20230304

Kebaktian Doa, Sabtu 4 Maret 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 10:34-3 6

10:34 Kata Yesus kepada mereka: "Tidakkah ada tertulis dalam kitab Taurat kamu: Aku telah berfirman: Kamu adalah allah?

10:35 Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah — sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan —,

10:36 masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah?

 

Penyebab kedua orang Yahudi menolak Yesus karena Yesus mengaku Anak Allah. Orang Yahudi menuduh Yesus menghujat Allah karena Dia mengaku sebagai Anak Allah. Menjawab tuduhan dari orang Yahudi, Yesus mengutip ayat di mana Tuhan berkata kamu adalah allah. Kamu di sini yang dimaksud adalah manusia.

Mazmur 82:6

82:6 Aku sendiri telah berfirman: "Kamu adalah allah, dan anak-anak Yang Mahatinggi kamu sekalian. —

 

Di sini Tuhan tampil sebagai Hakim yang adil untuk menghakimi para allah. Allah adalah Pribadi yang punya wewenang penuh atas hidup kita, allah yang dimaksud di sini adalah manusia sebagai hakim yang punya wewenang untuk menghakimi dan menghukum manusia yang lain. Kenapa Yesus mengutip ayat ini? Karena orang Yahudi sudah bertindak sebagai hakim yang menghakimi Yesus. Sementara aktivitas Yesus sebagai Anak Allah menjadi pendamai antara manusia berdosa dengan Allah lewat pengorbanan nyawaNya.

I Yohanes 4:8-10

4:8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.

4:9 Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.

4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

 

Jadi dari bacaan kita kalau disimpulkan yang Yesus inginkan adalah kita menyelesaikan dosa kita sendiri atau menghakimi diri sendiri, bukan menghakimi orang lain. Harus banyak menghakimi diri sendiri, bukan menunjuk-nunjuk orang lain, tidak ada hak kita untuk menghakimi dan menghukum orang lain. Nanti pada penghakiman yang terakhir kita bersama dengan Yesus akan menghakimi dunia bahkan menghakimi malaikat-malaikat yang tidak taat.

 

Kenapa Yesus tidak memperbolehkan kita menghakimi? Sebab keadaan orang berdosa itu sangat memprihatinkan.

Mazmur 82:3-4

82:3 Berilah keadilan kepada orang yang lemah dan kepada anak yatim, belalah hak orang sengsara dan orang yang kekurangan!

82:4 Luputkanlah orang yang lemah dan yang miskin, lepaskanlah mereka dari tangan orang fasik!"

 

Keadaan orang berdosa:

1.      Orang yang lemah yaitu tidak mampu menolak godaan dosa atau ancaman maupun paksaan dosa. Dari pada ribut, biar saja suami ikut maunya isteri, itu yang lemah. Dalam penggembalaan dari pada ribut biar saja saya gembala ikut maunya jemaat, itu orang yang lemah! Dalam bergaul dan bermasyarakat, dari pada dikucilkan ikut saja kebanyakan orang berbuat dosa, itu lemah.

2.      Anak yatim, artinya putus hubungan dengan Bapa sorgawi. Yesus sudah menunjukan ngerinya kalau putus hubungan dengan Bapa Sorgawi. Apa yang dialami Yesus di kayu salib itu sebenarnya untuk menggantikan kita. Yang harus disalibkan seharusnya kita manusia berdosa tetapi sudah Yesus gantikan. Waktu di kayu salib Yesus berseru “Eloi, Eloi, Lama Sabakhtani” AllahKu, AllahKu mengapa Engkau meninggalkan Aku. Suara Yesus di kayu salib itu suara kita orang berdosa. Jadi orang berdosa itu putus hubungan dengan Bapa. Kita tidak bisa berseru Bapa kami yang di sorga kalau kita hidup dalam dosa.

3.      Orang sengsara. Dagingnya sepertinya enak padahal jiwa dan rohnya menjerit. Iblis bergitu licik, berbuat dosa dia sebut pesta. Makanya banyak orang berbuat dosa karena dia pikir pesta padahal itu sengsara. Pesta narkoba, pesta miras, pesta seks, padahal itu sengsara! Makanya dalam kitab Ayub dikatakan dengan sengsara Engkau menyelamatkan orang sengsara. Dengan sengsara Yesus menyelamatkan kita manusia berdosa yang sengsara

4.      Orang yang kekurangan atau miskin. Miskin di sini bukan kekurangan jasmani, mungkin kaya secara jasmani tetapi rohaninya miskin, tidak memiliki harta sorgawi. Paling sedikit 2 harta sorgawi yang akan kita lihat yaitu perak dan emas secara rohani.

a)      Perak

Amsal 10:20

10:20 Lidah orang benar seperti perak pilihan, tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya.

 

Perak itu lidah orang benar atau jujur. Orang berdosa tidak ada kejujuran, sudah berbuat dosa ditutup lagi dengan dosa. Seperti Yudas sudah salah dia tutupi dengan dusta. Seperti Adam dan Hawa sudah berbuat dosa namun tidak jujur. Tuhan tanyak Adam apa yang kau buat? “Perempuan yang Kau tempatkan di sisiku” bukannya jujur mengaku tetapi malah salahkan Tuhan salahkan isterinya. Perempuan apa yang kau perbuat? “ular ini yang memperdaya aku” ini manusia berdosa. Manusia sebenarnya diciptakan jujur adanya, tetapi karena dosa sehingga banyak dalih.

 

b)      Emas

Amsal 25:12

25:12 Teguran orang yang bijak adalah seperti cincin emas dan hiasan kencana untuk telinga yang mendengar.

 

Amsal 25:12 (Terjemahan Lama)

25:12 Seperti anting-anting keemasan berpatutan dengan kalung yang dari pada emas sepuluh matu, demikianpun telinga yang suka mendengar itu berpatutan dengan penegur yang berbudi.

 

Jadi emas itu = taat dengar-dengaran pada Firman Tuhan. Salah satu definisi dosa itu melanggar hukum Allah.

 

Biarlah kita banyak menghakimi diri sendiri, bukan menghakimi orang lain. Berilah keadilan, Tuhan mau supaya kita tidak menghakimi orang berdosa. Orang berdosa sudah lemah, yatim, sengsara, miskin, berilah keadilan, jangan menghakimi orang berdosa. Lebih baik menghakimi diri sendiri. Setiap dosa yang tidak diselesaikan, yang tidak dihakimi, akan dihakimi oleh Tuhan pada waktu kedatanganNya kembali. Akan digelar takhta putih, takhta pengadilan. Di situ dibuka kitab-kitab secara pribadi yang memuat kesalahan kita dan juga kita kehidupan, nama kita tertulis dalam kitab kehidupan atau tidak.

 

Ada 5 dosa yang akan dihakimi saat Yesus datang kembali kedua kali.

1.      Roma 2:16

2:16  Hal itu akan nampak pada hari, bilamana Allah, sesuai dengan Injil yang kuberitakan, akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia, oleh Kristus Yesus.

 

Dosa yang tersembunyi di dalam hati. Belum dibuat, baru niat dosa. Dosa yang tersembunyi dalam hati itu adalah keinginan jahat, keinginan najis dan kepahitan hati.

Markus 7:21-23

7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan,

7:22 perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.

7:23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."

 

Belum dibuat, baru di dalam hati, itu harus dihakimi, diselesaikan. Termasuk niat baik terutama untuk pekerjaan Tuhan, untuk pembangunan Tubuh Kristus, tetapi tidak pernah dilakukan.

 

2.      II Korintus 5:10

5:10 Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.

 

Yang kedua perbuatan dosa, ini akan dihakimi kalau tidak diselesaikan. Yang sudah dibuat 10 tahun lalu, 20 tahun lalu atau kemarin harus diselesaikan karena ayat mengatakan Allah mencari yang sudah lalu. Mari kita selesaikan semua dosa-dosa yang sudah kita perbuat. Mungkin kita sudah lupa, tetapi Firman dan Roh Kudus mengingatkan “dulu kamu pernah berbuat seperti ini” ayo selesaikan!

 

3.      Matius 12:36

12:36 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman.

 

Perkataan sia-sia yaitu dusta, gosip, fitnah, menjelek-jelekan orang, itu akan dihakimi.

 

4.      Menghakimi dosa orang lain, itu juga akan dihakimi oleh Tuhan.

Matius 7:1-5

7:1 "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.

7:2 Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.

7:3 Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?

7:4 Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.

7:5 Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."

 

Menghakimi dosa orang lain itu = munafik. Dosanya lebih besar dari pada orang yang dia hakimi! Di matanya ada balok tetapi mau mengeluarkan selumbar, serbuk kayu dari mata sesamanya.

 

5.      Segala sesuatu yang tidak kita lakukan untuk pelayanan pembangunan Tubuh Kristus sekalipun sudah digerakan oleh Firrman = egois.

Matius 25:45-46

25:45 Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.

25:46 Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal."

 

Sudah digerakan untuk berdoa tidak dilakukan, tunggu nanti, akhirnya tertidur. Digerakan Tuhan untuk berkorban tetapi tidak mau. Digerakan untuk ikut ibadah persekutuan, tetapi malah menunda, nanti dulu. Itu egois, nanti dihakimi oleh Tuhan! Egois ini tabiat kambing.

Matius 25:32-33,41-44

25:32 Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,

25:33 dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.

25:41 Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.

25:42 Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum;

25:43 ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku.

25:44 Lalu mereka pun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?

 

Kalau dijabarkan lagi egois itu ada 3:

a)      Dapat berkat jasmani tetapi tidak bisa menjadi berkat untuk sesama, tidak bisa memberi kepada sesama anggota Tubuh Kristus yang membutuhkan, cuma dinikmati sendiri.

b)      Dapat berkat rohani itulah Firman pengajaran yang benar, tetapi tidak menjadi kesaksian malah menjadi sandungan bagi orang lain. Kita sudah dengar tetapi praktek hidup kita tidak sesuai Firman penggajaran sehingga orang lain tersandung, orang lain tidak mau menerima pengajaran. “Kenapa mau terima pengajaran, orang dalam pengajaran saja seperti itu!”. Kelakuannya tidak beres! Ini tabiat kambing, sudah makan rumput yang hijau sisanya dia injak-injak, sudah minum air yang jernih lalu airnya dia keruhkan dengan kakinya. Sehingga yang lain mau makan rumputnya sudah diinjak-injak, mau minum airnya sudah keruh.

Yehezkiel 34:17-18

34:17 Dan hai kamu domba-domba-Ku, beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku akan menjadi hakim di antara domba dengan domba, dan di antara domba jantan dan kambing jantan.

34:18 Apakah belum cukup bagimu bahwa kamu menghabiskan padang rumput yang terbaik? Mesti pulakah kamu injak-injak padang rumput yang lain-lain dengan kakimu? Belum cukup bahwa kamu minum air yang jernih? Mesti pulakah yang tinggal itu kamu keruhkan dengan kakimu?

 

Kita sudah dapat berkat pengajaran, berapa tahun kita dalam pengajaran. Saya dari kandungan sudah dalam pengajaran, apalagi kami anak hamba Tuhan besar dengan berkat-berkat yang diterima dari pelayanan orang tua, lalu mengeruhkan, itu egois! Kita ini menjadi kesaksian karena kita ada di kabar puncak. Kalau ada di puncak semua orang melihat. Bukannya dia itu kaum muda di sana, bukannya bapak ibu itu orang pengajaran, koq begitu! Itu jadi sandungan. Tuhan tolong kita jangan seperti itu. Seharusnya kita menjadi kesaksian, kita muliakan Tuhan, bukan malah memperkeruh sehingga orang tidak mau menerima pengajaran.

Titus 2:10

2:10 jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.

 

Dulu sebelum dalam pengajaran bagaimana hidup kita. Setelah dalam pengajaran bagaimana hidup kita, harus ada keubahan. Sehingga keluarga yang lain yang belum dalam pengajaran yang melihat itu tertarik. Mungkin awalnya cuma antara ibadah, tetapi berikutnya sudah bertanya “boleh saya ikut beribadah?”. Tetapi coba kalau tida kmenjadi kesaksian, dulunya antar akhirnya malah dia larang “kamu masuk pengajaran tidak ada keubahan, malah tambah parah hidupmu!”. Ini mengeruhkan air dan menginjak-injak rumput hijau.

 

c)      Dapat berkat pelayanan tetapi dia tidak setia dan tanggung jawab. Seharusnya pelayanan itu dia pikul di bahunya tetapi tidak dikerjakan dengan setia, bagaikan domba-domba yang mendorong domba lain keluar kandang dengan bahunya.

Yehezkiel 34:21

34:21 oleh karena semua yang lemah kamu desak dengan lambungmu dan bahumu serta kamu tanduk dengan tandukmu, sehingga kamu menghalau mereka ke luar kandang,

 

Akhirnya yang rohaninya masih lemah melihat pelayan Tuhan rohaninya seperti itu dia malah jadi tambah lemah dan malah keluar dari penggembalaan. Pelayan Tuhan tidak tanggung jawab, gembala tidak setia, sehingga yang lemah keluar, ini egois! ayo kita sudah dapat berkat pelayanan, tanggung jawab semuanya. Tanggung jawabnya kepada Tuhan, bukan kepada gembala. Saya sebagai gembala hanya memberkan penumpangan tangan, tetapi tanggung jawabnya kepada Tuhan karena kita melayani kepada Tuhan, menghamba kepada Tuhan.

 

Jangan sedikit-sedikit tanggalkan pelayanan, lepaskan pelayanan, cuti dulu. Ini bukan pekerjaan di dunia yang bisa cuti. Saya berhenti dulu melayani, nanti ada waktunya. Nanti-nanti akhirnya Tuhan datang, sudah tidak dapat jubah pelayanan. Ingat saja Esau, jubah dia taruh di rumah lalu pergi berburuh untuk kepentingan lambung. Seringkali tidak setia dan tidak tanggung jawab itu karena persoalan lambung, karena masalah perut. Sehingga yang lemah yang melihat itu akhirnya jadi tambah lemah dan keluar dari penggembalaan. Begitu Esau gagal tidak mendapat apa-apa, dia jual hak sulungnya, begitu mau menerima hak sulung dia tidak dapat lagi karena jubahnya sudah dipakai oleh Yakub. Kalau jubah digantung-gantung nanti orang lain ambil. Kalau orang lain sudah ambil, tidak ada kesempatan lagi untuk kembali.

 

Paduan suara lihat yang biasa menyanyi di samping, kalau sudah tidak ada ayo doakan. Bisa saja orang lain yang sudah berdiri di samping dan dia sudah tidak ada tempat, sudah diambil. Yudas jabatannya diambil oleh Matius, tidak bisa kembali melayani dan dia binasa. Mari tanggung jawab dalam pelayanan.

 

Sebelum hari penghakiman tiba, mulai dari sekarang kita harus menghakimi diri lewat ketajaman pedang Firman pengajaran yang benar yang menusuk sampai ke dalam hati. Keinginan dalam hati, niat, juga perkataan dan perbuatan disucikan semuanya.

I Petrus 4:17

4:17 Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah?

 

Rumah Allah itulah bicara pribadi kita.

I Korintus 3:16; 6:19

3:16 Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?

6:19 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, -- dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?

 

Jadi mulai dari diri kita, kita hakimi diri sendiri dan selesaikan lewat ketajaman pedang Firman pengajaran. Jika temukan dosa akui kepada Tuhan dan akui kepada sesama. Kalau dengar Firman ditunjukan dosa, ayo terima Firman dan selesaikan, akui kepada Tuhan dan akui kepada sesama. Banyak menghakimi diri hari-hari terakhir ini, bukan menghakimi orang lain. 5 dosa itu tadi harus kita hakimi. Mulai dari niat, perbuatan, perkataan, suka menghakimi orang lain dan juga egois. Egois itu dosa pertama dari 18 dosa di akhir zaman. Jadi kalau ada egois, 18 dosa yang lain pasti ada. Egois itu bagaikan keran, membuka keran dosa sehingga masuk 18 dosa yang lain sehingga hidup itu dicap 666 oleh antikristus menjadi miliknya setan.

II Timotius 3:1-5

3:1 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.

3:2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,

3:3 tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,

3:4 suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.

3:5 Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!

18 dosa ini kalau dipecah 6 + 6 + 6. 666 ini bilangan antikristus. Kesempatan setiap  beribadah kita dengar Firman untuk menghakimi diri, menyelesaikan dosa kepada Tuhan dan kepada sesama. Hasilnya kalau dosa kita selesaikan, kita hakimi diri sendiri:

1.      I Yohanes 1:7,9

1:7 Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.

1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

 

Darah Yesus aktif menghapus segala dosa kita sampai tidak berbekas lagi. Tuhan melihat kita seakan-akan tidak pernah berbuat dosa itu. Juga mencabut akar dosa supaya tidak terulang lagi, tidak tumbuh lagi. Begitu takhta penghakiman digelar, kita bukan dihakimi tetapi bersama Yesus kita menghakimi dunia dan menghakimi malaikat-malaikat yang tidak taat.

 

Kalau takhta penghakiman sudah digelar, tidak ada lagi seperti di dunia mau membaca pembelaan diri. Dibuka Alkitab, Yesus pernah mengatakan sudah ada hakimmu, itulah Alkitab, perkataan Yesus yang menjadi hakim. Kemudian dibuka kitab-kitab, itulah kitab pribadi yang memuat dosa-dosa kita. Dibuka lagi kitab kehidupan. Yang ada namanya masuk dalam kerajaan sorga, yang tidak ada nama tenggelam dalam lautan api dan belerang. Jadi tidak ada lagi kesempatan bertobat di situ. Jadi lebih baik sekarang ini masih ada waktu dan kesempatan bagi kita, Tuhan masih berikan perpanjangan umur, Tuhan belum datang kembali, kesempatan untuk menghakimi diri. Tujuan utama kita hidup di dunia ini untuk bertobat, menghakimi diri sendiri. Kita dapat sesuatu yang hebat di dunia, kalau tidak bertobat tidak ada gunanya. Kaya, pandai, tidak bertobat, tidak ada gunanya. Tetapi sekalipun secara jasmani tidak punya apa-apa tetapi hidup dalam pertobatan, dia pasti masuk dalam kebahagiaan kekal bersama Yesus.

 

2.      Yesaya 59:1-2

59:1 Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;

59:2 tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.

 

Kalau dosa tidak kita selesaikan, tidak menghakimi diri sendiri, tangan Tuhan tidak bisa menjangkau kita, telinga Tuhan tidak mendengar doa kita. Ambil kebalikannya, kalau kita mengakui dosa, menghakimi diri sendiri, maka kita ada dalam tangan Tuhan, bahkan ada dalam pelukan tangan Tuhan. Bahagia kita dipegang dan dipeluk oleh Tuhan. Kalau ada dalam tangan Tuhan apa yang kita butuhkan, tidak perlu kita ragukan, Tuhan sudah tahu semuanya. Yang penting dosa diselesaikan dulu. Kadang kita langsung doa minta ini minta itu tetapi dosa tidak diselesaikan, sehingga telinga Tuhan tidak mendengar dan tangan Tuhan tidak terulur untuk menjamah kita. Selesaikan semua maka telinga Tuhan mendengar, tangan Tuhan terulur memegang, memeluk dan menolong kita dari semua pergumulan yang kita hadapi.

 

Stoplah menghakimi orang lain. Kalau lihat kekurangan orang, lihat diri sendiri yang lebih jahat dan lebih najis dari dia, mohon ampun kepada Tuhan, berdamai dengan Tuhan.

 

3.      Nama kita tertulis di dalam kitab kehidupan.

Keluaran 32:30-33

32:30 Keesokan harinya berkatalah Musa kepada bangsa itu: "Kamu ini telah berbuat dosa besar, tetapi sekarang aku akan naik menghadap TUHAN, mungkin aku akan dapat mengadakan pendamaian karena dosamu itu."

32:31 Lalu kembalilah Musa menghadap TUHAN dan berkata: "Ah, bangsa ini telah berbuat dosa besar, sebab mereka telah membuat allah emas bagi mereka.

32:32 Tetapi sekarang, kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu — dan jika tidak, hapuskanlah kiranya namaku dari dalam kitab yang telah Kautulis."

32:33 Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa: "Siapa yang berdosa kepada-Ku, nama orang itulah yang akan Kuhapuskan dari dalam kitab-Ku.

Yang berdosa yang namanya terhapus. Kalau menyelesaikan dosa kebalikannya, nama kita tertulis dalam kitab kehidupan. Kita sendiri  bisa raba sehingga kalau diizinkan Tuhan harus menghadapi garis akhir meninggal dunia atau garis akhir Tuhan Yesus datang, kita bisa yakin bahwa kita selamat, kita ada bersama Yesus. Apa bukti nama kita tertulis dalam kitab kehidupan? Hati damai sejahtera, tidak ada yang menuduh di hati. Kalau jantung berdebar-debar, berarti ada dosa yang kita buat. Apalagi kalau bertemu dengan orang yang kita berbuat salah, hati berdebar-debar. Handphone dipinjam isterinya, hatinya sudah dag dig dug, nanti kalau dibuka, dia lihat, dia baca ada chating dengan siapa. Tetapi kalau dosanya sudah diselesaikan, handphonenya mau dibuka sama isterinya tidak ada lagi berdebar-debar, dia tenang, damai sejahtera. Gembala ketemu jemaat kalau ada dosa dia berdebar-debar, jangan nanti ketahuan semuanya. Tetapi kalau sudah diselesaikan semuanya, ketemu jemaat damai. Jemaat ketemu jemaat damai dan tenang. Itu bukti nama tertulis dalam kitab kehidupan.

 

4.      Yesaya 4:1

4:1 Pada waktu itu tujuh orang perempuan akan memegang seorang laki-laki, serta berkata: "Kami akan menanggung makanan dan pakaian kami sendiri; hanya biarlah namamu dilekatkan kepada nama kami; ambillah aib yang ada pada kami!"

 

Aib dosa diselesaikan dan nama Tuhan diletakan pada kita, berarti kita sudah menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 


Tuhan Memberkati

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar