20150926

Kebaktian Umum, Sabtu 26 September 2015 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
                                                                                                        
Matius 25:6
25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!

Ini adalah puncak dari segala berita. Sebab berita-berita sebelum Matius 25:6 ini ada enam berita dasar. Yang ketujuh ini adalah berita puncak dari enam berita dasar sebelumnya.
Ibrani 6:1
6:1 Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah,

Ditinggalkan bukan berarti dibuang tetapi kita sudah meletakkan dasar yang kuat di sana dan harus kita tingkatkan. Kepada orang yang sudah bertobat tidak lagi disuruh bertobat, sama seperti 7 sidang jemaat dalam kitab Wahyu. Jemaat Smirna dan Filadelfia yang sudah bertobat tidak lagi disuruh bertobat karena mereka sudah bertobat. Kepada 5 sidang jemaat yang lain disuruh untuk bertobat sebab mereka belum bertobat dan dasar mereka belum kuat.

Ibrani 6:2-3
6:2 yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal.
6:3 Dan itulah yang akan kita perbuat, jika Allah mengizinkannya.

1.      Iman

2.      Pertobatan

3.      Baptisan, ada 3 macam baptisan:
Ø  Baptisan darah (Mezbah Korban Bakaran) ini menunjuk pertobatan.
Ø  Baptisan air (Bejana Pembasuhan) ini baptisan yang kita praktekkan.
Ø  Baptisan Roh Kudus (Pintu kemah).
Kalau ada ini maka dikatakan kita lahir baru

4.      Penumpangan tangan. Ini adalah pelajaran dasar yang tidak boleh digampangkan, tidak asal. Kalau pergi kepada seorang untuk minta ditumpangkan tangan yang statusnya hamba Tuhan tetapi tahbisannya tidak benar maka orang itu mendapatkan sesuatu yang tidak benar dari penumpangan tangan itu. Walaupun niatnya untuk ditumpangkan tangan supaya mendapat berkat, tetapi karena yang menumpangkan tangan tahbisannya tidak benar maka orang itu justru kena kutuk. Jangan sembarang meminta penumpangan tangan, liat siapa hamba Tuhan itu.

Banyak hamba Tuhan tidak bisa membedakan mana tangan kanan dan tangan kiri. Banyak anak Tuhan yang tidak tahu membedakan tangan kanan dan kiri. Kenapa bisa demikian? Karena masih kanak-kanak rohani. Kalau hamba Tuhan seperti itu yang menumpangkan tangan maka itu bencana bagi yang ditumpangkan tangan.

Hamba Tuhan kanak-kanak ini tidak bisa membedakan mana yang baik mana yang jahat, tidak bisa membedakan di mana bisa pergi ber-fellowship dan mana yang tidak. Kalau bukan pengajaran yang benar yang disampaikan maka orang yang mendengar bisa tercemar. Itu sebabnya kita harus menutup telinga dan menutup hati terhadap fellowship yang semacam itu.

Itulah orang Niniwe yang tidak bisa membedakan tangan kanan dan tangan kiri. Itu seperti anak-anak yang tidak bisa membedakan tangan kanan dan kirinya. Jangankan jemaat, banyak hamba Tuhan tidak bisa membedakan persekutuan yang benar dengan yang tidak benar. Yang benar dipakai menegur tetapi malah ditolak dan pergi mendukung yang lain, akhirnya orang seperti itu menjadi penghujat dan menjadi pendukung antikristus. Jangan menghujat hamba Tuhan yang dipakai untuk menegur saudara.

5.      Kebangkitan orang mati

6.      Hukuman yang kekal

Untuk sampai pada berita puncak, dasar ini harus kuat.
Ibrani 6:1 (Terjemahan Lama)
6:1 Sebab itu baiklah kita berhenti daripada menerangkan pengajaran Kristus yang mula-mula itu, langsungkanlah kepada kesempurnaan: Janganlah lagi kita membubuh alas, yaitu dengan pengajaran hal tobat daripada perbuatan yang membawa kepada mati, dan iman kepada Allah,

Jangan sampai sudah lama menjadi orang Kristen tetapi beritanya itu-itu saja, tidak pernah ditingkatkan pada berita kesempurnaan yang mempersiapkan gereja Tuhan menjadi Mempelai. Kalau anak Tuhan tidak dipersiapkan oleh hamba Tuhan untuk menyambut kedatangan Tuhan sehingga dia tertinggal maka itu tanggung jawab hamba Tuhan. Kalau hamba Tuhan sudah menyampaikan dan jemaat tidak mempersiapkan diri maka itu salahnya sendiri.

Kalau hamba Tuhan sudah menyampaikan dengan benar dan anak Tuhan mendengar dengan benar maka itu baik. Kehidupan itu akan dijemput oleh Tuhan Yesus dan Tuhan mengatakan “ini Aku punya”, jangan direbut oleh antikristus. Celaka kalau ada jemaat tidak pernah mendengar berita kesempurnaan dan celakanya hamba Tuhan yang tidak pernah menyampaikan itu!

Kalau ada hamba Tuhan yang memaparkan dengan terang benderang apa sebenarnya tujuan kita diselamatkan dan kita mendengar kemudian ada yang tidak memperhatikan maka itu sudah salahnya sendiri. Hal itu jangan terjadi di antara kita. Biarkan orang lain menertawakan kita mendengar Kabar Mempelai, doakan supaya orang yang menertawakan itu satu saat juga akan paham.

Kapan mau meningkat pada kesempurnaan kalau hanya selalu tentang pondasi. Kapan bisa siap menyambut kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang kedua kalau seperti itu.

Ibrani 6:2-3 (Terjemahan Lama)
6:2 dan pengajaran dari hal baptisan, dan dari hal meletakkan tangan atas orang, dan dari hal orang mati bangkit pula, dan hukuman yang kekal.
6:3 Demikianlah kita berbuat kelak, jikalau diizinkan Allah.

Maksud ayat 3 adalah jangan kita lanjut kalau dasar itu belum mantap, jadi harus dimantapkan lebih dulu. Kita harus benar-benar mantap dengan pelajaran dasar setelah itu lanjut pada berita kesempurnaan untuk menyongsong kedatangan Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.

Kalau melihat Matius 25:6, mengenai waktu ini sudah kena pada ujung akhir zaman. Kalau mengenai suasana dunia, itu adalah suasana yang sangat gelap.

Kita sudah harus paham kita ada pada waktu yang bagaimana, kita sekarang ada pada akhir hari yang keenam. Adam yang pertama diciptakan Tuhan menurut gambar dan teladan Allah. Tuhan Yesus adalah Adam yang akhir, Dia adalah wujud Allah yang tidak kelihatan. Adam ada isteri itu adalah Hawa yang diciptakan pada ujung hari yang keenam. Tuhan Yesus juga mempunyai isteri yang diciptakan pada akhir hari yang keenam. Kita sekarang ada di sana, di sinilah kita harus merasakan bahwa kita sedang diciptakan menjadi isteri dari Adam yang akhir.

Jangan datang ke gereja hanya sekedar mengisi upacara ibadah. Apakah kita tahu sekarang kita berhadapan dengan suasana dunia yang gelap gulita yang paling pekat di akhir zaman ini?

Kita ada pada hari yang keenam bagian-bagian yang terakhir dan waktunya sudah mau ditutup. Ada minggu kejadian di mana hari yang keenam ditutup dengan Tuhan menciptakan sepasang nikah. Kita ada pada minggu ketebusan dan kita ada di ujung hari yang keenam di mana Tuhan menciptakan sepasang nikah. Tuhan adalah Adam yang akhir dan kita diciptakan untuk menjadi pendamping dari Adam yang akhir.

Kondisi keadaan kita berada sekarang ini ada dalam keadaan yang sangat gelap. Tuhan Yesus menunjuk keadaan yang sangat gelap gulita ini dan Tuhan Yesus mengangkat pada Lukas pasal 17.
Lukas 17:22-23
17:22 Dan Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Akan datang waktunya kamu ingin melihat satu dari pada hari-hari Anak Manusia itu dan kamu tidak akan melihatnya.
17:23 Dan orang akan berkata kepadamu: Lihat, ia ada di sana; lihat, ia ada di sini! Jangan kamu pergi ke situ, jangan kamu ikut.

Yang bahaya adalah orang yang pergi sana sini yang tidak punya ketetapan hati. Dia pergi bersekutu sana sini yang beritanya berbeda-beda sehingga akhirnya beritanya sendirinya menjadi kacau balau. Kita harus menetapkan ber-fellowship di mana. Kita harus ber-fellowship di mana ada Firman Pengajaran yang menyucikan dan berpola Tabernakel. Pengajaran Tabernakel penekanannya adalah kehendak Allah dan Kabar Mempelai penekanannya adalah kasih Allah.

Jangan kita dininabobokan dengan pemahaman kita yang sangat dangkal. 6 berita dasar itu masih dangkal dan di sana kita belum mendapatkan perlindungan.

Lukas 17:24
17:24 Sebab sama seperti kilat memancar dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain, demikian pulalah kelak halnya Anak Manusia pada hari kedatangan-Nya.

Digambarkan bagaikan kilat berarti kecepatannya luar biasa. Berita ini harus serba cepat, kita jangan buang-buang waktu. Kita harus seperti kilat yang bercahaya untuk mengimbangi kedatangan Tuhan Yesus kedua kali. Makanya ada berita seperti kilat dari timur sampai ke barat. Kabar Mempelai ini memancar dari Timur ke Barat, itu sebabnya Tuhan mengilhamkan Kabar Mempelai dalam Tabernakel kepada Bapak Pdt. Van Gessel di Indonesia.

Lukas 17:25
17:25 Tetapi Ia harus menanggung banyak penderitaan dahulu dan ditolak oleh angkatan ini.

Jangan kita melihat seorang hamba Tuhan ditolak lalu kita langsung berpikir dia tidak benar. Tuhan Yesus benar tetapi ditolak. Tuhan tidak menahan diriNya ketika ditolak. Ini yang Tuhan katakan kepada Samuel ketika dia sebal hati melihat orang Israel meminta raja “bukan engkau yang mereka tolak tetapi Aku, karena mereka tidak mau Aku menjadi Raja mereka”. Orang yang menolak kebenaran sama dengan menolak Tuhan Yesus. Kalau menolak berita jangan berpikir yang menyampaikan berita itu yang ditolak, sebenarnya yang mereka tolak adalah sumber dari berita itu yaitu Tuhan.
I Samuel 8:6-7,19
8:6 Waktu mereka berkata: "Berikanlah kepada kami seorang raja untuk memerintah kami," perkataan itu mengesalkan Samuel, maka berdoalah Samuel kepada TUHAN.
8:7 TUHAN berfirman kepada Samuel: "Dengarkanlah perkataan bangsa itu dalam segala hal yang dikatakan mereka kepadamu, sebab bukan engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak, supaya jangan Aku menjadi raja atas mereka.
8:19 Tetapi bangsa itu menolak mendengarkan perkataan Samuel dan mereka berkata: "Tidak, harus ada raja atas kami;

Ini penolakan yang sangat tajam. Menolak Allah menjadi Raja berarti menolak kehendak Allah yang memberikan tuntutan yang tidak pernah berubah dari perjanjian lama sampai pada perjanjian baru yaitu kekudusan. Itu sebabnya kalau diarahkan oleh Firman pengajaran yang keras dan tajam sehingga daging kita terasa sakit, lebih baik kita bergumul, kita harus berjuang agar jangan sampai Tuhan berkata “kamu menolak Aku”. Kalau menolak Tuhan maka ketika mengetuk pintu gerbang Sorga maka orang itu juga akan ditolak Tuhan.

Lukas 17:26-29
17:26 Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia:
17:27 mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.
17:28 Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun.
17:29 Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua.

Manusia hanya mengutamakan perutnya dan kesenangan dalam nikah sehingga bukan kekudusan nikah lagi yang menjadi prioritas tetapi hanya kesenangan hawa nafsu daging. Sehingga terjadi soal kawin cerai.

Ini adalah pembelajaran bagi kita yang hidup di akhir zaman.
Yudas 7
1:7 sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang.

II Petrus 2:6
2:6 dan jikalau Allah membinasakan kota Sodom dan Gomora dengan api, dan dengan demikian memusnahkannya dan menjadikannya suatu peringatan untuk mereka yang hidup fasik di masa-masa kemudian,

Dulu dua suasana ini terjadi secara terpisah, zaman Nuh begini dan zaman Lot begitu. Tetapi akhir zaman sekarang ini hal itu menjadi satu. Coba saudara bayangkan zaman Nuh sudah gelap begitu juga zaman Lot sudah gelap, apalagi zaman kita sekarang ini jauh lebih gelap. Justru pada suasana paling gelap ini diperdengarkan “tengoklah, Mempelai Laki-laki datang”. Artinya bagi kita sekarang di tengah-tengah zaman yang gelap ini jangan sampai saudara lupa untuk mempersiapkan diri karena ini adalah aba-aba Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga segera akan datang.

Di sini terjadi pemisahan.
1.      Nikah terpisah
Lukas 17:34
17:34 Aku berkata kepadamu: Pada malam itu ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.

Sekarang ini kombinasi kejahatan dan kenajisan di zaman Nuh dan zaman Lot menjadi satu, luar biasa kegelapan sekarang ini. Di Indonesia sudah ada pasangan nikah yang sejenis sama-sama laki-laki. Di Amerika pemerintah sudah menyetujui pernikahan seperti ini sehingga akhirnya dua pendeta harus masuk penjara karena tidak mau memberkati pasangan homo dan lesbian. Inilah yang namanya penghujatan nikah! Jangan terjadi dalam diri saudara.

Dalam nikah terjadi penyaringan, itu sebabnya suami harus bergumul dan isteri harus bergumul supaya jangan terpisah. Nikah harus ditata baik-baik supaya nikah kita ada pada kondisi yang benar, isteri pada posisi yang benar dan suami pada posisi yang benar. Jangan lalai memberikan pelayanan satu dengan yang lain yaitu suami mengasihi isteri dan isteri tunduk kepada suami. Jangan ketika membuatkan teh untuk suami malah merasa seperti dijajah.

2.      Sudah ada hasil
Lukas 17:35
17:35 Ada dua orang perempuan bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan."

Sudah ada hasil tetapi Tuhan tidak tergiur melihat hasil. Yang Tuhan cari bagaimana hasil itu dicapai, yang Tuhan lihat cara kerjanya untuk mendapat hasil, itulah tahbisan. Pelayanan ada yang diterima oleh Tuhan, ada pelayanan yang ditolak oleh Tuhan. Sudah ada hasil tetapi kenapa satu ditolak dan satu diterima. Karena cara mencapai hasil itu yang disaring oleh Tuhan.

Untuk menjadi hamba Tuhan ada 3 korban yang harus ada:
Ø  Lembu jantan yaitu korban bakaran itu adalah korban pendamaian
Ø  Domba jantan pertama adalah penyerahan sepenuh.
Ø  Domba jantan kedua adalah korban tahbisan berarti siap masuk dalam melayani.

Apalah arti melayani tetapi tanpa roh perdamaian dan hanya ada roh kebencian, ada roh kedengkian dan roh iri hati. Jangan kita melayani tanpa roh perdamaian.

Tuhan tidak melihat besarnya genggaman tangan saudara tetapi Tuhan melihat hati dari siapa yang berkorban itu.
Lukas 21:1-4
21:1 Ketika Yesus mengangkat muka-Nya, Ia melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan.
21:2 Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu.
21:3 Lalu Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu.
21:4 Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya."

Janda ini memberikan seluruh hidupnya, berarti dia memiliki korban pendamaian, penyerahan diri sepenuh dan korban tahbisan.

Ayo semakin hari roh sengketa itu semakin kita tekan sampai tidak bersuara lagi. Suka atau tidak suka suatu saat ada penentuan akhir dan tidak bisa lagi diperbaiki. Selama kita masih ada waktu untuk diperbaiki, harus kita manfaatkan.

3.      Tahbisan pelayanan
Lukas 17:36
17:36 [Kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.]

Entah hamba Tuhan maupun sidang jemaat, tahbisan ini menjadi penentu bagi kita. Tahbisan ini menentukan hidup matinya setiap pribadi, kesempatan sekarang ini menentukan mati hidup pribadi itu sendiri ke depan.

Bagaimana ketika Tuhan Yesus datang pada kali yang pertama dan kepergianNya ke Sorga?
Kisah Para Rasul 1:8
1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."

Tuhan mau kita bekerja sampai akhir, tidak separuh jalan. Contohnya adalah Tuhan Yesus.
Yohanes 4:34
4:34 Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

Filipi 1:6
1:6 Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.

Kisah Para Rasul 1:9-11
1:9 Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.
1:10 Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka,
1:11 dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga."

Setelah kepergian Tuhan Yesus ternyata utusan Sorga datang untuk mengingatkan tentang kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang kedua. Apakah Tuhan Yesus tidak pernah menyampaikan tentang kedatanganNya pada kali kedua? Berkali-kali Tuhan Yesus sampaikan, tetapi itu adalah saat yang paling tepat bagi utusan dari Sorga untuk mengingatkan ketika mereka masih menatap ke langit.

Kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang pertama, Dia telah menyelesaikan pekerjaanNya mulai dari kelahiranNya, pelayananNya, kematianNya, kebangkitanNya dan kenaikanNya. Kenaikan Tuhan Yesus pada kedatanganNya pada kali yang pertama dikaitkan dengan kedatanganNya pada kali yang kedua. KedatanganNya pada kali yang kedua ini sudah tidak lagi berbicara tentang 6 pelajaran dasar.

KedatanganNya pada kali yang pertama untuk memperoleh Mempelai WanitaNya dan kedatanganNya pada kali yang kedua untuk menjemput Mempelai WanitaNya. Itu sebabnya ada seruan bagi Mempelai WanitaNya “tengoklah mempelai datang, songsonglah Dia!”. Kalau bukan Mempelai WanitaNya pasti tidak akan siap. Ini yang harus kita jaga, apakah kita siap?

Bagaimana cara kita mempersiapkan diri untuk menanggapi hal ini?
Kisah Para Rasul 1:13
1:13 Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus.

Ini sikap yang harus kita teladani atau pembelajaran dari Tuhan yang harus ada pada kita yaitu jangan lupa ruangan atas.
Lukas 22:12
22:12 Lalu orang itu akan menunjukkan kepadamu sebuah ruangan atas yang besar yang sudah lengkap, di situlah kamu harus mempersiapkannya."

Lukas 22:12 (Terjemahan Lama)
22:12 Maka ia pun akan menunjukkan kepadamu sebuah bilik besar di atas, yang terlengkap dengan indahnya; di situlah kamu bersiap!"

Setelah Tuhan Yesus terangkat ke Sorga, murid-murid kembali ke ruang atas ini.

Lukas 22:16
22:16 Sebab Aku berkata kepadamu: Aku tidak akan memakannya lagi sampai ia beroleh kegenapannya dalam Kerajaan Allah."

Kegenapan yang dimaksud Tuhan Yesus adalah pesta nikah Anak Domba Allah.

Jangan melupakan ruang atas artinya kita selalu mengutamakan di mana saat terakhir Tuhan Yesus menceritakan tentang derita sengsaraNya, tubuhNya dipecah-pecahkan, darahNya ditumpahkan dan diberikan kepada kita. Orang yang memiliki bilik di atas tidak akan pernah lupa Korban Kristus.

Bagaimana mau menyambut kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang kedua kalau penghargaan terhadap Korban Kristus terlalu minim/ tidak ada. Padahal korban Kristus yang membuat dia bisa beribadah, Korban Kristus yang membuat dia mendapat pengampunan, Korban Kristus yang membuat dia bisa disucikan dan Korban Kristus yang membuat pintu Sorga terbuka.

Orang yang sudah diampuni tetapi tidak mau mengampuni sesama berarti tidak menghargai Korban Kristus dan itu sama dengan tidak memiliki bilik di atas. Mulai dari suami isteri harus sudah berdamai. Memang tidak gampang untuk menyatukan dua kodrat yang berbeda.
3 November 1985 Pdt. In Yuwono menekankan “berita kita dasarnya II Korintus 11:2 (nikah). Konsekuensi pemberita Kabar Mempelai, nikahmu harus benar”. Persekutuan kecil itu adalah nikah. Untuk menyongsong kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang kedua pesekutuan kita harut terbenahi, nikah harus terbenahi.

Ruang atas itu lapang, hati kita harus lapang untuk untuk menerima Firman Allah.

Ada tiga hal yang harus kita perangi untuk mempersiapkan diri menjelang kedatangan Tuhan:
1.      Roh tidak setia
Naik ke ruang atas di tempat yang luas, di tempat yang lengkap, di tempat yang indah. Bagaimana bisa mencapai hal yang indah kalau tidak memerangi rot tidak setia. Jangan kita tidak setia dalam ibadah, kita beribadah bukan hanya sekedar menjalankan upacara ibadah. Kesetiaan kita dinantikan oleh Tuhan, setia itu ditekankan oleh Tuhan.
Matius 25:21,23
25:21 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
25:23 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

Ada lawan dari baik dan setia.
Matius 12:39
12:39 Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus.

Tanda itu adalah:
Matius 16:4
16:4 Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus." Lalu Yesus meninggalkan mereka dan pergi.

Jangan saudara berpikir kalau sudah mendapatkan mujizat berarti kita sudah baik di hadapan Tuhan. Itu tidak menjadi ukuran.

Untuk mendongkel roh yang tidak setia ini maka Tuhan tunjuk KorbanNya. Jadi orang yang menghargai Korban Kristus inilah yang dikatakan yang baik dan setia. Yang baik dan setia ini harus kita pelihara. Roh yang tidak setia itu harus kita perangi. Yang tidak setia itu adalah Yudas Iskariot.

2.      Hati yang bercabang
Hati yang bercabang ini yang membuat orang ke sini dan ke situ, arah mereka tidak jelas. Orang seperti itu tidak akan mendapatkan apa-apa.
Yakobus 1:8
1:8 Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.

Orang yang bercabang hati akan bimbang dan tidak tenang. Akhirnya akan menjadi penghujat. Salah kita kalau tidak memiliki ketetapan hati karena kita sudah diberikan Tuhan asupan-asupan yang tidak salah.

3.      Angka 11
Tadinya jumlah mereka 12 tetapi sudah menjadi 11. Angka 11 ini harus diperangi sebab angka ini menghambat pembangunan Tubuh Kristus.

Hamba Tuhan mendapati jemaat tidak seperti yang dikehendaki oleh hamba Tuhan dan Tuhan. Jemaat itu juga diperhadapkan dengan penampilan hamba Tuhan yang tidak mereka kehendaki. Apakah penampilan Paulus yang membawa nama Yesus dan diutus oleh Roh Kudus kemudian tidak bermanfaat bagi sidang jemaat? Itu mustahil.

II Korintus 12:20-21
12:20 Sebab aku kuatir, bahwa apabila aku datang aku mendapati kamu tidak seperti yang kuinginkan dan kamu mendapati aku tidak seperti yang kamu inginkan. Aku kuatir akan adanya 1perselisihan, 2iri hati, 3amarah, 4kepentingan diri sendiri, 5fitnah, 6bisik-bisikan, 7keangkuhan, dan 8kerusuhan.
12:21 Aku kuatir, bahwa apabila aku datang lagi, Allahku akan merendahkan aku di depan kamu, dan bahwa aku akan berdukacita terhadap banyak orang yang di masa yang lampau berbuat dosa dan belum lagi bertobat dari 9kecemaran, 10percabulan dan 11ketidaksopanan yang mereka lakukan.

Angka 11 ini harus diperangi. Setelah angka 11 ini diperangi maka tampillah Matias. Matias ini adalah orang yang memiliki roh kesetiaan, orang yang tidak memiliki hati bercabang dan dia adalah orang yang menggenapi angka 11 menjadi angka 12.

Matias artinya karunia Allah. Bagi kita bangsa kafir, kita mendapat karunia Allah lewat rasul Paulus.
Roma 11:13;15:16-18
11:13 Aku berkata kepada kamu, hai bangsa-bangsa bukan Yahudi. Justru karena aku adalah rasul untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi, aku menganggap hal itu kemuliaan pelayananku,
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.
15:17 Jadi dalam Kristus aku boleh bermegah tentang pelayananku bagi Allah.
15:18 Sebab aku tidak akan berani berkata-kata tentang sesuatu yang lain, kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus olehku, yaitu untuk memimpin bangsa-bangsa lain kepada ketaatan, oleh perkataan dan perbuatan,

II Korintus 11:5
11:5 Tetapi menurut pendapatku sedikit pun aku tidak kurang dari pada rasul-rasul yang tak ada taranya itu.

I Korintus 9:1-2
9:1 Bukankah aku rasul? Bukankah aku orang bebas? Bukankah aku telah melihat Yesus, Tuhan kita? Bukankah kamu adalah buah pekerjaanku dalam Tuhan?
9:2 Sekalipun bagi orang lain aku bukanlah rasul, tetapi bagi kamu aku adalah rasul. Sebab hidupmu dalam Tuhan adalah meterai dari kerasulanku.

Tuhan memberikan kepada kita bangsa kafir, hamba Tuhan seperti Paulus yang setia sampai titik darah terakhir, dia adalah pribadi yang tidak senang kalau ada hati yang bercabang, dia adalah pribadi yang tidak senang dengan angka 11 yang merusak pembangunan Tubuh Kristus. Konsep ini harus ada pada saya sebagai gembala.

Kita harus naik di ruang atas. Hargai KorbanNya, lihat tangan Tuhan Yesus memecah-mecahkan roti dan berkata “inilah tubuhKu”. Lihat tangan Tuhan Yesus menyodorkan cawan dan berkata “inilah darahKu”. Hargai Korban Kristus karena Korban Kristus yang membuat kita bisa beribadah dan mendengarkan Firman yang rahasianya dibukakan kepada kita.

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar