20240323

Kebaktian Doa Penyembahan,Sabtu, 23 Maret 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 12:1-8

12:1 Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati.

12:2 Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus.

12:3 Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.

12:4 Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata:

12:5 "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?"

12:6 Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.

12:7 Maka kata Yesus: "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku.

12:8 Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu."

 

Meminyaki Yesus ini tujuannya adalah persiapan penguburan Yesus. Persiapan penguburan Yesus = persiapan kematian Anak Domba Paskah.

Keluaran 12:3-6

12:3 Katakanlah kepada segenap jemaah Israel: Pada tanggal sepuluh bulan ini diambillah oleh masing-masing seekor anak domba, menurut kaum keluarga, seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga.

12:4 Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya untuk mengambil seekor anak domba, maka ia bersama-sama dengan tetangganya yang terdekat ke rumahnya haruslah mengambil seekor, menurut jumlah jiwa; tentang anak domba itu, kamu buatlah perkiraan menurut keperluan tiap-tiap orang.

12:5 Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela, berumur setahun; kamu boleh ambil domba atau kambing.

12:6 Kamu harus mengurungnya sampai hari yang keempat belas bulan ini; lalu seluruh jemaah Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya pada waktu senja.

 

Anak domba Paskah diambil pada tanggal 10, kemudian dikurung dan disembelih pada tanggal 14, berarti dikurung selama 4 hari. Bagi Tuhan 1 hari = 1000 tahun, 1000 tahun = 1 hari. Jadi 4 hari = 4.000 tahun.

II Petrus 3:8

3:8 Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.

 

Anak domba Paskah menubuatkan Korban Kristus, Anak Domba Allah yang disembelih. Selama 4.000 tahun Korban Kristus masih berupa bayangan. 4.000 tahun itu adalah zaman Allah Bapa dan zaman Anak Allah.

Ø  Zaman Allah Bapa 2000 tahun mulai dari Adam bapa manusia sampai Abraham bapa orang percaya. Makanya disebut zaman Allah Bapa karena diapit 2 bapa.

Ø  Zaman Anak Allah 2000 tahun, dari Ishak anak tunggal Abraham dan Sara sampai kedatangan Yesus Anak tunggal Allah.

 

Dalam kurun waktu 4.000 tahun ini Korban Kristus masih dalam wujud gambaran.

 

Kejadian 3:21

3:21 Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.

 

Di zaman Allah Bapa Korban Kristus dalam bentuk bayangan binatang yang disembelih dan diambil kulitnya. Di zaman Allah Bapa, ada binatang yang disembelih, tidak diketahui binatang apa. Dan hanya berlaku untuk 2 orang yaitu Adam dan Hawa.

 

Imamat 16:3,16

16:3 Beginilah caranya Harun masuk ke dalam tempat kudus itu, yakni dengan membawa seekor lembu jantan muda untuk korban penghapus dosa dan seekor domba jantan untuk korban bakaran.

16:16 Dengan demikian ia mengadakan pendamaian bagi tempat kudus itu karena segala kenajisan orang Israel dan karena segala pelanggaran mereka, apa pun juga dosa mereka. Demikianlah harus diperbuatnya dengan Kemah Pertemuan yang tetap diam di antara mereka di tengah-tengah segala kenajisan mereka.

 

Di zaman Anak AllahKorban Kristus dalam bentuk bayangan binatang yang disembelih untuk korban pendamaian. Sudah jelas binatangnya apa, ada lembu jantan muda, ada domba jantan, tetapi berlaku hanya untuk 1 bangsa yaitu bangsa Israel. Lalu bagaimana dengan kita bangsa kafir. Sekarang di zaman Allah Roh Kudus, semua bayangan korban Kristus tadi sudah digenapi oleh 1 korban yang sempurna yaitu korban Kristus Yesus di kayu salib untuk menyelamatkan seluruh dunia.

Yohanes 1:29

1:29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.

Korban Kristus itu tepat 4.000 tahun = anak domba Paskah disembelih 4 hari setelah dia dikurung. Jadi korban Kristus ini penggenapannya.

 

Dalam kurun waktu 4.000 tahun itu bagaimana keadaan manusianya?

Ø  Zaman Allah Bapa

Kejadian 2:16-17

2:16 Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,

2:17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."

 

Tuhan memberikan suatu perintah dan larangan yang tidak berat bagi manusia. Kalau seandainya perintah itu semua buah dalam pohon itu tidak bisa kamu makan buahnya dengan bebas, hanya 1 yang boleh! Itu berat. Ini perintah Tuhan semua boleh dimakan, hanya 1 yang tidak boleh. Ini tidak berat, tetapi sayang manusia saat itu melanggar perintah Tuhan dan mereka mati. Manusia yang melanggar perintah Tuhan itu mati, mereka tanpa hukum Allah dan diusir dari taman Eden ke dunia!

 

Ø  Zaman Anak Allah, Tuhan memberikan suatu hukum kepada satu bangsa yaitu bangsa Israel, itulah hukum Taurat. Maksudnya supaya manusia yang tadinya sudah mati bisa hidup. Tetapi sayang manusia melanggar hukum Taurat. Karena melanggar hukum Taurat maka manusia yang tadinya sudah mati menjadi busuk! Padahal tujuan hukum Taurat supaya manusia yang sudah mati itu menjadi hidup. Tetapi dilanggar oleh bangsa Israel. 1 hukum saja dilanggar, itu sudah melanggar seluruh hukum. Tetapi sekarang aneh, bangsa kafir malah mau melakukan hukum Taurat, sementara bangsa Israelpun tidak sanggup melakukannya. Lalu hanya separuh-separuh yang dikerjakan. Kalau mau melakukan hukum Taurat, yang dilakukan semuanya, bukan cuma sabat. Ibadah bawa domba atau lembu, mata ganti mata gigi ganti gigi. Ini tidak relevant lagi dengan hukum sekarang, kalau seperti itu penjara penuh.

 

Selama 4.000 tahun manusia mati dan busuk karena dosa. Sekarang kita di zaman Allah Roh Kudus. Kalau manusia yang mati dan busuk karena dosa ini dibiarkan, tidak ditolong, maka pasti berulat. Manusia berulat itu tempatnya di neraka!

Yesaya 66:24

66:24 Mereka akan keluar dan akan memandangi bangkai orang-orang yang telah memberontak kepada-Ku. Di situ ulat-ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam, maka semuanya akan menjadi kengerian bagi segala yang hidup.

 

Syukur kepada Tuhan, Tuhan tidak mau manusia ciptaanNya mati, busuk dan binasa. Tepat 4.000 tahun, Yesus Anak Tunggal Bapa di sorga di utus untuk mati di kayu salib menyelamatkan manusia berdosa yang mati dan busuk.

I Yohanes 4:8-10

4:8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.

4:9 Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.

4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

 

Korban Kristus menyetop kebusukan, kalau tidak kita tetap busuk dan berulat. Korban Kristus melepaskan kita dari perbudakan dosa. Seperti anak domba Paskah yang disembelih pada hari ke-14 setelah 4 hari dikurung, lewat darah anak domba Paskah itu bangsa Israel lepas dari perbudakan di Mesir. Begitu juga sekarang, Korban Kristus Anak Domba Allah melepaskan kita dari perbudakan dosa. Tinggal kita mau atau tidak, sarana sudah Tuhan berikan. Jadi kalau ada yang masuk neraka, berulat, itu bukan salah Tuhan lagi, itu salah orang itu sendiri. Sebab sarana sudah diberikan, ada Korban Kristus, Anak Domba Paskah yang tersembelih, tinggal kita mau terima, manfaatkan atau tidak. Biarlah kita mau merayakan jumat Agung, merayakan Paskah, kita mau menerima sarana itu, manfaatkan Korban Kristus.

 

Contoh kehidupan yang mati dan busuk yaitu Lazarus. Sebelumnya dia sudah mati 4 hari, dia manfaatkan Korban Kristus maka dia hidup.

Yohanes 11:39

11:39 Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."

 

Sudah busuk, sudah 4 hari dia mati. Tetapi Yesus datang dengan kuasa kebangkitannya untuk menolong Lazarus. Lazarus ini adalah gambaran kehidupan yang mengasihi Yesus dan dikasihi Yesus, tetapi diizinkan mengalami kebusukan.

Yohanes 11:5-6

11:5 Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus.

11:6 Namun setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia berada;

 

Dia dikasihi dan mengasih Yesus, tetapi di sini seakan-akan doanya tidak dijawab.Tuhan izinkan ini terjadi, kita mengasihi Yesus dan kita dikasihi Yesus, tetapi kadang bahkan sering Tuhan izinkan kita mengalami kebusukan lalu doa kita tidak dijawab. Itu sebenarnya bukan tidak dijawab, itu merupakan ujian kasih kita kepada Tuhan, apakah masih mengasihi Yesus atau tidak.

 

Ada berapa macam kebusukan:

1.      Kebusukan dosa yaitu lewat perkataan busuk, perbuatan busuk, pandangan busuk, serta pikiran yang busuk. Saya sudah mengasihi Engkau Tuhan dan dikasihi olehMu, kenapa isteri saya mengalam kebusukan dosa, anak saya yang tadinya baik tiba-tiba mengalami kebusukan dosa. Tuhan izinkan sebagai hamba Tuhan, anaknya dihantam oleh dosa. Angin badai gelombang dosa itu datangnya sekonyong-konyong, yang tadinya mulus, tiba-tiba bermasalah, anaknya busuk.

2.      Kebusukan nikah, nikah yang tadinya baik tiba-tiba bermasalah. Anak yang manis tiba-tiba jatuh pada permulaan nikah, masa pacaran, masa tunangan. Sudah bertahun-tahun nikah berjalan dengan baik tiba-tiba ada kekerasan, terjadi perselingkuhan, sampai bisa terjadi perceraian dan kawin mengawinkan.

3.      Kebusukan dalam pelayanan. Tadinya gembala teguh berpegang pada ajaran yang benar, tiba-tiba ajaran campur masuk. Gereja yang luar biasa, gembalanya melayani luar biasa, tiba-tiba meninggal dan diganti dengan gembala yang menganut ajaran campur. Tahbisan sudah salah, motivasi pelayanan sudah salah, hanya mencari perkara yang jasmani. Waktu baru merintis pelayanan, baru melayani, tahbisannya benar, motivasi pelayannya benar. Begitu sudah diberkati, sudah berhasil, tahbisannya salah, motivasi pelayanan sudah salah, bicaranya dominan sudah yang jasmani.

4.      Kebusukan-kebusukan jasmani menyangkut ekonomi, kesehatan, masa depan dan sebagainya.

 

Ini macam-macam kebusukan yang datang sekonyong-konyong. Orang yang dikasihi Tuhan dan mengasihi Tuhan tiba-tiba busuk karena dosa, busuk nikahnya, busuk pelayanannya, busuk yang jasmani. Bagaimana cara menghadapi kebusukan?

 

Dari pihak Tuhan Yesus harus mati dan Dia dikubur selama 3 hari, berarti sudah berbau busuk. Dia turun ke alam maut sumber kebusukan. Dan dia bangkit mengalahkan maut, itulah Jumat Agung dan Paskah.

 

Dari pihak kita. Kalau mau pulih dari kebusukan maka sikap kita yang menentukan.

1.      Yohanes 11:25-27,40,21,32

11:25 Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati,

11:26 dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?"

11:27 Jawab Marta: "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia."

11:40  Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?"

11:21 Maka kata Marta kepada Yesus: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.

11:32 Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."

 

Dari pihak kita percaya kepada Yesus, percaya pada Firman pengajaran. Bagaimana bisa ditolong kalau kita tidak percaya. Percaya dulu dan dilanjutkan harus sehati. Marta berkata kalau Engkau ada di sini saudaraku tidak mati. Maria juga berkata kelaau Engkau ada di sini saudaraku tidak mati. Ini sehati,jadi hari percaya dan sehati artinya harus 1 Firman pengajaran yang benar, jangan membuka telinga mendengar ajaran lain yang tidak sehat, ajaran campur. Harus 1 Firman pengajaran yang benar yang adalah perkataan Yesus, Firman yang dibukan rahasianya, ayat menerangkan ayat di dalam Alkitab.

 

Di dalam perkataan Yesus ada kuasa kebangkitan yang sanggup memulihkan apa yang sudah busuk.

Yohanes5:24-25

5:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.

5:25 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup.

 

Jangan pesimis, mungkin pribadi sudah busuk karena dosa, nikah sudah busuk, pelayanan sudah busuk, yang jasmani sudah busuk, ayo percaya kepada Yesus dan dengar Firman pengajaran, pegang Firman. Di dalam perkataan Yesus ada kuasa kebangkitan. Saya mengalami, saya sudah mati dan busuk karena dosa yang sekonyong-konyong menerpa. Orang tua pikir baik dan mulus, padahal sudah hancur. Tetapi dengan pengajaran bangkit, dipulihkan!

 

2.      Yohanes 11:31-32

11:31 Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan Maria di rumah itu untuk menghiburnya, melihat bahwa Maria segera bangkit dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ.

11:32 Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."

 

Sikap kita saat menghadapi kebusukan, bukan mempersalahkan orang, bukan saling mempersalahkan, tetapi sikap yang benar itu tersungkur di bawah kaki Yesus. Pengertian tersungkur di kaki Yesus:

a)      Curhat kepada Tuhan dalam penyembahan, menyembah dengan hancur hati, dengan tangisan air mata. Kita katakan pada Tuhan keadaan kita, kita utarakan semuanya. Kalau kita bisa tersungkur menyembah dengan hancur hati, dengan menangis, maka Yesus juga menangis.

Yohanes 11:33-36

11:33 Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata:

11:34 "Di manakah dia kamu baringkan?" Jawab mereka: "Tuhan, marilah dan lihatlah!"

11:35 Maka menangislah Yesus.

11:36 Kata orang-orang Yahudi: "Lihatlah, betapa kasih-Nya kepadanya!"

 

Yesus menangis artinya Dia turut merasakan penderitaan kita, Dia memperhatikan tetesan air mata kita, air mata kita ditampung dikirbatnya dan Dia sedot segala penderitaan kita. Di ayat 36 itu adalah bukti betapa besar kasih Yesus kepada kita. Saat menghadapi kemustahilan bukan saling mempersalahkan, bukan meratap, dalam penggembalaan ada masalah malah tuding gembala lain menghasut dombaku, mencuri domba, padahal dia yang salah. Lebih baik pukul diri kenapa domba ini keluar, jangan salahkan hamba Tuhan lain.

 

Ayo menyembah dengan hancur hati, maka Yesus turut merasakan penderitaan kita, Dia memperhatikan tetesan air mata kita, Dia sedot segala penderitaan kita. Di kayu salib sudah Yesus buktikan, waktu mau mati Yesus berseru “sudah selesai”. Sebelumnya Dia minum air anggur asam bercampur empedu, itulah segala kebusukan dan penderitaan kita sudah Yesus tanggung di kayu salib. Tinggal kita kita manfaatkan, banyak tersungkur di bawah kaki Yesus.

 

b)      Tersungkur itu di tanah. Kita mengaku hanya tanah liat, mengaku banyak kekurangan,banyak kebusukan dosa.Akui kebusukan ini terjadi karena dosaku, saya kurang menyembah, saya kurang perhatian kepada suami, kurang perhatian kepada isteri, kurang perhatian kepada anak, saya kurang perhatian dalam pelayanan. Mengaku tidak berdaya, tidak bisa berbuat apa-apa. Tanah liat itu tidak mampu berbuat apa-apa, dia hanya di bawah. Kecuali dia diambil dan dibentuk menjadi suatu benda oleh tangan Sang Penjunan. Kalau masih di bawah tidak bisa berbuat apa-apa. Hanya diinjak, hanya jadi tempat binatang buang kotoran.

 

Itu namanya tersungkur, mengaku banyak kekurangan ‘karena saya ini terjadi’. Dan kita berserah sepenuh, bergantung pada tangan belas kasihan Tuhan = percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan. Belas kasihan Tuhan itulah hidup kita. Menghadapi pelayanan yang busuk dengan kekuatan kita, tidak bisa!

 

Ingat perempuan pendarahan, dia berupaya sampai sudah habis hartanya. Tetapi apa Alkitab katakan? Keadaannya kian buruk! Kalau kita pakai kekuatan sendiri mengahadapi kebusukan, keadaan kita kian buruk! Suami busuk, isteri busuk, lalu pakai kekuatan sendiri, kalau begitu saya tinggalkan dulu beberapa bulan, siapa tahu dia sadar. Pulang sudah ada isteri atau suami yang baru, itu malah tambah buruk. Masalah dalam pelayanan saya keras, jemaat lawan dengan kekerasan juga, kian buruk! Pakailah kekuatan Tuhan, bergantung pada belas kasihan Tuhan. Itulah hidup kita, hanya percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan.

 

Percaya dan mempercayakan hidup kepada Tuhan = mengangkat batu kubur. Tunjukan segala kebusukan kita, tidak usah dibagus-bagusi, angkat batu kubur itu!

Yohanes 11:39

11:39 Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."

 

Kenyataannya banyak orang Kristen seperti Marta, sudah busuk, tidak mau mengangkat batu kubur, tetap keras hati mempertahankan kebusukan, tidak mau diakui. Kalau suami ada masalah dalam nikah, tidak mau dia akui kalau itu gara-gara dia, dia tidak mau angkat batu kubur. Kalau dia gembala, tidak mau dia akui kalau dia yang salah, tetap pertahankan keras hati dan kebusukan. Kenyataannya banyak yang seperti itu, bukannya pukul diri, bukannya akui banyak kebusukan tetapi mempersalahkan orang lain.

 

Jangan meratap, jangan pertahankan batu kubur, biarlah kita mau tersungkur, angkat batu kubur. Sore ini apa yang menjadi kebusukan kita, angkat batu kubur, lembutkan hati, akui saja semua keadaan kita kepada Tuhan.

 

Maka hasilnya:

Yohanes 11:43-44

11:43 Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!"

11:44 Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi."

 

Hasilnya kita mengalami kuasa kemuliaan Tuhan yaitu Roh Kudus sanggup memulihkan apa yang sudah mati dan busuk. Nikahnya mati, pelayanannya mati, kuasa kemuliaan Tuhan itulah Roh Kudus sanggup memulihkan semuanya. Tergantung dari kita mau tersungkur dan mengangkat batu kubur atau tidak, mau dipulihkan, ambil sikap tersungkur. Sekalipun malu mau mengaku, tanggalkan semua itu. Apalagi kalau dia gembala, masuk 1 keluar 10, masuk 2 keluar 20, tekor terus. Yah sudah akui, saya ini busuk, ampuni. Tuhan mampu memulihkan semuanya.

Roma 8:11

8:11 Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.

Di dalam Roh Kudus ada kuasa kebangkitan, kuasa menghidupkan dan memulihkan apa yang sudah mati dan busuk. Bahkan lebih dari itu Roh Kudus, Roh Kemuliaan membawa kita sama mulia dengan Yesus, mengubahkan kita dari manusia daging yang busuk menjadi manusia rohani yang harum sampai sama mulia dengan Yesus, kita menjadi Mempelai WanitaNya, masuk pesta nikah Anak Domba Allah.

Sore ini kita butuh Roh Kudus. Akui semua kebusukan kita, buka hati, akui semua kepada Tuhan, Roh Kudus bekerja memulihkan semuanya.

 

Tuhan Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar