20170917

Kebaktian Umum, Minggu 17 September 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 3:11-13
3:11 Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu.
3:12 Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.
3:13 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."

Filadelfia ini berasal dari kata Fileo, jemaat yang diikat kasih persaudaraan atau jemaat yang berkasih-kasihan. Jemaat ini tidak pernah merosot rohani mereka, jemaat ini bertumbuh terus kasihnya sebab digalang oleh Firman pengajaran, Roh dan Kasih Tuhan. Firman pengajaran adalah persekutuan dengan meja roti sajian, Roh adalah persekutuan dengan pelita emas dan kasih adalah persekutuan dengan mezbah dupa emas. Inilah yang menggalang kehidupan gereja Tuhan ini sehingga tidak merosot rohani mereka.

Dan ada peran yang tidak bisa dilihat sebelah mata, justru ini adalah penentu. Sebab kalau peran yang satu ini salah maka semuanya akan salah. Itulah peran malaikat sidang jemaat atau gembala. Tuhan mengatakan jemaat ini, dari malaikat bersama sidang jemaat, Tuhan janjikan untuk menjadi sokoguru. Kalau Tuhan janji untuk menjadi sokoguru karena ada kriteria-kriteria atau bukti dalam sidang jemaat ini.

Tuhan janjikan juga untuk mendapatkan nama-nama tadi. Ini bukan hanya sekedar umbar janji. Tuhan yang menilai dan melihat kondisi jemaat, Tuhan mengetahui gerakan malaikat sidang jemaat, bagaimana dia memotivasi jemaat. Karena mereka menurut Firman maka Tuhan memberi imbalan untuk melindungi dari pencobaan yang akan menimpa seluruh dunia yaitu datangnya antikristus. Itulah pencobaan yang paling besar yang akan menimpa dunia secara global. Tidak ada manusia yang tidak berhadapan dengan hal ini dan suasananya mulai terasa hari-hari terakhir ini. Kalau kami gembala salah memotivasi dan mengarahkan jemaat Tuhan maka sudah dapat dipastikan masuk dalam sengsara besar itu. Tetapi kepada jemaat Filadelfia dijanji untuk mendapat perlindungan Tuhan.

Penilaian Tuhan kepada jemaat Filadelfia ini bukan hanya setengah jalan, tetapi dari sejak awal Tuhan melihat sidang jemaat ini. Ini pembelajaran bagi kita. Ternyata Tuhan menilai, menimbang atau menakar rohani kita sejak kita dilahirkan baru.
Lukas 7:28-29
7:28 Aku berkata kepadamu: Di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak ada seorang pun yang lebih besar dari pada Yohanes, namun yang terkecil dalam Kerajaan Allah lebih besar dari padanya."
7:29 Seluruh orang banyak yang mendengar perkataan-Nya, termasuk para pemungut cukai, mengakui kebenaran Allah, karena mereka telah memberi diri dibaptis oleh Yohanes.

Utusan terbesar dari Sorga hanya spesial untuk memberitakan pertobatan dan baptisan air. Itu menunjukkan baptisan air tidak boleh dianggap kecil atau disepelehkan. Sorga saja memberikan penilaian luar biasa sehingga special nabi besar diutus hanya bertugas untuk itu. Hal ini dipahami oleh jemaat Filadelfia. Mereka memberi diri dan mengakui kebenaran dan itu start hidup rohani mereka yang mendapat penilaian Tuhan.

Jadi Tuhan menilai dari sejak awal, Tuhan menimbang saya dan saudara dari sejak awal. Apakah kita mengakui kebenaran Tuhan?
Lukas 7:29
7:29 Seluruh orang banyak yang mendengar perkataan-Nya, termasuk para pemungut cukai, mengakui kebenaran Allah, karena mereka telah memberi diri dibaptis oleh Yohanes.

Pengakuan akan kebenaran Tuhan dibuktikan dengan memberi diri dibaptis. Jemaat Filadelfia telah melakukan itu sehingga Tuhan katakan “kamu menuruti Firman” sampai diucapkan dua kali.

Lukas 7:30
7:30 Tetapi orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat menolak maksud Allah terhadap diri mereka, karena mereka tidak mau dibaptis oleh Yohanes.

Jadi yang tidak memberi diri dibaptis sama dengan menolak kehendak Tuhan dalam dirinya. Itu sebabnya ketika kita menjalankan sakramen pembaptisan, apakah ia yang dibaptis itu mengakui kebenaran Tuhan. Itu adalah langkah awal, itu garis start untuk mencapai finish.

Itulah yang terjadi pada jemaat Filadelfia sehingga Tuhan katakan “kamu menuruti Firman” dan bukan hanya sepenggal jalan. Dari sejak start tidak pernah merosot. Itulah yang didambakan Tuhan dari dalam diri saya sebagai hamba Tuhan dan dari dalam diri saudara. Alangkah sialnya ketika memberi diri dibaptis (berarti saudara mengakui kebenaran Tuhan) tetapi kemudian merosot. Sebelum Tuhan datang kedua kali, segeralah kita kembali.

Sesudah umat ini mengakui kebenaran Tuhan, langkah-langkah selanjutnya harus ada. Bukan langkahnya sendiri. Sesudah memberi diri dibaptis, kita lihat bagaimana pengalaman gereja hujan awal atau gereja mula-mula di zaman rasul Petrus Cs. Sesudah mereka mendengar Firman Tuhan dan mengakui kebenaran Allah maka yang memberi diri dibaptis tidak tanggung-tanggung yaitu 3000 orang. Inilah awalnya gereja Tuhan.

Volume ruangan suci = 20 x 10 x 10 = 2000
Volume ruangan maha suci = 10 x 10 x10 = 1000
3000 adalah volume ruangan suci ditambah ruangan maha suci.

Jadi yang 3000 ini adalah kehidupan yang masuk dalam kategori bersuasana rohani. Jadi ketika saudara mengakui kebenaran Allah dan memberi diri dibaptis maka saat itu saudara ada dalam suasana rohani. Setelah ada dalam suasana rohani, untuk mencegah jangan sampai rohani merosot maka ada dua hal yang mereka lakukan. Ini juga yang dipraktekan oleh Filadelfia sehingga mengapa tidak merosot rohani mereka bahkan tetap melejit. Ini wejangan Tuhan untukku dan untuk saudara.

Apa yang dilakukan oleh 3000 orang yang mengakui kebenaran Allah dengan memberi diri dibaptis.
Kisah Para Rasul 2:46
2:46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,

1.      Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah.
Berarti mereka memberi diri ada di bawah pengaruh rohani, dibawah pengaruh Bait Allah, dibawah pengaruh sorga. Ini yang menunjang rohani mereka tidak merosot. Praktenya ada pada ayat 42.
Kisah Para Rasul 2:42
2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

a)      Bertekun dalam pengajaran rasul-rasul F terkena meja roti sajian
b)      Bertekun dalam persekutuan F terkena pelita emas
c)      Bertekun dalam doa F terkena mezbah dupa emas

Atas pengaruh tiga alat di ruangan suci yang menunjuk tiga macam ibadah inilah yang mencegah kemerosotan rohani mereka dan dipersiapkan menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Inilah yang menjadi pendorong agar bisa seperti jemaat Filadelfia yang mendapat jaminan Tuhan. Mereka menurut Firman yang dalam bahasa aslinya teireho, maka Tuhan melindungi mereka yang dalam bahasa aslinya juga teireho. Karena mereka menurut Firman maka mereka dilindungi oleh Tuhan.

Agar kita tidak gagal di depan maka Tuhan sudah memberikan sinyal kepada kita. Tinggal terpergantung bagaimana kita memperhatikan atau tidak. Sebagai hamba Tuhan saya menikmati, saya percaya bahwa Tuhan akan melindungi kita, itu kerinduan hati hamba Tuhan.

Olehnya itu mari kita sungguh-sungguh mengakui kebenaran, memberi diri dibaptis dan selanjutnya berkumpul di Bait Allah. Kita tidak tiap hari datang di gereja, tetapi pengertian berkumpul di Bait Allah adalah selalu ada dibawa pengaruh rohani. Entah ada di ladang, ada di kantor atau ada di mana, tetapi pikiran perasaan mereka selalu merasakan pengaruh Bait Allah, pengaruh Sorga. Ini yang harus kita nikmati.

Ketekunan dalam tiga macam ini bukan dipaksakan tetapi suatu kebutuhan dan Tuhan tunjukkan bahwa ini adalah inspirasi dari Sorga. Tidak akan salah cara berpikir Tuhan Yesus sebab Dia adalah Inspiratornya untuk mempertahankan rohani kita tidak merosot. Jemaat Filadelfia berpegang pada hal itu sehingga rohani mereka tidak ada gejala-gejala merosot.

Kita sudah dekat pada kedatangan Tuhan. Ayo kita jaga, jangan sampai menjelang kedatangan Tuhan pada kali yang kedua, Tuhan tidak mendapatkan kita pada standar seperti yang Tuhan kehendaki. Ayolah kita tekun seperti jemaat Filadelfia dikatakan “mereka tekun menantikan Aku”.

I Tesalonika 1:9
1:9 Sebab mereka sendiri berceritera tentang kami, bagaimana kami kamu sambut dan bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan yang benar,

Setelah dibaptis maka dalam menanti kedatangan Tuhan harus kita isi dengan tiga macam ibadah tadi. Berarti kita mengalami penyucian Firman. Mengapa jemaat Filadelfia ini begitu membara rohani mereka? Sebab landasan mereka beribadah itu sangat mereka paham. Apalagi mereka adalah bangsa kafir, bukan orang Yahudi. Mereka adalah bagian orang Turki. Memang ada orang Yahudi yang berdiaspora di sana, tetapi mayoritas adalah bangsa kafir.

Mengapa rohani merosot? Sebab tidak memahami landasan ibadah. Sidang jemaat Filadelfia memahami bahwa landasan ibadah itu mahal yaitu Korban Kristus. Mereka tidak tega mengkhianati, tidak ada pikiran mereka menista Korban Kristus. Tidak ada niat hati untuk meninggalkan Korban Kristus.

Ketika Yesus masih hidup, sampai 4 kali Yesus menceritakan tentang derita sengsaraNya. 4 kali itu Dia ceritakan semua karena itu dasarnya kita beribadah.
1)      Matius 16:21
16:21 Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.

2)      Matius 17:22-23
17:22 Pada waktu Yesus dan murid-murid-Nya bersama-sama di Galilea, Ia berkata kepada mereka: "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia
17:23 dan mereka akan membunuh Dia dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan." Maka hati murid-murid-Nya itu pun sedih sekali.

3)      Matius 20:18
20:18 "Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati.

4)      Matius 26:2
26:2 "Kamu tahu, bahwa dua hari lagi akan dirayakan Paskah, maka Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan."

Empat kali Yesus menceritakan bahwa Dia rela menanggung derita sengsara. Untuk apa? Untuk landasan kita beribadah. Saya mau mengatakan tega kalau kita mengkhianati korban Kristus! Kita mau menjadi seperti jemaat Filadelfia, jangan kita khianati korban Kristus dengan perilaku yang tidak senonoh dan tidak terpuji. Kalau kita telah melakukan hal yang tidak senonoh dan tidak terpuji, masih ada korban pendamaian dari Tuhan. Cepat manfaatkan korban pendamaian, jangan terlambat.
I Yohanes 2:1
2:1 Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.

Ibadah itu landasannya mahal sekali, jangan sampai kita mengentengkan ibadah karena dasar ibadah itu mahal. Kita bangsa kafir bisa kenal Tuhan karena korban Kristus. Lebih lagi kita bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan karena korban Kristus. Jangan kita melihat korban Kristus dengan sebelah mata. Jangan kita menilai ibadah yang dasarnya begitu mahal dengan kening mengkerut, karena kita akan menikmati hasil ibadah.

Setelah kita mengakui kebenaran maka prakteknya lewat baptisan air. Tidak hanya berhenti sampai disitu tetapi ada tindak lanjut mengakui kebenaran Allah sebab kebenaran Allah akan memuncak yakni pembangunan Tubuh Kristus, Mempelai Wanita Sorga. Kebenaran Allah harus diungkap terus menerus sampai puncak kebenaran Allah.

Jemaat Tuhan yang ada di tempat ini, termasuk yang mendengarkan melalui handphone jangan kita mengentengkan ibadah. Mereka yang jauh di sana, tidak bertatap muka degan gembala namun mereka serius mendengarkan Firman. Kalau kita yang bertatap muka kemudian tidak serius, Waspadalah!

2.      Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira hati dan dengan tulus hati. Inilah perjamuan kasih. Perjamuan kasih ini bagian ibadah yang jarang dilakukan oleh gereja Tuhan.

Kisah Para Rasul 2:46
2:46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,

Ayat ini kena mengena dengan perjamuan kasih. Kenapa perjamuan kasih itu penting? Sebab tiga hamba Tuhan dipakai oleh Tuhan menulis surat untuk menegur perjamuan kasih yang sudah diabaikan dan ada yang tetap menjalankan tetapi sudah diselewengkan. Ini menunjukkan bahwa perjamuan kasih itu benar-benar datang dari Tuhan dan bukan rekayasa hamba Tuhan. Sebab di sana mereka saling membagi sehingga membuat persaudaraan mereka makin akrab satu dengan yang lain. Ini yang dilakukan oleh jemaat Filadelfia yang artinya kasih persaudaraan.

Mereka ini tangguh dan mampu bertahan karena saling menopang. Ketika bertemu mereka melakukan ini. Dengan wajah berseri mereka saling mempersilahkan. Ini adalah bagian dari penyatuan-penyatuan keakraban persaudaraan.

Apa yang dikerjakan dalam Kisah Para Rasul 2:46, dimakan oleh waktu sudah diselewengkan, sudah salah arah. Bukan lagi untuk mengikat keakraban di dalam persaudaraan, mengikat kasih antara satu dengan yang lain tetapi sudah diselewengkan mulai dari hamba Tuhan.

Kisah Para Rasul 20:20
20:20 Sungguhpun demikian aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumah kamu;

“Perkumpulan di rumah kamu” ini menunjuk perjamuan kasih. Ada berita-berita di sana yang disampaikan oleh rasul Paulus dalam penyajiannya. Jadi sambil makan, mereka menikmati bagaimana pelayanan kasih satu dengan yang lain yang telah diajarkan oleh Paulus. Tetapi ini sudah diselewengkan, makanya mendapat teguran dari Tuhan melalui tiga hamba Tuhan.

1)      Rasul Paulus
I Korintus 11:17
11:17 Dalam peraturan-peraturan yang berikut aku tidak dapat memuji kamu, sebab pertemuan-pertemuanmu tidak mendatangkan kebaikan, tetapi mendatangkan keburukan.

Ternyata pertemuan-pertemuan yang mereka laksanakan tidak menghadirkan kebaikan justru keburukan.
I Korintus 11:18-19
11:18 Sebab pertama-tama aku mendengar, bahwa apabila kamu berkumpul sebagai Jemaat, ada perpecahan di antara kamu, dan hal itu sedikit banyak aku percaya.
11:19 Sebab di antara kamu harus ada perpecahan, supaya nyata nanti siapakah di antara kamu yang tahan uji.

Semoga perpecahan yang terjadi akan berbuahkan kita semua tahan uji.

I Korintus 11:20-21
11:20 Apabila kamu berkumpul, kamu bukanlah berkumpul untuk makan perjamuan Tuhan.
11:21 Sebab pada perjamuan itu tiap-tiap orang memakan dahulu makanannya sendiri, sehingga yang seorang lapar dan yang lain mabuk.

Dikatakan ini perjamuan Tuhan namun kalau melihat bentuknya ini bukan perjamuan kudus, ini perjamuan kasih yang sudah disalahgunakan sehingga menimbulkan perpecahan. Tidak diceritakan apa masalahnya sehingga terjadi perpecahan. Yang jelas tadi dikatakan yang lain makan sampai kekenyangan, yang lain kelaparan tidak dapat bagian. Yang tidak dapat bagian akhirnya, dongkol, menggerutu lalu pulang sehingga timbul perpecahan.

I Korintus 11:22
11:22 Apakah kamu tidak mempunyai rumah sendiri untuk makan dan minum? Atau maukah kamu menghinakan Jemaat Allah dan memalukan orang-orang yang tidak mempunyai apa-apa? Apakah yang kukatakan kepada kamu? Memuji kamu? Dalam hal ini aku tidak memuji.

Justru kepada yang tidak punya apa-apa harus ada perhatian khusus. Di sinilah praktek kasih sehingga terjadi keakraban. Jadi di situ terasa pelayanan satu dengan yang lain. Di sinilah nilai perjamuan kasih, ada pelayanan satu dengan yang lain.

Setelah rasul Paulus menegur tentang perjamuan kasih, dia mengangkat tentang perjamuan kudus. Perjamuan kudus adalah contohnya, tidak mementingkan diri sendiri. Jadi perjamuan kasih itu harus meneladani perjamuan kudus. Pada perjamuan kudus Tuhan Yesus mengambil roti, mengucap syukur lalu memecah-mecahkan dan dibagi-bagikan. Kenapa dibagi-bagikan? Supaya merata. Ini perjamuan kudus yang harus diteladani oleh perjamuan kasih. Jadi perjamuan kudus dan perjamuan kasih tidak bisa lepas. Itu sebabnya perjamuan kasih juga disebut perjamuan Tuhan karena ada suasana rohani di situ. Ini sudah salah sehingga ditegur oleh Tuhan melalui rasul Paulus.

 I Korintus 11:33
11:33 Karena itu, saudara-saudaraku, jika kamu berkumpul untuk makan, nantikanlah olehmu seorang akan yang lain.

Menantikan ini bukti pelayanan kasih. Saling menunggu artinya saling mempersilahkan satu dengan yang lain. Dengan maksud jangan sampai yang satu sudah kekenyangan kemudian yang lain lapar, tidak mendapat apa-apa.
I Korintus 11:34
11:34 Kalau ada orang yang lapar, baiklah ia makan dahulu di rumahnya, supaya jangan kamu berkumpul untuk dihukum. Hal-hal yang lain akan kuatur, kalau aku datang.

Dalam perjamuan kasih jangan kita menjadi pagar betis meja. Kalau orang yang tidak ada aturan Firman, jangankan ketika di meja, belum makan sudah banyak penyelewengan. Kalau orang gereja yang mengerti Firman, dalam perjamuan yang umumpun dia pasti mengerti.

Jemaat Filadelfia menikmati hal seperti ini, ada kasih persaudaraan, mereka berkasih-kasihan, hidup dalam suasana Bait Allah, berarti hidup dalam suasana sorga dan pengaruh rohani. Itu sebabnya tidak segan-segan Tuhan memberikan janji luar biasa. Janji itu menyangkut kesusahan di depan “Aku akan memelihara kamu”. Jadi janji itu sekaligus membuka apa yang akan terjadi di depan.

Sekarang ini kita sudah jelas. Lonceng alarm berbunyi. Di mana-mana kita lihat. Coba lihat diberbagai belahan bumi sekarang ini.

2)      Rasul Petrus
II Petrus 2:13-14
2:13 dan akan mengalami nasib yang buruk sebagai upah kejahatan mereka. Berfoya-foya pada siang hari, mereka anggap kenikmatan. Mereka adalah kotoran dan noda, yang mabuk dalam hawa nafsu mereka kalau mereka duduk makan minum bersama-sama dengan kamu.
2:14 Mata mereka penuh nafsu zinah dan mereka tidak pernah jemu berbuat dosa. Mereka memikat orang-orang yang lemah. Hati mereka telah terlatih dalam keserakahan. Mereka adalah orang-orang yang terkutuk!

Kalau dilihat dengan awal lahirnya gereja Tuhan dibandingkan dengan yang dilakukan orang-orang ini sudah tidak benar. Itu sebabnya diluruskan oleh rasul Petrus.

II Petrus 2:15-17
2:15 Oleh karena mereka telah meninggalkan jalan yang benar, maka tersesatlah mereka, lalu mengikuti jalan Bileam, anak Beor, yang suka menerima upah untuk perbuatan-perbuatan yang jahat.
2:16 Tetapi Bileam beroleh peringatan keras untuk kejahatannya, sebab keledai beban yang bisu berbicara dengan suara manusia dan mencegah kebebalan nabi itu.
2:17 Guru-guru palsu itu adalah seperti mata air yang kering, seperti kabut yang dihalaukan taufan; bagi mereka telah tersedia tempat dalam kegelapan yang paling dahsyat.

Ternyata yang menyelewengkan ini adalah guru-guru palsu, orang yang punya pengajaran palsu.

3)      Yudas
Yudas 1:11-12
1:11 Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan karena mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah.
1:12 Mereka inilah noda dalam perjamuan kasihmu, di mana mereka tidak malu-malu melahap dan hanya mementingkan dirinya sendiri; mereka bagaikan awan yang tak berair, yang berlalu ditiup angin; mereka bagaikan pohon-pohon yang dalam musim gugur tidak menghasilkan buah, pohon-pohon yang terbantun dengan akar-akarnya dan yang mati sama sekali.

Petrus mengatakan bagaikan kabut, Yudas mengatakan bagaikan awan tak berair. Hal ini yang menggerogoti dan bermain di dalam perjamuan kasih, bermain dalam praktek-praktek kasih, ada kabut dan ada awan tak berair. Semestinya awan tak berair dan kabut ini yang harus dibersihkan seperti Tuhan membersihkan dosa. Tetapi gerakan-gerakan seperti ini muncul di dalam perjamuan kasih.

Yesaya 44:22
44:22 Aku telah menghapus segala dosa pemberontakanmu seperti kabut diterbangkan angin dan segala dosamu seperti awan yang tertiup. Kembalilah kepada-Ku, sebab Aku telah menebus engkau!

Sekarang ini justru kabut dan awan yang bermain dalam perjuamuan kasih. Dua hal ini seharusnya dibersihkan tetapi kabut dan awan yang tertiup angin ini merajalela dalam perjamuan kasih/ dalam pertemuan-pertemuan jemaat.

Sudah bagaikan kabut, sudah bagaikan awan yang tak ada hujannya tetapi masih juga sombong, angkuh, tinggi hati dan congkok, itu menentang pengenalan akan Tuhan.

Amsal 25:14
25:14 Awan dan angin tanpa hujan, demikianlah orang yang menyombongkan diri dengan hadiah yang tidak pernah diberikannya.

Ini gawat, merasa punya tetapi tidak punya. Untuk kami hamba Tuhan yang merasa ada pembukaan rahasia Tuhan padahal tidak punya. Itu sombong.

Yesaya 44:22
44:22 Aku telah menghapus segala dosa pemberontakanmu seperti kabut diterbangkan angin dan segala dosamu seperti awan yang tertiup. Kembalilah kepada-Ku, sebab Aku telah menebus engkau!

Pemberontakan itu bagaikan kabut dan dosa itu bagaikan awan yang tanpa hujan. Dalam perjamuan kasih kenapa sudah runyam? Karena ada pemberontakan dan dosa di dalamnya.

Praktek kasih itu tidak hanya diisi dengan perjamuan kasih tetapi ada praktek-praktek antara lain:
II Korintus 9:9
9:9 Seperti ada tertulis: "Ia membagi-bagikan, Ia memberikan kepada orang miskin, kebenaran-Nya tetap untuk selamanya."

Perjamuan kasih ini masuk pada syarat bagaimana orang berpuasa. Kalau dia berpuasa tetapi tidak ada pelayanan perjamuan kasih, puasanya dicelah Tuhan. Berarti dia harus membagi. Orang berpuasa itu membagi apa-apa yang ada padanya kepada orang miskin.
Yesaya 58:7
58:7 supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!

II Korintus 9:10
9:10 Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;

Jadi kalau kita masuk dalam praktek kasih, salah satunya perjamuan kasih maka Tuhan berikan benih, artinya itu pemeliharaan Tuhan yang akan datang. Kemudian diberikan roti untuk dimakan, itu adalah pemeliharaan Tuhan sekarang. Jadi Tuhan bukan hanya memelihara sekarang tetapi juga yang akan datang, berkesinambungan untuk selama-lamanya.

II Korintus 9:11-12
9:11 kamu akan diperkaya dalam segala macam kemurahan hati, yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh karena kami.
9:12 Sebab pelayanan kasih yang berisi pemberian ini bukan hanya mencukupkan keperluan-keperluan orang-orang kudus, tetapi juga melimpahkan ucapan syukur kepada Allah.

Rasul Paulus menegur perjamuan kasih yang salah, lalu ditunjukan teladannya yaitu perjamuan kudus di mana Yesus mengucap syukur. Di sini kita juga diajar untuk mengucap syukur, bahkan melimpahkan ucapan syukur kepada Tuhan.

II Korintus 9:13
9:13 Dan oleh sebab kamu telah tahan uji dalam pelayanan itu, mereka memuliakan Allah karena ketaatan kamu dalam pengakuan akan Injil Kristus dan karena kemurahan hatimu dalam membagikan segala sesuatu dengan mereka dan dengan semua orang,

Mengapa jemaat Filadelfia tidak pernah merosot rohani mereka? Karena mereka beribadah atas landasan yang mahal yaitu korban Kristus. Rasanya risih hati mereka kalau mengkhianati Tuhan, risih hati mereka kalau tidak beribadah dan melayani Tuhan. Itu sebabnya mereka dijanji perlindungan yang akan datang, bagaikan mereka mendapatkan benih demi pemeliharaan yang akan datang. Firman ini untukku dan untuk saudara.

Hari ini kita menggelar perjamuan kasih, itu bukan kita gelar tanpa maksud. Kita dihimpun oleh Tuhan bahwa ternyata kalau kita menyadari dan diikat oleh persaudaraan satu dengan yang lain sehingga bisa membagi apa yang ada pada kita kepada orang lain. Apalagi kalau kepada yang tidak punya  kita bisa memberi. Menolong orang yang dalam kesusahan itu sebenarnya ada nikmatnya tersendiri.

II Korintus 9:12
9:12 Sebab pelayanan kasih yang berisi pemberian ini bukan hanya mencukupkan keperluan-keperluan orang-orang kudus, tetapi juga melimpahkan ucapan syukur kepada Allah.

Ketika kita masuk dalam suasana perjamuan kasih, mari kita saling mendahulukan orang. Buktikan saudara ada ikatan persaudaraan satu dengan yang lain. Masing-masing kita mau menjabarkan apa itu kasih. Prakteknya antara lain lewat perjamuan kasih.

Tiga hamba Tuhan dipakai oleh Tuhan untuk menegur perjamuan kasih yang sudah diselewengkan. Itu adalah bagian kebenaran Allah yang telah masuk dalam kategori ketika kita memberi diri kita dibaptis sebagai tanda hidup dalam kebenaran Allah. Kebenaran Tuhan jangan kita potong-potong, harus utuh.

Filipi 3:15-16
3:15 Karena itu marilah kita, yang sempurna, berpikir demikian. Dan jikalau lain pikiranmu tentang salah satu hal, hal itu akan dinyatakan Allah juga kepadamu.
3:16 Tetapi baiklah tingkat pengertian yang telah kita capai kita lanjutkan menurut jalan yang telah kita tempuh.

Jangan belok kiri atau belok kanan, kebenaran Firman Tuhan harus kita lanjutkan! Marilah kita gereja Tuhan berilah pandangan lebih serius soal ini. Karena kapan lagi kita bisa membagi apa yang Tuhan berikan kepada kita kepada orang lain.

Dalam gereja hujan awal, perjamuan kasih ini dilakukan dari rumah ke rumah. Itu sebabnya Tuhan tambahkan jumlah mereka, sebab ada cermin yang dilihat oleh orang luar bahwa persaudaraan mereka luar biasa.

Bagi saudara yang mau dibaptis, jangan sampai tidak mengakui kebenaran Allah. Buktikan dulu saudara mengakui kebenaran Allah baru saudara dibaptis. Kemudian saudara harus membuktikan hidupmu selalu ada di Bait Allah, artinya saudara harus ada dalam suasana yang rohani. Jangan sampai kita salah, karena Tuhan akan menggenapi janjiNya kepada jemaat Filadelfia. Teristimewa gereja Tuhan di akhir zaman ini.

Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
JADWAL IBADAH
Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan Suci → Pk. 17.00
Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu :         Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
            Ibadah Raya → Pk. 09.00
            Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
 





















Tidak ada komentar:

Posting Komentar