20170916

Kebaktian Doa, Sabtu 16 September 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Di akhir zaman ini tidak ada cara lain yang bisa kita lakukan selain doa dan puasa untuk menghadapi dosa zaman Nuh di mana manusia binasa oleh air dan dosa di zaman Lot di mana manusia dibinasakan dengan api. Dua hal ini yang harus kita gumuli supaya kita generasi hujan akhir bisa luput lewat doa dan puasa.
                                                            
Yohanes 2:18-22
2:18 Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: "Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?"
2:19 Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali."
2:20 Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?"
2:21 Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.
2:22 Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan mereka pun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus.

Sesuatu yang sangat aneh, orang yang dipercayakan Tuhan untuk mengurus rumah Tuhan atau Bait Allah tetapi telah mengabaikan, tidak menjalankan tugas panggilannya, kemudian ada yang berupaya menjalankan tugas panggilannya justru mereka tantang. Jadi yang sebetulnya diangkat atau dipanggil untuk mengurus keberadaan rumah Tuhan atau Bait Allah, malah menyimpang dari panggilan. Kemudian ada pribadi yang mau mengerjakan ini, justru ditantang oleh mereka.

Bila peristiwa ini kita bawa dalam alam kita hari-hari terakhir ini, ternyata ada dua kelompok atau dua kubu pelayan Tuhan. Kubu yang satu adalah orang yang tenggelam dan benar-benar mengerti panggilan Sorgawi atas dirinya. Yang kedua adalah kubu yang tahu bahwa dia dipanggil dalam satu tugas yang rohani tetapi menyimpang dari panggilan. Inilah yang kita baca tadi dalam Yohanes 2:18.
Yohanes 2:18
2:18 Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: "Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?"

Seharusnya tidak perlu ada pertanyaan ini kalau mereka tidak melupakan atau menyimpang dari panggilan. Sebenarnya mereka harus berkata “puji Tuhan, bertambah personil untuk menjaga kemurnian rumah Tuhan”. Tetapi karena kelompok imam-imam yang dipanggil menjaga fungsi dan pemanfaatan rumah Tuhan, sudah salah motivasi maka mereka menantang Yesus. Seharusnya mereka mengulurkan tangan kepada Pribadi yang bertanggung jawab melihat fungsi rumah Tuhan yang sudah berubah dan berkata “maaf kami sudah salah”.

Jadi ada dua kubu di sini, yang ditantang dan yang menantang. Ini terjadi pada zaman Yesus. Ada dua kali peristiwa pembersihan rumah Tuhan. Pada pembersihan pertama mereka belum sadar, pada pembersihan kali kedua lagi-lagi muncul hal yang sama dan mereka tidak juga sadar.

Saudara lihat begitu kuatnya kuasa kegelapan untuk mendorong siapapun untuk melawan rencana Allah. Yang dia provokasi adalah pelayan-pelayan Tuhan yang semestinya menjaga fungsi rumah Tuhan. Ini hal yang sama yang bisa terjadi di manapun dan kapanpun.

Jadi kalau kita rindu atau punya hasrat atau punya niat untuk mengurus rumah Tuhan, maka rumah Tuhan ini dijaga kebersihan dan kemurniannya agar kelak ketika Yesus datang pada kali yang kedua sebagai Pemilik, Dia menjadi penghuni rumah.

Siapa yang seharusnya yang mengurus rumah Tuhan, siapa yang harus menjaga gereja Tuhan agar hubungan gereja dan Sang Pemilik itu harmonis? Mereka adalah pelayan-pelayan Tuhan, hamba-hamba Tuhan. Dulu imam-imam, sekarang secara kasat mata adalah pendeta-pendeta.

Itu tanggung jawab di atas pundak mereka, tetapi kita lihat, bukannya bertanggung jawab atas pangilan sorgawi. Dalam Matius 23 kita lihat orang-orang yang tadi mendapat panggilan Sorgawi untuk menjaga fungsi rumah Tuhan malah Tuhan katakan “munafik!” sampai tujuh kali. Jadi mohon kepada Tuhan jangan sampai kita mendapat predikat munafik.

Tuhan mengatakan “kamu menaruh beban di atas umat Tuhan, sedangkan kamu mau menyentuh dengan ujung jari saja tidak mau”. Kalau perkataan ini ditujukan kepadaku saya terima sebab itu koreksi, agar saya tidak berada pada kubu yang menentang kebenaran.

Matius 23:13-15,23,25,27,29
23:13 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang 1munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk.
23:14 [Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang 2munafik, sebab kamu menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab itu kamu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.]
23:15 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang 3munafik, sebab kamu mengarungi lautan dan menjelajah daratan, untuk mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kamu menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat dari pada kamu sendiri.
23:23 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang 4munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.
23:25 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang 5munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan.
23:27 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang 6munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran.
23:29 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang 7munafik, sebab kamu membangun makam nabi-nabi dan memperindah tugu orang-orang saleh

Ahli Taurat ini terserap di dalamnya imam-imam. Farisi ini satu kelompok yang dapat dikatakan partai rohani yang ada dalam rumah Tuhan dan juga terlibat dalam pelayanan. Ketiga kelompok ini menjadi satu dengan imam, ahli Taurat dan orang Farisi, untuk menentang Yesus.

Jadilah saudara orang yang berpihak pada kebenaran, berpihak kepada Yesus.
II Korintus 13:8
13:8 Karena kami tidak dapat berbuat apa-apa melawan kebenaran; yang dapat kami perbuat ialah untuk kebenaran.

Pekerjaan kami bukan untuk melawan kebenaran tetapi demi kebenaran. Tetapi kalau kita membaca Yohanes pasal 2 ini, panggilan yang demi kebenaran itu malah berbalik melawan kebenaran. Ini dulu terjadi dan terjadi dalam semua zaman. Sejak gereja lahir ke dunia ini sampai detik ini, roh ini berjalan terus. Jadi tidak usah kaget, bila saudara berpihak pada Yesus, berarti berpihak pada kebenaran, lalu dibenci oleh yang melawan kebenaran.

Kebenaran adalah pribadi Yesus sendiri, kebenaran itu adalah Firman Tuhan.
Yohanes 17:17
17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.

Kalau kita berpihak kepada kebenaran maka kita akan mengeja baik-baik perkataan kudus. Kita akan memikirkan dan merenungkan apa pekerjaan kebenaran itu yaitu kekudusan. Rumah Tuhan inilah yang harus kita jaga kekudusannya. Sebab kalau kita ada dalam kubunya Yesus berarti kita harus berupaya menggumuli hidup kita untuk selalu menerima Firman supaya kita dikuduskan. Bukan terima Firman tetapi tambah brutal, tambah tidak karu-karuan. Kalau seperti itu, itu bukan tujuan dari Yesus yang adalah kebenaran. Kebenaran itu memerdekakan, Anak itulah yang memerdekakan.
Yohanes 8:32,36
8:32 dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."
8:36 Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."

Kalau diriku menentang kebenaran dan tidak ada bukti-bukti kekudusan baik dalam nikah, pekerjaan dan pelayanan maka saya melayani dengan predikat yaitu munafik! Ini yang saya katakan ngeri! Jangan sampai saya berdiri di belakang mimbar lalu saya memiliki predikat hamba Tuhan munafik. Jangan sampai sidang jemaat, grup koor, paduan suara, pemain musik, pelayan mimbar, jangan sampai kita memiliki atribut munafik, karena ini sangat memilukan hati Tuhan.

Kita sudah ada dalam suasana remang-remang dini hari, bintang fajar sudah terbit. Secara ilmu alam, bintang fajar itu terbit antara jam 12 sampai jam 1 dan terus sampai pagi. Kita sudah ada pada larut malam, sudah dekat fajar menyingsing, tanggalkanlah perilaku yang ada tanda munafik.

Tuhan akan merangkul saudara. Ketika Dia bicara dalam Yohanes 17:17, Dia tunjukkan teladan kepada kita pada ayat 18 dan 19. Dia tidak ada cacat celah dan dosa tetapi Dia berkata “Aku menguduskan diriKu bagi mereka”.
Yohanes 17:18-19
17:18 Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia;
17:19 dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran.

Ketika saudara merindukan kebenaran kemudian saudara dicerca, itu adalah kesempatan kita menguduskan hidup kita. Tetapi ketika kita dicerca, ditantang, dimaki lalu kita mengambil sikap seperti si penantang itu, berarti kita belum bisa mengekspresikan kekudusan. Kalau Yesus benar-benar sudah Dia praktekkan.

Kalau hamba Tuhan akhir zaman ini, jangankan tidak salah lalu dipersalahkan, sedangkan sudah salah lalu ditunjuk dia masih ribut. Inilah kekurangan yang masih melekat pada diri kita. Kita belum mampu dipersalahkan, belum mampu ketika dinista dan diumpat. Tetapi Yesus meninggalkan teladan bagi kita semua.
I Petrus 2:21-23
2:21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
2:22 Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
2:23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.

I Petrus 2:20
2:20 Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.

Kadang seseorang berbahagia karena mendapatkan berkat jasmani dan itu dianggap kasih karunia. Tetapi ada sesuatu yang Tuhan beri dan itu tidak enak bagi daging kita, namun itu Tuhan katakan kasih karunia. Di sini kita yang mau dipersiapkan menjadi mempelai wanita untuk Tuhan Yesus harus belajar, ketika kita menderita karena kebenaran kita harus mengerti bahwa itu kasih karunia.

Tetapi kalau kita banyak berucap “kenapa saya sudah baik-baik tetapi masih kena ini dan itu. Kenapa orang jahat itu bagus sekali hidupnya”. Karena akal kita yang membandingkan, kita belum sanggup menerima bagaimana semestinya kasih karunia dari Tuhan. Jangankan saudara, Asaf saja pernah berbicara begitu karena melihat orang fasik tumbuh subur, kelihatan sehat bugar sedangkan dia mengalami banyak masalah. Setelah itu baru dia terbuka mata. Ternyata Tuhan punya konsep sendiri. Tuhan punya pikiran sendiri yang belum bisa diserap oleh pemimpin zangkoor raksasa ini.
Mazmur 73:2-9
73:2 Tetapi aku, sedikit lagi maka kakiku terpeleset, nyaris aku tergelincir.
73:3 Sebab aku cemburu kepada pembual-pembual, kalau aku melihat kemujuran orang-orang fasik.
73:4 Sebab kesakitan tidak ada pada mereka, sehat dan gemuk tubuh mereka;
73:5 mereka tidak mengalami kesusahan manusia, dan mereka tidak kena tulah seperti orang lain.
73:6 Sebab itu mereka berkalungkan kecongkakan dan berpakaian kekerasan.
73:7 Karena kegemukan, kesalahan mereka menyolok, hati mereka meluap-luap dengan sangkaan.
73:8 Mereka menyindir dan mengata-ngatai dengan jahatnya, hal pemerasan dibicarakan mereka dengan tinggi hati.
73:9 Mereka membuka mulut melawan langit, dan lidah mereka membual di bumi.

Ayat-ayat selanjutnya baru mencengangkan Asaf, ternyata seperti itu konsep Tuhan dan sulit diterima akal manusia.

Bila saudara mencintai kebenaran dan belajar hidup dalam kebenaran, mau dikuduskan oleh kebenaran, kemudian saudara ditimpa oleh sesuatu yang tidak menyenangkan daging maka itu kasih karunia.
I Petrus 2:20
2:20 Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.

Sudah berbuat baik, ada pada jalur Firman tetapi kenapa masih harus menderita. Jawaban Tunan itu adalah kasih karunia. Konsep ini sukar diterima oleh akal manusia. Makanya banyak orang menganggap orang Kristen sudah gila kalau dia menjalankan konsep ini.

I Petrus 2:21
2:21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.

Kadang kita, kita mau menerima warisan kalau itu menguntungkan kita secara duniawi. Tetapi kalau warisan itu penderitaan bagi daging kita, sulit kita terima. Tetapi itu konsep sorga. Yang Allah ingin kita taat kepadaNya (Firman).

I Petrus 2:23
2:23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.

Ini konsep sorga yang diwariskan kepada kita, ketika kita dicaci maki, jangan membalas dengan mencaci maki. Ini yang banyak kali terjadi yang belum bisa kita laksanakan.

I Petrus 2:24
2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

Justru di dalam penderitaanNya maka kita mendapatkan berkat yang dikatakan bilur-bilurNya menyembuhkan kita. Menyembuhkan hati yang luka lara dan perasaan galau.

Ayo kita mau belajar apa yang disebutkan oleh Firman Tuhan supaya kita gereja Tuhan yang punya kerinduan hati untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan, jangan hanya sampai ucapan doang. Apakah benar kebenaran itu menguduskan kita? Jangan ditantang. Jadi pada pembersihan Bait Allah ini ternyata tampil dua golongan:
1.      Yang berhasrat untuk membersihkan.
2.      Yang punya niat tersendiri, alias membiarkan hal-hal yang tidak cocok dengan selera Tuhan.

Yang berhasrat untuk membersihkan ini yang seringkali banyak ditantang, tetapi tidak menjadi masalah. Kalau saudara benar di pihak Tuhan maka saudara akan berkata seperti ini:
Roma 8:31
8:31 Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?

Bahasa “siapa yang akan melawan kita?” itu menunjukkan bahwa akan ada yang akan melawan tetapi kita tidak mungkin dikalahkan. Itu adalah orang yang punya hasrat untuk dikuduskan dan menjaga fungsi Bait Allah.

Imam-imam di sini seharusnya mengurus kesucian rumah Tuhan tetapi mereka sudah menyimpang. Bagian inilah yang Tuhan lihat bahwa pelayanan mereka sudah salah. Yesus sebagai pemilik tidak membiarkan. Orang yang dipercaya sorga untuk mengurus rumah Tuhan tetapi mereka sudah tidak bertugas seperti apa yang ditugaskan kepada mereka, maka segera Pemilik datang.

Ketika orang yang bertanggung jawab untuk menjaga keberadaan rumah Tuhan sudah sekarat maka si Pemilik segera akan bertindak. Artinya Tuhan akan segera datang. Bagaimana kalau Pemilik itu datang lalu kita didapati sebagai orang yang tidak bertanggung jawab atas apa yang Tuhan percayakan kepada kita. Bahasa diusir ini tidak elok. Rasul Paulus mengatakan urusan mereka bukan yang di luar tetapi yang di dalam. Bila yang di dalam ini tidak benar maka usir mereka.

Panggilan Sorgawi dikaitkan dengan rumah Tuhan, yang membangun, pemilik dan yang menjaga. Jangan sampai kita salah, kita ini rumahnya Tuhan, rumah Roh Kudus, jangan kita salah fungsikan. Satu waktu harus kita pertanggungjawabkan. Betapa ngerinya kita ketika mempertanggungjawabkan tetapi malah diusir oleh Tuhan. Ini jangan sampai terjadi.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar