20170927

Kebaktian PA Yeremia, Rabu 27 September 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yeremia 3:16
3:16 Apabila pada masa itu kamu bertambah banyak dan beranak cucu di negeri ini, demikianlah firman TUHAN, maka orang tidak lagi akan berbicara tentang tabut perjanjian TUHAN. Itu tidak lagi akan timbul dalam hati dan tidak lagi akan diingat orang; orang tidak lagi akan mencarinya atau membuatnya kembali.

Diawali dengan berkat yaitu bertambah banyak, beranak cucu dan sebagainya. Kalimat pertama ini mengingatkan kita Kejadian 1:28.
Kejadian 1:28
1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."

Ini anjuran Tuhan setelah menciptakan sepasang nikah agar beranak cucu dan seterusnya. Ini diucapkan oleh Tuhan ketika mereka masih di taman Eden dan belum terjadi pengusiran. Dengan demikian yang dikatakan tabut perjanjian tidak akan timbul lagi, itu dihubungkan dengan suasana Eden, suasana Firdaus. Jadi benar-benar komplit bahwa hidup itu ada di Eden atau Firdaus yang dipulihkan Tuhan.

Menyangkut hal ini yaitu perkataan “tidak akan muncul lagi” banyak orang yang menyalahgunakan dengan mengatakan tabut perjanjian tidak perlu lagi. Yeremia melayani hampir ± 600 tahun sebelum Yesus lahir. Mengapa dalam Ibrani pasal 9 dibicarakan lagi tentang Tabut, mengapa dalam Wahyu 11:19 dibicarakan lagi tentang tabut, kalau mengatakan tabut tidak akan dibicarakan lagi, berarti itu sudah tidak kena. Karena bukan itu maksud Yeremia 3:16

Berbicara tabut atau peti perjanjian, ada tujuh istilah yang ada hubungannya dengan itu. Kalau ada hamba Tuhan tidak mengerti itu sudah keterlaluan. Tabut perjanjian atau peti perjanjian, dalam bahasa Ibraninya disebut Arown dan gerikanya disebut Kibotos atau Tebah. Tebah itu juga sebutan untuk bahtera Nuh.

1.      Tabut hukum (asyadat)
2.      Tabut
3.      Tabut perjanjian Tuhan
4.      Tabut Allah atau tabut Tuhan
5.      Tabut Tuhan Allah
6.      Tabut Kudus
7.      Tabut kekuatanku

Begitu dalam Yeremia tadi bicara tabut perjanjian, langsung seakan-akan suasana sudah berakhir. Memang pelajaran dua menjadi satu ini segera akan berakhir di telinga manusia, segera berakhir dari benak hati manusia, tidak akan terbit lagi. Olehnya itu selagi suara ini masih diperdengarkan, berarti waktunya segera akan berakhir, jangan berlambat-lambatan. Jangan kita tidak membuka hati mumpung masih diperdengarkan. Berarti ingatan dan hati masih disentuh oleh ini. Kalau sudah berakhir mau apa gerangan.

Istilah yang muncul dalam Yeremia adalah Tabut perjanjian Tuhan. Dia tidak bicara 6 istilah yang lainnya.

Bicara peti perjanjian ini berita puncak, kami harus matang di sini. Jangan menyebut pekabar mempelai atau pendeta Tabernakel kalau tidak mantap persoalan ini. Kalau kami pemberita kabar mempelai tidak paham persoalan 7 istilah tabut perjanjian ini lebih baik dia duduk jadi jemaat saja, sebab arah pelayanannya tidak akan sampai, nantinya merugikan jemaat.

1.      Tabut perjanjian mengarahkan kita untuk mendapatkan perhentian
Bilangan 10:33
10:33 Lalu berangkatlah mereka dari gunung TUHAN dan berjalan tiga hari perjalanan jauhnya, sedang tabut perjanjian TUHAN berangkat di depan mereka dan berjalan tiga hari perjalanan jauhnya untuk mencari tempat perhentian bagi mereka.

Tabut perjanjian ini paham persis di mana tempat perhentian. Tabut perjanjian itu yang pegang komando untuk menghentar umat Tuhan ke tempat perhentian. Semuanya ini mengarah pada finish, mengarah pada tujuan perjalanan akhir.

2.      Tabut perjanjian ini untuk menghadapi arus kematian rohani
Yosua 3:3
3:3 dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: "Segera sesudah kamu melihat tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya --

Yosua mengatakan ini adalah batas akhir perjalanan untuk mencapai tanah perhentian itu. Tetapi untuk kita apakah yang dimaksud itu adalah tanah Kanaan di Timur Tengah? Itu dipertanyakan oleh rasul Paulus dalam monolognya dan dijawab sendiri oleh rasul Paulus.

Dalam Bilangan 10:33 dikatakan tabut perjanjian Tuhan itu mengarahkan umat ke tempat perhentian dan Yosua 3:3 mengatakan tabut perjanjian menghentar sampai pada batas akhir.

Kita harus melihat secara menyeluruh bahwa lewat tabut perjanjian ini kita menerima berkat dan memberkati. Jadi bukan hanya arah kita harus jelas menuju ke tempat perhentian. Jadi kalau mau mencari perhentian kemudian kita tidak mengerti tabut perjanjian Tuhan ini, akibatnya kelak gagal.

Dalam Yosua 3:3 bicara tabut perjanjian karena akan menghadapi sungai Yordan yang sebak, itu menunjuk arus kematian yang begitu deras. Yang bisa mengatasi hanya tabut perjanjian. Untuk mencapai perhentian, yang mengarahkan adalah tabut perjanjian. Untuk menerima berkat lewat tabut perjanjian= kabar mempelai= dua jadi satu.

3.      Tabut perjanjian untuk memperoleh berkat dan memberkati
Ulangan 10:8
10:8 Pada waktu itu TUHAN menunjuk suku Lewi untuk mengangkut tabut perjanjian TUHAN, untuk bertugas melayani TUHAN dan untuk memberi berkat demi nama-Nya, sampai sekarang.

Jadi bicara tabut perjanjian tidak lepas dengan suku Lewi.

Ulangan 10:9-11
10:9 Sebab itu suku Lewi tidak mempunyai bagian milik pusaka bersama-sama dengan saudara-saudaranya; TUHANlah milik pusakanya, seperti yang difirmankan kepadanya oleh TUHAN, Allahmu.
10:10 Maka aku ini berdiri di atas gunung seperti yang pertama kali, empat puluh hari empat puluh malam lamanya, dan sekali ini pun TUHAN mendengarkan aku: TUHAN tidak mau memusnahkan engkau.
10:11 Lalu berfirmanlah TUHAN kepadaku: Bersiaplah, pergilah berjalan di depan bangsa itu, supaya mereka memasuki dan menduduki negeri yang Kujanjikan dengan sumpah kepada nenek moyang mereka untuk memberikannya kepada mereka."

Jadi mereka menerima berkat dan memberi berkat.

Yeremia 3:16
3:16 Apabila pada masa itu kamu bertambah banyak dan beranak cucu di negeri ini, demikianlah firman TUHAN, maka orang tidak lagi akan berbicara tentang tabut perjanjian TUHAN. Itu tidak lagi akan timbul dalam hati dan tidak lagi akan diingat orang; orang tidak lagi akan mencarinya atau membuatnya kembali.

Pada bagian pertama itu adalah kalimat suasana di Eden, ketika manusia belum jatuh dalam dosa maka Tuhan sudah berfirman supaya mereka beranak cucu. Kemudian Eden dihubungkan dengan Tabut perjanjian.

Kita benar-benar sudah ada pada suasana ujung akhir zaman. Mumpung suara yang diperdengarkan dari Tabut Perjanjian ini masih berkumandang hari-hari terakhir ini, mari kita buka hati. Sebab Tabut Perjanjian itu sedang membawa kita pada perhentian. Kalau perhentian yang dimaksud hanya secara hurufiah yaitu Kanaan, kenapa rasul Paulus bertanya secara monolog?
Ibrani 4:1-2
4:1 Sebab itu, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentian-Nya masih berlaku.
4:2 Karena kepada kita diberitakan juga kabar kesukaan sama seperti kepada mereka, tetapi firman pemberitaan itu tidak berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman dengan mereka yang mendengarnya.

Ini yang gawat, peti perjanjian mereka pikul, tetapi suaranya tidak mau mereka dengar. Kita tahu dalam Bilangan 7:89 selalu Firman Tuhan itu keluar dari atas tabut perjanjian untuk diterima oleh Musa lalu disampaikan. Mereka mendengar tetapi tidak punya keseriusan untuk menangkap dan tidak punya hati untuk menerima. Kami pekabar mempelai harus mengumandangkan ini. Kalau ada orang yang tidak memperhatikan pemberitaan kami, dia persis orang Israel di sini. Mumpung sekarang kita masih mendengarkan suara itu.

Ibrani 4:8-11
4:8 Sebab, andaikata Yosua telah membawa mereka masuk ke tempat perhentian, pasti Allah tidak akan berkata-kata kemudian tentang suatu hari lain.
4:9 Jadi masih tersedia suatu hari perhentian, hari ketujuh, bagi umat Allah.
4:10 Sebab barangsiapa telah masuk ke tempat perhentian-Nya, ia sendiri telah berhenti dari segala pekerjaannya, sama seperti Allah berhenti dari pekerjaan-Nya.
4:11 Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorang pun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga.

Bicara perhentian tidak lepas dari tabut perjanjian Tuhan. Makanya kita harus mendengar berita dari tabut perjanjian Tuhan ini. Berita dua menjadi satu ini untuk membawa saudara ke tempat perhentian. Bukan hanya membawa kita sekedar sebagai pelaku ibadah. Perhentian yang sejati ketika kepala dan tubuh menjadi satu. Makanya berita perhentian dikaitkan dengan bahasa tabut perjanjian Tuhan.

Ada bahaya yang harus kita hadapi, peti perjanjian tahu persis solusinya. Kabar Mempelai dua menjadi satu ini adalah solusi dari Tuhan untuk menghadapi arus kematian. Kematian rohani hari-hari terakhir ini melanda gereja Tuhan. Bahkan yang aneh sekarang Kristen tanpa Yesus lebih banyak hari-hari terakhir ini. Kristen tanpa Yesus ini yang akan kita hadapi, dia menjadi pengganggu, penghambat, penghalang berita dua menjadi satu yaitu Kabar Mempelai.

Kalau kami hamba Tuhan tidak sepakat, tidak bahu-membahu dan jalan sendiri-sendiri maka tidak akan bisa. Memang peti perjanjian tidak bisa dipikul oleh satu orang, paling tidak empat orang. Jadi harus ada kesepakatan, ada keseragaman dari kami pemberita sehingga tidak membingungkan jemaat karena yang sana bicara begini dan yang sini bicara begitu. Itu fakta yang akhirnya membuat kita tidak bisa hadapi arus kematian dan gagal menerima berkat. Berkat yang terbesar bukan karena kita memiliki dunia ini melainkan karena kita dapat memiliki pribadiNya. Kalau kita memiliki pribadiNya, otomatis berkatNya sudah jadi bagian kita.

Kita perhatikan di sini ke mana arah kita. Suara Kabar Mempelai ini lambat laun tidak akan terdengar lagi dan berakhir di Eden. Selama suara Kabar Mempelai ini masih diperdengarkan, Alkitab mengatakan jangan kita mengeraskan hati. Sampai tiga kali disebutkan “jangan mengeraskan hati seperti di Meriba”. Apa yang terjadi di Meriba? Dua hamba Tuhan gagal dan tidak dizinkan masuk di Kanaan. Jemaat yang mereka pimpin juga begitu banyak yang bergelimpangan di padang gurun, tidak bisa masuk ke Kanaan. Kenapa? Karena keras hati!

Tetapi Mazmur pasal 95 dibuka dengan perkataan “kamu umat gembalaan Tuhan”. Kalau kita umat gembalaan Tuhan maka kita tidak akan mengeraskan hati, kita akan mengisi hidup dengan Firman. Tiga kali dikatakan “jangan keraskan hati”. Kenapa tiga kali? Itu menunjuk tiga macam ibadah. Dalam tiga macam ibadah (Ibadah pendalaman Alkitab, ibadah raya, ibadah doa penyembahan) jangan kita mengeraskan hati.

Mazmur 95:7-8
95:7 Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya!
95:8 Janganlah keraskan hatimu seperti di Meriba, seperti pada hari di Masa di padang gurun,

Kalau kita mengaku umat gembalaan Tuhan dan kawanan domba tuntunan Tuhan, jangan kita mengeraskan hati seperti di Meriba. Karena ada orang yang tidak terkontrol emosinya akhirnya Musa dan Harun gagal masuk di tanah perjanjian. Saya tidak mau seperti itu, saya mau masuk perhentian.
Bilangan 20:13
20:13 Itulah mata air Meriba, tempat orang Israel bertengkar dengan TUHAN dan Ia menunjukkan kekudusan-Nya di antara mereka.

Mazmur 95:8-10
95:8 Janganlah keraskan hatimu seperti di Meriba, seperti pada hari di Masa di padang gurun,
95:9 pada waktu nenek moyangmu mencobai Aku, menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.
95:10 Empat puluh tahun Aku jemu kepada angkatan itu, maka kata-Ku: "Mereka suatu bangsa yang sesat hati, dan mereka itu tidak mengenal jalan-Ku."

Ketika saudara berlarut-larut keras hati, Tuhan jemu dengan orang itu! Kalau Tuhan sudah jemu mau apa, murka Tuhan yang turun. Olehnya jangan kita memiliki konsep dengan akal pikiran kita. Mari kita takluk kepada penggembalaan Firman pengajaran yang benar/sehat.

Mazmur 95:11
95:11 Sebab itu Aku bersumpah dalam murka-Ku: "Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku."

Ini pembelajaran Tuhan bagiku dan bagi saudara. Peristiwa di Meriba ini mengerikan! Memang ada solusi yang Tuhan berikan waktu umat Tuhan memberontak kepada Tuhan. Tuhan suruh menegur batu supaya mengeluarkan air. Tetapi karena Musa terbawa arus emosi, akhirnya dia memukul gunung batu. Air memang keluar dan mengumpulkan banyak orang. Tetapi Musa salah tahbisan, dia tidak taat. Akhirnya Musa dan Harun dipecat Tuhan “kamu tidak menghormati kekudusanKu” umat Tuhan juga tidak menghormati kekudusan Tuhan. Semua kena murka Tuhan, Tuhan berkata “mereka tidak akan masuk ke tempat perhentianKu”. Bagaimana dengan Tabut? Tabut perjanjian jalan terus. Berarti berita Firman jalan terus. Kalau sampai terjadi seperti ini, itu bukan lagi salah pemberita.

Mazmur 95:7
95:7 Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya!

Ini diangkat oleh rasul Paulus dalam ibrani pasal 3.
Ibrani 3:13
3:13 Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan "hari ini", supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa.

Hari ini ada nasihat, ada berita mempelai yang muncul dari atas peti perjanjian. Memang suara itu ada tanda darah, artinya Firman yang kita terima memang ditandai darah, berarti sengsara bagi daging. Tetapi hari ini jangan kita menegarkan hati walaupun sakit bagi daging, kita harus terima. Mengapa keras hati? Karena tipu daya dosa.
1.      Ibrani 3:7-8
3:7 Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya,
3:8 janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun,

Ada bahasa Roh Kudus di situ. Ini menunjuk ibadah raya. Jangan coba kita lecehkan dan entengkan ibadah raya. Begitu kita lecehkan itu berarti sama dengan hati keras, bagaimana bisa menghargai peti perjanjian. Berita itu jalan terus, bagaimana kalau kita mandek di tengah jalan. Satu waktu berita itu berakhir, tidak akan terbit lagi dalam hati dan pikiran, baru mau mencari sudah tidak ada manfaat.

Makanya pada hari ini selagi kita masih mendengar suara dari peti perjanjian dua menjadi satu, ayo kita terima. Menerima dua menjadi satu berarti kita menerima berkat penuh, sebab memiliki kepala (Yesus) berarti memiliki segala-galanya, apalagi yang kurang. Makanya saya ajak kepada rekan-rekanku bertekunlah di dalam kabar ini. Jangan sampai kita salah. Jadi berita yang harus kita dengungkan adalah dua menjadi satu = kabar mempelai.

Saya mau mengatakan jangan sampai salah tangkap ketika mendengarkan pemberitaan “hamba Tuhan boleh berkebun”. Kalau kita tidak mantap persoalan ini bisa bahaya kita. Jangan berkata “tidak apa saya mengolah sawah, yang penting saya makan sendiri”. Bagaimana hamba Tuhan bisa memeriksa Firman kalau hanya habis waktu untuk persoalan seperti itu! Saya mau menjadi pemberita yang benar agar umat Tuhan sampai pada perhentian. Itulah tugasku sebagai hamba Tuhan.

2.      Ibrani 3:15-16
3:15 Tetapi apabila pernah dikatakan: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman",
3:16 siapakah mereka yang membangkitkan amarah Allah, sekalipun mereka mendengar suara-Nya? Bukankah mereka semua yang keluar dari Mesir di bawah pimpinan Musa?

Di sini Tuhan menyuruh kita membuka hati dalam ibadah pendalaman Alkitab. Bagaimana kita bisa membuka hati kalau tidak hadir dalam ibadah raya, ibadah pendalaman Alkitab dan ibadah doa penyembahan. Jadi dalam tiga macam ibadah itu kita harus membuka hati untuk masuk pada perhentian. Makanya bahasa buka hati yang ketiga langsung dihubungkan dengan perhentian.

3.      Ibrani 4:1-2
4:1 Sebab itu, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentian-Nya masih berlaku.
4:2 Karena kepada kita diberitakan juga kabar kesukaan sama seperti kepada mereka, tetapi firman pemberitaan itu tidak berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman dengan mereka yang mendengarnya.

Mereka melihat tabut dan mendengar suara dari sana. Kita sekarang tidak melihat lagi peti perjanjian, kalau kita bisa percaya itu kemurahan Tuhan yang lebih besar kepada kita.
I Petrus 1:7-8
1:7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api -- sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
1:8 Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan,
Bangsa Israel melihat tabut, melihat kuasa Tuhan nyata, Tuhan hadir, bahkan 70 tua-tua melihat kaki Tuhan berdiri di atas batu pualam. Mereka langsung mendengar suara, bagaimana angin topan, guruh dan petir menyambar-nyambar di atas gunung. Tetapi kenapa mereka bisa seperti itu. Sekarang kita mendapatkan pujian Tuhan kalau kita bisa percaya sekalipun tidak melihatNya. Kondisi kita harus seperti ini.

Ibrani 4:3-6
4:3 Sebab kita yang beriman, akan masuk ke tempat perhentian seperti yang Ia katakan: "Sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku," sekalipun pekerjaan-Nya sudah selesai sejak dunia dijadikan.
4:4 Sebab tentang hari ketujuh pernah dikatakan di dalam suatu nas: "Dan Allah berhenti pada hari ketujuh dari segala pekerjaan-Nya."
4:5 Dan dalam nas itu kita baca: "Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku."
4:6 Jadi sudah jelas, bahwa ada sejumlah orang akan masuk ke tempat perhentian itu, sedangkan mereka yang kepadanya lebih dahulu diberitakan kabar kesukaan itu, tidak masuk karena ketidaktaatan mereka.

Semoga saudara dan saya yang masuk ke tempat perhentian, jangan sampai saudara gagal masuk. Apa yang menghentar kita masuk? Yang menghentar kita masuk adalah peti perjanjian itulah kabar mempelai, kabar dua menjadi satu.

Sudah jelas ada orang yang bisa masuk dan sudah jelas juga ada orang yang tidak bisa masuk. Di mana posisi kita?

Ibrani 4:7
4:7 Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini", ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di atas: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!"

Ini kena ibadah doa penyembahan. Pemazmur menyembah 7 kali setiap hari.

Kita lihat di sini Tuhan bicara dengan tegas “ada sejumlah orang akan masuk ke tempat perhentian itusemoga kita adalah orangnya. Tetapi dengan tegas juga dikatakan ada orang yang tidak bisa masuk. Kenapa? Karena keras hati, tidak peduli dengan persoalan ibadah. Dia melihat ibadah itu dengan sebelah mata. Tunggu satu saat Tuhan menutup pikiran dan hatinya sehingga tidak terbersit lagi tentang Kabar Mempelai dalam dirinya berarti orang seperti itu sudah berakhir, tidak bisa lagi masuk dalam rencana Allah. Kalau berita ini masih diperdengarkan lalu ada orang yang sudah tidak peduli lagi, maka orang itulah yang dengan tegas dikatakan tidak masuk.
Ibrani 4:6
4:6 Jadi sudah jelas, bahwa ada sejumlah orang akan masuk ke tempat perhentian itu, sedangkan mereka yang kepadanya lebih dahulu diberitakan kabar kesukaan itu, tidak masuk karena ketidaktaatan mereka.

Itu sebabnya diingatkan pada ayat 13:
Ibrani 3:13
3:13 Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan "hari ini", supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa.

Begitu hebat pekerjaan iblis, dunia dan nabi-nabi palsu untuk menipu kita. Siapa yang bisa menolong? Sebab itu jangan menutup hati untuk datang beribadah/ terima Firman Allah.

Bahasa Tuhan dalam Yeremia 3:16 itu dikaitkan dengan berkat di Eden.
Yeremia 3:16
3:16 Apabila pada masa itu kamu bertambah banyak dan beranak cucu di negeri ini, demikianlah firman TUHAN, maka orang tidak lagi akan berbicara tentang tabut perjanjian TUHAN. Itu tidak lagi akan timbul dalam hati dan tidak lagi akan diingat orang; orang tidak lagi akan mencarinya atau membuatnya kembali.

Kejadian 1:28
1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."

Itu adalah Firman Tuhan di saat Adam dan Hawa belum jatuh dalam dosa. Tetapi segera disabot oleh iblis sehingga mereka beranak cucu di dalam dosa.

Mumpung suara Firman ini masih diperdengarkan. Saudara masih ingat tentang Samuel dalam I Samuel pasal 3? Di mana dia mendengar suara? Ketika dia tidur dekat tabut perjanjian.
I Samuel 3:3
3:3 Lampu rumah Allah belum lagi padam. Samuel telah tidur di dalam bait suci TUHAN, tempat tabut Allah.

Waktu itu Firman langkah, tetapi ada orang yang dipersiapkan oleh Tuhan. Akhirnya orang yang dipersiapkan Tuhan ini berhasil memimpin umat Tuhan. Tetapi di zamannya peti perjanjian yang selalu dia lihat itu dirampas oleh orang Filistin. Kenapa dirampas? Sebab imam-imam, anak-anak imam Eli melakukan dua hal. Memang dosa itu hanya terbagi dua yaitu dosa kejahatan dan dosa kenajisan. Dosa kejahatan terjadi di tubuh dan dosa kenajisan terjadi di dalam tubuh.
I Korintus 6:18
6:18 Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri.

Dua hal ini dilakukan Hofni dan Pinehas, akhirnya tabut dirampas oleh orang Filistin. Pada pasal 3 Samuel tidur dekat Tabut Perjanjian tetapi pada pasal 4 tabut perjanjian dirampas oleh orang Filistin.
Ini yang harus kita jaga, sekarang ini kita dekat dengan tabut perjanjian. Jangan sampai satu ketika tabut perjanjian itu hilang karena ada kejahatan dan kenajisan! Mau bicara apa kita kalau seperti itu. Ini yang harus saya jaga jangan sampai terjadi.

Akan ditunjukkan kasus bila Firman itu sudah jarang didengar. Ada 4 hal yang akan terjadi kalau tidak mau mendengarkan suara Firman. Mungkin Firman masih dibisikkan di telinga kita, atau masih didengungkan dengan menggelegar, tetapi kalau kita menutup hati dari suara Firman dalam tiga macam ibadah itu maka akan ada 4 hal yang akan menyambar saudara. Apapun yang kita miliki dalam diri kita tidak akan sanggup menangkis 4 hal ini kalau Firman Tuhan sudah langkah dan bahkan tidak ada.

Dalam I Samuel pasal 3, Samuel tidur hangat dekat Firman Tuhan.
I Samuel 3:1
3:1 Samuel yang muda itu menjadi pelayan TUHAN di bawah pengawasan Eli. Pada masa itu firman TUHAN jarang; penglihatan-penglihatan pun tidak sering.

Pengawas sudah tidak lagi cakap dalam hal ini, sehingga yang terjadi sebaliknya.

I Samuel 3:2-3
3:2 Pada suatu hari Eli, yang matanya mulai kabur dan tidak dapat melihat dengan baik, sedang berbaring di tempat tidurnya.
3:3 Lampu rumah Allah belum lagi padam. Samuel telah tidur di dalam bait suci TUHAN, tempat tabut Allah.

Samuel merasa hangatnya dan dari situ Tuhan berbicara/ memanggil.
I Samuel 3:4
3:4 Lalu TUHAN memanggil: "Samuel! Samuel!", dan ia menjawab: "Ya, bapa."

Kita lihat selanjutnya apa yang terjadi.
I Samuel 4:9
4:9 Kuatkanlah hatimu dan berlakulah seperti laki-laki, hai orang Filistin, supaya kamu jangan menjadi budak orang Ibrani itu, seperti mereka dahulu menjadi budakmu. Berlakulah seperti laki-laki dan berperanglah!"
Ini bahasa orang Filistin.

Alkitab juga mengajar kita supaya kuat seperti Laki-laki.
I Samuel 4:10-11
4:10 Lalu berperanglah orang Filistin, sehingga orang Israel terpukul kalah. Mereka melarikan diri masing-masing ke kemahnya. Amatlah besar kekalahan itu: dari pihak Israel gugur tiga puluh ribu orang pasukan berjalan kaki.
4:11 Lagipula tabut Allah dirampas dan kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas, tewas.

Dalam Bilangan pasal 10 Musa dan Harun menerima resiko berat, mereka diganjar tidak bisa masuk ke tanah Kanaan. Di sini kita lihat lagi resiko berat ditanggung umat Tuhan. Tetapi penyebabnya ada pada pasal dua yaitu dosa kejahatan dan kenajisan. Dosa kenajisan dilakukan oleh Hofni dan Pinehas yakni tidur dengan perempuan yang datang melayani. Dosa kejahatan yang mereka lakukan yaitu merampas korban dengan paksa.

Bila Firman Tuhan sudah langkah berarti suara tabut sudah menghilang, hati-hati dan waspada! Sebab akan terjadi 4 hal yang tidak mengenakkan:

II Tawarikh 15:1-6
15:1 Azarya bin Oded dihinggapi Roh Allah.
15:2 Ia pergi menemui Asa dan berkata kepadanya: "Dengarlah kepadaku, Asa dan seluruh Yehuda dan Benyamin! TUHAN beserta dengan kamu bilamana kamu beserta dengan Dia. Bilamana kamu mencari-Nya, Ia berkenan ditemui olehmu, tetapi bilamana kamu meninggalkan-Nya, kamu akan ditinggalkan-Nya.
15:3 Lama sekali Israel tanpa Allah yang benar, tanpa ajaran dari pada imam dan tanpa hukum.
15:4 Tetapi dalam kesesakan mereka berbalik kepada TUHAN, Allah orang Israel. Mereka mencari-Nya, dan Ia berkenan ditemui oleh mereka.
15:5 Pada zaman itu tidak dapat orang pergi dan pulang dengan selamat, karena terdapat kekacauan yang besar di antara segenap penduduk daerah-daerah.
15:6 Bangsa menghancurkan bangsa, kota menghancurkan kota, karena Allah mengacaukan mereka dengan berbagai-bagai kesesakan.

1.      Tidak ada kata selamat, pergi pulang tidak selamat. Keluar ke dalam tidak ada selamat. Padahal dalam penggembalaan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga, keluar dan ke dalam kita selamat.
Yohanes 10:9
10:9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.

Kalau sudah tidak ada lagi Firman, (tidak ada kabar Kepala) maka pergi pulang tidak selamat. Jadi penggembalaan itu sudah tidak ada tanda keselamatan, berarti tidak bisa masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus. Jika di dalam penggembalaan sudah langkah Firman, sudah tidak ada suara Tuhan, yang ada hanya suara manusia, suara daging, tidak ada lagi pembukaan rahasia Firman, maka ini bencana yang sangat berbahaya!

Kita harus mensyukuri kalau dalam ibadah Tuhan masih berbicara dua menjadi satu berarti masih dibukakan rahasia Firman, itu tanda Tuhan ada di situ. Apapun orang katakan tentang saudara tidak usah pusing, yang penting Tuhan nyatakan kehadiranNya lewat Firman yang Tuhan bukakan kepada kita, itu yang paling utama dari segala-galanya.

2.      Terjadi kekacauan yang besar
Kalau ada kekacauan berarti roh kefasikan yang bergerak di situ.
Mazmur 50:16
50:16 Tetapi kepada orang fasik Allah berfirman: "Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu,
Sekalipun orang fasik itu masih ngomong Firman dan bicara perjanjian Tuhan, sebenarnya di hadapan Tuhan hatinya sudah kacau besar.

Tadi sebelumnya bicara pergi pulang, itu sama dengan penggembalaan. Tetapi penggembalaan di situ semua ada dalam tanda kefasikan. Mau apalagi kalau sudah seperti itu. Itu sebabnya kita harus menjaga.
Yesaya 57:20-21
57:20 Tetapi orang-orang fasik adalah seperti laut yang berombak-ombak sebab tidak dapat tetap tenang, dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur.
57:21 Tiada damai bagi orang-orang fasik itu," firman Allahku.

Kalau sudah kacau besar bagaikan laut bergelora maka nilai orang itu seharga sampah, seharga lumpur, seharga kotoran, mau diapa lagi. Padahal kita ini diambil oleh Tuhan dari lumpur yang dalam, diangkat dan ditaruh di atas batu karang yang teguh. Kenapa kita ada lagi dalam penggembalaan yang senilai sampah dan lumpur? Karena Firman sudah langkah. Celakanya berita yang disampaikan bukan lagi berita mempelai, bukan lagi berita yang dibukakan rahasianya. Rahasia Tuhan yang besar adalah nikah Kristus dengan gerejaNya.

Orang fasik ini bisa ada dalam gereja, sebagai jemaat atau sebagai pendeta. Dia bertanya Firman dan menyelidik pernjanjian Tuhan tetapi dia bergaul dengan pencuri.
Mazmur 50:16
50:16 Tetapi kepada orang fasik Allah berfirman: "Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu,

Perilakunya fasik, dulu ular lalu sekarang tetapi ular. Ular memang bisa ganti kulit tetapi tetap saja ular. Mestinya seperti ulat, awalnya menjijikan tetapi mengalami metamorfosis dari ulat menjadi kepompong kemudian menjadi kupu-kupu yang indah.

Mazmur 50:17
50:17 padahal engkaulah yang membenci teguran, dan mengesampingkan firman-Ku?

Firman dikesampingkan lalu melakukan yang lain. Penggembalaan sudah kacau balau jika seperti ini, tidak ada yang selamat, tidak bisa masuk pembangunan tubuh Kristus, tidak bisa masuk penyingkiran gereja.

Mazmur 50:18
50:18 Jika engkau melihat pencuri, maka engkau berkawan dengan dia, dan bergaul dengan orang berzinah.

Pencuri dalam Alkitab dikatakan dia membongkar rumah. Artinya pencuri ini membongkar nikah. Menyetujui dengan orang yang suka membongkar nikah atau menyetujui perceraian.
Matius 24:43
24:43 Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.

Mazmur 50:19-21
50:19 Mulutmu kaubiarkan mengucapkan yang jahat, dan pada lidahmu melekat tipu daya.
50:20 Engkau duduk, dan mengata-ngatai saudaramu, memfitnah anak ibumu.
50:21 Itulah yang engkau lakukan, tetapi Aku berdiam diri; engkau menyangka, bahwa Aku ini sederajat dengan engkau. Aku akan menghukum engkau dan membawa perkara ini ke hadapanmu.

Mazmur 50:21 (Terjemahan Lama)
50:21 Sekalian ini engkau perbuat, maka Aku berdiam diriku; pada sangkamu Aku ini sama seperti engkau; tetapi Aku akan menyiksakan dikau dan menaruh segala perkara itu beratur-atur di hadapan matamu.

Apa ini selamat! Belum berakhir tujuh penghukuman Roh Kudus sudah datang tujuh hukuman anak Allah, belum berakhir penghukuman anak Allah, sudah ada penghukuman tujuh bokor/ hukuman Allah Bapa.

3.      Bangsa menghancurkan bangsa
Bangsa melawan bangsa berarti tidak ada lagi korban-korban yang indah, yang seharusnya bangsa-bangsa itu membawa kekayaan mereka untuk dipersembahkan kepada Tuhan.
Wahyu 21:24
21:24 Dan bangsa-bangsa akan berjalan di dalam cahayanya dan raja-raja di bumi membawa kekayaan mereka kepadanya;
Tidak akan terkait dengan Yerusalem baru.

4.      Kota menghancurkan kota
Kota hancur berarti tidak ada lagi pengetahuan tentang kota Yerusalem Baru. Yerusalem hancur, berarti rohaninya hancur. Tidak ada terbersit lagi dalam hatinya untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Ini akibat kalau Firman sudah tidak diperdengarkan, sudah langkah. Sebabnya jangan kita tunggu Yeremia 3:16 itu.
Yeremia 3:16
3:16 Apabila pada masa itu kamu bertambah banyak dan beranak cucu di negeri ini, demikianlah firman TUHAN, maka orang tidak lagi akan berbicara tentang tabut perjanjian TUHAN. Itu tidak lagi akan timbul dalam hati dan tidak lagi akan diingat orang; orang tidak lagi akan mencarinya atau membuatnya kembali.
Kurang lebih tahun 620 sebelum Masehi kerajaan di selatan itu dihancurkan dan mereka dibawa ke Babel. Namun Yeremia dibawa oleh orang-orang yang mengungsi ke Mesir. Bisa saja yang dikatakan Yeremia ada yang salah pengertian tentang tabut perjanjian, padahal di dalam Ibrani pasal 9 masih menyinggung peti perjanjian dan dalam Wahyu 11:19 Peti perjanjian masih dilihat oleh rasul Yohanes di Sorga? Kemudian terjadi gempa yang dahsyat. Setelah itu dalam Wahyu 12:1 wujud aslinya nampak. Itulah Mempelai Wanita yang sudah satu dengan Tritunggal Allah. Makanya tidak lagi dibicarakan karena tabut perjanjian itu sudah menjadi satu dengan gereja Tuhan yang sempurna/ sudah satu dengan Tritunggal Allah.

Sebab itu selagi sekarang masih ada kesempatan bagi kita untuk meraih janji ini. Ini kesempatan akhir bagi kita, jangan berlambat-lambatan. Mulai dari jemaat lokal masing-masing kita sudah harus ada citra seperti ini dan satu saat melebar menjadi besar. Makanya kegerakan ini harus mulai dari kita. Mulai hari ini cintailah tiga macam ibadah sebab di situ suara dari peti perjanjian dikumandangkan yaitu suara Kabar Mempelai dua menjadi satu. Tidak usah kita peduli dengan kata orang, yang penting suara itu masih kita dengar.

Ini yang menjadi pergumulan saya sebagai hamba Tuhan, dari pada kita menjadi sampah, menjadi lumpur. Kalau sudah menjadi sampah dan lumpur maka pakaianmu akan menjijikan.
Ayub 9:30-32
9:30 Walaupun aku membasuh diriku dengan salju dan mencuci tanganku dengan sabun,
9:31 namun Engkau akan membenamkan aku dalam lumpur, sehingga pakaianku merasa jijik terhadap aku.
9:32 Karena Dia bukan manusia seperti aku, sehingga aku dapat menjawab-Nya: Mari bersama-sama menghadap pengadilan.

Dahulu asal dari menjijikkan, kembali lagi menjijikkan. Perilaku seperti ini menyedihkan Tuhan, ini jangan sampai terjadi pada kita.

Ayub 30:19
30:19 Ia telah menghempaskan aku ke dalam lumpur, dan aku sudah menyerupai debu dan abu.

Tuhan murka karena Tuhan sudah jemu akhirnya Tuhan giling menjadi abu.
Mazmur 18:42-43
18:42 Mereka berteriak minta tolong, tetapi tidak ada yang menyelamatkan, mereka berteriak kepada TUHAN, tetapi Ia tidak menjawab mereka.
18:43 Aku menggiling mereka halus-halus seperti debu di depan angin, mencampakkan mereka seperti lumpur di jalan.

Ini yang Tuhan lakukan kalau Tuhan sudah murka dan sudah jemu! Ini jangan sampai terjadi pada kita. Mumpung Tuhan masih beri kesempatan hari-hari terakhir, manfaatkan waktu yang ada sebab sudah mau berakhir. Jangan santai, jangan leha-leha, gunakan waktumu sekarang.

Dalamilah rencana Tuhan, jangan sampai kita digiling kalau Tuhan sudah jemu dengan kita. Jangan sampai empat hal tadi menjadi nyata dalam hidup kita. Pergi dan pulang tidak ada lagi keselamatan, hanya ada kehancuran. Kenapa ada kehancuran? Karena roh kefasikan di dalamnya. Bangsa-bangsa saling menghancurkan berarti tidak bisa lagi berbaris membawa korban. Kota dan kota saling menghancurkan berarti tidak lagi terbersit lagi kota Yerusalem Baru. Tidak ada lagi harapan untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan, tidak ada lagi harapan menuju Yerusalem Baru, semuanya hancur.

Tuhan memberkati.



GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar