20130324

Kebaktian Umum, Minggu 24 Maret 2013 Pdt. Bernard Legontu


Puji Tuhan, bersama istri saya sampaikan salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Zakharia 1:14-15
14 Berkatalah kepadaku malaikat yang berbicara dengan aku itu: Serukanlah ini: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Sangat besar usaha-Ku untuk Yerusalem dan Sion,
15 tetapi sangat besar murka-Ku terhadap bangsa-bangsa yang merasa dirinya aman, yang, sementara Aku murka sedikit, telah membantu menimbulkan kejahatan.

Dalam ayat 14 kita bisa melihat cermin hati Tuhan yang disebutkan betapa besar gairahNya terhadap Yerusalem. Status Yerusalem pada waktu itu digambarkan bagaikan seorang wanita yang janda. Alkitab juga mengatakan Allah itu sendiri adalah suami bagi umat Tuhan. Jadi Yerusalem di sini adalah gambaran dari umat Israel pada waktu itu yang digambarkan bagaikan perempuan yang tidak setia dan perempuan yang bersundal yang dicerai oleh Tuhan. Jadi posisi Israel pada waktu itu adalah sebagai janda.
Ratapan 1:1
Ah, betapa terpencilnya kota itu, yang dahulu ramai! Laksana seorang jandalah ia, yang dahulu agung di antara bangsa-bangsa. Yang dahulu ratu di antara kota-kota, sekarang menjadi jajahan.

Yesaya 54:5
Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.
Gairah Tuhan terhadap Yerusalem ternyata  adalah nubuatan yang justru kegenapannya adalah bagi gereja Tuhan di akhir zaman. Gairah Tuhan ini ternyata resikonya tinggi sekali, Tuhan harus menerjang pengalaman yang paling berat. Kita dapat merasakan gairah Tuhan yang besar ini dengan pembayaran harga yang berat dari Tuhan. Kalau kita mengerti gairah Tuhan akan kehidupan kita dan Ia harus menerjang resiko yang paling tinggi maka seharusnya kita berkata: “terima kasih Tuhan, gairahMu terhadapku Engkau bayar mahal”.

Yohanes 2:16-17
16 Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan."
17 Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku."

Rumah Tuhan dahulu adalah bait Allah sebagai simbol gereja Tuhan sekarang ini.
I Korintus 3:16-17
16 Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?
17 Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.

Efesus 2:20-22
20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
21 Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.
22 Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.

Karena gairah Tuhan ini maka Ia harus melalui penderitaan yang begitu berat. Kalau kita mencintai seseorang dan rela berkorban demi keselamatannya pasti orang tersebut akan berterima kasih, demikian juga sikap kita seharusnya kepada Tuhan.

Penderitaan Tuhan karena gairahNya kepada kita diawali bukan di istana tetapi di kandang Betlehem. Apa yang disampaikan oleh Zakharia ini terjadi ±400 tahun sebelum peristiwa kelahiran Tuhan Yesus di kandang Betlehem. Jadi apa yang dikatakan oleh Zakharia ini digenapkan 400 tahun kemudian di mana Tuhan Yesus rela terbaring di kandang.

Biasanya ketika melihat ibu hamil maka selalu diberi prioritas, tetapi ketika Tuhan Yesus dikandung tidak ada yang memberikan tumpangan karena kepentingan diri sendiri sangat menonjol saat itu. Untuk masuk penampungan saat itu harus membayar sedangkan Yusuf dan Maria sangat miskin. Itulah pembayaran harga yang harus dialami Tuhan Yesus karena gairahNya untuk mengangkat gereja Tuhan.
Mazmur 69:10
sebab cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku, dan kata-kata yang mencela Engkau telah menimpa aku.

Pengalaman hancur dan hangus harus Tuhan Yesus alami karena membayar gairahnya terhadap kita. Pengalaman-pengalaman dari pelayan-pelayan Tuhan juga kadang harus beresiko tinggi karena ada penekanan Tuhan dalam hatinya untuk memberikan pernyataan kepada jemaat betapa besar gairah Tuhan terhadap jemaat. Seharusnya kita menyambut gairah Tuhan ini, apalagi kita ini bangsa kafir.

Bangsa Israel yang tadinya disebut istri Tuhan kemudian dikirimi surat cerai sehingga mereka menjadi janda secara rohani.
Yeremia 3:6-9
6 TUHAN berfirman kepadaku dalam zaman raja Yosia: "Sudahkah engkau melihat apa yang dilakukan Israel, perempuan murtad itu, bagaimana dia naik ke atas setiap bukit yang menjulang dan pergi ke bawah setiap pohon yang rimbun untuk bersundal di sana?
7 Pikir-Ku: Sesudah melakukan semuanya ini, ia akan kembali kepada-Ku, tetapi ia tidak kembali. Hal itu telah dilihat oleh Yehuda, saudaranya perempuan yang tidak setia.
8 Dilihatnya, bahwa oleh karena zinahnya Aku telah menceraikan Israel, perempuan murtad itu, dan memberikan kepadanya surat cerai; namun Yehuda, saudaranya perempuan yang tidak setia itu tidak takut, melainkan ia juga pun pergi bersundal.
9 Dengan sundalnya yang sembrono itu maka ia mencemarkan negeri dan berzinah dengan menyembah batu dan kayu.

Sehingga dahulu mereka menjadi ratu tetapi kemudian sekarat. Itulah pengalaman manusia kalau ditinggalkan oleh Tuhan, rohaninya sekarat. Tetapi gairah Tuhan tidak pernah luntur, suatu saat Tuhan kembali memunculkan gairahNya. Seharusnya Israel yang telah berada dalam keadaan seperti itu menyambut gairah Tuhan ini. Apalagi ketika gairah Tuhan ini ditujukan kepada kita bangsa kafir. Sebenarnya kita ini disebut kaum proselit yaitu bangsa kafir yang sudah terima Tuhannya orang Yahudi.

Zaman dahulu walaupun orang kafir sudah masuk agama Yahudi tetapi mereka tidak mempunyai hak-hak seperti orang Yahudi. Tetapi karena gairah Tuhan untuk mendapatkan kehidupan kita, sekarang kita memiliki hak yang sama seperti bangsa Yahudi.
Efesus 2:11-12
11 Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu -- sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --
12 bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.

Jalur penderitaan Tuhan karena gairahNya untuk mendapatkan kita adalah lewat jalan ini:
Lukas 2:12
Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan."

Kain lampin sebenarnya sesuatu yang tidak lazim membungkus bayi yang baru lahir. Kain lampin itu adalah kain kotor.
Yesaya 64:6
Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin.

Yesaya 64:6 (Terjemahan lama)
Tetapi kami sekalian seperti seorang najis jua dan segala kebenaran kami seperti sehelai kain yang larah, sebab itu kami sekalianpun luruh seperti daun dan kami dibawa oleh kejahatan kami seperti diterbangkan oleh angin.

Artinya dengan kelahiran Tuhan Yesus dipalungan dan dibungkus kain lampin adalah untuk mengangkat segala kekotoran dalam kehidupan kita. Alurnya untuk kita dibersihkan dari segala kekotoran adalah harus ada dalam suasana kandang artinya harus berada dalam suasana penggembalaan, sebab di dalam penggembalaan kita mendapatkan aliran gairah Tuhan yang besar terus menerus. Di luar Firman penggembalaan kita tidak akan menemukan gairah Tuhan yang besar.

Seruan Tuhan tentang gairahNya yang besar kembali Ia proklamasikan.
Yohanes 10:11
Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

Ketika seruan ini ditampilkan tanggapan manusia berbeda-beda, ada yang menganggap Tuhan Yesus gila dan kerasukan setan, ada juga yang menerima. Setiap kebenaran ditampilkan selalu menimbulkan dua akses, ada yang menolak dan ada yang menerima.
Yohanes 6:52
Orang-orang Yahudi bertengkar antara sesama mereka dan berkata: "Bagaimana Ia ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan."



Yohanes 10:19-21
19 Maka timbullah pula pertentangan di antara orang-orang Yahudi karena perkataan itu. Banyak di antara mereka berkata:
20 "Ia kerasukan setan dan gila; mengapa kamu mendengarkan Dia?"
21 Yang lain berkata: "Itu bukan perkataan orang yang kerasukan setan; dapatkah setan memelekkan mata orang-orang buta?"

Tuhan tidak menyetel telinga orang yang mendengarkan supaya semuanya seirama sebab kalau itu terjadi berarti Tuhan tidak menciptakan manusia seperti gambarNya. Allah itu bebas, itu sebabnya kita manusia juga diberi kebebasan untuk memilih. Semoga kebebasan kita jangan salah dimanfaatkan tetapi kita membuka hati untuk menerima FirmanNya sehingga kuasa Firman itu menggarap kita sampai suatu saat kita tampil menjadi istriNya. Ini adalah tujuan akhir gairah Tuhan:
Wahyu 19:6-9
6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Ini adalah tujuan akhir dari perjalanan untuk membuktikan gairah Tuhan yang besar terhadap umat Tuhan yaitu tampil pengantin-Nya yang telah siap sedia.

Untuk mencapai wujud dari gairah Tuhan yang besar ini tidak ada jalur lain yang bisa kita tempuh selain melalui jalur penggembalaan.

Mazmur 69:14
Maukah kamu berbaring di antara kandang-kandang? Sayap-sayap merpati bersalut dengan perak, bulu kepaknya dengan emas berkilau-kilauan.
Kalimat pertama adalah kalimat tanya yang mengandung ajakan untuk kita masuk dalam kandang penggembalaan. Kalau kita masuk dalam penggembalaan maka akan menikmati apa yang ditulis dalam kalimat selanjutnya.

Perak berbicara kuasa penebusan oleh darah Yesus.
Emas berbicara karakter Ilahi yang ditransfer oleh pekerjaan Roh Kudus.

Jadi dalam penggembalaan kita menikmati pekerjaan penebusan oleh korban Kristus. Ketika kita mendengar Firman dalam penggembalaan dan kita menyadari kekurangan dan kesalahan kita lalu kita mengaku maka darah Yesus menyucikan kita sehingga sifat Ilahi akan ditransfer oleh Firman dalam urapan Roh Kudus dalam diri kita.

Berbicara sayap artinya kuasa penyingkiran gereja Tuhan
Wahyu 12:14
Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

I Petrus 1:19
melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

Karena kita menyambut gairah Tuhan yang besar maka Tuhan juga memberikan dua sayap yang besar yang menunjuk kuasa penyingkiran ke padang belantara ketika masa 3,5 tahun siksaan antikristus.

Setelah Tuhan Yesus disalib baru pikiran murid-murid dibukakan untuk mengerti mengapa Tuhan Yesus dua kali menyucikan Bait Allah yaitu pada awal pelayanan dan akhir pelayanan.

Pada penyucian yang pertama Tuhan memakai cambuk. Penyucian kedua Tuhan tidak lagi menggunakan cambuk tetapi dengan bahasa isyarat. Ini menunjuk perkembangan rohani yang semakin maju. Tanpa lewat pukulan dan hanya dengan isyarat dari Tuhan kita sudah harus sadar. Tetapi sayangnya saat itu mereka tidak mengerti dan tidak mau sadar bahkan menantang.

Dalam Yohanes 2:13-23 terjadi pembesihan Bait Allah yang hubungannya dengan ibadah. Dalam Yohanes 2:1-11 berbicara tentang pernikahan di Kana. Jadi nikah dan ibadah itu jalan bersama-sama. Demikian juga dengan perempuan Samaria di Sikhar yang sudah dalam dekadensi moral, Tuhan datang membenahi nikahnya lalu membenahi ibadahnya dan karena dia menerima gairah Tuhan maka akhirnya dia tampil menjadi bintang bersinar di Sikhar sehingga penduduk Sikhar keluar dan datang kepada Yesus. Tuhan Yesus bertemu perempuan ini pada jam 12 siang, saat matahari bersinar dengan penuh dan tidak ada lagi bayangan yang terlihat karena semua sudah tersorot.
Jadi untuk membenahi nikah yang sudah hancur seperti ini kita tidak boleh menolak sorotan kebenaran Firman Allah secara penuh, jangan setengah-setengah.

Mazmur 84:12
Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.
Matahari yang bersinar penuh artinya kebenaran Firman yang menyorot penuh kehidupan siapapun.

Jangan tenggelam (larut) dalam kehancuran, kalau itu memang pengalaman masa lalu saudara, tetapi sambut / terima gairah Tuhan yang besar bagi kita. Tuhan rela hangus dan hancur karena gairahnya kepada kita. Itu sebabnya kita harus berbesar hati.
Ayub 36:15
Dengan sengsara Ia menyelamatkan orang sengsara, dengan penindasan Ia membuka telinga mereka.

Penyucian Bait Allah yang kedua kali tidak menggunakan cambuk.
Markus 11:9-11,15
9 Orang-orang yang berjalan di depan dan mereka yang mengikuti dari belakang berseru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan,
10 diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud, hosana di tempat yang maha tinggi!"
11 Sesampainya di Yerusalem Ia masuk ke Bait Allah. Di sana Ia meninjau semuanya, tetapi sebab hari sudah hampir malam Ia keluar ke Betania bersama dengan kedua belas murid-Nya.
15 Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke Bait Allah, mulailah Ia mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya,
16 dan Ia tidak memperbolehkan orang membawa barang-barang melintasi halaman Bait Allah.

Untuk mempermudah langkah-langkah kita dalam menanggapi gairah Tuhan yang besar ini dimulai dari:
Kisah Para Rasul 2:36 à Pintu Gerbang
Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."
Untuk merealisasikan apa yang dikatakan gairah Tuhan yang besar ini maka pintu gerbang terbuka lebar bagi kita oleh karena Tuhan Yesus menyerahkan nyawaNya. Kalau Yesus tidak memberi nyawaNya maka orang tidak bisa membunuhNya, tetapi Tuhan Yesus berikan dan dia berkuasa mengambil kembali.

Yohanes 10:17-18
17 Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali.
18 Tidak seorang pun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku."

Bagaimana langkah orang yang menanggapi bahwa gairah Tuhan sedang ditujukan kepadanya?
Kisah Para Rasul 2:37
Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"

Langkah pertama adalah terharu saat mendengar Firman dan jangan berhenti sampai disitu harus dilanjutkan dengan rasa ingin tahu apa yang harus dilakukan. Jangan kita malah merasa tahu.

Kisah Para Rasul 2:38
Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia

Sikap yang harus dilakukan adalah bertobat (Mezbah Korban Bakaran). Banyak orang bertobat tetapi tidak percaya Yesus, akhirnya di neraka. Kehidapan yang percaya Yesus tetapi tidak bertobat juga akan berakhir sama di neraka. Bertobat tanpa Yesus inilah yang disebut pakaian yang dikelantang, terlihat benar dan suci tetapi buatan manusia, tidak sama dengan kesucian Tuhan.
Markus 9:3
dan pakaian-Nya sangat putih berkilat-kilat. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang dapat mengelantang pakaian seperti itu

Setelah bertobat selanjutnya mereka dibaptis (Bejana Pembasuhan) dan menerima karunia Roh Kudus (Pintu Kemah).

Dilanjutkan dengan praktek hidup orang yang menerima gairah Tuhan yang besar
Kisah Para Rasul 2:44
Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama,

Yang dimaksud dengan orang percaya di sini adalah yang percaya dan mempercayakan diri kepada Tuhan (Pistis). Orang-orang yang seperti inilah yang bisa menjadi satu.
Yohanes 17:11,21-23
11 Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.
21 supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
22 Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu:
23 Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.

5 kali disebutkan “satu”. Yang mempersatukan kita  adalah Firman (kebenaran Allah),
Yohanes 17:17
Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.

bukan kebenaran diri sendiri.
Roma 10:2-3
2 Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar.
3 Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.

Kalau suami dikuduskan dan istri juga dikuduskan oleh Firman kebenaran maka nikah itu bisa menjadi satu. Kita bisa satu kalau tiap orang merelakan diri unduk dikuduskan oleh Firman kebenaran.

Yesus bukan orang berdosa tetapi Dia telah memberi contoh:
Yohanes 17:19
dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran.

Kisah Para Rasul 2:44-45
44 Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama,
45 dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.

Ini adalah kehidupan yang melepaskan haknya dan tidak mementingkan dirinya sendiri. Pada akhir zaman akan lebih mencuat persoalan mementingkan diri sendiri tetapi gereja Tuhan malah akan berbalik arah.
2 Timotius 3:2a
Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang.

Kisah Para Rasul 2:46
Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,

Berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah artinya selalu berada dalam pengaruh Allah sehingga  terhindarlah kita untuk berpikir dan berbuat hal-hal yang bisa menyakiti hati Tuhan yang telah menyatakan gairahNya besar terhadap kita.

Memecahkan roti dalam ayat di atas menunjuk perjamuan kasih yang dulu digalakkan namun akhirnya diselewengkan. Itulah pekerjaan iblis, apa yang baik dari Tuhan selalu mau ia selewengkan. Jangan sampai kita justru melakukan apa yang sudah diselewengkan oleh iblis.
I Korintus 11:17-19
17 Dalam peraturan-peraturan yang berikut aku tidak dapat memuji kamu, sebab pertemuan-pertemuanmu tidak mendatangkan kebaikan, tetapi mendatangkan keburukan.
18 Sebab pertama-tama aku mendengar, bahwa apabila kamu berkumpul sebagai Jemaat, ada perpecahan di antara kamu, dan hal itu sedikit banyak aku percaya.
19 Sebab di antara kamu harus ada perpecahan, supaya nyata nanti siapakah di antara kamu yang tahan uji.

Dari persoalan tentang perpecahan ini Paulus menunjukkan tentang perjamuan kasih harus dibenahi dan perjamuan kudus itu teladannya.
I Korintus 11:20-22,33-34
20 Apabila kamu berkumpul, kamu bukanlah berkumpul untuk makan perjamuan Tuhan.
21 Sebab pada perjamuan itu tiap-tiap orang memakan dahulu makanannya sendiri, sehingga yang seorang lapar dan yang lain mabuk.
22 Apakah kamu tidak mempunyai rumah sendiri untuk makan dan minum? Atau maukah kamu menghinakan Jemaat Allah dan memalukan orang-orang yang tidak mempunyai apa-apa? Apakah yang kukatakan kepada kamu? Memuji kamu? Dalam hal ini aku tidak memuji.
33 Karena itu, saudara-saudaraku, jika kamu berkumpul untuk makan, nantikanlah olehmu seorang akan yang lain.
34 Kalau ada orang yang lapar, baiklah ia makan dahulu di rumahnya, supaya jangan kamu berkumpul untuk dihukum. Hal-hal yang lain akan kuatur, kalau aku datang.

Perjamuan kasih yang sudah diselewengkan menimbulkan perpecahan sehingga tidak bisa menjadi satu. Jangan kaget kalau melihat ada perpecahan sebab itu memang harus terjadi. Untuk meluruskan hal ini rasul Paulus menunjuk perjamuan kudus pada malam terakhir. Itu adalah contoh bagaimana Tuhan Yesus tidak mementingkan diriNya sendiri.

Zakharia 8:1-2
1 Datanglah firman TUHAN semesta alam, bunyinya:
2 "Beginilah firman TUHAN semesta alam: Aku berusaha untuk Sion dengan kegiatan yang besar dan dengan kehangatan amarah yang besar.
Dua hal di sini digandeng menjadi satu yaitu kegiatan yang besar dan amarah yang besar, tepergantung kita mau memilih yang mana.

Zakharia 8:3
Beginilah firman TUHAN: Aku akan kembali ke Sion dan akan diam di tengah-tengah Yerusalem. Yerusalem akan disebut Kota Setia, dan gunung TUHAN semesta alam akan disebut Gunung Kudus.

Yang dinubuatkan dalam ayat ditampilkan hasilnya dalam:
Wahyu 21:9-10
9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.

Inilah hasil upaya gairah Tuhan yang besar dalam kehidupan kita. Biarlah kita menyambut gairah Tuhan yang besar ini.


Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar