20230325

Kebaktian Doa, Sabtu 25 Maret 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Sore ini penataran imam-imam yang pertama.

Yohanes 10:40-42

10:40 Kemudian Yesus pergi lagi ke seberang Yordan, ke tempat Yohanes membaptis dahulu, lalu Ia tinggal di situ.

10:41 Dan banyak orang datang kepada-Nya dan berkata: "Yohanes memang tidak membuat satu tanda pun, tetapi semua yang pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini adalah benar."

10:42 Dan banyak orang di situ percaya kepada-Nya.

 

Yohanes tidak membuat 1 pun tanda mujizat, tetapi semua kesaksian Yohanes tentang Yesus adalah benar. Itulah yang membuat banyak orang percaya kepada Yesus. Jadi percaya atau iman yang benar itu adalah iman hasil mendengar Firman pengajaran yang benar karena melihat. Kalau iman karena melihat mujizat jasmani itu bisa jadi iman yang rapuh dan bisa gugur.

 

Kesaksian Yohanes Pembaptis tentang Yesus antara lain:

Lukas 3:15-16

3:15 Tetapi karena orang banyak sedang menanti dan berharap, dan semuanya bertanya dalam hatinya tentang Yohanes, kalau-kalau ia adalah Mesias,

3:16 Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu: "Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.

 

Yohanes tidak layak untuk membuka tali kasutnya Yesus. Kasut yang dilepaskan, itu ada kaitannya dengan penebusan. Dulu bagi bangsa Israel, untuk menguatkan suatu perkara antara 2 orang, yang seorang menanggalkan kasutnya yang sebelah kemudian diberikan pada orang lain.

Rut 4:5-8

4:5 Tetapi kata Boas: "Pada waktu engkau membeli tanah itu dari tangan Naomi, engkau memperoleh Rut juga, perempuan Moab, isteri orang yang telah mati itu, untuk menegakkan nama orang itu di atas milik pusakanya."

4:6 Lalu berkatalah penebus itu: "Jika demikian, aku ini tidak dapat menebusnya, sebab aku akan merusakkan milik pusakaku sendiri. Aku mengharap engkau menebus apa yang seharusnya aku tebus, sebab aku tidak dapat menebusnya."

4:7 Beginilah kebiasaan dahulu di Israel dalam hal menebus dan menukar: setiap kali orang hendak menguatkan sesuatu perkara, maka yang seorang menanggalkan kasutnya sebelah dan memberikannya kepada yang lain. Demikianlah caranya orang mensahkan perkara di Israel. 

4:8 Lalu penebus itu berkata kepada Boas: "Engkau saja yang membelinya." Dan ditanggalkannyalah kasutnya.

 

Kalau seseorang tidak mau menebus, dia harus menanggalkan kasutnya dan diberikan kepada yang lain. Ada 2 orang yang berhak menebus, yang pertama tidak disebut namanya ini menunjuk hukum Taurat dan yang kedua adalah Boas yang menunjuk pribadi Yesus. Hukum Taurat tidak bisa menebus kita bangsa kafir. Bangsa Israel saja tidak mampu melakukan hukum Taurat. Tetapi ada Boas yang mau menebus kita, itu menunjuk pribadi Yesus. Boas tidak mau menanggalkan kasutnya, sama seperti Yesus yang tidak mau menanggalkan kasutnya, tali kasutNya saja tidak mau dibuka karena Yesus mau menebus kita.

 

Rut artinya sahabat dan arti kedua diisi. Kita ini bangsa kafir bukan sahabat Allah bahkan musuh Allah dan kosong dari pribadi Allah sehingga seharusnya mati. Namun Yesus rela mati dengan 4 luka utama untuk menebus bangsa Israel yang sudah melanggar hukum Taurat. Namun dalam keadaan sudah mati Yesus masih rela menerima luka kelima untuk menebus kita bangsa kafir untuk menjadi sahabat Allah dan untuk diisi pribadi Allah sampai kelak kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

Moab itu tidak boleh masuk umat Allah baik keturunan kesepuluh bahkan sampai selama-lamanya. Kita bangsa kafir seharusnya tidak boleh masuk Tubuh Kristus, tetapi ada Yesus yang menebus kita sehingga kita menjadi sahabat Allah, diisi pribadi Allah sampai menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

Ada 3 tujuan penebusan oleh Yesus Kristus.

Wahyu 1:5-6

1:5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya — 

1:6 dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, — bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.

 

1.      Melepaskan kita dari dosa-dosa sampai puncaknya dosa, dosa makan minum sampai dosa kawin mengawinkan. Sekarang manusia memodifikasi dosa kawin mengawinkan ini untuk memuaskan hasrat manusia. Ditunjang lagi dengan teknologi yang canggih, ini dimanfaatkan oleh setan untuk menjerat manusia dalam dosa sampai puncaknya dosa. Darah Yesus sanggup melepaskan kita dari dosa sampai puncaknya dosa. Kalau sudah terlepas dari dosa kita bisa hidup benar dan menjadi domba yang tergembala.

Amsal 12:26

12:26 Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.

 

Bangsa kafir yang hidup dalam dosa sampai puncaknya dosa digambarkan seperti anjing dan babi. Anjing yang muntah dijilat kembali, babi yang sudah mandi berkubang lagi. Itulah manusia kafir yang berdosa mengulang-ulang dosa, dosa perkataan, dosa perbuatan. Tetapi oleh darah Yesus kita dilepaskan sehingga hidup benar dan menjadi domba yang tergembala. Dalam penggembalaan lewat 3 macam ibadah pokok kita disucikan sambil diisi dengan pribadi Allah. Yaitu diisi dengan Firman, Roh Kudus dan kasih.

1)      Meja roti sajian itu ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, kita diisi dengan Firman.

2)      Pelita emas itu ketekunan dalam ibadah raya, kita diisi dengan Roh Kudus.

3)      Mezbah dupa emas, itu ketekunan dalam ibadah doa penyembahan, kita diisi dengan kasih Allah.

 

Proses kelepasan mulai dari percaya, bertobat, lahir baru, kita hidup benar, digembalakan, disucikan dan diisi dengan pribadi Allah.

 

2.      Mengangkat kita menjadi imam dan raja = hamba Tuhan, pelayan Tuhan yang dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Biarlah kita dipakai oleh Tuhan, jangan ada yang menganggur, semua terlibat di dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Ada yang ikut serta secara langsung, ada yang ikut secara online, ada yang doa, ada yang berkorban dana, semua diikutsertakan dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.

 

Tanpa penebusan oleh darah Yesus kita adalah hamba dosa, senjata kelaliman, berada di bawah naungan kutuk.

Roma 6:13

6:13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.

 

Dulu kita hamba dosa, diperbudak oleh setan lewat berbuat dosa menjadi senjata kelaliman, diubahkan menjadi senjata kebenaran. Senjata kelaliman berarti pelurunya peluru kelaliman. Kalau melayani dalam kelaliman maka orang yang datang ditembak dengan peluru kelaliman, yang tadinya tidak berbuat dosa menjadi berbuat dosa, yang sudah berbuat dosa menjadi tambah jahat. Oleh penebusan oleh darah Yesus sekarang kita menjadi hamba Tuhan, pelayan Tuhan, senjata-senjata kebenaran. Yaitu kehidupan yang diperlengkapi dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Ada jabatan, ada karunia.

Efesus 4:11-12

4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,

4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

 

Orang kudus itu orang benar yang sudah digembalakan dan dipakai Tuhan.

Efesus 4:7

4:7 Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus.

 

Karunia setiap orang berbeda-beda, tetapi semua untuk kesatuan Tubuh Kristus. Kaki kiri, telinga, mulut, mata semua beda, tetapi semua satu kesatuan Tubuh Kristus. Bagaimana kalau semua kaki kanan, kan aneh. Jadi jangan iri kalau ada yang dipakai di bidang itu, sebab semua dipakai Tuhan dalam bidangnya masing-masing.

 

Jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus itu jubah maha indah. Jadi kalau mau melayani, mau menjadi hamba kebenaran, mau menjadi hamba Tuhan, pelayan Tuhan, kutuk diubah menjadi berkat. Jadi jangan takut dalam melayani Tuhan, kita bukan dibuat susah, justru semua diberkati dan dijadikan indah. Kalau saya melayani nanti waktu tersita, kurang waktu untuk diri, nanti beli seragam lagi. Jangan takut, kutuk diubah menjadi berkat, semua dijadikan indah oleh Tuhan kalau kita melayani Tuhan, Tuhan tidak pernah menipu.

 

Daging ini kalau tidak mau melayani Tuhan, hidupnya tidak indah dan tidak berguna. Cuma 2 pilihan, tidak melayani Tuhan pasti melayani setan. Tidak ada istilah saya di tengah-tengah, tidak melayani Tuhan, tidak melayani setan, tidak ada seperti itu! Ingat perumpamaan tentang talenta, hamba yang jahat dan malas itu tidak indah dan tidak berguna. Tetapi dengan kita melayani Tuhan maka hidup kita menjadi indah dan menjadi berguna bagi pembangunan Tubuh Kristus. Pembangunan Tubuh Kristus dimulai dari dalam nikah, berarti berguna mulai dari dalam nikah.

 

Markus dan Onesimus yang tadinya tidak berguna karena tinggalkan pelayanan menjadi berguna begitu kembali melayani. Onesimus merugikan Filemon, Filemon ini orang kaya dan Onesimus hamba dari Filemon. Hukum saat itu kalau ada hamba yang merugikan harus dihukum. Tetapi dia lari kepada Paulus. Di situ dia dibina sehingga bisa berguna. Paulus menyurati Filemon, terimalah dia karena dia berguna bagiku dia juga berguna bagimu. Hamba dosa itu tidak berguna, tidak indah hidupnya. Setelah kita dibebaskan menjadi hamba Tuhan pelayan Tuhan menjadi indah hidupnya dan menjadi berguna.

 

Sesudah kita menerima jabatan dan karunia Roh Kudus maka harus dijaga jangan tidak setia sampai tinggalkan ibadah pelayanan. Tidak setia sampai tinggalkan ibadah pelayanan = menanggalkan sebelah kasut. Jangan berpikir ah tidak apa-apa, saya makin diberkati dibandingkan dulu waktu saya melayani, waktu tersita, ekonomi merosot. Padahal itu karena dia melayani tidak sungguh-sungguh.

 

Akibatnya tidak setia, tinggalkan ibadah pelayanan = melepaskan sebelah kasut:

Ulangan 25:8-9

25:8 Kemudian para tua-tua kotanya haruslah memanggil orang itu dan berbicara dengan dia. Jika ia tetap berpendirian dengan mengatakan: Aku tidak suka mengambil dia sebagai isteri --

25:9 maka haruslah isteri saudaranya itu datang kepadanya di hadapan para tua-tua, menanggalkan kasut orang itu dari kakinya, meludahi mukanya sambil menyatakan: Beginilah harus dilakukan kepada orang yang tidak mau membangun keturunan saudaranya.

 

Akibat menanggalkan sebelah kasut mukanya diludahi. Artinya diludahi:

a)      Jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa, sampai menikmati berbuat dosa. Ditegur diingatkan dia sudah tidak mau kembali lagi. Ini jangan sampai terjadi dalam kehidupan kita.

 

b)      Salah dalam tahbisan. Contohnya Miryam.

Bilangan 12:14

12:14 Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sekiranya ayahnya meludahi mukanya, tidakkah ia mendapat malu selama tujuh hari? Biarlah dia selama tujuh hari dikucilkan ke luar tempat perkemahan, kemudian bolehlah ia diterima kembali."

 

Kita lihat kesalahan Miryam dalam tahbisan.

Bilangan 12:1-2,7-10

12:1 Miryam serta Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kush yang diambilnya, sebab memang ia telah mengambil seorang perempuan Kush.

12:2 Kata mereka: "Sungguhkah TUHAN berfirman dengan perantaraan Musa saja? Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman?" Dan kedengaranlah hal itu kepada TUHAN.

12:7 Bukan demikian hamba-Ku Musa, seorang yang setia dalam segenap rumah-Ku. 

12:8 Berhadap-hadapan Aku berbicara dengan dia, terus terang, bukan dengan teka-teki, dan ia memandang rupa TUHAN. Mengapakah kamu tidak takut mengatai hamba-Ku Musa?"

12:9 Sebab itu bangkitlah murka TUHAN terhadap mereka, lalu pergilah Ia.

12:10 Dan ketika awan telah naik dari atas kemah, maka tampaklah Miryam kena kusta, putih seperti salju; ketika Harun berpaling kepada Miryam, maka dilihatnya, bahwa dia kena kusta!

 

Apa praktek salah tahbisan seperti Miryam? Sudah tidak setia dalam tahbisan, berani mengata-ngatai gembala, berani mengosipkan hamba Tuhan yang benar, termasuk berani menggosipkan pelayan Tuhan yang benar. Sudah tidak setia malah mengata-ngatai, itu untuk menutupi kesalahannya dia. “Itu pak gembala angkat orang tidak bertobat untuk melayani, masa dia lebih dipakai dari pada saya” padahal dia tidak tahu orang itu sudah menyelesaikan semuanya dan bertobat. Sama seperti si sulung dan si bungsu. Si sulung berkata “aku bertahun-tahun di rumah bapak tidak pernah diberikan anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku! Si bungsu baru pulang langsung disembelihkan lembu tambun dan diadakan pesta untuk dia”. Akhirnya si sulung tinggal di luar, si bungsu di dalam pesta. Hati-hati, jangan sampai kita berada di luar pesta nikah Anak Domba Allah.

 

Kalau sudah tidak setia, mulai tidak tanggung jawab sekalipun ada dalam ibadah, asal saja melayani, nanti salah dalam tahbisan. Mulai mengata-ngatai hamba Tuhan yang benar dan pelayan Tuhan yang benar. Di hadapan Tuhan orang yang salah tahbisan, yang berani mengatai-ngatai orang benar ini adalah orang jahat yang harus dihapuskan dari Tubuh Kristus.

Ulangan 17:12

17:12 Orang yang berlaku terlalu berani dengan tidak mendengarkan perkataan imam yang berdiri di sana sebagai pelayan TUHAN, Allahmu, ataupun perkataan hakim, maka orang itu harus mati. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari antara orang Israel.

 

Dulu dihapuskan dari antara orang Israel, sekarang menunjuk dihapus dari Tubuh Kristus. Yang sudah tidak tanggung jawab ayo kembali tanggung jawab, yang sudah tidak setia ayo kembali setia. Jangan sampai kita terhapus dari Tubuh Kristus.

 

c)      Arti muka diludahi = dipermalukan oleh Tuhan, semua gagal total, tidak bisa menyambut Yesus, terasing, dia keluar dari tubuh Kristus dan masuk tubuh Babel yang akan binasa. Orang yang melayani Tuhan sungguh-sungguh dalam kesucian, dia punya keberanian tidak malu menyambut Yesus.

I Yohanes 2:28

2:28 Maka sekarang, anak-anakku, tinggallah di dalam Kristus, supaya apabila Ia menyatakan diri-Nya, kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah malu terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya.

 

Mari tinggal di dalam Kristus, setia dalam Firman pengajaran, setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan.

 

Saat kita tidak setia atau ada niat mau meninggalkan pelayanan, ingat Yesus yang tidak mau melepaskan tali kasutNya sampai mati. Artinya:

1)      Ingat Yesus yang siap sedia menebus kita sampai saat ini, korbanNya masih berlaku sampai saat ini. Mungkin sudah tidak setia melayani karena malu sebab ada dosa yang dipertahankan atau disembunyikan, ingat Yesus yang selalu siap sedia menebus kita sekarang ini. Mari datang kepada Yesus, manfaatkan Korban Kristus untuk kita dilepaskan dari dosa, lewat praktek kita mau mengakui dosa dan kesalahan kita. Ingat kita ini hanya tanah liat, sebenarnya tidak layak, banyak kekurangan, banyak kelemahan tetapi Yesus mau menebus. Dia siap sedia sampai saat ini, korbanNya masih tersedia sebagai sarana untuk kita mengalami penebusan dari dosa. Segera manfaatkan, mengaku dosa kita kepada sesama dan mengampuni dosa sesama. Satu saat Korban Kristus tidak berlaku lagi.

 

Ada lagi yang tidak setia karena menyimpan pahit hati pada seseorang, tidak mau mengampuni seseorang “saya tidak menyangka dia sesama pelayan tetapi begitukan saya, kalau masih ada dia saya tidak mau melayani!”. Atau tidak mau mengampuni anaknya, isterinya, suaminya, akhirnya dia mundur dari pelayanan. Sore ini Yesus siap sedia melepaskan kita dari segala dosa, baik dosa kita sendiri maupun dosa orang lain kepada kita. Rugi kita kalau tidak melayani karena dosa orang lain. Ayo lepaskan semua, manfaatkan Korban Kristus, mengaku, mengampuni dan kembali melayani Tuhan. Bertobat dengan sungguh-sungguh, kembali melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh, itu yang Tuhan mau.

 

2)      Ingat Yesus yang setia melayani sampai mati di kayu salib, maka kita juga bisa setia berkobar-kobar melayani Tuhan sampai garis akhir. Kami gembala, tergembalanya di dalam persekutuan yang benar. Surabaya dan Malang itu jauh, kalau mau ikuti daging ke sana itu melelahkan dan capek. Tetapi Yesus sampai mati, ini hanya sakit belakang saja. Yesus jalan kaki pikul salib, ini naik pesawat masakan mau mundur.

 

3)      Ingat penebusan oleh darah Yesus tidak pernah gagal, tidak bisa dihalangi oleh siapapun, bahkan oleh setan. Kalau kita melayani dalam tanda kelepasan dari dosa dan setia, maka pelayanan kita tidak bisa dihalangi oleh siapapun, oleh apapun bahkan oleh setan. Ayo tidak ada yang bisa menghalangi kita, melayani terus sampai garis akhir. Usia tidak bisa menghalangi, kekuatan fisik juga tidak bisa. Yang kekuatan fisiknya sudah lemah masih semangat melayani Tuhan. Kita yang masih kuat jangan mau dihalangi oleh apapun, tidak bisa dihalangi oleh apapun bahkan oleh setan, terus melayani. Halangannya diterobos dengan kekuatan Tuhan.

 

3.      Menjadikan kita pengantin Anak Domba = mengangkat kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

Wahyu 19:9

19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

 

Jadi kita bukan sebatas dibenarkan, diangkat jadi hambaNya tetapi sampai diangkat menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Mulai dari sekarang kita buktikan bahwa kita adalah calon Mempelai Wanita Tuhan. Apa buktinya? Memiliki roh sembayang yaitu mau menyembah Tuhan bahkan sampai bergemar menyembah Tuhan.

Wahyu 19:6-7; 12:1-2

19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

12:2 Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.

 

Mempelai wanita Tuhan itu mengeluh mengerang kepada Tuhan, bukan mengeluh kepada sesama. Ini menyembah kepada Tuhan. Saat diizinkan menghadapi masalah menyembah, saat diberkati tetap menyembah, saat Yesus datang kita diangkat diawan-awan siap menyambut Yesus.

 

Menyembah dengan seruan haleluya ini yang membedakan yang tertinggal dengan yang terangkat. Yang tertinggal berseru dengan suara masing-masing, setiap suku bangsa dengan bahasanya sendiri-sendiri berteriak karena hukuman Tuhan. Tetapi yang terangkat ke awan-awan hanya satu suara yaitu haleluya.

 

Ada darah Yesus, darah penebusan yang mau menebus kita. Kita dibenarkan, kita digembalakan dan disucikan, kita diperlengkapi dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus, dipakai oleh Tuhan. Setia melayani Tuhan sampai garis akhir dan kita dijadikan Mempelai Wanitanya Tuhan.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar