20240324

Kebaktian Umum, Minggu 24 Maret 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 13:18

13:18 Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

 

Hikmat Tuhan yang sanggup meluputkan kita dari aniaya antikristus. Bukan hikmat dunia, jadi orang kaya, orang pandai, orang punya kedudukan, kalau tidak memiliki hikmat Tuhan, waktu antikristus berkuasa dia akan tertinggal dan dianiaya. Tetapi kalau kita punya hikmat Tuhan, ini yang meluputkan kita dari aniaya antikristus. Hikmat Tuhan = naungan sayap Tuhan.

Wahyu 12:14

12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

 

Naungan sayap Tuhan ini menyingkirkan kita ke padang belantara jauh dari antikristus. Jadi hikmat Tuhan = naungan sayap Tuhan. Kerinduan hati Tuhan untuk mengumpulkan gerejaNya, umatNya di bawah naungan sayap Tuhan.

Matius 23:37

23:37 "Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.

 

Ada istilah berkali-kali menunjuk Firman penggembalaan. Jadi cara Tuhan mengumpulkan umatnya adalah Tuhan memanggil lewat Firman penggembalaan, itulah Firman pengajaran yang dipercayakan kepada seorang gembala untuk diberitakan dengan berkesinambungan dan berulang-ulang. Tetapi kenyataannya banyak orang Kristen tidak mau tergembala, maunya beredar-edar, untuk fokus di satu penggembalaan tidak mau. Gembalapun tidak mau tergembala, tidak mau mendengarkan panggilan Tuhan lewat Firman penggembalaan. Jangan merasa tidak tergembala itu aman, malah dapat segala-galanya kalau tidak tergembala, malah ada akibatnya!

1.      Zakharia 7:12-13

7:12 Mereka membuat hati mereka keras seperti batu amril, supaya jangan mendengar pengajaran dan firman yang disampaikan TUHAN semesta alam melalui roh-Nya dengan perantaraan para nabi yang dahulu. Oleh sebab itu datang murka yang hebat dari pada TUHAN.

7:13 "Seperti mereka tidak mendengarkan pada waktu dipanggil, demikianlah Aku tidak mendengarkan pada waktu mereka memanggil, firman TUHAN semesta alam.

 

Karena tidak mau mendengar panggilan Tuhan, maka Tuhan juga tidak mau mendengarkan panggilan mereka. Akibatnya doanya tidak dijawab oleh Tuhan, malah akibat kedua yang datang.

 

2.      Zakharia 7:14

7:14 Oleh sebab itu Aku meniupkan mereka seperti angin badai ke antara segala bangsa yang tidak dikenal mereka, dan sesudahnya tanah itu menjadi sunyi sepi, sehingga tidak ada yang lalu- lalang di sana; demikianlah mereka membuat negeri yang indah itu menjadi tempat yang sunyi sepi."

 

Akibat kedua tidak ada perlindungan atas kehidupan itu terhadap penghukuman Tuhan ata dunia ini.

 

Kehidupan yang tidak tergembala itu dagingnya liar sehingga pasti dicap oleh antikristus. Kalau tidak ada Wahyu, tidak ada ada hikmat Tuhan, tidak ada pembukaan Firman, tidak tergembala, daging itu menjadi liar dan pasti dicap antikristus dengan cap 666. 6 pertama itu perbuatannya daging, 6 kedua pikirannya daging, 6 ketiga rohnya daging. Jadi tubuh, jiwa dan rohnya daging semata! Hidupnya sehari-hari menuruti keinginan daging. Keinginan daging itu memang lebih indah dari kehendak Tuhan, makanya dia punya daya pikat. Jangan sampai kita seperti ini. Gereja daging itu bermimpi-mimpian, perbuatannya cemar dan seterusnya.

 

Praktek hidup menuruti pikiran daging:

1.      Roma 8:7

8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.

 

Tidak takluk pada hukum Allah = tidak taat dengar-dengaran pada Firman Tuhan. Firman bilang A dia lakukan B, Firman bilang C dia lakukan D. Ingat Adam dan Hawa, ketika mereka tidak taat apa yang terjadi? Gagal dan telanjang! Tadinya mereka sudah di taman Eden, sudah dipelihara Tuhan dan diberkati luar biasa, begitu mereka tidak taat, gagal dan telanjang. Seperti Adam dan Hawa, kehilangan suasana taman Eden, kehilangan suasana berkat dan diganti suasana kutukan. Kalau dibiarkan akan binasa.

 

Ketidaktaatan itu merupakan permulaan kegagalan. Begitu tidak taat, gagal! Raja Saul, hebat dipakai oleh Tuhan luar biasa. Tetapi begitu tidak taat, Saul kehilangan takhta kerajaannya dan diberikan kepada Daud. Jadi begitu kita mengalami kegagalan secara jasmani maupun rohani, periksa ketaatan kita. Sebaliknya ketaatan itu permulaan keberhasilan dan kebahagiaan. Tinggal mau pilih, taat atau tidak taat. Kalau taat pada Firman kita berhasil, indah, bahagia. Tidak taat, gagal, telanjang, binasa. Petrus hebat, tetapi begitu tidak taat dia gagal, telanjang. Dia sudah diangkat menjadi penjala manusia, tetapi waktu Yesus sudah mati, pikir Petrus mau dapat ini, lebih baik kembali menjadi penjala ikan. Dia katakan aku mau menangkap ikan, teman-temannya berkata kami ikut juga. Semua kembali menjadi penangkap ikan, tidak taat pada panggilan. Semalam-malaman tidak mendapat apa-apa, gagal, di ayat selanjutnya dia telanjang.

 

2.      Yakobus 1:13-15

1:13 Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun.

1:14 Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.

1:15 Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.

 

Praktek kedua, jatuh dalam pencobaan. Artinya saat di dalam pencobaan, berbuat dosa. Keinginan daging itu punya daya pikat dan daya seret. Memikat lalu menyeret gereja Tuhan keluar dari Firman, dari kehendak Tuhan. Ketika sudah keluar dari Firman, saat itu setan datang dengan pencobaan-pencobaan. Dan saat dicobai berbuat dosa. Kalau dibiarkan dosanya matang. Kapan dosa itu matang? Ketika berbuat dosa tetapi tidak mau diakui, tidak mau diselesaikan, dipertahankan terus, itu dosanya matang! Biar sudah ditegur, sudah dihajar, tidak mau mengaku, itu dosa sudah matang. Nanti melahirkan maut kebinasaan. Jangan mau beri kesempatan sedikitpun kepada iblis.

 

3.      Yakobus 4:2-3

4:2 Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa.

4:3 Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.

 

Praktek ketiga berdoa bahkan mungkin berpuasa tetapi untuk memuaskan hawa nafsu daging, sehingga doanya tidak dijawab oleh Tuhan. Sampai dia tidak bisa berdoa, berarti putus hubungan dengan Tuhan, rohaninya kering, kalau terus dibiarkan rohaninya mati!

 

Sebab itu bawalah hidup kita masuk dalam penggembalaan. Daging yang liar ini kita bendung, kita ikat dalam penggembalaan. Kalau tidak dia bergerak liar terus! Jangan dielus, paksa daging ini, bayar harga untuk tergembala. Orang yang tergembala tidak sia-sia. Karena dalam penggembalaan kita mendapatkan 3 kekuatan dari Allah untuk mematikan keinginan daging kita.

1.      Ibrani 4:12

4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

 

Yang pertama kekuatan Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata 2, untuk menyucikan hati dan pikiran dari keinginan daging. Apa ini keinginan daging? Kekuatan ini kita dapatkan dari ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Kita bersekutu dengan Yesus Anak Allah di dalam Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata 2 dan di dalam KorbanNya Perjamuan suci untuk membuat firman mendarah daging. Kalau sudah ada 2 pedang itu sudah cukup yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, Firman nubuatan dan Firman pengajaran, itu sudah cukup untuk menyucikan kehidupan kita sekalian.

 

2.      Roma 8:6,13

8:6 Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.

8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

 

Yang kedua kekuatan Roh Kudus untuk mematikan keinginan daging dan perbuatan daging. Ini kita dapatkan dari ketekunan dalam ibadah raya, kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus dalam urapan dan karunia-karuniaNya. Tekuni ibadah raya, termasuk ibadah-ibadah persekutuan. Kami sebagai hamba Tuhan penggembalaan kami dalam ibadah-ibadah persekutuan. Tekuni supaya kita mendapat urapan Roh Kudus. Sangat keliru kalau mengikuti persekutuan lalu keinginan dagingnya terlalu banyak, saya mau yang begini, mau yang begitu. Kami belajar ikut persekutuan mau ditampung oleh panitia di mana saja kami terima. Kalau kita mau terima dan dengar-dengaran saja pada panitia, selalu Tuhan berikan yang terbaik. Justru kita masuk ibadah persekutuan keinginan daging harus semakin dimatikan. Pulang dari persekutuan keinginan dagingnya semakin hilang.

 

3.      I Petrus 4:1-2

4:1 Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, — karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa —,

4:2 supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.

 

Yang ketiga kekuatan salib Yesus. Beribadah itu bukan mau cari yang enak, kalau beribadah ada salibnya sudah betul, itu ibadah yang benar. Kalau mau enak-enak dagingnya semakin membengkak. Kekuatan salib Kristus = kekuatan kasih Tuhan, sehingga kita mampu sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa dan tidak lagi menuruti kehendak daging namun mengikuti kehendak Tuhan. Kekuatan salib ini kita dapatkan dari ketekunan dalam ibadah penyembahan, kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya. Wujud kasih Allah itu adalah Korban Kristus Yesus di kayu salib.

 

Ayo tekuni 3 macam ibadah pokok dalam penggembalaan, kita dapat kekuatan. Kalau sudah tekun dalam 3 macam ibadah pokok, dagingnya sudah ampun-ampun, tekuni sungguh-sungguh supaya kita mendapat kekuatan Firman, kekuatan Roh Kudus dan kekuatan kasih Allah.

 

Bagaimana keadaan orang yang tergembala sehingga mendapatkan naungan sayap Tuhan.

Mazmur 68:6-7

68:6 Bapa bagi anak yatim dan Pelindung bagi para janda, itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus;

68:7 Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara, Ia mengeluarkan orang-orang tahanan, sehingga mereka bahagia, tetapi pemberontak-pemberontak tinggal di tanah yang gundul.

 

Keadaannya seperti anak yatim, seperti janda dan seperti orang asing secara rohani. Kita masih mempelajari tentang anak yatim. Anak yatim ini adalah orang yang putus hubungan dengan bapa yang lama yaitu iblis, bapa pendusta, bapa pembenci.

Yohanes 8:44

8:44 Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.

 

Ayo lepas dari dusta dan benci. Kebencian itu kalau dipertahankan akan meningkat menjadi kebencian tanpa alasan, biar orang itu benar dia benci, sudah baik masih dibenci, sudah menolong malah dibenci. Kebencian ini sebenarnya produk dunia, jangan dibawa masuk dalam gereja. Jadi kalau ada hamba Tuhan pelayan Tuhan masih membenci, dia orang Kristen duniawi.

Yohanes 15:18,25 (Perikop: dunia membenci Yesus dan murid-muridNya)

15:18 "Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu.

15:25 Tetapi firman yang ada tertulis dalam kitab Taurat mereka harus digenapi: Mereka membenci Aku tanpa alasan.

 

Kebencian ini seringkali justru melanda nikah dan ibadah pelayanan. Mulai dari zaman permulaan, kebencian melanda di dalam nikah dan di dalam ibadah. Kain kakaknya Habel, itu nikah. Sama-sama melayani, mempersembahkan korban, itu ibadah pelayanan. Kakak-kakak Yusuf terhadap Yusuf, sama-sama menggembalakan. Sebagai hamba Tuhan saya jaga betul jangan ada kebencian. Kalau toh saya dibenci, dimusuhi, saya doakan, diam saja. Kalau kita dibenci lalu kita balas dengan perkataan dan perbuatan, kita bereaksi daging, sama saja dengan orang itu, masih melekat pada bapa yang lama. Mau dibenci diam saja, doakan saja, kalau perlu puasa bagi orang itu. Bukan berarti sudah mulus saya dalam perkara ini tetapi saya berdoa berpuasa agar bisa menjadi 1. Dalam ibadah di Mpogombo saya menangis dan berdoa supaya kami kembali satu.

Begitu juga dusta, dusta ini mau melekat pada hamba Tuhan, pelayan Tuhan dan anak Tuhan. Kalau sudah berdusta, sudah sulit dan malas untuk bertobat.

Yeremia 9:5

9:5 Yang seorang menipu yang lain, dan tidak seorang pun berkata benar; mereka sudah membiasakan lidahnya untuk berkata dusta; mereka melakukan kesalahan dan malas untuk bertobat.

 

Jadi sulit untuk bertobat. Begitu memfitnah dan menggosipkan orang tetapi ternyata tidak benar, tidak ada penyelesaian. Hati-hati, jangan bersentuhan dengan orang seperti itu, racunnya nanti kena pada kita! Makanya Alkitab katakan bukan kita musuhi tetapi jangan berfellowship, jangan bergaul. Dia dusta bicara tentang orang lain, nanti kita kena.

 

Kalau dusta dan kebencian sudah melekat maka dosa lain juga akan ikut melekat padanya. Orang seperti ini tempatnya di luar Yerusalem Baru. Sekalipun dia ada di dalam persekutuan, sebenarnya dia ada di luar Tubuh Kristus, cuma kelihatan saja ada di dalam.

Wahyu 22:15

22:15 Tetapi anjing-anjing dan tukang-tukang sihir, orang-orang sundal, orang-orang pembunuh, penyembah-penyembah berhala dan setiap orang yang mencintai dusta dan yang melakukannya, tinggal di luar.

 

Orang boleh membenci kita tetapi kebencian jangan melekat kepada kita, tidak usah kita balas, didoakan saja.

 

Berada di luar, di luar itu di mana?

Wahyu 21:8

21:8 Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."

 

Dusta itu penutup segala dosa. Di luar itu tempatnya di neraka, tenggelam di neraka. Ini untuk kita hamba Tuhan pelayan Tuhan, seharusnya rohani kita meningkat sampai di takhta sorga. Tetapi kalau ada kebencian dan dusta rohaninya merosot, pelayanannya merosot, yang jasmani juga merosot, merosot sampai tenggelam ke dalam lautan api dan belerang. 2 dosa ini yang menjadi pelopor penyaliban Yesus, ada saksi dusta dan imam-imam kepala serta orang Farisi yang membenci Yesus.

 

Jadi anak yatim adalah orang yang putus hubungan dengan dosa-dosa yang melekat, kalau sempat ada dosa yang melekat beberapa tahun atau berapa bulan ini, ayo lepaskan! Bagaimana caranya supaya terlepas dari dosa yang melekat itu?

Yohanes 15:1-3

15:1 "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.

15:2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.

15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

 

Jalan keluarnya harus menjadi ranting yang melekat pada pokok anggur yang benar! Pokok anggur itulah Yesus, Firman pengajaran yang benar. Artinya harus tergembala dengan benar dan baik pada Firman pengajaran yang benar. Kalau tergembala kita dibersikan, penyucian terjadi secara terus menerus, sampai benar-benar kita lepas dari dosa. Seumpama dosa itu A sampai Z, lewat penggembalaan dosa A dilepaskan, dosa B dilepaskan sampai Z lepas semua, tidak ada lagi dosa yang melekat, kita bisa hidup benar dan suci. Betul-betul putus hubungan dengan iblis.

 

Kepada kita diperhadapkan 2 pilihan, mau melekat pada setan atau pada Yesus. Kalau pada setan pertahankan benci dan dusta. Tetapi kalau mau melekat pada Yesus maka kita harus tergembala, supaya kita disucikan secara terus menerus, kita putus hubungan dengan bapa yang lama itulah iblis. Kita dulunya anak iblis, begitu lepas dari iblis kita berubah status, Bapa kita di sorga dan kita menjadi anak-anak Allah. Lepas dari iblis, jangan mau melekat lagi! Apalagi kalau kita hamba Tuhan, pelayan Tuhan, jangan mau lagi melekat pada iblis, putus hubungan dengan iblis bapa yang lama. Melekatlah pada Yesus, tergembala dengan benar dan baik, kita menjadi anak-anak Allah.

 

Sebagai anak-anak Allah ada kewajibannya:

1.      I Petrus 1:17

1:17 Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini.

 

Kewajiban kita menyebut nama Bapa. Sebagai anak otomatis dia panggil papanya. Orang lain tidak dia sebut papa/bapanya. Tetapi ada syaratnya, tidak seenaknya menyeru Tuhan sebagai Bapa kita, yaitu kita harus hidup dalam takut akan Tuhan. Buktikan saya anak Allah, harus takut Tuhan. Bukan takut sesuatu di dunia ini sampai melawan Tuhan. Kita periksa, sudah sampai sejauh mana rasa takut kita kepada Tuhan!

 

Praktek takut akan Tuhan:

a)      Amsal 8:13

8:13 Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.

 

Takut Tuhan itu membenci dosa, bukan melakukan dosa. Benci dosa sampai membenci dusta! Benci berarti tidak mau lakukan. Dulu saya perokok dan peminum, sekarang benci, tidak mau lagi, cium baunya saja tidak mau. Kalau dulu ngomongnya sehari-hari dusta, sekarang tidak mau lagi. Jadi kita bisa raba, saya ini takut akan Tuhan atau tidak. Sejauh mana rasa takut kita akan Tuhan? Sampai kita benci dosa, benci dusta.

 

Kadangkala orang Kristen hanya sampai pada tahap di situ, tidak ada kelanjutannya. Bahaya, nanti bisa kembali lagi, benci tetapi rindu. Kalau tidak dilakukan kelanjutannya, bisa kembali lagi, malah lebih hebat.

 

b)      Yosua 24:14

24:14 Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada TUHAN.

 

Beribadah dan melayani Tuhan dengan setia dan tulus ikhlas. Apapun mau kita lakukan untuk menyenangkan Tuhan, itu orang yang takut Tuhan. Di dalam ibadah pelayanan ada Firman yang menjadi rem untuk kita tidak kembali lagi pada dosa, ada Firman yang melepaskan kita dari dosa. Mari melayani. Yang belum melayani minta kepada Tuhan supaya Tuhan berikan hati yang mau melayani. Melayani sesuai gerakan Firman, bukan dorangan orang lain atau emosi daging sehingga pelayanan kita sungguh-sungguh tulus ikhlas dan setia. Kalau cuma dorongan orang, bisa setia tetapi tidak tulus ikhlas, bisa melayani tetapi terpaksa!

 

2.      Yohanes 4:23-24

4:23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.

4:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

 

Ada peningkatan, kalau pertama baru menyebut nama Bapa, yang kedua ini menyembah Bapa = menyerahkan segenap hidup kepada Bapa di sorga. Ayo tingkatkan pelayanan kita sampai pada doa penyembahan! Itu kewajiban kita sebagai anak-anak Allah. Tahun ini tahun penyembahan, tingkatkan penyembahan, tambah doa puasa dan doa semalaman.

 

Tadi menyebut nama Bapa di Sorga ada syaratnya, harus takut Tuhan. Sekarang mau menyembah Bapa di Sorga juga ada syaratnya, bukan asal saja menyembah menyebut halleluya.

a)      Menyembah dalam roh dan kebenaran artinya penyembahan itu didorong oleh Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus. Jadi dengar Firman sungguh-sungguh pasti ada penyembahan. Kalau dengar Firman tidak sungguh-sungguh, penyembahannya kering. Kalau mendengar Firman sungguh-sungguh pasti naik penyembahannya. Di atas meja roti, selain ada 2 roti tumpuk dari 12 roti, di atas roti itu ada kemenyan, ini sebagai ucapan syukur, terima kasih Tuhan FirmanMu sudah menegur, menyatakan kesalahan, menasihati. Tetapi kalau dengar Firman malah marah ketika ditegur, mana ada penyembahan. Tidak usah disuruh apalagi dipaksa-paksa menyembah, dengar Firman dulu. Kalau sudah bisa menikmati pekerjaan Firman pasti penyembahan naik, tidak terasa air mata keluar, hancur hati. Ini sama dengan menyembah dengan kesucian.

I Timotius 2:8

2:8 Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan.

 

Semakin meningkat penyembahan, semakin meningkat kesucian. Semakin meningkat kesucian, semakin meningkat penyembahan. Keduanya ini bergandengan. Kalau kesucian merosot, penyembahan kering.

 

b)      Mazmur 95:6-7

95:6 Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita.

95:7 Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya!

 

Bapa = Tuhan Sang Pencipta. Kita manusia diciptakan dari tanah liat. Jadi syarat kedua mengakui bahwa kita ini hanya tanah liat, tidak mampu apa-apa, tidak layak! Hanya bergantung pada tangan Tuhan Sang Pencipta. Kalau tanah liat tidak diambil, tidak dibentuk, tetap dia hanya tanah liat yang diinjak-injak, hewan-hewan buang kotoran di situ. Tetapi kalau sudah diambil oleh Penjunan, dibentuk menjadi sesuatu yang indah. Yang tadinya di tanah bisa ditaruh di meja, ditaruh di mana saja. Kalau kita bisa melayani, itu bukan untuk menjadi kebanggaan dan kesombongan, tetapi semua untuk kemuliaan nama Tuhan. Kita bisa melayani itu hanya karena kemurahan Tuhan, apa yang mau kita banggakan.

 

Mengaku hanya tanah liat juga artinya melayani dengan kerendahan hati dan rela direndahkan! Kalau orang cibir, orang ketawai, yah sudah kita memang tanah liat. Manusia boleh menghina kita yang penting bukan Tuhan yang mengolok kita. Kalau ada bahasa-bahasa sumbang itu justru menjadi pelecut semangat untuk melayani Tuhan lebih sungguh-sungguh lagi. Periksa diri, berarti masih banyak kekurangan, terus melayani, tingkatkan pelayanan, tingkatkan penyerahan, tingkatkan penyembahan maka Tuhan akan semakin memakai.

 

c)      Bapa di Sorga itu Gembala Agung. Yesus juga Gembala Agung, Gembala yang baik. Yesus katakan ‘Aku dan Bapa itu satu’. Dia Gembala yang rela menyerahkan nyawaNya untuk domba-dombaNya.

Yohanes 10:11

10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

 

Jadi syarat ketiga adalah rela berkorban apapun sampai berkorban nyawa untuk tergembala dan melayani Tuhan. Kalau tidak bisa memberi, biar mulutnya bilang haleluya-haleluya tetapi penyembahannya tidak naik. Menyembah Bapa itu syaratnya rela berkorban, apapun kita korbankan kecuali pengajaran yang benar tidak boleh dikorbankan. Sampai rela berkorban nyawa untuk tergembala dan untuk melayani Tuhan.

 

Inilah anak yatim secara rohani, lepas dari bapa iblis bapa pendusta dan pembunuh, kemudian melekat pada Bapa di Sorga, menjadi anak-anak Allah. Kita bisa menyebut nama Bapa disorga, syaratnya takut Tuhan, prakteknya benci dosa sampai benci dusta, beribadah melayani dengan tulus ikhlas dan setia. Kemudian menyembah Bapa di Sorga, menyembah dalam roh dan kebenaran, dorongan Firman pengajaran dalam urapan Roh Kudus dengan kesucian. Kemudian mengaku hanya tanah liat, tidak bisa berbuat apa-apa. Kalau kita bisa merendahkan diri, pada kita ada Yesus Imam Besar yang menyertai pelayanan kita dan memonitor pelayanan kita, kalau ada yang salah diperbaiki. Tidak apa-apa direndahkan, yang penting bukan Tuhan yang merendahkan. Kalau Tuhan yang meninggikan, siapa yang bisa merendahkan.

I Petrus 5:5-6

5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." 

5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

 

Menyembah Bapa = mengulurkan tangan kepada Yesus Gembala Agung. Dan Yesus Gembala Agung mengulurkan tanganNya kepada kita.

Mazmur 95:7

95:7 Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya!

 

Yesaya 40:11

40:11 Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.

 

Tahun ini tahun penyembahan, ayo angkat tangan menyembah. Maka kita merasakan tangan Yesus Gembala Agung, tangan yang penuh belas kasih, tangan kebajikan dan kemurahan diulurkan kepada kita. Hasilnya:

a)      Tangan Yesus Gembala Agung menghimpunkan kita atau menyatukan kita dalam satu Tubuh Kristus yang sempurna mulai dari nikah kita. 1 saja bisa tergembala dengan benar dan baik, tangan Yesus sanggup menghimpun dan menyatukan nikah kita. Saya dinasihati seorang hamba Tuhan senior ‘kamu sudah di Tentena, berupaya satukan keluargamu untuk mendukung pelayanan di Tentena supaya terus dan semakin dipakai Tuhan’. Saya bilang ia terus saya gumuli supaya saudara daging saya bisa menyatu. Sekalipun beda penggembalaan tidak apa-apa, yang penting bisa mendukung dalam pelayanan, bukan saling menjatuhkan.

b)      Tangan Yesus Gembala Agung memangku dan memeluk kita. Orang yang tergembala itu enak, sudah dihimpun, disatukan, dipeluk dan dipangku lagi. Artinya Yesus menanggung segala beban kita, berapa bobotnya ditanggung semua oleh Yesus. Tangan Yesus Gembala Agung menyelesaikan semuanya bagi kita. Kita datang dengan beban apa? Beban nikah, beban penyakit, beban ekonomi, beban masa depan, beban jodoh, tergembalalah dengan benar dan baik, menyembah Tuhan, kita dipangku, semua beban kita ditanggung dan diselesaikan oleh Tuhan tepat pada waktunya. Sudah sekian waktu beban belum selesai, teruslah tergembala, tunggu waktu Tuhan. Mungkin selama ini masih mempertahankan beban dosa, makanya beban-beban yang lain belum selesai. Ayo buang dulu beban dosa maka beban-beban yang lain diselesaikan. Jaminannya di kayu salib, Yesus berseru “sudah selesai!" semua sanggup Yesus selesaikan.

c)      Tangan Yesus Gembala Agung menuntun kita dengan hati-hati. Kenapa disebut hati-hati? Karena di depan banyak bahaya, ada jerat dosa, ada antikristus, ada maut mara bahaya, tetapi tangan Yesus menuntun kita dengan hati-hati sampai ke mata air kehidupan, itulah takhta sorga.

Wahyu 7:17

7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

 

Wahyu 22:1

22:1 Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.

 

Mata air kehidupan itu ada di takhta sorga, takhta mempelai, kita dituntun sampai ke sana. Betapa bahagianya, sudah dihimpunkan, sudah ditanggung bebannya, diselesaikan bebannya, dituntun lagi sampai ke Yerusalem Baru, kurang apa lagi! Jangan tukar penggembalaan dengan perkara yang jasmani, yang fana, yang tidak bisa membawa kita pada hidup kekal. Tetaplah tergembala, tetap menyembah Tuhan. Kita dituntun ke Yerusalem Baru, sampai bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Sambil menuntun, tangan Yesus menghapus air mata kita. Jadi menuntun = menyucikan, mengubahkan, menyempurnankan kita. Dari sini kita melihat tanda manusia baru air mata dihapuskan, artinya hatinya damai sejahtera. Apapun yang dia hadapi, damai, tenang. Damai sejahtera itu artinya tidak merasakan apa-apa lagi yang dirasakan daging. Hanya merasakan kasih Allah, itu manusia baru, manusia rohani. Semua goncang, tetapi kita tetap damai, tetap tenang. Dan jaminannya, Allah sumber damai sejahtera sanggup memelihara tubuh, jiwa dan roh kita sampai sempurna.

I Tesalonika 5:23

5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.

 

Siang ini kita mau lepas dari bapa yang lama itulah iblis, kita mau menjadi anak-anak Allah, kehidupan yang menyebut nama Bapa di Sorga, syaratnya takut Tuhan, prakteknya benci dosa, beribadah dengan tulus, ikhlas dan setia. Dan kita mau menyembah Bapa di Sorga, Bapa itu Gembala Agung. Syaratnya kita menyembah dalam roh dan kebenaran, didorong oleh Firman pengajaran dan urapan Roh Kudus, dari kesucian, menyembah dengan hanya mengaku kita ini hanya debu tanah liat, tidak mampu berbuat apa-apa, kita mau melayani dengan kerendahan hati dan rela direndahkan. Juga rela berkorban apapun sampai berkorban nyawa. Tangan Yesus Gembala Agung sekarang di ulurkan kepada kita menghimpun, memeluk, menggendong, memangku dan menuntun kita sampai ke Yerusalem yang Baru.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar