20230315

Kebaktian PA Imamat, Rabu 15 Maret 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus. 

Imamat 26:1-3 (Perikop: Berkat)

26:1 "Janganlah kamu membuat berhala bagimu, dan patung atau tugu berhala janganlah kamu dirikan bagimu; juga batu berukir janganlah kamu tempatkan di negerimu untuk sujud menyembah kepadanya, sebab Akulah TUHAN, Allahmu.

26:2 Kamu harus memelihara hari-hari Sabat-Ku dan menghormati tempat kudus-Ku, Akulah TUHAN.

26:3 Jikalau kamu hidup menurut ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada perintah-Ku serta melakukannya,

 

Dalam terang Tabernakel pasal ini terkena pada Tabut Perjanjian. Tuhan memperhadapkan 2 pilihan di sini, berkat atau kutuk. Kita mau diberkati, bahkan dalam doa terkesan memaksa Tuhan untuk memberkati kita, tetapi yang kita lakukan bertentangan dengan kehendak Tuhan. Tuhan berikan syarat mutlak yang harus dipenuhi untuk mendapat berkat Tuhan yaitu taat pada ketetapan dan perintah Tuhan. Kalau ini kita lakukan maka berkat dicurahkan kepada kita. Terutama berkat secara rohani sampai berkat yang terbesar kita dimiliki oleh Yesus dan kita memiliki Yesus.

Kidung Agung 2:16

2:16 Kekasihku kepunyaanku, dan aku kepunyaan dia yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung.

 

Ada 3 ketetapan dan perintah Tuhan:

1.      Jangan ada pemberhalaan.

2.      Pelihara hari-hari sabat Tuhan.

3.      Hormati tempat kudus Tuhan.

 

Sebelum mempelajari 3 poin ini, kita pelajari dulu soal ketaatan. Teladan yang sempurna soal ketaatan adalah Yesus. Ketaatan Yesus dibuktikan dengan taat sampai mati di kayu salib.

Filipi 2:8

2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

 

Jadi kita teladani ketaatan Yesus lewat mau menerima salib. Yesus katakan barangsiapa mau mengikuti Aku, dia harus memikul salibnya setiap hari. Kita belajar keteladanan dari Yesus, kita mohon kekuatan dari Tuhan. Bagi daging mustahil untuk taat pada Firman Tuhan. Daging kita tidak mampu, tetapi kalau kita punya kerinduan untuk belajar taat, Tuhan yang berikan kemampuan lewat Roh KudusNya.

 

Apa itu salib? Ada 3 pengertian Salib yang kita pelajari dari proses penyaliban Yesus.

1.      Markus 15:23-24

15:23 Lalu mereka memberi anggur bercampur mur kepada-Nya, tetapi Ia menolaknya.

15:24 Kemudian mereka menyalibkan Dia, lalu mereka membagi pakaian-Nya dengan membuang undi atasnya untuk menentukan bagian masing-masing.

15:25 Hari jam sembilan ketika Ia disalibkan.

15:26 Dan alasan mengapa Ia dihukum disebut pada tulisan yang terpasang di situ: "Raja orang Yahudi".

 

Waktu Yesus disalibkan, Dia ditelanjangi pakaianNya ditanggalkan. Jadi pengertian salib yang pertama adalah daging harus dipaksa untuk menanggalkan pakaian lama dan mengenakan pakaian baru dari Yesus = daging harus dipaksa untuk mati terhadap dosa. Jangan dielus, daging jangan dituruti maunya. Kalau dituruti maunya, daging punya daya pikat dan daya seret yang memikat dan menyeret kita keluar dari kehendak Allah sehingga kita jatuh dalam dosa.

 

Pakaian lama itu menunjuk hidup lama kita yang ditandai dosa. Kita tanggalkan itu untuk mengenakan pakaian baru dari Yesus = hidup baru, hidup di dalam kebenaran. Bagaimana cara menanggalkan hidup lama? Kalau menanggalkan pakaian jasmani itu gampang. Lalu bagaimana cara menanggalkan hidup lama dan memiliki hidup yang baru? Lewat baptisan air yang benar. Periksa baptisan air kita, mungkin sudah beberapa tahun yang lalu, apakah betul kita sudah menanggalkan hidup lama dan mengenakan hidup yang baru. Atau baptisannya sekedar saja suatu sakramen dalam gereja tetapi tidak terasa hasilnya.

 

Proses menanggalkan pakaian lama lewat baptisan air yang benar.

a)      I Petrus 2:1

2:1 Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.

 

Proses pertama adalah membuang dosa atau mati terhadap dosa = membuang pakaian lama. Istilah membuang adalah dosa yang sudah kita akui kepada Tuhan dan sesama jangan dipungut lagi, jangan diambil lagi, buang dan lupakan.

 

Ada 5 dosa di sini yang harus dibuang yaitu segala kejahatan, segala tipu muslihat, segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah. Semua ini harus dibuang dan jangan dipungut lagi. Seringkali kita sudah mengaku tetapi diulang lagi, sudah dibuang dipungut lagi. Pokoknya kalau sudah dibuang yah jangan dipungut lagi.

 

Kejahatan itu mengakar di dalam hati yaitu cinta uang, terikat akan uang. Kalau tidak dibuang, dampaknya besar. Kalau urut dari Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru, orang yang cinta uang, terikat akan uang, akibatnya dahsyat sekali. Ketika bangsa Israel sudah masuk tanah Kanaan dipimpin oleh Yosua, mereka mengalahkan Yerikho, mengalami kemenangan yang gilang gemilang. Kemudian mereka menghadapi kota Ai yang jauh lebih kecil dari Yerikho, diatas kertas gampang mereka sapu bersih, tetapi mereka dikalahkan. Penyebabnya adalah dosanya Akhan yang ingin akan emas, perak, jubah Sinear. Akibatnya 36 orang mati dari bangsa Israel. 36 itu menunjuk 4x9, 9 perbuatan kasih Allah, 9 buah roh dan seterusnya, itu semua hilang. Akhan seisi rumahnya dilempari batu dan hartanya dibakar sampai habis. Kegerakan terhambat gara-gara Akhan.

 

Masuk di Perjanjian Baru, dari 12 murid gugur 1 orang karena cinta akan uang, itulah Yudas Iskariot. Sudah diganti dengan Matias, lalu terjadi kegerakan rohani, 3.000 jiwa dimenangkan, bertambah 5.000 jiwa. Dalam kegerakan yang sedang terjadi, terdapat sepasang suami isteri yang cinta uang, akhirnya mereka berdua gugur juga. Jadi dampaknya mati! Sementara terjadi kegerakan rohani, ada orang yang hatinya cinta akan uang sehingga tidak masuk dalam kegerakan tetapi malah rohaninya mati.

 

Kita sekarang berada pada kegerakan yang semakin membesar. Setelah selesai pandemi mulai terjadi kegerakan yang dibuka tahun lalu di Torau. Terus berlanjut, minggu depan nanti di Malang, di Melaka dan seterusnya. Jangan sampai dalam kegerakan ini ada yang tampil seperti Akhan, Yudas, Ananias dan Safira, hati melekat pada uang. Uangnya tidak salah, cinta akan uang itu yang salah.

I Timotius 6:10

6:10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

 

Kalau sudah ada akar kejahatan, pasti ada akar kenajisan! Ingat orang kaya yang bodoh.

Lukas 12:19

12:19 Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!

 

Bersenang-senang yang dimaksud di sini adalah dosa kawin mengawinkan. Jadi kalau sudah ada akar kejahatan pasti ada akar kenajisan. Makan, minum dan kawin itu kebutuhan hidup. Istilah makan minum dan kawin mengawinkan itu artinya sudah melebihi dari kebutuhan daging, hanya untuk memuaskan keinginan dagingnya. Kita makan minum makanan yang sehat. Jatuh dalam dosa makan minum artinya makan yang tidak sehat, bahkan racun. Kemudian dosa kawin mengawinkan, sudah punya isteri 1, punya suami 1, mau lagi yang lain. Kaum muda sudah punya pacar masih lirik lagi yang lain, itu sudah melebihi kebutuhan daging. Tuhan katakan 1 laki-laki dan 1 perempuan. Nikah yang benar itu 1+1=1. Seorang laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya untuk menyatu dengan isterinya. Kalau sudah lebih dari itu sudah melebihi kebutuhan, itu sudah keinginan daging. Sehingga nanti hanya mengarah pada pembangunan Babel, mempelai wanita setan.

Wahyu 17:4-5

17:4 Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.

17:5 Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."

 

Makan minum dan dosa kawin mengawinkan arahnya ke situ, masuk pembangunan Tubuh Babel Mempelai Wanita setan dan tidak masuk pembangunan Tubuh Kristus. Memang terjadi kegerakan, tetapi dia di luar kegerakan. Seorang hamba Tuhan bertanya kepada saya “kalau terjadi kegerakan, kamu dimana?”. Kalau terjadi kegerakan saya harus ada di dalam kegerakan, jangan di luar kegerakan. Jangan terhalang dalam kegerakan karena akar kejahatan tadi. Kalau ada akar kejahatan menimbulkan dosa kenajisan. Kalau sudah ada itu maka dosa-dosa selanjutnya pasti muncul. Kalau ada akar pasti bertumbuh dan menghasilkan buah, buahnya di mulut itulah dosa perkataan, gosip, fitnah, dusta. Ini menghambat kita masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus.

 

b)      Dikubur dalam baptisan air yang benar bersama Yesus dan bangkit bersama Yesus di dalam hidup yang baru, hidup dalam kebenaran. Hidup baru itu seperti bayi yang baru lahir. Nikodemus bertanya kepada Yesus soal keselamatan. Yesus katakan untuk selamat manusia harus dilahirkan kembali. Kita raba diri kita, apakah kita sudah menjadi seperti bayi yang baru lahir atau belum. Bagaimana itu hidup seperti bayi yang baru lahir?

1)      I Petrus 2:2

2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,

 

Bayi baru lahir tidak ada berbuat dosa lagi. Ada bayi baru lahir berbuat dosa? Begitu lahir ditaruh di tempat tidur bayi, lalu lihat bayi lain ada yang pakai gelang emas lalu iri? Tidak ada! Tidak tahu berbuat dosa lagi, itulah bayi yang baru lahir. Dulu suka buat dosa ini itu, sekarang tidak mau lagi biarpun dipaksa.

 

2)      Selalu rindu air susu yang murni dan rohani, ini menunjuk Firman penggembalaan. Selalu bergairah, bergemar dan menikmati Firman penggembalaan, Firman pengajaran yang benar dan murni. Keinginan akan dosa sudah tidak ada, yang ada di hati tinggal keinginan untuk mendengarkan Firman. Yeremia berkata jika aku bertemu dengan FirmanMu aku bersukacita.

Yeremia 15:16

15:16 Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta alam.

 

Yohanes Pembaptis juga berkata sahabat Mempelai bersukacita mendengar suara Mempelai Laki-laki itu. Mari kita periksa, selama ini kita mendengar Firman apakah ada gairah, menikmati mendengar Firman atau bosan, malas, main-main, ngantuk-ngantuk sampai tertidur!

 

Kalau ada gairah mendengar Firman, itu berarti sudah mantap tergembala. Seperti domba yang berbaring di atas rumput hijau. Domba itu hewan memamah biak, dia berbaring di atas rumput hijau, menikmati rumput hijau. Penggembalaan adalah tempat memantapkan kebenaran.

Amsal 12:26

12:26 Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.

 

Mazmur 23:1-3

23:1 Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.

23:2 Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;

23:3 Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.

 

Jadi daging ini harus dipaksa untuk tergembala, itu salib! Bapak ibu pulang kerja harus beribadah, belum lagi kalau hujan harus datang beribadah,tergembala. Kami juga gembala untuk khotbah harus memaksa daging untuk tergembala, untuk persiapan Firman.

 

Orang tergembala itu bagaikan air yang dibendung dimasukan dalam tempayan. Perempuan Babel itu duduk di tempat yang banyak air. Jadi kalau daging kita tidak dibendung dalam penggembalaan pasti dikuasai oleh Babel sehingga jatuh bangun dalam dosa sampai puncaknya dosa.

Wahyu 17:1

17:1 Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.

Siapa yang dimaksud dengan air yang banyak itu?

Wahyu 17:15

17:15 Lalu ia berkata kepadaku: "Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.

 

Jadi air banyak itu menunjuk manusia daging. Penggembalaan tempat membendung daging, tidak bisa bergerak bebas. Itulah orang yang tergembala, kita menjadi tawanan roh, tidak bisa menuruti maunya kita lagi tetapi menuruti maunya Tuhan. Daging dibendung sehingga kita bebas dari perempuan Babel, tidak bisa dikuasai oleh Babel. Itulah mantap dalam kebenaran, tidak lagi cemplung di dalam dosa sampai puncaknya dosa.

 

Saya bersyukur kalau bisa tergembala. Dulu saya sempat terhilang karena dosa. Ada di gereja, ada beribadah melayani, tetapi tidak tergembala. Disuruh baca Alkitab, tetapi saat disampaikan Firman, pikiran tidak ada disitu, namun melayang-layang. Sempat lama terhilang. Syukur daging ini dipaksa, orang tua dulu yang memaksa di suruh tinggal di pastori di Malang. Disitulah daging dipaksa untuk tergembala, untuk bertobat dan mantap kebenarannya sehingga dipakai menjadi senjata kebenaran.

 

Memang daging dipaksa untuk tergembala, tetapi ada hasil hidup benar dan tergembala.

Yesaya 32:17

32:17 Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya.

 

Ini hasilnya, ada ketenangan dan damai sejahtera. Tidak mencari lagi kepuasan di dunia, apalagi mencari kepuasan lewat berbuat dosa. Dunia yang kita tempati sekarang ini sedang goncang dan kegoncangannya akan semakin meningkat. Bidang apa yang tidak goncang? Semua goncang. Tetapi orang yang hidup benar dan tergembala dia damai, tenang, mengalami kepuasan dalam Tuhan. Dalam nikah dan ibadah pelayanan selalu mengalami kepuasan sehingga tidak akan mencari kepuasan di dunia apalagi kepuasan lewat berbuat dosa. Yesus sebagai Raja damai, menjadi raja di dalam hatinya. Kalau semua enak dan tenang maka menjadi enak dan ringan. Sebaliknya orang yang tidak benar dan tidak tergembala, hatinya yang menjadi raja, bukan Tuhan Yesus. Sehingga hidupnya selalu letih lesu, beban berat, tidak tenang. Kalau ada dosa pasti tidak tenang. Dulu kami kalau sekolah diajar cium tangan orang tua. Begitu sudah kenal rokok dan minuman mana mau lagi cium tangan, hati tidak tenang, tidak damai sejahtera. Kalau tidak tenang, tidak damai sejahtera, letih lesu, beban berat maka rohaninya kering.

 

Mari kita buang semua dosa-dosa, hidup dalam kebenaran, nikmati Firman pengajaran dan mantap tergembala.

 

2.      Markus 15:27-30

15:27 Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan-Nya dan seorang di sebelah kiri-Nya.

15:28 [Demikian genaplah nas Alkitab yang berbunyi: "Ia akan terhitung di antara orang-orang durhaka."]

15:29 Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia, dan sambil menggelengkan kepala mereka berkata: "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari,

15:30 turunlah dari salib itu dan selamatkan diri-Mu!"

 

Di sini penyaliban Yesus dikaitkan dengan Bait Allah. Memang Yesus pernah berkata “rombak Bait Allah ini dan dalam 3 hari akan Kudirikan kembali”. Bait Allah yang dimaksud ini adalah Tubuh Kristus. Jadi daging harus dipaksa untuk aktif di dalam pelayanan pembangunan Bait Allah secara rohani, masuk dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Sesudah masuk baptisan air, hidup baru, tergembala, lanjutkan melayani. Jangan menganggur, kalau menganggur bisa kembali melayani tuan yang lama itulah iblis, kembali menjadi hamba kecemaran. Ayo kita melayani menjadi hamba kebenaran.

 

Melayani Tuhan tidak boleh asal, ada syarat yang harus kita penuhi supaya kita berkenan di hadapan Tuhan. Jangan terjadi seperti dalam Matius 7:21-23.

Matius 7:21-23

7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

 

Melayani, khotbah, menyampaikan Firrman, mengadakan mujizat, tetapi Tuhan usir. Mereka melayani tetapi tidak berkenan. Belajar lagi dari kitab Kejadian, ada 2 orang mempersembahkan korban yaitu Kain dan Habel. Ada yang diterima, ada yang ditolak. Kita berada pada posisi yang mana? Kita periksa pelayanan kita diterima oleh Tuhan atau ditolak. Syarat mutlak untuk melayani bukan pandai, kaya, pintar.

Keluaran 29:1

29:1 "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,

 

Efesus 4:11-12

4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,

4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

 

Jadi syarat melayani:

a)      Mau disucikan oleh pekerjaan Firman pengajaran yang benar, Firman penggembalaan. Makin suci semakin dipakai Tuhan. Dalam kitab Yesaya juga dikatakan pemikul Tabut Perjanjian menjauhlah dari kenajisan! Hidup dalam kekudusan. Mau disucikan, mulai dari hati disucikan. Pemakaian Tuhan yang dilihat bukan isi otaknya tetapi yang Tuhan lihat itu hatinya. Waktu Samuel disuruh Tuhan mengurapi salah seorang dari anak Isai menjadi raja menggantikan Saul, Samuel pergi kepada Isai dan dipanggillah anak-anak Isai. Datang yang tertua seorang prajurit berperawakan bagus, Samuel berkata di dalam hatinya “sesungguhnya di hadapanku berdiri seorang yang diurapi menjadi raja”. Tetapi Tuhan berkata Aku tidak melihat penampilan luar, yang Aku lihat hati. Dipanggillah semua anak Isai sampai yang terakhir dipanggil Daud. Tuhan katakan “urapi dia menjadi raja”. Daud dilihat hatinya, dia kehidupan yang tergembala, hatinya suci.

 

Waktu Matius mau diangkat menggantikan Yudas, 120 murid berkumpul di Yerusalem dan mereka berdoa “Tuhan Engkau yang mengenal hati”. Jadi yang Tuhan lihat adalah hati yang mau disucikan oleh Firman pengajaran yang benar. Firman itu tajam menusuk ke dalam hati dan pikiran. Hati ini adalah sumber kehidupan rohani kita, kalau hati suci, seluruh hidup pasti suci, maka kita dipakai Tuhan.

Amsal 4:23

4:23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.

 

Hati jahat najis, rohaninya mati, tidak bisa dipakai Tuhan. Orang mati masa bisa disuruh kerja? Tidak bisa! Orang hidup yang bisa kerja.

 

Hati ini gudangnya dosa. Dalam Matius 15 ada 7 dosa di dalam hati. Angka 7 menunjuk lampu pada pelita emas. Kalau hati tidak disucikan maka pelitanya padam, matanya gelap, bagaimana mau dipakai.

Matius 15:19-20

15:19 Karena dari hati timbul segala 1pikiran jahat, 2pembunuhan, 3perzinahan, 4percabulan, 5pencurian, 6sumpah palsu dan 7hujat.

15:20 Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang."

 

7 dosa ini yang ada di dalam hati. Kalau dikelompokan menjadi 3, keinginan jahat, keinginan najis dan kepahitan hati. Kalau tidak disucikan pelitanya padam, matanya gelap sehingga pandangan rohaninya salah, pandangan jasmaninya juga pasti salah.

Contoh pandangan rohani yang salah adalah Hawa. Hawa melihat buah terlarang itu sedap kelihatannya karena akan membawa dia menjadi sama dengan Allah. Dia makan, dia kasih kepada suaminya, jatuhlah mereka dalam dosa. Jadi pandangan rohani yang salah itu tidak taat pada Firman pengajaran. Sekian lama mendengar pengajaran yang benar, perintah Tuhan jangan makan buah terlarang. Eh baru dengar ajaran lain sudah makan buah terlarang. Bahkan beralih pada ajaran lain karena mendatangkan keuntungan daging. Mau menjadi sama dengan Tuhan tetapi dengan cara instan. Kalau sudah salah dalam pengajaran, pasti salah dalam tahbisan, salah dalam nikah. Hawa sudah salah dalam tahbisan, dia yang jadi kepala, memberi makan buah terlarang kepada Adam dan Adam tunduk saja, Adam makan. Bukan suaminya yang ambil keputusan, Hawa yang ambil keputusan padahal dia isteri, ini salah dalam nikah. Dalam surat Timotius mengenai kedudukan perempuan dalam ibadah dan nikah. Kalau dikaitkan dengan kejatuhan Adam dan Hawa, Tuhan sudah berikan perintah “semua buah pohon di taman ini boleh kau makan buahnya kecuali satu” itulah buah pohon terlarang. Sekarang dalam pelayanan, semua pelayanan boleh wanita lakukan kecuali satu yaitu jangan mengajar dan memerintah laki-laki. Ini yang Hawa lakukan sehingga salah dalam tahbisan dan salah juga dalam nikah, terbalik nikahnya. Ini pandangan rohaninya salah, pikirannya sudah rohani, sudah betul yang dia buat, padahal salah di hadapan Tuhan. Mau jadi sama dengan Tuhan padahal sudah salah.

 

Contoh pandangan jasmani yang salah adalah Lot, dia memandang lembah Yordan seperti taman Tuhan.

Kejadian 13:10

13:10  Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. — Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. —

 

Artinya perkara jasmani disamakan dengan perkara rohani, bahkan dicampur adukan. Melihat konser di dunia terlihat hebat sehingga dia bawa masuk dalam gereja, itu sudah campur aduk. Sampai dalam sekolah Alkitab juga sudah dicampur dengan yang jasmani.

 

Jadi Firman itu menyucikan hati, pikiran, perasaan, pandangan, perbuatan dan mulut. Kalau hati sudah disucikan maka semua disucikan.

Mazmur 149:6

149:6 Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka,

 

Pedang bermata 2 itu Firman pengajaran ada di tangan, berarti perbuatan disucikan, pujian pengagungan Tuhan ada di mulut, mulut disucikan. Ayo periksa, hati suci, perbuatan suci, mulut suci, pasti dipakai oleh Tuhan. Kalau sudah suci pasti bisa bekerja sama, ada kesatuan. Dan Tuhan selalu membuka jalan bagi pelayanan kita.

b)      Punya pakaian pelayanan. Artinya memiliki jabatan dari Tuhan dan karunia Roh Kudus. Kalau sudah suci Tuhan perlengkapi dengan jabatan pelayanan. Dalam Efesus itu ada 5 jabatan, itu 5 jari Tuhan. 5 jabatan ini kalau dijabarkan ada banyak bentuk pelayanan. Dan Tuhan berikan juga karunia yaitu  kemampuan yang ajaib untuk melayani sesuai jabatan pelayanannya. Dulu saya tidak mau jadi hamba Tuhan karena kenal diri, mau bicara di depan orang banyak itu tidak tahu, mau berdoa saja tidak tahu mau bilang apa. Musa ketika diutus Tuhan dia tahu diri bawah dia berat lidah. Di saat kita lemah, mengaku tidak mampu di situ kuasa Tuhan nyata, kemampuan yang ajaib dari Tuhan diberikan.

 

Karunia Roh Kudus itu berbeda-beda tetapi bisa bekerja sama untuk menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna. Bisa bekerja sama asalkan kepalanya satu yaitu Tuhan Yesus Firman pengajaran yang benar. Kalau komandonya 2, bagaimana bisa bekerja sama.

 

c)      Matius 8:18-19

8:18 Ketika Yesus melihat orang banyak mengelilingi-Nya, Ia menyuruh bertolak ke seberang.

8:19 Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya: "Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi."

 

Itu syarat ketiga mengikut Yesus ke mana saja Yesus pergi = pengikutan tubuh terhadap kepala. Pengikutan kita kepada Tuhan seperti tubuh mengikuti kepala. Dengan syarat rela  berkorban apa saja, kecuali satu yang tidak boleh dikorbankan yaitu Firman pengajaran yang benar.

 

Kepala kita adalah Yesus, Dia berkorban nyawa sampai mati di kayu salib. Yesus datang bukan untuk dilayani tetapi untuk melayani dan memberikan nyawaNya bagi kita. Itu yang kita teladani, kita tubuh Yesus Kepala. Yesus tutup pendamaian, kita petinya. Pada tutup ada 7 kali percikan darah, di depan peti juga ada 7 kali percikan darah. Jadi sebagaimana Kepala sengsara sampai mati, tubuh juga seperti itu, korban segala-galanya. Korban perasaan, waktu, tenaga, harta, pikiran, keahlian, sampai seluruh hidup kita korbankan untuk pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.

 

Kalau 3 syarat ini ada maka pelayanan kita pasti berkenan kepada Tuhan. Syarat pertama yang mutlak ada yaitu suci. Kita sedang berada pada tahap suci seperti Yesus suci. Biarlah kita melayani meneladani Yesus sampai kita bisa suci sampai seperti Yesus suci. Kalau penyucian sudah dialami, ayo terlibat dalam pelayanan, harus melayani. Sebaliknya jangan coba-coba melayani kalau tidak mau disucikan. Ingat saja Hofni dan Pinehas, memikul Tabut padahal tidak mau disucikan akhirnya mati! Anak-anak Skewa mau coba-coba usir setan tanpa kesucian, akibatnya malah digagahi oleh orang yang kerasukan setan. Kesucian ini harga mutlak yang harus kita perhatikan.

 

Pelayanan pembangunan Tubuh Kristus dimulai dari nikah. Suami, isteri, anak-anak, hiduplah dalam kesucian maka kita bisa saling melayani dalam nikah rumah tangga. Suami suci, isteri suci, anak-anak suci, rumah itu home sweet home, saling melayani. Juga dalam penggembalaan, semua ada dalam kesucian, semua bisa bekerja sama. Antara penggembalaan juga semua bisa bekerja sama kalau dalam kesucian, dipakai oleh Tuhan.

 

Kalau kita mau hidup dalam kekudusan, disucikan, ikut Yesus di mana Yesus pergi, melayani dengan rela berkorban maka hasilnya Yesus menjadi kepala dalam hidup kita yang bertanggung jawab atas hidup kita.

Ibrani 3:6

3:6 tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada akhirnya teguh berpegang pada kepercayaan dan pengharapan yang kita megahkan.

 

Efesus 5:29-30

5:29 Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,

5:30 karena kita adalah anggota tubuh-Nya (daging dan tulangNya).

 

Mari kita melayani Tuhan dalam kesucian, maka Yesus Kepala yang bertanggung jawab mengasuh dan merawati kita. Artinya:

1)      Memberi makan atau memelihara hidup kita di tengah-tengah dunia yang semakin sulit dan sukar ini, jangan takut. Melayani Tuhan dalam kesucian bukan disusahkan, justru kita diasuh, dirawati, dipelihara. Mungkin secara jasmani penghasilannya untuk makan sehari saja tidak cukup, tetapi melayani dalam kesucian, mau rela berkorban apapun juga, Tuhan pasti pelihara.

2)      Tuhan melindungi kita.

3)      Tuhan menghangat dengan kasihnya, membahagiakan kita.

 

3.      Markus 15:31-32

15:29 Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia, dan sambil menggelengkan kepala mereka berkata: "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari,

15:30 turunlah dari salib itu dan selamatkan diri-Mu!"

15:31 Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli Taurat mengolok-olokkan Dia di antara mereka sendiri dan mereka berkata: "Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan!

15:32 Baiklah Mesias, Raja Israel itu, turun dari salib itu, supaya kita lihat dan percaya." Bahkan kedua orang yang disalibkan bersama-sama dengan Dia mencela Dia juga.

 

Orang Yahudi mau percaya kepada Yesus kalau turun dari salib, berarti mereka mau percaya Yesus tetapi menolak penyaliban daging. Kita ambil pengertian daging yang ketiga, daging harus dipaksa untuk percaya dan mempercayakan hidup sepenuhnya kepada Yesus yang disalibkan. Keadaan apapun yang kita hadapi, paksa daging ini untuk percaya dan mempercayakan hidup kepada Tuhan. Mungkin kita lihat seperti tidak ada jalan, percaya saja! Musa dan bangsa Israel menghadapi kejaran Firaun, kiri kanan tidak ada jalan, di depan laut Teberau, di belakang Firaun dan prajuritnya dengan 600 kereta mau membunuh mereka. Tetapi Tuhan katakan kepada Musa “berangkat!” disuruh berangkat dan mereka percaya saja. Ulurkan tongkat, tongkat gambaran salib artinya percaya saja kepada Yesus yang disalibkan. Mereka berangkat dan laut terbelah ada jalan keluar. Tahun ini tahun menghapus kemustahilan. Menghadapi segala sesuatu percaya saja, mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan. Saat sengsara, menderita, kita mau bikin apa? Mau pakai jalan keluar sendiri, tidak akan bisa. Kalau tidak percaya akhirnya akan seperti ini:

Yesaya 30:15-16

30:15 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,

30:16 kamu berkata: "Bukan, kami mau naik kuda dan lari cepat," maka kamu akan lari dan lenyap. Katamu pula: "Kami mau mengendarai kuda tangkas," maka para pengejarmu akan lebih tangkas lagi.

 

Mereka pikir ini sudah jalan keluarnya, ini dari Tuhan, padahal bukan! Ada lagi yang tidak percaya kepada Tuhan, masa bisa, tidak mungkin. Seperti yang terjadi waktu Samaria dikepung Benhadad raja Aram, Firman Tuhan datang “besok kamu akan makan” ada yang berkata tidak mungkin! Akhirnya besoknya Tuhan nyatakan pertolongan. Betul-betul dia tidak bisa menikmati karena dia mati diinjak-injak orang.

 

Dari bacaan tadi ada 3 kelompok yang menolak Yesus yang disalibkan:

a)      Penjahat yaitu orang yang tidak mau berhenti berbuat dosa. Bagaimana bisa percaya dan mempercayakan hidup kepada Tuhan kalau tidak mau berhenti berbuat dosa. Sebab percaya yang benar dilanjutkan dengan mulut mengaku dosa.

 

b)      Orang yang lewat, artinya Kristen umum yang tidak tergembala, yang hanya lewat-lewat saja, beredar-edar. Bagaimana bisa percaya dan mempercayakan hidup kepada Tuhan kalau tidak mau tergembala, sementara penggembalaan itu proses percaya dan menyerahkan hidup kepada Tuhan. Tergembala itu berarti menyerahkan kekuatiran kita, menyerahkan seluruh hidup kepada Tuhan.

I Petrus 5:7

5:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

 

I Petrus pasal 5 ini pasal penggembalaan. Yesus Gembala Agung pemelihara kita. Kalau kuatir terus, sulit mau tergembala.

 

c)      Imam-imam kepala dan ahli Taurat. Ini orang yang punya jabatan, baik jabatan pelayanan di gereja, maupun jabatan di dunia. Dan juga orang yang punya pengetahuan, baik pengetahuan Alkitab juga pengetahuan di dunia, orang-orang intelektual. Banyak yang tidak bisa percaya dan mempercayakan hidup kepada Tuhan karena yang jalan logikanya bukan imannya. Jangan bergantung dan mengandalkan itu. Tetap percaya mempercayakan hidup kepada Tuhan. kekayaan, kepandaian, kedudukan tidak bisa menjamin pemeliharaan kita hidup di dunia ini. Kalau antikristus berkuasa, itu semua diambil.

 

Saat dipercayakan sengsara daging tanpa dosa, percikan darah, percaya dan mempercayakan hidup saja kepada Tuhan. Tidak usah berpikir kenapa Tuhan saya susah padahal sudah tergembala, dia itu tidak ibadah-ibadah hidupnya malah enak, saya yang ibadah-ibadah malah susah. Tujuan sengsara daging tanpa dosa untuk mengubahkan kehidupan kita menjadi sama mulia dengan Yesus. Kalau ini kita percayai, kita tidak akan pernah tawar hati.

II Korintus 4:16-17

4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.

4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

 

Ini hanya bisa dilakukan oleh orang yang percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan. Saat menderita sengsara, tidak bertanya-tanya lagi “kenapa saya menderita begini Tuhan, Tuhan tidak adil, Tuhan tidak tolong saya. Orang lain ditolong kenapa saya tidak. Orang yang tidak ibadah berhasil, saya yang ibadah-ibadah koq begini!”. Percaya saja dan mempercayakan hidup kepada Tuhan. Tuhan sedang mengubahkan kita, kita diubahkan untuk menjadi sama mulia dengan Yesus, menjadi manusia rohani. Tanda manusia rohani adalah tidak tawar hati = kuat dan teguh hati. Sama seperti Yesus yang tidak turun dari salib. Bisa Yesus turun dari salib, tetapi Dia tidak mau turun, tetap bertahan sampai mati di kayu salib.

 

Paksa daging ini untuk tetap percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan sekalipun sengsara dan menderita. Paulus bisa mencatat ini sebab dia percaya dan mempercayakan hidup kepada Tuhan sehingga menulis ini penderitaan ringan. Kalau belajar sejarah gereja Paulus itu sampai dihukum mati, tetapi Paulus katakan ini penderitaan ringan. Hanya bisa dikatakan oleh orang yang percaya dan mempercayakan hidup kepada Tuhan. Daging tidak mampu, Roh Kudus yang memampukan. Saat kita dalam penderitaan sengsara daging tanpa dosa, tetap percaya dan mempercayakan hidup kepada Tuhan, Roh Kudus dicurahkan dengan melimpah, meluap-luap, memberikan kebahagiaan di tengah penderitaan.

I Petrus 4:12-14

4:12 Maka demikianlah maut giat di dalam diri kami dan hidup giat di dalam kamu.

4:13 Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis: "Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata", maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata.

4:14 Karena kami tahu, bahwa Ia, yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Ia akan menghadapkan kami bersama-sama dengan kamu kepada diri-Nya.

 

Daging dipaksa untuk bertobat, dipaksa untuk tergembala, dipaksa untuk melayani Tuhan, aktif di dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, daging dipaksa untuk percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan. Apapun yang dihadapi, sengsara apapun yang dialami, Roh Kudus menguatkan sehingga kita bisa kuat teguh hati sampai garis akhir kehidupan kita.

Mazmur 27:14

27:14 Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!

 

Kalau kita kuat teguh hati, kita bisa menantikan Tuhan. Arti kuat teguh hati bisa menantikan Tuhan:

1.      Sabar menanti pertolongan Tuhan pada waktunya. Kalau belum ditolong terus bergumul. Sampai kapan? Sampai menang. Seperti Elia berkata kepada bujangnya “lihat ada apa di langit?” dijawab “tidak ada apa-apa tuan”. Dia sujud sampai 7 kali. Apa yang kau lihat? Ada awan sebesar telapak tangan. Kuat teguh hati, tetap percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan maka kita akan melihat tangan Tuhan terulur menolong kita. Dalam sekejab mata langit langsung menjadi hitam dan hujan lebat turun. Pertolongan Tuhan itu pada waktunya. Mungkin kita melihat tidak ada apa-apa ini, sudah bertahun-tahun beribadah, bertahun-tahun menyembah, tidak ada pertolongan. Kalau sudah bisa tenang dan damai, itu awan segenggam telapak tangan, itu segenggam ketenangan. Maka sebentar lagi ditolong Tuhan pada waktunya, itu bisa menantikan Tuhan.

 

2.      Tetap bertahan hidup benar dan suci serta setia dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir.

Matius 24:45-46

24:45 "Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya?

24:46 Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.

 

Terus melayani Tuhan sampai Tuan kita datang, layani Tuhan sampai garis akhir, itu kuat teguh hati. Percaya saja dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan. Berseru, berharap kepada Tuhan. Bukan melihat besarnya pencobaan, itu hanya membuat bimbang kalau melihat besarnya pencobaan. Selalu lihat Yesus yang lebih besar dari gelombang.

 

3.      Terus diubahkan sampai sempurna kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan, kita siap sedia menyambut kedatangan Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

Di depan kita ada Perjamuan suci, salib yang Yesus terima. Dia telah memberikan tubuh dan darahNya untuk kita nikmati. Kita percaya kepada Yesus yang disalibkan, kita kuat karena ada Tubuh dan darahNya yang akan memberikan kekuatan kepada kita dan mempermanensikan Firman di dalam kita. Jangan lihat besarnya pencobaan sebab hanya membuat kita bimbang. Lihat Tuhan saja, tetap percaya dan mempercayakan hidup kepada Tuhan. Tetap berharap, tetap berseru dan berserah hanya kepada Tuhan, Dia mampu menolong. Semua akan indah pada waktunya.

 

Tuhan memberkati.


GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar