20240317

Kebaktian Umum, Minggu 17 Maret 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 13:16-18

13:16 Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,

13:17 dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.

13:18 Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

 

Antikristus mau memberi cap 666 kepada manusia, berarti mau menguasai tubuh, jiwa dan roh manusia seutuhnya. Supaya kita tidak dicap oleh antikristus ada 3 hal yang harus kita lakukan:

1.      Menerima meterai Tuhan.

2.      Memiliki hikmat Tuhan.

3.      Memiliki kasih kepada Tuhan dan sesama.

 

Hikmat dan kasih ini bergandengan, tidak bisa dipisah. Orang yang punya kasih dia punya hikmat Tuhan.

Markus 12:32-34

12:32 Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.

12:33 Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan." 

12:34 Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorang pun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.

 

Sumber kasih adalah Korban Kristus. Semua kita manusia telah berbuat dosa dan kehilangan kasih. Tetapi Tuhan memberikan kasihNya kepada kita lewat Korban Kristus di kayu salib.

I Yohanes 4:7-10

4:7 Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.

4:8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.

4:9 Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.

4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

 

Kasih Allah inilah yang membawa kita bisa sempurna sebagai Tubuh Kristus yang sempurna, Mempelai Wanita Tuhan. Kasih itu yang menyatukan dan menyempurnakan.

Kolose 3:14

3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

 

Pagi ini kita belajar langkah-langkah hidup di dalam kasih Allah sampai bisa sempurna seperti Yesus.

1.      I Petrus 4:8

3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

 

Amsal 10:12

10:12  Kebencian menimbulkan pertengkaran, tetapi kasih menutupi segala pelanggaran.

 

Kasih Allah menutupi banyak sekali dosa atau pelanggaran. Ada 3 macam pelanggaran yang sering dilakukan oleh manusia.

a)      Pelanggaran terhadap hukum Allah atau Firman, menghasilkan perbuatan dosa sampai puncaknya dosa, dosa makan minum dan kawin mengawinkan.

I Yohanes 3:4

3:4 Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah.

 

Kita periksa dan raba diri kita, masih terlalu banyak pelanggaran kita lakukan terhadap Firman Tuhan, perbuatan dosa sampai puncaknya dosa. Mungkin sudah melayani tetapi masih melakukan puncaknya dosa, dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan.

 

b)      Pelanggaran atau dosa lewat pandangan.

Yakobus 2:1-4,9

2:1 Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka.

2:2 Sebab, jika ada seorang masuk ke dalam kumpulanmu dengan memakai cincin emas dan pakaian indah dan datang juga seorang miskin ke situ dengan memakai pakaian buruk,

2:3 dan kamu menghormati orang yang berpakaian indah itu dan berkata kepadanya: "Silakan tuan duduk di tempat yang baik ini!", sedang kepada orang yang miskin itu kamu berkata: "Berdirilah di sana!" atau: "Duduklah di lantai ini dekat tumpuan kakiku!",

2:4 bukankah kamu telah membuat pembedaan di dalam hatimu dan bertindak sebagai hakim dengan pikiran yang jahat?

2:9 Tetapi, jikalau kamu memandang muka, kamu berbuat dosa, dan oleh hukum itu menjadi nyata, bahwa kamu melakukan pelanggaran.

 

Salah satu praktek dosa melalui pandangan adalah suka membeda-bedakan orang. Lihat hamba Tuhan latar belakangnya apa, lihat jemaat dari kedudukannya, dari status sosialnya, dari kekayaannya dan seterusnya.

 

Akibatnya membeda-bedakan orang:

1)      Pasti akan menghakimi atau memutuskan secara sepihak, tidak dicek dulu kebenarannya. Karena dia hamba Tuhan senior, punya jemaat besar, dia pasti benar. Ini hamba Tuhan yang jemaatnya kecil, yang junior pasti salah. Begitu juga gembala terhadap jemaat, yang kaya ini yang benar, yang tidak kaya ini pasti yang salah. Akhirnya menghakmi dengan sepihak, tidak dicek dulu kebenarannya jika persoalan-persoalan terjadi. Ini yang banyak terjadi, tanpa disadari ini adalah dosa, pelanggaran melalui pandangan. Mata jasmaninya tidak baik, mata hatinya juga tidak baik.

2)      Membeda-bedakan dalam pelayanan. Yang dianggap kecil disepelehkan, pelayanan yang dianggap besar dilakukan sungguh-sungguh, padahal semua pelayanan nilainya sama untuk pembangunan Tubuh Kristus. Jangan kita beda-bedakan, ini cuma menyapu gereja jadi disepelehkan. Ini khotbah, harus dikerjakan sungguh-sungguh. Jangan seperti itu! Sebagaimana gembala persiapan sungguh-sungguh untuk khotbah, yang bersihkan gereja juga sungguh-sungguh. Sebagaimana gembala sungguh-sungguh tidak mau hilang atau ketinggalan Alkitabnya, begitu juga anggota paduan suara tidak boleh hilang map nya. Kalau menyepelehkan pelayanan yang lain sedangkan yang lainnya lagi dikerjakan dengan sungguh-sungguh, itulah pelanggaran lewat pandangan. Tuhan tolong jangan ini terjadi dalam kehidupan kita.

 

c)      Lewat perkataan.

Imamat 19:11-12

19:11 Janganlah kamu mencuri, janganlah kamu berbohong dan janganlah kamu berdusta seorang kepada sesamanya. 

19:12 Janganlah kamu bersumpah dusta demi nama-Ku, supaya engkau jangan melanggar kekudusan nama Allahmu; Akulah TUHAN.

 

Pelanggaran lewat perkataan, berdusta, sumpah dusta, memutarbalikan fakta, yang benar dibilang salah, yang salah dibilang benar, itu semua melanggar kekudusan nama Tuhan!

 

Mungkin pagi ini kita sudah melakukan salah satu dari 3 pelanggaran ini atau ketiganya sudah kita lakukan, cara agar kasih Tuhan untuk menutupi segala dosa kita adalah mengaku kepada Tuhan dan kepada sesama. Akui saya sudah salah dalam perbuatan, dalam pandangan dan dalam perbuatan. Maka darah Yesus yang adalah wujud kasih Allah menutupi dan menghapus segala pelanggaran kita.

I Yohanes 1:7-9

1:7 Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.

1:8 Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.

1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

 

Ayo kita selesaikan semuanya, semua pelanggaran jangan diteruskan lagi. Jangan biarkan menguap begitu saja, harus diselesaikan. Apalagi kalau sudah terlanjur fitnah orang, harus diselesaikan. Makanya kalau kita tidak tahu kebenarannya jangan diteruskan. Sudah cerita ke mana-mana tetapi tidak diselesaikan. Kalaupun kita tahu kebenarannya diam saja dan doakan, dari pada diteruskan ke mana-mana padahal tidak seperti itu. Akhirnya malah melanggar kekudusan nama Tuhan.

 

Selesaikan semuanya, biar darah Yesus yang adalah wujud kasih Allah menutupi segala pelanggaran-pelanggaran kita.

 

2.      I Korintus 8:1

8:1 Tentang daging persembahan berhala kita tahu: "kita semua mempunyai pengetahuan." Pengetahuan yang demikian membuat orang menjadi sombong, tetapi kasih membangun.

 

Kasih Allah membangun, artinya kasih Allah membawa kita masuk dalam kebangunan rohani. Penyakit semua gereja di akhir zaman itu sama, tidur rohani! 10 gadis, 5 bodoh, 5 bijaksana, sama-sama tidur! Kita periksa dan raba diri kita, saya ini sudah dalam kebangunan rohani atau sementara tidur!

 

Tanda-tanda kebangunan rohani.

a)      Efesus 5:14-17

5:14 Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu."

5:15 Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,

5:16 dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. 

5:17 Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.

 

Tanda pertama mengerti kehendak Tuhan di dalam Firman. Kalau lagi tidur, mana dia mengerti, yang bangun itulah yang mengerti. Prakteknya tekun dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci. Karena di situ porsi pemberitaan Firman lebih banyak. Kita bersekutu dengan Yesus Anak Allah di dalam Firman dan perjamuan suci.

 

Sikap yang benar dalam ibadah pendalaman Alkitab adalah mendengar Firman dengan suatu kebutuhan, maka pasti mengerti. Kalau mendengar sambil lalu kapan mengertinya, apalagi sambil ngantuk-ngantuk, sambil tidur, bagaimana bisa mengerti. Dengan Firman dengan suatu kebutuhan, saya butuh ini Firman, saya butuh perjamuan suci, sehingga sepatah katapun tidak mau dibiarkan terlewatkan. Seperti anjing menjilat remah-remah roti, dengan suatu kebutuhan, dengan rasa lapar, rasa rindu akan Firman Tuhan.

II Timotius 2:7

2:7 Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu.

 

Kalau mendengar dengan suatu perhatian, dengan kerinduan, pasti mengerti Firman. Sampai Firman kita praktekan. Kalau Firman sudah dipraktekan pasti mendarah daging menjadi tabiat kita. Karakter daging dibuang, karakter Tuhan masuk. Makanya dalam Wahyu 12:1 ditampilkan gereja Tuhan itu seperti ibu yang mengandung, ada kandungan Firman di dalamnya.

 

Jika Firman itu sudah mendarah daging, ada hasil yang bisa kita nikmati.

Lukas 10:39,42

10:39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,

10:42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

 

Kita mendengar Firman berarti kita memilih bagian yang terbaik dan kekal! Tuhan sanggup melakukan yang terbaik bagi kita, bahkan membawa kita masuk dalam hidup yang kekal bersama dengan Yesus.

 

Yang harus dijaga dalam kebangunan rohani ada 2 hal:

1)      Jangan bebal

2)      Jangan bodoh

 

Efesus 5:14-17

5:14 Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu."

5:15 Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,

5:16 dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. 

5:17 Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.

 

Sementara terjadi kegerakan rohani ada penyelusup di dalamnya, ada orang bebal dan orang bodoh di dalamnya.

 

1)      Bebal atau bidat artinya tidak bisa menerima nasihat dan teguran Firman. Yang lain mengerti Firman, tahu kehendak Tuhan, tetapi dia sampai Tuhan datang tidak pernah mengerti karena dia terus menolak nasihat dan teguran Firman, malah marah kalau dinasihati dan ditegur, tersinggung, tersandung, seperti ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Waktu Yesus menyampaikan tentang adat istiadat, murid-muridNya berkata tidak tahukah Engkau bahwa perkataanmu membuat mereka tersinggung. Berarti tersandung.

 

Titus 3:10-11

3:10 Seorang bidat yang sudah satu dua kali kaunasihati, hendaklah engkau jauhi.

3:11 Engkau tahu bahwa orang yang semacam itu benar-benar sesat dan dengan dosanya menghukum dirinya sendiri.

 

Kita jauhi saja, tetapi bukan dimusuhi namun terus kita doakan. Orang seperti ini sedang tersesat dan binasa karena dosanya sendiri. Tuhan tolong jangan terjadi dalam kehidupan kita. Jangan bebal, lembutkan hati terima nasihat dan teguran Firman, biar kita mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan dalam hidup kita.

 

2)      Bodoh ini mendengar Firman tetapi tidak pernah praktek. Kalau yang khotbah, sampaikan Firman namun tidak pernah praktek itu lebih dari bodoh!

Matius 7:26-27

7:26 Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.

7:27 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."

 

Akhirnya dia menjadi kehidupan yang tidak tahan uji. Sudah dalam pengajaran tetapi tidak tahan uji. Begitu menghadapi angin pengajaran palsu malah berkata ‘oh iya yah, benar juga’ langsung percaya dan menerima. Ada masalah banjir dari bawah, menunjuk antikristus dengan ikatan uang, keinginan akan uang langsung rubuh. Masalah uang korbankan kebenaran, karena sejengkal tanah, karena rumah, karena kendaraan bisa korbankan kebenaran. Apalagi datang hujan, datang roh jahat dan roh najis, langsung dia berbuat dosa sampai puncaknya dosa.

 

Kalau dibiarkan terus bodoh, tidak pernah praktek Firman, jadi gugur imannya. Berarti dia tidak bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali dan ketinggalan di dalam dunia. Yesus katakan jika Anak Manusia datang, adakah iman di bumi ini.

 

b)      Efesus 5:18

5:18 Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,

 

Yang kedua penuh dengan Roh Kudus. Kita minta kepada Tuhan supaya Roh Kudus mengurapi sampai memenuhi kehidupan kita. Praktekanya tekuni ibadah raya seperti pagi ini, kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus di dalam karuniaNya. Begitu kita mau bertekun, karunia Tuhan tambah-tambahkan.

 

Bagaimana sikap yang benar dalam ibadah raya dan termasuk ibadah persekutuan?

Yohanes 12:3,5

12:3 Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.

12:5 "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?"

 

Sikap yang benar seperti Maria meminyaki kaki Yesus dengan minyak narwastu seharga 300 dinar. Angka 300 = angka setia.

Hakim-hakim 7:8

7:8 Dari rakyat itu mereka mengambil bekal dan sangkakala; demikianlah seluruh orang Israel disuruhnya pergi, masing-masing ke kemahnya, tetapi ketiga ratus orang itu ditahannya. Adapun perkemahan orang Midian ada di bawahnya, di lembah.

 

Yang ikut perang dengan Gideon ada 300 orang, angka 300 ini angka setia. Minyak tadi dikorbankan, kalau sudah dicurahkan masa mau diambil kembali. Jadi meminyaki kai Yesus dengan minyak narwastu seharga 300 dinar artinya melayani Tuhan dengan setia dan rela berkorban. Berkorban apa saja, untuk ikut ibadah raya kita berkorban. Nanti kita ikuti ibadah persekutuan kita juga berkorban. Bukan mencari sesuatu, mencari pujian, mencari hormat, tetapi kita berkorban waktu, pikiran, tenaga, harta,  semua kita korbankan.

 

Jangan ragu untuk berkorban, seperti Maria tidak ragu-ragu mengorbankan minyak seharga 300 dinar. 300 dinar itu upah kerja 1 tahun dia korbankan. Hasilnya kalau mau mengorbankan segala sesuatu bagi Tuhan maka pelayanan kita berbau harum bagi Tuhan. Begitu minyak itu dicurah, bau semerbak seluruh rumah. Artinya pelayanan kita berbau harum bagi Tuhan, bagaikan korban persembahan yang dibakar, asapnya naik ke hadirat Tuhan dan debunya turun, berkatnya dicurahkan. Kutuk dosa disingkirkan dan Tuhan ganti dengan berkat, setia dan rela berkorban.

 

Ingat Nuh waktu keluar dari bahtera, dia langsung mempersembahkan korban dan asapnya naik. Apa yang Tuhan bilang? Aku tidak akan mengutuk bumi ini lagi”. Kutuk disingkirkan diganti dengan berkat.

Kejadian 8:21-22

8:21 Ketika TUHAN mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah TUHAN dalam hati-Nya: "Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan.

8:22 Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam."

 

Jangan takut, apa yang kita korbankan untuk Tuhan tidak hilang, tetapi membawa kita masuk dalam persekutuan Tubuh Kristus, kita bertemu Jehova Jireh, Tuhan menciptakan dari tidak ada menjadi ada. Kalau kita melayani dengan setia dan rela berkorban maka Tuhan tidak menipu kita, ada Jehova Jireh, menciptakan dari yang mustahil menjadi tidak mustahil.

 

Efesus 5:18

5:18 Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,

 

Ini awasan, kalau kita sudah dipakai Tuhan, jangan mabuk! Mabuk ini timbul karena tidak mau setia, tidak mau berkorban. Artinya:

1)      Hidup dalam hawa nafsu daging. Seperti Yudas, Maria yang berkorban dia yang protes. Banyak yang seperti itu, orang lain yang korban dia yang protes ‘pemborosan!’. Bapak ibu yang punya anak yang sudah terlibat dalam pelayanan, jangan dibiarkan dia bolong-bolong melayani. Kalau tidak setia nanti dia mabuk. Mabuk dalam arti sungguhan jatuh dalam dosa makan minum dan hidup dalam hawa nafsu daging.

 

2)      Mabuk itu kena penyakit merasa. Orang mabuk itu merasa kuat, 1 kampung dia tantang, padahal 1 kali didorong sudah jatuh. Seperti jemaat Laodekia, kena penyakit merasa ‘aku kaya, aku telah memperkayakan diriku, aku tidak kekurangan apa-apa’. Padahal Yesus bilang kamu miskin, melarat, buta, telanjang. Rohaninya betul-betu bobrok tetapi merasa tidak kekurangan.

Wahyu 3:15-17

3:15 Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!

3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

3:17 Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,

 

Padahal rohaninya betul-betul hancur-hancuran. Semiskin-miskinnya orang, tidak ada juga yang sampai telanjang. Ini rohaninya betul-betul miskin, hancur rohaninya, tetapi tidak kekurangan apa-apa. Berarti merasa tidak ada dosa sehingga tidak perlu penyucian, tidak perlu Firman penyucian. Merasa dipakai ‘oh saya dipakai, buktinya ada’. Sekarang ini kebanyakan pemakaian Tuhan diukur dengan yang jasmani. Kalau gereja besar, jemaatnya kaya-kaya, itu dipakai Tuhan. Kalau di tempat terpencil, jemaatnya tidak kaya, itu tidak dipakai. Siapa bilang! Jemaat Makedonia, jemaat yang kecil tetapi dipakai oleh Tuhan. Jadi ukurannya bukan kaya, tidak kaya, banyak atau sedikit.

II Korintus 8:1-5

8:1 Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia.

8:2 Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.

8:3 Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka.

8:4 Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus.

8:5 Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami.

 

Jadi ukurannya bukan kaya atau hebat secara jasmani berarti dipakai Tuhan, bukan! Itulah penyakit merasa seperti dalam Matius 7:21-23 kami bernubuat demi namaMu, kami usir setan, kami melakukan banyak mujizat. Merasa dipakai tetapi Yesus katakan Aku tidak pernah mengenal kamu, enyahlah kamu sekalian pembuat kejahatan.

 

Jadi orang mabuk itu merasa puas dengan berkat-berkat jasmani, merasa tidak ada dosa, merasa dipakai Tuhan sehingga merasa tidak butuh Firman Pengajaran. Rohaninya sedang suam-suam dan terancam dimuntahkan oleh Tuhan, keluar dari pembangunan Tubuh Kristus. Ayo segera bangun rohani kita, jangan tidur, nanti jadi orang mabuk.

 

c)      Efesus 5:19-21

5:19 dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati.

5:20 Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita

5:21 dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus.

 

Ada ucapan syukur dan doa penyembahan, itu orang yang rohaninya sudah terbangun. Prakteknya tekun dalam ibadah doa penyembahan, bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya. Kalau kita sungguh-sungguh bertekun dalam doa penyembahan, pasti mengalami keubahan hidup. Tidak usah berkoar-koar saya menyembah dari jam sekian sampai jam sekian. Tetapi buktinya apa kalau tidak ada keubahan hidup!

 

Tandanya apa ada keubahan hidup?

1)      Bisa merendahkan diri seorang akan yang lain. Artinya menganggap yang lain lebih utama dari kita. Sehingga tidak ada rasa sombong dan bangga waktu dipakai. Dalam pelayanan bukannya mau menonjol, tetapi merasa yang lain lebih utama, sehingga kita bisa bekerja sama. Alat Tabernakel itu semua dipikul minimal 2 orang dan bisa 4 orang. Coba yang satu merasa lebih dari yang lain, misalnya posturnya lebih tinggi dari yang lain, dia sendiri yang susah memikul.

 

Filipi 2:3

2:3 dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;

 

Menganggap yang lain lebih utama, sehingga ketika kita salah, kita tidak malu untuk mengaku dosa.

 

2)      Takut akan Tuhan. Orang yang menyembah pasti takut Tuhan.

Pengkhotbah 12:13

12:13 Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.

 

Takut akan Tuhan = taat pada Firman Tuhan, pasti dipakai oleh Tuhan! Dulu diajar di Lempinel kalau disuruh harus katakan iya supaya dipakai oleh Tuhan.

 

Jadi tanda kebangunan rohani adalah tergembala, tekun dalam 3 macam ibadah pokok. Kalau dalam 3 macam ibadah pokok ini kita sudah mantap, baru masuk dalam persekutuan yang lebih besar. Gembalanya mantap, pelayan Tuhan mantap tekun 3 macam ibadah baru kita keluar, persekutuan antara penggembalaan. Tekuni dulu 3 macam ibadah, sesudah itu baru keluar, dipakai antar penggembalaan, sampai nanti Israel dan Kafir menyatu dalam satu Tubuh Kristus yang sempurna.

 

Kita tidak rugi tekun dalam 3 macam ibadah.

Ibrani 10:36-37

10:36 Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.

10:37 "Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya.

 

Jadi ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok itu kebutuhan utama kita. Dan di dalam ketekunan 3 macam ibadah pokok sudah terkandung segala kebutuhan kita, Tuhan sudah sediakan semua. Domba makan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, domba-domba minum dalam ibadah raya, bernafas didalam ibadah doa penyembahan. Kalau sudah bertumbuh, tidak usah disuruh berkorban. Kalau bulunya lebat, datang pada gembala ‘om cukur om’. Siapa yang mau berkorban bisa berkorban.

 

Kita memerlukan semuanya itu karena kita berada di penghujung akhir zaman, Tuhan tidak akan menangguhkan lagi kedatangannya. Waktu ini sudah mau berakhir, sudah mau habis! Jangan tunggu baru mau bertekun 3 macam ibadah tetapi sudah terlambat, gereja sudah sempurna. Sekarang sebelum gereja sempurna, ada kesempatan tekuni 3 macam ibadah pokok.

 

3.      Kolose 3:14

3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

 

Kasih Allah menyatukan dan menyempurnakan. Oleh kasih Allah kita sedang dibawa masuk di dalam satu kesatuan. Ada 2 macam kesatuan, biarlah itu benar-benar terjadi dalam hidup kita.

a)      Efesus 2:13-16

2:13 Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.

2:14 Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,

2:15 sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, 

2:16 dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.

 

Yang pertama namanya kesatuan Tubuh Kristus yaitu kesatuan bangsa Israel asli dan kita bangsa kafir. Kalau Israel dan Kafir saja bisa satu, maka jangan ragu, nikah kita juga pasti bisa satu. Yang bisa menyatukan adalah pendamaian oleh darah Yesus. Israel dan kafir saja bisa menyatu, saya yakin nikah kita pasti bisa menyatu. Supaya bisa menyatu kuncinya adalah berdamai, yaitu saling mengaku dosa dan saling mengampuni. Antara jemaat berdamai, saling mengaku saling mengampuni. Gembala dengan gembala berdamai, saling mengaku dan saling mengampuni.

 

Biarlah kita saling mendoakan, kalau saya salah minta ampun. Kalau benar saya pertahankan kebenaran. Dalam nikah ayo saling berdamai, tidak usah simpan dosa. Saat kita saling mengaku saling mengampuni, saat itu darah Yesus menyucikan dan menyempurnakan kita.

Ibrani 10:10,14

10:10 Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.

10:14 Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.

 

Kasih Allah menyucikan, kasih Allah menyempurnakan. Jangan isi nikah kita dengan perang dunia! Lebih baik kita saling mengaku, saling mengampuni. Sebelum kita aktif dalam KKR, ayo yang tidak enak satu dengan yang lain, ada yang mengganjal di hati dan belum diselesaikan, mari saling mengaku, saling mengampuni supaya enak nanti kerjanya. Pekerjaan seberat apapun kalau kita damai, bisa menjadi enak dan ringan. Pekerjaan yang ringan kalau tidak damai menjadi berat sekali. Bisa gara-gara pisau, bawang, bumbu, bertengkar, selesai KKR malah pecah. Ayo saling mengaku dan saling mengampuni supaya kasih Allah dicurahkan di dalam kita.

 

b)      Kesatuan tubuh dengan kepala. Tubuh sudah menyatu, maka nanti akan menyatu dengan Yesus sebagai Kepala. Tubuh itu peti perjanjian, kepala itulah Yesus itulah tutupnya, tutup pendamaian. Inilah yang namanya kesatuan mempelai. Tutup pendamaian = naungan sayap Tuhan bagi kita. Apa artinya sudah terjadi kesatuan Tubuh Kristus tetapi tidak ada tutup. Di atas tutup pendamaian itu ada 2 kerub yang sayapnya bertemu satu dengan yang lain dan memandang ke atas tutup. Kerub itu menunjuk Allah Bapa dan Allah Roh Kudus yang memandang kepada tutup itulah pribadi Yesus Mempelai Pria Sorga menaungi gereja yang mau disucikan dan disempurnakan. Yang kita butuhkan di akhir zaman ini adalah naungan dari Yesus sebagai Kepala. Kita menghadapi keadaan dunia yang semakin tidak menentu, kita butuh naungan sayap Tuhan. Biar orang mau menghalangi tetapi kalau ada Tuhan menaungi, mata Tuhan memandang kita tidak ada yang bisa mengganggu gugat.

 

Contoh bangsa kafir yang mendapat naungan adalah Rut perempuan Moab. Moab itu hasil hubungan papa dengan anak, tetapi Rut masuk dalam silsilah kelahiran Yesus. Rut perempuan Moab mendapat naungan dari Boas.

Rut 3:8-9

3:8 Pada waktu tengah malam dengan terkejut terjagalah orang itu, lalu meraba-raba ke sekelilingnya, dan ternyata ada seorang perempuan berbaring di sebelah kakinya.

3:9 Bertanyalah ia: "Siapakah engkau ini?" Jawabnya: "Aku Rut, hambamu: kembangkanlah kiranya sayapmu melindungi hambamu ini, sebab engkaulah seorang kaum yang wajib menebus kami."

 

Rut gambaran dari kita gereja Tuhan dari bangsa kafir. Boas gambaran Yesus Mempelai Pria Sorga yang siap menaungi kita. Kita butuh naungan dari Yesus Mempelai Pria Sorga, apalagi keadaan kita sekarang seperti tengah malam, semua gelap, krisis di berbagai bidang. Beras tembus 1.000.000/ karung. Harga-harga naik, daging babi naik. Semua serba sulit, krisis, tetapi ada naungan dari Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

Ada 3 macam sayap Tuhan:

1)      Sayap merpati untuk memberikan ketenangan.

Mazmur 55:7-8

55:7 Pikirku: "Sekiranya aku diberi sayap seperti merpati, aku akan terbang dan mencari tempat yang tenang,

55:8 bahkan aku akan lari jauh-jauh dan bermalam di padang gurun. Sela

 

Kita semua butuh ketenangan, yang penting kita masuk dalam kebangunan rohani maka ada sayap Tuhan yang menaungi kita, tangan belas kasih kemurahan Tuhan yang memberikan ketenangan kepada kita di dunia yang seperti padang gurun ini.

 

2)      Sayap induk ayam untuk memelihara dan melindungi kita.

Matius 23:37

23:37 "Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.

 

Sekalipun kita hebat di hadapan manusia, kita ini hanya seperti anak ayam. Anak ayam tanpa induknya tidak dapat berbuat apa-apa. Apalagi menghadapi predator, harus ada naungan dari induknya, itulah tangan kemurahan Tuhan yang mampu memelihara dan melindungi kita yang kecil, yang tidak berdaya seperti anak ayam. Tuhan selalu melingkupi kehidupan kita dengan sayapNya. Jangan ragu, jangan takut, saya modalnya kecil, ijazah kecil, tambah badan kecil, semua kecil, tetapi kalau ada sayap dari Tuhan, sayap induk ayam maka kita dipelihara, kita dilindungi.

 

3)      Sayap burung nazar yang besar untuk menyingkirkan kita ke padang gurun jauh dari mata antikristus.

Wahyu 12:14

12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

 

Melangkahlah di dalam kasih Allah, kasih yang sanggup menyatukan sampai menyempurnakan kita. Segala pelanggaranpun diselesaikan, kasih Allah menutupi segala dosa dan pelanggaran. Setelah itu masuk dalam kebangunan rohani, tekun dalam 3 macam ibadah, kasih Allah membangun kita. Kemudian saling berdamai, kasih Allah yang akan menyatukan dan menyempurnakan kita sekalian. Diwujudkan dengan tangan belas kasih kemurahan Tuhan yang adalah naungan sayap Tuhan bagi kita. Sayap merpati memberi ketenangan, sayap induk ayam memelihara melindungi, sayap burung nazar menyingkirkan kita dari antikristus, bahkan nanti menerbangkan kita ke awan-awan bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar