20150906

Kebaktian Umum, Minggu 6 September 2015 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
                                                                                                        
Yehezkiel 48:30-31
48:30 "Inilah pintu-pintu keluar kota itu: di sisi sebelah utara, yang ukurannya adalah empat ribu lima ratus hasta,
48:31 terdapat tiga pintu gerbang, yaitu pintu gerbang Ruben, pintu gerbang Yehuda dan pintu gerbang Lewi -- sebab pintu-pintu gerbang kota itu disebut menurut nama suku-suku Israel --.

Bagi kehidupan yang secara rohani sudah ada di dalam kota yang disebutkan di sini, maka dia adalah kehidupan yang beruntung sebab setiap beribadah dia selalu diingatkan tentang dua hal. Sekalipun secara fakta jasmani kita belum ada di Yerusalem Baru tetapi dalam surat Ibrani dikatakan kita sudah ada di sana secara rohani. Secara rohani kita sudah berdomisili atau mendiami Yerusalem Sorgawi ini.
Ibrani 12:22
12:22 Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah,

Coba kita raba dengan tangan iman kita, apakah saudara sudah ada di kota Yerusalem Sorgawi ini? Kalau saudara meraba dengan tangan iman saudara bahwa saudara sudah ada di situ, maka kita akan melihat situasinya, kita akan melihat gambaran di sekeliling kita. Kalau benar secara rohani kita sudah ada di Yerusalem Sorgawi, maka minimal kita akan berpikir “saya ini berada di alam kesucian Allah”. Kalau seperti itu maka pandangan kita tidak akan melihat tembus dinding lagi untuk melihat hal-hal yang tidak berkenan kepada Tuhan atau gemar yang najis.

Akhir-akhir ini banyak anak muda, tidak sedikit orang tua, laki-laki hidung belang dan perempuan jalang difasilitasi oleh dunia ini sehingga melihat hal-hal yang jorok di luar. Jadi kehidupan itu seakan-akan belum memahami bahwa dia ada di Yerusalem Sorgawi sehingga pandangannya terarah pada layar yang ada di genggamannya untuk melihat hal-hal yang jorok, melihat hal-hal yang onar! Kalau seperti ini apakah ini bukti orang penghuni Yerusalem? Ini yang harus kita pertanyakan di dalam diri kita.

Alkitab tidak ada mencatat bahwa buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Itu hanya peribahasa dunia. Kalau itu ada tentu anak dari Samuel yaitu Yoel dan Abia tidak akan kurang ajar sebab papanya luar biasa. Juga raja Ahas, sekalipun jahat tetapi anaknya yaitu Hizkia baik. Hizkia begitu baik tetapi anaknya yaitu Manasye begitu rusak. Jadi Alkitab tidak mencatat buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.
Kalau kita sudah ada di dalam bagaimana ekspresi kita. Semua orang yang secara iman merasa sudah ada di dalam pasti ada kontak. Suami, isteri dan anak yang merasa sudah ada di dalam lingkup ruang kesucian Allah pasti ada kontak yang istimewa, beda dengan yang ada di luar. Karena kita ada di dalam maka kita sangat beruntung karena kita selalu diingatkan tentang dua hal.
I Korintus 11:26
11:26 Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.

Jadi kita yang ada di dalam, kita ada di dalam suasana kedatangan Tuhan yang pertama
Ibrani 9:14
9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

dan menanti kedatangan Tuhan pada kali yang kedua. Di sanalah keberuntungan kita. Menanti kedatangan Tuhan pada kali yang kedua berarti kita sedang ditata, sedang dipersiapkan. Tentu ada tujuan kita dipersiapkan. Bukan hanya untuk menanti kedatangan Tuhan Yesus sebagai Raja, tetapi lebih dalam lagi. Menanti kedatangan Tuhan pada kali yang kedua berarti rohani kita sedang dibina, sedang ditata oleh Tuhan untuk menjadi Mempelai WanitaNya. Apakah itu bukan suatu keberuntungan.

Semua itu landasannya adalah kedatangan Tuhan pada kali yang pertama. Tidak mungkin kita siap, tidak mungkin kita ada kekuatan, tidak mungkin kita tahu jalan bagaimana mempersiapkan diri menyambut kedatanganNya pada kali yang kedua kalau tidak ada landasannya. Landasannya adalah kedatanganNya pada kali yang pertama.

Kita diperhadapkan oleh Tuhan untuk melihat landasan rohani kita, kenapa kita ada di lingkup Yerusalem Sorgawi. Kita tidak akan ada di sana kalau bukan karena kedatanganNya pada kali yang pertama.
Zakharia 13:7
13:7 "Hai pedang, bangkitlah terhadap gembala-Ku, terhadap orang yang paling karib kepada-Ku!", demikianlah firman TUHAN semesta alam. "Bunuhlah gembala, sehingga domba-domba tercerai-berai! Aku akan mengenakan tangan-Ku terhadap yang lemah.

Ini sudah dialami oleh Tuhan Yesus gembala yang baik. Siapa yang mempecundangi Tuhan Yesus? Sahabat karibnya.
Mazmur 41:10
41:10 Bahkan sahabat karibku yang kupercayai, yang makan rotiku, telah mengangkat tumitnya terhadap aku.

Kita ada di dalam itu sebabnya dikatakan pintu keluar, tidak disebut lagi pintu masuk.
Yehezkiel 48:30
48:30 "Inilah pintu-pintu keluar kota itu: di sisi sebelah utara, yang ukurannya adalah empat ribu lima ratus hasta,

Gembala itu dikhianati oleh sahabat karibNya itulah Yudas. Gembala itu merelakan diri, tanpa membela diri Dia dikhianati oleh sahabat karibNya sehingga terjadi pembunuhan di luar. Jadi kalau kita ada di dalam dan melihat melalui pintu keluar maka kita akan melihat pengkhianatan sahabat karib Yesus yaitu Yudas Iskariot.

Kita melihat ada pengkhianatan oleh sahabat karib yang dialami oleh Gembalaku dan Gembalamu. Itu sebabnya Tuhan cepat menarik kita ke dalam supaya jangan kita terkontaminasi, jangan kita tercemar dengan sahabat karib yang berkhianat ini. Jangan sampai kita sudah menjadi umat Tuhan yang digembalakan oleh Tuhan, kita mengakui Dia gembala kita, jangan sampai kita berkhianat. Tidak ada yang kebal dari antara kita itu sebabnya kita harus hati-hati. Kalau sudah ada di dalam kemudian terkontaminasi dengan roh pengkhianatan itu berarti double dosanya, lebih berat dosanya.

Kita sudah ada di dalam tembok dan ada pintu. Pintu itu hanya dikatakan pintu keluar supaya kita merenungkan nasib orang yang mengkhianati.
Yesaya 14:1,11
14:1 Sebab TUHAN akan menyayangi Yakub dan akan memilih Israel sekali lagi dan akan membiarkan mereka tinggal di tanah mereka, maka orang asing akan menggabungkan diri kepada mereka dan akan berpadu dengan kaum keturunan Yakub.
14:11 Ke dunia orang mati sudah diturunkan kemegahanmu dan bunyi gambus-gambusmu; ulat-ulat dibentangkan sebagai lapik tidurmu, dan cacing-cacing sebagai selimutmu."

Ini pemandangan yang mengerikan.
Yesaya 66:24
66:24 Mereka akan keluar dan akan memandangi bangkai orang-orang yang telah memberontak kepada-Ku. Di situ ulat-ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam, maka semuanya akan menjadi kengerian bagi segala yang hidup.

Itulah nasib pengkhianat termasuk Yudas Iskariot. Jangan kita tambah barisan orang yang harus digerogoti oleh ulat-ulat di dalam api neraka.

Ketika kita sadari dengan iman ada di lingkup Yerusalem Sorgawi kita diingatkan pengorbanan Kristus dan adanya pengkhianatan. Oleh dasar korban Kristus kita ada di situ dan dipersiapkan menanti kedatanganNya pada kali yang kedua untuk jadi mempelaiNya.

Kalau kita menyadari sudah ditarik oleh Tuhan sehingga ada di dalam  maka kita harus beda dengan orang-orang yang ada di luar sana. Tumbuh kembangkan perhatian itu, dengar baik-baik Firman Tuhan supaya Firman Tuhan itu tumbuh menjadi iman dalam hati kita sehingga kita tidak mudah terkontaminasi dengan roh pengkhianatan di luar.

Diulangi untuk dicamkan, dikatakan di sini pintu keluar. Berarti kita sudah masuk dan dengan adanya pintu keluar maka dua hal yang bisa kita lihat:
1.      Kita melihat kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang pertama dalam karya penyelamatan di mana Dia dikhianati di luar pintu.
2.      Kita bisa melihat betapa ngerinya nasib orang yang mengkhianati.

Dari dua hal di sini, pertama kita diingatkan kedatanganNya pada kali yang pertama, itu menjadi landasan kita beribadah. Itu pembuka jalan untuk kita bisa berada dalam wilayah Yerusalem Sorgawi. Sesudah kita ada di dalam maka diingatkan untuk menyiapkan diri menanti kedatanganNya yang kedua kali.

Apakah kita sekarang ini memberi diri digarap oleh Firman Tuhan untuk siap menanti kedatanganNya pada kali yang kedua? Apakah anak muda remaja merasa sedang dibina oleh Tuhan lewat Firman, Roh dan KasihNya untuk mempersiapkan diri menyongsong kedatanganNya pada kali yang kedua?

Perhatikan baik-baik, kita hadir di sini bukan hanya untuk melaksanakan upacara ibadah. Tanamkan dalam hatimu, kita hadir di sini bukan hanya sekedar untuk menjalankan upacara ibadah tetapi kita sedang dibentuk oleh Tuhan untuk siap menyongsong kedatanganNya pada kali yang kedua. Kalau kita mau digarap oleh Firman Tuhan dan mau dijadikan alatnya Tuhan berarti kita siap menyongsong kedatanganNya pada kali yang kedua. Bagaimana kalau itu tidak ada? Jangan sampai tidak ada hal seperti itu dalam diri saudara.

I Tesalonika 1:9
1:9 Sebab mereka sendiri berceritera tentang kami, bagaimana kami kamu sambut dan bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan yang benar,

Sekarang kita melayani Allah yang hidup dan yang benar karena banyak ‘allah” yang lain.
I Korintus 8:5-6
8:5 Sebab sungguhpun ada apa yang disebut "allah", baik di sorga, maupun di bumi -- dan memang benar ada banyak "allah" dan banyak "tuhan" yang demikian --
8:6 namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.

Sekarang kita hidup untuk Dia! Berarti kita melayani Dia.
II Korintus 5:15
5:15 Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.

Ini bukti orang yang menghargai landasan rohaninya yaitu kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang pertama. Walaupun kita dikhianati, jangan kita menjadi pengkhianat!

I Tesalonika 1:9-10
1:9 Sebab mereka sendiri berceritera tentang kami, bagaimana kami kamu sambut dan bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan yang benar,
1:10 dan untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari sorga, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang.

Kita menanti kedatangan Tuhan dan kita sudah diberikan wilayah special yaitu di Yerusalem Sorgawi untuk kita ditata. Sementara kita ditata kita terlibat dalam suatu pelayanan menanti kedatanganNya pada kali yang kedua.

Dalam menanti kedatanganNya pada kali yang kedua kita perlu ada pergumulan. Kenapa seringkali kita bergumul tetapi tidak dapat. Contohnya bergumul supaya ada biaya untuk ini dan itu tetapi tetap tidak mendapat. Kenapa belum dapat? Sebab salah bergumul, orang itu bergumul dasarnya uang yang dia gumuli, seharusnya yang paling tepat kita harus menggumuli daging kita. Sebab Tuhan tahu, jangan sampai nanti Tuhan berikan uang tetapi malah dipakai untuk pelampiasan hawa nafsu. Jadi daging yang harus digumuli, sehingga Tuhan memberikan berkat dalam bentuk uang sebab Tuhan tahu kita akan memanfaatkan dengan benar sebab sudah menggumuli daging kita.

Juga dalam bergumul menghadapi penyakit seperti saya. Yang saya gumuli bukan sakitnya. Yang saya gumuli adalah daging saya supaya jangan sampai saya disembuhkan tetapi salah saya menggunakan daging saya. Ini yang harus saya jaga.

Sudah dari sekarang kita sudah harus menggumuli. Satu hal yang sedang Tuhan garap dan Tuhan lakukan adalah hal ini:
Yakobus 1:16-18
1:16 Saudara-saudara yang kukasihi, janganlah sesat!
1:17 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.
1:18 Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.

Kita harus tenggelam atas kehendak Tuhan. Kehendak Tuhan menjadikan kita oleh Firman kebenaran menjadi anak sulung. Berarti menjadi sama dengan Tuhan Yesus. Di dalam ibadah kita yang sudah ada di dalam, itu adalah suatu keberuntungan karena kita mau dibangun selevel dengan Tuhan Yesus.
Ibrani 1:6
1:6 Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata: "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia."

Kalau berpikir secara manusiawi kita akan berkata “terlalu indah rencanan Tuhan, tidak layak sebenarnya saya menerima”. Tetapi itu yang Tuhan lakukan.
Kolose 1:15
1:15 Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan,

Ukuran yang ingin Tuhan lakukan dalam kehidupan kita yang beribadah yang secara rohani ada di dalam Yerusalem Sorgawi adalah kita pelan-pelan dibawa sama dengan Tuhan Yesus. Dia anak sulung, kita juga anak sulung. Dia Pemilik hak sulung, kita juga menjadi pemilik hak sulung. Dia pemilik berkat sulung, kita juga pemilik berkat sulung.

Apakah ibadah pelayanan kita digelar hanya sebatas upacara agama? Jangan seperti itu. Di dalam ibadah pelayanan kita sedang dibangun, sedang diciptakan oleh Firman kebenaran. Firman itu suci dan kebenaran itu menyucikan. Bapak-bapak, ibu-ibu dan anak muda remaja, kita sedang dibangun dan diciptakan oleh Firman pengajaran, Firman itu suci dan kebenaran itu menyucikan sehingga kedudukan kita sama dengan Tuhan yaitu menjadi anak sulung.

Sebenarnya kita tidak pantas. Yang pantasnya kita dihukum. Tetapi Bapa segala roh itu punya rencana lain yang indah dalam hidup kita. Hanya seringkali kita anggap hal itu biasa sehingga tidak sadar bahwa kita sebenarnya ada pada lingkup Yerusalem Sorgawi. Jangan suasana hidup saudara sama dengan yang ada di luar sana. Kita sudah ada di Yerusalem Sorgawi, suasana hidup kita sudah harus beda dengan yang ada di luar sana. Kita ada di lingkup anak-anak sulung, berarti kita sudah sama seperti anak sulung. Melihat ini saya merasa tidak layak, tidak pantas, saya pantas dihukum. Tetapi oleh Firman pengajaran sedang menciptakan saya menjadi kedudukan sulung.

Pintu keluar yang disebut dalam Yehezkiel pasal 48 adalah pintu sebelah utara. Kenapa dikatakan sebelah utara? Kalau disebut sebelah utara berarti kita mempunyai arah yang jelas, kita ada di kota Raja Besar. Yerusalem Sorgawi itu adalah milik Raja Besar.
Mazmur 48:1-3
48:1 Nyanyian. Mazmur bani Korah.
48:2 Besarlah TUHAN dan sangat terpuji di kota Allah kita!
48:3 Gunung-Nya yang kudus, yang menjulang permai, adalah kegirangan bagi seluruh bumi; gunung Sion itu, jauh di sebelah utara, kota Raja Besar.

Ini diangkat oleh Tuhan Yesus dalam khotbahNya di atas bukit.
Matius 5:35
5:35 maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar;

Kalau kita renungkan kita ini menjadi penghuni kota milik Raja Besar. Raja Besar ini disebut sulung, kita juga dibawa pada level sulung. Apakah ini bahasa muluk-muluk? Tidak! Ini adalah Firman Allah itu sendiri. Kita melihat prosesnya tidak muluk-muluk. Yang muluk-muluk adalah yang mengatakan “kita akan ke sana” tetapi tidak ditunjukkan prosesnya penyaliban daging.
Kita sedang diciptakan oleh Firman kebenaran. Kalau sedang mengalami proses penciptaan itu sakit. Kalau kayu dibuat meja, kayu itu akan merasa sakit sebab digergaji, dipahat, dibentuk lekuk-lekuknya. Apalagi kita yang menuju ke sana. Kita diciptakan oleh Firman. Firman itu ada kuasa menciptakan, makanya itu sakit bagi daging. Sakitnya bagi daging ini yang dihindari banyak orang sehingga mereka tidak suka Firman pengajaran. Karena sakit bagi daging maka manusia banyak menarik langkah undur.

Kalau kita keluar maka kita melihat dua hal:
Ø  Melihat satu Pribadi yang menjadi tumbal itulah Yesus yang memungkinkan kita ada di situ.
Ø  Melihat hal yang mengerikan yaitu orang-orang yang berkhianat.

Itu sebabnya perlu kita menggumuli daging ini. Hanya ada dua macam daging di dunia ini:
Ø  Daging manusia
Ø  Daging binatang

Seringkali daging (tabiat) manusia terkontaminasi oleh daging (tabiat) binatang. Bahkan daging binatang ini berupaya merekrut daging manusia sehingga menjadi daging binatang.

Kalau kita sadar kita ada di dalam maka pergumulan kita akan ringan. Tidak akan ada rasa sungkan, tidak akan ada rasa berat hati karena kita sudah ada di dalam.

Daging manusia beda dengan daging binatang.
I Korintus 15:35,38-39
15:35 Tetapi mungkin ada orang yang bertanya: "Bagaimanakah orang mati dibangkitkan? Dan dengan tubuh apakah mereka akan datang kembali?"
15:38 Tetapi Allah memberikan kepadanya suatu tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya: Ia memberikan kepada tiap-tiap biji tubuhnya sendiri.
15:39 Bukan semua daging sama: daging manusia lain dari pada daging binatang, lain dari pada daging burung, lain dari pada daging ikan.

Kita ini manusia berdaging, tabiat daging ini ada 15 macam dan itu yang harus kita gumuli.
Galatia 5:19-21
5:19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
5:20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
5:21 kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Daging manusia ini perlu bertobat sebab ada sarana. Daging binatang tidak perlu bertobat dan tidak bisa bertobat sebab memang tidak ada sarana.

Daging manusia perlu bertobat karena manusia itu terdiri dari tubuh, jiwa (darah) dan roh. Tubuh dan jiwa tidak bisa masuk sorga. Kalau hanya memiliki tubuh dan darah tidak bisa masuk sorga. Untuk bisa masuk sorga maka Tuhan lengkapi dengan roh. Karena manusia ada roh maka perlu bertobat.
I Korintus 15:50
15:50 Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.

Daging dan darah ini adalah sama jenis daging binatang, hanya daging dan darah tidak ada rohnya. Makanya manusia diberikan sarana untuk bertobat. Kalau manusia sudah diberi sarana dan tidak mau bertobat maka dia sejenis daging binatang! Dengan mendengar Firman Pengajaran adalah keberuntungan kita sebab dibina di dalam wilayahnya Tuhan.

Manusia terdiri dari tubuh, jiwa (darah) dan roh. Makanya ada kesempatan untuk kita bisa bertobat karena ada roh, roh itu dari Tuhan. Itulah yang Tuhan hembuskan kepada Adam dan Hawa. Kadang tanpa kita sadar sifat daging binatang ini diinjeksi masuk dalam daging manusia. Daging binatang itu ada yang di udara (burung), ada yang di laut (ikan) dan yang ada di darat.

1.      Sifat daging binatang yang di udara:
Efesus 2:1-2
2:1 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
2:2 Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.

Yang di angkasa ini tidak lagi dalam bentuk burung tetapi sudah menjadi naga. Inilah roh pendurhakaan, ini yang harus kita waspadai.
Wahyu 12:3
12:3 Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.

Kerajaan di angkasa yang digambarkan dengan burung-burung tadi sifatnya durhaka. Roh kedurhakaan ini lebih banyak bergerak di kalangan anak muda. Bukan berarti orang tua tidak ada yang durhaka, tetapi ini dominan bergerak di tengah-tengah anak muda.
II Timotius 3:2-4
3:2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,
3:3 tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,
3:4 suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
II Timotius 3:2 (Terjemahan Lama)
3:2 Karena segala orang akan mengasihi dirinya sendiri, dan tamak akan uang, membesarkan dirinya, congkak, mengumat orang, durhaka kepada ibu bapanya, tiada syukur, fasik,

Durhaka ini adalah daging yang ada pada binatang di udara, ini daging yang ada di udara. Ini masuk pada manusia sehingga manusia menjadi durhaka. Kita harus terkesima! Harus ada dalam diri kita perasaan “saya tidak mau dikuasai oleh daging di udara, saya manusia diberikan kesempatan untuk bertobat dan saya mau manfaatkan untuk bertobat”. Kalau daging binatang tidak bisa bertobat dan orang yang tidak bisa bertobat berarti sudah dikuasai oleh daging binatang di udara (pendurhakaan)! Ini jangan terjadi pada diri kita umat Tuhan apalagi kita sudah ada di dalam. Kita sudah menikmati makanan yang sesungguhnya dan minuman yang sesungguhnya yang diberikan oleh Tuhan.

2.      Binatang yang di laut
Wahyu 13:1-2
13:1 Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.
13:2 Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.

Binatang di laut itu bukan lagi dalam bentuk ikan gabus, ikan lele, ikan garopa, ikan cakalang, ikan hiu atau buaya tetapi sudah dalam bentuk binatang buas.
Wahyu 13:6
13:6 Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.

Sampai empat hal yang dia hujat yaitu Allah, namaNya, kemahNya dan orang yang diam di dalamnya. Jadi yang dihujat adalah komponen yang ada di dalam Sorga. Ternyata daging binatang yang dari laut ini bersifat roh penghujatan. Kalau roh penghujatan ini ada pada seseorang berarti dia bukan lagi daging manusia tetapi sudah diisi dengan daging binatang buas.

Menghujat Allah itu berarti melawan kepala, menghujat kemahNya berarti melawan Tubuh Kristus, melawan namaNya berarti melawan Firman. Ini yang harus kita jaga, jangan sampai kita menjadi kehidupan Kristen yang menghujat.

Kita ini daging manusia yang diberikan kesempatan untuk bertobat, jangna kita berpaling pada daging yang lain yang tidak ada roh pertobatan lagi. Kehidupan Kristen yang tidak mau bertobat itu sejajar dengan daging binatang buas. Kasihan kehidupan seperti itu, di mana nasibnya nanti? Nasibnya ada pada:
Wahyu 20:10
20:10 dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.

Kita diciptakan Firman kebenaran bukan untuk ke sana. Itu sebabnya roh durhaka dan penghujatan ini jangan ada pada kita. Kalau itu ada maka orang itu akan disiksa kekal selama-lamanya dalam penderitaan di neraka, tidak lagi ada ujungnya.

Andaikata dibuka kesempatan untuk iblis untuk bertobat maka sudah lama dia bertobat tetapi tidak ada kesempatan untuk dia bertobat sebab dia tidak punya sarana untuk bertobat.

3.      Yang keluar dari dalam bumi
Wahyu 13:11,14
13:11 Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.
13:14 Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu.

Yang keluar dari bumi itulah nabi palsu itulah roh penyesatan. Roh penyesatan ini bekerja keras di hari-hari terakhir ini. Banyak orang yang tumbang karena pekerjaan roh penyesatan ini. Kita harus waspada sebab roh penyesatan ini bukan orang yang pangku tangan tetapi orang yang aktif bekerja dan bergerak. Dia tidak tahu waktu dan tidak  malu masuk dari rumah ke rumah. Termasuk saksi Yehova itu penyesatan, mereka mengatakan Yesus itu bukan Tuhan dan hanya manusia yang baik. Itu roh penyesatan dan mereka tidak malu-malu masuk  dari rumah ke rumah dan sudah banyak orang yang terjebak. Mereka ini digambarkan oleh rasul Paulus sebagai anjing-anjing, pekerja-pekerja jahat dan penyunat-penyunat palsu.

Filipi 3:1
3:1a Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah dalam Tuhan.
3:1b Menuliskan hal ini lagi kepadamu tidaklah berat bagiku dan memberi kepastian kepadamu.

Untuk memberikan penekanan bahayanya penyesatan itu maka rasul Paulus ulang berulang menuliskan. Karena apa rasul Paulus memberikan penekanan kembali? Sebab melihat pekerjaan (aktivitas) dari penyesat ini.
Filipi 3:2
3:2 Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat yang palsu,

Ø  Anjing-anjing jahat
Anjing-anjing jahat ini adalah gembala-gembala yang membiarkan pencuri masuk. Apa sebenarnya yang dilakukan oleh pencuri menurut Alkitab? Pencuri itu membongkar rumah. Tidak dikatakan pencuri itu membongkar rumah lalu mengambil uang di dalam brankas. Hanya dikatakan membongkar rumah.
Matius 24:43
24:43 Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.

Kalau dikatakan membongkar rumah berarti menghancurkan nikah, membongkar nikah. Ini yang harus kita waspadai hari-hari terakhir ini. Di dalam gereja sekarang sudah dilegalkan membongkar rumah. Bulan ini diberkati, tahun depan bercerai. Setelah bercerai menikah lagi dan diberkati lagi. Itu namanya dilegalkan pembongkaran rumah ini dan itu sama dengan menghujat Tuhan, sama dengan melawan Tuhan!

Kita harus menjaga hal ini baik-baik. Olehnya itu kita diberikan tubuh, jiwa dan roh untuk kita pakai bertobat. Ini yang harus kita jaga dan diingatkan kepada kita karena kenyataannya di banyak persekutuan ibadah banyak yang melegalkan membongkar rumah/ membongkar nikah.

Anak muda remaja, esok lusa kalau ada yang sudah berani melirik anda dan anda membuka hati kepadanya maka katakan “saya miliknya Tuhan, bukan milikku. Kamu ikut saya dulu datang mendengar Firman pengajaran”. Kalau dia tidak mau jangan terima lamarannya sebab kalau diteruskan nanti pencuri masuk membongkar nikahmu!

Saya tidak mau masuk api belerang, saya tidak mau saudara masuk dalam neraka. Salah satu alasan Tuhan Yesus rela mandi-mandi darah adalah untuk mencegah kita jangan masuk dalam lautan api belerang, selanjutanya adalah supaya kita menjadi Mempelai WanitaNya.

Anjing-anjing itu membiarkan pencuri.
Yesaya 56:10-11
56:10 Sebab pengawal-pengawal umat-Ku adalah orang-orang buta, mereka semua tidak tahu apa-apa; mereka semua adalah anjing-anjing bisu, tidak tahu menyalak; mereka berbaring melamun dan suka tidur saja;
56:11 anjing-anjing pelahap, yang tidak tahu kenyang. Dan orang-orang itulah gembala-gembala, yang tidak dapat mengerti! Mereka semua mengambil jalannya sendiri, masing-masing mengejar laba, tiada yang terkecuali.

Ternyata anjing-anjing itu punya jabatan. Anjing-anjing itu adalah gembala-gembala! Saya tidak mau menjadi gembala tetapi anjing! Itu sebabnya saya harus mengonggong supaya jangan saudara:

·         Menjadi korban antikristus. Kalau menjadi korban antikristus dan rela bertahan sampai mati tidak menyangkal Tuhan maka orang itu masih masuk sorga, tetapi kenapa kita harus melalui itu.
·         Mungkin tidak mau menjadi korban antikristus sebaliknya bergabung menjadi anggota antikristus. Kalau poin ini sudah jelas tidak ada alternatif lain, pasti masuk neraka.

Ø  Pekerja-pekerja jahat
Artinya pelayan-pelayan itu sendiri tidak mau masuk dalam gemblengan. Berarti mereka tidak mau masuk dalam pengalaman mati dan bangkit. Mereka hanya mau langsung bangkit dan mulia. Itulah pekerja-pekerja jahat dan itu terlalu banyak hari-hari terakhir ini! Hanya mau kebangkitannya terlebih kemuliaannya tetapi tidak mau mengikuti jalurnya dari kematian.

Awal kami datang ke sini untuk melayani kami datang dengan tiga puteri. Kami benar-benar masuk dalam pengalaman kematian kurang lebih tiga tahun. Saya tidak pernah bersuara kepada jemaat saat itu bahwa tidak ada makanan. Ketika tidak ada makanan saya tidak pernah memberitahu, saya menutup bahwa kami ada dalam suasana kematian. Ketika ada makanan saya mengajak jemaat makan. Yang saya gumuli adalah isteri saya agar jangan dia meminta kembali ke Makasar dan untung itu tidak pernah terjadi. Saya tidak mau dikatakan oleh Tuhan “pekerja jahat” yang hanya mau kebangkitan tetapi tidak mau kematiannya.

Dua hal yang harus kita jaga:
·         Jangan sampai menjadi korban antikristus
·         Jangan menambah jumlah barisan antikristus, ini yang nanti akan banyak

Sekarang baru sekedar diucapkan tetapi kalau sampai digiring pada pengalaman baru akan berkata “betul yang pernah dikatakan lalu”.
Pengkotbah 8:11; 9:12
8:11 Oleh karena hukuman terhadap perbuatan jahat tidak segera dilaksanakan, maka hati manusia penuh niat untuk berbuat jahat.
9:12 Karena manusia tidak mengetahui waktunya. Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang, kalau hal itu menimpa mereka secara tiba-tiba.

Ayat di atas ini mengingatkan kita supaya jangan terlibat di dalamnya. Seperti penglihatan seorang kekasih yang selama satu malam tidak bisa tidur sehingga jam 3 dia berlutut menyembah Tuhan sampai jam 5. Ketika dia menyembah dia melihat sidang jemaat di sini dan dia mendengar suara “katakan kepada hambaku Bernard Legontu, Aku jadikan mereka tiang gerejaKu di Tentena”. Saya optimis itu bahasa Tuhan. Semoga saudara yang terserap di sini jadilah tiang gereja Tuhan seperti sidang jemaat Filadelfia, kita dilindungi oleh Tuhan dari pencobaan yang akan menimpa seluruh dunia dan kita disingkirkan ke padang belantara jauh dari mata ular.
Wahyu 3:8,10
3:8 Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.
3:10 Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Aku pun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar