20170910

Kebaktian Umum, Minggu 10 September 2017 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 3:11-13
3:11 Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu.
3:12 Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.
3:13 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."

Manusia memiliki tubuh, jiwa dan roh. Tubuh mempunyai telinga, jiwa juga punya telinga, roh juga punya telinga. Ini harus difungsikan oleh setiap umat Tuhan karena dari tujuh jemaat ini semua diajak oleh Tuhan “siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat”.

Jemaat Filadelfia ini adalah percikan darah yang keenam di depan Tabut Perjanjian. Percikan darah ke tujuh adalah bagi jemaat Laodekia. Bukan berarti berarti jemaat ini hanya menerima 1 percikan darah yaitu yang keenam. Sesungguhnya tujuh sidang jemaat ini semuanya menerima tujuh percikan darah itu.

Percikan darah di depan Tabut Perjanjian menunjukkan pekerjaan penyucian dari Tuhan bagi gereja Tuhan. Kalau gereja Tuhan menolak percikan darah di depan Tabut Perjanjian, apa boleh buat berarti kehidupannya itu tidak mau masuk dalam pengalaman derita sengsara karena pekerjaan Firman. Maka dia harus menerima percikan darah yang sesungguhnya sudah diterima oleh Yesus di atas Peti Perjanjian, yaitu 3.5 tahun aniaya antikrist.

Bagi orang yang menolak percikan darah di depan Tabut Perjanjian maka dia akan menerima tujuh percikan darah di atas tutup Tabut Perjanjian yang sebenarnya Yesus sudah tanggulangi. Berarti dia akan menerima sengsara yang sangat berat. Olehnya bijaklah kita, bukalah hati menerima percikan darah di depan Tabut Perjanjian. Itu adalah derita sengsara dari pekerjaan Firman pengajaran yang membersihkan kita untuk mencapai kesempurnaan.

Coba apakah tidak menderita daging, hobi mabuk-mabuk harus dia lepas. Hobi umbar mata harus kena percikan darah sehingga dia harus berhenti. Semua yang kena mengena dengan kesenangan daging yang membawa pada kebinasaan itu, kalau kena percikan darah itu memang sakit. Tetapi alangkah baiknya kita kena pada percikan darah di depan tabut perjanjian dari pada kena percikan darah di atas tabut perjanjian karena kita tidak akan sanggup. Karena kita tidak sanggup maka Yesuslah yang rela menanggung percikan darah di atas Tabut Perjanjian, jangan kita malah tunjuk jago.

Tadi dikatakan “barangsiapa menang” berarti ujung-ujungnya dari percikan darah ini adalah kita menang. Walaupun Firman Tuhan itu memisahkan segala keinginan yang tidak berkenan kepada Tuhan dari diri kita dan itu memang sakit namun ujung-ujungnya kita akan menang dan disebutkan oleh Tuhan “Aku akan menjadikannya sokoguru”. 

Dikatakan sidang jemaat ini kekuatannya tidak seberapa, padahal untuk menjadi sokoguru haruslah pilar yang besar. Ada hal terselip di sini yang harus kita ketahui yaitu jemaat ini tidak mengandalkan kekuatannya. Yang mereka andalkan adalah:
Zakharia 4:6
4:6 Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.

Berarti jemaat ini selalu memberikan kesempatan yang seluas-luasnya pada pekerjaan Roh Kudus sehingga mereka mampu mengalahkan keinginan daging. Karena Roh berseteru dengan daging. Tetapi dengan memberi peluang selebar-lebarnya pada Roh Kudus itu maka sekalipun kekuatannya hanya sedikit namun mereka bisa meraih kemenangan, karena Roh Kudus yang memberikan kekuatan kepada mereka.

Kalau kita mengerjakan sesuatu, apakah itu pekerjaan secara fisik atau secara rohani mari kita katakan kepada Tuhan “kekuatan kami tidak seberapa, kami kecil, kami hanya sedikit, biarlah Roh Kudus memberikan kami kekuatan”. Sebab Roh Kudus akan datang bagaikan api untuk membuat kita berkobar-kobar dalam pelayanan. Itu berarti kita membuka seluas-luasnya kesempatan bagi Roh Kudus untuk bekerja. Itulah orang yang bisa menjadi sokoguru.

Kita sudah mendengarkan firman Tuhan bahwa orang pilihan Tuhan adalah orang yang mengerti hal ini:
Yeremia 3:14
3:14 Kembalilah, hai anak-anak yang murtad, demikianlah firman TUHAN, karena Aku telah menjadi tuan atas kamu! Aku akan mengambil kamu, seorang dari setiap kota dan dua orang dari setiap keluarga, dan akan membawa kamu ke Sion.

Apakah bisa kita mengerti dengan logika kita bahwa dalam satu kota dipilih satu orang dan dari satu keluarga dua orang. Bukankah dalam satu kota terdiri dari ratusan bahkan ribuan keluarga. Jadi pilihan Tuhan adalah orang yang mengerti angka satu dan angka dua dalam nikah. Orang yang mengerti ini adalah orang yang dipilih oleh Tuhan dan dalam ayat 15 dikatakan Tuhan akan mengangkat gembala pilihan untuk menggembalakan mereka.
Yeremia 3:15
3:15 Aku akan mengangkat bagimu gembala-gembala yang sesuai dengan hati-Ku; mereka akan menggembalakan kamu dengan pengetahuan dan pengertian.

Orang pilihan Tuhan akan diserahkan oleh Tuhan pada penggembalaan yang dipilih oleh Tuhan. Ini bukan asal, biarlah kita memahami ini agar kita menjadi sokoguru.

Di dalam Alkitab ada dua tempat yang disebutkan menjadi sokoguru. Bukan hanya hamba Tuhan, jemaat juga diberi peluang untuk menjadi sokoguru, apalagi hamba Tuhan.
1.      Murni hamba Tuhan yaitu Yakobus, Kefas dan Yohanes.
Pengakuan dari rasul Paulus, mereka adalah sokoguru.
Galatia 2:9
2:9 Dan setelah melihat kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, maka Yakobus, Kefas dan Yohanes, yang dipandang sebagai sokoguru jemaat, berjabat tangan dengan aku dan dengan Barnabas sebagai tanda persekutuan, supaya kami pergi kepada orang-orang yang tidak bersunat dan mereka kepada orang-orang yang bersunat;

Tiga serangkai ini disebut bahwa mereka dipandang sebagai sokoguru di Yerusalem. Mereka ini 100% hamba Tuhan. Walaupun tulisan ini ditulis oleh rasul Paulus ± tahun 58, tetapi sebelum Yakobus dibunuh. Ini dilihat oleh Paulus pada kunjungannya ke Yerusalem, di mana tadinya Paulus ini adalah pembunuh, dia membunuh orang-orang yang percaya pada Kristus. Pada kunjungan Paulus pertama dia hanya bertemu dengan Petrus. Nanti kunjungan berikutnya baru dia bertemu dengan ketiga kekasih ini.

Ini pelajaran bagi saya da saudara, kalau mau mejadi sokoguru seperti yang diharapkan oleh Tuhan kepada jemaat Filadelfia maka harus menjadi seperti Kefas, Yakobus dan Yohanes. Petrus, Yohanes dan Yakobus ini adalah murid pilihan Tuhan. Memang ada 12 murid Yesus tetapi ketiga orang ini adalah murid inti.

Surat Yakobus yang ada dalam Alkitab itu bukan ditulis oleh rasul Yakobus ini tetapi ditulis oleh Yakobus saudara Tuhan Yesus.

Mari kita lihat sinkronisasi dari tiga pribadi ini.
a)      Yohanes dipercaya oleh Tuhan untuk menulis 5 kitab di dalam Alkitab. Kenapa begitu rupa Yohanes dipercaya oleh Tuhan untuk menulis 5 kitab, padahal pernah dia bersama saudaranya yaitu Yakobus minta kepada Yesus supaya diizinkan meminta api dari Sorga untuk membakar desa orang Samaria. Mereka ini orang yang cepat emosi, tetapi Yesus tidak mengizinkan.

Juga Yohanes ini adalah pribadi yang ketika Yesus ditangkap di Getsemani, dia lari dengan telanjang karena takutnya. Baru melihat pasukan Romawi mau menangkap Yesus saja mereka sudah lari lintang pukat, apalagi untuk menerima percikan darah di atas Tabut Perjanjian. Bodoh amat kita kalau seperti itu. Kita terima percikan darah di depan Tabut Perjanjian, itu yang indah.
Yakobus juga banyak melakukan yang negatifnya, tetapi bukan berarti negatif itu menutup yang positif. Demikian juga dengan Petrus. Akhirnya ketiga orang ini berhasil digarap oleh pekerjaan Fiman Tuhan yang disampaikan oleh Yesus. Setelah Roh Kudus turun maka Petrus yang tadinya 3 kali menyangkal akhirnya menjadi juru bicara sorga.

Yohanes itu mewakili kasih. Jadi orang yang menjadi sokoguru adalah orang yang memiliki kasih di dalam perbuatan. Bukan hanya sebatas ucapan tetapi ada praktek kasih.
I Yohanes 3:16
3:16 Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.

Menyerahkan nyawa itu suatu pengorbanan. Artinya tidak mendahulukan diri tetapi selalu menomorsatukan orang lain, berarti tidak mementingkan dirinya sendiri. Selanjutnya langsung datang pada poin yang bersifat lahiriah.
I Yohanes 3:17-18
3:17 Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?
3:18 Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.

Apalagi di dalam ibadah kita, kita berucap “aku mengasihi Engkau Yesus dengan segenap hatiku”. Tuhan malah mengatakan “bohong!”. Lebih dahulu kita lihat kasih secara vertikal kepada Tuhan. Kemudian Tuhan melihat “itu yang ada di sampingmu tidak engkau kasihi”. Yang paling dekat dengan engkau itu suamimu atau isterimu, di mana bukti kasihmu.

Untuk kita menjadi sokoguru kita lihat prakteknya, kita mengasihi. Yakobus mengatakan bagaimana kalau melihat saudaramu tidak berpakaian dan tidak makan lalu engkau berucap “makanlah kenyang-kenyang, hangatkanlah dirimu dan selamat jalan” tanpa memberi apa-apa.
Yakobus 2:15-16
2:15 Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari,
2:16 dan seorang dari antara kamu berkata: "Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!", tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu?

Sialnya lagi kalau kita berucap “rasain lu!”! bagaimana mau dikatakan ada praktek kasih, bagaimana bisa jadi sokoguru.

Bagaimana kita bisa mengasihi orang lain yang jauh dari kita kalau suami tidak dikasihi, isteri tidak dikasihi, anak-anak tidak mengasihi orang tua, orang tuapun tidak mengasihi anak. Tetapi dalam setiap ibadah menyanyi “kasih Yesus indah dalam diriku, menghiasi hati dan jiwaku” Tuhan Yesus katakan “bohong!”.

Inilah yang salah, citra seperti ini harus kita rombak, harus kita isi dengan Firman. Caranya dengan kita membuka peluang seluas-luasnya bagi Roh Kudus.

Lukas 10:33-35
10:33 Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.
10:34 Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.
10:35 Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.

Inilah pelayanan yang berkesinambungan yang tidak pernah pudar.

Lukas 10:36-37
10:36 Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?"
10:37 Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, dan perbuatlah demikian!"

Jadi bukannya hanya berkata mengasihi tetapi terlibat langsung memberikan pelayanan kepada orang yang sekarat itu. Kasih itu harus ada aksi.

b)      Kefas itu simbol pengharapan dan penyucian. Bukan hanya berkata “aku ada pengharapan dan ada dalam kesucian” tetapi harus ada praktek pengharapan dan ada praktek kesucian. Bagaimana bentuk perbuatan pengharapan dan kesucian?
I Yohanes 3:1-3
3:1 Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia.
3:2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
3:3 Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.

Inilah pengharapan untuk menjadi sama dengan Dia. Orang yang punya pengharapan dan kesucian itu harus diisi. Seiring menanti kedatangan Tuhan maka pengharapannya bertumbuh dan ditindaklanjuti lewat penyucian hidup dalam diri masing-masing.

Saya lebih dahulu, apakah saya bicara pengharapan, di mana bukti saya mengharapkan tentang kedatangan Yesus pada kali yang kedua. Jangan sampai saya gagal, jangan sampai umat Tuhan gagal. Tetapi kalau kita sudah menjadi sokoguru maka Alkitab mengatakan “tidak bisa keluar lagi” berarti sudah permanent. Kasihnya permanent, pengharapan dan kesuciannya permanent.

c)      Yakobus bicara iman. Alkitab mengatakan ada tiga hal yaitu iman, pengharapan dan kasih.
I Korintus 13:13
13:13 Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.

Kalau Yohanes adalah kasih, Petrus adalah pengharapan maka otomatis Yakobus adalah iman. Iman harus ada perbuatan iman. Kalau saya sebagai hamba Tuhan mengatakan saya beriman maka saya harus buktikan lewat praktek-praktek dalam pelayanan. Ini tidak bisa dipungkiri, saya harus beriman akan Firman Tuhan. Saya harus percaya kebenaran Firman Tuhan itu.

Kalau Firman Tuhan mengatakan mengadakan dari yang tidak ada menjadi ada maka saya harus percaya. Membangun proyek rumah Tuhan, saya harus percaya dengan dasar iman maka semua akan terpenuhi. Karena kita percaya bahwa kita mengerjakan pekerjaan bukan pekerjaan saudara tetapi pekerjaan Dia yang tidak kelihatan tetapi kita imani, maka Dia mengucurkan dana untuk kita mengerjakan proyekNya. Saudara hanya subkontraktor, masakan pemimpin Sorga tidak akan memberi.

Hal ini tidak hanya terbatas proyek-proyek rohani seperti membuat rumah Tuhan atau menggelar KKR. Coba lihat kalau menggelar KKR, karena mengejar dana dengan cara duniawi maka setelah selesai KKR, yang terjadi selalu defisit, panitia berutang sana sini. Jangan bangga menggelar KKR namun berutang sana sini. Tetapi pengalaman kita dalam menggelar KKR tidak pernah defisit. Walaupun tidak mencari dana sana sini seperti menjalankan bazar atau mengajukan proposal namun selalu sulprus. Itu karena berangkat dari iman, percaya akan Firman Tuhan. Jemaat dan hamba Tuhan seperti ini yang bisa menjadi sokoguru.

Kalau iman, pengharapan dan kasih itu ada pada kita maka itu ciri bahwa hidup itu bisa menjadi sokoguru.
2.      Secara umum
Ini adalah surat dari seorang hamba Tuhan yang merasa terbeban kepada umat Tuhan, sekaligus kepada gembala di Efesus yang adalah anak rohani dari rasul Paulus yaitu Timotius.
I Timotius 3:14-15
3:14 Semuanya itu kutuliskan kepadamu, walaupun kuharap segera dapat mengunjungi engkau.
3:15 Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran.

Ternyata kerinduan hati Tuhan bukan hanya hamba Tuhan tetapi semua jemaat supaya menjadi tiang penopang. Ini yang Tuhan inginkan agar sidang jemaat ini seluruhnya menjadi tiang penopang. Tujuannya ke mana?
I Timotius 3:16
3:16 Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."

Jadi menjadi tiang penopang tujuannya untuk menopang ibadah dan pelayanan sebab dalam ibadah itu mengandung rahasia yang besar. Coba kalau seluruh sidang jemaat menjadi penopang. Mengapa bisa menjadi tiang penopang? Sebab dia tahu ibadah itu mengandung rahasia Tuhan yang besar. Kalau belum menjadi tiang penopang, itu karena pemahamannya masih kabur akan rahasia ibadah.

Itu sebabnya rasul Paulus memberi pesan kepada Timotius “bagaimana engkau berperilaku sebagai anggota keluarga Allah” agar menjadi tiang penopang. Sangat disayangkan kalau yang terjadi kebalikannya, bukan tiang penopang tetapi tiang pendobrak, tiang yang mau menghancurkan. Kalau dalam gereja sudah kebalikannya yang terjadi berarti orang di dalamnya tidak mengerti rahasia ibadah. Mereka pikir ibadah itu hanya sekedar menggelar upacara saja. Mereka tidak menjadi tiang penopang bahkan mereka mengahadirkan bau busuk, bau yang tidak baik.

Mengapa ibadah itu disebut agung? Sebab yang menggagas sehingga kita bisa beribadah adalah Tuhan Yesus. Dia rela menjadi manusia untuk berkorban bagi kita agar kita bisa beribadah.

Mengapa kita hanya mengeluarkan bau busuk. Di mana itu tiang penopang. Mungkin kelihatan kita aktif tetapi di balik sana kita mengeluarkan bau kentut yang tidak sedap. Ini jangan terjadi. Tuhan tidak hanya menginginkan Yakobus, Kefas dan Yohanes tetapi Tuhan menginginkan semua sidang jemaat menjadi sokoguru.

Bicara sokoguru ini ditujukan kepada seluruh jemaat yang ada di Filadelfia. Filadelfia asal kata dari Fileo yaitu kasih persaudaraan. Makanya marilah kita semua mulai dari anak sekolah minggu, anak muda remaja, orang tua, tampilah dengan aroma yang menyenangkan. Nyatakanlah saudara sebagai tiang penopang. Jangan memalukan! Jangan jadi pemabuk, jangan pakai narkoba, heroin dan sebagainya. Itu bukannya jadi tiang penopang tetapi merusak bangunannya Tuhan! Bukan berarti bangunan Tuhan dapat dirusak tetapi kehidupan itu sendiri yang akan rusak. Ini jangan sampai terjadi.

Sebabnya bawalah dirimu seperti I Timotius 3:14-16, itulah cara berperilaku sebagai anggota keluarga Allah. Jangan dulu kita bicara keluarga Allah skala yang besar, mulai dulu dari dalam rumah tangga kita, dalam sidang jemaat. Apakah kita mau menjadi tiang penopang? Ini selera Tuhan, kerinduan hati Tuhan.

Surat ini ditujukan kepada gembala sidang Efesus yang namanya Timotius artinya menghormati Allah. Dan Efesus artinya yang dirindukan oleh Tuhan. Gembalanya saja menghormati Allah padahal Timotius ini separuh kafir, separuh Yahudi. Tetapi mulai dari neneknya yaitu Luis dan ibunya Eunike, semuanya luar biasa, mereka sangat rohani.

Maukah kita menjadi tiang penopang, menjadi sokoguru? Ini ditawarkan oleh Tuhan. Tuhan Yesus sudah mau datang, kapan lagi kita mau berkarya menjadi tiang penopang, menjadi sokoguru di dalam rumah Tuhan. Kalau jemaat Tuhan tahu rahasia ibadah maka dia tahu apa yang harus dia perbuat. Berarti itu suatu kesaksian, ada bukti-bukti nyata. Bukan hanya iman, pengharapan dan kasih tetapi ada perbuatan iman, perbuatan pengharapan dan perbuatan kasih.

Kalau perbuatan iman, perbuatan pengharapan dan perbuatan kasih itu memang membuat kita lelah dan capek. Namun Tuhan berkata “berbahagialah orang yang mati dalam Tuhan karena sudah berhenti dari lelahnya”. Apakah lelah karena mencangkul atau menggarap ladang yang luas? Bukan itu yang dimaksud tetapi lelah karena sudah mempraktekkan iman, mempraktekkan pengharapan dan mempraktekkan kasih, orang seperti itulah yang indah matinya. Kalau dia hanya mencangkul yang tidak ada kaitannya dengan sorga maka biarpun mati dia tidak menghentikan lelahnya bahkan lelahnya itu akan terus sampai di neraka.

Kita akan bicara tiga poin yang menjadi berkat susulan kepada sidang jemaat Filadelfia.
Wahyu 3:12
3:12 Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.

1.      Kutuliskan nama Allah-Ku
Kejadian 1:1
1:1 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.

Allah di sini diterjemahkan dari kata Elohim, itu berarti jamak, lebih dari satu. Nama Allah ini dihubungkan dengan Yang menciptakan langit dan bumi, atau menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada. Dengan kata lain jemaat Filadelfia ini langsung dikatakan “tidak usah kuatir, yang penting namaKu ada padamu maka Tuhan akan menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada”.

Berarti mereka adalah umat Tuhan yang tumbuh ke atas dan berakar ke bawah sehingga mereka tidak ada lagi kekuatiran. Bukan hanya menyanyi “aku tidak kuatir, burung di udara Dia pelihara”. Namun yang terjadi “saya banyak kuatir, buaya Dia pelihara”. Kenapa kekuatiran kita terlalu membludak? Di mana kuasa dari nama Allah-Ku. Ini tantangan bagiku dan bagi saudara.

Elohim ini berarti lebih dari satu. Akhirnya kita mengenal Tuhan itu Trinitas, tiga tetapi satu. Bapa, Anak dan Roh Kudus yaitu Tuhan Yesus Kristus. Inilah nama yang diberi, nama yang dahsyat menyucikan. Kehidupan yang menerima nama ini ada dalam lingkup kuasa nama Allah sehingga dia dikuasai oleh nama yang kudus ini, benar-benar alami penyucian dari nama itu.

Dalam bahasa Indonesia dikatakan mencipta. Tetapi itu sebenarnya belum pas. Kalau terjemahan aslinya yaitu bahasa Ibrani adalah Bar, artinya menjadikan dari yang tidak ada menjadi ada.

Kalau kita melihat rahasia dari Injil dinyatakan dalam ibadah maka kita akan yakin nama Tuhan ada padaku maka yakinlah kita bahwa Tuhan akan mengadakan dari yang tidak ada menjadi ada.
Roma 4:17
4:17 seperti ada tertulis: "Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa" -- di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada.

Abraham percaya, walaupun imannya masih ditandai naik turun. Kejadian pasal 15 Tuhan sudah katakan “bukan Eliezer hambamu yang setia itu yang akan menurunkan keturunanmu tetapi dari kandungan isterimu”. Kemudian Tuhan izinkan Abraham menggelar persembahan, ada lembu yang dibelah, domba yang dibelah, burung tekukur yang tidak dibelah, namun dia tertidur.

Masuk pada pasal 16, goyang imannya Abraham. Mengapa bisa goyah? Karena melalui isterinya yang bernama Sarai yang menyuruh mengambil Hagar menjadi isterinya agar melahirkan keturunan bagi mereka. Abraham tidak lagi bertanya kepada Tuhan, siapa yang tidak senang isteri menyetujui suami kawin lagi dengan perempuan lain, itulah keinginan daging! Akhirnya Abraham berbuat seperti perkataan isterinya.

Ketika imannya goyah dan tidak lagi seperti dalam Roma 4:17, maka lahirlah Ismael dari Hagar. Hagar adalah hamba sahaya yang diberikan oleh Firaun ketika Sara diambil oleh Firaun dalam Kejadian pasal 12. Lihatlah buah kelahiran Ismael sampai sekarang. Mereka menyusahkan sekali, mereka tidak cinta damai. Pokoknya siapa saja menjadi musuh. Ini sesuai nubuatan Firman dalam Kejadian pasal 16. Ini akibat iman yang goyah. Jadi nilai nama Tuhan yang diberikan menjadi luntur. Tetapi bagi jemaat Filadelfia dijamin tidak luntur.
Yesaya 43:7
43:7 semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan!"

Jadi semua yang disebut dengan nama Tuhan di situ ada pekerjaan penciptaan yaitu: dibentuk dan dijadikan apa? Dijadikan Mempelai Wanita Tuhan. Kalau nama ini disodorkan kepada saudara dan saudara sambut, coba apakah benar saudara merasa pekerjaan Firman menciptakan saudara, apakah terasa sedang dicipta oleh Tuhan. Tadinya memang hidup kita hancur tetapi oleh kemurahan Tuhan, Firman menciptakan sehingga ada pembaharuan dan ada keubahan. Itu berarti kehidupan Filadelfia.

2.      Nama kota Allah-Ku
Secara rohani kota Allah ini sudah harus kita nikmat.
Ibrani 12:22-23
12:22 Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah,
12:23 dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna,

Kota Allah-Ku ini bernuansa anak-anak sulung. Berarti kalau dibicarakan nama kota Allah-Ku, tidak lepas dengan kehidupan yang disebut anak-anak sulung.
Yakobus 1:16-18
1:16 Saudara-saudara yang kukasihi, janganlah sesat!
1:17 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.
1:18 Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.

Nama kota Allah-Ku itu pemberian dari Bapa. Ini bukti bahwa kita sedang dicipta untuk diangkat menjadi anak-anak sulung. Dari mana kita dapatkan? Bapa yang memberi. Olehnya itu kalau benar saudara adalah kehidupan yang berhak menerima pemberian Tuhan ini, maka jaga kesulungan saudara. Jangan seperti Esau. Hak kesulungannya dia tukar hanya dengan persoalan makanan. Ada dua di dalam Alkitab yang kehilangan hak sulung:
1)      Esau hanya karena persoalan perut sehingga dia lepaskan hak sulung dan jatuh pada Yakub.
2)      Ruben kehilangan hak sulung karena menaiki petiduran anaknya, dia berzinah dengan isteri Yakub yang namanya Bilha. Kalau hak sulung Esau jatuh pada Yakub maka hak sulung Ruben jatuh kepada Yusuf.
I Tawarikh 5:1
5:1 Anak-anak Ruben, anak sulung Israel. Dialah anak sulung, tetapi karena ia telah melanggar kesucian petiduran ayahnya, maka hak kesulungannya diberikan kepada keturunan dari Yusuf, anak Israel juga, sekalipun tidak tercatat dalam silsilah sebagai anak sulung.

Ini diulangi karena kita terancam gagal di sini. Sebabnya jaga kesucianmu, jangan mendustai Tuhan. Jangan berpikir Tuhan tidak melihat. Tuhan melihat tetapi sekarang kita berpura-pura seakan-akan Tuhan tidak melihat dan berkamuflase di depan hamba Tuhan. Akhirnya kehilangan hak sulung, berarti tidak bisa menikmati kota Allah-Ku yang turun dari sorga. Mumpung masih ada tenggang waktu, biarlah kita manfaatkan untuk berdamai dengan Tuhan.

Hak sulung itu jatuh pada Yusuf, hak sulung itu luar biasa dan tidak tanggung-tanggung.

3.      Nama-Ku yang baru
Kalau kita membawa nama itu berarti ada wibawa dari nama itu. Coba saudara menyandang nama bapak Presiden, saudara ke mana-mana wibawa Presiden ikut serta, orang menjadi sungkan kepada kita dan sangat menaruh penghargaan.

Demikian juga kalau kita menyandang nama Yesus, nama ini punya wibawa luar biasa, trio iblis bisa dikalahkan. Kalau kita menyandang nama ini maka trio iblis pasti takluk.
Filipi 2:9-11
2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!

Jadi jemaat Filadelfia diberi hak untuk menerima artinya, pemberian ini hanya diberikan kepada yang berhak. Tuhan mau memberi tetapi hanya kepada yang berhak menerima. Jangan berpikir “kalau begitu Tuhan tidak punya kasih karunia”. Tuhan adalah sumber kasih karunia, kasih karunia sudah diberikan kepada kita lewat praktek korban Kristus. Kalau kita buka bungkusan paket itu maka kita melihat cemerlangnya Firman pengajaran. Itu adalah kasih karunia Tuhan yang diberikan kepada kita sekarang ini.

Tiga hal ini diterima oleh orang yang menurut Firman Tuhan, tidak menyangkal nama Tuhan dan memelihara ajaran Tuhan. ada 4 hal yang menjadi ciri sidang jemaat Filadelfia:
1)      Kekuatannya tidak seberapa tetapi dia membuka diri Roh Kudus bekerja seluas-luasnya.
2)      Menuruti Firman Tuhan
3)      Tidak menyangkal nama Tuhan
4)      Memelihara ajaran Tuhan

Ini adalah orang yang berhak menerima pemberian yang 4 tadi yaitu menjadi sokoguru, diberi nama Allah, diberi nama kota Allah dan diberi nama Tuhan yang baru.

Kehidupan seperti inilan yang Tuhan rindukan. Tuhan memberikan kita Firman bukan asal Dia beri, tetapi Tuhan mau kita menikmati seperti itu. Saya rindu ada di sana, saya mau menjaga hak sulung yang Tuhan berikan kepadaku.

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
JADWAL IBADAH
Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan Suci → Pk. 17.00
Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu :         Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
            Ibadah Raya → Pk. 09.00
            Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
 




















Tidak ada komentar:

Posting Komentar