20150902

Kebaktian PA Imamat, Rabu 2 September 2015 Pdt. Bernard Legontu


 Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 13:45-46
13:45 Orang yang sakit kusta harus berpakaian yang cabik-cabik, rambutnya terurai dan lagi ia harus menutupi mukanya sambil berseru-seru: Najis! Najis!
13:46 Selama ia kena penyakit itu, ia tetap najis; memang ia najis; ia harus tinggal terasing, di luar perkemahan itulah tempat kediamannya.

Inilah resiko kalau mengidap penyakit kusta. Secara hurufiah bila ada daging membengkak dan ada rambut halus berwarna kuning maka kita bisa tahu bahwa orang itu ada ciri-ciri penyakit kusta. Tetapi ini berbicara hal yang rohani. Inilah pekerjaan yang beresiko tinggi bagi hamba Tuhan atau imam dalam menyatakan bahwa itu tanda-tanda kusta rohani.

Dalam Imamat pasal 13 dan pasal 14 kata imam itu disebut 84 kali. Angka 80 adalah angka ketegasan. Angka 84 adalah angka pergumulan doa dan puasa.
Lukas 2:37
2:37 dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa.

Secara jasmani dia janda tetapi rohaninya tidak janda, itulah Hana.

Jadi tidak kebetulan pada Imamat pasal 13 dan pasal 14 yang berbicara tentang kusta dan yang menangani adalah imam-imam. Pekerjaan ini beresiko tinggi karena pasti akan ada arus perlawanan. Minimal ketika ditunjuk gejala atau sudah jelas kusta pada perbuatannya, tindakannya, cara berpikirnya dan perasaannya maka orang yang ditunjuk itu akan berkata “menghakimi”. Itu yang dialami oleh hamba Tuhan yang berani meraba ada gejala kusta, justru demi menolong orang tersebut.

Kalau sudah jelas dipermukaan ada kusta lalu kita tunjukkan pada orang itu maka arus balik sudah harus diterima oleh hamba Tuhan itu minimal dikatakan “menghakimi”. Kenapa begitu? Karena manusia itu cenderung mempertahankan harga diri. Dalam harga diri inilah dikemas 15 buah daging. Itu tidak dapat disangkal.
Galatia 5:19-21
5:19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
5:20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
5:21 kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Bila saudara perhatikan, 84 kali sebutan imam, angka 84 adalah angka doa puasa. Itu sebabnya saya sebagai hamba Tuhan tidak akan surut langkah untuk memberitahu, untuk menyampaikan bahwa ada gejala kusta yang bisa memisahkan orang itu dari Tubuh Kristus. Saya tidak akan surut langkah karena saya mengasihi dia, lebih-lebih Tuhan mengasihi dia. Kalau saya mengatakan saya mengasihi saudara, Tuhan lebih mengasihi saudara.

Itu sebabnya jangan kita berbalik menolak koreksi. Kalau menolak koreksi berarti siap keluar dari persekutuan Tubuh Kristus. Dan ketika Tuhan Yesus datang pada kali yang kedua seperti pencuri pada peristiwa Pharusia maka orang itu akan tertinggal. Peristiwa Pharusia terjadi menjelang datangnya antikristus yang memerintah secara global selama 3,5 tahun. Tuhan Yesus datang seperti pencuri, orang tidak tahu. Mendadak isteri diangkat dan suami tertinggal atau suami diangkat dan isteri tertinggal. Dua hamba Tuhan di ladang, yang satu diangkat dan yang satu tetinggal, dst.

Sesudah 3,5 tahun aniaya antikristus baru terjadi peritiwa Ephifania. Berarti Tuhan datang di awan-awan dan semua orang yang disingkirkan melihat, orang yang ada di dalam kekuasaan antikristus juga melihat. Orang yang mati dalam Tuhan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan, yang disingkirkan diubahkan dalam sekejap dan bergabung dengan yang dibangkitkan ini lalu bertemu dengan Tuhan di awan-awan yang permai.

Tuhan tahu persis bagaimana arus balik yang akan dialami oleh imam-imam (hamba Tuhan) ketika dia menyatakan koreksi Firman Allah bahwa jemaat secara umum mengidap kusta atau ada yang sudah menonjol. Dengan penuh keperihatinan hamba Tuhan itu harus menyampaikan supaya orang itu jangan lepas dari pembentukan Tubuh Kristus, supaya dia dipersiapkan bertemu dengan Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Itu tugas dari hamba Tuhan (imam-imam/ penyelenggara ibadah).

Ibadah persekutuan yang digelar di mana-mana itu tujuan dari Tuhan agar umat Tuhan ada dalam satu pandangan untuk masuk dalam Tubuh Kristus, masuk dalam persekutuan. Karena Tubuh Kristus itu sifatnya persekutuan. Maksudnya supaya ada kebersamaan, ada keseragaman pengajaran. Jangan sampai si A pengajarannya begini, si B pengajarannya begitu dan di C pengajarannya berbeda lagi lalu kumpul dan mengatakan itu Tubuh Kristus. Itu hanya berkumpul saja tetapi bukan satu tubuh karena berbeda pengajaran.

Bapak Pdt. In Yuwono dalam menerangkan tentang Tabernakel, beliau mengatakan bahwa ukuran dari papan jenang semuanya sama kecuali yang ada di sudut sebelah barat yang berbeda, ukurannya setengah hasta. Yang di sudut ini gunanya untuk menutup lubang yang ada di sudut. Kalau papan jenang A ukurannya 1 hasta kurang sedikit maka dia tidak bisa satu dengan papan jenang yang lain. Semuanya harus satu ukuran artinya kita harus menikmati pengajaran yang satu, yang seragam, jangan lain pengajaran.

Papan jenang yang ada di sudut itu lebarnya setengah hasta. Letaknya ada di sudut pada bagian sebelah barat. Ini yang harus dijaga sebab kalau ini tidak ditutup maka itu menjadi tempat iblis mengintip. Di mana tempat iblis mengintip? Di dalam nikah. Itu sebab ukurannya setengah hasta dan setengah hasta berarti bila dijumlahkan menjadi 1 hasta. Nikah itu harus satu (2 jadi 1).

Itu sebabnya harus di tutup sebab di sini iblis mengintip. Kalau iblis bisa memasukan jarinya maka kesempatan dia bisa memasukan dua jari, kemudian tiga jari sampai seluruh kepalan tangannya bisa masuk lalu dia mengoyakkan nikah itu sampai hancur. Kita ini berujung pada nikah yang rohani. Kalau nikah yang jasmani tidak terbenahi dan membiarkan iblis mengintip karena tidak ditutup dengan papan jenang setengah hasta dan setengah hasta, maka orang itu tidak akan masuk dalam tubuh Kristus.

Imamat pasal 13 ayat 45 dan 46 inilah keadaan orang kusta yang sangat kasihan.
Ø  Pakaiannya cabik-cabik berarti yang selalu dia pertontonkan adalah buah daging. Mungkin tidak lengkap 15 buah daging yang dia pertontonkan tetapi paling tidak 9,10 buah daging dia pertontonkan, apalagi kalau sampai 15 buah daging dia pertontonkan. Kalau selalu buah daging yang dipertontonkan itu sudah dapat dikatakan orang itu kusta, sebab sama seperti orang memakai pakaian cabik-cabik.

Ø  Rambut terurai dan menutup wajah itu menunjuk tidak ada roh penundukan. Kalau dalam gereja Tuhan tidak ada roh penundukan maka orang itu sudah mengidap penyakit kusta. Kelak Tuhan datang dalam peristiwa Pharusia orang itu tidak akan terangkat. Mulai dalam nikah rumah tangga, isteri harus memberikan roh penundukan kepada suami, anak-anak harus memberikan roh penundukan kepada orang tua. Dalam berjemaat, jemaat harus ada roh penundukan dalam penggembalaan. Itu sebabnya kalau gembala meraba dari atas mimbar bahwa sidang jemaat tidak ada roh penundukan maka dia harus memberitahu walaupun harus berhadapan dengan resiko, yakni belum tentu diterima.

Tuhan lihat ketegasan saya, Tuhan lihat kerinduan hati saya, demi kebenaran saya harus berani maju! Walaupun nyawa saya harus terancam saya tidak pusing. Saya tahu kalau kita merangkul kebenaran maka Pemilik kebenaran itu akan merangkul kita dan tidak akan menelantarkan kita. Walaupun di luar kita dijelek-jelekkan tetapi Tuhan akan membela kita.

Saya tidak mau menjadi hamba Tuhan yang digiring salah. Saya juga sebagai hamba Tuhan tidak mau menggiring jemaat salah. Saya memohon kepada Tuhan supaya diberikan kekuatan walaupun ada yang melawan dan mengatakan sok rohani, atau dibilangi suka menghakimi. Terserah apa orang katakan yang penting jangan kita melawan kebenaran sebaba hamba Tuhan berbuat untuk kebenaran.
II Korintus 13:8
13:8 Karena kami tidak dapat berbuat apa-apa melawan kebenaran; yang dapat kami perbuat ialah untuk kebenaran.

Roh penundukan ini harus ada di dalam gereja Tuhan. Itu yang diakui dan dilakukan oleh rasul Yohanes, dia hidup dalam kebenaran.
I Yohanes 5:20
5:20 Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal.

Makin dekat Tuhan Yesus datang seharusnya gereja Tuhan harus makin mencintai kebenaran. Sekarang ini sedikit saja kita terjebak sudah gampang hancur dan sulit untuk kembali. Apalagi ketika pemulihan itu berjalan lalu orang itu bersitegang leher maka pemulihan tidak akan berlaku baginya.
Amsal 29:1
29:1 Siapa bersitegang leher, walaupun telah mendapat teguran, akan sekonyong-konyong diremukkan tanpa dapat dipulihkan lagi.

Ø  Orang kusta itu harus berteriak “najis”
Titus 1:15
1:15 Bagi orang suci semuanya suci; tetapi bagi orang najis dan bagi orang tidak beriman suatu pun tidak ada yang suci, karena baik akal maupun suara hati mereka najis.

Yang najis ini adalah orang yang sudah di dalam Tuhan tetapi kena kusta. Mereka seirama dengan orang tidak beriman. Masakan Tuhan membiarkan orang yang najis,  yang kena kusta ini. Dengan kasih sayang Tuhan karena Tuhan tidak tega melihat dia terpelanting dan keluar dari pembangunan Tubuh Kristus maka Tuhan memberikan jalan keluar. Jalan keluar ini adalah jalan dari Allah, jalan yang sempurna.

Kalau Tuhan memberikan jalan keluar ini untuk kita tapaki, jangan kita rintis jalan yang lain. Jalan Tuhan yang sempurna ini mengandung koreksi sebab berbicara jalan itu hubungannya dengan pengajaran. Kalau kita sudah ada di dalam jalannya Tuhan jangan kita buat jalan yang lain karena hati Tuhan yang tidak tega melihat kita yang harus berteriak “najis”, yang harus tampil dengan daging, yang tampil dengan rambut terurai berarti tidak ada penundukan, sebab orang seperti itu akan keluar dari persekutuan Tubuh Kristus. Makanya Tuhan menolong orang seperti ini lewat koreksi Firman Pengajaran.

Ketika Tuhan mau menolong orang seperti ini maka Tuhan memakai alatnya yaitu imam. Kata imam ada 84 kali disebutkan, 84 adalah angka doa dan puasa. Karena Tuhan tahu hamba Tuhan ini akan mendapatkan arus balik perlawanan maka Tuhan memberikan cara yaitu doa dan puasa. Itu kekuatan kami hamba Tuhan.

Peti perjanjian itu tidak gundul, dalam terjemahan lama dikatakan ada mahkota. Gunanya untuk apa? Untuk mempres tutup peti itu agar jangan terlepas sebab tutup tidak memakai engsel. Bingkai atau mahkota ini menubuatkan roh penundukan Mempelai Wanita kepada Mempelai Laki-laki Sorga.

Kita sedang digiring untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Berarti bagaikan peti perjanjian yang ada bingkainya, tidak gundul. Kalau tidak ada bingkai maka ketika tutup pendamaian itu dipasang, bila goyang sedikit maka tutup itu akan terlepas. Kalau ada bingkai sekalipun digoyang tidak akan terlepas kecuali dijungkir.

Itu sebabnya peti perjanjian tidak boleh dibalik. Kalau dibalik maka tutup peti perjanjian itu akan jatuh. Artinya nikah itu tidak boleh dibalik, isteri tidak boleh menjadi kepala! Kalau seperti itu berarti nikah itu sudah terjungkir. Dalam gereja juga kalau wanita menjadi kepala itu berarti peti perjanjian sudah jungkir. Jangan undang kuman kusta masuk dalam nikah.

Orang yang malas tidak boleh makan. Karena Tuhan yang memberikan makan kita maka kalau Tuhan katakan “tidak boleh makan” itu artinya lepas dari pelayanan Tuhan. Ini jangan terjadi dalam diri kita, itu sebabnya jangan kita malas.

Ada 4 tempat kusta dan ada satu warna yang menonjol pada keempat tempat ini.
1.      Di kulit
Imamat 13:19
13:19 tetapi di tempat barah itu timbul bengkak yang putih atau panau yang putih kemerah-merahan, haruslah orang itu minta diperiksa oleh imam.

Anak Tuhan dan hamba Tuhan yang tahu ada warna kemerah-merahan yang muncul di bekas bisul maka dia harus minta diperiksa oleh imam. Jadi anak Tuhan yang sadar bahwa ada tanda-tanda kusta pada dirinya dan dia tahu itu akan membuat dia lepas dari Tubuh Kristus maka dia cepat datang kepada imam cari jalan keluarnya supaya imam melayani demi pentahiran.

Imamat 13:20
13:20 Kalau menurut pemeriksaannya panau itu kelihatan lebih dalam dari pada kulit dan bulunya telah berubah menjadi putih, maka imam harus menyatakan orang itu najis, karena penyakit kustalah yang timbul di dalam barah itu.

Orang ini harus mau, harus rela mengakui. Bukannya malah mempertahankan dan lepas dari pelayanan imam besar/ imam-imam.
Imamat 13:2
13:2 "Apabila pada kulit badan seseorang ada bengkak atau bintil-bintil atau panau, yang mungkin menjadi penyakit kusta pada kulitnya, ia harus dibawa kepada imam Harun, atau kepada salah seorang dari antara anak-anaknya, imam-imam itu.

Jadi kalau tidak dia akui dan dia pertahankan maka akan keluar dari pembangunan Tubuh Kristus. Siapa yang tahu bahwa dia kena kusta? Itu bisa diketahui lewat pekerjaan Firman yang ditangani oleh penyelenggara ibadah yaitu imam, hamba Tuhan bersama dengan Imam Besar yaitu Tuhan Yesus. Kalau tidak maka orang itu lepas dari pelayanan Imam Besar dan sia-sia pelayanannya selama bertahun-tahun. Itu sebabnya kita harus menjaga hal ini.

Imamat 13:24-25
13:24 Atau apabila pada kulit seseorang ada lecur karena api dan daging liar yang timbul pada lecur itu menjadi panau yang putih kemerah-merahan atau putih,
13:25 maka imam harus memeriksa panau itu; bila ternyata bulu pada panau itu berubah menjadi putih dan panau itu kelihatan lebih dalam dari kulit, maka yang timbul di dalam lecur itu adalah penyakit kusta, dan imam harus menyatakan orang itu najis; itu penyakit kusta.

Lecur karena api ini adalah bekas terbakar.

Ditangani bukan untuk dipermalukan tetapi untuk ditolong. Di sinilah kekilafan banyak anak Tuhan dan hamba Tuhan yang melihat tangan hamba Tuhan dan tangan Imam Besar untuk menangani kustanya tetapi malah berkata “menghakimi”. Orang yang rela dikurung selama 7 hari sampai dua kali itu adalah pengakuannya kepada Tuhan, kepada imam dan sesama bahwa benar dia kusta (dosa). Orang seperti itu akan diberikan formula untuk disembuhkan.
     
Semua korban kena pada pentahiran orang kusta kecuali korban syukur. Kena korban bakaran, kena korban sajian, kena korban penghapus dosa dan kena korban karena salah, kecuali korban syukur. Tetapi satu korban ini yang diminta oleh Tuhan Yesus kepada orang kusta yang sudah disembuhkan. Sepuluh orang kusta berteriak dari jauh “Yesus Tuhan tolong kami”. Tuhan Yesus langsung berkata “pergi kepada imam-imam dan tunjukkan dirimu”. Ketika mereka berjalan mereka melihat kusta mereka sudah tahir. Salah satu dari mereka adalah orang Samaria, dia langsung kembali kepada Tuhan Yesus dan sujud menyembah. Yang sembilan orang lainnya dipertanyakan oleh Tuhan, kenapa mereka tidak datang. Berarti Tuhan ingin melengkapi, bukan hanya 4 korban tetapi kelima korban ini harus ada yaitu korban bakaran, korban sajian, korban keselamatan, korban karena salah, korban syukur.
Lukas 17:11-12
17:11 Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea.
17:12 Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh

Angka 10 adalah angka Firman sepenuh, tetapi mereka ini kustanya yang penuh. Apakah Tuhan Yesus biarkan? Tuhan Yesus menolong. Seringkali Tuhan tergerak mau menolong tetapi didahului dengan koreksiNya supaya orang itu tahu dan sadar bahwa dia kusta. Tuhan Yesus mau menolong kalau orang itu akui. Tetapi kebalikannya yang diterima oleh hamba Tuhan yang berani menyampaikan Firman yang mengoreksi justru perlawanan. Namun mata Tuhan melihat perlawanan bukan kepada hamba Tuhan tetapi melawan kebenaran.

Lukas 17:13
17:13 dan berteriak: "Yesus, Guru, kasihanilah kami!"

Guru ini hubungannya dengan pengajaran, walaupun selama ini mereka mengabaikan pengajaran untuk menolong mereka.
Lukas 17:14
17:14 Lalu Ia memandang mereka dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam." Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir.

Di sini berarti Tuhan menghargai penyelenggara ibadah untuk menangani. Betapa besar penghargaan Tuhan terhadap imam. Pentahbisan seorang imam hampir sama dengan pentahiran orang kusta. Contohnya antara lain ketika pentahbisan seorang imam darah itu ditaruh pada teling kanan, pada jempol tangan kanan, pada ibu jari kaki kanan. Begitu juga pentahiran orang kusta, darah ditaruh di telinga kanan, jari jempol tangan kanan dan jari ibu jari kaki kanan. Jadi ketika ditahirkan oleh Tuhan sama dengan kita start sebagai seorang imam berarti kita siap melayani untuk Tuhan bukan cuma butuh pentahiran.

Jangan kita hanya memohon pengampunan dari Tuhan tetapi tidak mau melayani Tuhan. Melayani jangan setengah hati, saudara harus melihat harga darah di telingamu, saudara harus melihat harga darah di jempol tangan kananmu, saudara harus melihat harga darah di ibu jari kaki kananmu sehingga kita melayani dengan penuh kasih sayang kepada Tuhan.

Yang diucapkan oleh Tuhan Yesus adalah “pergilah”. Ini Firman yang arahnya jelas yaitu kepada imam.

Lukas 17:15-16
17:15 Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring,
17:16 lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria.

Ini yang ditunggu oleh Tuhan, korban syukuran, korban keselamatan. Di dalam Imamat pasal 14 yang berbicara cara pentahiran orang kusta, korban yang satu ini seperti tersembunyi. Tetapi dalam Injil Lukas pasal 17 ini ditampilkan.
Lukas 17:17
17:17 Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?

Dengan kata lain Tuhan mencari korban syukur kita. Itu sebabnya jangan tumpul perasaan kita. Orang yang kena kusta kulit tandanya tumpul perasaannya.

Lukas 17:18-19
17:18 Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?"
17:19 Lalu Ia berkata kepada orang itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau."

Tuhan tidak lagi berbicara kesembuhan tetapi “imanmu telah menyelamatkan engkau”. Sekarang ini banyak orang mencari kesembuhan, bukan mencari keselamatan. Orang mencari kesembuhan dan membayar mahal pergi  ke sana sini tetapi tidak mencari keselamatan.

Ternyata orang yang selama ini tidak dinilai oleh orang Yahudi, dialah yang tahu mengucap syukur.

Saya menggalakkan doa dan puasa dalam sidang jemaat sebab saya tahu akan menghadapi arus balik. Biarlah arus balik terjadi di luar tetapi jangan sampai terjadi di dalam sidang jemaat perlawanan terhadap gembala. Anak-anak juga jangan melawan papa dan mama. Alkitab mengatakan anak-anak wajib hukumnya menghormati orang tua, bukan hanya orang tua secara daging tetapi terutama orang tua secara rohani. Kalau orang tua berbicara jangan tunjuk perlawanan. Kalau tidak tunduk itu berarti peti orang itu gundul sehingga tidak bisa menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai tutup peti.

Efesus 4:19
4:19 Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran.

Inilah hidup kafir yang tumpul. Kalau anak Tuhan dan hamba Tuhan perasaannya tumpul maka ekspresi sifatnya adalah gampang tersinggung sebab perasaannya tumpul. Tetapi kalau ketika disinggung oleh Firman Pengajaran dan dia terima dengan positif itu berarti perasaannya tidak tumpul. Tetapi kalau tersinggung dan bersikap lain atau marah maka itu berarti kusta, perasaannya tumpul. Itu sebabnya jangan sampai hal ini terjadi pada diri saudara dan saya.

Kalau mudah tersinggung maka reaksinya daging. Itulah daging liar yang muncul di dalam kusta kulit. Kita ini sudah lama di dalam Tuhan. Apalagi hamba Tuhan sudah lama di ladang Tuhan, jangan gampang tersinggung.
Imamat 13:14-15
13:14 Tetapi pada waktu ada tampak daging liar padanya, najislah ia.
13:15 Kalau daging liar itu dilihat oleh imam, ia harus menyatakan orang itu najis, karena daging liar itu najis, dan itu penyakit kusta.

Disaat seseorang mendengar Firman dan tersinggung pasti reaksi orang itu negatif, berarti daging liar yang muncul. Tetapi kalau orang itu menerima Firman dan menyadari bahwa dia diperhatikan oleh Tuhan supaya jangan sampai keluar dari pembentukan Tubuh Kristus sehingga terancam tidak menjadi isteri Anak Domba Allah itu berarti reaksi yang positif.

2.      Kusta kepala
Imamat 13:41-42
13:41 Jikalau rambutnya meluruh pada sebelah mukanya, dan ia menjadi botak sebelah depan, ia tahir.
13:42 Tetapi apabila pada kepala yang botak itu, sebelah atas atau sebelah depan, ada penyakit yang putih kemerah-merahan, maka penyakit kustalah yang timbul pada bagian kepala yang botak itu.

3.      Kusta pakaian
Imamat 13:49
13:49 -- kalau tanda pada barang-barang itu sudah kemerah-merahan warnanya, maka itu kusta -- hal itu harus diperiksakan kepada imam.

4.      Kusta pada rumah
Imamat 14:37
14:37 Kalau menurut pemeriksaannya tanda pada dinding rumah itu merupakan lekuk-lekuk yang kehijau-hijauan atau kemerah-merahan warnanya, yang kelihatan lebih dalam dari permukaan dinding itu,

Jadi di mana kusta muncul selalu ada tanda kemerah-merahan. Itu sebabnya kalau ada kemerah-merahan harus dilawan dengan merah cerah itulah darah Yesus. Arti dari warna kemerah-merahan ini adalah tidak menyenangkan. Contohnya:
Ayub 16:16
16:16 mukaku merah karena menangis, dan bulu mataku ditudungi kelam pekat,

Apakah Ayub menyenangkan? Tidak. Dia ada dalam suasana tidak menyenangkan. Esau badannya kemerah-merahan. Apakah kehidupan Esau ini menyenangkan? Tidak. Esau membuat papa mamanya sebal. Papa mamanya menghendaki supaya adik kembarnya yaitu Yakub, jangan sampai ketularan sifat dari Esau. Ini dikaitkan dengan persoalan nikah.

Jadi warna kemerah-merahan ada pada kusta kulit (perasaan), kusta kepala (pikiran), kusta pakaian (perilaku) dan kusta rumah (nikah). Kalau kehidupan itu tetap ada kusta tidak mungkin dia akan ditarik pada nikah yang rohani sebab di dalam nikah yang rohani tidak boleh ada yang menyusahkan (tidak menyenangkan).

Kejadian 25:25
25:25 Keluarlah yang pertama, warnanya merah, seluruh tubuhnya seperti jubah berbulu; sebab itu ia dinamai Esau.

Sikap Esau ini tidak menyenangkan. Utama diberi penekanan sikap Esau yang tidak menyenangkan ini di dalam nikah. Efeknya kepada papa dan mama = pendahulu.
Kejadian 26:34
26:34 Ketika Esau telah berumur empat puluh tahun, ia mengambil Yudit, anak Beeri orang Het, dan Basmat, anak Elon orang Het, menjadi isterinya.

Ishak menikah pada usia 40. Esau menikah pada usia 40. Goliat mati pada hari yang keempat puluh. Dari kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang pertama sampai sekarang ini sudah 40 yobel dan Tuhan Yesus segera datang pada kali yang kedua. Kita sudah mau masuk dalam nikah yang rohani, tetapi bagaimana bisa masuk ke sana kalau bersikap seperti Esau tidak menyenangkan.

Kejadian 26:35
26:35 Kedua perempuan itu menimbulkan kepedihan hati bagi Ishak dan bagi Ribka.

Ternyata di dalam nikah ini ada warna yang menonjol yaitu kemerah-merahan, itu tanda kusta. Ini harus kita bersihkan, harus disucikan oleh korban Kristus. Korban bakaran ada , korban sajian ada, korban karena dosa ada, korban penebus salah ada dan korban syukur ada. Semua korban ini menunjuk pada satu Korban yaitu Korban Anak Domba Allah.

Ternyata yang bisa mengatasi hanya Korban Kristus. Itu sebabnya kesalahan kita ditunjukkan dan diikut sertakan dengan Korban Kristus. Tetapi seringkali kita salah pengertian. Seakan-akan kita tidak melihat di balik koreksi Tuhan itu, Tuhan sudah siap dengan jalan keluarnya. Kita tahu Tuhan Yesus sudah siap dengan jalan keluarnya tetapi ketika datang koreksi kita lupa ada jalan keluarnya sehingga yang muncul daging liar, mengamuk, berontak dan beraksi negatif. Ini yang membuat kita salah.

Kejadian 27:46
27:46 Kemudian Ribka berkata kepada Ishak: "Aku telah jemu hidup karena perempuan-perempuan Het itu; jikalau Yakub juga mengambil seorang isteri dari antara perempuan negeri ini, semacam perempuan Het itu, apa gunanya aku hidup lagi?"

Begitu beratnya penampilan kemerah-merahan ini. Itu sebabnya kita lihat penampilan Esau tidak pernah pupus dari warna kemerah-merahan. Dendamnya dan kebenciannya dia kekalkan kepada Yakub.
Amos 1:11-12
1:11 Beginilah firman TUHAN: "Karena tiga perbuatan jahat Edom, bahkan empat, Aku tidak akan menarik kembali keputusan-Ku: Oleh karena ia mengejar saudaranya dengan pedang dan mengekang belas kasihannya, memendamkan amarahnya untuk selamanya dan menyimpan gemasnya untuk seterusnya,
1:12 Aku akan melepas api ke dalam Téman, sehingga puri Bozra dimakan habis."

Kejadian 28:1
28:1 Kemudian Ishak memanggil Yakub, lalu memberkati dia serta memesankan kepadanya, katanya: "Janganlah mengambil isteri dari perempuan Kanaan.

Empat tempat yang kusta tadi ada tanda kemerah-merahan. Itu menunjukkan kalau itu dipertahankan dan tidak mau dikoreksi berarti orang itu gagal masuk dalam nikah yang rohani.

Jangan muncul kemerah-merahan ini di dalam nikah. Kepala ini pikiran, kulit itu perasaan, jangan tumpul. Kemudian pakaian itu menunjuk perbuatan, rumah itu menunjuk nikah. Kalau ada tanda kemerah-merahan maka segera berseru dari jauh “Tuhan tolong kami”. Memang jarak sorga dan bumi jauh tetapi sebenarnnya Tuhan Yesus hanya sejauh doa.

Jangan mempertahankan itu supaya tidak tertinggal dalam aniaya 3,5 tahun antikristus. Maukah saudara dimasukan bio chip yang ada tanda 666? 1,5 dollar Amerika dipakai oleh para ahli untuk mencari di dalam tubuh manusia ini di mana tempat yang paling pas untuk meletakkan bio chip yang dalam bentuk angka 666. Ternyata mereka menemukan di dalam tubuh manusia hanya ada dua tempat yang pas yaitu di dahi dan di belakang telapak tangan kanan. Berarti apa yang akan terjadi di dunia ini sudah dituliskan dalam Alkitab.

Jangan sampai tangan kanan kita dicap oleh antikristus. Biarlah kita berikan tangan kanan kita untuk melayani Tuhan di tempat yang terhormat dan kita menghormati Tuhan serta dihormati Tuhan, di tempat kita memuji Tuhan dan Tuhan memuji kita, di tempat kita menghargai Tuhan dan kita dihargai oleh Tuhan. Biarlah pikiran kita selalu ke atas.

Alkitab mengatakan hanya dua tempat untuk dicap 666 yaitu di dahi dan di tangan kanan. Orang-orang kaya di dunia sudah memakai bio chip ini sehingga ketika mereka diculik maka bisa diketahui di mana mereka disekap.

Tetapi orang yang menolak tanda kemerah-merahan ini tidak akan mengulurkan tangan dan tidak akan memberikan dahinya di cap 666. Mari kita gereja Tuhan di penghujung akhir zaman ini benar-benar menggunakan kesempatan yang Tuhan berikan supaya kita mendapat perlindungan Tuhan.

Ada 4 macam korban untuk mentahirkan orang yang kusta.
Imamat 14:12-14
14:12 Dan ia harus mengambil domba jantan yang seekor dan mempersembahkannya sebagai tebusan salah bersama-sama dengan minyak yang satu log itu, dan ia harus mempersembahkannya sebagai persembahan unjukan di hadapan TUHAN.
14:13 Domba jantan itu harus disembelihnya di tempat orang menyembelih korban penghapus dosa dan korban bakaran, di tempat kudus, karena korban penebus salah, begitu juga korban penghapus dosa, adalah bagian imam; itulah bagian maha kudus.
14:14 Imam harus mengambil sedikit dari darah tebusan salah itu dan harus membubuhnya pada cuping telinga kanan dari orang yang akan ditahirkan dan pada ibu jari tangan kanan dan pada ibu jari kaki kanannya.

Korban sajian ini sudah yang tertinggi karena terdiri dari 3/10 Efa.
Imamat 14:10,19-21
14:10 Pada hari yang kedelapan ia harus mengambil dua ekor domba jantan yang tidak bercela dan seekor domba betina berumur setahun yang tidak bercela dan tiga persepuluh efa tepung yang terbaik diolah dengan minyak sebagai korban sajian, serta satu log minyak.
14:19 Imam harus mempersembahkan korban penghapus dosa dan dengan demikian mengadakan pendamaian bagi orang yang akan ditahirkan dari kenajisannya, dan sesudah itu ia harus menyembelih korban bakaran.
14:20 Kemudian imam harus mempersembahkan korban bakaran dan korban sajian di atas mezbah. Dengan demikian imam mengadakan pendamaian bagi orang itu, maka ia menjadi tahir.
14:21 Tetapi jikalau orang itu miskin dan tidak mampu, ia harus mengambil domba jantan seekor saja sebagai tebusan salah untuk persembahan unjukan, supaya diadakan pendamaian bagi orang itu, juga sepersepuluh efa tepung yang terbaik diolah dengan minyak untuk korban sajian, dan satu log minyak.

Lengkap 4 korban dituliskan di sini. Korban sajian yang lebih dahulu harus kita perhatikan. Bagi orang yang mampu harus mempersembahkan 3/10 efa, bagi yang kurang mampu 1/10 efa. Berarti bagi yang mampu 3 gomer dan yang kurang mampu 1 gomer. Tetapi bukan berarti nilainya rendah. Entah yang sanggup atau yang tidak sanggup nilainya sama saja. Kalau kita kembali pada korban Kristus tidak ada bedanya.

Kita tahu di dalam Imamat pasal 2 diceritakan tentang Korban Sajian.
Imamat 2:1-2
2:1 "Apabila seseorang hendak mempersembahkan persembahan berupa korban sajian kepada TUHAN, hendaklah persembahannya itu tepung yang terbaik dan ia harus menuangkan minyak serta membubuhkan kemenyan ke atasnya.
2:2 Lalu korban itu harus dibawanya kepada anak-anak Harun, imam-imam itu. Setelah diambil dari korban itu tepung segenggam dengan minyak beserta seluruh kemenyannya, maka imam haruslah membakar semuanya itu di atas mezbah sebagai bagian ingat-ingatan korban itu, sebagai korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN.

Dari 3/10 efa dan 1/10 efa yang diambil hanya segenggam. Artinya kita harus mengerti segala yang kita miliki itu datang dari Tuhan. Kita dalam melayani Tuhan, dalam mengerjakan pekerjaan Tuhan, apalagi dalam hubungan kita dengan Korban Sajian yaitu persekutuan kita dengan Firman pengajaran maka yang mempunyai lebih banyak harus lebih banyak syukurnya. Tetapi yang dikatakan di sini satu genggam, apakah dia banyak atau sedikit tetap 1 genggam, ini ukuran ketenangan.
Pengkhotbah 4:6
4:6 Segenggam ketenangan lebih baik dari pada dua genggam jerih payah dan usaha menjaring angin.

Jadi ketenangan yang Tuhan berikan bagi yang hidup pas-pasan dan yang hidup berkelimpahan, Tuhan ingin mengisi sama. Apalah guna hidup berkelimpahan tetapi tidak ada ketenangan. Apalagi hidup sudah pas-pasan tetapi tidak ada ketenangan. Adalah indah hidup pas-pasan tetapi ada ketenangan. Adalah indah hidup berkelimpahan disertai dengan ketenangan. Ketenangan ini yang Tuhan cari dalam kehidupan kita. Ketenangan yang datang dari Tuhan ini muncul karena sudah diselesaikan dulu masalah hubungan kita dengan Tuhan yaitu kusta yang ditandai warna kemerah-merahan itu.

Untuk menangani kusta Tuhan memakai 4 alat peraga.
1.      Kayu aras
Ini kayu pilihan untuk pembangunan Bait Allah. Berarti kepada kehidupan itu ditunjukkan “kalau kamu mau ditangani oleh Tuhan lewat pelayanan imam-imam dan ditunjukkan kepada kamu penggunaan kayu aras berarti ada harapan kamu dibawa masuk dalam pembangunan Bait Allah, pembangunan Tubuh Kristus”.

Kidung Agung 5:15
5:15 Kakinya adalah tiang-tiang marmar putih, bertumpu pada alas emas murni. Perawakannya seperti gunung Libanon, terpilih seperti pohon-pohon aras.

Saya dan saudara sudah ada dalam kadar kusta tetapi Tuhan mau mengangkat menjadi orang terpilih. Kenapa tidak ada syukur?

Kayu aras ini disebut berulang-ulang untuk bahan pembangunan bait Allah (kayu pilihan). Kalau ini dihubungkan dengan pentahiran orang sakit kusta berarti kalau kita mau ditunjuk kesalahan kita, mau disalahkan oleh Tuhan karena kita salah dan kita tidak mengamuk maka itu berarti kita akan diangkat oleh Tuhan menjadi orang pilihan.

Berikan saya roh ketenangan ketika menerima Firman Tuhan ketika ditunjukkan kekurangan dan tidak mengamuk. Mintalah kepada Tuhan untuk ditunjukkan kesalahan. Kalau Tuhan melakukan itu dan kita menyambut dengan manis maka kita menjadi pilihan Tuhan.

2.      Hisop
Lebih dahulu berbicara aras setelah itu baru hisop.
Imamat 14:4-5
14:4 maka imam harus memerintahkan, supaya bagi orang yang akan ditahirkan itu diambil dua ekor burung yang hidup dan yang tidak haram, juga kayu aras, kain kirmizi dan hisop.
14:5 Imam harus memerintahkan supaya burung yang seekor disembelih di atas belanga tanah berisi air mengalir.

Kita renungkan cara Tuhan menangani kusta. Dulu bagi mereka benar-benar hanya untuk kesembuhan jasmani tetapi bagi kita nilainya luar biasa.

Ada kayu aras itu ibarat kita ini orang jemputan Tuhan. Artinya supaya kita terpikat dan ada kerinduan hati ke situ yaitu kita mengkondisikan diri sebagai pilihan. Setelah itu baru Tuhan tunjukkan hisop.
Mazmur 51:9
51:9 Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!

Hisop ini ada hubungannya dengan pentahiran. Daud tahu persis apa yang tertulis dalam kitab Imamat. Kita membutuhkan pelayanan hisop dan berbicara tentang hisop ini menunjuk keberadaan hamba Tuhan yang mengerjakan pekerjaan pendamaian atau penyucian.

Ini yang harus ada pada kita. Bawa hidupmu ditahirkan berarti saudara membawa diri menjadi orang jemputannya Tuhan atau orang pilihannya Tuhan. Jangan saudara menghindar dari pelayanan hamba Tuhan (imam-imam).

3.      Kain kirmizi
4.      Air yang mengalir.

Ketika saudara berangkat dari rumah untuk beribadah maka saudara harus meminta hakmu yaitu hak untuk mendengar Firman. Kalau ada pemikiran seperti itu maka ketika Firman itu datang walaupun datang dalam bentuk koreksi itu adalah hak saudara, berarti saudara diperhatikan oleh Tuhan sebab diberikan hak saudara. Kita harus meminta hak kita yaitu ingin menerima Firman. Di dalam Firman inilah kita melihat 4 korban ini bekerja dan ditambah dengan yang terselubung kita temukan pada Lukas pasal 17 yaitu korban syukur.

Kemudian kita melihat ternyata Tuhan memberikan kita hak menjadi orang jemputan Tuhan, menjadi orang pilihan Tuhan. Mengapa kita tidak menggunakan hak? Saudara harus menuntut hak saudara. Ketika saudara ada di dalam sikap menuntut hak maka Tuhan memberikan hak walaupun nanti hak saudara itu berupa koreksi untuk menjadi jemputan Tuhan.

Kenapa kita menolak yang enak di depan walaupun harus menangis sekarang. Kenapa malah memilih senang sekarang dan menangis di depan. Lebih baik sekarang ditunjuk kesalahan kita “hei ada kemerah-merahan! Ada tanda kusta! Anda akan tergelincir dari pembangunan Tubuh Kristus”. Lebih baik menangis  sekarang dan tertawa kemudian.

Saya rindu menjadi jemputannya Tuhan, saya rindu semua hamba Tuhan dan sidang jemaat menjadi jemputannya Tuhan, itu hak saudara. Hak saudara juga untuk menolak. Tetapi kalau menggunakan hak untuk menolak maka selamat tinggal. Tetapi jangan ini yang kita pilih.

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar