20240329

Kebaktian Jumat Agung, Jumat 29 Maret 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Hari ini kita memperingati Jumat Agung, hari kematian Yesus. Dia sudah mati di kayu salib untuk memberi hidup kepada kita, kita bisa beribadah, bisa menerima pembukaan rahasia Firman untuk kita dipersiapkan menjadi umat yang layak bagi Tuhan. Sebabnya kita mau bersekutu dengan pribadiNya di dalam Firman Tuhan.

 

Imamat 26:17,25,33,36-39

26:17 Aku sendiri akan menentang kamu, sehingga kamu akan dikalahkan oleh musuhmu, dan mereka yang membenci kamu akan menguasai kamu, dan kamu akan lari, sungguhpun tidak ada orang mengejar kamu.

26:25 dan Aku akan mendatangkan ke atasmu suatu pedang, yang akan melakukan pembalasan oleh karena perjanjian itu; bila kamu berkumpul kelak di kota-kotamu, maka Aku akan melepas penyakit sampar ke tengah-tengahmu dan kamu akan diserahkan ke dalam tangan musuh.

26:33 Tetapi kamu akan Kuserakkan di antara bangsa-bangsa lain dan Aku akan menghunus pedang di belakang kamu, dan tanahmu akan menjadi tempat tandus dan kota-kotamu akan menjadi reruntuhan.

26:36 Dan mengenai mereka yang masih tinggal hidup dari antaramu, Aku akan mendatangkan kecemasan ke dalam hati mereka di dalam negeri-negeri musuh mereka, sehingga bunyi daun yang ditiupkan angin pun akan mengejar mereka, dan mereka akan lari seperti orang lari menjauhi pedang, dan mereka akan rebah, sungguhpun tidak ada orang yang mengejar.

26:37 Dan mereka akan jatuh tersandung seorang kepada seorang seolah-olah hendak menjauhi pedang, sungguhpun yang mengejar tidak ada, dan kamu tidak akan dapat bertahan di hadapan musuh-musuhmu.

26:38 Dan kamu akan binasa di antara bangsa-bangsa lain, dan negeri musuhmu akan memusnahkan kamu.

26:39 Dan siapa yang masih tinggal hidup dari antaramu, mereka akan hancur lebur dalam hukumannya di negeri-negeri musuh mereka, dan karena kesalahan nenek moyang mereka juga mereka akan hancur lebur sama seperti nenek moyangnya.

 

Ini tentang pedang atau perang, kutuk yang ditimpakan Tuhan jika kita tidak taat pada Firman Tuhan. Pedang ini datang akibat menolak pedang penyucian. Pedang penghukuman menimbulkan 5 hal:

1.      Berserak-serak atau pecah belah

2.      Kota-kota menjadi reruntuhan

3.      Tanah menjadi tandus

4.      Kecemasan atau ketakutan

5.      Hancur lebur

 

Kita pelajari poin kedua, kota menjadi reruntuhan. Kota ada kaitannya dengan kesibukan. Berbeda dengan di desa, kesibukan di kota itu sampai 24 jam. Seringkali manusia karena kesibukan di dunia sehingga tidak bisa aktif dalam kegiatan rohani. Terutama tidak ada waktu untuk mendengar Firman dan mempraktekan Firman. Bahkan ketika beribadahpun, perhatiannya tidak terfokus kepada Firman. Pikiran dan hatinya tertuju pada perkara dunia. Dia pikir besok bagaimana bekerja, setelah ini apa yang akan diperbuat, sehingga telinga tidak bisa menangkap Firman. Ini mengakibatkan rohani menjadi runtuh, menjadi puing-puing. Tidak ada kekuatan untuk menolak dosa, sehingga jatuh bangun dalam dosa sampai hidup dalam dosa.

 

Kita harus waspada, iblis itu mau menguasai telinga manusia dengan menyodorkan segala kesibukan dunia, bisa sekolah, bisa pekerjaan. Sehingga tidak ada waktu untuk mendengar Firman apalagi mau praktek Firman. Sampai hamba Tuhanpun sudah sibuk dengan perkara dunia, tidak ada waktu lagi untuk mendengar Firman pengajaran. Telinga ini selalu menjadi sasaran dari iblis, manusia jatuh dalam dosa karena telinganya ditangkap oleh iblis. Hawa mendengar ular, karena dia mau mendengar ular di situlah penyebab awal mula dia jatuh dalam dosa.

Kejadian 3:1-3,7

3:1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"

3:2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,

3:3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."

3:7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.

 

Kalau telinga sudah ditangkap oleh iblis maka gambar Allah Tritunggal hilang dari manusia. Tadinya manusia telanjang dan tidak malu karena punya kemuliaan Allah tetapi begitu telinganya ditangkap oleh iblis, manusia jatuh dalam dosa, menjadi telanjang dan malu, kehilangan gambar Allah Tritunggal = menjadi kota yang runtuh, mejadi puing-puing. Kemudian cerita selanjutnya manusia diusir dari taman Eden ke dunia. Di dunia ini manusia yang sudah ada dalam suasana kutukan tidak berhenti berbuat dosa. Iblis terus menguasai telinga manusia supaya tetap menjadi manusia yang rusak, menjadi reruntuhan Sehingga nanti akibatnya akan terusir dari dunia ke neraka. Bahkan hamba Tuhan dan pelayan Tuhanpun telinganya mau dikuasai oleh iblis sehingga tetap rusak dalam dosa.

 

Ingat Yudas, iblis berbisik kepada Yudas dan dia dengar. Firman Tuhan yang keras tidak bisa dia tangkap tetap bisikan iblis bisa dia dengar.

Yohanes 13:2

13:2 Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia.

 

Tuhan tidak rela manusia ciptaanNya menjadi penghuni neraka. Neraka itu sebenarnya untuk iblis, tetapi karena dia tidak mau sendiri maka dia tangkap telinga manusia supaya ada temannya. Tuhan tidak rela, sebab itu Tuhan mengutus Yesus AnakNya yang tunggal untuk mati di kayu salib menyelamatkan manusia dari penguasaan iblis.

I Yohanes 4:8-10

4:8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.

4:9 Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.

4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

 

Ibrani 2:14-15

2:14 Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;

2:15 dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.

 

Yesus datang kedunia, mati di kayu salib menyelamatkan manusia atas penguasaan dari iblis. Jadi di kayu salib proses penciptaan kembali di mulai, manusia yang rusak mau dikembalikan pada gambar Allah Tritunggal. Apa yang pertama diciptakan? Sebagai mana iblis menangkap telinga dan mata manusia maka Tuhan pertama kali menciptakan telinga dan mata.

Amsal 20:12

20:12 Telinga yang mendengar dan mata yang melihat, kedua-duanya dibuat oleh TUHAN.

 

Mata yang diciptakan Tuhan bukan untuk melihat dunia sehingga sibuk dengan perkara dunia, tetapi untuk memandang Korban Kristus di Golgota sehingga bisa aktif di dalam kegiatan yang rohani.

 

Telinga yang diciptakan Tuhan untuk mendengar 7 ucapan atau seruan Yesus di kayu salib. Ini merupakan proses penciptaan kembali, kalau telinga kita bisa mendengar itu maka itu suatu proses penciptaan kembali. Semua seruan Yesus tertulis di dalam Alkitab, diserukan kepada kita dalam pembukaan rahasia Firman. Biarlah siang ini kita memperingati hari kematian Yesus, telinga kita mau mendengar 7 seruan Yesus di kayu salib.

1.      Lukas 23:34

23:34 Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.

 

Ucapan pertama Yesus di kayu salib adalah ucapan memberi pengampunan. Bukti telinga kita mendengar ucapan pengampunan:

a)      Mau mengaku dosa kita kepada Tuhan dan kepada sesama! Maka darah Yesus mengampuni, menghapus segala dosa kita. Setelah diampuni jangan diperbuat lagi, kalau kita perbuat lagi berarti kita menyalibkan Yesus kedua kali di kayu salib. Dosa A akui kepada Tuhan dan sesama, terdengar ucapan itu ampuni dia. Dosa B diakui, terdengar ucapan itu ‘ampuni dia’. Umpama dosa itu itu sampai Z, kita akui semua sampai tidak ada dosa. Sesudah diampuni jangan diulang lagi, jangan diperbuat lagi. Kalau mempertahankan dosa nanti seperti Yudas, dosa itu akan meningkat sampai permanent, tidak bisa bertobat lagi seperti Yudas. Dibuka dosanya oleh Tuhan tetapi dia tidak bertobat, perut hatinya yang busuk dibuka. Waktu dia meninggal perutnya terbelah. Jangan tunggu seperti itu! Sekarang ini masih terdengar suara Firman ampunilah mereka, dosa ditunjuk, dinyatakan, akui dan selesaikan.

b)      Mau mengampuni dosa orang lain sekalipun kita sudah tersakiti. Seperti Yesus yang sudah tersalib tetapi masih berseru ‘ampunilah mereka’. Begitu juga kita ampuni dan melupakan dosa orang lain sesakit apapun yang kita hadapi. Lupakan, tidak usah diungkit-ungkit, tidak usah dingat-ingat. Kalau diingat-ingat nanti jadi penyakit hati, mulai pahit hati, timbul kebencian, sampai kebencian tanpa alasan.

 

Mungkin ada yang berpikir, Yesuskan sempurna, makanya bisa Dia lakukan. Mari kita belajar juga dari manusia seperti kita yaitu Stefanus. Stefanus bisa, dia berdoa bagi orang-orang yang melempari dia. Jadi tidak ada alasan bagi kita tidak bisa mengampuni kalau sudah terlalu sakit.

Kisah Para Rasul 7:59-60

7:59 Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku."

7:60 Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.

 

Ada satu tokoh dalam Alkitab waktu dilempari batu dia berseru ‘Tuhan lihat apa yang mereka buat!’. Makanya dikatakan darahnya berteriak. Tetapi Stefanus lain, begitu dilempari batu dia berseru jangan tanggungkan dosa ini kepada mereka. Bukan berarti saya sudah sempurna dalam hal ini, sedang dalam proses, terus belajar. Sesakit apapun ampuni, berdoa bahkan berpuasa bagi orang itu. Pagi ini dengarlah ucapan Yesus di kayu salib, itu ucapan pengampunan bagi kita, selesaikan dosa, ampuni dosa orang lain, lupakan, jangan diungkit-ungkit lagi.

 

2.      Lukas 23:43

23:43 Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."

 

Ucapan Yesus kepada penjahat di sebelah Yesus. Siapa yang dimaksud dengan penjahat? Itulah kita manusia berdosa. Di sini Yesus menawarkan Firdaus kepadanya. Sekarang kepada kita ditawarkan Firdaus, tidak peduli senajis dan sejahat apapun kita, berapa besar dosa kita, berapa banyak kali kita perbuat dosa itu, kalau kita masih mendengar Firman siang ini, ada tawaran dari Yesus untuk kita bisa masuk di Firdaus. Tinggal kita mau sikapi atau tidak, kita mau tanggapi atau tidak. Kalau kita tanggapi dengan positif, Firdaus tempat kita. Tetapi kalau tidak, binasalah!

 

Mengapa kepada penjahat ini ditawarkan Firdaus?

Lukas 23:40-42

23:40 Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?

23:41 Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."

23:42 Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."

 

Karena dia mendengar ucapan Yesus yang pertama dan dia manfaatkan untuk mengaku dosa ‘kita yang pantas dihukum, Dia ini tidak’. Ini pelajaran bagi kita. Senajis apapun, sejahat apapun, seburuk apapun keadaan kita, kalau masih ada Firman diberitakan, masih ada kesempatan diperbaiki, Firdaus menjadi bagian kita.

 

Penjahat ini menunjuk kehidupan yang gagal total, malu, ketakutan, menderita, susah payah. Hukuman mati di zaman dulu yang paling menderita itu adalah dipaku di kayu salib sebab pelan-pelan matinya, sampai tercabut kedua lengannya, sampai terakhir paru-parunya pecah. Jadi betul-betul susah payah, banyak air mata, tidak ada masa depan. Baik secara jasmani tidak ada masa depan, terutama secara rohani tidak ada harapan untuk hidup kekal bersama Yesus kalau mempertahankan dosa.

 

Mungkin keadaan kita sudah seperti penjahat ini, kita periksa diri! Benar Tuhan saya orang berdosa, malu, dalam ketakutan, dalam penderitaan, susah payah, penuh air mata. Tetapi kalau kita mau mengaku dosa, sederhana saja caranya mau mengaku dosa, maka kita bisa kembali ke Firdaus. Jangan malu, jangan gengsi! Ucapan Yesus yang pertama ini seharusnya membangkitkan semangat kita, kita masih bisa diampuni. Bangkitkan semangat kita untuk menyelesaikan dosa kemudian kita ikut Tuhan. Bangkitkan harapan untuk kembali ke Firdaus, kerajaan 1000 tahun.

 

Dosa itu membuat hidup kita dalam suasana kutukan. Mungkin di hadapan orang terlihat happy-happy, dia minum minuman keras, merokok, narkoba, terlihat senang tetapi sebenarnya hidup itu dalam suasana kutukan, susah payah, menderita! Sekarang Yesus tawarkan Firdaus, Tuhan mau beri Firdaus kepada kita, jangan bodoh mempertahankan dosa! Jangan berpikir saya terlanjur basah, mati sekalian, jangan! Ada Firdaus diberikan kepada kita koq kita tolak. Ayo selesaikan dosa,akui dosa-dosa kita, dengan kuasa darah Yesus, kuasa Anak Domba Paskah, dosa-dosa dilepaskan, suasana kutuk diganti dengan suasana Firdaus, kebahagiaan sorga. Biarlah membangkitkan semangat kita, jangan loyo ‘sudah terlanjur saya om, masa bisa diampuni? Bisa! Tinggal mau mengaku atau tidak!

Yehezkiel 36:33-35

36:33 Beginilah firman Tuhan ALLAH: Pada hari Aku mentahirkan kamu dari segala kesalahanmu, Aku akan membuat kota-kota didiami lagi dan reruntuhan-reruntuhan akan dibangun kembali.

36:34 Tanah yang sudah lama tinggal tandus akan dikerjakan kembali, supaya jangan lagi tetap tandus di hadapan semua orang yang lintas dari padamu.

36:35 Sebaliknya mereka akan berkata: Tanah ini yang sudah lama tinggal tandus menjadi seperti taman Eden dan kota-kota yang sudah runtuh, sunyi sepi dan musnah, sekarang didiami dan menjadi kubu.

 

Yang runtuh bisa dibangun kembali, tinggal mau dibangun atau tidak. Jangan putus asa, jangan pesimis, masih ada kesempatan kembali ke Firdaus.

 

Taman di Eden adalah tempat di mana Tuhan menempatkan sepasang nikah. Jadi ucapan Yesus yang kedua ini memberi harapan kepada siapapun yang nikahnya sudah hancur, nikahnya sudah rusak untuk diperbaiki bisa kembali ke Firdaus, bisa masuk dalam nikah yang rohani. Sehancur apapun nikahmu, masih bisa diperbaiki, mau dibawa pada nikah yang rohani kembali ke Firdaus. Jangan putus asa, jangan pesimis, semangat kembali! Jalani hidup dengan semangat, jangan selalu pesimis ‘ah sudah tidak bisa ditolong’ ayo bangkit semangat. Setelah kita diperbaiki ada kelanjutannya.

 

3.      Yohanes 19:26-27

19:26 Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!"

19:27 Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.

 

Murid yang dimaksud di sini adalah rasul Yohanes. Jadi ucapan ketiga adalah ucapah Yesus menitipkan ibuNya kepada Yohanes. Makna ucapan ketiga ini jangan semberang menitipkan diri kita, menitipkan buah nikah kita, menitipkan keluarga kita dalam penggembalaan yang salah! Harus bawa pada penggembalaan yang benar! Tuhan tidak sembarang menitipkan ibuNya. Begitu juga kita, jangan sembarang titip diri kita. Jangan dulu karena lihat sama organisasi lalu berpikir di situ mau tergembala, belum tentu ajaran sehat di dalam.

 

Saya sebagai gembala harus menjadi alamat yang tepat bagi sidang jemaat untuk digembalakan. Makanya tugas gembala itu awasi diri, awasi ajaran supaya selamat dan orang yang mendengar juga selamat.

I Timotius 4:16

4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

 

Sekarang karena sudah ada ibadah disiarkan secara online tidak terlalu ragu melepaskan anak pergi. Tetapi dilihat juga, selama bersama orang tua tergembalanya tidak benar, apalagi kalau dilepas sendiri ibadah online. Jadi jangan sembarang titip, harus pada alamat yang tepat.

 

Di mana alamat yang tepat untuk kita menitipkan diri digembalakan? Yesus menitipkan ibuNya kepada Yohanes. Yohanes adalah murid yang paling dikasihi Yesus.

Yohanes 21:20

21:20 Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus dan yang berkata: "Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?"

 

Tanda bahwa Tuhan mengasihi kita, ada pembukaan rahasia Firman.

Daniel 2:18

2:18 dengan maksud supaya mereka memohon kasih sayang kepada Allah semesta langit mengenai rahasia itu, supaya Daniel dan teman-temannya jangan dilenyapkan bersama-sama orang-orang bijaksana yang lain di Babel.

 

Efesus 3:2-3

3:2 — memang kamu telah mendengar tentang tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah, yang dipercayakan kepadaku karena kamu,

3:3 yaitu bagaimana rahasianya dinyatakan kepadaku dengan wahyu, seperti yang telah kutulis di atas dengan singkat.

 

Jadi alamat yang tepat untuk tergembala adalah penggembalaan yang di dalamnya ada pembukaan rahasia Firman. Kalau bapak ibu lihat di sini tidak ada pembuakan rahasia Firman, jangan datang di sini, rugi, nanti kering! Tetapi kalau melihat ada pembukaan rahasia Firman harus mantap tergembala di sini.

 

Pembukaan rahasia Firman itu akan semakin dinyatakan kalau hamba Tuhan itu tahu mengawasi diri dan mengawasi ajaran. Artinya apa yang dia ajarkan sudah dipraktekan lebih dahulu. Saya mengajarkan berkorban, saya sendiri kikir, tidak akan ada pembukaan Firman. Saya ajarkan kesucian sementara hidup saya sendiri najis, tidak akan ada pembukaan rahasia Firman. Mengajar nikah yang benar sementara gembala selingkuh, tidak akan ada pembukaan Firman. Ajar jemaat hidup dari iman tetapi gembala berhektar-hektar kebunnya, tidak akan ada pembukaan Firman.

 

Dalam bersekutu saya juga tidak sembarang bersekutu. Lihat hamba Tuhan yang memimpin Firman, kalau ada pembukaan Firman di situ saya datang. Kalau tidak ada pembukaan Firman saya tidak mau datang, rugi, capek datang, sudah kering semuanya, pulangnya tambah kering. Lalu datang dalam penggembalaan mengajar jemaat, jemaat tambah kering, dia bawa badai kekeringan dalam penggembalaan.

 

Supaya kita tahu dalam gereja ini ada pembukaan rahasia Firman atau tidak, mari kita lihat isi pembukaan rahasia Firman.

II Timotius 3:16

3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk 1mengajar, untuk 2menyatakan kesalahan, untuk 3memperbaiki kelakuan dan untuk 1mendidik orang dalam kebenaran.

 

a)      Mengajar. Tujuan dari pengajaran adalah menghentar kita kepada Yesus Mempelai Pria Sorga. Jadi kalau setiap kita dengar Firman kita selalu didorong untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan, itu pembukaan rahasia Firman.

Yohanes 6:45

6:45 Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku.

 

Selalu ditekankan kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan, supaya semangat kita mengikut Tuhan ‘saya mau dibawa menjadi Mempelai Wanita Sorga’ bukan sekedar masuk sorga. Kami dikatakan pekabar Kabar Mempelai. Kalau tidak pernah membahas tentang mempelai, itu bukan pekabar kabar mempelai!

 

b)      Menyatakan kesalahan. Dosa-dosa apapun yang ada sampai yang tersembunyi di dalam hati dan pikiran dibuka semua. Namanya pembuakan rahasia Firman, jadi semua dosa dibuka. Banyak orang Kristen tidak suka dosanya dibuka, ngamuk, marah, tidak terima. Biarlah kesalahan kita dinyatakan supaya kita sadar ‘oh ternyata saya salah’. Sadar, menyesal, mengaku, setelah diampuni jangan dibuat lagi dosanya. Berbahagia kalau kita beribadah lalu kesalahan kita ditunjuk, supaya kita pulang menjadi kehidupan yang dibenarkan dan disucikan untuk kelak nanti disempurnakan.

 

c)      Memperbaiki kelakukan. Kesalahan kita ditunjuk bukan untuk dipermalukan tetapi supaya diperbaiki. Kita kembali bukan lagi menjadi reruntuhan tetapi dibangun kembali. Bahkan sudah menjadi kubu, ada perlindungan dari Tuhan.

 

d)      Mendidik orang di dalam kebenaran. Supaya kita bisa hidup dalam kebenaran Allah, bukan membangun kebenaran diri sendiri.

 

Itulah pembukaan rahasia Firman. Jadi jemaat bisa menilai. Saya datang di sini, saya dengar Firman, saya diajar, saya ditunjuk salahnya, saya diperbaiki, saya dididik di dalam kebenaran, berarti ini sudah alamat yang tepat. Saya datang di sini cuma diajak ketawa-ketawa, cuma diajar sorga neraka tanpa ditekankan soal menjadi mempelai wanita Tuhan, itu dipertanyakan ada pembukaan rahasia Firman atau tidak. Jadi bisa kita nilai dari itu. Semua itu tergantung pribadi kita, Tuhan tidak pernah memaksa.

 

4.      Matius 27:46

27:46 Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?

 

Seruan Yesus ini menunjukan betapa ngerinya kalau ditinggalkan Tuhan! Ini awasan bagi kita. Sebab itu jangan biasa meninggalkan Tuhan, jangan biasakan menjauh dari ibadah!

Ibrani 10:25

10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

 

Jangan menjauh ‘ah malas, kali ini saya tidak datang ibadah dulu’ kalau Tuhan yang meninggalkan kita ngeri sekali! Satu kali dia tinggalkan ibadah, begitu datang berikutnya ditegur, diingatkan, berarti Tuhan masih mengasihi dia. Kedua kali dia tinggalkan ibadah, datang berikutnya masih ada teguran dan peringatan. Nanti satu waktu tidak ada lagi peringatan, Tuhan sudah meninggalkannya dan itu suatu kengerian.

 

Waktu bangsa Israel menyembah lembu emas, kemudian Musa bertemu dengan Tuhan mau memperdamaikan bangsa Israel dengan Tuhan. Tuhan bilang ‘Musa kamu bawa bangsa ini berjalan menuju Kanaan, Aku tidak akan menyertai kamu lagi sebab kamu bangsa yang tegar tengkuk. Nanti kalau Aku sertai, akanKu musnahkan kamu!’. mendengar itu bangsa Israel berkata itu ancaman yang paling mengerikan! Kalau tidak punya makanan dan minuman untuk sesaat, itu masih bisa dicari. Kalau Tuhan sudah tinggalkan, mau apa kita! Biar di depan kita makanan berlimpah, tetapi sudah Tuhan tinggalkan, mau apa! Hidup tanpa arah, hanya untuk binasa! Jangan biasa menjauh dari ibadah, apalagi sengaja tidak beribadah.

 

Bagi pelayan Tuhan, kalau ada urusan pamitlah supaya didoakan. Terima kasih yang sudah tertib dan disiplin, kalau berpergian pamitlah supaya di doakan. Dan di sana tetap beribadah, tetap tergembala.

 

Biarlah kita melekat kepada Tuhan sehingga kita diluputkan dari kengerian-kengerian di dunia ini.

Mazmur 91:14-16,5-8

91:14 "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.

91:15 Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya.

91:16 Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku."

91:5 Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang,

91:6 terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang.

91:7 Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu.

91:8 Engkau hanya menontonnya dengan matamu sendiri dan melihat pembalasan terhadap orang-orang fasik.

 

21 penghukuman akan melanda dunia, kita hanya melihat, tidak akan kena kepada kita. Orang yang melekat kepada Tuhan mengenal nama Tuhan.

Mazmur 111:9

111:9 Dikirim-Nya kebebasan kepada umat-Nya, diperintahkan-Nya supaya perjanjian-Nya itu untuk selama-lamanya; nama-Nya kudus dan dahsyat.

 

Bukti kita mengenal nama Yesus kita mau disucikan. Namanya kudus dan dahsyat, kita mau disucikan.

 

Jangan sembarang juga menyebut nama Yesus. Kadang kita banyak salah, nonton film horor lalu distrap ‘darah Yesus’ tidak tepat itu.

 

5.      Yohanes 19:28-29

19:28 Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia — supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci —: "Aku haus!"

19:29 Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.

 

Ucapan kelima Aku haus. Kemudian para serdadu memberikan air anggur asam bercampur empedu, berarti pahit. Apa artinya itu? Air anggur ada kaitannya dengan nikah. Seringkali nikah kita asam pahit, sekian tahun menikah tidak ada kebahagiaan. Di kayu salib Yesus mau sedot semuanya. Apa yang membuat nikah kita asam, yang membuat nikah kita pahit, siang ini Yesus mau sedot, tinggal kita mau atau tidak. Kalau kita mau semua disedot, berikan pada Yesus anggur asam bercampur empedu itu. Artinya akui keadaan nikah kita kepada Tuhan.

 

Bisa di depan orang kelihatan manis, luar biasa kelihatan couple, jalan bergandengan tetapi siapa yang tahu hati isteri sudah kecut pada suami, hati suami sudah pahit terhadap isteri karena banyaknya persoalan yang tidak pernah diselesaikan. Siang ini mau Tuhan sedot semuanya. Anak-anak kelihatan luar biasa, padahal di rumah dia sebenarnya pahit, kecut atau apa hal-hal lain yang membuat pahit kecut. Perilaku orang tua kepada anak atau perilaku anak kepada orang tua yang memahitkan hati orang tua. Kebanyakan perilaku anak yang memedihkan hati orang tua ketika berurusan dengan jodoh seperti Esau.Esau sembarang saja ambil isteri perempuan Kanaan. Itu memedihkan hati orang tuanya!

Kejadian 26:34-35

26:34 Ketika Esau telah berumur empat puluh tahun, ia mengambil Yudit, anak Beeri orang Het, dan Basmat, anak Elon orang Het, menjadi isterinya.

26:35 Kedua perempuan itu menimbulkan kepedihan hati bagi Ishak dan bagi Ribka.

 

Kaum muda jangan sembarang! Saya sudah terlanjur cinta sama dia, padahal orang tuanya tidak setuju, orang tuanya mau yang satu pengajaran. Tetapi dia paksa, itu memedihkan hati orang tua. Kalau soal study mau dengar-dengaran. Begitu soal jodoh sampai kabur dari rumah! Tuhan tolong jangan terjadi dalam kehidupan kita sekalian.

 

Segala yang pahit dalam nikah, segala yang membuat nikah itu menjadi asam, akui semuanya. Biar dari kayu salib kita menerima air anggur yang manis, nikah menjadi manis. Tinggal mengaku dengan jujur. Dalam nikah itu perlu kejujuran. Kadang ditanya ada apa? Dijawab ‘tidak apa-apa’ tetapi nada menjawabnya sudah lain. Biarlah kita jujur, saya tidak suka kau seperti itu. Kalau hal-hal seperti itu terus dibiarkan nanti timbul kepahitan. Banyak hal seperti itu yang kita buat dalam nikah kita, sandiwara usang! Ayo selesaikan, akui semua hal-hal yang membuat pahit kecut nikah kita, biar Tuhan memberikan air anggur yang manis kepada kita.

 

6.      Yohanes 19:30

19:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

 

Jadi Yesus mengerjakan penebusan tidak setengah-setengah. Dia mengerjakan penebusan itu sampai selesai. Dia tahan sengsara melewati ujian yang berat tidak setengah-setengah, Dia taat sampai mati.

 

Pelajaran bagi kita dari ucapan keenam ini:

a)      Dalam melayani Tuhan jangan setengah-setengah, harus full, harus sepenuhnya. Melayani Tuhan harus sungguh-sungguh, penyerahannya harus penyerahan sepenuh, jangan setengah-setengah, nanti setengah mati. Lebih baik segera mati supaya segera bangkit. Waktu lulus Lempinel, pesan kedua guru pelajaran pokok kepada saya cepat mati supaya cepat bangkit. Makanya waktu melayani mati sekalian, supaya cepat bangkit. Ayo melayani Tuhan sepenuhnya, jangan setengah-setengah. Paduan suara layani Tuhan sungguh-sungguh, bagian musik layani Tuhan sungguh-sungguh, jangan setengah-setengah, kadang muncul, kadang tidak. Pelayanan apa saja lakukan sepenuh hati.

b)      Memang ujian demi ujian harus kita hadapi, sengsara daging tanpa dosa bersama Yesus harus kita hadapi. Tetapi harus tahan sengsara seperti Yesus, sengsara sampai mati di kayu salib. Jangan gampang meraju, gampang putus asa, gampang kecewa, jangan! Apalagi kami hamba Tuhan, jangan berkata ‘tahu begini saya tidak mau melayani’. Harus tahan sengsara, maju terus melayani! Kalau Tuhan percayakan saya melayani di Tentena atau di manapun Tuhan percayakan melayani pasti Tuhan berikan kemampuan yang ajaib. Jemaat ini miliknya Tuhan, jiwa-jiwa yang sudah Tuhan bayar dengan darahNya yang mahal harus dibawa ketemu Yesus, biarpun harus mengalami sengsara.

c)      Tujuan ujian atau sengsara untuk mematikan daging kita. Daging ini terlalu banyak maunya, di kasih ini mau itu. Matikan daging ini sehingga pribadi Yesus nyata sempurna di dalam kita. Yesus datang kita sudah siap menyambutNya, tidak berbau daging. Ada 2 macam pesta yang akan terjadi:

1)      Pesta nikah Anak domba Allah.

2)      Pesta pembantaian daging.

Kalau daging kita matikan, pesta nikah Anak Domba Allah untuk kita. Kalau membiarkan daging ini, pesta pembantaian daging yang dihadapi.

 

7.      Lukas 23:46

23:46 Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.

 

Ini seruan Yesus menyerahkan nyawaNya kepada Bapa di sorga. Ini penyererahan Yesus yang disertai penikaman lambungNya. Sama seperti Adam harus tidur kemudian diambil salah satu rusuknya, diciptakanlah Hawa. Adam tidur dan tangan Allah mengambil rusuknya dan diciptakan Hawa.

 

Apa makna dari ucapan Yesus yang ketujuh ini bagi kita? Artinya 6 poin di atas bisa kita lakukan kalau ada penyerahan sepenuh kepada Tuhan. Seperti Yesus berseru ‘Bapa kedalam tanganMu Kuserahkan nyawaKu’ begitu juga kita ‘Tuhan kuserahkan semua ke dalam tanganMu, terserah Engkau Tuhan’. Biar semua jadi sesuai kehendak Tuhan. Kita bisa mengaku dosa, bisa tergembala, kita disucikan, bisa menjaga nikah, bisa tahan sengsara kalau bisa menyerah sepenuh kepada Tuhan. Mengaku dosa kalau tidak ada penyerahan sepenuh, bisa malu, gengsi, takut. Mau tergembala tetapi tidak ada penyerahan sepenuh, pasti tidak bisa.

 

Menyerah sepenuh kepada Tuhan maka tangan Tuhan diulurkan kepada kita, memampukan kita untuk bisa menyelesaikan dosa, memampukan kita untuk bisa tergembala, disucikan. Kita bisa beribadah melayani Tuhan sungguh-sungguh, tahan sengsara sampai daging tidak bersuara lagi. Waktu Yesus datang kita mendengar seruan terakhir di awan yaitu seruan haleluya dari orang banyak menyambut Yesus Mempelai Pria Sorga. Kita ada di sana siap menyambut Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

Di depan ada perjamuan suci, ketika kita gengsi atau malu menyelesaikan dosa, lihat Korban Kristus perjamuan suci, roti dan cawan yang kita angkat, ini tubuh Yesus yang terpecah karena saya manusia berdosa. Ini darah Yesus yang tercurah karena saya manusia berdosa. Ketika kita sudah mulai malas tergembala beribadah melayani Tuhan, angkat perjamuan suci, ini tubuh Yesus, ini darah Yesus yang tercurah supaya saya bisa menjadi domba gembalaan Tuhan. Saya anjing dan babi, bisa tergembala karena Korban Kristus. Ketika kita diperhadapkan dengan sengsara, mungkin sudah mau mundur, kecewa, putus asa, angkat Perjamuan suci, Korban Kristus, Yesus tahan sengsara sampai mati untuk saya!! Maka saya juga bisa kuat tahan sengsara sampai garis akhir. Waktu Yesus datang kembali, kita siap menyambut Dia. Sengsara yang kita alami di dunia ini diganti sukacita kekal, sukacita abadi, kemuliaan kekal bersama dengan Yesus.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar