Wahyu 21:13

21:13 Di sebelah timur terdapat tiga pintu gerbang dan di sebelah utara tiga pintu gerbang dan di sebelah selatan tiga pintu gerbang dan di sebelah barat tiga pintu gerbang.

Apa artinya ini? Baptisan air yang benar sesuai Firman, seperti Yesus dibaptis, bukan benar menurut organisasi, baptisan air yang benar mengarahkan kita masuk pintu gerbang Yerusalem Baru. Dengan kata lain baptisan air yang benar itu merupakan undangan dari Tuhan supaya kita bisa masuk pintu gerbang Yerusalem Baru. Jadi kalau baptisan air tidak benar, tidak akan pernah masuk Yerusalem Baru. Waktu ini tinggal sisa, ayo periksa bagaimana baptisan air kita. Syaratnya harus bertobat, mati terhadap dosa. Proses bertobat mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Pelaksanaannya juga harus benar, sebagaimana Yesus dibaptis begitu juga kita harus dibaptis, dikubur bersama Yesus. Kalau namanya dikubur seluruhnya dari kepala sampai ujung kaki masuk di dalam air. Kemudian bangkit bersama Yesus dalam hidup yang baru. Juga ingat, harus ada meterai nama yang lengkap dan jelas, nama Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus yaitu Tuhan Yesus Kristus. Dan satu yang tidak kalah penting apakah nama itu melekat kepada kita yaitu ditangani oleh hamba Tuhan yang jelas tahbisannya. Kalau hamba Tuhan tidak jelas tahbisannya, apalagi kita tidak tahu nikahnya bagaimana, lalu gampangan saja memberi diri dibaptis, sampai Tuhan datang pintu Yerusalem Baru tertutup, tidak terbuka bagi dia.

 

Baptisan air yang benar itu mengarahkan kita masuk Yerusalem Baru. Ini undangan dari Tuhan supaya kita bisa masuk pintu gerbang Yerusalem Baru. Seperti 12 lembu memikul laut tuangan, demikianlah tanggung jawab kami hamba Tuhan untuk mengarahkan sidang jemaat masuk baptisan air yang benar supaya bisa masuk pintu gerbang Yerusalem Baru.

 

Hati-hati, banyak orang berupaya menyerongkan kerajaan sorga.

Matius 11:12

11:12 Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya.

 

Banyak pendeta yang menyerongkan tentang baptisan air, mengajarkan baptisan air yang tidak sesuai Firman, yang tidak seperti Yesus lalu dia ngotot mempertahankan ajarannya padahal sudah tidak sesuai Firman, tidak seperti Yesus dibaptis. Sampai adu argument “bagaimana kalau di padang gurun, kalau susah air”. Saya kalau mendengar seperti itu berpikir, sebenarnya tempatmu di mana, kalau di daerah kita banyak air. Ngapain mau bahas yang bukan daerah kita, itu urusan Tuhan. Jadi supaya tidak bingung kembalilah ke Alkitab dan lihatlah teladan Yesus. Baptisan air itu penguburan hidup lama yang berdosa, sunat secara rohani. Yesus tidak berdosa jadi sebenarnya tidak perlu Dia dibaptis. Lalu kenapa dibaptis? Mau memberikan teladan kepada kita bagaimana baptisan air yang benar.

 

Kalau baptisan air sudah benar maka ada hasilnya yang bisa terlihat dan tertampak dalam hidup kita.

1.      I Raja-raja 7:25

7:25 "Laut" itu menumpang di atas dua belas lembu, tiga menghadap ke utara dan tiga menghadap ke barat, tiga menghadap ke selatan dan tiga menghadap ke timur; "laut" itu menumpang di atasnya, sedang segala buntut lembu itu menuju ke dalam.

 

Buntut lembu masuk ke dalam sehingga tidak kelihatan. Artinya hidup lama sudah tidak kita bawa-bawa lagi, betul-betul sudah terlepas dari hidup lama kita. Kalau rasul Paulus mengatakan sudah tidak lagi memikirkan atau sudah melupakan apa yang di belakang, tidak menoleh ke belakang lagi.

Filipi 3:15

3:15 Karena itu marilah kita, yang sempurna, berpikir demikian. Dan jikalau lain pikiranmu tentang salah satu hal, hal itu akan dinyatakan Allah juga kepadamu.

 

Lupakan sudah, apalagi kalau sudah didoakan dan dikuburkan dalam air, jangan diulang lagi. Terutama kita harus lepas dari 8 dosa yang menenggelamkan kita dalam lautan api dan belerang. Apa itu 8 dosa? Jangan-jangan masih ada pada kita. Bukan berarti kalau ada lalu kita mau dibaptis lagi. Kita harus berjuang supaya hasil ini ada. Yesus katakan kalau sudah mandi tinggal membasuh kaki.

Wahyu 21:8

21:8 Tetapi orang-orang 1penakut, orang-orang yang 2tidak percaya, orang-orang 3keji, orang-orang 4pembunuh, orang-orang 5sundal, tukang-tukang 6sihir, 7penyembah-penyembah berhala dan semua 8pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."

 

Tinggal pilih, 8 dosa ini mau kita pertahankan atau lepaskan. Kalau kita pertahankan masuk lautan api dan belerang. Kalau dilepaskan kita diangkat masuk Yerusalem Baru. Tuhan tidak memaksa, kita diperhadapkan dengan pilihan, biarlah kita pilih yang baik. Mungkin sudah dibaptis beberapa tahun yang lalu atau beberapa bulan yang lalu, ayo marilah buktikan kita sudah dibaptis, ada kelepasan dari hidup lama.

 

Angka 8 mengingatkan Nuh dan keluarganya yang selamat dari air bah yaitu Nuh dan isterinya, Sem dan isterinya, Ham dan isterinya, Yafet dan isterinya. Bahtera Nuh itu menunjuk baptisan air.

I Petrus 3:20-21

3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu. 

3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan — maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah — oleh kebangkitan Yesus Kristus,

 

a)      Penakut, lebih takut sesuatu di dunia ini sampai tidak takut Tuhan.

b)      Tidak percaya, bimbang dan ragu akan pengajaran yang benar. Kalau sudah dibaptis jangan ragu. Kita dibaptis dalam pengajaran yang benar harus yakin akan pengajaran ini dan pegang teguh. Lepaskan diri dari ketidakpercayaan dan kebimbangan.

c)      Keji. Apa ini keji? Apakah seperti pembunuh berantai? Itu juga keji, namun kalau hanya sebatas itu orang dunia juga tahu. Tetapi ada yang sering dilakukan bahkan oleh orang Kristen padahal itu kekejian di hadapan Tuhan.

Ulangan 25:14-16

25:14 Janganlah ada di dalam rumahmu dua macam efa, yang besar dan yang kecil.

25:15 Haruslah ada padamu batu timbangan yang utuh dan tepat; haruslah ada padamu efa yang utuh dan tepat — supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu.

25:16 Sebab setiap orang yang melakukan hal yang demikian, setiap orang yang berbuat curang, adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu."

 

Ini kekejian yang banyak orang Kristen lakukan yaitu berbuat curang soal efa. Efa itu untuk menakar gandum. Gandum menunjuk Firman. Dalam kitab nabi Amos ada orang membesarkan syikal dan mengecilkan Efa. Jadi berbicara berbuat curang soal Efa adalah tidak menghargai Firman. Mungkin sudah dibaptis beberapa tahun yang lalu, coba periksa sikap kita terhadap Firman bagaimana, kalau tidak menghargai Firman, bosan mendengar Firman, berarti masih ada hidup lama, belum lepas dari hidup lama, pintu sorga tertutup bagi orang itu, pintu gerbang Yerusalem Baru tertutup.

 

Kaum muda masih segar ini, baru dibaptis beberapa waktu yang lalu, hasilnya bagaimana. Jangan lebih membesarkan perkara jasmani dari pada kesempatan mendengarkan Firman.

Amos 8:5

8:5  dan berpikir: "Bilakah bulan baru berlalu, supaya kita boleh menjual gandum dan bilakah hari Sabat berlalu, supaya kita boleh menawarkan terigu dengan mengecilkan efa, membesarkan syikal, berbuat curang dengan neraca palsu,

 

Kalau Firman dia bosan, kalau yang jasmani bisa berjam-jam. Itu harus diperiksa berarti hasil baptisan airnya belum ada. Termasuk saya gembala dikoreksi Tuhan, membaca Firman dibandingkan baca yang lain lebih senang mana.

 

d)      Pembunuh, ini kebencian sampai kebencian tanpa alasan.

 

e)      Sundal ini kenajisan! Ayo kaum muda, orang-orang tua berupaya lepas dari kenajisan secara jasmani dengan berbagai macam bentuknya, terutama kenajisan secara rohani. Ada 3 bentuk kenajisan secara rohani yang kadangkala kita pertahankan padahal sudah dibaptis:

1)      Membuka diri terhadap ajaran yang lain. Sampai menganggap semua pengajaran sama saja. Tanpa disadari orang seperti itu di hadapan Tuhan mempertahankan kenajisan, nanti tenggelam di lautan api dan belerang. Tuhan tolong jangan kita seperti itu.

 

2)      Membiarkan cara-cara dunia masuk di dalam gereja. Itu kenajisan secara rohani.

Yehezkiel 16:25-26

16:25 Pada setiap persimpangan jalan engkau membangun bukit pengorbanan dan menjual kecantikanmu menjadi kekejian dengan merenggangkan kedua pahamu bagi setiap orang yang lewat, sehingga persundalanmu bertambah-tambah.

16:26 Engkau bersundal dengan orang Mesir, tetanggamu, si aurat besar itu, sehingga persundalanmu bertambah-tambah, yang menimbulkan sakit hati-Ku.

 

Mesir itu gambaran dunia. Nafsu dunia mau mencemari gereja itu besar, jadi jangan buka diri kepada dunia dan dibawa masuk dalam gereja.

 

3)      Yehezkiel 16:29

16:29  Engkau memperbanyak lagi persundalanmu dengan negeri perdagangan Kasdim, tetapi dengan itu juga engkau belum merasa puas.

 

Ibadah pelayanan diisi dengan perdagangan yaitu hanya untuk mencari keuntungan-keuntungan jasmani. Saya khotbah bayar sekian, main musik sekian, pimpin pujian sekian. Ibadah jadi sumber pendapatan yang jasmani, itu persundalan secara rohani tanpa disadari. Tetapi inilah praktek-praktek yang banyak terjadi dalam gereja. Kalau diingatkan dan ditunjukan kesalahannya dia mengamuk, tidak bisa menerima. Akhirnya begitu dalam ibadah tidak lagi mendapat keuntungan, begitu gampang dia tinggalkan untuk mendapat keuntungan jasmani. Lihat dari perpuluhan dan persembahan jemaat cuma sedikit, akhirnya gampang tinggalkan ibadah pelayanan untuk cari keuntungan yang jasmani di luar sana.

 

f)       Sihir. Apa itu sihir?

1)      Ini menunjukan jimat-jimat, pegangan-pegangan yang lain. Sudah dibaptis tetapi masih percaya tahyul, itu termasuk sihir. Termasuk juga hipnotis dan sulap di dalam gereja.

2)      Raja-raja 9:22

9:22 Tatkala Yoram melihat Yehu, bertanyalah ia: "Apakah ini kabar damai, hai Yehu?" Jawabnya: "Bagaimana ada damai, selama sundal dan orang sihir ibumu Izebel begitu banyak!"

 

Sihir itu kaitannya dengan Izebel. Bicara Izebel itu perempuan yang mengajar dan memerintah laki-laki di dalam nikah dan ibadah. Kalau isteri komando suami itu berarti sihir, itu berarti isterinya tukang sihir. Termasuk juga dalam ibadah, kalau perempuan yang mau tampil itu Izebel. Soal bersaksi juga, perempuan-perempuan jangan sampai mengajar. Saksikanlah Firman Tuhan yang sudah dialami atau pengalaman-pengalaman dengan Tuhan Yesus. Kadang-kadang kita tidak tahu, pikirnya tidak apa-apa padahal sudah jadi tukang sihir itu.

 

g)      Penyembah berhala, ini keras hati dan serakah.

I Samuel 15:23

15:23 Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja."

 

Efesus 5:5

5:5 Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang serakah, artinya penyembah berhala, yang mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah.

 

Ayo jangan keraskan hati, Tuhan sudah mau datang, biarlah kita lembutkan hati. Juga jangan ada keserakahan, serakah itu pasangannya kikir. Kikir itu tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan, untuk sesama Tubuh Kristus yang membutuhkan, serakah itu merampas milik Tuhan dan milik sesama yang membutuhkan.

 

h)      Dusta ini penutup segala dosa.

 

Kalau 8 dosa ini pernah kita lakukan, lepaskan dan lupakan semua. Jangan ada lagi pada kita, terutama kita yang sudah dibaptis. Kalau bisa melupakan apa yang ada di belakang maka kita bisa berlari menuju kesempurnaan, bisa menggunakan waktu dengan maksimal untuk pekara yang rohani sampai sempurna seperti Yesus. Kalau masih ada 8 dosa itu tidak bisa maksimal untuk perkara yang rohani.

Filipi 3:12,14

3:12 Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus.

3:14 dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

 

Lupakan apa yang sudah lalu yang di belakang, lepaskan semuanya itu, kita kejar kesempurnaan. Mengutamakan perkara-perkara rohani, gunakan waktu dengan maksimal untuik perkara rohani sehingga kita bisa mencapai kesempurnaan. Malam ini kita mau doa semalaman, itu salah satu praktek menggunakan waktu secara maksimal untuk perkara yang rohani. Berupaya untuk hidup benar dan suci dalam segala hal. Apalagi kami hamba Tuhan, segala yang kami lakukan itu untuk kebenaran.

II Korintus 13:8

13:8 Karena kami tidak dapat berbuat apa-apa melawan kebenaran; yang dapat kami perbuat ialah untuk kebenaran.

 

2.      I Raja-raja 7:26

7:26 Tebal "laut" itu setapak tangan dan tepinya serupa tepi piala, seperti bunga bakung yang berkembang. "Laut" itu dapat memuat dua ribu bat air.

 

Bunga bakung ada kaitannya dengan penggembalaan.

Kidung Agung 2:16

2:16 Kekasihku kepunyaanku, dan aku kepunyaan dia yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung.

 

Jadi, seperti bunga bakung yang berkembang artinya bisa bertekun di dalam penggembalaan. Sudah dibaptis tetapi tidak mau tekun dalam penggembalaan, itu berarti bunga bakung yang tidak berkembang. Ingat Kisah Para Rasul 2:41, 3.000 jiwa dibaptis, ayat 42 mereka bertekun dalam 3 macam ketekunan. Bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan pemecahan roti, sekarang menunjuk ketekunan dalam ibadah pendalama Alkitab dan Perjamuan suci. Bertekun dalam persekutuan itu ketekunan dalam ibadah raya. Bertekun dalam doa itu ketekunan dalam ibadah doa. Ayo buktikan kita sudah dibaptis, sekarang kita bertekund alam 3 macam ibadah pokok. Waktu belum dibaptis bertekun, setelah dibaptis malah hilang. Ini dipertanyakan baptisannya benar atau tidak. Banyak yang begitu, apalagi kalau tujuannya hanya untuk menikah, supaya bisa dilayani setelah satu baptisan, jadi bawalah diri dibaptis. Sesudah menikah tidak beribadah-beribadah lagi. Tuhan tolong jangan seperti itu.

 

Mengapa disebut bunga bakung yang mengembang. Bunga bakung ini biasa tumbuh di rawa. Kalau tidak mengembang dia bisa masuk ke dalam air dan kotor. Tetapi begitu kena sinar matahari dia berkembang dan berwarna putih, tidak kotor, indah cantik. Warna putih menunjuk hidup dalam kebenaran dan kesucian. Jadi pengembalaan itu tempat memantap kebenaran dan mempertahankan kesucian. Supaya bunga bakung mengembang, butuh matahari, itu bicara kasih Allah. Dalam penggembalaan itu ada sorotan sinar kasih Allah yang penuh. Ini yang memampukan kita bertekun dalam penggembalaan sehingga bisa bertahan dalam kebenaran dan kesucian.

Yohanes 4:6

4:6 Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas.

 

Pada jam 12 itu matahari bersinar dengan penuh. Jadi dalam penggembalaan kita menerima sinar kasih Allah yang penuh sehingga kita bisa bertahan di dalam kebenaran dan kesucian. Petrus sempat kehilangan kasih, di dalam penggembalaan dia memperoleh kasih itu kembali. Ada 3 kali pertanyaan Yesus kepada Petrus dikaitkan dengan penggembalaan.

Yohanes 21:15-17

21:15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."

21:16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."

21:17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.

 

Jadi penggembalaan dan kasih Allah itu tidak bisa dipisahkan. Mari kita masuk dalam kandang penggembalaan, tekuni itu sehingga semakin mantap kebenaran dan kesuciannya, kita menerima sorotan sinar kasih Allah yang penuh. Apa bukti kita sudah tergembala atau belum? Orang yang tergembala itu memiliki sinar kasih Allah yang penuh.

Yohanes 21:18-19

21:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."

21:19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."

 

Lewat 3 pertanyaan tentang kasih, itu menunjukan ketekunan dalma 3 macam ibadah pokok, Petrus menerima kasih dari Allah dan ayat di atas adalah praktek dia sudah memiliki kasih yaitu Petrus bisa mengulurkan tangan untuk diikat, dibawa ke tempat yang dia tidak kehendaki yaitu tempat dia dieksekusi. Artinya bagi kita sekarang rela menerima percikan darah, sengsara daging tanpa dosa karena Yesus, karena ibadah, karena Firman pengajaran.

 

Kita berbahagia kalau masih bisa beribadah tatap muka langsung. Mereka yang beribadah secara online bertekun, ayo kita juga bertekun sekalipun sengsara daging tanpa dosa. Sengsara kita untuk beribadah Tuhan perhitungkan dan air mata kita untuk beribadah Tuhan taruh di kirbatNya. Banyak tantangan kita hadapi tetapi kita tidak akan pernah mundur, musuh kita yang mundur waktu kita berseru kepada Tuhan.

 

Setelah kita tergembala di ruangan suci, untuk masuk ke ruangn maha suci harus melewati pintu tirai yang menunjuk perobekan daging. Di ruangan maha suci masih ada percikan darah. Percikan darah ini adalah penyucian terakhir, suasana ruangan maha suci. Ada 7x di atas tutup pendamaian itu sengsara Yesus sampai mati di kayu salib dan ada 7x di depan tabut perjanjian ini sengsara gereja Tuhan untuk bisa sempurna seperti Yesus. Jadi jangan bersungut-sungut, jangan ngomel ketika datang beribadah rantai motor putus, ban motor bocor, ban mobil kempes, tetap bersyukur.

 

Mengapa Tuhan izinkan kita mengalami percikan darah? Apakah Tuhan kurang kerjaan? Tidak!

a)      Supaya kita mengalami penyucian terakhir dari dosa yang tidak kita sadari. Kita pikir sudah melayani, sudah tergembala, sudah betul, sudah tere sorga. Padahal ada dosa yang tidak kita sadari itulah dosa kebenaran diri sendiri.

Ayub 32:1-2

32:1 Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya benar.

32:2 Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah,

 

Ini dosa kebenaran diri sendiri. Menutupi dosa kesalahannya dengan mempersalahkan orang lain sampai mempersalahkan Tuhan seperti Ayub. Kalau dibaca Ayup pasal 1, Ayub itu suci dan saleh, saleh itu taat beribadah. Jadi Ayub ini orang yang sudah tekun tergembala tetapi dia harus mengalami penyucian habis-habisan untuk disucikan dari dosa kebenarna diri sendiri. Jangan putus asa ketika kita diperhadapkan dengan percikan darah. Kenapa? Sebab saat itu justru kita bertemu kasih setia Tuhan, di situ Tuhan mencurahkan kasih setiaNya kepada kita.

Ayub 10:11-12

10:11 Engkau mengenakan kulit dan daging kepadaku, serta menjalin aku dengan tulang dan urat.

10:12 Hidup dan kasih setia Kaukaruniakan kepadaku, dan pemeliharaan-Mu menjaga nyawaku.

 

I Petrus 2:1

2:19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.

 

Jadi saat menderita, saat menghadapi percikan darah, ingat kasih setia Tuhan tidak pernah berubah dulu sekarang sampai selama-lamanya maka itulah yang mendorong kita untuk mengoreksi diri. Saat diperhadapkan percikan darah kita tidak salahkan orang, salahkan Tuhan, karena kita memahami kasih setia Tuhan tidak pernah berubah, mendorong kita untuk mengoreksi diri. Sampai bersikap seperti Ayub, duduk di dalam debu dan abu.

Ayub 42:5-6

42:5 Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.

42:6 Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."

 

Artinya mengakui bahwa kita ini hina, tidak layak, tidak berharga, sehingga tidak putus asa, tidak kecewa. Kalau sempat mengucapkan kata-kata yang teledor segera cabut dan selesaikan semuanya.

 

Pengalaman kematian itu sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa. Juga sengsara daging tanpa dosa. Orang yang alami pengalaman kematian itu diam. Apakah ada orang mati yang mengomel? “Petiku terlalu sempit!”. Tidak ada! Jadi kalau diizinkan mengalami pengalaman kematian kita diam saja, tidak usah koar sana sini apalagi lewat media sosial. Mari belajar diam, duduk di debu dan abu. Maka hasilnya Tuhan pulihkan 2 kali lipat.

Ayub 42:10

42:10 Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu.

 

Pemulihan 2 kali lipat, baik secara jasmani maupun secara rohani. Mungkin nama baik kita sudah tercemar, nanti Tuhan pulihkan. Tidak usah kita mau pulihkan sendiri sampai pakai pengacara dan segala macam. Kalau kita bisa bertahan dalam pecikan darah maka kasih setia Tuhan memulihkan keadaan kita 2 kali lipat, bahkan kita mengalami penyucian sampai tidak salah lagi dalam perkataan. Itulah yang disebut sempurna.

Yakobus 3:2

3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

 

Mengapa Tuhan izinkan kita mengalami percikan darah? Supaya mengalami penyucian terakhir untuk bisa sempurna seperti Yesus. Kalau sekarang ini menolak percikan darah, akan ada lagi percikan darah yang lain.

 

b)      I Petrus 4:12-14

4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.

4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

 

Tuhan izinkan kita mengalami percikan darah supaya kita menerima Roh Kudus, itulah Roh kemuliaan yang mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani, sampai sama mulia dengan Yesus. Yesus harus mati baru bangkit dalam tubuh kemuliaan dan naik ke sorga. Begitu juga dengan kita, harus mengalami percikan darah, pengalaman kematian bersama Yesus, sengsara daging karena Yesus, karena pengajaran dan karena ibadah supaya kita diubahkan dalam tubuh kemuliaan seperti Yesus dan terangkat ke sorga. Mau tidak mau harus mengalami percikan darah. Kadangkala batin kita tersiksa, tekanan batin. Atau fisik kita yang diizinkan Tuhan mengalami penderitaan. Terserah Tuhan! Yang pasti ada Roh kemuliaan kita alami. Untuk apa roh kemuliaan? Membuat kita kuat teguh hati. Bisa berbahagia di tengah penderitaan itu kuat teguh hati. Tidak masuk akal, kita menderita tetapi bisa melewatinya bahkan bisa menikmatinya.

 

Efesus 3:16

3:16 Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu,

Roh Kudus membuat kita bisa kuat dan teguh hati. Sekalipun diperhadapkan dengan percikan darah kita tidak mundur, tidak tinggalkan Yesus, tetap taat pada Firman pengajaran yang benar, tetap setia dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, tetap menyembah Tuhan, tetap percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan. Percaya Tuhan tidak akan meninggalkan kita.

 

Di depan kita ada Perjamuan Suci. Begitu kita angkat roti dan cawan renungkan lebih menderita siapa, kita atau Yesus? Kalau kita menderita sebab kita manusia berdosa dan sudah sewajarnya kita menderita. Yesus menderita Dia tidak berdosa dan Dia lakukan itu untuk kita! Ayo kita kuat teguh hati dan ketika diperhadapkan dengan penderitaan diam saja, itu orang yang mati. Cepat mati supaya cepat bangkit dan dipermuliakan. Kalau saat menderita masih ngomel-ngomel koar sana dan koar sini itu setengah mati. Lebih baik cepat mati.

 

Kalau ada Roh Kudus ada kebahagiaan di tengah penderitaan. Dan bukan hanya itu, Roh Kudus mampu menyelesaikan semuanya bagi kita tepat pada waktunya.

I Tawarikh 28:20

28:20 Lalu berkatalah Daud kepada Salomo, anaknya: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, dan lakukanlah itu; janganlah takut dan janganlah tawar hati, sebab TUHAN Allah, Allahku, menyertai engkau. Ia tidak akan membiarkan dan meninggalkan engkau sampai segala pekerjaan untuk ibadah di rumah Allah selesai.

 

Secara jasmani apa yang kita hadapi diselesaikan semua tempat pada waktunya. Secara rohani kita selesai terbangun menjadi Tubuh Kristus yang sempurna, menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna, siap menyambut Yesus yang datang sebagai Raja, Mempelai Pria Sorga. Ayo kuat teguh hati, itu modal kita untuk menyambut Yesus.

 

Periksa baptisan airnya, permulaan ketaatan itu adalah masuk baptisan air yang benar. Periksa syaratnya, pelaksanaannya dan sekarang hasilnya harus ada. Tinggalkan hidup lama, tergembala dengan benar dan baik, disucikan, dibaharui dan rela menerima percikan darah, penyucian terakhir sampai Roh Kudus dicurahkan. Roh Kudus itu membuat kita kuat dan teguh hati.

 

Di depan ada Perjamuan suci, ini yang menjadi kekuatan kita. Penderitaan kita belum sebanding dengan penderitaan Yesus Kristus.

 

Tuhan memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar