20170924

Kebaktian Umum, Minggu 24 September 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 3:14
3:14 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:

Ini percikan darah ketujuh kena pada sidang jemaat Laodikia. Asal katanya dari Laos dan dikia. Laos artinya orang banyak atau massa. Dikia artinya hukum. Jadi jemaat Laodikia ini adalah jemaat yang mana hukum-hukum yang mereka terapkan lebih banyak hukum manusia, ketetapan-ketatapan manusia, alias aturan-aturan orang banyak sehingga Firman Tuhan sudah tersisihkan. Buktinya Firman Tuhan sudah tersisihkan adalah Tuhan Yesus sudah tidak ada dalam sidang jemaat. Yesus adalah Firman, Yesus adalah kebenaran, sudah tidak ada lagi di dalam Laodikia, Dia ada di luar, makanya Yesus mengetuk pintu untuk masuk.

Jemaat ini kelihatan orang Kristen tetapi tanpa Yesus. Ini justru menubuatkan gereja yang hidup hari-hari terakhir ini. Dengan kita melihat penampilan jemaat Laodikia ini untuk menjadi pembelajaran dalam diri kita. Agar jangan kita mengaku Kristen, mengaku pengikut Kristus, mengaku orang percaya tetapi tanpa Yesus sebab hukum-hukum, ketetapan-ketetapan atau aturan yang berjalan dalam sidang jemaat ini adalah kekuasaan orang banyak atau daging. Ini yang ada pada Laodikia.

Keadaan jemaat ini menyebabkan Yesus tersisihkan, kebenaran Firman tersisihkan. Dari sisi mana dan apa yang menjadi pengaruh sehingga Yesus tersisihkan?. Walaupun mereka dalam posisi atau keadaan seperti ini, Tuhan masih sayang dan cinta kepada mereka. Itu sebabnya mereka dilawat oleh Tuhan.

Mereka ini sampai disurati oleh Tuhan lewat dua pribadi dengan tiga surat. Yang kita baca dalam kitab Wahyu adalah surat yang ditulis oleh rasul Yohanes. Lalu rasul Paulus menulis surat kepada jemaat Laodikia. Kemudian surat Kolose yang ditulis oleh Paulus, dipesankan untuk diserahkan kepada jemaat Laodikia agar mereka baca.
Kolose 4:15-16
4:15 Sampaikan salam kami kepada saudara-saudara di Laodikia; juga kepada Nimfa dan jemaat yang ada di rumahnya.
4:16 Dan bilamana surat ini telah dibacakan di antara kamu, usahakanlah, supaya dibacakan juga di jemaat Laodikia dan supaya surat yang untuk Laodikia dibacakan juga kepadamu.

Paulus berpesan kepada Arkipus gembala jemaat di Kolose supaya sesudah membaca surat dari rasul Paulus, surat itu diberikan juga kepada jemaat Laodikia agar mereka baca. Kemudian surat yang kepada jemaat Laodikia juga mereka ambil supaya dibaca kepada jemaat Kolose. Ini perhatian Tuhan kepada gereja akhir zaman, gereja yang mengaku pengikut Yesus tetapi tanpa Yesus.

Surat Kolose ini harus dibacakan kepada jemaat Laodikia sebab disini disampaikan apa yang mengganggu sehingga menyebabkan Yesus ada di luar. Yang mengganggu itu adalah filsafat yang muncul di dalam gereja. Filsafat itu dimulai dengan pertanyaan dan di akhiri dengan pertanyaan, jadi tidak ada jawaban dalam filsafat. Tetapi Ilham Tuhan dimulai dengan penyataan Allah dan diakhiri dengan kenyataan.

Jadi yang mengganggu jemaat Laodikia dan Kolose ini adalah filsafat.
Kolose 2:8
2:8 Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.

Ini yang sudah masuk pada jemaat Laodikia. Makanya surat Kolose ini disuruh baca kepada jemaat Laodikia supaya mereka mengerti. Lalu surat kepada jemaat Laodikia supaya dibaca kepada jemaat Kolose supaya mereka mengerti.

Daerah keberadaan jemaat Laodikia ini rawan sekali dengan gempa bumi. Makanya sekitar tahun 65 kota ini hancur oleh gempa bumi. Jadi di mana kekayaan yang mereka kumpulkan itu? Hancur berantakan semuanya.
Amsal 11:4
11:4 Pada hari kemurkaan harta tidak berguna, tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut.

Jemaat ini sudah disusupi dengan filsafat yang kosong dan palsu. Lagipula kota ini adalah kota perdagangan. Di sana ada pabrik wol, walaupun sifatnya belum seperti pabrik sekarang. Di sana ada sekolah kedokteran, sehingga jemaat Laodikia ini mayoritas adalah orang-orang kaya dan intelek. Ini jemaat yang paling mudah disusupi dengan filsafat. Sebab filsafat itu juga mengajarkan tentang kebajikan dan ketabahan.

Orang-orang filsafat inilah yang menghadang rasul Paulus dalam pelayanan. Ada dua golongan filsafat yang menghadang rasul Paulus ketika melayani, dengan filsafat mereka. Mereka menuduh rasul Paulus seorang pleter, mengajarkan yang aneh-aneh, tidak rasionil, tidak masuk akal. Ini dicatat oleh Alkitab, kalau dicatat berarti butuh perhatian dari kita, utama kami hamba Tuhan.

Dua golongan filsafat:
1.      Epikuros (Epikuris)
2.      Stoa (Stoiki)

Ini yang menghadang pelayanan rasul Paulus. Ini yang mengganggu jemaat Kolose dan jemaat Laodikia sehingga Tuhan Yesus ada di luar, sebab yang mereka ajarkan adalah yang logis, yang masuk akal. Mereka menghadang rasul Paulus dan berupaya agar terjadi penggabungan antara ajaran yang dibawa oleh rasul Paulus dengan Epikuros dan Stoa ini. Tetapi rasul Paulus tidak mau karena dia berangkat dan berjalan oleh kekuatan Roh Kudus, bukan dengan akal.

Tetapi sebagian pelayan-pelayan Tuhan akhirnya mengawinkan filsafat dengan Injil sehingga lahirlah ajaran genostik yang berbau injil tetapi isinya filsafat. Inilah yang banyak di dalam gereja Tuhan sekarang! Sehingga yang diajarkan yang logis, yang masuk akal, hampir-hampir mereka tidak percaya lagi mujizat. Untung lahir aliran Pantekosta, itupun sekarang gereja aliran pantekosta mulai kemasukan filsafat di dalamnya.

Kelompok injil yang berbau filsafat yang menyebut dirinya genostik, itu lebih banyak orang-orang intelek, cendekia, orang-orang pandai dan orang-orang kaya. Dan inilah yang terjadi di Laodikia. Inilah yang menyebabkan Laodikia suam, menyebabkan mereka menjadi gereja tanpa Yesus. Sebab lebih banyak bicara tentang filsafat.

Isi surat kepada jemaat Kolose harus dipaham oleh jemaat Laodikia dan isi surat kepada jemaat Laodikia harus dipahami oleh jemaat Kolose. Nasihat Tuhan kepada jemaat Kolose ini untuk mencegah masuknya ajaran dengan dasar logika manusia yang disebut filsafat ini.
Kolose 2:1-2
2:1 Karena aku mau, supaya kamu tahu, betapa beratnya perjuangan yang kulakukan untuk kamu, dan untuk mereka yang di Laodikia dan untuk semuanya, yang belum mengenal aku pribadi,
2:2 supaya hati mereka terhibur dan mereka bersatu dalam kasih, sehingga mereka memperoleh segala kekayaan dan keyakinan pengertian, dan mengenal rahasia Allah, yaitu Kristus,

Kekayaan dan keyakinan pengertian ini sudah tidak ada pada jemaat Laodikia, sehingga kalau membaca ini mereka terkoreksi. Bagaimana mereka bisa mengerti tentang rahasia Kristus sebab Yesus ada di luar sidang jemaat, gereja tanpa Yesus.

Kolose 2:3-4
2:3 sebab di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan.
2:4 Hal ini kukatakan, supaya jangan ada yang memperdayakan kamu dengan kata-kata yang indah.

Kata-kata yang indah inilah filsafat yang membuat mereka memacu diri hanya untuk meraup harta dunia dan merasa harta rohani tidak penting lagi. Mereka mengukur kekristenan itu dengan kekayaan jasmani, sementara kekayaan rohani sudah tidak ada sebab Yesus ada di luar.

Kita membaca dan belajar tentang ini agar jangan sampai kita memutar akal kita sehingga semuanya harus logis dan masuk akal itu yang kita terima. Kalau seperti itu maka akhirnya kita gagal menerima penampilan Firman tentang rahasia Kristus. Coba lihat gereja yang hanya bicara filsafat, mana ada pembukaan rahasia Firman. Yang mereka buru hanya kekayaan jasmani, bahkan sampai ada di antara mereka berkhotbah bahwa gereja yang miskin adalah gereja tanpa iman. Bagaimana dengan jemaat Smirna ?.

Kita harus mengerti kondisi dan posisi rohani jemaat Laodikia. Ini yang terjadi sehingga dalam Kolose 2:8 tadi kita harus waspada.
Kolose 2:8
2:8 Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.

Andaikata surat ini dibaca oleh golongan Epikuros dan Stoa, pasti mereka tersinggung. Ajaran epikuris dan stoiki ini mengajarkan kebajikan dan ketabahan, jadi kelihatan mirip. Yesuskan mengajarkan kebajikan dan ketabahan kepada kita. Hanya bedanya tidak ada kemampuan mengelolah hidup ini kalau tanpa Tuhan Yesus, tanpa Firman. Bahkan Tuhan mengatakan “terkutuklah kamu yang hanya bersandar pada akalmu”.

Kira-kira tahun 65, kota Laodekia ini amblas, mereka kena gempa bumi. Di mana kekayaan mereka, apakah menyelamatkan? Di mana intelek mereka, apakah menyelamatkan? Tidak bisa!
Amsal 11:4
11:4 Pada hari kemurkaan harta tidak berguna, tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut.

Mereka tanpa kebenaran maka mereka tidak terlepas dari maut. Yesus ada di luar, berarti mereka Kristen tanpa Yesus. Ini yang saya sebagai hamba Tuhan sangat sayangkan, saudara yang sudah mengenyam kebenaran Firman yang dibukakan rahasianya kemudian angkat kaki pindah di situ, hancur kehidupan itu! Saya katakan bodoh kehidupan yang seperti itu.

Jangan karena ada kesulitan sedikit sehingga saudara keluar dan pindah pada tempat seperti itu. Silahkan keluar! Tunggu tanggal mainnya, kegoncangan akan terjadi. Siapa yang bisa menyelamatkan? Hanya kebenaran yang bisa melepaskan saudara dari maut, itulah Yesus, lewat rahasia Firman yang dibukakan rahasianya.

Kolose 2:1
2:1 Karena aku mau, supaya kamu tahu, betapa beratnya perjuangan yang kulakukan untuk kamu, dan untuk mereka yang di Laodikia dan untuk semuanya, yang belum mengenal aku pribadi,

Rasul Paulus Cs bagaikan menerima hukuman mati untuk masuk di Laodekia.
II Korintus 1:8
1:8 Sebab kami mau, saudara-saudara, supaya kamu tahu akan penderitaan yang kami alami di Asia Kecil. Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami.

Kolose 2:2-3
2:2 supaya hati mereka terhibur dan mereka bersatu dalam kasih, sehingga mereka memperoleh segala kekayaan dan keyakinan pengertian, dan mengenal rahasia Allah, yaitu Kristus,
2:3 sebab di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan.

Ini peringatan Tuhan kepada kita yang sudah mengenyam rahasia Kristus. Rahasia Kristus adalah pernikahan Kristus dengan gereja, bagaimana gereja ditampilkan sebagai Mempelai Wanita dan Tuhan Yesus sebagai Mempelai Laki-laki Sorga. Serta bagaimana rahasia ibadah kita kemas di dalam ibadah. Jangan asal bicara, begitu menghadapi kesulitan lalu berkata: “banyak gereja” atau pandangan sama saja. Saya hanya mengatakan “selamat menemui kehancuranmu!”.

Anak muda bila ada yang sudah melirik-lirik saudara, jangan sampai saudara kecolongan. Ajak dulu dia mendengar Firman, datang dulu mendengar rahasia Kristus. Bila dia tidak mau maka itu bukan jodohmu. Kalau sudah dalam satu pengajaran, itu jodohmu.

Kita berada di era di mana Tuhan berkemurahan dan membukakan rahasia FirmanNya supaya kita siap menyongsong Dia. Tanpa pembukaan rahasia Firman Tuhan kita tidak akan ada kesiapan. Jangan hanya kejar kekayaan, kekayaan yang sesungguhnya hanya ada di dalam Yesus.
Efesus 1:8-9
1:8 yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.
1:9 Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus

Yang harus ada pada kita adalah pembukaan rahasia Firman Tuhan. Kalau kita dilawati Tuhan dengan pembukaan rahasia Firman Tuhan berarti itu adalah kerelaan kehendak Tuhan dan itu membuktikan Yesus ada di antara saudara, bukan ada di luar! Ini bukti Tuhan Yesus sangat merindukan saudara. Tetapi kalau tidak ada pembukaan rahasia Firman berarti Yesus ada di luar, ini Kristen tanpa Yesus.

Efesus 1:10
1:10 sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi.

Persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan antara Yesus yang ada di sorga dan kita gereja Tuhan yang disempurnakan yang sekarang ada di bumi menjadi satu untuk masuk dalam pesta nikah Anak Domba Allah.

Genostik adalah penggabungan antara injil dengan Stoa dan Epikuros. Ini yang menghadang pemberitaan injil. Banyak hamba Tuhan yang masuk ke dalamnya, tetapi rasul Paulus tidak mau.
Kisah Para Rasul 17:18
17:18 Dan juga beberapa ahli pikir dari golongan Epikuros dan Stoa bersoal jawab dengan dia dan ada yang berkata: "Apakah yang hendak dikatakan si peleter ini?" Tetapi yang lain berkata: "Rupa-rupanya ia adalah pemberita ajaran dewa-dewa asing." Sebab ia memberitakan Injil tentang Yesus dan tentang kebangkitan-Nya.

Ini yang tidak mereka mengerti dan memang ini tidak masuk akal bagi orang filsafat sehingga mereka mengatakan rasul Paulus dicap pleter yang membawa ajaran dewa-dewa asing. Yang benar justru dikatakan dewa-dewa asing.

Sesudah rasul Paulus, mereka tidak berhasil membujuknya, berikutnya banyak pelayan Tuhan yang kebujuk rayu oleh Stoa dan Epikuros sehingga mereka menggabungkan injil dengan paham ahli-ahli pikir ini dan menyebut golongan Genostik. Ini adalah injil yang berbau filsafat atau filsfat berbau injil. Ini yang banyak dalam gereja Tuhan sekarang ini.  filsafat mereka. Ini paling mudah diserap oleh orang intelek. Sekarang ini yang banyak berkembang adalah Kristen science, semua yang mereka beritakan adalah yang masuk akal.

Kalau kami hamba Tuhan tidak mengerti hal ini maka kami juga bisa berkhotbah tetapi tidak mengerti hal-hal yang terjadi sehingga bisa kecemplung. Makanya saya mohon kepada jemaat untuk mendukung kami dalam doa agar bisa memantau hal-hal yang terjadi di akhir zaman ini. Lewat kekuataan Firman yang dibukakan maka saya dan saudara dipagari oleh Tuhan sehingga kita tertolong.

Wahyu 3:14
3:14 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:

Asal surat kepada jemaat Laodekia adalah dari Amin. Amin ini adalah akhir dari suatu perkataan yang benar. Atau kata amin ini adalah perkataan yang mengakhiri pemaparan yang benar. Amin ini juga adalah akhir dari ciptaan. Tetapi pada kalimat berikutnya dikatakan “permulaan dari ciptaan Allah”. Berarti jemaat Laodekia ini akan dibawa oleh Tuhan untuk kembali merenung sampai pada awal Alkitab yaitu kitab Kejadian. Dia harus ditarik pada yang awal dan juga yang akhir. Yang alfa atau yang awal itu ada pada kitab Kejadian dan yang omega atau yang akhir ada pada kitab Wahyu. Itu sebabnya kitab Wahyu itu ditutup dengan kata amin. Itu adalah akhir dari pemaparan pengajaran yang benar dan akhir dari segala penciptaan.

Sekarang kita diberi kesempatan untuk menoleh pada awal yaitu Kejadian. Kejadian itu dibuka dengan nama Tuhan tetapi diakhiri dengan peti mati. Artinya jemaat Laodekia ini diingatkan oleh Tuhan kalau mereka sudah memulai dengan Tuhan, memulai dengan kehidupan, memulai dengan Roh, jangan dikunci dengan peti mayat, jangan dikunci dengan kematian rohani. Inilah yang diingatkan kepada jemaat Laodekia.
Kejadian 1:1
1:1 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
Kata Allah ini diterjemahkan dari bahasa Ibrani yaitu Elohim. Ini mengandung arti jamak, lebih dari satu.

Kejadian 50:26
50:26 Kemudian matilah Yusuf, berumur seratus sepuluh tahun. Mayatnya dirempah-rempahi, dan ditaruh dalam peti mati di Mesir.

Ini yang Tuhan ingatkan kepada jemaat Laodekia dan sekarang diingatkan kepada kita. Supaya Galatia 3:3 jangan sampai terjadi  pada kita. Jangan diawali dengan roh dan diakhiri dengan daging. Tuhan tidak mengkhendaki seperti itu. Tujuan Firman Tuhan dibukakan agar kita yang sudah memulai dengan Allah, di akhiri juga dengan Roh. Dapat dikatakan maksudnya supaya kita ini tidak berakhir dengan peti mayat.

Kalau dimasuki filsafat maka hanya yang masuk akal yang diterima dan pembukaan rahasia Firman ditolak mati-matian. Berarti akan diakhiri dengan peti mayat, mati rohani. Ini jangan sampai terjadi pada sidang jemaat ini.
Galatia 3:3
3:3 Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging?

Itu sebabnya surat kepada Laodekia ini dikirimkan oleh Dia yang adalah ciptaan dari awal. Maksudnya supaya dalam gereja Tuhan jangan terjadi hal-hal seperti ini yang memilukan hati Tuhan. Tuhan sudah menebus mereka, utusan Tuhan sudah bersusah payah sampai merasa seperti hukuman mati, kemudian mereka hanya meraup kekayaan dan lupa tujuan utama.

Kitab Kejadian adalah awal ciptaan dan kitab Wahyu adalah akhir ciptaan. Makanya dalam kitab Kejadian tidak ada ditemukan kata Amin. Tetapi dalam kitab Wahyu menggelagar kata Amin. Memang di kitab-kitab lain ada kata Amin seperti dalam kitab Nehemia, tetapi sifatnya lokal. Saudara perhatikan ini, jangan sampai kita tidak ada di situ!
Wahyu 22:20
22:20 Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!

Ini adalah akhir dari penciptaan, ini akhir pemaparan kebenaran Firman Tuhan. Tidak ada lagi kelanjutannya. Kalau sekarang kita tidak memperdulikan ketika mendengar kebenaran Firman Tuhan ini dan menyepelehkan maka ketika kata amin ini dikumandangkan, saudara tidak akan ada di sana! Jangan terjadi seperti itu.

Dalam kitab Kejadian awal nikah manusia dihancurkan oleh iblis. Tetapi pada kitab Wahyu adalah akhir penciptaan nikah yang tidak bisa dihancurkan oleh iblis bahkan iblis yang dihancurkan.

Mari kita perhatikan di ujung akhir zaman ini agar jangan kita mulai dengan Firman, mulai dengan roh lalu diakhiri dengan peti mati. Jangan sampai kita ada dalam peti jenazah, dalam pengertian yang rohani, artinya jangan kita mati rohani. Bila mati rohani maka jasmani akan susah, dia akan dibangkitkan pada kebangkitan kedua untuk dilemparkan ke neraka. Tetapi kalau dia tidak mati rohani, sekalipun tubuhnya mati namun rohaninya hidup, dia akan dibangkitkan pada kebangkitan pertama dan bertemu dengan Tuhan Yesus di awan-awan yang permai.

Perhatikan perkataan Tuhan hari-hari terakhir ini sehingga kita bisa serempak berseru “amin”. Jawaban gereja Tuhan yang Yesus ada bersama dengan dia adalah “amin datanglah, Tuhan Yesus!”. Datanglah Kekasihku, datanglah Mempelai Laki-laki Sorga, kami sudah siap. Itulah gereja Tuhan yang tidak mengakhiri hidupnya dengan mati rohani. Kalau dia mati secara jasmani tetapi rohaninya tetap hidup maka dia akan dibangkitkan pada gelombang yang pertama. Kematian rohani ini jangan sampai terjadi pada diriku dan diri saudara.

Ini yang tidak bisa dipahami oleh golongan Epikuros dan Stoa sehingga mereka menuduh rasul Paulus peleter atau mengada-ada, sama dengan membual.
Kolose 3:1-4
3:1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
3:3 Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.
3:4 Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.

Yang berani mengatakan “amin, datanglah Tuhan Yesus!” adalah orang yang praktek hidupnya seperti ayat di atas ini. Jangan kita terbuai dengan kehidupan di dunia ini.

Rasul Paulus adalah seorang doktor yang gurunya adalah Gamaliel, guru besar di Israel. Rasul Paulus adalah murid kesayangan Gamaliel.

Jemaat Laodekia ini disebut suam.
Wahyu 3:15
3:15 Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!

Suam-suam kuku ini sama dengan demam.
Lukas 4:38
4:38 Kemudian Ia meninggalkan rumah ibadat itu dan pergi ke rumah Simon. Adapun ibu mertua Simon demam keras dan mereka meminta kepada Yesus supaya menolong dia.

Yesus mempedulikan keluarga hambaNya yaitu Simon Petrus. Yesus tidak menelantarkan keluarga hambaNya. Ibu mertua Simon sakit demam. Kita tahu dikatakan dalam Ulangan pasal 28 bahwa demam itu adalah akibat kutuk.
Ulangan 28:22
28:22 TUHAN akan menghajar engkau dengan batuk kering, demam, demam kepialu, sakit radang, kekeringan, hama dan penyakit gandum; semuanya itu akan memburu engkau sampai engkau binasa.

Ibu mertua Simon ini adalah seorang ibu yang mempersiapkan anak gadisnya untuk Petrus, sekarang dia demam. Di dalam sidang jemaat gembala itu juga dikatakan seorang ibu bagi sidang jemaat.
I Tesalonika 2:7
2:7 Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya.
Bagaimana kalau gembala demam rohani!

Gembala juga bersikap seperti seorang bapa.
I Tesalonika 2:11
2:11 Kamu tahu, betapa kami, seperti bapa terhadap anak-anaknya, telah menasihati kamu dan menguatkan hatimu seorang demi seorang,

Jadi ibu mertua Simon ini gambaran seorang gembala yang menyiapkan gadis untuk menjadi miliknya Yesus Kristus. Gereja Tuhan digambarkan bagaikan seorang gadis perawan. Siapa yang harus menangani? Itulah orang yang bagaikan ibu mertua Petrus yang menyiapkan anaknya untuk menjadi isterinya Petrus. Sekarang ini kami hamba-hamba Tuhan menyiapkan gereja Tuhan untuk menjadi isteri Anak Domba Allah. Tetapi bagaimana kalau kami gembala demam, sebentar dingin sebentar panas, tidak ada kepastian dalam melangkah, tidak ada kepastian terhadap pengajaran yang dia anut, fellowship-nya tidak jelas. Kalau gembala seperti itu maka jemaat tidak bisa dipersiapkan untuk dibawa menjadi miliknya Kristus, menjadi isterinya Yesus.

Jemaat yang sedang ditangani oleh ibu yaitu gembala, kalau rohani gembala itu panas dingin atau suam-suam, Alkitab mengatakan mereka akan dimuntahkan. Berarti baik gembala-baik jemaat, lepas dari pembangunan Tubuh Kristus. Kalau kita gereja Tuhan suam-suam kuku, tidak panas, tidak dingin, itu sudah tanda akan keluar dari pembangunan Tubuh Kristus. Makanya gembala itu harus bertanggung jawab sebagai ibu dan sebagai bapa.

Dalam surat Kolose 1:27, rasul Paulus memberi nasihat seorang demi seorang untuk dibawa pada kesempurnaan untuk bertemu Tuhan Yesus. Itu tugas hamba Tuhan. Tetapi bagaimana kalau kami gembala demam, tidak jelas pegangan kami, mana Firman yang harus dipegang.

Kalau dia tidak demam maka dia akan berkobar-kobar mendengarkan Firman Tuhan sekalipun di dalam perjalanan.
Lukas 24:30-31
24:30 Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka.
24:31 Ketika itu terbukalah mata mereka dan mereka pun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.

Dengan kuasa kebangkitan Yesus, mujizat yang Dia lakukan adalah pencelikan mata. Ketika Yesus memecah-mecahkan roti, artinya kepada kita sekarang adalah ketika Firman Tuhan diberikatan, tujuannya supaya mencelikan mata kita untuk mengenal siapa Yesus yang ada di depan kita.

Lukas 24:32
24:32 Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?"

Ketika mendengar Firman lalu hati kita berkobar-kobar berarti kita tidak suam. Kita ini tidak hanya sepenggal jalan, kita sedang berjalan menuju pada kegenapan Firman Tuhan. Jangan sampai kita mulai dengan Tuhan, memulai dengan kehidupan lalu diakhiri dengan kematian rohani. Ini jangan sampai terjadi.

Sebabnya bila kita diajak menyembah, bersuaralah. Katakanlah “Tuhan Yesus terima kasih banyak buat lawatanMu. Kalau kami tidak diajar oleh Tuhan, kami tidak tahu”. Acap kali kita merasa bahwa Yesus ada bersama-sama dengan kita, tetapi setelah Firman Tuhan diberitakan baru kita sadar ternyata Yesus ada di luar karena kondisi dan keadaan kita. Kalau kita suam dan tidak berkobar-kobar itu tanda Yesus ada di balik pintu sana. Sekarang ini Yesus mau masuk ke dalam bersama-sama dengan kita.

Tuhan Memberkati.
JADWAL IBADAH
Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan Suci → Pk. 17.00
Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu :         Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
            Ibadah Raya → Pk. 09.00
            Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
 















Tidak ada komentar:

Posting Komentar