20230305

Kebaktian Umum, Minggu 5 Maret 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 13:2

13:2 Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.

             
Antikristus mendapat takhta dari setan, juga mendapat kekuatan dari naga atau setan. Dalam Wahyu pasal 12 disebut juga si ular tua.

Wahyu 12:9

12:9 Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.

 

Ular tua atau naga, kekuatannya melilit mangsanya untuk meremukan tulang-tulangnya. Tulang dalam tubuh manusia adalah rangka. Kalau tidak ada tulang kita tidak punya rangka, tidak ada bentuknya, tidak bisa berdiri tegak. Tubuh manusia secara rohani adalah Bait Allah.

I Korintus 3:16; 6:19

3:16 Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?

6:19 Atau tiadakah kamu mengetahui bahwa tubuhmu itulah rumah Rohulkudus yang diam di dalammu itu, yang telah kamu peroleh daripada Allah, dan bukan kamu milikmu sendiri?

 

Jadi tubuh kita ini adalah Bait Allah secara rohani atau Tabernakel secara rohani. Jadi jangan kita rusakan.

I Korintus 3:17

3:17 Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.

 

Tubuh kita adalah Bait Allah, jangan dirusak dengan dosa makan minum dan dosa seks dengan berbagai ragamnya. Kalau kita merusak tubuh kita, digambar macam-macam, itu menjadi musuhnya Tuhan. Jangan terjadi dalam diri kita.

 

Tabernakel secara jasmani punya rangkanya, kalau tidak bagaimana mau memasang tudungnya, mau pasang papan-papan jenangnya.

Keluaran 25:1-3

25:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:

25:2 "Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka memungut bagi-Ku persembahan khusus; dari setiap orang yang terdorong hatinya, haruslah kamu pungut persembahan khusus kepada-Ku itu.

25:3 Inilah persembahan khusus yang harus kamu pungut dari mereka: emas, perak, tembaga;

 

Inilah rangka Tabernakel, emas, perak dan tembaga. Ini yang dibentuk menjadi rangka Tabernakel. Rumah tanpa rangka pasti roboh. Demikian juga hamba Tuhan/pelayan Tuhan melayani tidak punya rangka, pasti roboh. Jadi antikristus mengincar rangka rohani kita supaya rohani kita roboh. Rangka rohani yaitu emas, perak dan tembaga itu adalah harta sorga. Antikristus mau merusakannya seperti karat merusak logam.

Matius 6:19-20

6:19 "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.

6:20 Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.

 

Sekarang kita mempelajari rangka rohani.

1.      Tembaga

Ulangan 28:23

28:23 Juga langit yang di atas kepalamu akan menjadi tembaga dan tanah yang di bawah pun menjadi besi.

 

Tembaga ini menunjuk penghukuman. Ayat 1546 bicara kutuk. Katanya rangka rohani, kenapa diartikan penghukuman? Secara rohani tembaga ini adalah penghukuman atas daging yang berdosa = penghakiman atas daging yang berdosa. Kita matikan daging yang berdosa, jangan turuti maunya sampai tidak ada suaranya. Kalau daging ini kita turuti maunya berarti tidak ada rangka, bangunannya roboh.

 

Dalam Tabernakel tembaga ini digunakan untuk membuat 3 hal.

a)      Membuat mezbah korban bakaran. Makanya disebut juga mezbah tembaga.

Keluaran 27:1-2

27:1 "Haruslah engkau membuat mezbah dari kayu penaga, lima hasta panjangnya dan lima hasta lebarnya, sehingga mezbah itu empat persegi, tetapi tiga hasta tingginya.

27:2 Haruslah engkau membuat tanduk-tanduknya pada keempat sudutnya; tanduk-tanduknya itu haruslah seiras dengan mezbah itu dan haruslah engkau menyalutnya dengan tembaga.

 

Mezbah korban bakaran dibentuk dari kayu penaga lalu disalut dengan tembaga bagian luar dan dalam, sehingga di situ bisa dipersembahkan korban. Kalau tetap kayu, waktu mempersembahkan korban maka korbannya terbakar, kayunya juga terbakar. Di situ dipersembahkan korban penghapus dosa, penebus salah, korban bakaran dan sebagainya. Semua hewan korban itu sudah digenapi oleh Yesus sebagai sarana bagi kita untuk bertobat. Kayu penaga menunjuk daging kita yang berdosa.

Kalau disimpulkan mezbah korban bakaran pengertian rohaninya adalah daging yang berdosa harus dihukum lewat praktek bertobat. Mau berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan itu sakit bagi daging, apalagi kalau dosa itu sudah menjadi ikatan, menjadi kebiasaan dan mendatangkan keuntungan. Daging jangan dielus, jangan dimanja, nanti mengarah ke Babel. Tetapi harus dipaksa untuk bertobat. Lepas dari dosa apa saja, rokok, narkoba, minuman keras, dosa seks, dusta dan lain-lain.

 

b)      Membuat bejana pembasuhan. Dari cermin-cermin wanita yang dihancurkan, dibuat menjadi bejana pembasuhan.

Keluaran 38:8

38:8 Dibuatnyalah bejana pembasuhan dan juga alasnya dari tembaga, dari cermin-cermin para pelayan perempuan yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan.

 

Cermin perempuan itu untuk alat memperindah daging. Itu harus dihancurkan untuk dibentuk menjadi kolam pembasuhan. Arti rohaninya bagi kita, daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya harus dihancurkan dan dimatikan serta dikubur. Dikubur di mana? Dalam baptisan air yang benar.

 

Sesudah dikubur bangkit dalam hidup yang baru, tidak kedagingan lagi, hidup tanpa kedagingan, tidak mengikuti lagi keinginan dan hawa nafsu dagingnya tetapi hidup di dalam kebenaran.

Roma 6:4

6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

 

Baptisan air itu lahir baru. Kita lahir dari ibu kita, kita memiliki jenis kehidupan yang cocok hidup di dunia. Kita lahir baru menjadi manusia rohani yang tidak menuruti daging lagi cocok hidup di sorga, hidup dalam kebenaran. Kita sudah dibaptis beberapa bulan atau beberapa tahun yang lalu, buktikan kita sudah hidup baru, hidup dalam kebenaran. Apa itu hidup benar?

I Yohanes 3:7-9

3:7 Anak-anakku, janganlah membiarkan seorang pun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar;

3:8 barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.

3:9 Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.

 

Tanda hidup dalam kebenaran:

1)      Tidak berbuat dosa lagi. Kalau dulu dusta, setelah lahir baru tidak berdusta lagi. Dulu saya merokok, minum dan narkoba, selesai lahir baru tidak berbuat dosa lagi, tidak minum, merokok dan narkoba lagi. Sudah dibaptis tetapi masih dusta, berarti belum hidup dalam kebenaran, belum hidup baru. Tetapi baptisannya sudah benar, lalu bagaimana? Yesus katakan kalau sudah mandi tinggal cuci kaki, tidak dibaptis lagi tetapi hasil baptisan air yang diperbaiki. Buang dosa-dosa, jangan diulangi lagi, itu hidup dalam kebenaran.

 

Dulu sebelum baptisan air pacarannya tidak benar, macam-macam dibikin. Tetapi setelah dibaptis jaga kesucian. Supaya masuk nikah dalam kebenaran dan kesucian, dapat berkat nikah.

 

2)      Tidak dapat berbuat dosa lagi. Biar digoda, dipaksa, diancam, tidak dapat berbuat dosa lagi, itu hidup dalam kebenaran.

 

3)      Berpegang teguh pada satu Firman pengajaran yang benar. Sudah tidak berbuat dosa, tetapi tidak berpegang pada pengajaran yang benar, suatu saat bisa kembali lagi berbuat dosa, berarti tidak punya kekuatan. Pengajaran itu kekuatan kita. Sekalipun kita dihempaskan, dibanting, tidak binasa karena kita ada kekuatan dari Tuhan lewat Firman pengajaran yang benar.

 

Apa bukti pendiriannya sudah dihancurkan antikristus?

1)      Mengulang-ulang dosa, yang sudah diselesaikan diulang lagi! Itu berarti rangkanya sudah remuk. Kita ini sudah terlalu, mempermainkan Korban Kristus! Sudah diakui, diulang lagi karena berpikir Tuhan Maha Pengampun. Benar Tuhan Maha Pengampun. Tetapi kalau dosa diulang maka dosa menjadi ikatan, menjadi kebiasaan, jadi dosa sengaja dan kalau sudah sengaja berbuat dosa tidak ada pengampunan lagi.

Ibrani 10:26

10:26 Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.

 

Lebih baik sekarang bertobat sungguh-sungguh, dosa jangan diulang-ulang!

 

2)      Bimbang terhadap Firman pengajaran yang benar. Kenapa bimbang? Sebab membuka telinga mendengar yang lain. Kalau sudah bimbang dan mendengar yang lain itu sudah dililit antikristus, sudah remuk rangkanya. Waktu masih merintis, secara jasmani masih susah, belum bisa ke mana-mana, persekutuannya hanya 1 yang dekat-dekat saja yang satu pengajaran. Begitu sudah diberkati bisa beli tiket pesawat malah ke sana sini mau lihat dan dengar yang lain. Akhirnya bimbang terhadap Firman pengajaran. Itu tiangnya mulai goyang, mulai remuk, sebentar ke kanan, sebentar ke kiri, sebentar ke depan, sebentar ke belakang, lama-lama ambruk. Ini pengajaran yang benar yang sudah memberkati dan membenahi hidup kita, membuat rohani kita bertumbuh, yah sudah pegang teguh, jangan lirik lagi yang lain.

 

c)      Membuat 60 tiang halaman.

Keluaran 38:9-10

38:9  Dibuatnyalah pelataran itu; pada sebelah selatan: layar pelataran itu dari lenan halus yang dipintal benangnya, seratus hasta panjangnya;

38:10 kedua puluh tiang layar itu dengan kedua puluh alas tiang itu dari tembaga, tetapi kaitan-kaitan tiang itu dan penyambung-penyambungnya dari perak.

 

Di utara 20 tiang, di selatan 20 tiang, sebelah barat 10 tiang, sebelah timur juga 10 tiang, totalnya 60 tiang halaman. Dibagi 2:

1)      56 tiang halaman.

2)      4 tiang pintu gerbang.

 

60 tiang ini menunjuk pahlawan iman yang menjadi jalur datangnya Yesus pertama kali. 56 tiang ini menunjuk pahlawan iman dari Abraham sampai Yusuf papanya Yesus yang menjadi jalur kedatangan Yesus pertama kali. 4 tiang pintu gerbang itu menunjuk 4 penginjil yaitu Matius, Markus, Lukas dan Yohanes yang menceritakan kedatangan Yesus pertama kali.

 

Jadi kalau disimpulkan tembaga adalah iman dan kebenaran.

Ini rangka rohani kita yang mau diremukkan oleh antikristus, mau dirusak oleh karat. Benar mulai dari perkara-perkara kecil, iman kepada Yesus sungguh-sungguh, pada pengajaran yang benar. Ini harus menjadi rangka rohani kita, jangan remuk, jangan hancur, kita jaga sungguh-sungguh.

2.      Perak, 2 pengertian perak:

a)      I Petrus 1:18-19

1:18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,

1:19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

 

Pengertian perak adalah penebusan atau penyucian oleh darah Yesus terhadap dosa-dosa masa lalu kita, yang sudah kita perbuat, yang sudah kita pikirkan, yang sudah kita katakan, yang sudah diniat dalam hati. Termasuk dosa warisan nenek moyang. Mungkin ada ilmu-ilmu yang diturunkan, pegangan-pegangan, itu harus disucikan. Juga adat istiadat nenek moyang yang menyangkut soal keselamatan. Cium tangan itukan adat, itu tidak bertentangan dengan Firman Tuhan. Saya tempramen dan pemarah karena dari nenek moyang orang pemarah, masa kita mau pertahankan terus seperti itu, harus lepas semua.

 

Ada juga yang bertanya kepada saya, apakah boleh pakai tali bonto ke sekolah karena diharuskan. Saya jawab boleh karena itu seragam sekolah dan diharuskan. Tetapi kalau menyangkut keselamatan, jangan! Di Jawa orang pakai kebaya, tetapi kalau bukan menyangkut keselamatan yah tidak apa-apa. Tetapi kalau boleh tidak usah dipakai yah tidak usah dipakai.

 

Untuk mengalami penebusan jalan keluarnya mengaku kepada Tuhan dan sesama. Biarlah darah Yesus yang menghapus dan mencabut akar-akar dosa.

 

b)      Mazmur 12:7

12:7 Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah.

 

Mazmur 12:7 (Terjemahan Lama)

12:7 Adapun segala firman Tuhan itulah perkataan yang suci adanya, seperti perak yang tersudi dalam kui tembikar dan yang disucikan tujuh kali.

 

Pengertian perak adalah penyucian oleh Firman pengajaran yang murni terhadap dosa di depan yang menjerat yang menjadi perintang dan penghalang. Sehingga kita bisa tampil tanpa cacat cela lagi.

Wahyu 14:1,4-5

14:1 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.

14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.

14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

 

Di depan kita ada jerat dosa dipasang oleh setan, di tempat-tempat kita lewati, jalani, di situ setan pasang jerat. Setan licik, dia tahu kita sering ke mana. Dari rumah ke sekolah, dia pasang jerat di situ. Kalau tidak hati-hati bisa berkata “tidak apa-apa” malah yang tidak apa-apa itu yang jadi apa-apa. Datang ke gereja, di perjalanan dari rumah ke gereja setan pasang jerat juga. Di dalam gereja setan pasang jerat juga. Setan licik, di mana kita berada di situ dia pasang jerat. Bersyukur kita punya pedang Firman pengajaran. Ada jerat, kita potong dengan pedang Firman pengajaran.

Wahyu 14:5

14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

Amsal 10:20

10:20 Lidah orang benar seperti perak pilihan, tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya.

 

Lidah benar, jujur, ini tanda disucikan. Dusta itu membuat kita tidak bisa dijamah oleh sesama, tidak bisa dijamah oleh Tuhan dan hanya dijamah oleh setan. Kalau ada dosa, Tuhan tidak menjamah kita, seperti Yudas Iskariot berkata “bukan saya Tuhan” dia berdusta sehingga tidak mendapat jamahan Tuhan. Siapa yang menjamah dia? Iblis!! Begitu terima roti perjamuan suci dia kerasukan iblis. Tidak dijamah oleh Tuhan, tidak bisa dijamah oleh sesama, tetapi dijamah oleh setan, bahkan dipeluk erat oleh setan, sudah remuk peraknya, berkarat peraknya.

 

Perak dipakai sebagai alas papan-papan jenang.

Keluaran 36:20-24

36:20 Dibuat oranglah untuk Kemah Suci itu papan dari kayu penaga yang berdiri tegak,

36:21 sepuluh hasta panjangnya satu papan dan satu setengah hasta lebarnya tiap-tiap papan.

36:22 Tiap-tiap papan ada dua pasaknya yang disengkang satu sama lain; demikianlah diperbuat dengan segala papan Kemah Suci.

36:23 Dibuat oranglah papan-papan untuk Kemah Suci, dua puluh papan pada sebelah selatan.

36:24 Dan empat puluh alas perak dibuat orang di bawah kedua puluh papan itu, dua alas di bawah satu papan untuk kedua pasaknya, dan seterusnya dua alas di bawah setiap papan untuk kedua pasaknya.

 

Ada 2 alas perak, 1 papan dengan 2 alas perak. Kesucian itu harus menjadi pendirian kita. Penyucian dari dosa masa lalu dan penyucian dari jerat dosa di depan. Begitu mengulang dosa, berdusta, itu tidak punya alas, pendiriannya hancur, sudah diremukan oleh antikristus, sudah berkarat peraknya, rohani pasti roboh. Berdusta sekali sudah hilang kepercayaan dari orang dan dari Tuhan. Malah berpikir sudah terlanjur basah, mandi sekalian, berdusta terus akhirnya rohaninya ambruk sampai roboh.

 

I Yohanes 3:2-3

3:2 Hai segala kekasihku, sekarang kita ini menjadi anak-anak Allah, maka belum lagi nyata bagaimana akan jadinya kita kelak. Tetapi kita mengetahui, bahwa jikalau Ia sudah nyata kelak, kita pun menjadi serupa dengan Dia, karena kita akan melihat Dia sebagaimana Ia ada.

3:3 Dan barangsiapa yang ada pengharapan ini kepada Dia, ialah menyucikan dirinya, sebagaimana Kristus juga suci ada-Nya.

 

Kalau punya pengharapan menyambut Yesus pasti menyucikan diri. Sebaliknya kalau kesucian hancur tidak punya pengharapan menyambut Yesus. Biar dia kaya, pandai, punya kedudukan, tanpa kesucian itu manusia tanpa pengharapan. Tidak ada arti semuanya kalau tidak menyambut Yesus, sebab hanya untuk binasa.

 

Jadi kalau disimpulkan perak itu menunjukan pengharapan dan kesucian.

 

 

Masih ada kesempatan untuk kita berubah. Kita sudah ditebus dan dilepaskan dari dosa, mari kita tergembala dengan benar.

Imamat 21:12

21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

 

Supaya terjaga kekudusan kita, marilah tergembala dengan benar dan baik. Kita sudah ditebus dan disucikan, ada Firman pengajaran yang menyucikan kita dari jerat dosa di depan, dalam penggembalaan kita aman. Jangan sampai kita menjadi perak yang ditolak, orang yang sudah ditebus tetapi ditolak oleh Tuhan.

Yeremia 6:29-30

6:29 Puputan sudah mengembus, tetapi yang keluar dari api hanya timah hitam, tembaga dan besi. Sia-sia orang melebur terus-menerus, tetapi orang-orang yang jahat tidak terpisahkan.

6:30 Sebutkanlah mereka perak yang ditolak, sebab TUHAN telah menolak mereka!

 

Ini yang harus kita waspadai, sudah di dalam penggembalaan, ternyata ada yang menjadi perak yang ditolak. Kenapa? Sebab tidak menghargai Firman. Firman bagaikan api dan puputan yang mengembus tetapi tidak pernah lepas dari timah hitam, tidak pernah lepas dari dosa-dosa. Dari kejahatan tidak terpisahkan, kenajisannya tidak pernah lepas. Jangan terjadi terhadap kita. Terutama kami hamba Tuhan, rasul Paulus berkata aku melatih diriku supaya jangan sampai sesudah aku menyampaikan Firman tetapi aku sendiri ditolak. Saya jaga, jangan sampai jemaat diterima lalu saya sendiri ditolak.

 

3.      Emas menunjuk kasih Allah yang sempurna, kasih matahari.

Matius 5:43-48

5:43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.

5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.

5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.

5:46 Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?

5:47 Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian?

5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

 

Mari, biarlah ada kasih Allah yang sempurna di dalam diri kita. Praktek kasih Allah yang sempurna di dalam diri kita:

a)      Mengasihi Tuhan lebih dari segala-galanya. Mengutamakan yang rohani, lebih dari segala-galanya. Kita minta kepada Tuhan kasih itu, manusia daging tidak punya kasih. Kasih itu berasal dari Korban Kristus di kayu salib. Kita minta supaya bisa mengasihi Tuhan lebih dari segalanya, lebih dari apapun juga yang ada di dunia ini. Seperti Paulus memberikan teladan “aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asalkan aku bisa melayani Tuhan sampai garis akhir”. Sekalipun kita harus mengorbankan segalanya sampai berkorban nyawa, kita mau belajar mengasihi Tuhan, mengutamakan perkara rohani, mengutamakan ibadah pelayanan lebih dari segalanya.

Kisah Para Rasul 20:24

20:24 Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.

 

Ketika kita diperhadapkan dengan 2 pilihan, pertama yang rohani, kedua yang jasmani. Kalau masih memilih yang jasmani mengorbankan yang rohani berarti rangkanya remuk. Kaum muda diperhadapkan dengan pilihan, pacar atau pengajaran yang benar, masa depan atau pengajaran yang benar, study atau pengajaran yang benar, kalau pilih yang jasmani berarti rangkanya remuk. Mari pilih yang rohani dan Tuhan tidak pernah menipu. Ketika memilih yang rohani, memilih Tuhan, Tuhan sudah menyediakan segala sesuatu yang kita butuhkan, apa yang tidak pernah kita pikirkan, tidak pernah terlintas dalam pikiran kita, itu yang Tuhan sediakan bagi kita.

 

Kaum muda mungkin diperhadapkan dengan pilihan yang sulit, kalau kita turuti daging memang sulit “ini kesempatan tidak akan datang kedua kali”. Tetapi itu mengurangi kasih kita kepada Tuhan, mengganggu hubungan kita dengan Tuhan. Dapat yang jasmani tetapi kehilangan yang rohani, buat apa! Tidak dapat yang jasmani tetapi kita dapat Tuhan, Tuhan tidak pernah menipu, yang jasmani bonus Tuhan berikan kepada kita.

 

b)      Mengasihi sesama seperti diri sendiri. Apa yang kita ingin sesama lakukan kepada kita, itu juga yang kita lakukan kepada sesama.

 

c)      Mengasihi orang yang membenci dan memusuhi kita. Seperti matahari yang terbit bukan hanya untuk orang baik tetapi juga untuk orang jahat. Minimal kita doakan yang baik.

Matius 5:43-44

5:43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.

5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.

 

Sampai Daud berkata “aku berpuasa untuk musuhku”. Saya mendoakan beberapa pribadi yang secara jasmani, secara perasaan, batin sudah sangat menyakiti. Rasanya bodoh sekali, untuk apa doakan orang itu, itu kalau mengikuti daging. Doa saya hanya satu “Tuhan saya serahkan orang ini kepadaMu Tuhan, terserah Tuhan bagaimana Tuhan memperlakukan orang ini, Tuhan tahu yang terbaik untuk orang ini”. Kalau rasul Paulus berdoa “aku serahkan orang ini kepada iblis, biar tubuhnya binasa tetapi jiwanya selamat”. Serahkan semua kepada Tuhan, jangan sampai emas itu hancur. Mungkin mau doakan untuk diberkati rasanya masih sakit, yah serahkan saja sama Tuhan, kita doakan yang baik. Jangan simpan pahit, kebencian dan dendam. Kalau ada pahit hati, kebencian dan dendam itu pendiriannya sudah remuk, harta rohaninya berkarat, rangka rohaninya sudah ambruk.

 

Jadi, emas menunjukan kasih dan kesempurnaan.

 

Inilah rangka rohani yang harus ada pada kita, iman dan kebenaran, pengharapan dan kesucian, kasih dan kesempurnaan. Biarlah rohani kita berdiri teguh dan kekal.

I Korintus 13:13

13:13 Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.

 

Ini rangka rohani yang diincar oleh antikristus mau diremukkan, harta sorgawi yang mau dirusak oleh karat. Kita jaga sungguh-sungguh iman dan kebenaran, pengharapan dan kesucian, kasih dan kesempurnaan.

 

Dari mana kita peroleh harta rohani iman, harap dan kasih?

1.      Roma 3:23-24

3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,

24 dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.

 

Iman dan kebenaran kita peroleh dari Korban Kristus! Selama Korban Kristus masih berlaku, masih ada harapan bagi kita untuk memiliki iman dan kebenaran. Yesus belum datang, KorbanNya masih berlaku sekarang ini, masih ada kesempatan iman dan kebenaran. Sehancur apapun kehidupan kita, senajis dan sejahat apapun kita kehidupan kita masih diberi kesempatan untuk dibenarkan lewat Korban Kristus. Ayo kita menghargai Korban Kristus.

 

2.      Ibrani 10:10

10:10 Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.

 

Pengharapan dan kesucian juga kita dapatkan dari korban Kristus. Betapa besar kasih Tuhan kepada kita, makanya Alkitab mengatakan tidak satupun tulang-tulangnya dipatahkan. Berbeda dengan penjahat di sebelah Yesus, tulang-tulang mereka dipatahkan. Yesus tidak satupun tulangNya dipatahkan, menunjukan pendirian Yesus yang kuat untuk menyelamatkan kita supaya kita juga memiliki rangka rohani yang kuat.

 

3.      Ibrani 10:14

10:14 Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.

 

Kasih dan kesempurnaan kita dapatkan oleh Korban Kristus.

 

Jadi iman pengharapan dan kasih sumbernya dari Korban Kristus. Yesus sudah mati di kayu salib supaya kita punya iman dan kebenaran, pengharapan dan kesucian, kasih dan kesempurnaan. Tega kalau kita mengkhianati Yesus! Kita biarkan rangka rohani kita diremukan oleh antikristus lewat dosa-dosa sampai puncaknya dosa. Jaga jangan sampai remuk rangka kita. Karena dengan iman, pengharapan dan kasih kita bisa menyambut kedatangan Yesus, memandang Dia muka dengan muka. Kalau tidak punya 3 hal ini tidak bisa menyambut kedatangan Yesus.

I Korintus 13:12-13

10:12 Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah,

10:13 dan sekarang Ia hanya menantikan saatnya, di mana musuh-musuh-Nya akan dijadikan tumpuan kaki-Nya.

 

Kita jaga ini iman dan kebenaran, pengharapan dan kesucian, kasih dan kesempurnaan. Sekalipun ditekan, dihimpit, tetap kita jaga sungguh-sungguh, jangan sampai diremukkan oleh antikristus, iblis setan lewat dosa-dosa, ajaran-ajaran palsu dan lewat dusta. Semua itu sumbernya adalah Korban Kristus, junjung tinggi Korban Kristus. Semua pelayan-pelayan yang sudah melayani dan kita semua mari jaga iman, pengharapan dan kasih. Waktu Yesus datang kedua kali kita memandang Dia muka dengan muka itu pengharapan yang menjadi kenyataan. Kita bisa bersama dengan Yesus menikmati kasih yang kekal bersama Yesus selama-lamanya.

 

Tuhan Memberkati.


GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar